Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Kota yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Menteri. Penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembangunan masyarakat desa dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
READING
Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
COPY
Pengaturan Desa bertujuan
KEDUDUKAN DAN JENIS DESA
PENATAAN DESA
Pembentukan, penghapusan, penggabungan dan/atau perubahan status desa menjadi kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 dan Pasal 11 atau kelurahan menjadi desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ditetapkan dalam sebuah Peraturan Daerah. Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kewenangan Desa. setelah mendapat nomor pendaftaran dari Gubernur dan kode desa dari menteri.
KEWENANGAN DESA
Kewenangan Desa meliputi
Pelaksanaan kewenangan yang dilimpahkan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain Negara, Dewan Provinsi, atau Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c dan d diarahkan oleh Desa.
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
Kepala Desa dilarang
Administrasi Pemerintahan dan Kewenangan Desa Pasal 32. 1) Musyawarah Desa memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Desa tentang berakhirnya masa jabatan Kepala Desa 6 (enam) bulan sebelum berakhir masa jabatannya. Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai kepala desa dengan sebaik-baiknya, adil dan adil. bahwa saya akan senantiasa taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara; dan bahwa saya akan menjunjung tinggi kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di desa, daerah, dan negara kesatuan Republik Indonesia dengan seketat mungkin.”
1) Kepala Desa berhenti karena
Lurah yang diberhentikan sementara berdasarkan Pasal 41 dan Pasal 42 diberhentikan oleh Bupati/Walikota setelah dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dalam hal kepala desa diberhentikan sementara menurut Pasal 41 dan Pasal 42, sekretaris desa menjalankan tugas dan kewajiban kepala desa sampai putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap.
Perangkat Desa terdiri atas
Pelaksanaan Pemerintahan dan Kewenangan Desa Pada tahun 2012, bupati/walikota mengangkat pejabat dari pemerintah daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana tugas kepala desa.
Perangkat Desa dilarang
1) Perangkat Desa berhenti karena
Badan Musyawarah mempunyai fungsi: membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa dengan Kepala Desa; menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa; mengawasi kinerja Kepala Desa. Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kewenangan Desa. bukan sebagai aparat Pemerintah Kota; bersedia dicalonkan sebagai anggota Dewan Penasehat; Dan. perwakilan penduduk desa yang dipilih secara demokratis.
Badan Permusyawaratan Desa berhak
Anggota Badan Pertimbangan Desa dilarang:. merugikan kepentingan umum, membuat marah sekelompok warga desa, dan mendiskriminasi warga atau kelompok warga desa; melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan diambil; merangkap fungsi sebagai kepala desa dan perangkat desa; merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan fungsi lain yang ditetapkan dengan undang-undang atau peraturan; ½ (satu setengah) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota Badan Pertimbangan Desa yang hadir; Dan. hasil musyawarah Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan keputusan Badan Permusyawaratan Desa dan ditambah dengan berita acara musyawarah yang dibuat oleh Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa.
HAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN MASYARAKAT DESA
1) Desa berhak
Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kewenangan Desa. diterima oleh Kabupaten/Kota dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
1) Masyarakat Desa berhak
PERATURAN DESA
KEUANGAN DESA DAN ASET DESA
Kota sebagaimana disebutkan dalam paragraf (1) huruf c paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari pajak dan retribusi daerah. Pengurus dan perangkat desa dapat menangguhkan dan/atau memotong jumlah dana perimbangan setelah dikurangi dana penghargaan khusus yang seharusnya disalurkan kepada desa.
PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Pelaksanaan pemerintahan dan kewenangan desa di pedesaan melalui pendekatan pembangunan partisipatif. penggunaan dan pemanfaatan kawasan Desa dalam rangka penetapan kawasan pembangunan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; pelayanan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan; pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi pedesaan dan pengembangan teknologi tepat guna; Pemberdayaan masyarakat desa untuk meningkatkan akses pelayanan dan kegiatan ekonomi.
BADAN USAHA MILIK DESA
KERJA SAMA DESA
1) Kerja sama antar-Desa meliputi
Penyelenggaraan pemerintahan dan perangkat desa. memberikan hibah dan/atau akses permodalan; memberikan bantuan teknis dan akses ke pasar; dan C. mengutamakan BUM. Penyelenggaraan pemerintahan dan kewenangan desa d. dana anggaran untuk pembangunan desa. antara desa dan pedesaan; masuk dalam program pemerintah daerah tempat desa itu berada; Dan. kegiatan lain yang dapat dilakukan melalui kerjasama antar desa.
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA
KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT
Susunan kelembagaan, jabatan dan amanat kepala desa adat yang berdasarkan hukum adat diatur dalam peraturan daerah provinsi. Peraturan desa adat disesuaikan dengan hukum adat dan norma adat yang berlaku di desa adat, jika tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Penyelenggaraan pemerintahan dan kewenangan desa menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan. teknologi, teknologi tepat guna dan temuan baru bagi pembangunan ekonomi dan pertanian masyarakat desa; meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat desa melalui pendidikan, pelatihan dan nasehat; mengakui dan memfungsikan kelembagaan asli dan/atau yang sudah ada dalam masyarakat desa.
KETENTUAN PERALIHAN
Administrasi Pemerintahan dan Kewenangan Desa (5) Perangkat Desa yang tidak berstatus PNS. tetap menjalankan tugasnya sampai dengan akhir masa jabatannya.
KETENTUAN PENUTUP
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
PENJELASAN ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN
2014 TENTANG DESA
UMUM
Dalam status yang sama dengan itu, Desa dan Desa Adat diatur tersendiri dalam Undang-Undang ini. Yang diatur dalam undang-undang ini adalah kesatuan masyarakat adat yang merupakan gabungan antara genealogis dan teritorial. Pembentukan Desa Adat yang baru berpedoman pada ketentuan dalam Bab III Undang-undang ini.
PASAL DEMI PASAL Pasal 1
Yang dimaksud dengan “kebhinekaan” adalah penyelenggaraan pemerintahan desa yang tidak boleh membeda-bedakan kelompok masyarakat tertentu. Yang dimaksud dengan “partisipatif” adalah penyelenggaraan pemerintahan desa yang meliputi perangkat desa dan unsur masyarakat desa. Yang dimaksud dengan “kebhinekaan” adalah penyelenggaraan pemerintahan desa adat yang tidak boleh membeda-bedakan kelompok masyarakat tertentu.
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM Desa adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa.
PENATAAN DESA
Umum
Desa persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5) dapat ditingkatkan statusnya menjadi desa dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun setelah ditetapkan sebagai desa persiapan.
KEWENANGAN
Kewenangan Desa meliputi
Penyelenggaraan pemerintahan dan kewenangan desa. pengelolaan perpustakaan desa dan taman baca; Pengelolaan air minum skala desa; Dan. pembangunan jalan desa antara pemukiman dengan kawasan pertanian. Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul oleh desa adat sekurang-kurangnya meliputi: pengaturan sistem organisasi dan kelembagaan masyarakat hukum adat; pengelolaan adat kas desa; keharmonisan dalam kehidupan masyarakat desa adat; pemenuhan fungsi kepala desa adat dan perangkat desa adat; Dan. masa jabatan kepala desa biasa. (1) Pengelolaan dan kewenangan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), desa adat merupakan lembaga yang menaungi kedua fungsi tersebut.
PEMERINTAHAN DESA
Laporan Kepala Desa
Keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa dari waktu ke waktu ditetapkan dengan keputusan bupati/walikota atas usul pimpinan Badan Permusyawaratan Desa oleh Kepala Desa.
TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA
Administrasi Administratif dan Otoritas Kota (3) Peraturan kota dinyatakan mulai berlaku dan berlaku. kekuatan hukum mengikat sejak diundangkan dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa. Peraturan desa dan peraturan kepala desa yang bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dinyatakan batal demi hukum oleh bupati/bupati. Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kewenangan Desa.
KEUANGAN DAN KEKAYAAN DESA
1) Pengelolaan keuangan Desa meliputi
Pengelolaan keuangan kota dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun anggaran sejak 1 Januari sampai dengan 31 Desember. 40% (empat puluh persen) dibagi secara proporsional atas realisasi penerimaan pajak dan retribusi masing-masing Kota. Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kewenangan Desa. sepenuhnya diserahkan kepada kota yang mendapat bantuan dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pemerintahan daerah di kota.
Penyaluran
Belanja Desa
APBDesa
Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kewenangan Desa. serta bantuan keuangan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja kabupaten/kota. Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kewenangan Desa. oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat desa dan/atau pihak ketiga. Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan dengan mekanisme yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
KERJA SAMA DESA
Perubahan atau penghentian Koperasi Desa harus dibicarakan dengan melibatkan pihak-pihak yang terikat dengan Koperasi Desa. Pasal 147 Kerja sama Desa berakhir apabila: ada kesepakatan antara para pihak melalui tata cara yang diatur dalam kesepakatan; terdapat keadaan luar biasa yang mengakibatkan perjanjian kerjasama tidak dapat dilaksanakan; salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan perjanjian; dibuat perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama; melanggar hukum dan peraturan; terdapat hal-hal yang merugikan kepentingan masyarakat desa, baik secara regional maupun nasional; atau. Penyelenggaraan pemerintahan dan kewenangan desa. difasilitasi dalam satu kabupaten/kota dan diselesaikan oleh bupati/walikota.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DESA OLEH CAMAT ATAU
SEBUTAN LAIN
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, panitera desa yang berstatus pegawai negeri tetap menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku . Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014
TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
PASAL DEMI PASAL Pasal 1
Yang dimaksud dengan “pembentukan Desa dengan menggabungkan beberapa Desa” dilakukan untuk Desa yang berdampingan dan berada dalam satu wilayah kabupaten/kota. Yang dimaksud dengan “akses angkutan antar Desa” meliputi sarana dan prasarana antar Desa serta angkutan antar Desa. Yang dimaksud dengan “hak adat” meliputi hak tradisional dan hak sosial budaya masyarakat hukum adat.