• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAYA NARKOBA DI KALANGAN REMAJA

N/A
N/A
melukis senja

Academic year: 2023

Membagikan "BAHAYA NARKOBA DI KALANGAN REMAJA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAYA NARKOBA DI KALANGAN REMAJA OLEH : STEVANIA PAULINA TULIT/ XII SOS 2

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya. Istilah Narkoba biasanya lebih banyak di pakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Sebenarnya Narkoba adalah obat legal yang digunakan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan dikalangan remaja tidak sedikit yang terjerumus dalam bahaya Narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahui bahaya Narkoba.

Para pecandu Narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar, otak, saraf dan fungsi organ tubuh lainnya sementera bekerja dengan baiknya untuk menjalankan fungsinya masing-masing, lalu ketika organ-organ tubuh tersebut tersentuh dengan hal yang buruk dalam hal ini kita ambil contoh Narkoba, nah kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi Narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok untuk menunjukkan jati diri mereka bahwa telah dewasa atau sebagai bentuk pengenalan terhadap lingkungan dengan teman sekitar yang mulai merokok maka seseorang pasti akan berupaya untuk menyesuaikan diri sebagai ajang coba -coba. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung kedalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pecandu Narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara karena pola pikir mereka untuk berkembang telah lebih dulu disentuh oleh bahan- bahan yang seharusnya belum saatnya mereka konsumsi dan bahkan tidak layak untuk mereka konsumsi.

Kecanduan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan ketergantungan hidup pada barang-barang tersebut yang pada akhirnya dapat membawa para pecandu narkoba ke hal-hal yang lebih ekstrim yang membahayakan dirinya sendiri juga sesamanya.

(2)

Bergerak dari apa yang saya baca dan dampak yang dilihat melalui berbagai media tentang dampak positif dan negatif dari penggunaan narkoba maka pada kesempatan ini saya mencoba untuk menulis tentang bahaya narkoba di kalangan remaja. Adapun dibawah ini pengertian-pengertian Narkoba menurut

para ahli.

1. Pengertian Narkoba

Narkoba menurut Winarto S.S (2007) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau sintesis maupun semisintesis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Psikotropika adalah zat atau obat alamiah atau sintesis tetapi bukan narkotik yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Zat Adiktif adalah bahan lain bukan narkotik atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau Fisik.

Pengertian Narkoba Menurut Para Ahli :

Pengertian Narkoba menurut Wartono (1999). Narkoba adalah dampak yang ditimbulkan antara lain dapat berupa gangguan konsentrasi dan penurunan daya ingat bagi pemakai, sedangkan dampak sosialnya dapat menimbulkan kerusuhan di lingkungan keluarga yang menyebabkan hubungan pemakai dengan orang tua menjadi renggang, serta menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan seperti pencurian atau pembunuhan. Pengertian Narkoba menurut Soerdjono Dirjosisworo (2010), Narkoba adalah zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan ke dalam tubuh, pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia dibidang pembedahan untuk menghilangkan rasa sakit dan lain- lain.Pengertian Narkoba menurut Kurniawan (2008), Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk kedalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena dan lain sebagainya.

2. Jenis - Jenis Narkoba

Menurut Winarto S.S dalam bukunya yang berjudul Ada Apa Dengan Narkoba (2007.14). Bahan- bahan pembuatan Narkoba, dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :

(3)

a. Jenis Narkoba Berupa Getah

Tanaman Papaver (Opium) yaitu tanaman papaver somniferum atau opium, termasuk bunga, biji, buah dan jeraminya.

Opium mentah, adalah getah yang membeku sendiri,diperoleh dari buah tanaman Papaver somniferum,L yang hanya mengalami pengolahan sekedar untuk membungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya.

Opium Masak terdiri atas, Candu, yaitu hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu rentetan pengolahan, khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan peragian tanpa penambahan bahan-bahan lain dengan maksud mengubahnya menjadi suatu ekstrak (serbuk /tepung )atau bentuk lain yang cocok untuk pemadatan, Jicing, yaitu sisa-sisa dari candu yang telah diisap, tanpa memperhatikan apakah candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain, Jicingko, yaitu hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.

Opium Obat adalah opium mentah yang telah mengalami pengolahan sehingga sesuai untuk pengobatan.Opium obat dapat berbentuk bubuk atau dalam bentuk lain, atau dicampur dengan zat-zat netral sesuai dengan syarat Farmakope (obat).

Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium.

b. Jenis Narkoba Berupa Daun

Tanaman kokain adalah tanaman dari semua jenis Erythrocylon. Daun Koka adalah daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk serbuk yang menghasilkan Kokain secara langsung atau melalui perubahan kimia. Kokain Mentah adalah semua hasil yang diperoleh dari daun Koka yang dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan Kokain. Kokain adalah senyawa sintesis yang memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Ekgonina adalah alkaloid tropane yang berasal secara alami dari daun Koka memiliki hubungan erat dengan kokain Tanaman Ganja adalah semua bagian dari tanaman Genus Cannabis termasuk biji dan buahnya. Damar Ganja adalah damar yang diambil dari tanaman ganja, termasuk hasil pengolahannya yang menggunakan damar sebagai bahan dasar

(4)

3. Bahaya Penggunaan Narkoba Bagi Remaja

Berbeda dengan obat atau zat lainnya,Narkoba memiliki tiga sifat jahat yang dapat membelenggu pemakainya untuk menjadi budak setia.Ia tidak dapat meninggalkannya, selalu membutuhkannya, dan mencintainya melebihi siapa pun. Tiga sifat khas yang sangat berbahaya itu adalah Habitual, Adiktif, Toleran.

1) Habitual (Terkenang-kenang).

Habitual adalah sifat pada Narkoba yang membuat pemakainya akan selalu teringat, terkenang, dan terbayang sehingga cenderung untuk selalu mencari dan rindu. Sifat inilah yang menyebabkan pemakai Narkoba yang sudah sembuh kelak bisa kambuh dan memakai kembali. Perasaan kangen berat ingin memakai kembali disebabkan oleh kesan kenikmatan yang dalam bahasa gaul disebut Suggest.

Suggest adalah penggoda terkuat yang menyebabkan pemakai Narkoba yang sudah sembuh pada suatu saat kembali memakai. Jenis makanan apa pun tidak akan menyebabkan Suggest kecuali Narkoba.

Suggest hanya dapat dikalahkan oleh tekad yang sangat besar yang lahir dari kesadaran tinggi yang didasari oleh pengetahuan yang benar, didukung oleh iman yang teguh, dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Suggest akan terasa lebih ringan kalau dihadapi sambil aktif bekerja atau mengembangkan hobi. Sifat habitual juga mendorong pemakai untuk selalu mencari dan memiliki Narkoba. Walaupun di sakunya masih banyak Narkoba, ia tetap ingin punya lebih banyak lagi. Sifat seperti itu disebut Craving (membutuhkan).Semua jenis Narkoba memiliki sifat habitual dalam kadar yang bervariasi. Sifat habitual tertinggi ada pada Heroin atau Putaw. Kemungkinan kambuh pemakai Putaw sangatlah tinggi sehingga pemakainya dianggap mustahil dapat bebas selamanya 100%. Secara medis diambil kesepakatan bahwa mantan pemakai yang dapat bebas Narkoba atau tidak memakai Narkoba sama sekali selama lebih dari 2 Tahun dapat dianggap sukses atau sembuh.

Walaupun setelah itu orang tersebut memakai kembali, kemudian berhenti dan 2 Tahun kemudian kumat dan seterusnya berulang- ulang, orang seperti itu secara medis dianggap telah sembuh.

2) Adiktif (Ketagihan)

Narkoba memiliki sifat yang sangat jahat yaitu adiktif atau ketagihan.

Adiktif artinya Narkoba membuat pemakainya selalu ingin memakainya terus menerus dan tidak mampu untuk

(5)

menghentikannya. Penghentian atau pengurangan pemakaian Narkoba akan menimbulkan Efek Putus Zat, yaitu perasaan sakit luar biasa, atau dalam bahasa gaul disebut SAKAW (Sakit Karena Kau Narkoba). Jadi, Narkoba itu unik. Bila pemakain dihentikan mendadak sekaligus, badan bukannya langsung menjadi sehat, melainkan malah menjadi sakit luar biasa. Rasa nyaman dan sehat baru akan datang setelah Sakaw berlalu atau bila yang bersangkutan kembali memakai Narkoba. Rasa sakit untuk setiap jenis Narkoba berbeda-beda. Perasaan sakit yang paling berat dan menyiksa adalah Sakaw akibat putus zat Putaw atau Heroin, Kokain dan Sabu.

Beratnya rasa sakit itu tidak dapat dihilangkan dengan pemberian obat anti sakit apa pun atau Narkoba apa pun, kecuali Narkoba yang telah atau sedang digunakan. Sakaw Sabu hanya dapat hilang bila mengonsumsi Sabu. Sakaw Putaw hanya dapat hilang bila diberi Putaw.Penderita Sakaw yang mengatasi rasa sakit melalui 2 cara:

a) Kembali mengonsumsi Narkoba yang sama. Orang ini seterusnya akan menjadi pemakai yang patuh, pecandu yang setia, budak dan abdi selamanya. Orang seperti ini disebut pemadat, atau pecandu. Bila sedang memakai Narkoba, orang tersebut tampak normal. Namun, bila sedang tidak memakai, ia justru tampak tidak normal, lesu, gelisah, tidak fit, dan tidak peracaya diri.

b) Bila tidak kembali memakai tetapi juga tidak tahan rasa sakit, orang tersebut akhirnya mencari jalan pintas, yaitu Bunuh Diri.

Cara bunuh diri yang paking sering adalah menyuntikkan kembali Narkoba ke badannya dengan dosis yang sangat besar sehingga ia mengalami Overdosis (OD) dan meninggal dunia dengan jarum masih menancap di badan, melompat dari gedung bertingkat tinggi, menabrak kendaraan, membenturkan kepala ke tembok.

Sakaw tidak hanya terjadi karena penghentian pemakaian Narkoba, tetapi juga karena pengurangan dosis pemakaian. Bila sudah terbiasa dengan dosis 0,1 gram, kemudian dikurangi, misalnya 0,05 gram, yang bersangkutan akan mengalami Sakaw.

3) Toleran

Toleran adalah sifat Narkoba yang membuat tubuh pemakainya semakin lama semakin menyatu dengan Narkoba dan menyesuaikan diri dengan Narkoba itu sehingga menuntut dosis pemakaian yang

(6)

semakin tinggi. Bila dosisnya tidak dinaikkan, Narkoba itu tidak akan bereaksi, tetapi malah membuat pemakainya mengalami Sakaw. Untuk memperoleh efek yang sama dengan efek di masa sebelumnya, dosisnya harus dinaikkan. Bila lama-kelamaan kenaikan dosis itu telah melebihi kemampuan toleransi tubuh, maka terjadilah efek sakit yang luar biasa dan mematikan. Kondisi seperti itu disebut Overdosis. Intensitas rasa sakit karena Overdosis sama dengan rasa sakit Sakaw, walaupun bentuknya berbeda. Bedanya, tanpa bunuh diri pun Overdosis dapat membunuh dengan sendirinya. Tanda-tanda Overdosis pada setiap jenis narkoba berbeda-beda. Jenis narkoba yang dapat menyebabkan Toleran adalah Morfin.

Tiga sifat jahat yang khas di atas ( habitual, adiktif, dan toleran) hanya ada pada narkoba. Itulah yang menyebabkan narkoba sangat berbahaya. Adanya tiga sifat yang khas ini membuat pemakai narkoba mengalami perubahan sifat dan sikap menjadi :

1. Tergila-gila pada narkoba dan melupakan belajar, teman-temannya, bahkan orang tuanya sendiri. Pecandu sudah mengalami ketergantungan psikis dan kejiwaan.

2. Tidak dapat melepaskan diri dari narkoba, jika kalau lepas, penderitaan yang luar biasa atau Sakaw akan datang.

3. Dosisnya akan terus bertambah tinggi atau toleran sampai suatu saat maut menjemput di puncak overdosis.

4. Mengalami perubahan sikap dan sifat menjadi eksklusif, egois, sombong, asosial, jahat (psikosis).

5. Mengalami kerusakan organ tubuh seperti hati, paru, ginjal, otak dan lain- lain.

6. Mudah tertular virus HIV atau AIDS terutama jika menggunakan jarum suntik secara bersamaan dengan pecandu Narkoba lainnya

4. Cara Pencegahan Penggunaan Narkoba Di Kalangan Remaja

Upaya pencegahan terhadap penyebaran Narkoba dikalangan pelajar sudah menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman Narkoba terhadap anak-anak. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkrit yang dapat dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya Narkoba atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.

(7)

Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) Narkoba sering terjadi disekitar lingkungan sekolah yang tak kalah penting adalah pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak kedalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.

Oleh sebab itu, mulai saat ini selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus siap dan waspada akan bahaya Narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak yang masih rentan akan pengaruh budaya asing.

