• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V PENUTUP "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

22 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Perusahaan

Disini penulis akan mendeskripsikan tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul skripsi ini yaitu “Pengoperasian Paralel Generator diatas kapal”. Sehingga dengan adanya deskripsi gambaran umum objek penelitian ini, pembaca dapat memahami dan mampu merasakan tentang hal yang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian di atas kapal KM. Spil Niken. Kapal ini adalah sebuah kapal yang dimiliki oleh Perusahaan PT. SPIL

4.1.2 Tempat Penelitian

Tempat Penelitian dilakukan di KM. SPIL NIKEN, yang jenis kapalnya adalah Kapal Container. Rute Pelayaran Jakarat - Surabaya – Makassar – Sorong – Jayapura – Surabaya – Jakarta – Belawan - Jakarta . KM. Spil Niken memiliki data data kapal sebagai berikut :

NO NAMA JABATAN

1 CAPT. MARSAID T MASTER

2 JEFRY CH. OFFICER

3 TUNJUNG SUMUNU 2ND OFFICER

4 STEVANUS TULUS 3RD OFFICER

5 RATNO CHIEF ENGINER

(2)

6 TRI PETURA 2ND ENGINEER

7 MUH. HUSEN 3RD ENGINEER

8 FEBRIAN KOESWANTO 4TH ENGINEER

9 SUPARLIN ELECTRICIAN

10 SUDARYOTO BOASTWAIN

11 ARIEF TRIWURI ABLE SEAMAN – A

12 SUPRIADI ABLE SEAMAN – B

13 WIDO PRIMA ABLE SEAMAN – C

14 LUKMAN AZIZ FOREMAN

15 MULYADI OILER – A

16 JUNE PAPUAS OILER – B

17 KHAERIL OILER – C

18 IRAWAN BUDIANTO COOK – A

19 HAFAS FURKANI MESS BOY

20 ISHANDARU DECK CADET

21 YOCHA BAIHAQI DECK CADET

22 AGUNG PRAYOGI ENGINE CADET

23 GUNAWAN RHIDONO ENGINE CADET

24 ANSYAR SASTRA ETO CADET

(3)

1) GENERAL PARTICULAR

Owner : PT. SPIL

Ships Name : KM.SPIL NIKEN

Ship Yard : KVAERNER WARNOV WERFT GERMANY

Type Of Vessel : Full Container

Nationality : Indonesia

Port Of Registry : Jakarta

Class : Kr+100A5e,”Container Ship”,+MC E AUT, IW

MMSI : 525100515

IMO NO : 9273947

CALL SIGN : Y.B.U.P.2

YEAR BUILT : 2003

Yard Number : HN 033 2) PRINCIPAL DIMENSION

Length Overal (LOA) : 208.31 M

Length Between Perp (LBP) : 195.00 M

Bredth Moulded : 29.80 M

Depth to Main Deck : 16.40 M

Maximum Height : 54.56 M

Distance Bridge - Bow : 191.37 M

Distance Bridge – Stern : 16.93 M

Summer Draft : 11.42 M

Fresh Water Draft : 11.659 M

Gross Tonnage : 25.709 Ton

Net Tonnage : 12.098

Suez Gross : 26.482.7

Panama Gross : 25.709

Deadweight ( dwt ) : 33.891 Mt

Light Ship : 10.630 Mt

3) SHIP’S CRANE

• 2 Electric/Hydraulic Crane /Maker : NMF

Max.Lifting /Outreach : - 45 Mts/25 M : - 40 Mts/28 M 4) CARGO HOLDS CAPACITY

Container On Deck/ (Refeers) : 1.566 Teus/ (300 Plugs)

Container In Holds/ (Refeers) : 966 Teus/ (181 Plugs)

• Total Container? (Refeers) :2.532 Teus/ (481 Plugs)

(4)

5) TANK CAPACITY

HFO : 2034.6 Mt

MDO : 247.2 Mt

LUB OIL : 245.2 Mt

Fresh Water- and Feedwater : 345.6 Mt

Ballast Water : 11.746.1 Mt 6) MAIN ENGINE

Main Engine : MAN B&W 7L70MC / (20.930 KW) / (28.465 HP)

7) AUXILIRY ENGINE

1) 4X // (1.290 KW ) // (1.754 HP ) 8) EMERGENCY AUXILIRY

1) 1X // (139 KW) // (189 HP)

9) BOW TRUSTER 950 KW // 1.292 HP

4.1.3 Awak Kapal

Di atas Kapal KM. Spil Niken memiliki 24 awak kapal termasuk juga Nahkoda. Awak kapal terdiri dari 4 orang officer, 4 orang engginer , 1 orang electrician, 1 orang bosun, 3 orang juru mudi, 1 orang mandor, 3 orang juru minyak, 1 orang juru masak, 1 orang pelayan , 2 cadet mesin, 2 cadet deck, 1 cadet ETO.

4.1.4 Deskripsi paralel generator pada kapal KM. SPIL NIKEN

Untuk cara kerja parallel pada seluruh kapal KM. SPIL NIKEN sesuai informasi yang saya dapat dari electrician KM. SPIL NIKEN kurang lebih semua system kerja dan pengoperasian paralel generator sama , mungkin yang membedakan adalah ACB yang dipakai di kapal tersebut, karena ada sebagian kapal-kapal KM. SPIL NIKEN yang telah diganti dengan ACB baru

(5)

Tetapi ada pula kapal KM. SPIL NIKEN yang masih menggunakan ACB model lama , yang harus dilakukan perawatan lebih rutin untuk menjaga kinerja ACB tersebut supaya tidak terjadi eror saat akan diparalelkan.

4.2 Analisis Hasil penelitian 4.2.1 Penyajian Data

4.2.1.1 Berdasarkan Hasil Wawancara A. Chief Enginer (responden 1)

Berikut ini penuturan Chief Enginer saat terjadi black out pada saat pelayaran dari Surabaya menuju Jakarta di akibatkan karena frekuensi pada saat dipararel tidak sama yang di akibatkan AVR ( auto voltage regulator ) tidak bekerja.

B. Electrician (responden 2)

Berikut ini penuturan Electrician saat gagalnya generator yang diparalel:

“ Pada saat pelayaran dari sorong menuju jayapaura terjadi black out dikarenakan over load relay nya tidak bekerja karna pada saat sebelum di kasih beban, 2 generator masih bekerja tapi setelah di kasih beban fuse nya putus dan mengakibatkan terjadinya black out“.

(6)

4.2.1.2 Berdasarkan Hasil Dokumentasi Gambar 4.1 : Panel Generator

Sumber : KM. Spil Niken

Pada tanggal 4 Februari 2019 KM. Spil Niken mengalami black out yang diakibatkan frequency tidak sama dan gambar diambil ketika sesudah terjadi black out dan pada dokumentasi saya diatas menunjukkan bahwa Panel generator B sudah tidak tersambung atau lampu on sudah mati bisa dibandingkan dengan panel generator A lampu On masih menyala karena yang mengakibatkan black out frequency generator B mengalamai kerusakan AVR ( auto voltage regulator ).

4.2.1.3 Berdasarkan Hasil Observasi

Dalam penelitian saya selama di atas kapal KM. Spil Niken saya menemukan beberapa permasalahan yang menyebabkan terjadinya black out di antaranya karena AVR nya rusak atau tidak

(7)

bekerja dengan baik atau settingan pada stabilitas AVR tidak sama di antara masing-masing generator contoh Generator A settingan 60 Hz dan Generator B settingan 54 Hz.

Berikut adalah tipe generator yang digunakan oleh KM. SPIL NIKEN beserta rinciannya :

Gambar 4.2 : Namplate generator

Sumber : KM. Spil Niken 4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam pembahasan alternatif pemecahan masalah ini, penulis mencoba untuk memberi penjelasan dan menarik garis besar dari hasil gambaran umum di jelaskan diatas, maka didalam karya ilmiah terapan ini penulis akan membahas tentang .

Paralel generator dilakukan untuk mendukung keperluan kebutuhan daya di atas kapal. Banyak faktor yang dapat menyebabkan gagalnya pemaralelan generator diantaranya :

(8)

1. Frequency tidak sinkron, 2. Voltage tidak sinkron,

3. Terjadi masalah pada motor bantu pendukung generator

Frekuensi tidak sinkron dikarenakan gara gara AVR nya yang rusak karena pengaturan stabilitas berada pada settingan di AVR masing masing generator dan pengaturan stabilitas ini harus dilakukan dengan benar hingga tercapai kondisi yang diinginkan meski rpm sudah di gerakkan tapi frekuensi tidak naik atau bisa juga dikarenakan over speed nya yang melebihi kecepatan.

Saat terjadi perubahan beban daya, maka masing-masing generator akan mengalami penurunan tegangan atau disebut dengan droop voltage, jika persentase droop voltage yang terjadi pada kedua generator terdapat perbedaan, maka proses parallel akan mengalami kegagalan. Oleh karena itu pastikan pengaturan droop voltage yang pada masing-masing generator sudah sesuai, dan pengaturan droop voltage ini terdapat pada pengaturan di AVR masing-masing generator

Faktor yang bisa juga mempengaruhi gagalnya parallel generator ketika saat terjadi beban kejut, salah satu generator trip dan beban berpindah ke satu generator, dan akhirnya kedua generator trip.

Mesin diesel juga bisa mempengaruhi kegagalan pada saat pengoperasian parallel generator karna Putaran mesin diesel 900 Rpm bisa mempengaruhi hasil frekuensi yang dihasilkan pada alternator maka pada saat ingin di sinkronkan terjadi perubahan frekuensi di antara generator yang ingin diparalel. Karena Mesin diesel (atau mesin pemicu

(9)

kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893.

Gambar 4.3 : Mesin Diesel

Sumber : KM. Spil Niken

Mesin diesel menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika udara dikompresi maka suhunya akan meningkat. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat dengan rasio kompresi antara 15:1 dan 22:1 sehingga menghasilkan tekanan 40-bar (4,0 MPa; 580 psi). Uap bahan bakar kemudian menyala akibat udara yang terkompresi tinggi di dalam ruang bakar.

