• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGAIMANA HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAGAIMANA HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM "

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Coba cek teks UUD NRI Tahun 1945 yang pasal-pasalnya memuat aturan-aturan pokok mengenai hak sekaligus memuat aturan-aturan pokok mengenai kewajiban warga negara. Jika hubungan warga negara dengan negara bersifat timbal balik, carilah aturan atau pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mendefinisikan hak negara dan kewajiban negara terhadap warga negaranya. Contoh hak dan kewajiban warga negara yang bersifat timbal balik atau timbal balik adalah hak warga negara atas jaminan pekerjaan dan penghidupan yang baik (Pasal 27 ayat 2 UUD 1945).

Guna mewujudkan pemenuhan hak-hak warga negara, setiap tahun pemerintah membuka lowongan di berbagai bidang dan memberikan hibah kepada masyarakat. Untuk mewujudkan kewajiban warga negara, negara mengeluarkan berbagai kebijakan dan peraturan yang bersifat mengikat warga negara, dan merupakan kewajiban warga negara untuk memenuhinya. Contoh kewajiban warga negara yang paling penting saat ini adalah kewajiban membayar pajak (Pasal 23A UUD 1945).

Oleh karena itu, membayar pajak merupakan contoh kewajiban nyata seorang warga negara di zaman pembangunan ini. Meneliti sumber sejarah, sosiologi dan politik tentang keselarasan kewajiban dan hak negara dan warga negara Indonesia. Hakikat cita-cita tersebut adalah masyarakat sipil yang demokratis yang mampu menyelaraskan kewajiban dan hak negara dan warga negara.

Sumber politik yang melandasi dinamika kewajiban dan hak negara dan warga negara Indonesia adalah proses dan akibat perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang terjadi pada era reformasi.

Gambar V.2 Cover buku Kalah dan Menang.
Gambar V.2 Cover buku Kalah dan Menang.

Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara

Karena persyaratannya yang sangat ketat, kecil kemungkinan perubahan UUD NRA 1945 berhasil. Aturan pokok mengenai kewajiban dan hak negara dan warga negara pasca perubahan UUD NRA 1945 mengalami dinamika yang luar biasa. Berikut bentuk-bentuk perubahan Peraturan Pokok Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum dan sesudah amandemen.

Ketentuan mengenai hak warga negara dalam bidang pendidikan semula diatur dalam Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memuat ketentuan baru mengenai upaya pemerintah. untuk memajukan ilmu pengetahuan. dan teknologi. Pasca amandemen UUD NRA 1945, ketentuan tersebut masih tercakup dalam Pasal 32 UUD NRA 1945, namun dengan dua ayat.

Aturan pokok yang berkaitan dengan perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial Bagaimana ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan perekonomian nasional diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Setelah amandemen UUD NRI Tahun 1945, judul bab tersebut menjadi Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, terdiri dari dua pasal yaitu pasal 33 5 ayat dan pasal 34 4 ayat. Ketentuan baru yang terdapat dalam Pasal 33 Ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menekankan prinsip-prinsip perekonomian nasional yang harus dimasukkan untuk melengkapi ketentuan dalam Pasal 33 Ayat (1), (2), dan ( 3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Mari kita bahas terlebih dahulu ketentuan-ketentuan terkait perekonomian nasional yang ada sebelum perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kata-kata tersebut mengandung maksud untuk membawa gagasan negara kesejahteraan dalam Pembukaan UUD 1945. Republik Indonesia. Tahun 1945 lebih dekat dengan realitas kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Namun setelah amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, konsep bela negara dipindahkan ke Pasal 27 Ayat (3) dengan sedikit perubahan redaksional.

Menyusul perubahan UUD NRI Tahun 1945, maka ketentuan hak dan kewajiban dalam usaha pertahanan dan keamanan negara [Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945] merupakan penerapan dari ketentuan Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945. Berdasarkan pengalaman sejarah tersebut, maka sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta termasuk dalam ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Mohon dibaca kembali dengan seksama pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tentang hak asasi manusia dan kewajibannya.

Adakah hal-hal khusus yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 yang berbeda dengan ketentuan yang terdapat dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia? Disahkannya rezim hak asasi manusia secara rinci dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menunjukkan bahwa Indonesia sebagai anggota PBB serius dalam menghormati hak asasi manusia.

Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara

Selain itu, upaya pertahanan dan keamanan masyarakat, TNI, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) semakin diperkuat. Sistem ini merupakan salah satu ciri sistem pertahanan dan keamanan Indonesia yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh potensi masyarakat, warga negara, wilayah, sumber daya nasional secara aktif, terpadu, terarah, dan berkelanjutan. Pasukan Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta dibangun dalam tiga struktur, yaitu perlawanan bersenjata, perlawanan tidak bersenjata, dan bagian pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata.

Coba jelaskan fungsi masing-masing struktur kekuatan pertahanan dan keamanan umat di alam semesta. Apabila hak-hak dasar warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 sebelumnya hanya terfokus pada pasal dan 34, maka setelah amandemen keempat UUD NRI Tahun 1945, aturan pokok mengenai hal tersebut diatur. tersendiri dengan judul Hak Asasi Manusia (HAM). ). Mendeskripsikan hakikat dan urgensi keselarasan kewajiban dan hak negara dan warga negaranya.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak hanya memuat aturan dasar tentang kewajiban dan hak negara, tetapi juga kewajiban dan hak warga negara. Dengan demikian terjadi koordinasi antara kewajiban dan hak negara di satu pihak dengan kewajiban dan hak warga negara di pihak lain. Untuk memahami permasalahan ini, kami menggunakan pendekatan kebutuhan sipil yang mencakup kebutuhan akan agama, pendidikan dan budaya, perekonomian nasional dan kesejahteraan manusia, serta pertahanan dan keamanan.

Inilah alasan mengapa Pasal 29 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Pendapatnya, Ketuhanan Yang Maha Esa (roh beragama) harus diwujudkan dalam kerangka kehidupan bernegara yang terstruktur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ada jaminan kebebasan memeluk agama dan beribadah kecuali sebagai diatur dalam Pasal 29 ayat 2, serta dalam Pasal 28E ayat 1, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sebagaimana telah disinggung pada uraian sebelumnya, amandemen UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memuat ketentuan tambahan mengenai hak asasi manusia. Dari rumusan Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, muncul pula konsep tentang fungsi negara, dalam hal ini pemerintah, yaitu mengusahakan dan sekaligus mengelola pendidikan nasional. sistem. Berdasarkan Aturan Pokok Tentang Pertahanan dan Keamanan Negara, Pasal 30 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, upaya pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) oleh Bangsa Indonesia. Tentara Nasional (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

Adanya aturan mengenai tugas pokok dan fungsi TNI dan Polri, baik dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maupun undang-undang terkait, diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme kedua lembaga yang bergerak di bidang tersebut. pertahanan dan keamanan negara. Berkenaan dengan ketentuan Pasal 30 ayat 5 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan kedudukan dan susunan TNI dan Polri diatur lebih lanjut dengan undang-undang, hal ini menjadi dasar hukum bagi DPR dan Presiden untuk membentuk undang-undang.

Tabel V.1 Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif 2025
Tabel V.1 Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif 2025

Rangkuman tentang Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara

Sistem perekonomian kerakyatan adalah sistem perekonomian nasional yang berdasarkan atas kekeluargaan dan kedaulatan rakyat, menganut moralitas Pancasila dan menunjukkan dukungan serius terhadap perekonomian kerakyatan. Dengan demikian, sistem ini tidak lepas dari pengertian 'sektor ekonomi kerakyatan', yaitu sektor perekonomian yang meliputi sektor produksi, distribusi, dan konsumsi yang di dalamnya melibatkan rakyat banyak, memberikan manfaat bagi rakyat banyak dan dimiliki dan dikuasai oleh masyarakat pada umumnya. Coba jelaskan apa saja tugas pokok dan fungsi TNI dan Polri dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.

Hak adalah kekuasaan untuk mengambil atau berbuat sesuatu yang harus diambil atau dilakukan hanya oleh pihak tertentu dan bukan oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat diminta dengan paksaan. Kewajiban adalah suatu beban untuk memperoleh sesuatu yang harus diperbolehkan atau diberikan hanya oleh pihak tertentu dan tidak boleh oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat diminta secara paksa oleh pihak yang berkepentingan. Hak dan kewajiban bersifat timbal balik, yaitu warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negara, sebaliknya negara juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap warga negara.

Hak dan kewajiban warga negara Indonesia dan negara diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berdasarkan Pasal 27 sampai dengan 34, termasuk hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia. Pengaturan mengenai hak dan kewajiban tersebut bersifat umum, yang penjelasannya diatur dalam suatu undang-undang. Meskipun aspek kewajiban manusia lebih sedikit dibandingkan dengan aspek hak asasi manusia sebagaimana tercantum dalam UUD NRI Tahun 1945, namun secara filosofis tetap menunjukkan pandangan masyarakat Indonesia bahwa hak asasi manusia tidak dapat berfungsi tanpa dibarengi dengan kewajiban manusia.

Dalam konteks ini, Indonesia menganut konsep keselarasan antara tugas dan hak, atau sebaliknya keselarasan antara hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban warga negara dan negara mengalami dinamisme, terbukti dengan adanya perubahan susunan kata pada pasal-pasal UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 melalui proses amandemen dan juga perubahan undang-undang yang menyertainya. Jaminan terhadap hak dan kewajiban warga negara dan negara dengan segala dinamikanya diupayakan agar dapat berdampak pada pemenuhannya.

Praktik Kewarganegaraan 5

BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN

PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945?

Gambar

Gambar V.1 Kewajiban dan  Hak. Dapatkah harmonis?
Gambar V.2 Cover buku Kalah dan Menang.
Gambar V.4 Melaksanakan kewajiban perpajakan juga merupakan salah satu kewajiban  warga negara
Gambar V.3 Sutan Takdir  Alisjahbana. Bagaimana  pandangannya tentang jiwa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam ketetapan MPR RI Nomor : XVII/1998 disebutkan bahwa HAM merupakan hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati, universal dan abadi

Pasal 30 (1) “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (**).

Selain itu, Pasal 18 UU Ketentuan Pokok Hankam juga mengatur hak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya bela

Mengenai kondisi antara keadaan ideal dan realitas yang ada dalam hal politik, kita bisa mengutip sebuah pasal dalam UUD Pasal 27 ayat (1), “segala warga negara

1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9 umum dan setara, dengan pemungutan suara secara rahasia ataupun dengan prosedur lain yang menjamin kebebasan memberikan suara5 Salah satu hak

suatu kenyataan yang memprihatinkan bahwa setelah tumbangnya struktur kekuasaan “otokrasi” yang dimainkan Rezim Orde Baru Sumber politik yang mendasari dinamika kewajiban dan hak

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun juga yang pada prinsipnya dapat

Upaya bela negara merupakan kewajiban warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD