Pemenuhan ADL area Bowel and Bladder
Sri Yuniarti
Pengertiaan
 Eliminasi merupakan proses
pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh. Pembuangan tersebut dapat melalui urin ataupun bowel.
 Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi
(kebutuhan buang air besar).
Bagaimana kebutuhan
eliminasi bowel n bladder ???
Pemenuhan ADL : Eliminasi
Bowel
Bowel elimination
 Anatomi saluran pencernaan
 Proses defekasi
 Faktor umum yang mempengaruhi defekasi
 Masalah umum pada eliminasi bowel
Proses defekasi
 Refleks defekasi intrinsic
 Refleks defekasi parasimpatis
Faktor umum yang mempengaruhi defekasi
 Usia
 Makanan
 Nyeri
 Intake
 Aktivitas
 Pengobatan
 Gaya hidup
 Prosedur diagnostic
 Kerusakan sensorik dan mototrik
Masalah umum pada eliminasi bowel
 Konstipasi
 Fecal infaction
 Diare
 Inkontinensia alvi
 Kembung
 hemorrhoid
FESES SEBAGAI BAHAN PEMERIKSAAN
 Pemeriksaan Feses Lengkap
 Pemeriksaan feses kultur Alat :
 Tempat penampung atau botol penampung beserta penutup.
 Etiket khusus.
 Dua batang lidi kapas sebagai alat untuk mengambil feses.
Prosedur kerja.
 Cuci tangan.
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
 Anjurkan untuk buang air besar lalu ambil fases melalui lidi kapas yang telah dikeluarkan. Setelah selesai anjurkan untuk
membersihkan daerah anus nya.
 Masukkan bahan pemeriksaan ke dalam botol yang telah disediakan.
 Catat nama pasien dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan.
 Cuci tangan
Prosedur Huknah Rendah
Alat & Bahan
 Pengalas
 Irigator lengkap dgn kanula rekti
 Cairan hangat +700 ml-100 ml dengan suhu 40,5-43
0C pd org dewasa.
 Bengkok
 Jeli
 Pispot
 Sampiran
 Sarung tangan
 Tissue
Prosedur Kerja
 Cuci tangan
 Jelaskan prosedur
 Atur ruangan
 Atur posisi pasien dgn posisi sim miring kekiri.
 Pasang pengalas dibawah glutea
 Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan &
hubungkan kanula rekti, cek aliran dgn membuka kanula &
keluarkan air kebengkok serta beri jeli pd ujung kanula.
 Gunakan sarung tangan & masukkan kanula + 15 cm kedlm rektum kearah kolon desenden sambil pasien disuruh
bernapas panjang & pegang irigator setinggi 50 cm dari tempat tidur, buka klemnya dan air dialirkan s/d pasien menunjukkan keinginan utk BAB.
 Anjurkan pasien utk menahan sebentar jika ingin BAB &
pasang pispot atau anjurkan ketoilet. Jika pasien tdk mampu mobilisasi jalan, bersihkan daerah sekitar rektum shg bersih
 Cuci tangan
 Catat jumlah feses yg keluar, warna, konsistensi & respon pasien
Pemberian Huknah Tinggi
Alat & Bahan
Pengalas
Irigator lengkap pada kanula usus
Cairan hangat (700-1000 ml dgn suhu 40,5
0– 43
0C).
Bengkok
Jeli
Pispot
Sampiran
Sarung tangan
Tisu
Prosedur Kerja
 Jelaskan prosedur yg akan dilakukan pd pasien
 Cuci tangan
 Atur ruangan dgn meletakkan sampiran bila pasien berada dibangsal umum
 Atur pasien dgn posisi sim miring kekanan
 Gunakan sarung tangan
 Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan &
hubungkan kanula rekti, cek aliran dgn membuka kanula & keluarkan air kebengkok serta beri jeli pd ujung kanula.
 Masukkan kanula kedlm rektum kearah kolon
asenden + 15-20 cm sambil pasien disuruh bernapas panjang & pegang irigator setinggi 30 cm dari tempat tidur, buka klemnya shg air mengalir kerektum s/d
pasien menunjukkan keinginan utk BAB.
 Anjurkan pasien utk menahan sebentar bila mau BAK &
pasang pispot/anjurkan ketoilet.
 Buka sarung tangan & catat jumlah, warna, konsistensi
& respons pasien
 Cuci tangan
Pemberian Glyserin
Alat :
1. Spuit gliserin
2. Gliserin dalam tempatnya
3. Bengkok
4. Pengalas
5. Sampiran
6. Sarung tangan
7. tissue
Prosedur Kerja Cuci tangan
Jelaskan prosedur Atur ruangan
Atur posisi pasien (miringkan kekiri) & berikan pengalas dibawah glutea serta buka pakaianbag.bawah
Gunakan sarung tangan, lalu spuit diisi gliserin + 10-20 cc
& cek kehangatan cairan gliserin.