Alternator singkatan dari alternating current generator merupakan pembangkit listrik AC ( arus bolak balik). Arus listrik yang dibangkitkan oleh alternator relatif lebih mampu mencukupi kebutuhan untuk

(10)

menggerakkan peralatan tambahan. Di samping itu juga dapat untuk memenuhi kebutuhan listrik pada putaran idel. Alternator terdiri atas stator, rotor, bracket, rektifier ( dioda ) dan sikat - sikat. Alternator tidak memerlukan cut out relay yang berfungsi mencegah masuknya arus listrik dari baterai ke dinamo. Pada alternator cut out relay diganti dengan rektifier ( dioda) yang berfungsi sebagai penyearah arus. Dioda hanya dapat dialiri arus pada satu arah saja.

Gambar 4.4 : Namplate Alternator

Sumber : KM. Spil Niken

Sistem kerja dari alternator bisa mengubah energi mekanik menjadi energy listrik, yaitu mengubah putaran mesin menjadi energy listrik dengan memanfaatkan prinsip kerja elektromagnetik. Umumnya, alternator di hubungkan ke mesin diesel dengan menggunakan belt. Ketika mesin diesel berputar, maka belt juga memutar roda pulley alternator, putaran ini dimanfaatkan alternator untuk menghasilkan energy listrik.

(11)

Secara umum, 1 putaran mesin akan menghasilkan 2 kali putaran roda pulley alternator.

Mesin diesel dan alternator sangat berpengaruh pada saat ingin mengoperasikan parallel generator karna suatu putaran alternator akan menghasilkan sebuah frekuensi dan voltage, jika frekuensi dari generator A dengan generator B tidak sama akan bisa negakibatkan balck out. Tetapi pada saat saya berada di atas kapal saya bisa menemukan cara agar bisa mengurangi kegagalan pada saat mengoperasikan parallel generator

Cara agar mengurangi kegagalan pada saat ingin parallel dengan cara pastikan generator yang akan di parallel sudah siap ketika pada saat ingin parallel dan jika belum siap agar sebelum melaksanakan parallel generator agar melihat apa saja yang belum siap untuk diparalel karena ke siapan dalam mengoperasikan sebuah 2 atau lebih generator harus benar benar siap jangan sampai frekuensi tidak sama atau kurang dari 50 hz, dan voltage harus sinkron dari generator A dan generator B, atau putaran sinkronis nya terlalu cepat atau malah terbalik. Dan Pastikan ACB dalam keadaan standby (kontak terlepas), bagian ini adalah hal terpenting yang harus diperiksa sebelum melakukan parallel pada generator, sebab jika ACB dalam keadaan masuk atau belum terlepas lalu anda melakukan parallel maka akan menyebabkan motorisasi (motor yang digerakkan oleh generator)

Pastikan fasa generator yang baru sedikit melebihi fasa generator yang lama, dikarenakan bila fasa generator yang baru tidak melebihi fasa

(12)

dari generator yang lama kemungkinan akan terjadi arus balik yang dapat menyebabkan generator terbakar atau motorisasi pada motor bantu pendukung generator.

(13)

34

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Kerusakan AVR di pengaruhi oleh frekuensi yang berbeda di masing- masing generator frekuensi generator A 58 hz dibandingkan generator B cuman 53 hz pada saat di lakukan parallel, AVR juga bisa mengalami kerusakan ketika frekuensi belum tercapai tetapi sudah di parallel dan bisa mengakibatkan terjadinya black out.

2. Putaran mesin diesel 900 Rpm bisa mempengaruhi hasil frekuensi 60 hz yang dihasilkan pada alternator maka pada saat ingin di sinkronkan terjadi perubahan frekuensi di antara generator yang ingin diparalel.

3. Untuk mengurangi terjadinya kegagalan agar menyesuaikan frekuensi, voltage dan beban apakah sudah sama pada saat pengoperasian paralel generator agar tidak terjadi black out.

5.2 SARAN

1. Pihak perusahaan hendaknya dalam menerima anak buah kapal yang baru agar di seleksi dengan baik dan memperhatikan dokumen atau sertifikat dan pengalaman kerja di kapal. Hal ini dimaksudkan supaya pada saat bekerja di atas kapal bisa mengoperasikan paralel generator seperti apa yang saya maksud di penelitian saya dan bisa bertanggung jawab pada tugas masing – masing.

2. Buat crew kapal untuk masalah pengoperasian paralel generator harus orang yang lebih dipercaya bisa untuk mengoperasikan karena sedikit apa pun kesalahan itu akan mengakibatkan kerusakan atau black out

(14)

3. Untuk peneliti yang sama - sama membahas masalah generator agar lebih memperdalam kenapa pada saat sebelum dikasih beban 2 generator itu masih tersambung, tetapi pada saat 2 generator itu di kasih beban fusenya putus dan mengakibatkan terjadinya black out.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi hal yang harus kita lakukan saat berjaga dianjungan harus tetap mengikuti prosedur sesuai aturan Colreg aturan no.5 yaitu “ Every vessel shall at all times maintain a proper