• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII MTs WAHID HASYIM YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII MTs WAHID HASYIM YOGYAKARTA"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tahapan-tahapan yang dilakukan sekolah dalam proses bimbingan kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah tahapan-tahapan bimbingan kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta.

Bimbingan Kelompok

Pengertian lain dari konseling kelompok adalah upaya pemberian bantuan yang memungkinkan sejumlah orang secara bersama-sama memperoleh informasi yang berbeda dari sumber, khususnya konselor. Jadi tujuan bimbingan kelompok dalam penelitian ini adalah upaya memberikan bantuan dari konselor atau pengawas kepada beberapa individu untuk mencapai perkembangan optimal dalam bidang pribadi dan sosial dalam bentuk komunikasi interpersonal.

Meningkatkan Komunikasi Interpersonal

Artinya terjadi antar orang atau individu.6 Komunikasi interpersonal merupakan interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih, dimana pengirim dapat langsung menyampaikan pesan, dan penerima juga dapat menerima pesan tersebut serta memberikan tanggapan secara langsung. 7 Pengertian lainnya adalah komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver) secara langsung secara tatap muka atau tidak langsung melalui media.8. Berdasarkan pengertian tersebut, maka peningkatan komunikasi interpersonal dalam penelitian ini dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan komunikasi yang baik.

Siswa Kelas VII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta

MTs Wahid Hasyim Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan formal setara SMP yang terletak di Jalan Wahid Hasyim no 03 Gaten, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan penegasan istilah-istilah tersebut maka yang dimaksud dengan judul penelitian adalah “Bimbingan kelompok dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta”.

Latar Belakang

Karena dalam konseling kelompok terdapat dinamika masing-masing individu, maka dari itu konseling kelompok merupakan salah satu layanan yang tepat untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bimbingan kelompok dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru bimbingan dan konseling untuk bahan pertimbangan dan perencanaan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan bimbingan kelompok. Dapat menambah pengetahuan guru pembimbing atau guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan konseling kelompok di sekolah mengenai komunikasi interpersonal. Masukan bahan bimbingan dan konseling guru dalam memberikan layanan yang tepat kepada siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi interpersonal rendah.

Kajian Pustaka

Penelitian ini lebih fokus pada proses rutin peningkatan komunikasi interpersonal mahasiswa BKI angkatan 2013-2014 yang dilaksanakan oleh HMPS-BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sedangkan dalam penelitian ini fokus pada Tahapan Bimbingan Belajar Kelompok untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta. Tesis Mustika Kinasih berjudul Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Ketiga sosiodrama tersebut meliputi tahap awal, tahap perencanaan kegiatan, tahap pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi dan tindak lanjut.14 Sedangkan penelitian ini membahas tentang tahapan pelaksanaan bimbingan belajar kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas IV MTs Wahid Hasyim Yogyakarta.

Sari Ani Sarohs speciale med titlen Group Guidance in Increasing Motivation for Tahfidzul Qur'an Students at SDIT Salsabila 2 Klaseman Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. 14 Mustika Kinasih, Group Guidance in Increasing Social Interaction of Students at SMP Negeri 5 Yogyakarta, Thesis, (Yogyakarta: UIN SUKA, Faculty of Da'wah and Communication, 2016). 15 Sari Ani Saroh, Gruppevejledning i at øge motivationen for Thafidzul Qur'an STUDENTER ved SDIT Salsabila Klaseman Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta, speciale, (Yogyakarta: UIN SUKA, Fakultet for Da'wah og Kommunikation, 2013).

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan komunikasi interpersonal pada siswa dengan menggunakan pelatihan asertif.17 Sedangkan penelitian ini membahas tentang tahapan konseling kelompok dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta.

Landasan Teori

Tinjauan Tentang Bimbingan Kelompok a. Pengertian Bimbingan Kelompok

Konseling kelompok juga bertujuan untuk mencegah permasalahan dan mengembangkan potensi anggota dengan mengembangkan dinamika kelompok. Konseling kelompok diharapkan dapat membantu meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta. 27 Sri Narti, Model Bimbingan Kelompok Berbasis Ajaran Islam untuk Meningkatkan Konsep Diri, (Yogyakarta: Pustaka Siswa, 2014), hal.

Konseling kelompok merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh seorang konselor kepada sekelompok klien dengan tujuan yang berbeda-beda untuk dicapai. Prayitno dalam bukunya Ulul Azam mengkategorikan tujuan bimbingan kelompok menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Dalam melakukan kegiatan bimbingan kelompok terdapat tahapan-tahapan bimbingan kelompok yang dilakukan secara berurutan dan sistematis.

Dalam hal ini, satu orang atau lebih dapat ditempatkan pada suatu kelompok tertentu untuk memperoleh jasa pengelolaan kelompok secara khusus. Kegiatan kelompok fokus pada diskusi dan penjelasan kemampuan anggota kelompok untuk menentukan hal-hal yang telah diperoleh melalui bimbingan kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Pemimpin kelompok berperan penting dalam membawa anggotanya ke dalam suasana yang mendukung tercapainya tujuan pengarahan kelompok.

Tinjauan Tentang Komunikasi Interpersonal a. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Lebih lanjut Verdeber dalam bukunya Muhammad Budiyatna menjelaskan sebagai berikut: Pertama, komunikasi interpersonal sebagai suatu proses. Secara umum komunikasi antarpribadi, disebut juga komunikasi antarpribadi, dipahami lebih bersifat personal (pribadi) dan berlangsung secara tatap muka (face to face). Beberapa komunikasi interpersonal mempunyai tujuan, misalnya ketika seseorang datang untuk meminta nasihat atau pendapat dari orang lain.

Jadi, dari pengertian yang telah dibahas di atas, komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara dua orang atau lebih dalam suatu lingkungan atau kelompok kecil, baik verbal maupun nonverbal, dengan berbagai jenis umpan balik langsung atau biasa disebut feedback. 40 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: Pelangi Aksara, 2008), hal. 2-4. . seseorang akan memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi dengan orang lain. Komunikasi interpersonal berpotensi menjadi alat untuk mempengaruhi dan menarik orang lain karena dalam berkomunikasi seseorang menggunakan panca inderanya untuk memberikan rangsangan guna menarik pesan yang ingin disampaikan kepada penerima pesan.

Sebagai bentuk komunikasi yang paling efektif, komunikasi interpersonal memegang peranan penting dalam hal apapun, selama seseorang masih memiliki emosi.

Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Persepektif Bimbingan Konseling Islam

Hal ini terlihat dari sangat pentingnya manajemen kelompok yaitu melatih berbicara, menyikapi, mengemukakan pendapat dan menyampaikan keinginan yang merupakan bagian dari hubungan sosial. Kemampuan bersosialisasi, berbicara, mengemukakan pendapat atau gagasan yang ada dalam diri sendiri sangat diperlukan dalam komunikasi khususnya interpersonal, sehingga diperlukan pelatihan manajemen kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal. Yang dimaksud dengan ayat ini adalah qoulan sadidan yang berarti pembicaraan, ucapan atau perkataan yang benar, baik dari segi isi maupun tata bahasanya.

Dari segi isi, komunikasi harus mengkomunikasikan atau menyampaikan hal yang benar, nyata, nyata, jujur, tidak ada kebohongan didalamnya, juga tidak ada rekayasa atau manipulasi data, hal ini mengacu pada salah satu ciri komunikasi interpersonal yang efektif yaitu adanya keterbukaan antara pengirim pesan dan penerima serta mencerminkan pula akhlak yang baik terhadap sesama manusia, yang merupakan perwujudan dari hablum minannas yang baik. Dalam proses bimbingan konseling itu sendiri, komunikasi interpersonal memegang peranan yang sangat penting, karena bimbingan konseling tidak dapat dipisahkan dari komunikasi timbal balik antara konselor dan klien. Komunikasi merupakan landasan dalam konseling yang berkesinambungan, sehingga dengan menerapkan komunikasi interpersonal yang baik dan efektif maka kita dapat mempengaruhi hasil konseling.

Dalam konseling, komunikasi akan berdampak pada terciptanya keterbukaan, empati, berpikir positif, dukungan dan kepercayaan.

Metode Penelitian

Metode penelitian kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk melihat dan mengamati guru bimbingan dan konseling dalam melakukan bimbingan kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa MT Wahid Hasyim Yogyakarta. Subjek penelitian adalah fenomena yang menjadi topik dan tempat penelitian 48 Subyek penelitian ini adalah tingkatan bimbingan kelompok dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta. Hasil wawancara yang diperoleh dari guru bimbingan dan konseling MTs Wahid Hasyim yaitu gambaran umum mengenai kegiatan bimbingan dan konseling, gambaran rinci mengenai tingkatan bimbingan kelompok yang diterapkan dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa.

Sekarang rangkum dan pilih data berdasarkan fokus penelitian dan ambil data dasar terkait tahapan bimbingan kelompok dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII MTs Wahid Hasyim yang kemudian diuraikan oleh penulis. Langkah analisis selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengambil kesimpulan yaitu diharapkan melalui kesimpulan tersebut dapat terjawab rumusan masalah yaitu mengenai tahapan bimbingan kelompok dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII MTs Wahid Hasyim . Dalam hal ini sebagai contoh melakukan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling mengenai pemilihan anggota dalam kegiatan bimbingan kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal, siswa adalah siswa yang komunikasi interpersonalnya kurang.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bimbingan kelompok dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok yang dilakukan oleh guru BK untuk meningkatkan komunikasi interpersonal dilaksanakan dalam empat tahap. . yaitu: tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap pelaksanaan (kegiatan) dan tahap terminasi.

Saran-saran

Kedekatan antara guru BK dan siswa memang sangat baik, namun tetap harus ada keteguhan dari guru BK terhadap siswanya agar siswa tidak menganggap remeh. Guru bimbingan dan konseling sebisa mungkin merencanakan layanan bimbingan kelompok secara sistematis karena antusiasme siswa untuk mengikuti bimbingan kelompok sangat tinggi. Diharapkan kalian dapat selalu menjalin hubungan baik dengan teman dan lingkungan sekitar, serta dapat meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal yang baik serta mampu memposisikan diri dengan baik.

Diharapkan penelitian yang telah dilakukan juga dapat membawa perubahan pada diri sendiri menjadi lebih baik dan tidak pernah berhenti belajar.

Penutup

Penulis telah mengerahkan seluruh kemampuan dan tenaganya untuk menyelesaikan dan menyusun skripsi ini. Penulis menyadari bahwa apa yang ditulis dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak guna membantu penyempurnaan skripsi ini.

Penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sebagai bahan acuan bimbingan dan nasehat khususnya bagi penulis sendiri. Masyiyah, Nurrohmah Lailatul, Metode Organisasi HMPS-BKI dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta Skripsi: Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta , 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan gambar kerangka pikir tersebut siswa yang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal rendah akan diberikan perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok,

Pada penelitian ini hipotesis yang diajukan yaitu ada keefektifan bimbingan kelompok teknik role playing dalam meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa

Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada anggota kelompok yaitu siswa kelas VII C MTs Matholi’ul Falah Dawe

Permasalahan penelitian ini adalah: “Apakah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan belajar pada siswa kelas VII A MTs Hidayatul Mustafidin Dawe

Berdasarkan tahap pra siklus rasa percaya diri siswa dari 10 siswa kelas VII MTs NU Nurussalam Besito Kudus sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok diperoleh hasil

Konseling kelompok dapat meningkatkan komunikasi interpersonal pada siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem, konseling dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

Tingkat keterampilan komunikasi interpersonal Sebelum dan Sesudah Diberikan Bimbingan Kelompok No Kategori Rentang Skor Sebelum Sesudah F % F % 1 Sangat Tinggi ≥106 0 0% 5 50% 2

Konseling kelompok dapat meningkatkan komunikasi interpersonal pada siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem, konseling dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II dengan tema