GEOMORFOLOGI
BENTANG ALAM PANTAI, DELTA DAN RAWA
BY DENO AMBAR ARUM
MORFOLOGI PANTAI ADALAH BENTUKÑBENTUK BENTANGALAM YANG TERJADI SEBAGAI AKIBAT DARI AKTIVITAS AIR YANG BERADA DI WILAYAH PANTAI.
BERBAGAI MACAM BENTUK BENTANGALAM DIJUMPAI DI WILAYAH PANTAI, KEBANYAKAN BENTUK BENTANGALAM PANTAI SEBAGAI HASIL PERUBAHAN GELOMBANG AIR LAUT.
BENTUK BENTUK PANTAI SANGAT DIPENGARUHI OLEH AKTIFITAS GELOMBANG YANG
MENUJU KE ARAH PANTAI
BENTANG ALAM PANTAI
SEMENANJUNG MALAYSIA DAN TELUK THAILAND
Tanjung adalah bentangalam yang daratannya menjorok ke arah laut sedangkan bagian kiri dan kanannya relatif sejajar dengan garis pantai.
Teluk adalah bentangalam yang daratannya menjorok ke
arah daratan sedangkan bagian kiri dan kanan nya relatif
sejajar dengan garis pantai.
Lagoon adalah bentuk bentangalam yang terletak diantara barrier (tanggul) dan daratan, dengan kedalaman air yang dangkal dan dipengaruhi oleh air laut dan air tawar yang berasal dari darat.
Spit adalah bentang alam yang terbentuk dari sedimen yang mengendap di sepanjang garis Pantai.
Stack dan Arches adalah bentuk-bentuk bentangalam pantai yang berada di sekitar garis pantai merupakan sisa- sisa daratan akibat kikisan / abrasi gelombang air laut dan mengakibatkan garis pantai mundur ke arah daratan.
Arches adalah sisa-sisa daratan akibat erosi (abrasi) dengan bentuk yang tidak teratur karena batuannya resisten terhadap hantaman gelombang.
Wave-cut platform adalah bentangalam pantai yang terbentuk sebagai hasil erosi gelombang air laut yang tersusun dari lapisan batuan horisontal serta terletak pada zona muka air laut, sedangkan garis pantai mundur ke arah darat sebagai akibat erosi gelombang dan wave-cut platform tertinggal di bagian depan garis pantai.
ATOL
BAGAIMANA PROSES
TERBENTUKNYA
ATOL ?
DELTA
Delta adalah bentuk lahan yang terbentuk di muara sungai akibat pengendapan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Ketika aliran sungai melambat saat bertemu dengan badan air yang lebih tenang seperti laut atau danau, sedimen yang terbawa akan mengendap dan membentuk daratan baru.
Proses Pembentukan Delta :
1. Transportasi Sedimen:
Sungai membawa berbagai jenis sedimen, mulai dari pasir hingga lumpur, dari hulu menuju muara.
2. Pengendapan: Saat mencapai muara, energi aliran sungai menurun drastis sehingga sedimen mengendap membentuk lapisan-lapisan.
3. Pembentukan Lahan
Baru: Lapisan sedimen
yang terus menumpuk
secara perlahan
membentuk daratan baru
yang menjorok ke dalam
laut.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BENTUK DELTA
Bentuk delta sangat beragam dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Volume dan kecepatan aliran sungai: Semakin besar volume dan kecepatan aliran sungai, semakin banyak sedimen yang terbawa dan semakin cepat delta terbentuk.
2. Jenis sedimen: Sedimen yang kasar seperti pasir akan membentuk delta yang lebih curam, sedangkan sedimen halus seperti lumpur akan membentuk delta yang lebih landai.
3. Energi gelombang dan arus laut:
Gelombang dan arus laut dapat mengerosi delta atau mengangkut sedimen ke tempat lain, sehingga mempengaruhi bentuk akhir delta.
4. Pasang surut: Perbedaan tinggi antara pasang dan surut dapat mempengaruhi pola pengendapan sedimen di delta.
Delta Misisipi
RAWA
Rawa adalah suatu wilayah dataran rendah yang selalu atau sering tergenang air, baik secara alami maupun buatan.
Wilayah ini didominasi oleh vegetasi khas yang mampu hidup di lingkungan lembap.
Fungsi dan Manfaat Rawa
Rawa memiliki peran penting dalam ekosistem, antara lain:
1. Habitat satwa: Banyak jenis satwa yang menjadikan rawa sebagai tempat hidup.
2. Pengendali banjir: Rawa berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan.
3. Penyimpan karbon: Gambut di rawa menyimpan karbon dalam jumlah besar.
4. Sumber daya alam: Rawa dapat
dimanfaatkan untuk perikanan, pertanian,
dan pariwisata.
PROSES PEMBENTUKAN RAWA
Pembentukan rawa umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Sedimentasi: Penumpukan material halus seperti lumpur dan gambut di daerah cekungan.
2. Drainase yang buruk: Kondisi tanah yang tidak memungkinkan air meresap dengan baik.
3. Iklim: Curah hujan yang tinggi dan penguapan yang rendah mendukung terbentuknya rawa.
4. Vegetasi: Tumbuhan rawa berperan dalam
pembentukan gambut melalui proses
pembusukan yang tidak sempurna.
12
Karakteristik Geomorfologi Rawa :
1. Relief: Dataran rendah, seringkali terdapat cekungan atau depresi.
2. Drainase: Buruk, ditandai dengan banyaknya genangan air dan saluran air kecil.
3. Vegetasi: Dominasi tumbuhan hidrofit (tumbuhan air) seperti eceng gondok, bakau, dan nipah.
4. Tanah: Jenis tanah umumnya bersifat organik (gambut) atau mineral yang jenuh
air.
Ancaman dan Konservasi Rawa
Rawa menghadapi berbagai ancaman, seperti:
1. Konversi lahan: Perubahan fungsi rawa menjadi lahan pertanian, permukiman, atau pertambangan.
2. Pencemaran: Limbah domestik dan industri mengancam kualitas air rawa.
3. Pengambilan gambut: Eksploitasi gambut secara berlebihan dapat merusak ekosistem rawa.
Untuk menjaga kelestarian rawa, diperlukan upaya konservasi, seperti:
4. Perlindungan kawasan: Penetapan kawasan lindung untuk rawa.
5. Pemanfaatan berkelanjutan:
Pengelolaan rawa yang bijaksana.
6. Pencegahan kerusakan:
Pengawasan terhadap aktivitas yang
merusak rawa.
SEKIAN DAN TERIMAKSAIH, EEEEEAAAA !