• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh hasil bahwa tingkat belajar siswa SD Negeri 09 Dewantara, sebelum diterapkan media Flash Card dalm pembelajaran Bahasa Arab memperoleh nilai rata-rata kelas 63,08

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh hasil bahwa tingkat belajar siswa SD Negeri 09 Dewantara, sebelum diterapkan media Flash Card dalm pembelajaran Bahasa Arab memperoleh nilai rata-rata kelas 63,08"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

102

Penggunaan Media Flash Card dalam Pembelajaran Bahasa Arab di SD Negeri 09 Dewantara

Rosalinda, S.Pd.I, MA

Prodi Penddidikan Bahasa Arab, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (STKIP) Al-Washliyah Banda Aceh Email : [email protected]

Abstrak

Judul penelitian ini yaitu “Penggunaan Media Flash Card dalam Pembelajaran Bahasa Arab di SD 09 Dewantara”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah media Flash Card dapat meningkatkan hasil kemampuan belajar Bahasa Arab siswa dan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media Flash Card dalam pembelajran bahasa Arab di SD 09 Dewantara. Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas lima (V) yang berjumlah 52 orang. Sedangkan sampelnya adalah siswa kelas lima-A (V-A) yang jumlah mereka adalah 25 orang terdiri atas 12 orang siswa putra dan 13 orang siswi putri. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 22 juli sampai dengan 23 Oktober 2019, yang bertempat di SD Negeri 09 Dewantara, Aceh Utara. data dikumpulkan dengan menggunakan instrument penelitian berupa wawancara, observasi dan test. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh hasil bahwa tingkat belajar siswa SD Negeri 09 Dewantara, sebelum diterapkan media Flash Card dalm pembelajaran Bahasa Arab memperoleh nilai rata-rata kelas 63,08. sedangkan pada siklus I nilai rata-rata meningkat dengan nilai 69,6 Kemudian pada siklus II nilai rata-rata meningkat lagi dan memenuhi Krieteria Ketuntasan Minimal yaitu 80,12. Dan ini menunjukkan bahwa penggunaan media Flash Card dalam pembelajaran bahasa Arab dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab dan sangat efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 09 Dewantara.

Kata kunci : MediaPembelajaran, Flash Card, Pembelajaran Bahasa Arab

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Dalam menjalani fungsinya, bahasa sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai sarana berkomunikasi, termasuk juga anak-anak. Bagi mereka, bahasa dan kemampuan berkomunikasi memiliki peran penting dalam proses belajar, besosialisasi, unujuk prestasi di sekolah, mengekspresikan pemikaran dan emosial mereka.

Disadari atau tidak , anak-anak tumbuh di tengah banyak ragam budaya asing, salah satunya adalah bahasa Arab sebagai bahasa asing yang sudah banyak diperkenalkan di setiap jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak sampai ke jenjang Sekolah Menengah Atas. Hal ini membuktikan bahwa perhatian masyarakat terhadap pembelajaran bahasa Arab semakin besar dan masyarakat juga sudah semakin sadar akan manfaat dari mempelajari bahasa Arab. Namun tujuan pembelajaran bahasa Arab disini bukanlah untuk berkomunikasi melainkan lebih kepada pengenalan huruf hijaiyah sebagai sarana untuk membaca Al-Qur’an, menghafal hadits, doa-doa, pengenalan kosa kata Arab sederhana yang ada di sekitar mereka dengan berbagai tema sehari-sehari untuk mendukung proses pemerolehan Bahasa Asing (Bahasa Arab).

(2)

103 Belajar bahasa asing khususnya bahasa Arab, merupakan usaha yang berat, sangat sulit untuk dipelajari dan menjenuhkan sehingga bahasa Arab kurang diminati.

Hal itu disebabkan karena belajar bahasa asing merupakan upaya untuk membentuk dan membangun situasi dan kondisi baru dalam diri seseorang untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan pemilik bahasa asing - bahasa Arab - . Baik dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik. Oleh karena itu, diperlukan pengkondisian untuk menghindari kejenuhan dalam belajar bahasa Arab tersebut. Dan demi menarik perhatian seseorang, terutama siswa agar tertarik belajar bahasa Arab, serta memudahkan siswa dalam mempelajarinya, menggunakan bantuan media pembelajarannya merupakan salah satu alternatifnya. Apalagi kita semua tahu, teknologi yang semakin canggih dan berkembang menjadi salah satu pilihan bagi para pelaku pendidikan untuk mengembangkan dan membuat media pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran juga merupakan rekayasa lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk membuat siswa tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan seharusnya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam prakteknya, selama ini pembelajaran yang dilakukan menggunakan media konvensional, dimana siswa diwajibkan menghafal mufradat, kalimat sapaan, maupun qaidah tata bahasa Arab, siswa hanya menirukan dan melafalkan apa yang diucapkan oleh guru , kemudian siswa membacakannya kembali dan sebagainya.

Berdasarkan pengamatan peneliti pada mata pelajaran bahasa Arab di SD 09 Dewantara, peneliti mendapatkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran Bahasa Arab, kurangnya minat dan antusias mereka dalam pembelajaran bahasa Arab,hal ini tampak dari proses pembelajaran yang masih sangat pasif, metode belajar yang diterapkan oleh guru masih menggunaka cara lama dimana siswa mengikuti apa yang diperintakan oleh guru, selain itu pula masih kurangnya sarana pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran. ditambah anggapan siswa bahwa pelajaran bahasa Arab sangat sulit dan siswa sering tidak mengerti dengan materi yang dipelajarinya.

Kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh guru, menuntut guru untuk melakukan perbaikan, mencari solusi dan mengatasi permasalahan tersebut.

Pembelajaran menggunakan media diharapkan mampu meningkatkan kembali minat belajar siswa terutama Bahasa Arab sehingga siswa diharapkan dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif dan efektif.

Media pembelajaran adalah semacam alat untuk membantu dalam memperbaiki dan memperjelas, makna kata, kalimat, konsep pemikiran dan bimbingan peserta didik untuk memperoleh keterampilan, kebiasaan, pembelajaran dan fungsi nilai. Media pembelajaran menjadi unsur penting dalam proses pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing dilatarbelakangi oleh problematika yang selama ini dirasakan oleh guru bahasa Arab khususnya.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Media Flash Card dalam Pembelajaran Bahasa Arab di SD 09 Dewantara”.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah media Flash Card dapat meningkatkan hasil kemampuan belajar Bahasa Arab siswa dan mengetahui efektifitas penggunaan media Flash Card dalam pembelajran bahasa Arab di SD 09 Dewantara.

(3)

104 LANDASAN TEORITIS

Pengertian Media Pembelajaran

Kata media pembelajaran terdiri dari dua subkata yang berarti media dan pembelajaran. Ega Rima Wati(2016:2) Media berasal dari bahasa latin, yaitu medius yang artinya tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah wasail atau wasilah yang artinya perantara. Dengan demikian media dalam bahasa latin disebut juga perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2016:3).

Secara istilah, media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. media juga merupakan segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan dan merangsang untuk belajar.

Media juga dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat digunakan sebagai penyampai pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Jadi, berdasarkan beberapa paparan di atas media adalah alat-alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga informasi tersebut sampai kepada penerima informasi. Untuk mewujudkan keefektivan dalam belajar dan mengajar maka harus memperhatikan bagaimana penyampain informasi pembelajaran agar siswa tertarik untuk belajar.

Sedangkan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses menyatu, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses pembelajaran.

Menurut sumber lain, Pembelajaran merupakan cara, proses, dan tindakan yang mempengaruhi siswa untuk belajar. Jadi, pembelajaran adalah proses bertukar atau mencari informasi (pengetahuan) yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai sebuah tujuan belajar yang terencana.

Menurut Effendy (1984) media pembelajaran adalah hal-hal yang membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah dan membuat pelajaran lebih jelas bagi siswa. Dan menurut Asrori, Imam (2016), media atau alat bantu pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan guru untuk menjadikan siswa belajar dan memperoleh keterampilan tertentu atau segala sesuatu yang membatu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran

Media pembelajaran merupakan alat dan cara yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan siswa. Jadi, media pembelajaran adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyampaikan sebuah isi dari pembelajaran yang dapat merangsang perhatian dan minat siswa sehingga siswa mengerti dengan isi yang disampaikan. Guru akan lebih mudah jika menyampaikan materi dengan menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan.

Pemilihan Media Pembelajaran

Penggunaan media tidak lihat atau dinilai dari segi kecangggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran. Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan criteria-kriteria sebagai berikut:

Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan – tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

(4)

105

Dukungan terhadap isi pengajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.

Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya.

Keterampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran, nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya.

Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami para siswa.

Penentuan media pembelajaran, sebaiknya memperhatikan syaratsyarat sebagai pertimbangan. Syarat-syarat dalam memilih media pembelajaran di antaranya sebagai berikut:

a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Ketersedian bahan medianya.

c. Biaya pengadaannya.

d. Kualitas atau mutu tekniknya.

e. Sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran, yaitu tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar.

f. Mengenal ciri-ciri dari setiap media pembelajaran.

g. Media pembelajaran harus berorientasi pada pembelajaran.

Flash Card

Flash Card adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar. Flash Card biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.

(5)

106 Menurut Fatkhan Flash Card adalah sebuah media pembelajaran berbentuk kartu bergambar yang berukuran 25x30 cm. Gambar-gambar yang terdapat dalam Flash Card tersebut merupakan rangkaian pesan yang disajikan yang dicantumkan disetiap gambar pada bagian belakang kartu.

Menurut Rudi Susilana dan Cepiriyana flashcard merupakan media pembelajaran yang berupa kartu bergambar berukuran 25 X 30 cm. Gambar-gambar pada flashcard merupakan serangkaian pesan yang disajikan dengan adanya keterangan pada setiap gambar.

Menurut Kasihani, flashcards are teaching aids as picture paper which has 25x30. The pictures is made by hand, pictures or photo which is stick on the flashcard (Flash Card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25x30. Gambar-gambarnya dibuat dengan tangan, foto, atau memanfaatkan gambar / foto yang sudah ada ditempelkan pada lembaran-lembaran flashcard).

Dapat disimpulkan bahwa flashcard adalah kartu belajar yang efektif mempunyai dua sisi dengan salah satu sisi berisi gambar, teks, atau tanda simbol dan sisi lainnya berupa definisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian yang membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu. Flashcard biasanya berukuran 8 X 12 cm, 25 X 30 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.

Dari pengertian flashcard di atas yaitu kartu belajar yang efektif mempunyai dua sisi dengan salah satu sisi berisi gambar, teks, atau tanda simbol dan sisi lainnya berupa definisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian yang membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu. Maka, dapat disimpulkan bahwa flashcard mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Flashcard berupa kartu bergambar yang efektif.

2) Mempunyai dua sisi depan dan belakang.

3) Sisi depan berisi gambar atau tanda simbol.

4) Sisi belakang berisi definisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian.

5) Sederhana dan mudah membuatnya

Media flashcard adalah kartu belajar yang efektif berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang digunakan untuk membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar, teks, atau tanda simbol yang ada pada kartu, serta merangsang pikiran dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi.

Menurut Bono (dalam Dananjaya, 2010: 169) mengungkapkan bahwa tujuan dari permainan kartu kata ini antara lain, (1) berlatih mengembangkan ide dari sebuah kata. (2) melatih keterampilan peserta didik. Kemudian Bono menjelaskan tentang proses permainan kartu kata ini yaitu, (1) kartu kata dibagikan. (2) peserta didik membuat kalimat dari kata yang sudah ada. (3) banyaknya kata yang dibuat dalam kalimat sesuai dengan instruksi pendidik.

Cara Pembuatan Flash Card

Dalam pembuatan media flash card ada beberapa cara yang harus dipersiapkan secara lengkap. Menurut Susilana, dan Riyana (2009: 95), ada beberapa cara dalam pembuatan media flash Card, agar medianya layak di pakai di dalam proses pembelajaran.

a. Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau dari bahan kardus. Kertas ini berfungsi untuk menyimpan atau menempelkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

(6)

107 b. Kertas tersebut diberi tanda dengan pensil atau spidol dan menggunakan penggaris,

untuk menentukan ukuran 20×20 cm

c. Potong-potonglah kertas duplek tersebut dengan gunting atau kater hingga tepat berukuran 20×20 cm. Buatlah kartu-kartu tersebut sejumlah gambar yang akan ditempelkan atau sejumlah materi yang dibutuhkan.

d. Jika objek gambar langsung dibuat dengan tangan, maka kertas alas tadi perlu dilapisi dengan kertas halus untuk menggambar, misalnya kertas HVS, kertas concort atau kertas karton.

e. Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar seperti kuas, cat air, spidol, pinsil warna, atau membuat desain dengan ukuran yang sesuai lalu setelah selesai ditempelkan pada alas tersebut. Jika gambar yang akan ditempel memanfaatkan yang sudah ada, misalnya gambar-gambar yang di jual maka selanjutnya gambar-gambar tersebut tinggal di potong sesuai dengan ukuran, lalu ditempelkan menggunakan perekat atau lem kertas.

f. Pada bagian akhir adalah tulisan pada bagian belakang kartu-kartu tersebut sesuai dengan nama objek pada halaman muka. Nama-nama ini biasa dengan menggunakan beberapa bahasa misalnya Indonesia dan Inggris.

Cara Menggunakan Flash Card

Hal-hal yang harus di perhatikan di dalam penggunaan media Flash card,menurut Susilana, dan Riyana (2009: 96), berpendapat ada empat cara dalam penggunaan media Flash card, di antaranya yaitu:

1. Kartu-kartu yang telah disusun dipegang setinggi dada dan menghadap ke siswa.

2. Cabut kartu satu per satu setelah guru selesai menerangkan.

3. Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada siswa yang dekat dengan guru. Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut, selanjutnya diteruskan kepada siswa lain hingga semua siswa mengamati.

4. Jika sajian menggunakan cara permainan:

a) letakkan kartu-kartu secara acak pada sebuah kotak yang berada jauh dari siswa, b) siapkan siswa yang akan berlomba,

c) guru memerintahkan siswa untuk mencari kartu yang berisi gambar, teks, atau lambang sesuai perintah, misalnya cari gambar ayam, maka siswa berlari

menghampiri kotak tersebut untuk mengambil kartu yang bergambar ayam yang belakangnya bertuliskan ayam.

d) setelah mendapatkan kartu tersebut siswa kembali ke tempat semula/start, e) siswa menjelaskan isi kartu tersebut.

Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran berasal dari kata “ajar”, yang kemudian menjadi sebuah kata berupa “pembelajaran”. Pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang pendidik untuk membelajarkan peserta didik (mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Ulin Nuha, , 2016:

143).

Pembelajaran substansinya adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari materi tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan belajar materi tertentu yang kondusif

(7)

108 untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, pembelajaran bahasa asing adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari bahasa asing tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik, sehingga kondusif untuk mencapai tujuan belajar bahasa asing.

Adapun menurut Oemar Hamalik pengertian pembelajaran adalah suatu komunikasi yang tersusun meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya. Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, di satu sisi guru melakukan sebuah aktivitas yang membawa anak ke arah tujuan, lebih dari itu anak atau siswa dapat melakukan serangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh guru yaitu kegiatan balajar yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai.

METODE PENELITIAN

Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Rancangan model PTK menurut Kurt Lewin, terdiri atas 4 komponen, yaitu (1) perencanaan atau planning, (2) tindakan atau acting, (3) pengamatan atau observing, dan (4) refleksi atau reflecting. Lebih jelasnya disajikan pada gambar dibawah ini:

Gambar Desain PTK menurt Kurt Lewin

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas lima (V) yang berjumlah 52 orang. Sedangkan sampelnya dalah siswa kelas lima-A (V-A) yang jumlah mereka adalah 25 orang terdiri atas 12 orang siswa putra dan 13 orang siswi putri. Sampel Pertimbangan (pupposive sampling) adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu realitas, bahwa sampel yang dipilih atau ditetapkan oleh peneliti didasarkan pada pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut basanya terkait dengan masalah dan tujuan penelitian.

Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 22 juli sampai dengan 23 Oktober 2019, yang bertempat di SD Negeri 09 Dewantara, Aceh Utara. Sekolah ini terletak di Jalan PT. Kertas Kraft Aceh (KKA), Desa Calok Giri, Paloh Igeuh, Dewantara, Aceh Utara.

(8)

109 InstrumenPenelitian

Untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini, peneliti menggunakan instrument penelitian berupa wawancara, observasi, test.

Teknik Analisis Data

Setelah semua kegiatan selesai dilaksanakan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap semua data yang dieroleh selama penelitian berlangsung.untuk itu digunakan rumus presentase sebagai berikut:

Menghitung nilai rata-rata

Perhitungaan nilai rata-rata dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

= ΣΧ

Ν Keterangan :

X = nilai rata-rata

ΣΧ = jumlah seluruh nilai siswa N = jumlah siswa

HASIL PENELITIAN Hasil penelitian siklus I Analisis

Dari hasil data yang diperoleh dari pre test/ pra siklus, maka proses pembelajaran yang dilakukan dapat dianalisis bahwa: pembelajaran membosankan/

menjenuhkan, tidak menarik, siswa tidak termotivasi dalam menerima pelajaran yang diajarkan karena peroses belajar mengajar yang monoton dan tidak menggunakan media yang variatif.

Sintesis

Pada siklus ini, pembelajaran belum dapat meningkatkan pemahaman siswa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti, sehingga perlu dilakukan pembelajaran pada siklus berikutnya.

Evaluasi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, proses pembelajaran pada siklus ini memperlihatkan bahwa proses pembelajaran Bahasa Arab masih dibawah standar yaitu dari 25 siswa hanya 12 siswa yang mendapat nilainya tuntas dari nilai KKm yang ditentukan dengan rata-rata kelas 69,6. Dan hasil ini hamper mendekati nilai KKM yang ditentukan, maka dari itu perlu dilakukan siklus yang kedua.

Hasil penelitian siklus II

Hasil observasi proses belajar mengajar pada siklus II menunjukkan siswa sudah mulai lebih aktif dan tertarik dengan Bahasa Arab dan itu terlihat jelas dari nilai mereka yang meningkat. Ini disebabkan peneliti telah menerpakan media Flash Card dalam pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah mengingat kosa kata yang disertai dengan gambar dan warna sehingga menarik dan memotivasi mereka untuk semangat belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh oleh siswa pada siklus II ini yaitu

Analisis

Setelah diadakan siklus II, yang dilakukan sesuai dengan perencanaan dan scenario pembelajaran, maka pembelajaran berjalan dengan baik dan lancer sehingga membuat suasa kelas lebih kondusi, lebih aktif dan lebih semangat dalam menerima pelajaran.

(9)

110 Sistesis

Dari hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan bahwa kekurangan pada proses pembelajaran pada siklus I dapat diatasi dengan baik dan pembelajaran pun berjalan dengan kondusif dan hasilnya juga cukup memuaskan. Dan ini menunjukkan bahwa penggunaan media Flash Card dapat meningkat kemapuan siswa dalam pembelajaran.

Evaluasi

Hasil evaluasi pada siklus ini menunjukkan bahwa pengguna media Flash Card dalam pembelajaran Bahasa Arab dapat meningkatkan motivasi belajar Bahasa Arab siswa dan sangat efektif. Ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh oleh siswa lebih baik dibandingkan dari siklus I, yaitu rata –rata kelas 81,64 dimana sebanyak 25 siswa dinyatakan tuntas dan hanya 4 siswa yang dinyatakan tidak tuntas dari nilai KKm yang ditentukan yaitu 70.