Bangak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan Narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan Narkoba. Ada tiga tingkat interaksi yaitu :

1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya Narkoba, pendekatan melalui keluarga, instant pemerintah, seperti halnya BKKBN lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. Kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan fase ini meliputi Fase penerimaan awal (Initlalintake) antara 1-3 Hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental dan Fase Detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1-3 Minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase Stabilisasi antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat dan Fase Sosialisasi dalam masyarakat, agar penyalahgunaan Narkoba mampu menge mbangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling membuat kelompok-kelompok dukungan mengembangkan kegiatan alternatif.

Dengan berbagai upaya di atas anak didik akan terjaga dan terawasi dari penyalahgunaan narkoba dan bahaya narkoba sehingga harapan semua komponen

(8)

masyarakat untuk meneruskan generasi cerdas dan tangguh dimasa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.

Ternyata dapat dilihat bahwa Narkoba adalah zat berbahaya bagi tubuh dan dapat merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba adalah sumber dari tindak kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman. Narkoba memiliki banyak jenis dan efek negatif sesuai dengan jenisnya. Dampak negatif dari penggunaan Narkoba adalah menurunnya kesehatan bahkan kematian dan hilangnya kreatifitas dan potensi yang dimiliki oleh pemuda sebagai generasi penerus. Penyalahgunaan Narkoba dapat dihindari dengan banyak cara dimulai dari lingkungan masyarakat, sekolah, keluarga, dan pendidikan.

Bagi pelajar,jangan mudah terpengaruh dengan orang lain. Jadilah orang yang dapat menganalisis keadaan agar tidak terlibat dalam hal yang berkaitan dengan penyalahgunaan Narkoba. Jika ada teman atau orang yang dikenal menggunakan Narkoba, jauhilah dan coba melaporkan kepada guru atau pihak yang berwajib.

Bagi Para Orang Tua alangkah baiknya untuk lebih sering mengawasi pergaulan anaknya, memberi perhatian lebih, serta lebih mendidik, memberi informasi kepada anaknya agar terhindar dari bahaya Narkoba. Bagi Pemerintah diharapkan sering untuk mengadakan kegiatan sosialisasi berupa webinar tentang Narkoba ke sekolah-sekolah, dan juga memberikan hukuman yang setimpal dan dapat memberi efek jera kepada pengguna atau pengedar narkoba, sehingga kita senantiasa terhindar dari bahaya Narkoba.

Mari kita isi waktu luang dengan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, maupun mengikuti kegiatan berorganisasi yang dapat mengembangkan kreativitas kita. Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka.

Dengan membahagiakan mereka tanpa kita sadari kita telah membuka pintu-pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Winarto.2007.Ada Apa Dengan Narkoba.Jakarta:Cv.Aneka Ilmu https://ekatalogperpustakaan.bnn.go.id

https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

https://pn-karanganvar.go.id/main/index.php/berita/artikel/997-pencegahan- penyalahgunaan-narkotika

(10)

LEMBAR PENGESAHAN

Esay ini disusun untuk memenuhi syarat sebagai peserta ujian akhir sekolah tahun 2023

Mengetahui Lewoleba, 01 Maret 2023 Kepala SMAN 2 Nubatukan Guru Pembimbing

Cletus Laba, S.Pd Maria Elfia Arkian,

S.Pd, Gr

NIP.19740914 200112 1 005 NIP.19810520 200604 2 017

(11)

BAHAYA NARKOBA DI KALANGAN REMAJA

NAMA : STEVANIA PAULINA TULIT KELAS : XII SOS 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NUBATUKAN JL.TRANS ATADEI - LUSIKAWAK

2023

(12)
(13)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap sikap tentang bahaya narkoba pada remaja di kalangan siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo. Metode : Penelitian ini menggunakan

Disampaikan dalam kegiatan penyuluhan “ Upaya Penyelamatan Generasi Muda Melalui Penyuluhan Pengetahuan Bahaya dan Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba ” tanggal

Metode terapi mental dengan pendekatan keagamaan ini telah dikembangkan oleh pesantren Suryalaya terhadap korban narkoba, dengan menggunakan istilah Inabah yang menurut pengertian

NAPZA ( Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya ) atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah NARKOBA ( narkotika dan bahan / obat berbahaya

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:.. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang,

Narkoba, atau Napza, adalah zat berbahaya yang dapat memberikan efek halusinasi dan merusak kesehatan fisik dan mental pengguna serta

Remaja yang melanggar berbagai norma yang ada dalam agama tentunya mereka akan terbelit dalam kehidupan batin yang baru, di satu sisi mereka adalah makhluk tuhan yang dibekali dengan

Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam