• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung; Mengingat : 1

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung; Mengingat : 1"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); Bangunan dan infrastruktur harus memenuhi persyaratan administrasi dan ketentuan hukum. Persyaratan tata bangunan dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 meliputi persyaratan tata letak, intensitas, arsitektur, dan pengelolaan dampak lingkungan.

Persyaratan keandalan bangunan dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 meliputi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.

SANKSI

PENJELASAN UMUM

Pembangunan nasional untuk memajukan kesejahteraan umum sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang mengutamakan keseimbangan pembangunan, kesejahteraan lahiriah dan kepuasan batiniah, secara maju. dan masyarakat Indonesia yang sejahtera berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila. Bangunan sebagai tempat manusia melakukan aktivitasnya memiliki peran yang sangat strategis dalam pembentukan karakter, perwujudan produktivitas, identitas dan kemanusiaan. Oleh karena itu, pengelolaan bangunan gedung harus diatur dan dimajukan demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan dan penghidupan masyarakat, serta mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, andal, mandiri dan seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya.

Oleh karena itu, dalam penataan bangunan masih merupakan persoalan perencanaan fisik yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung ini mengatur tentang fungsi bangunan gedung, persyaratan bangunan gedung, pengelolaan bangunan gedung, termasuk hak dan kewajiban pemilik dan pengguna bangunan gedung pada setiap tahapan penyelenggaraan gedung, ketentuan tentang peran. Maksud dan tujuan keseluruhan dari Peraturan ini didasarkan pada asas pemanfaatan, keamanan, keseimbangan, dan keserasian antara bangunan gedung dengan lingkungannya untuk kepentingan masyarakat.

Dimana terdapat peran serta masyarakat yang terlibat secara aktif tidak hanya dalam rangka pembangunan dan pemanfaatan bangunan untuk kepentingannya sendiri, tetapi juga untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan bangunan dan tertib pengelolaan bangunan pada umumnya. Realisasi fasilitas juga tidak terlepas dari peran penyedia jasa konstruksi, yang berdasarkan ketentuan hukum di bidang jasa konstruksi maupun jasa pembangunan, termasuk penyedia jasa konstruksi dan inspeksi teknis. Oleh karena itu, penataan gedung ini harus berjalan seiring dengan penataan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Dengan diberlakukannya Perda ini, maka seluruh penyelenggaraan bangunan gedung, baik pembangunan maupun peruntukannya yang dilakukan di daerah oleh pemerintah, swasta, masyarakat, dan pelanggan luar negeri wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam peraturan daerah tentang bangunan gedung. Ketentuan dalam peraturan daerah ini juga memberikan ketentuan dengan mempertimbangkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Sehubungan dengan itu, pemerintah daerah harus terus mendorong, memberdayakan, dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk secara bertahap memenuhi ketentuan peraturan daerah ini, agar keselamatan, keamanan, dan kesehatan masyarakat dalam pengelolaan bangunan gedung dan bangunannya lingkungan dapat dinikmati oleh semua secara adil dan semarak. .

Peraturan Daerah ini mengatur hal-hal yang bersifat asas dan normatif, dan ketentuan pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan Keputusan Daerah ini.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Yang dimaksud dengan “lebih dari satu fungsi” adalah apabila suatu bangunan mempunyai fungsi pokok yang merupakan gabungan dari fungsi hunian, religi, komersial, sosial budaya dan/atau fungsi khusus. Bangunan yang memiliki lebih dari satu fungsi, antara lain bangunan ruko, atau rumah kantor (rukan), atau pusat perbelanjaan-apartemen-kantor, pusat perbelanjaan-hotel dan sejenisnya. Yang dimaksud dengan “bangunan tempat tinggal sementara” adalah bangunan dengan fungsi tempat tinggal yang tidak ditempati secara tetap, seperti asrama, wisma dan sejenisnya.

Bangunan untuk fungsi keagamaan untuk bangunan masjid termasuk mushola dan untuk bangunan gereja termasuk kapel. Yang dimaksud dengan “klasifikasi bangunan sederhana” adalah bangunan dengan ciri-ciri sederhana dan kompleksitas serta teknologi sederhana.. Yang dimaksud dengan “klasifikasi bangunan sementara atau darurat” adalah bangunan yang karena fungsinya mempunyai umur paling lama 5 (lima) tahun..

Selain untuk memenuhi ketentuan Perda ini, pengelolaan gedung pemerintahan juga diatur lebih detail. Perubahan klasifikasi, misalnya dari bangunan negara menjadi bangunan milik badan usaha, atau bangunan semi permanen menjadi bangunan permanen. Perubahan fungsi dan tata letak, misalnya dari bangunan tempat tinggal semi permanen menjadi bangunan komersial permanen.

Perubahan fungsi (misalnya dari fungsi hunian menjadi fungsi bisnis) harus dilakukan melalui proses perizinan untuk mewujudkan bangunan baru. Sedangkan perubahan tata ruang dalam fungsi yang sama (misalnya dari fungsi hunian semi permanen menjadi hunian tetap) dapat dilakukan dengan meninjau/mengubah izin mendirikan bangunan yang ada. Yang dimaksud dengan “keandalan bangunan” adalah kondisi bangunan yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bangunan sesuai dengan persyaratan fungsi yang telah ditetapkan.

Yang dimaksud dengan “stabil” adalah kondisi struktur bangunan gedung yang tidak mudah terguling, miring atau tergeser selama umur bangunan gedung yang direncanakan.. Penataan komponen arsitektural dan struktur bangunan meliputi penggunaan bahan bangunan dan konstruksi tahan api, kompartementasi dan pemisahan, serta perlindungan bukaan. Izin mendirikan bangunan adalah satu-satunya izin yang diperbolehkan dalam pengelolaan bangunan gedung, yang merupakan alat kontrol terhadap pengelolaan bangunan gedung.

Pemerintah Daerah menyediakan formulir permohonan izin mendirikan bangunan yang informatif yang memuat antara lain: status tanah (tanah milik sendiri atau milik pihak lain); data pemohon/pemilik bangunan (nama, alamat, tempat/tanggal lahir, pekerjaan, nomor KTP, dll); data lokasi (lokasi/alamat, batas wilayah, luas, status kepemilikan, dll); data denah bangunan (fungsi/klasifikasi, luas bangunan, jumlah lantai/tinggi, KBD, KLB, KDH, dll); data penyedia jasa konstruksi (nama, alamat, penanggung jawab, penyedia jasa perencana konstruksi); jadwal pembangunan gedung dan perkiraan biaya pembangunan. Sertifikat Perencanaan Kabupaten/Kota diterbitkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan peta lokasi bangunan yang akan didirikan oleh pemiliknya.

Referensi

Dokumen terkait

The study set out to investigate the effect of electoral violence on voter alienation in the political and electoral process in Nigeria using the 2019 general elections as a case.

a walls shall be designed, constructed, finished and maintained to prevent the accumulation of dirt, to reduce condensation and mould growth and to facilitate cleaning; b wall/floor