Masukkan gliserin perlahan-lahan kedalam anus dgn cara tangan kiri mendorong perenggangan daerah rektum,
tangan kanan memasukkan spuit kedlm s/d pangkal kanula dgn ujung spuit diarahkan kedepan & anjurkan pasien napas dalam.
Setelah selesai cabut & masukkan kedlm bengkok.
Anjurkan pasien utk menahan rasa ingin defekasi &
pasang pispot.
Pasang pispot / ketoilet
Lepaskan sarung tangan catat hasil Cuci tangan
MENGELUARKAN FESES DENGAN JARI (MANUAL)
 Alat & Bahan
 Sarung tangan
 Minyak pelumas/jeli
 Alat penampung / pispot
 Pengalas
 Sarung tangan
Prosedur Kerja
Cuci tangan
Jelaskan prosedur yg akan dilaksanakan
Gunakan sarung tangan & beri minyak pelumas(jeli) pd jari telunjuk
Atur posisi miring dengan lutut fleksi
Masukkan jari kedalam rektum & dorong perlahan-lahan sepanjang dinding rektum kearah umbilikus (kearah feses yg impaksi)
Secara perlahan-lahan lunakkan massa dgn masase daerah feses yg impikasi (dengan arahkan jari pd inti yg keras).
Gunakan pispot bila ingin BAB/bantu ketoilet
Lepaskan sarung tangan, kemudian catat jumlah feses yg keluar, warna, kepadatan, serta respons pasien.
Cuci tangan
Menolong Buang Air Besar
Dengan Menggunakan Pispot
Alat dan bahan :
Alas / perlak
Pispot
Air bersih
Tisu
Handuk
Sampiran apabila tempat pasien di bangsal umum
Sarung tangan
Sabun
Prosedur kerja :
1) Cuci tangan
2) Jelaskan prosedur
3) Pasang sampiran
4) Gunakan sarung tangan
5) Pasang pengalas dibawah glutea
6) Tempatkan pispot tepat dibawah glutea, tanyakan pada klien apakah sudah nyaman atau belum, kalau belum atur sesuai dengan kebutuhan.
7) Letakkan sebuah gulungan handuk dibawah kurva lumbat punggung klien untuk menambah rasa nyaman.
8) Anjurkan pasien untuk buang air besar pada pispot yang sudah disediakan.
9) Setelah selesai siram dengan air hingga bersih dan keringkan dengan tisu.
10) Catat tanggal dan jam defekasi serta karakteristiknya.
11) Cuci tangan.
Pemenuhan ADL : eliminasi
Bladder
 Pengertian
 Faktor yang mempengaruhi perkemihan
 Masalah dalam eliminasi urine
 Diagnosa keperawatan
Tindakan Mengatasi
Masalah Eliminasi Urine
 Pengumpulan Urine untuk Bahan Pemeriksaan
› Pengambilan urine biasa
› Pengambilan urine steril
› Pengambilanurine selama 24 jam
Tromol steril berisi b. Gass steril
c. Deppers steril d. Handscoen
e. Cucing
f. Neirbecken
g. Pinset anatomis h. Doek
i. Kateter steril sesuai ukuran yang dibutuhkan
j. Tempat spesimen urine jika diperlukan k. Urobag
l. Perlak dan pengalasnya
m. Disposable spuit n. Selimut
Obat
a. Aquadest
b. Bethadine
 Menyiapkan penderita : untuk penderita laki-laki dengan posisi terlentang sedang wanita dengan posisi dorsal
recumbent
 Aturlah cahaya lampu sehingga didapatkan visualisasi yang baik
 Siapkan deppers dan cucing , tuangkan bethadine secukupnya
 Kenakan handscoen dan pasang doek lubang pada genetalia penderita
 Mengambil deppers dengan pinset dan mencelupkan pada larutan bethadine
 Melakukan desinfeksi sebagai berikut :
 Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata sampai sepanjang 10 cm untuk penderita laki- laki dan 4 cm untuk penderita wanita. Khusus pada penderita laki-laki gunakan jelly dalam jumlah yang agak banyak agar
kateter mudah masuk karena urethra berbelit-belit.
 Masukkan katether ke dalam meatus, bersamaan dengan itu penderita diminta untuk menarik nafas dalam.