• Tidak ada hasil yang ditemukan

bowel and bladder elimination

N/A
N/A
hasyim icu

Academic year: 2025

Membagikan "bowel and bladder elimination"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Pemenuhan ADL area Bowel and Bladder

Sri Yuniarti

(2)

Pengertiaan

 Eliminasi merupakan proses

pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh. Pembuangan tersebut dapat melalui urin ataupun bowel.

 Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi

(kebutuhan buang air besar).

(3)

Bagaimana kebutuhan

eliminasi bowel n bladder ???

(4)

Pemenuhan ADL : Eliminasi

Bowel

(5)

Bowel elimination

 Anatomi saluran pencernaan

 Proses defekasi

 Faktor umum yang mempengaruhi defekasi

 Masalah umum pada eliminasi bowel

(6)

Proses defekasi

 Refleks defekasi intrinsic

 Refleks defekasi parasimpatis

(7)

Faktor umum yang mempengaruhi defekasi

 Usia

 Makanan

 Nyeri

 Intake

 Aktivitas

 Pengobatan

 Gaya hidup

 Prosedur diagnostic

 Kerusakan sensorik dan mototrik

(8)

Masalah umum pada eliminasi bowel

 Konstipasi

 Fecal infaction

 Diare

 Inkontinensia alvi

 Kembung

 hemorrhoid

(9)

FESES SEBAGAI BAHAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Feses Lengkap

Pemeriksaan feses kultur Alat :

Tempat penampung atau botol penampung beserta penutup.

Etiket khusus.

Dua batang lidi kapas sebagai alat untuk mengambil feses.

Prosedur kerja.

Cuci tangan.

Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

Anjurkan untuk buang air besar lalu ambil fases melalui lidi kapas yang telah dikeluarkan. Setelah selesai anjurkan untuk

membersihkan daerah anus nya.

Masukkan bahan pemeriksaan ke dalam botol yang telah disediakan.

Catat nama pasien dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan.

Cuci tangan

(10)
(11)

Prosedur Huknah Rendah

Alat & Bahan

 Pengalas

 Irigator lengkap dgn kanula rekti

 Cairan hangat +700 ml-100 ml dengan suhu 40,5-43

C pd org dewasa.

 Bengkok

 Jeli

 Pispot

 Sampiran

 Sarung tangan

 Tissue

(12)

Prosedur Kerja

Cuci tangan

Jelaskan prosedur

Atur ruangan

Atur posisi pasien dgn posisi sim miring kekiri.

Pasang pengalas dibawah glutea

Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan &

hubungkan kanula rekti, cek aliran dgn membuka kanula &

keluarkan air kebengkok serta beri jeli pd ujung kanula.

Gunakan sarung tangan & masukkan kanula + 15 cm kedlm rektum kearah kolon desenden sambil pasien disuruh

bernapas panjang & pegang irigator setinggi 50 cm dari tempat tidur, buka klemnya dan air dialirkan s/d pasien menunjukkan keinginan utk BAB.

Anjurkan pasien utk menahan sebentar jika ingin BAB &

pasang pispot atau anjurkan ketoilet. Jika pasien tdk mampu mobilisasi jalan, bersihkan daerah sekitar rektum shg bersih

Cuci tangan

Catat jumlah feses yg keluar, warna, konsistensi & respon pasien

(13)
(14)

Pemberian Huknah Tinggi

Alat & Bahan

Pengalas

Irigator lengkap pada kanula usus

Cairan hangat (700-1000 ml dgn suhu 40,5

– 43

0

C).

Bengkok

Jeli

Pispot

Sampiran

Sarung tangan

Tisu

(15)

Prosedur Kerja

Jelaskan prosedur yg akan dilakukan pd pasien

Cuci tangan

Atur ruangan dgn meletakkan sampiran bila pasien berada dibangsal umum

Atur pasien dgn posisi sim miring kekanan

Gunakan sarung tangan

Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan &

hubungkan kanula rekti, cek aliran dgn membuka kanula & keluarkan air kebengkok serta beri jeli pd ujung kanula.

Masukkan kanula kedlm rektum kearah kolon

asenden + 15-20 cm sambil pasien disuruh bernapas panjang & pegang irigator setinggi 30 cm dari tempat tidur, buka klemnya shg air mengalir kerektum s/d

pasien menunjukkan keinginan utk BAB.

Anjurkan pasien utk menahan sebentar bila mau BAK &

pasang pispot/anjurkan ketoilet.

Buka sarung tangan & catat jumlah, warna, konsistensi

& respons pasien

Cuci tangan

(16)
(17)

Pemberian Glyserin

Alat :

1. Spuit gliserin

2. Gliserin dalam tempatnya

3. Bengkok

4. Pengalas

5. Sampiran

6. Sarung tangan

7. tissue

(18)

Prosedur Kerja Cuci tangan

Jelaskan prosedur Atur ruangan

Atur posisi pasien (miringkan kekiri) & berikan pengalas dibawah glutea serta buka pakaianbag.bawah

Gunakan sarung tangan, lalu spuit diisi gliserin + 10-20 cc

& cek kehangatan cairan gliserin.

Masukkan gliserin perlahan-lahan kedalam anus dgn cara tangan kiri mendorong perenggangan daerah rektum,

tangan kanan memasukkan spuit kedlm s/d pangkal kanula dgn ujung spuit diarahkan kedepan & anjurkan pasien napas dalam.

Setelah selesai cabut & masukkan kedlm bengkok.

Anjurkan pasien utk menahan rasa ingin defekasi &

pasang pispot.

Pasang pispot / ketoilet

Lepaskan sarung tangan catat hasil Cuci  tangan

(19)
(20)
(21)

MENGELUARKAN FESES DENGAN JARI (MANUAL)

 Alat & Bahan

 Sarung tangan

 Minyak pelumas/jeli

 Alat penampung / pispot

 Pengalas

 Sarung tangan

(22)

Prosedur Kerja

Cuci tangan

Jelaskan prosedur yg akan dilaksanakan

Gunakan sarung tangan & beri minyak pelumas(jeli) pd jari telunjuk

Atur posisi miring dengan lutut fleksi

Masukkan jari kedalam rektum & dorong perlahan-lahan sepanjang dinding rektum kearah umbilikus (kearah feses yg impaksi)

Secara perlahan-lahan lunakkan massa dgn masase daerah feses yg impikasi (dengan arahkan jari pd inti yg keras).

Gunakan pispot bila ingin BAB/bantu ketoilet

Lepaskan sarung tangan, kemudian catat jumlah feses yg keluar, warna, kepadatan, serta respons pasien.

Cuci tangan

(23)

Menolong Buang Air Besar

Dengan Menggunakan Pispot

Alat dan bahan :

Alas / perlak

Pispot

Air bersih

Tisu

Handuk

Sampiran apabila tempat pasien di bangsal umum

Sarung tangan

Sabun

(24)

Prosedur kerja :

1)      Cuci tangan

2)      Jelaskan prosedur

3)      Pasang sampiran

4)      Gunakan sarung tangan

5)      Pasang pengalas dibawah glutea

6)      Tempatkan pispot tepat dibawah glutea, tanyakan pada klien apakah sudah nyaman atau belum, kalau belum atur sesuai dengan kebutuhan.

7)      Letakkan sebuah gulungan handuk dibawah kurva lumbat punggung klien untuk menambah rasa nyaman.

8)      Anjurkan pasien untuk buang air besar pada pispot yang sudah disediakan.

9)      Setelah selesai siram dengan air hingga bersih dan keringkan dengan tisu.

10)  Catat tanggal dan jam defekasi serta karakteristiknya.

11)  Cuci tangan.

(25)

Pemenuhan ADL : eliminasi

Bladder

(26)

 Pengertian

 Faktor yang mempengaruhi perkemihan

 Masalah dalam eliminasi urine

 Diagnosa keperawatan

(27)

Tindakan Mengatasi

Masalah Eliminasi Urine

 Pengumpulan Urine untuk Bahan Pemeriksaan

›  Pengambilan urine biasa

› Pengambilan urine steril

› Pengambilanurine selama 24 jam

(28)

Tromol steril berisi b.    Gass steril

c.    Deppers steril d.    Handscoen

e.    Cucing

f.     Neirbecken

g.    Pinset anatomis h.    Doek

i.     Kateter steril sesuai ukuran yang dibutuhkan

j.     Tempat spesimen urine jika diperlukan k.    Urobag

l.     Perlak dan pengalasnya

m.   Disposable spuit n.    Selimut

Obat

a.    Aquadest

b.    Bethadine

(29)

Menyiapkan penderita : untuk penderita laki-laki dengan posisi terlentang sedang wanita dengan posisi dorsal

recumbent

Aturlah cahaya lampu sehingga didapatkan visualisasi yang baik

Siapkan deppers dan cucing , tuangkan bethadine secukupnya

Kenakan handscoen dan pasang doek lubang pada genetalia penderita

Mengambil deppers dengan pinset dan mencelupkan pada larutan bethadine

Melakukan desinfeksi sebagai berikut :

Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata sampai sepanjang 10 cm untuk penderita laki- laki dan 4 cm untuk penderita wanita. Khusus pada penderita laki-laki gunakan jelly dalam jumlah yang agak banyak agar

kateter mudah masuk karena urethra berbelit-belit.

Masukkan katether ke dalam meatus, bersamaan dengan itu penderita diminta untuk menarik nafas dalam.

Referensi

Dokumen terkait