• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 6 Geolaut

N/A
N/A
Samyhie

Academic year: 2025

Membagikan "Tugas 6 Geolaut"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH GEOLOGI LAUT TUGAS VI

OLEH:

SAMY MUFLIH IQBAL D061231027

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA 2025

(2)

1. Jelaskan jenis-jenis morfologi pantai dan cara terbentuknya ? Jawab :

Morfologi pantai adalah bentuk dan struktur fisik pantai yang terbentuk akibat berbagai proses alami seperti gelombang laut, arus, sedimentasi, erosi, serta aktivitas tektonik dan vulkanik. Bentuk pantai dapat berubah seiring waktu tergantung pada faktor-faktor tersebut. Pantai juga merupakan ekosistem yang dinamis, di mana perubahan lingkungan dapat mempengaruhi karakteristiknya.

Berdasarkan bentuk dan proses pembentukannya, pantai dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, masing-masing dengan ciri khas tertentu.

1. Pantai Berpasir

Pantai berpasir adalah jenis pantai yang terbentuk dari akumulasi material pasir yang berasal dari batuan yang tererosi, kemudian terbawa oleh sungai dan diendapkan di sepanjang garis pantai. Gelombang dan arus laut berperan penting dalam penyebaran dan pergerakan pasir ini, sehingga bentuk pantai berpasir dapat berubah dengan cepat. Pantai berpasir biasanya memiliki kemiringan landai dan sering menjadi destinasi wisata karena permukaannya yang halus dan nyaman untuk berjalan. Contoh pantai berpasir yang terkenal adalah Pantai Kuta di Bali, Indonesia, dan Pantai Bondi di Australia.

2. Pantai Karang

Pantai berbatu atau pantai karang memiliki karakteristik berupa batuan besar yang terbentuk akibat erosi dan abrasi gelombang laut dalam waktu yang sangat lama.

Proses ini sering terjadi di daerah yang memiliki batuan keras, sehingga pantai ini cenderung tidak berubah bentuk secara drastis. Pantai berbatu sering ditemukan di

Pantai Kuta,Bali, Indonesia

(3)

wilayah pesisir yang memiliki aktivitas geologi tinggi atau di sekitar terumbu karang yang berkembang di perairan hangat dan jernih. Salah satu contoh pantai berbatu adalah Pantai Tanah Lot di Bali, yang terkenal dengan formasi batuan uniknya dan pura yang berada di atas karang. Pantai berbatu juga dapat ditemukan di pesisir Skotlandia, seperti di Pantai Giant’s Causeway yang memiliki formasi batuan basal berbentuk heksagonal.

3. Pantai Lumpur

Pantai lumpur terbentuk dari material halus seperti lempung dan lanau yang terbawa oleh sungai ke laut dan mengendap di daerah dengan arus yang lemah.

Pantai ini biasanya ditemukan di daerah delta atau estuari, tempat air laut bertemu dengan air sungai yang membawa banyak sedimen. Pantai lumpur sering kali menjadi habitat bagi ekosistem mangrove, yang membantu menahan erosi dan memberikan tempat tinggal bagi berbagai spesies ikan dan burung. Salah satu contoh pantai lumpur adalah Pantai Muara Gembong di Bekasi, Indonesia, serta daerah delta Sungai Mekong di Vietnam.

4. Pantai Terjal (Cliffed Coast)

Pantai Tanah Lot, Bali

Pantai Muara Gembong, Bekasi

(4)

Pantai terjal adalah pantai yang memiliki tebing curam yang terbentuk akibat erosi gelombang laut yang terus-menerus menghantam batuan keras di tepi pantai.

Proses ini menyebabkan bagian bawah tebing lebih cepat terkikis dibanding bagian atasnya, yang akhirnya membentuk tebing tinggi. Dalam jangka panjang, erosi ini dapat menciptakan gua laut, lengkungan batu, dan pilar batuan terpisah. Pantai jenis ini sering ditemukan di daerah dengan aktivitas tektonik tinggi. Contoh pantai terjal yang terkenal adalah Pantai White Cliffs of Dover di Inggris, yang memiliki tebing kapur putih yang dramatis, serta Pantai Uluwatu di Bali yang terkenal dengan tebing curamnya yang menghadap Samudra Hindia.

5. Pantai Delta

Pantai delta terbentuk di muara sungai yang mengendapkan sedimen dalam jumlah besar, sehingga membentuk daratan baru yang bercabang-cabang seperti jari-jari.

Pembentukan delta terjadi ketika arus sungai lebih kuat dibandingkan arus laut, sehingga material yang terbawa oleh sungai tidak langsung terbawa kembali ke laut.

Delta sering kali memiliki ekosistem yang kaya, termasuk lahan basah dan rawa, yang mendukung keanekaragaman hayati tinggi. Contoh delta terkenal adalah Delta Sungai Nil di Mesir dan Delta Sungai Mississippi di Amerika Serikat. Di Indonesia, Delta Mahakam di Kalimantan Timur merupakan contoh pantai delta yang menjadi habitat bagi berbagai spesies burung dan ikan.

Pantai Uluwatu, Bali

(5)

6. Pantai Laguna

Pantai laguna adalah pantai yang memiliki perairan dangkal yang terisolasi dari laut oleh gosong pasir atau terumbu karang. Air di dalam laguna cenderung lebih tenang dibandingkan laut lepas, menjadikannya ekosistem yang ideal bagi berbagai spesies laut. Laguna dapat terbentuk akibat sedimentasi yang menciptakan pemisahan alami antara laut dan perairan pantai. Contoh pantai laguna yang terkenal adalah Laguna Venesia di Italia, yang terbentuk dari kombinasi sedimentasi dan aktivitas manusia. Di Indonesia, Teluk Saleh di Sumbawa merupakan contoh laguna yang terbentuk secara alami.

7. Pantai Barrier (Pantai Pulau Penghalang)

Pantai barrier adalah jenis pantai yang berada di belakang pulau-pulau kecil yang berfungsi sebagai penghalang terhadap gelombang besar. Pulau penghalang ini biasanya terbentuk dari akumulasi sedimen yang terbawa oleh arus laut dalam jangka waktu yang sangat lama. Pantai barrier sering kali memiliki lahan basah di belakangnya, yang berfungsi sebagai penyangga ekosistem pesisir. Salah satu contoh pantai barrier terkenal adalah Outer Banks di North Carolina, Amerika

Delta Mississipi, Amerika Serikat

Laguna Venesia, Italy

(6)

Serikat, yang terdiri dari serangkaian pulau pasir yang melindungi pantai utama dari badai Atlantik.

Outer Banks di North Carolina, Amerika Serikat

2. Indonesia sebagai negara kepulauan, berikan contoh-contoh jenis morfologi pantai yang berada di Indonesia dan jelaskan?

Jawab:

Berikut adalah beberapa contoh jenis morfologi pantai di Indonesia, yaitu : 1. Pantai Berpasir

Pantai berpasir di Indonesia merupakan salah satu ikon pesisir yang paling dikenal, dengan contoh terkenalnya adalah Pantai Kuta di Bali. Pantai ini terbentuk dari akumulasi pasir halus yang berasal dari hasil pelapukan batuan di daratan, yang kemudian diangkut oleh aliran sungai dan diendapkan di garis pantai. Proses pembentukan ini semakin dipengaruhi oleh gelombang laut yang secara terusmenerus menggeser pasir, membentuk garis pantai yang dinamis dan mudah berubah bentuk. Di Pantai Kuta, ombak yang ramah bagi peselancar dan angin yang konsisten turut menciptakan suasana yang ideal bagi aktivitas wisata pantai. Selain sebagai destinasi rekreasi, pantai berpasir seperti di Bali juga menjadi sumber daya alam yang penting, meskipun keberadaannya perlu dijaga dari tekanan pembangunan dan erosi yang bisa terjadi akibat aktivitas manusia.

2. Pantai Berbatu (Pantai Karang)

Di Indonesia, pantai berbatu juga memiliki peran penting dalam lanskap pesisir, salah satunya dapat dilihat di kawasan Tanah Lot, Bali. Pantai ini ditandai oleh formasi batuan besar yang terbentuk melalui proses erosi dan abrasi oleh

(7)

gelombang laut yang terus-menerus menghantam struktur batu karang. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama sehingga menghasilkan tebing dan struktur batu yang menonjol, menciptakan pemandangan yang dramatis dan khas.

Selain keindahan alamnya, keberadaan batuan karang ini juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai organisme laut seperti ikan dan invertebrata, serta menyediakan area untuk tumbuhnya alga. Tanah Lot pun tidak hanya terkenal sebagai objek wisata tetapi juga sebagai situs kebudayaan, di mana pura yang berada tepat di atas karang menjadi simbol spiritual dan sejarah lokal.

3. Pantai Lumpur

Contoh lain morfologi pantai di Indonesia adalah pantai lumpur yang umumnya ditemukan di daerah estuari atau delta sungai, seperti yang terlihat di kawasan Muara Gembong, Bekasi. Pantai lumpur ini terbentuk dari endapan lempung dan lanau halus yang dibawa oleh sungai ke pertemuan dengan laut, di mana arus yang relatif lemah memungkinkan partikel-partikel halus tersebut mengendap dan membentuk dasar pantai yang lembut. Keberadaan lumpur ini tidak hanya menciptakan lanskap yang berbeda dari pantai berpasir, tetapi juga menyediakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya vegetasi seperti mangrove. Hutan mangrove yang tumbuh di sepanjang pantai lumpur berperan penting dalam menahan erosi, meningkatkan kualitas perairan, serta menyediakan habitat bagi berbagai spesies ikan dan burung, sehingga menjadikan kawasan ini sebagai area ekologi yang kaya dan strategis.

4. Pantai Terjal (Cliffed Coast)

Pantai terjal di Indonesia dapat ditemui di daerah yang memiliki formasi tebing curam, salah satunya adalah kawasan Uluwatu di Bali. Di sini, tebing-tebing tinggi terbentuk akibat erosi intensif oleh gelombang laut yang menghantam dinding batuan kapur dan batuan lainnya secara terus-menerus. Proses erosi yang berbeda di bagian bawah dan atas tebing menyebabkan terbentuknya struktur curam dengan celah-celah, gua laut, dan pilar-pilar batu yang menjulang. Lanskap yang dihasilkan memberikan pemandangan spektakuler, sekaligus menantang bagi para pengunjung yang ingin menikmati panorama Samudra Hindia dari ketinggian. Di samping nilai estetika dan keindahan alamnya, pantai terjal seperti Uluwatu juga menyimpan nilai budaya yang tinggi, terlihat dari adanya pura yang dibangun di

(8)

atas tebing-tebing tersebut, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan simbol spiritual masyarakat setempat.

5. Pantai Delta

Pantai delta di Indonesia dapat dijumpai di wilayah yang merupakan muara sungai dengan aliran sedimen yang tinggi, contohnya adalah Delta Mahakam di Kalimantan Timur. Delta ini terbentuk ketika sungai membawa partikel-partikel sedimen seperti pasir, lumpur, dan kerikil dari daratan ke laut, dan sedimen tersebut mengendap karena kekuatan arus laut yang tidak cukup untuk membawa kembali material ke laut lepas. Proses pengendapan yang berlangsung secara terus-menerus menyebabkan terbentuknya jaringan kanal dan cabang-cabang sungai yang menyerupai jari, menciptakan lanskap yang kompleks dan kaya akan keanekaragaman hayati. Selain sebagai habitat penting bagi berbagai spesies ikan dan burung, delta juga memiliki peran strategis dalam menyediakan lahan subur bagi pertanian serta sebagai penyangga alami terhadap abrasi dan banjir, sehingga keberadaannya sangat dihargai baik dari segi ekologi maupun ekonomi.

6. Pantai Laguna

Di beberapa wilayah pesisir Indonesia, terdapat formasi pantai yang membentuk laguna, yakni perairan dangkal yang terisolasi dari laut lepas oleh garis pasir atau terumbu karang. Contohnya dapat ditemukan di Teluk Saleh, Sumbawa, di mana sedimentasi yang terus berlangsung membentuk pemisahan alami antara laut dan kolam perairan yang tenang. Lagunda ini terbentuk melalui proses pengendapan material yang diangkut oleh gelombang dan arus laut, sehingga menciptakan perairan yang relatif terlindung dari kekuatan ombak besar. Kondisi ini memungkinkan terbentuknya ekosistem yang unik, dengan keberadaan biota laut yang beragam, serta menjadikan area tersebut cocok untuk kegiatan perikanan lokal dan pariwisata ekologi. Keberadaan laguna di wilayah pesisir tidak hanya menambah nilai estetika alam, tetapi juga berperan penting dalam mengatur dinamika sedimentasi dan mempertahankan stabilitas garis pantai.

7. Pantai Barrier (Pulau Penghalang)

Pantai barrier atau pulau penghalang di Indonesia dapat dilihat pada formasi yang terdapat di beberapa wilayah Kepulauan Seribu atau di sepanjang pesisir Sumatera. Pulau-pulau kecil yang terbentuk dari akumulasi sedimen ini berfungsi

(9)

sebagai penghalang alami yang melindungi pantai utama dari kekuatan gelombang dan badai besar. Proses pembentukannya terjadi ketika partikel sedimen yang terbawa arus laut mengendap secara bertahap, sehingga membentuk pulau atau bar yang memisahkan perairan terbuka dari perairan pesisir yang lebih tenang. Kawasan seperti ini tidak hanya melindungi daratan dari abrasi, tetapi juga menciptakan zona perairan yang mendukung ekosistem lahan basah, seperti hutan bakau dan padang lamun. Dengan peran ekologis dan proteksinya, pantai barrier di Indonesia memberikan contoh bagaimana dinamika alam dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan pesisir.

NO JENIS PANTAI

PROSES

PEMBENTUKAN CIRI KHAS LOKASI

1 Pantai Berpasir

Terbentuk dari akumulasi pasir hasil

erosi batuan yang terbawa oleh sungai

dan diendapkan di garis pantai oleh gelombang dan arus

laut

Landai, berpasir halus, bentuknya mudah erubah,

sering digunakan sebagai tempat

wisata

Pantai Kuta, Bali dan Pantai Bondi,

Australia

2 Pantai Karang

Terbentuk dari batuan keras yang mengalami erosi dan

abrasi oleh gelombang laut dalam

waktu lama

Berbatu besar, terdapat tebing

karang, dan stabil

Pantai Tanah Lot, Bali dan

Giant’s Causeway, Skotlandia

3 Pantai Lumpur

Terbentuk dari sedimentasi soil dan

lanau yang terbawa oleh sungai dan mengendap di daerah

dengan arus laut lemah, biasanya di

delta atau estuari

Berlumpur, ekosistem mangrove berkembang,

habitat bagi berbagai spesies

laut

Pantai Muara Gembong,

Bekasi

(10)

4 Pantai Terjal

Terbentuk dari erosi gelombang laut terhadap batuan keras

yang menyebabkan terbentuknya tebing

curam

Tebing curam, proses erosi aktif, sering memiliki gua

laut dan lengkungan batu

Pantai Uluwatu,

Bali dan White Cliffs

of Dover, Inggris

5 Pantai Delta

Terbentuk dari akumulasi sedimen dalam jumlah besar di muara sungai yang

lebih kuat daripada arus laut

Tanah datar dengan banyak

cabang sungai kecil

Delta Mahakam, Kalimantan

Timur dan Sungai Nil,

Mesir

6 Pantai Laguna

Terbentuk akibat sedimentasi yang menciptakan pemisahan alami

antara laut dan perairan pantai, biasanya oleh gosong

pasir atau terumbu karang

Air tenang, dikelilingi ekosistem terumbu karang,

mendukung keanekaragaman

hayati laut

Laguna Venesia (Italia)

7 Pantai Barrier

Terbentuk oleh akumulasi sedimen

yang membentuk pulau kecil, melindungi pantai

utama dari gelombang besar

Terdapat pulau pasir di depan

pantai utama

Kepulauan seribu, Indonesia dan Outer Banks, North

Carolina, USA

3. Bentang alam pantai di bagian barat majene-Mamuju, berbeda dengan bentang alam pantai kawasan Maros-Pangkep, jelaskan cara terbentuknya?

Jawab:

Di bagian barat Majene-Mamuju, bentang alam pantai terbentuk dari interaksi antara aktivitas tektonik yang dinamis, energi gelombang yang tinggi, dan proses erosi yang intensif. Misalnya, di Pantai Bulo, Majene, garis pantai menunjukkan keberadaan formasi batuan yang menonjol dan tebing curam akibat abrasi gelombang yang kuat. Proses tektonik di kawasan ini menyebabkan pergeseran dan pengangkatan lahan, sehingga batuan-batuan yang awalnya berada di daratan

(11)

terpapar dan kemudian terkikis oleh ombak besar secara bertahap. Di Pantai Andin, Mamuju, contoh lain dari fenomena serupa terlihat dengan adanya struktur batuan yang pecah dan membentuk pola yang tidak seragam, mencerminkan dinamika energi gelombang yang tinggi dan ketidakstabilan geologis. Proses-proses tersebut menghasilkan bentang alam pantai yang kasar dan selalu berubah, dengan sedimen kasar yang lebih mendominasi serta keberadaan celah-celah alami di antara formasi batuan, yang secara keseluruhan memberikan karakteristik khas kawasan pesisir barat Majene-Mamuju.

Sebaliknya, di kawasan Maros-Pangkep, proses pembentukan pantai lebih banyak dipengaruhi oleh sedimentasi halus dari material yang diangkut oleh aliran sungai kecil dan arus laut yang relatif lembut. Contohnya dapat dilihat di Pantai Maros, yang memiliki garis pantai berpasir lebar dan datar, di mana partikel pasir halus terus-menerus diendapkan dari aliran sungai yang mengalir dari pegunungan sekitarnya. Kondisi perairan yang tenang dan adanya perairan dangkal mendukung tumbuhnya ekosistem terumbu karang dan hutan bakau, yang secara alami berfungsi sebagai penahan abrasi dan penyaring sedimen. Di Pangkep, misalnya, terdapat beberapa kawasan mangrove yang tumbuh subur di sepanjang garis pantai, menunjukkan bagaimana sedimentasi yang stabil dan interaksi dengan ekosistem pesisir menciptakan bentang alam yang relatif stabil dan berkelanjutan. Perbedaan mendasar antara kedua kawasan ini mencerminkan betapa dominannya proses geologis dan hidrodinamik di barat Majene-Mamuju, dibandingkan dengan proses sedimentasi dan ekosistem pesisir yang lebih tenang di Maros-Pangkep. Di bagian barat Majene-Mamuju, bentang alam pantai terbentuk sebagai hasil interaksi kompleks antara aktivitas tektonik yang aktif, dinamika arus laut yang kuat, dan proses erosi serta sedimentasi yang intens. Kawasan ini berada di zona pertemuan lempeng yang menyebabkan pergeseran struktur geologi, sehingga menghasilkan garis pantai dengan karakteristik yang sangat bervariasi, mulai dari tebing curam, formasi batuan yang menonjol, hingga area pengendapan sedimen kasar. Aktivitas tektonik menyebabkan terjadinya retakan dan pengangkatan lahan, sehingga saat gelombang laut menghantam, erosi terjadi secara agresif pada dinding-dinding batuan, membentuk fitur-fitur alam seperti gua laut, lengkungan batu, dan sea stacks. Di samping itu, badai tropis dan gelombang tinggi yang kerap melanda

(12)

daerah ini turut mempercepat proses abrasi dan redistribusi sedimen, menghasilkan perbedaan tajam antara zona erosi dan pengendapan. Proses-proses ini menciptakan bentang alam yang dinamis dan sering kali berubah, dengan pola sedimentasi yang tidak seragam sehingga membentuk area-area dengan karakteristik kasar dan berstruktur.

Sementara itu, di kawasan Maros-Pangkep, bentang alam pantai memiliki karakteristik yang lebih datar dan luas, dengan garis pantai berpasir yang terbentuk dari akumulasi sedimen halus yang diangkut oleh sungai-sungai kecil dari pegunungan sekitarnya. Di sini, proses sedimentasi berlangsung secara lebih stabil karena arus laut yang relatif lebih lembut dan kurang intens dibandingkan dengan wilayah barat Majene-Mamuju. Sedimen halus yang diendapkan secara terusmenerus membentuk pantai yang luas dan rata, sehingga mendukung pertumbuhan ekosistem terumbu karang dan hutan bakau yang menjadi penyangga alami bagi garis pantai. Selain itu, adanya sistem perairan dangkal yang terlindung oleh struktur karang dan vegetasi pesisir memungkinkan terbentuknya ekosistem mangrove yang subur, yang berfungsi sebagai penyaring sedimen dan pelindung dari abrasi laut.

Pantai Dato, Majene

(13)

Pantai Kuri Caddi, Maros

Referensi

Dokumen terkait

Gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa dinamakan ….. Tsunami akan terbentuk jika terjadi gempa di

Ekosistem mangrove berperan dalam melindungi garis pantai dari erosi, gelombang laut dan angin topan, serta berperan juga sebagai buffer (perisai alam) dan menstabilkan tanah

Maka breakwater direncanakan dibangun dengan jarak 50 meter dari pantai. Adapun hubungan nilai I dengan pola sedimentasinya adalah sebagai berikut.. Agar terbentuk salient maka

Bentuk muka bumi dalam Foto 3 terbentuk di kawasan A aliran sungai yang deras5. B pusaran air di dasar sungai C batuan keras di

Erosi pantai sendiri dapat terjadi karena akibat dari gelombang yang datang kemudian kembali lagi menuju laut dengan membawa sedimen yang ada di garis pantai dalam jumlah yang

Gelombang yang menjalar dari laut dalam menuju pantai mengalami perubahan bentuk karena adanya pengaruh perubahan kedalaman laut. Pengaruh kedalaman laut mulai

Manfaat yang diharapkan dari tugas akhir ini adalah mampu memberikan informasi mengenai estimasi kecepatan dan ketinggian gelombang yang bersumber dari laut menuju

Tidal Flat merupakan lingkungan yang terbentuk pada energi gelombang laut yang rendah dan umumnya terjadi pada daerah dengan daerah pantai mesotidal dan makrotidal.. Pasang surut dengan