BUMDES DAN BUMDES BERSAMA
Dr. Novita Wulandari, S.ST., M.Si
http://bumdes.kemendesa.go.id/
BUMDES Bersama
• Berdasarkan Permendesa No. 4 tahun 2015 pasal 6 dikatakan bahwa dua desa atau lebih dapat mendirikan suatu BUM Desa bersama sama yang disepakati melalui musyawarah antar desa yang difasilitasi oleh badan kerja sama antar desa yang terdiri dari:
Pemerintah Desa, Anggota BPD, Lembaga kemasyarakatan desa, Lembaga desa
lainnya, Tokoh masyarakat
• Fokus pada pasal ini adalah terkait ketentuan bahwa beberapa desa dapat membuat satu BUM Desa yang dikelola bersama-sama.
BADAN USAHA MILIK ANTAR DESA (BUMADesa)
• Berdasarkan Permendesa No. 4 tahun 2015 pasal 29 dikatakan bahwa Dua BUM Desa atau lebih dapat melakukan kerjasama antara BUM Desa.
• Fokus pada pasal ini adalah terkait ketentuan bahwa beberapa BUM Desa dapat melakukan kerjasama dengan BUM Desa lainnya (kerjasama antar BUM Desa) dalam mengembangkan unit-unit BUM Desa nya.
Tujuan Dari Pendirian BUMDes Bersama
• a) Mengkonsolidasi aset, pelaku usaha, akses sumber daya desa-desa ke dalam skala ekonomi yang lebih besar dan lebih kuat, sehingga
mampu memperpendek rantai bisnis dan meningkatkan daya saing dalam dunia usaha.
b). Mendayagunakan segala potensi dan sumber daya yang ada untuk
memberikan manfaat sosial sebesar-besarnya bagi masyarakat desa
dalam kawasan.
Apakah BUMDES Bersama berbeda dengan
BADAN USAHA MILIK ANTAR DESA (BUMADesa)?
• BUMDESA bersama harus melalui Pembentukan kelembagaan BKAD dan permakades dahulu yang akan menaungi BUM Desa Bersama.
SEDANG Kerjasama antar Bumdesa langsung aja tidak perlu
membantuk BKAD atau permakades karena menjadi aspek teknis
kewenangan pengelola.
Bagaimana cara membentuk BADAN USAHA MILIK ANTAR DESA (BUMADesa)?
• Prinsipnya BUMADesa didirikan atas dasar Musyawarah Antar Desa
dan ditetapkan dengan Peraturan Desa Bersama. Peserta Musyawarah Antar Desa adalah delegasi yang ditunjuk dengan oleh masing2 desa, disetujui dalam Musyawarah Desa dan ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa. Musyawarah Desa yang dilakukan masing-masing desa adalah musyawarah desa pendirian BUMADesa yg mencakup
pembahasan setidaknya persetujuan atas latar belakang dan analisis
mengapa membuat BUMA Desa, pokok pikiran, dan delegasi dalam
Badan Musyawarah Antar Desa.
PERSIAPAN PENDIRIAN BUMDESMA
Sosialisai tentang pendirian BUMDesa Bersama (BUMDESMA) kepada masyarakat Desa merupakan awal yang sangat penting, supaya prakarsa desa untuk kerjasama desa mendirikan
BUMDesa Bersama (BUMDESMA) didasarkan atas informasi yang utuh dan komitmen kuat untuk mewujudkan cita-cita bersama. Agenda kegiatan sosialisasi diantaranya adalah:
1. Kajian atas ketentuan normatif yang mengatur kerjasama pendirian BUMDesa Bersama (BUMDESMA).
2. Pemetaan potensi dan aset desa yang meliputi sumber penghidupan, sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan layanan dasar.
LANJUTAN..
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa menyelenggarakan Musyawarah Desa (MUSDES) dengan agenda yang dibahas adalah:
1. Pemilihan, penetapan dan pengorganisasian tim delegasi yang akan mewakili Desa dalam Musyawarah Antar Desa (MAD).
2. Rancangan peraturan bersama kepala desa tentang kerjasama desa untuk mendirikan BUMDesa Bersama (BUMDESMA). Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa (RAPERMAKADES) yang akan dibahas dalam Musyawarah Antar Desa (MAD) mencakup ruang lingkup kerjasama pendirian BUMDesa Bersama (BUMDESMA), penyertaan modal, pemanfaatan aset Desa, dukungan sarana prasarana dan rancangan AD/ART serta rancangan pembentukan BKAD.
3. Anggota Delegasi yang terdiri dari Kepala Desa (sebagai Pimpinan Delegasi), perangkat desa, BPD, berbagai lembaga kemasyarakatan Desa, lembaga lain yang ada, dan perwakilan masyarakat yang dipilih dan ditetapkan dalam musdes.
4. Tugas Delegasi yang ditetapkan dalam SK Kepala Desa adalah menyelesaikan persiapan materi kerjasama Desa meliputi: a) Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang kerjasama desa, b) Membuat Rencana Usaha Bisnis BUMDesa Bersama (BUMDESMA) yang akan dibahas dalam Musyawarah Antar Desa (MAD).
Musyawarah Antar Desa (MAD)
Desa-desa yang akan melakukan kerjasama desa difasilitasi pemerintah kecamatan untuk menyelenggarakan Musyawarah Antar Desa (MAD) dengan agenda utama yang dibahas adalah : 1) Pemilihan anggota Badan Kerjasama antar Desa (BKAD)
2) Pembahasan Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa (Rapermakades) tentang BKAD
Hasil akhir dari Musyawarah Antar Desa (MAD) adalah Peraturan Bersama Kepala Desa (PERMAKADES)
tentang penetapan Badan Kerjasama Antar Desa
(BKAD) sebagai pelaksana kerjasama antar desa yang ditanda tangani para kepala desa. Apabila belum
terbentuk BKAD maka delegasi dapat memfasilitasi penyelenggaraan musyawarah antar desa.
Peraturan bersama kepala desa (PERMAKADES) mengatur antara lain:
a) Penetapan ruang lingkup kerjasama;
b) Penetapan keanggotaan, struktur organisasi dan tata kerja BKAD;