Tabel Data Nilai Siswa

No Nama siswa Nilai pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket

1 Aris Munandar 46 TT 59 TT 65 TT

2 Aulia Fadhila 52 TT 60 TT 60 TT

3 Afrizal Nurdin 67 TT 72 T 75 T

4 Aira Nafisah 60 T 67 TT 87 T

5 Cut Intan Sarah 69 TT 70 T 82 T

6 Devina Aditya 45 TT 52 TT 68 TT

7 Eka Liana 50 TT 62 TT 74 T

8 Muhammad Azka 55 TT 60 TT 70 T

9 Muhammad Nafis 62 TT 68 TT 87 T

10 M. Ridha Fauzan 75 T 80 T 90 T

11 M. Faizin 69 TT 73 T 85 T

12 Muhammad Hafizh 70 T 80 T 94 T

13 M . Nabil 75 T 82 T 90 T

14 Novi Silvia 77 T 84 T 92 T

15 Noval 65 TT 70 T 85 T

16 Putri Permata Sari 60 TT 69 TT 76 T

17 Putri Maghfirah 55 TT 60 TT 70 T

18 Rayna Nabila 70 T 76 T 89 T

19 Rizka Murlia 76 T 82 T 90 T

20 Rosita Harmaida 48 TT 59 TT 68 TT

21 Saputri 60 TT 67 TT 72 T

22 Silvia Novita 58 TT 62 TT 72 T

23 Siti Fanisah 60 TT 65 TT 75 T

24 Zaidan Al-Farisi 73 T 87 T 92 T

25 Zaki Mubarak 80 T 85 T 95 T

Total 1577 1740 2003

Nilai rata-rata kelas 63,08 69,6 80,12

Jumlah siswa tuntas 9 12 21

Jumlah siswa tidak tuntas 16 13 4

Keterangan: T : Tuntas ; TT : Tidak Tuntas

(10)

111 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media Falsh Card dalam pembelajaran Bahasa Arab di SD Negeri 09 Dewantara, diperoleh hasil bahwa tingkat belajar siswa SD Negeri 09 Dewantara, sebelum diterpakan media Flash Card dalm pembelajaran Bahasa Arab masih sangat rendah belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan untuk mata pelajaran Bahasa Arab yaitu 70. Hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil evaluasi pra siklus yang hanya memperoleh nilai rata-rata kelas 63,08. Rendahnya hasil ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya karena proses belajar mengajar yang kurang menarik, sistem pembelajaran yang monoton sehingga membuat siswa tidak menari dan bosan, kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang cocok bagi siswa, kurangnya minat bejar siswa. Hasil peningkatan hasil belajar siswa dalm pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media Falsh Card sudah mencapai indikator yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari mulai pra tindakan ke siklus I, dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata kelas mata pelajaran bahasa Arab sebelum menggunakan media Flash Card adalah 63,08 dengan jumlah siswa hanya 9 siswa dan 16 siswa yang tidak tuntas, sedangkan pada siklus I nilai rata-rata meningkat dengan nilai 69,6 dengan jumalah siswa tunta berjumlah 12 siswa dan yang tidak tuntus berjumlah 13 siswa. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata meningkat lagi dan memenuhi Krieteria Ketuntasan Minimal yaitu 80,12 dengan jumlah siswa tuntas 21 siswa dan tidak tuntas berjumlah 4 siswa. Dan ini menunjukkan bahwa penggunaan media Flash Card dalam pembelajaran bahasa Arab dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab dan sangat efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 09 Dewantara.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, R. (2016). Metode Drill Bermedia Flash Card untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak Tunagrahita.

Journal of Health Education.

Arsyad, A. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Astuti, S. D. (2013). Pengembangan Media Kartu Pintar dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab. Skripsi UIN Sunan Kalijaga Publishing.

Asrori, Imam dan Ahsanuddin, Moh. 2016. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:

CV.Bintang Sejahtera).

Daryanto. Media Pembelajaran. Yogyakarta:Gava Media, 2013.

Dananjaya, Utomo. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Yogyakarta:Kata Pena,2016) Effendy, A.F. 1984. Media Pengajaran Bahasa. Malang : Pustaka Lisan

Grub Sugiyono. (2011). Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Rajawali, 2016)

Stiyosari, Punaji. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Prenadamedia

Susilana, R., & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima Undang-Undang Sikdiknas RI No. 20 Tahun 2003, (Bandung: Citra Umbara, 2011),

Cet. Ke-3

Ulin Nuha, Ragam Metodologi & Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta:

Diva Press, 2016)

Wati, Ega Rima. (2016). Ragam Media Pembelajaran. Yogyakarta:Kata Pena.

Referensi

Dokumen terkait

AHMAD MAHBUB-UL-ALAM BA Hons, MA English, DCS, CEFP-I, PhD Fellow BUP Associate Professor & Head of English & Proctor in-charge Manarat International University MIU, Dhaka Life