• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari hasil yang ada dan berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disumpulkan bahwa :

1. Di Rumah Sakit Baptis kediri ada langkah-langkah pelaksaanan retensi, dimulai dari perencanaan terhadap berkas rekam medis yang inaktif, retensi, jadwal pemusnahan dan juga pemusnahan.

2. Jumlah anggota di unit rekam medis di Rumah Sakit Baptis ada 28 orang, tetapi untuk panitia pelaksanaan retensi dan pemusnahan terdiri dari 5 orang lulusan D3 rekam medis dan 5 orang filling. Dalam hal pelaksanaan retensi dan pemusnahan sudah sesuai dengan SOP yang ada dan juga surat edaran dirjen yamed. Kerja sama yang baik antar panitia retensi dibantu dengan anggota perekam medis, membuat semua terget bisa tercapai dan retensi bisa lebih cepat dilakukan.

3. Anggaran untuk pelaksanaan retensi ada dan setiap tahun masuk dalam anggaran kerja tahunan, tetapi tidak bisa disebutkan nominalnya berapa karena kebijakan rumah sakit. Hanya Rumah Sakit Baptis menggunakan pihak ketiga dan melakukan barter anatar jasa pelaksanaan pemusnahan dengan berat cacahan kertas yang dihasilkan dari pemusnahan.

4. Pelaksanaan penilaian berkas rekam medis sudah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan surat edaran dirjen yamed, begitu juga dengan pengalih media berkas rekam medis inaktif dari hardcopy menjadi softcopy, tetapi kekurangannya adalah belum ada SOP untuk penilaian berkas rekam medis dan pengalih media berkas rekam medis inaktif, jadi belum ada pedoman tetap yang ditetapkan di Rumah Sakit Baptis.

Untuk penggesean berkas rekam medis sudah tercantum dalam SOP pengelolaan berkas rekam medis dan dlakukan sesuai dengan yang ada di SOP tersebut.

5. Pihak rumah sakit mempunyai alat scanner untuk menduplikatkan berkas inaktif yang tidak bisa dimusnahkan, sudah ada peningkatan dari

(2)

alat yang biasa ke alat yang menghasilkan scan dengan kualitas lebih bagus dan pada saat digunakan tidak ada kendala. Untuk pemusnahan sendiri di Rumah Sakit Baptis menggunkan pihak ketiga dan tidak ada kendala tekait mesin seperti yang dikatakan oleh saksi pemusnahan berkas rekam medis.

6. SOP di Rumah Sakit Baptis sudah dilaksanakan dengan baik, setidaknya sudah 80% yang dilaksanakan sesuai SOP, tetapi masih ada kekurangan karena beberapa SOP belum ada seperti pemilahan, pemindahan, penilaian berkas rekam medis.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka penliti hanya akan memberikan saran agar pelaksanaan retensi yang berikutnya dapat dilakukan secepatnya, dengan penambahan SOP yang bertujuan untuk menjadi pedoman tetap agar pelaksanaan bertambah semakin baik, dan dengan panitia retensi dan kerjasama anggota unit rekam medis yang baik. Ketaatan dalam melaksanakan SOP dan peraturan yang berlaku harus tetap dipertahankan.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, rumah sakit membutuhkan unit rekam medis yang salah satu fungsinya untuk mencatat seluruh informasi medis pasien selama di rumah sakit yang

Perancangan ruang penyimpanan berkas rekam medis inaktif yang telah dirancangkan oleh peneliti memiliki panjang ruangan 5,7 meter dan lebar ruangan 1,8 meter.. Serta fasilitas yang

Rekam medis elektronik adalah sistem pencatatan data pelayanan dan tindakan medis pasien yang dibuat oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya dalam bentuk digital dengan sistem

LENIBAR PENGESAHAN Pembuatan Buku Pedoman Pengisian Rekam Medis UGD Untuk Meningkatkan Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis Di Puskesmas Janti Oleh: Isnaini Khadijah Nur

Selain itu kelengkapan dokumen rekam medis dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti dalam aspek hukum, pendidikan, pelatihan serta dapat digunakan untuk bahan analisis dan

Saran 1 Kartu kodefikasi diagnosis penyakit gigi dapat dijadikan panduan dalam proses pemberian kode diagnosis pada dokumen rekam medis khususnya formulir gigi dan mulut.. 2 Kartu

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di Klinik Pucang Peneliti melihat bahwa kegiatan pendistribusian dokumen rekam medis pasien rawat jalan tidak berjalan teratur dikarenakan

Berdasarkan tanya jawab dengan petugas unit Rekam Medis di Puskesmas Mojolangu, diketahui bahwa pendaftaran pasien masih menggunakan pendaftaran manual karena belum ada petugas yang