• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN USAHA BERBENTUK KOPERASI

N/A
N/A
124 NADYA AURA WULAN SAVITRI

Academic year: 2024

Membagikan "BADAN USAHA BERBENTUK KOPERASI "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN USAHA

BERBENTUK KOPERASI

Disusun Oleh: Kelompok 2

(2)

Nadya Aura Wulan S. (21011010124)

Anggota Kelompok

Masrifatul Roidha (21011010127)

Rindyi Putri Lestari (21011010130)

Syaila Salsabila (21011010218)

Ulfa Alvina W (21011010161)

Nikmatul Khoiriyah (21011010170)

Nur Nabillah (21011010165)

Meylafena Fernanda (21011010163)

Krisna Dwi Namduga (21011010008)

(3)

Pertumbuhan koperasi di seluruh dunia disebabkan oleh tidak dapat dipecahkannya masalah kemiskinan atas dasar semangat individualisme. Koperasi lahir sebagai alat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan dan kelemahan-kelemahan dari perekonomian bentuk kapitalistis.

Pada awal kemerdekaan, koperasi berfungsi untuk mendistribusikan keperluan masyarakat sehari-hari di bawah Jawatan Koperasi, Kementerian Kemakmuran.

Latar Belakang

(4)

Namun karena sistem pemerintahan yang berubah-ubah maka terjadi titik kehancuran koperasi Indonesia menjelang pemberontakan G30S / PKI. Partai-partai memenfaatkan koperasi untuk kepentingan partainya, bahkan ada yang menjadikan koperasi sebagai alat pemerasan rakyat untuk memperkaya diri sendiri, yang dapat merugikan koperasi sehingga masyarakat kehilangan kepercayaannya dan takut menjadi anggota koperasi.

Pembangunan baru dapat dilaksanakan setelah pemerintah berhasil menumpas pemberontakan G30S / PKI. Pemerintah bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen

Latar Belakang

(5)

Berdasarkan Kegiatan Ekonomi

klasifikasi koperasi

• Koperasi Konsumen, di mana koperasi ini berfokus untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menyediakan barang atau layanan.

• Koperasi Produsen, di mana koperasi ini dimiliki dan dioperasikan oleh produsen untuk memperoleh keuntungan dalam memproduksi atau memasarkan produk mereka.

• Koperasi Pemasaran, di mana koperasi ini digunakan untuk membantu anggotanya dalam pemasaran produk mereka dengan cara kolektif untuk mendapatkan harga dan akses pasar yang lebih baik.

• Koperasi Pekerja, di mana koperasi ini dimiliki dan dioperasikan oleh karyawan untuk meningkatkan kondisi kerja mereka dan memperoleh manfaat ekonomi.

(6)

Berdasarkan Wilayah Operasi

klasifikasi koperasi

• Koperasi Lokal, beroperasi di tingkat lokal atau komunitas

• Koperasi Regional, beroperasi di wilayah yang lebih luas dari koperasi lokal, sering kali mencakup beberapa kabupaten atau negara bagian

• Koperasi Nasional, beroperasi di seluruh negara

• Koperasi Internasional, beroperasi di lebih dari satu negara

Berdasarkan Tingkat Keanggotaan

• Koperasi Primer, langsung dimiliki dan dioperasikan oleh anggota

• Koperasi Sekunder, dibentuk oleh koperasi primer untuk meningkatkan kekuatan mereka dalam memasarkan produk atau memperoleh sumber daya.

• Koperasi Tersier, dibentuk oleh koperasi sekunder atau koperasi lainnya untuk mencapai tujuan yang lebih besar atau kompleks

(7)

Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka

Berdasarkan pasal 5 ayat 1 Undang undang No.

25/1992, Koperasi Indonesia menjalankan prinsip – prinsip koperasi sebagai

berikut:

Prinsip Koperasi Indonesia

Pengelolaan dilakukan secara Demokratis

Pemberian Balas Jasa yang Terbatas terhadap

Modal

Kemandirian

Pendidikan Perkoperasian Kerja Sama antar Koperasi

pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

(8)

PERMODALAN KOPERASI

• Simpanan Pokok Sejumlah uang

yang jumlahnya sama dan wajib

dibayar saat pertama kali

masuk

2. Simpanan Wajib Komitmen finansial dari anggota dalam

kurun waktu tertentu

3. Dana Cadangan sejumlah uang

yang diperoleh dari penyisihan sisa

hasil usaha

4. Hibah

Pemberian dana atau aset yang diberikan kepada

koperasi tanpa harus mengharapkan

pengembalian atau imbalan finansial lainnya.

(9)

FAKTOR PENDukung KEBERHASILAN

KOPERASI

1 2

3 4

Kepemimpinan yang Kuat

Keterlibatan Anggota

Manajemen yang Efektif

Kemitraan yang Kuat

(10)

Kurangnya

manajemen yang efektif

FAKTOR PENGHAMBAT KEBERHASILAN KOPERASI

1 3

2 Kurangnya 4

keterampilan dan pengetahuan

Persaingan yang ketat

Peraturan dan birokrasi yang

rumit

(11)
(12)

1. Kel 4 (Ratna Ayu W. 21011010094): bagaimana koperasi dapat membangun jarinngan kerja dan kemitraan yang strategis dengan entitas lain spt pemerintahan, lembaga keuangan, dan organisasi non peerintah untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan mereka?

2. Kel 5 (Munaeni 2299200183): Mengapa dalam faktor pendukung keberhasilan diperlukan kemitraan yang kuat, apabila tidak ada apa akan berdampak pada keberhasilan koperasi tsb?

3. Kel 1 (Eka Sulistya 21011010111): apa ada perbedaan signnifikan antara simpanan pokok dan simpanan wajib dan bagaimana sistem pelaksanaannya?

4. Kel 6 ( Aditya Irsyad H. 21011010172): bagaimanna cara untuk mengatasi faktor penghambat keberhasilan koperasi?

5. Kel 3 (Sarah Salsabila S. 21011010141) : bagaimana cara mengatasi persaingan yang ketat di koperasi?

Referensi

Dokumen terkait

Dengan luas lahan 40 ribu hektare, bersama koperasi, para petani akan bisa menuai hasil yang sangat baik," ujar Ketua KTNA Sragen, Suratno.Koperasi itu akan beroperasi di

Diharapkan Output Program Hasil 1 Pengguna memilih menu “Laporan Perkembangan” Klik submenu “Koperasi Berdasarkan Wilayah” Sistem akan menampilkan form koperasi

Penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam 1 (satu) daerah Kabupaten/Kota. Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP/USP

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja koperasi berdasarkan tingkat kesehatan koperasi khusus untuk koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam yang

Berdasarkan analisis kualitatif diketahui peranan notaris didalam pembuatan akta pendirian koperasi selain membuat dan mengurus pendaftaran akta pendirian koperasi, juga

 Pemberdayaan institusi lokal dilakukan untuk menggerakkan perubahan yang lebih luas di tingkat komunitas; institusi lokal yang baik bisa menjadi forum

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, peneliti merumuskan tujuan penelitian yang ingin dijawab adalah mengetahui tingkat kesehatan Unit Simpan Pinjam pada Koperasi

Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip