• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA TENAGA KERJA DI PT.PELINDO TERMINAL PETIKEMAS NEW MAKASSAR TERMINAL 2 KOTA MAKASSAR TAHUN 2023 - UMI Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA TENAGA KERJA DI PT.PELINDO TERMINAL PETIKEMAS NEW MAKASSAR TERMINAL 2 KOTA MAKASSAR TAHUN 2023 - UMI Repository"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Berdasarkan tabel 5.3 terlihat bahwa pegawai dengan risiko perilaku tidak aman tinggi memiliki distribusi frekuensi sebanyak 12 pegawai (11,2%), sedangkan pegawai dengan risiko perilaku tidak aman rendah mempunyai distribusi frekuensi sebanyak 95 pegawai (88,8%). Dengan hasil penyebaran responden terhadap kuisioner tindakan tidak aman, penilaian pekerja yang mengoperasikan peralatan atau mesin kerja tanpa perintah atau wewenang, banyak pekerja yang tidak pernah menjawab yaitu 81 pekerja (75,7%), penilaian pekerja yang salah. bekerja, masih banyak yang sering memberikan respon yaitu 11 pekerja (10,3%) terhadap penilaian pekerja dalam melakukan tindakan keselamatan seperti: mematikan peralatan atau mesin kerja yang tidak digunakan. Banyak pegawai yang menjawab Sering yaitu 60 pegawai (56,1%), pegawai menilai peralatan atau mesin kerja beroperasi dengan kecepatan yang tidak sesuai, banyak pegawai yang tidak pernah menjawab yaitu 77 pegawai (72,0%), menurut penilaian pegawai alat pengaman berfungsi pada mesin kurang baik, banyak pegawai yang tidak pernah menjawab yaitu 91 pegawai (85,0%), pada saat penilaian terhadap pegawai tidak memperhatikan peringatan/rambu keselamatan kerja perusahaan, masih ada pegawai yang tidak pernah menjawab yaitu sebanyak ada merupakan pegawai yang menggunakan peralatan kerja yang tidak sesuai dengan pekerjaannya, masih terdapat pegawai yang sering menjawab yaitu sebanyak 3 orang (2,8%) dan sebanyak 7 orang (6,5%), penilaian pegawai menggunakan alat pelindung diri yang lengkap sesuai dengan yang berlaku Banyak pegawai yang sering memberikan respon yaitu sebanyak 94 pegawai (87,6%) terhadap penilaian. Berdasarkan jawaban responden pada tabel 5.3.1 dapat disimpulkan bahwa masih terdapat pegawai yang memiliki risiko tinggi untuk melakukan tindakan tidak aman dan terdapat pula pegawai yang memiliki risiko rendah untuk melakukan tindakan tidak aman.

Berdasarkan tabel 5.4 terlihat bahwa pekerja dengan pengetahuan baik mengenai perilaku tidak aman mempunyai distribusi frekuensi sebanyak 102 pekerja (95,3%), sedangkan pekerja dengan pengetahuan baik. 5 Pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) merupakan perilaku tidak aman dalam bekerja. Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa pekerja yang mempunyai sikap negatif atau masih melakukan tindakan tidak aman di tempat kerja mempunyai distribusi frekuensi sebanyak 20 pekerja (18,7%), sedangkan pekerja yang mempunyai sikap positif atau mampu memahami dan tidak melakukan tindakan tidak aman. sikap yang buruk dapat menimbulkan risiko tinggi untuk melakukan tindakan tidak aman (unsafe action) dengan distribusi frekuensi sebanyak 87 pekerja (81,3%).

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner sikap responden terhadap tindakan tidak aman, maka penilaian karyawan saya setuju mengikuti prosedur kerja perusahaan banyak karyawan yang sangat setuju yaitu 7 karyawan (70,1%), penilaian karyawan I setuju untuk berhenti jika kondisi fisik mereka cukup buruk. Banyak karyawan yang menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 59 karyawan (55,1%). Penilaian karyawan adalah saya ingin mengikuti safety briefing singkat di pagi/sore hari. Banyak karyawan yang menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 57 karyawan (53,3%). Saat menilai karyawan saya setuju dengan penggunaan metode kerja yang benar, banyak karyawan yang menjawab kuat yaitu 60 karyawan (56,1%). Penilaian karyawan Saya setuju untuk tidak merokok saat bekerja, masih ada karyawan yang tidak setuju yaitu 13 karyawan (12,1%), penilaian karyawan: Saya merasa belum bisa mengenali risiko bahaya apa saja yang ada di tempat kerja, masih banyak yang menjawab setuju yaitu 29 karyawan (27,1%), penilaian karyawan: Saya tidak perlu mengingatkan teman-teman untuk berperilaku aman, karena keselamatan adalah tanggung jawab setiap individu. Masih ada karyawan yang menjawab setuju yaitu 16 karyawan (15,0%) Penilaian karyawan saya setuju dengan ngobrol saat bekerja. Masih ada pegawai yang menjawab setuju, yaitu. Dari tabel 5.5.1 dapat disimpulkan bahwa masih ada pegawai yang mempunyai sikap negatif atau masih ada pegawai yang beresiko tinggi melakukan tindakan tidak aman dan sudah ada pegawai yang mempunyai sikap positif atau membedakan yang baik. dan tindakan buruk. tindakan buruk sehingga memiliki risiko rendah untuk melakukan tindakan tidak aman dengan aman (unsafe action). Berdasarkan tabel 5.7 terlihat pegawai dengan pengawasan yang kurang baik artinya dapat melakukan tindakan tidak aman (unsafe action) yang beresiko tinggi, mempunyai distribusi frekuensi 0 pegawai (0%), sedangkan pengawasan yang baik berarti terdapat risiko rendah melakukan tindakan tidak aman (unsafe action) mempunyai distribusi frekuensi sebanyak 107 pegawai (107%).

Berdasarkan hasil penyebaran responden terhadap kuesioner pengawasan dengan perilaku tidak aman dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh pekerja menjawab bahwa pengawasan di PT.

Pembahasan

Penyelidikan ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan tindakan tidak selamat (unsafe action) dalam tenaga kerja PT. Daripada hasil kajian terhadap pengetahuan, didapati pekerja yang menilai pengetahuan baik dengan tindakan tidak selamat yang tinggi sehingga 8 pekerja (7.8%), manakala pekerja yang menilai pengetahuan baik dengan tindakan tidak selamat yang rendah sehingga 94 pekerja (92.2%). Bagi mereka yang menilai kekurangan pengetahuan dengan tindakan tidak selamat yang tinggi, sehingga 4 pekerja (80%) manakala mereka yang menilai kekurangan pengetahuan dengan tindakan tidak selamat yang rendah sehingga 1 pekerja (20%).

Pupuk Iskandar Muda Aceh tahun 2019 yang menyatakan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan berbahaya pekerja produksi (p= 0,000) < (0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan tindakan tidak aman pada 47 pekerja PT Sermani Steel dengan nilai (p=0,335) < (0,05), hal ini terjadi karena seseorang yang . Hasil yang didapat adalah pekerja yang mempunyai sikap positif dan tindakan berbahaya tinggi sebanyak 5 orang (5,7%), sedangkan pekerja yang mempunyai sikap positif dan tindakan berbahaya rendah sebanyak 82 orang (94,3%).

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di PT X Pabrik Pupuk npk oleh 65 pekerja yang menunjukkan bahwa Secara statistik tidak ada hubungan antara tindakan tidak aman dengan sikap karena p-value (0,144) > α (0,05). Kelelahan Kerja dengan Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) Kata lelah (fatigue) dimana menunjukkan keadaan fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat pada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Dari hasil yang didapatkan pekerja dengan kelelahan yang lelah dengan tindakan tidak aman yang tinggi sebanyak 9 pekerja (20,5%), sedangkan pekerja dengan kelelahan yang lelah dengan tindakan tidak aman yang rendah sebanyak 35 pekerja (79,5%).

Untuk pekerja dengan kelalahan yang tidak lelah dengan tindakan tidak aman yang tinggi sebanyak 3 pekerja (4,8%) sedangkan pekerja dengan dengan kelelahan yang tidak lelah dengan tindakan tidak aman yang rendah sebanyak 60 pekerja (95,2%). Sejalan penelitian yang dilakukan di PT.X Jambi kepada 73 orang didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara kelelahan dengan tindakan tidak aman (unsafe action) dengan p value 0,002, Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja, meningkatkan kesalahan kerja akan memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam industri. Hasil yang didapatkan pekerja yang menilai pengawasan yang baik dengan tindakan tidak aman yang tinggi sebanyak 12 pekerja (11,2%), sedangkan pekerja yang menilai pengawasan baik dengan tindakan tidak aman yang rendah sebanyak 95 pekerja (107%).

Untuk pekerja yang menilai pengawasan buruk dengan tingkat tindakan tidak aman yang tinggi sebanyak 0 pekerja (0,0%), sedangkan pekerja yang menilai pengawasan buruk dengan tingkat tindakan tidak aman rendah sebanyak 0 pekerja (0,0%). Terlihat pengawasan yang dilakukan sudah baik sehingga sebagian besar pekerja memiliki tingkat tindakan tidak aman yang rendah. Dari hasil yang diperoleh, pekerja yang pernah mengikuti pelatihan dengan tingkat tindakan tidak aman tinggi (4,6%) berjumlah 3 orang, sedangkan pekerja yang pernah mengikuti pelatihan dengan tingkat tindakan tidak aman rendah terdapat 62 orang (95,4%).

Untuk pekerja yang belum pernah mengikuti pelatihan dengan tingkat tindakan tidak aman yang tinggi sebanyak 9 pekerja (21,4%), sedangkan pekerja yang belum pernah mengikuti pelatihan bersama. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh PT Kunango Male Padang dengan jumlah responden 39 orang, diperoleh hasil Chi Square (P=0,823) yang berarti tidak ada hubungan antara pelatihan dengan tindakan tidak aman, dimana kurangnya pelatihan pekerja dalam melakukan pekerjaan. produksi tiang PJU.

Keterbatasan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan skripsi dengan judul “ Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot