Epineprin
 Efek adrenalin : merangsang reseptor adrenergik yg
menghasilkan vasokontriksi perifer dan meningkatkan aliran koroner dan serebral.
 Indikasi :
* Henti jantung : VT/VF tanpa nadi, asistol,PEA
* Bradikardi simptomatis : stlh atropin,dopamin,pacu jantung transkutan
* Hipotensi berat
 Dosis :
* Pada Henti Jantung : 1 mg tiap 3 - 5 mnt
Vasopressin
Indikasi
:
* Digunakan sbg alternatif epineprin pd : VF yg
tdk respon dgn defibrilasi, asistol, PEA.
* Syok akibat vasodilatasi (syok septik)
Dosis
: 40 unit IV bolus cepat 1 x pemberian
Perhatian
: Tidak direkomendasikan pd pasien
PJK, krn merupakan vasokonstriktor kuat yg
Norepineprin
Indikasi
: Syok cardiogenik berat (TD sistolik <
70 mmHg) dengan resistensi periper yg rendah
Dosis
: 0,5
–
1
μ
g/mnt, dititrasi sampai tekanan
darah membaik, hingga 30
μ
g/mnt.
Perhatian
: Meningkatkan kebutuhan oksigen
Dopamine
 Indikasi :
* Obat kedua utk bradikardi yg simptomatis (stlh atropin)
* Hipotensi dgn TD sistolik 70 – 100 mmHg dgn tanda-tanda syok.
 Dosis : infus 2 sampai 20 μg/KgBB/mnt, yg dititrasi
perlahan sesuai respon pasien.
 Perhatian : Koreksi hipovolemia sebelum pemberian
Dobutamin
 Indikasi : gangguan pompa jantung (ggl jtg kongesti,
edema paru) dgn TD sistolik 70 – 100 mmHg yg tdk disertai tanda-tanda syok.
 Dosis : 2 – 20 μg/KgBB/mnt, dititrasi hingga HR tidak >
10% nilai dasar
 Perhatian : kontraindikasi pd syok akibat obat/racun.
Inodilators (Milrinone)
Milrinone merupakan inhibitor phospodiestrase III yg bersifat inotropik dan vasodilator.
 Indikasi : disfungsi miokard dgn resistensi sistemik atau
pulmonal yg tinggi, spt pd : CHF post operasi jtg, syok dgn resistensi vaskular sistemik yg tinggi.
 Dosis : loading dose 50 μg/Kg dlm 10 mnt , dilanjutkan
infus 0,375 – 0,75 μg/Kg/mnt selama 2 – 3 hari.
 Perhatian : kontraindikasi pd pasien stenosis katup dgn
penurunan curah jtg. Pd pasien dgn ggl ginjal (CCT < 10ml/mnt) dosis dikurangi 25-50%. Dapat mencetus
Digoxin
 Indikasi : utk memperlambat respon ventrikel pd Af/AFl,
obat alternatif pd reentry SVT
 Dosis : loading dose 10 – 15 μg/KgBB. Pemeriksaan
kadar digoxin setelah lebih 4 jam
 Perhatian : Digoxin jarang digunakan sbg inotropik saat
emergency. Rasio toksik – terapetik sgt sempit terutama jika hipokalemia. Toksisitas digitalis dpt menyebabkan aritmia ventrikel yg berbahaya dan mencetus henti
Nitroglycerin
 Indikasi : pilihan pertama pada nyeri dada akibat iskemia
miokard, sebagai terapi tambahan pd CHF terutama akibat volume overload, pd pasien dgn iskemia yg
menetap atau berulang, kongesti pulmonal, hipertensi urgensi
 Dosis : bolus 12,5 – 25 μg. Dilanjutkan infus 10-20
μg/mnt yg dpt ditingkatkan 5 – 10 μg/mnt setiap 5 – 10 mnt hingga efek yg diinginkan tercapai. Dosis rendah (30-40 μg/mnt) bersifat venodilator,dosis tinggi (150
μg/mnt) bersifat dilatasi arteriolar. Pemberian yg terus menerus dlm 24 jam menyebabkan terjadi toeransi.
 Perhatian : kontraindikasi pd hipotensi, bradikardi atau
Natrium Bikarbonat
 Indikasi : jika diketahui hiperkalemia, asidosis yg
responsif dgn bicarbonate spt pd ketoasidosis diabetik atau kelebihan obat antidepresan trisiklik, pada
resusitasi yg lama dgn ventilasi yg efektif
 Dosis : 1 mEq/KgBB IV bolus lambat 5 – 10 mnt. Jika
memungkinkan gunakan anlisa gas darah sbg petunjuk terapi.
 Perhatian :
* Ventilasi & RJP lebih penting krn bikarbonate bukan buffer utama pada henti jantung.
* Tidak dianjurkan untuk digunakan rutin pd henti jantung.
Diuretik
Furosemid menghambat reabsorpsi natrium di tubulus dan loop of henle ginjal serta menurunkan resistensi vena dan vaskular pulmonal melalui stimulasi produksi prostaglandin lokal, yg menimbulkan efek dlm 5 mnt.
 Indikasi : sebagai terapi tambahan pd edema paru akut
tanpa tanda- tanda syok, hipertensi emergensi dan peningkatan tekanan intrakranial.
 Dosis : 0,5 -1mg/KgBB diberikan dlm 1 – 2 mnt. Jika
tidak respon dpt diberikan 2 mg/KgBB.
 Perhatian : dpt menyebabkan dehidrasi, hipovolume,
Adenosine
 Indikasi : obat utama pd takikardi dgn QRS sempit,
efektif utk menghentikan PSVT akibat reentry di AV node.
 Dosis : dosis awal 6 mg dlm 1-3 detik didorong dgn 20
cc NaCl 0,9%. Bila perlu,Ulangi 12 mg 1-2 menit
kemudian & dosis ketiga 12 mg stlh 1-2 mnt kemudian.
 Perhatian : kontraindikasi pd takikardi akibat keracunan
obat, AV blok derajat II atau III.
 Efek samping : wajah kemerahan, nyeri dada/sesak,
kadang-kadang bradikardi/asistol singkat. Kurang efektif pd pasien yg memakai teofilin. Jika diberikan pd
Amiodarone
 Indikasi :
* Anti aritmia pilihan I pd VF/VT tanpa nadi.
* Takiaritmia atrial dgn fungsi LV yg rendah & tidak efektif dgn digoxin. * VT polimorfik atau takikardi dgn QRS lebar yg tdk jelas jenisnya.
* VT stabil pd kegagalan kardioversi
* Membantu utk kardioversi pd SVT/PSVT
 Dosis :
* Pd Henti jtg : 300 mg IV bolus, berikutnya 150 mg setelah 3-5 mnt kemudian. Dosis maksimal 2,2 gram / 24 jam
* Pd takikardi dgn QRS lebar ( stabil) :
- Infus cepat : 150 mg dlm 10 mnt, dpt diulang dgn dosis yg sama bila perlu, dilanjutkan
- Infus lambat : 360 mg dlm 6 jam, dilanjutkan - Infus pemeliharaan : 540 mg dlm 18 jam
Atropin Sulfat
 Indikasi : obat utama ps sinus bradikardi yg simptomatis,
mgkn bermnfaat pd AV blok atau ventrikular asistol. Obat kedua (stlh epineprin/vasopresin) pd asistol atau PEA
bradikardi
 Dosis :
* Asistol atau PEA : 1 mg IV bolus, ulangi tiap 3 – 5 mnt sampai dosis maksimal 3 dosis (3 mg).
* Bradikardi : 0,5 – 1 mg IV bolus tiap 3 – 5 mnt sampai dosis maksimal 0,04 mg/KgBB (total 3 mg)
* Melalui ETT : 2 – 3 mg diencerkan dlm 10 cc NaCl 0,9 %
 Perhatian : hati – hati pd iskemia miokard & hipoksia,
Lidokain
 Indikasi :
* Henti jantung akibat VF/VT
* VT stabil
* Takikardi dgn QRS lebar jenis tdk jelas * PSVT dgn QRS lebar
 Perhatian : tidak diajurkan sbg profilaksis pd AMI, turunkan
Magnesium Sulfat
Indikasi
: henti jantung akibat torsades de pointes
(TdP) atau diduga hipomagnesemia, aritmia
ventrikuler yg mengancam jiwa akibat kecarunan
digitalis.
Dosis
:
* pd henti jantung akibat TdP : 1
–
2 gr
diencerkan dlm 10 cc D
5W selama 5
–
20 menit.
* pd TdP dengan Nadi : 1-2 gr dlm 50
–
100 cc
D
5W selama 5
–
60 mnt, diikuti 0,5
–
1 gr/jam
IV (titrasi utk mengontrol TdP)
Perhatian
: dapat terjadi hipotensi bila diberikan
Verapamil
 Indikasi :
* obat alternatif (setelah adenosin) pd PSVT dgn TD normal & fungsi LV baik.
* Mengontrol respon ventrikel pd Af,AFl atau MAT
 Dosis :
* dosis I : 2,5 – 5 mg IV bolus dlm 2-3 mnt
* dosis II (jika perlu) : 5 – 10 mg dlm 15-30 mnt. Dosis maksimal 20 mg.
 Perhatian : Hanya diberikan pd PSVT. Jangan digunakan
ENERGY (JOULES)=
STANDARD KEMASAN LEMARI
TINDAKAN
RAK ATAS
LACI DEPAN
 1. ADRENALIN amp,1 mg:
 2. SULFAS ATROPIN amp,0.25 mg:  3. ISOPROTERENOL amp,0.2 mg:  4. XYLOCARD amp,100/500 mg:
 5. SODIUM BICARBONAT amp,8.4 %:  6. MAGNESIUM SULFAT flc,20 %:  7. CALCIUM CHLORIDE flc,10 %:  8. DOPAMIN amp,200 mg:
 9. DORMICUM amp,15 mg:  10.SUCCINIL CHOLINE flc:  11.TRACRIUM amp,25 mg:  12.PAVULON amp,4 mg:
 1. DOBUTAMIN flc,250 mg:  2. ARAMIN flc:
 3. CEDILANID 0,4 mg:  4. ADENOSIN flc,20 mg:
 5. NITROGLYCERIN flc,25 mg:  6. ISOPTIN flc,5 mg:
 7. ISORDIL tab,5 mg:
 8. FUROSEMID amp,20 mg:  9. AMINOPHYLLIN amp,2.4 %:  10. DEXTROSE 40 % flc,25 cc:
 11.KALIUM CHLORIDE 25 flc,25 cc:  12.NATRIUM CHLORIDE 0,9 % flc,25
cc: