• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan CC 2

N/A
N/A
mene wah

Academic year: 2023

Membagikan "Bahan CC 2"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. Identitas Klien

Nama : Sam Hermawan

Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat, Tgl Lahir : Jakarta Tanggal Lahir : 27 Mei 1997

Usia : 26 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : Lulus Sekolah Dasar

Alamat : Jl. Kemayoran RT/RW 11/02, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat Ketr. Vokasional : Mengelas

Asrama : Gatot Subroto 1

Koord. Asrama : Adi Sutomo dan Dudung

Pend. Asrama : Arif Budiyantoro, Diki Iskandar, Ade Rio Watari, Agustin Ratnasari Pengasuh : Dimas Nur Pratama

B. Gejala Masalah

Klien pernah mengalami Bullying (kekerasan fisik), akibat yang ditimbulkan berupa:

 Tertutup

 Pendiam dan lebih suka menyendiri

 Memiliki perasaan putus asa

 Kurang berani mengungkapkan pendapat

 Kurang bergaul dengan WBS lainnya

 Merasa canggung untuk berinteraksi dengan WBS lainnya

 Tidak memiliki banyak teman

 Lebih sering muka datar (kurang ekspresif) Pembahasan secara teori:

1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cahyono dan Nugroho Eko (2020), mahasiswa psikologi di UIN Malang, bahwa salah satu dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying yakni korban bullying mengalami penurunan tingkat kepercayaan diri.

2. Santrock (2003) menyatakan diantara dampak yang ditimbulkan dari rendahnya rasa percaya diri yaitu isolasi sosial. Menurut Maramis (2007), isolasi sosial adalah rasa terisolasi, tersekat,

(2)

berkumpul dengan orang lain, lebih suka menyendiri.

3. Menurut Muchlisin Riadi (2022) individu yang mengalami isolasi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain.

2) Merasa ditolak, tidak diterima, tidak disukai oleh orang lain.

3) Kehilangan hubungan akrab sehingga tidak mampu untuk berbagi rasa dan pikiran.

4) Menarik diri dari lingkungan sekitarnya.

5) Mengalami kesulitan dalam berhubungan secara spontan dengan orang lain C. Fokus Masalah

Berdasarkan gejala masalah di atas, maka fokus masalah klien SH yaitu kurangnya kepercayaan diri SH yang menyebabkan SH terganggu dalam berinteraksi dan berelasi dengan lingkungan nya. Sehingga, intervensi yang akan dilakukan berfokus pada “Meningkatkan Kepercayaan Diri Klien SH Dalam Berinteraksi Sosial Dengan Lingkungannya Di PSBR TJ 2”

D. Pelaksanaan Intervensi

No Intervensi Pelaksanaan Waktu

Pelaksanaan 1. Konseling Individu 1. Self Awareness: Membuat klien menyadari

tentang masalahnya yang sedang ia alami dan masalah tersebut perlu di tangani

2. Trust Building: Membangun kepercayaan klien dengan praktikan agar proses intervensi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan hasil yang di dapat maksimal

3. Motivation: Memberikan semangat kepada klien terkait proses intervensi yang sedang di ikutinya 4. Exploring Resolution Strategies: Praktikan

bersama klien bersama-sama menggali beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan klien

5. Implementation: Pelaksanaan strategi yang telah dipilih dan disetujui oleh klien, yaitu Self Help Group dan Self Talk

6. Evaluation: Melakukan evaluasi terkait proses dan hasil konseling yang telah dilakukan terhadap

16 dan 18 September 2023

(3)

klien 2. Self Help Group 1. Persiapan

a. Menentukan tujuan: Membantu klien SH meningkatkan kepercayaan dirinya dan mendorong klien untuk dapat berinteraksi sosial dengan teman WBS yang lain

b. Sasaran: Klien SH

c. Teknik: Task Centered Approach 2. Pembentukan Kelompok

a. Anggota kelompok terdiri 7 orang, 6 orang WBS dan praktikan sendiri

b. Anggota WBS terdiri dari, pengurus asrama, ketua departemen gastron, anggota departemen gastron, WBS seumurang dengan klien SH, WBS yang di segani di asrama dan WBS yang biasa klien ajak mengobrol.

3. Penetapan Tujuan dan Peran

Kegiatan ini dilakukan saat pertemuan awal (pra pelaksanaan) setelah kelompok dibentuk, dimana membahas:

a. Praktikan pemimpin dalam kelompok yang akan memandu jalannya kegiatan

b. Menyampaikan tujuan kelompok dibentuk c. Menyampaikan peran anggota kelompok,

yaitu sebagai pendorong dan penyemangat untuk SH untuk dapat berinteraksi dengan teman WBS yang lain

d. Menetapkan tugas setiap pertemuannya untuk klien SH

4. Pelaksanaan

a. Pertemuan pertama

- Melakukan perkenalan dengan berdiri di depan

- Praktikan menyampaikan kembali tentang tujuan kelompok dan peran anggota kelompok

- Praktikan bertanya kepada anggota kelompok tentang bagaimana keseharian klien SH

- Sharing pengalaman oleh 2 orang terkait membangun relasi itu perlu dan dilanjutkan dengan pemberian motivasi oleh mereka juga

- Pemberian tugas kepada klien SH, yaitu dipertemuan selanjutnya klien SH akan melakukan presentasi mini dengan tema

20, 21, 23, 24, 28 September 2023

(4)

- Pemberian motivasi dari praktikan - Mengakhiri pertemuan 1

b. Pertemuan kedua

- Klien SH melakukan presentasi mini di depan semua anggota kelompok dengan cara berdiri

- Tanya jawab terkait tema yang di presentasikan klien SH

- Sharing pengalaman oleh 2 orang bahwa mereka pernah di posisi klien SH dan dilanjutkan dengan pemberian motivasi oleh mereka juga

- Pemberian tugas kepada klien SH, yaitu klien SH ditugaskan untuk menjalin hubungan yang baik berupa pendekatan dengan WBS teman kelompoknya untuk mencari tahu informasi mereka terkait, nama lengkap, usia, alamat, hobi dll dan kemudian akan ia sampaikan di pertemuan selanjutnya

- Pemberian motivasi dari praktikan

- Klien SH menyampaikan harapan dan keinginan nya

- Mengakhiri pertemuan 2 c. Pertemuan ketiga

- Klien SH menyampaikan hasil tugas yang sudah diberikan sebelumnya.

- Praktikan bertanya kepada anggota yang, bagaimana SH dalam menjalin hubungan yang dengan mereka untuk mencari informasi tentang mereka

- Pemberian motivasi oleh 2 orang kepada klien SH bahwa ia di asrama merupakan bagian dari keluarga sehingga klien tidak perlu malu-malu/ragu-ragu ketika ingin bergaul dengan yang lain

- Pemberian motivasi dari praktikan

- Menyampaikan evaluasi dan refleksi dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan - Klien SH dan anggota kelompok

menyampaikan kesan dan pesan - Mengakhiri pertemuan ketiga 5. Evaluasi dan Refleksi

a. Evaluasi

- Anggota kelompok berhasil mendorong

(5)

klien SH untuk lebih terbuka dan berani untuk melakukan interaksi sosial

- Klien SH meskipun masih canggung, namun sudah mulai berani mengawali pembicaraan di dalam kelompok

b. Refleksi

- Selama kegiatan berlangsung interaksi antara anggota kelompok sudah baik - Anggota kelompok melakukan perannya

dengan baik

Praktikan juga menyampaikan agar seluruh anggota kelompok tetap mendukung, mendorong dan memotivasi klien SH meskipun kegiatan kelompok telah berakhir 3. Positive

Reinforcement

Praktikan memberikan klien pujian dalam bentuk verbal dan non verbal setiap klien memperoleh capaian dalam proses intervensi untuk memberikan apresiasi atas apa yang telah ia lakukan

16 September – 01 Oktober 2023

4. Self Talk

1. Meminta klien untuk rileks dengan mencari posisi duduk yang nyaman, anggota badan jangan tegang dan rileksasi pernapasan

