Berubahnya Cara Pandang Masyarakat Terhadap Status Kelas Sosial Seseorang di Era Globalisasi Revolusi Industri
Oleh: Arrafi Raihan Ramadhan A.
Kita tentu tidak asing dengan istilah globalisasi. Di era digital dan kemajuan teknologi yang pesat seperti sekarang, proses globalisasi semakin berkembang dengan sangat cepat. Adanya internet membuat komunikasi dan koneksi global menjadi lebih mudah dan cepat. Globalisasi seakan mampu mencakup semua orang.
Secara bahasa, globalisasi berasal dari bahasa Inggris, globalization, terdiri dari kata global yang berarti universal serta kata lization yang artinya proses. Sehingga jika diartikan secara bahasa, globalisasi adalah proses pelebaran elemen-elemen baru baik pemikiran, gaya hidup, informasi maupun teknologi dengan tanpa dibatasi batas negara atau mendunia.
Sedangkan menurut Lodge Seorang Ahli, globalisasi juga merupakan suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia dapat menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam aspek budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan.
Dan Peter Drucker pernah menyebutkan bahwa terjadinya globalisasi merupakan bagian dari zaman transformasi sosial di era modern. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir.
Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Faktor pendorong globalisasi yang utama adalah adanya saling ketergantungan, aktivitas ekonomi serta kemajuan teknologi.baik dalam aspek budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan.
Belakangan ini, masyarakat Indonesia semakin di hantui dengan momok globalisasi yang menakutkan. Era globalisasi ini menjadi Kekhawatiran bagi beberapa kelompok masyarakat yang tinggal di pedalaman jauh dari perkotaan. Pesatnya perkembangan teknologi membuat sebagian masyarakat mengalami Chultur shock dimana masyarakat mengalami ketidaksiapan diri dalam menghadapi perubahan di era globalisasi.
Di era Globalisasi saat ini Indonesia semakin menuju era revolusi industri 4.0 yang dimana revolusi ini adalah revolusi ke 4 setelah ditemukannya Salah satu karakteristik dari revolusi industry 4.0 yaitu kecerdasan buatan atau yang sering disebut AI Artificial Intelligence. Yang salah satu fungsi dari penggunaan komputerisasi dan robot ini bertujuan untuk menggantikan tenaga manusia menjadi murah, cepat, efektif, dan efisien.
Tidak hanya itu, Revolusi industry 4.0 adalah perubahan besar-besaran di berbagai bidang yang membuat kinerja manusia dan kinerja mesin menjadi kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan, perkembangan ekonomi dan perkembangan teknologi.Revolusi Industri 4.0 tidak hanya mengubah di bidang teknologi saja, tetapi juga dibidang lainnya yaitu ekonomi, hukum sosial bahkan budaya.
Namun Dibalik perubahan dan kemudahan adanya industry 4.0 yang dimanfaatkan ternyata menyimpan berbagai dampak negatif diantaranya, yaitu banyaknya pengangguran karena kinerja manusia sudah otomatis diganti dengan mesin. kerusakan alam diakibatkan ekspoitasi industry juga berita hoax yang bertebaran dimana-mana.
Bahkan tanpa kita sadari, belakangan ini cara pandang Masyarakat terhadap status kelas sosial di era Globalisasi sedikit demi sedikit pun mulai berubah. Di saat milenial saat ini, bukan hanya pendidikan, ataupun keturunan yang dilihat sebagai tolak ukur kekayaan seseorang.
Berbeda dengan dulu, kalau dulu seseorang di anggap kelas atas jika dia mampu mengenyam pendidikan yang tinggi atau dia berasal dari keturunan priyayi. Namun saat
ini di era globalisasi revolusi industri, Seseorang yang berpendidikan tinggi pun belum tentu menduduki kelas atas dalam pandangan masyarakat saat ini.
Berpendidikan tinggi kalau tidak memiliki style fashion yang kekinian atau berpenampilan kuno kadang di anggap bukan termasuk golongan kategori kelas atas.
Mereka sering di sebut sebagai Orang ketinggalan zaman lah, orang deso bahkan orang udik yang gak jaman. Tanpa kita sadari saat ini justru dari penampilan dan style fashion yang di kenakan seseorang lah yang di jadikan tolak ukur kelas sosial.
Seseorang yang berasal dari keturunan pemerintah atau jajaran para pemilik modal dan kekuasaan pun kalau tidak memiliki gadget-gadget yang terbaru dan terkini kadang di anggap bukan termasuk juga golongan kelas atas. Padahal sebenarnya mereka lah masyarakat kelas sosial yang sebenarnya, hanya saja gaya hidup mereka yang sederhana tidak menampakkan harta dan kekayaan nya.
Namun saat ini, sudah jarang sekali masyarakat yang seperti itu, bahkan berlomba lomba memiliki gadget-gadget terbaru dan terkini adalah budaya baru di masyarakat milenial saat ini. Disaat inilah perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat masyarakat terlena akan gemilang nya teknologi apa yang mereka bisa miliki.
Tanpa kita sadari masyarakat sekarang lebih sering menilai seseorang dari benda teknologi apa yang bisa dia miliki. Handphone yang terbaru, laptop tercanggih, pakaian bermerek yang sudah di iklan kan di majalah,koran atau televisi. Bahkan untuk kemampuan membeli produk teknologi itu lah yang di jadikan tolak ukur penilaian status kelas sosial seseorang di era globalisasi revolusi industri saat ini.
Sadar atau tidak, perubahan cara pandang masyarakat terhadap status kelas sosial di era globalisasi saat ini semakin terlihat dan semakin nyata di depan mata. Sudah seharusnya kita bersiap diri dalam menggahadapi globalisasi di era revolusi indusri
4.0 ini. Kita harus pandai pandai menyesuaikan diri dengan keadaan.
Berubahnya cara pandang masyarakat terhadap status kelas sosial seseorang kian terus kita rasakan. Oleh karena itu sudah seharusnya Pengembangan sumber daya manusia
terus di tingkatkan agar perkembangan teknologi yang semakin pesat setara dengan perkembangan sosial masyarakat.