30 salah satunya untuk mendanai investasi. Hal ini dibuktikan pada keterkaitan positif antara kesehatan bank dan peran bank di dalam perekonomian yang terjadi di Indonesia dan Malaysia yang menandakan semakin sehat suatu bank maka semakin besar peran bank tersebut pada perekonomian.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Di Indonesia dan Malaysia, bank yang nilai z-score nya di atas rata-rata memiliki kontribusi bagi perekomian yang besar di negaranya masing-masing.
Berbeda dengan kasus di Singapura, Thailand, dan Philipine. Di Singapura bank UOB menjadi bank yang nilai z-score nya tertinggi dari tahun 2013 sampai 2015, namun kontribusi yang di berikan tidak termasuk ke dalam bank yang paling berkontribusi. Berbeda dengan di Malaysia dimana Maybank nilai z-score nya selalu berada di atas rata-rata nilai z-score bank-bank di Malaysia dan kontribusinya adalah yang tertinggi dari tahun 2013 sampai 2015. Perbedaan tersebut menandakan adanya perilaku bank yang berbeda di Malaysia dan Singapura.
QAB mendorong harmonisasi aturan bagi bank yang ingin beroperasi di regional ASEAN. Namun, salah satu kriteria di dalam QAB mengenai bank yang di anggap penting di negara asal nya setelah dikaitkan dengan kesehatan bank di lima anggota ASEAN ternyata keterkaitannya tidak seluruhnya positif.
Keterkaitan positif antara kesehatan bank dan bank yang dianggap penting hanya terjadi di Indonesia dan Malaysia. Sementara itu di Singapura, Thailand, dan Philipine koefisien korelasinya negatif. Dimana perbedaan kontras tersebut menggambarkan karakteristik sektor perbankan di ASEAN 5 masih belum terkonvergensi.
31
DAFTAR PUSTAKA
Asean Development Bank. (2013). The road to ASEAN financial integration.
Philippines. Asean Development Bank.
Bank Indonesia. (2014). Indonesia sepakat mendukung integrasi perbankan ASEAN. Diunduh dari : http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran- pers/Pages/sp_1610314.aspx
Bashir, A., Javed, A., & Iqbal, S. (2015). Business failures predication in Karachi stock exchange. Indian Journal of Management Science, 5(1), 74-82.
Bernauer, T., & Koubi, V. (2006). On the interconnectedness of regulatory policy and markets: Lessons from banking. British Journal of Political Science, 36(3), 509.
Calomiris, C. W., & Mason, J. R. (2003). Consequences of bank distress during the great depression. The American Economic Review, 93(3), 937.
Cihák, M., & Hesse, H. (2010). Islamic banks and financial stability: An empirical analysis. Journal of Financial Services Research, 38(2-3), 95-113.
Dore, M. H., I., & Singh, R. G. (2012). The role of credit in the 2007-09 great recession. Atlantic Economic Journal, 40(3), 295-313.
doi:http://dx.doi.org/10.1007/s11293-012-9326-2
Levine, D. M., Stephan, D. F., Krehbiel, T.C., & Berenson, M. L. (2011). Statistics for managers. New York: Pearson, p144-147.
Liu, Z., Quiet, S., & Roth, B. (2015). Banking sector interconnectedness: What is it, how can we measure it and why does it matter? Bank of England.
Quarterly Bulletin, 55(2), 130-138.
Oluwakayode, A. M. (2017). Causes and effect of banking distress in Nigeria banking industry. International Academic Journal of Accounting and Financial Management, 4(1), 100-105.
Saif, H. A. Z. (2011). Potential for the application of emerging market Z-score in UAE islamic banks. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 4(2), 158-173.
Wai-Mun, H., Teck-Heang, L., & Cai-Lian, T. (2011). Readiness of ASEAN banking sector integration: Recent development and statistical evidence. IUP Journal of Monetary Economics, 9(1), 46-65.
Wang, Y., & Campbell, M. (2010). Business failure prediction for publicly listed companies in china. Journal of Business and Management, 16(1), 75-88.
32 Vaziri M., Bhuyan R., & Manuel P. A. V. (2012). Comparative predictability of failure of financial intitutions using multiple models. Investment Management and Financial Innovations.
Volz, U. (2013). ASEAN financial integration in the light of recent european experiences. Journal of Southeast Asian Economies, 30(2), 124-142.
Yamanaka, T. (2014). Integration of the ASEAN banking sector. Institute for International Monetary Affairs, 1(2), p8.