2. Meminta klien untuk membayangkan di depannya terdapat cerminan dirinya

3. Meminta klien untuk mengatakan hal positif terhadap dirinya sendiri dan meyakinkan dirinya bahwa ia bisa

4. Setelah selesai, melakukan rileksasi kembali 5. Meminta klien untuk menulis apa yang ia katakan

pada dirinya sendiri dalam selembar kertas

6. Meminta klien membaca apa yang sudah ia tuliskan untuk meyakinkan kembali bahwa klien mampu untuk melakukan hal yang ia tuliskan 7. Meminta klien untuk menyimpan dan membaca

tulisan tersebut di pagi hari ataupun di malam hari sebelum ia tidur

01 Oktober 2023

E. Hasil Intervensi

No Intervensi Hasil

1. Konseling Individu 1. Klien sadar akan masalah yang ia alami yaitu kurang percaya diri dan juga sadar bahwa permasalahan tersebut perlu ditangani 2. Klien dan Praktikan berhasil merumuskan dan menyepakati

intervensi yang akan dilakukan untuk menangani permasalahan

(6)

2. Self Help Group

1. Klien mengetahui bahwa ia diterima dan tidak di musuhi oleh WBS yang lain di asrama

2. Klien mengetahui cara untuk menjalin hubungan yang baik dengan WBS lainnya

3. Klien mendapatkan banyak pengalaman terkait kepercayaan diri, interaksi dengan orang lain dan membangun relasi

4. Klien mendapatkan banyak dukungan dari anggota kelompoknya 5. Klien berani untuk menyampaikan isi pikirannya atau

pendapatnya

6. Klien menjadi aktif dalam berinteraksi di dalam kelompok

7. Anggota kelompok yang lain juga mendapat pengalaman dan pemahaman baru setelah mengikuti kegiatan kelompok

3. Positive Reinforcement 1. Klien merasa termotivasi dan merasa di apresiasi untuk setiap tindakan yang sudah ia lakukan dan selesaikan

4. Self Talk 1. Klien menjadi pribadi yang positif

2. Klien menjadi termotivasi dan kepercayaan diri nya meningkat F. Perubahan yang Dicapai

Sebelum Intervensi Setelah Intervensi

1. Tertutup

2. Memiliki perasaan putus asa

3. Pendiam dan lebih suka menyendiri 4. Kurang berani mengungkapkan pendapat 5. Kurang bergaul dengan WBS lainnya

6. Merasa canggung untuk berinteraksi dengan WBS lainnya

7. Tidak memiliki banyak teman

8. Lebih sering muka datar (kurang ekspresif)

1. Klien mulai merasa tidak putus asa atau menjadi pribadi lebih optimis

2. Klien menjadi lebih terbuka dan mau bergabung dengan WBS di asrama

3. Klien berani untuk memulai pembicaraan dengan WBS di asrama

4. Klien menjadi lebih percaya diri dalam bertindak dan mengungkapkan pendapatnya 5. Klien seringkali menyapa dan menanyai

kabar praktikan setiap kali bertemu 6. Klien terlihat lebih sering tersenyum

7. Klien berani menyampaikan sebuah informasi

(7)

di depan WBS lainnya

8. Klien dapat membangun relasi yang baik dengan WBS lainnya di asrama

G. Rekomendasi dan Rujukan

Proses intervensi telah dilakukan kepada klien SH dan menunjukkan adanya perubahan.

Perubahan yang dialami klien SH tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Oleh karena itu, praktikan akan merujuk klien SH kepada pengasuh di panti untuk memberikan motivasi dan dukungan kepada klien agar klien bisa menjadi lebih baik lagi. Selain itu juga, pengasuh dapat melakukan Social skill training kepada klien untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Referensi

Dokumen terkait

LIST OF TABLES Table Page 2.1 Literatures Published on Valence and Arousal Classification using the DEAP Dataset 14 2.2 Recent Research on SEED Dataset 16 3.1 Allocated amount

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 33 instansi dan 152 layanan BUMN dan BUMD Nilai kebaharuan dari MPP contohnya OSS, Tanda Tangan digital dan MPP inovasi baru yaitu tempat nikah