• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Dokumen UKL UPL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Dokumen UKL UPL"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Setiap kegiatan atau usaha pada dasarnya dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, kegiatan pembangunan yang makin meningkat mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat rusak. Melihat kenyataan tersebut perlu dilakukannya analisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional kegiatan atau usaha tersebut, agar langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin untuk pencegahan kerusakan lingkungan. Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya.

Perkembangan industri saat ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia. operasi industri secara keseluruhan harus menjamin sistem lingkungan alam berfungsi sebagaimana mestinya dalam batasan ekosistem lokal hingga biosfer. Efisiensi bahan dan energy dalam pemanfaatan/ pemrosesan dan daur ulang akan menghasilkan keunggulan kompetitif dan manfaat ekonomi Hambal. Berdasarkan hal di atas pengembangan industri harus imbangi dengan upaya pengelolaan lingkungan dalam bentuk penanganan limbah yang dilepaskan. Hal tersebut harus disertai dengan kegiatan penilaian terhadap resiko lingkungan akibat kegiatan maupun hasil buangan industri untuk mendapatkan tingkat resiko dan bahaya dari kegiatan industri tersebut. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun aktifitas manusia. Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Berbagai industri selain menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia juga menghasilkan buangan atau limbah. Limbah adalah suatu benda atau zat yang dapat mengandung berbagai bahan yang dapat membahayakan kehidupan manusiaa hewan serta makhluk hidup lainnya.

(2)

1.2. Fungsi dan

1.2. Fungsi dan Tujuan UKL-UPLTujuan UKL-UPL a. Fungsi Dokumen UKL dan UPL a. Fungsi Dokumen UKL dan UPL

1. Sebagai Dokumen yang dapat memberikan informasi dan manfaat dalam upaya pengelolahan dan pemantauan lingkungan dari kegiatan CV. Sehat Nusantara

sebagai pembuat minyak herbal.

2. Sebagai acuan bagi pemrakarsa dalam melaksanakan kegiatan UKL dan UPL secara terpadu.

b. Tujuan Penyusunan Dokume

b. Tujuan Penyusunan Dokumen UKL dan n UKL dan UPLUPL

1. Untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Membantu pihak-pihak / instansi yang berwenang untuk proses pengambilan keputusan baik terhadap kelayakan lingkungan maupun proses perijinannya. 3. Sebagai pedoman bagi pemrakarsa dalam melaksanakan pengelolaan dan

pemantauan terhadap dampak negativ yang terjadi.

4. Sebagai pedoman bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam hubungannya dengan

kerusakan / pencemaran lingkungan.

1.3. Landasan Kebijaksanaan Penelolaan Lingkungan 1.3. Landasan Kebijaksanaan Penelolaan Lingkungan

Kebijaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah sesuai dengan Undang Undang No. 32 tahun 2009 tentang pelindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan yang pada intinya menekankan di dalam pelaksanaan pembangunan terdapat keserasian hubungan yang timbal balik antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Hal ini merupakan kebudayaan yang telah dilaksanakan turun temurun oleh masyarakat Bali, nilai-nilai budaya yang tinggi tersebut perlu dilestarikan demi memperkokoh moral dan martabat generasi kini dan yang akan datang.

(3)

BAB II BAB II

RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan UKL & UPL dari rencana usaha atau kegiatan dengan benar dan akan mematuhi segala persyaratan dan kewajiban yang telah ditentukan dalam UKL dan UPL serta izin yang diterbitkan oleh pejabat dari instansi yang berwenang dapat diuraikan sebagai berikut :

2.1 Informasi Kegiatan 2.1 Informasi Kegiatan

1. Nama Rencana Usaha : CV. Sehat Nusantara

2. Jenis Usaha : Minyak Herbal

3. Lokasi Kegiatan

Jalan : Jl. Gunung Tangkuban Perahu

Lingkungan : Perum, Purnawira II No. 11

Desa : Padang Sambian Kelod

Kecamatan : Denpasar Barat

Kota : Denpasar

Prosinsi : Bali

5. Penanggung jawab UKL dan UPL

a. Nama : Muhammad Nizar Muslih

b. Alamat : Perum, Purnawira II No. 11

c. Jabatan : Pemilik

(4)

a. Lahan a. Lahan

Tabel 1 Lahan Dan Bangunan

A. Jenis Penggunaan

A. Jenis Penggunaan Luas Area Keterangan

M2 %

1

1 Lahan Lahan tertutup tertutup bangunanbangunan 2 lantai

Lantai 1 Lantai 1

Ruang Produksi, Ruang Petermuan / Toilet, Dapur,dapur tangga.

Lantai 2 Lantai 2

Toilet,Musholla,,\ Kantor, Tempat Paking, Gudang 73,41 84,134 70 80 2

2 Lahan Lahan TerbukaTerbuka - Taman - Parkir

9,97 13,875

B. Luas Lahan B. Luas Lahan DikuasaiDikuasai

96

Status Penguasaan Tanah

Status Penguasaan Tanah SHM No. 507 tanggal 02 nopember 2012

Ijin yang dimiliki

Ijin yang dimiliki Izin Produksi dan Penjualan

b.

b. Kegiatan Produksi/Perdagangan/jKegiatan Produksi/Perdagangan/jasaasa Tabel 2 Jenis dan Kapasitas Kegiatan

A. Jenis/ Kegiaatan/ Jasa

Kapasitas Kegiatan/Jasa Sifat jasa

Jenis Alat Angkut Izin yang dimohonkan

Penjualan 1. Produksi

Utama

Minyak Herbal Sepeda

Motor B. Waktu Operasioanal

- Dalam 1 Hari : 8 jam

- Dalam 1 Minggu : 6 hari

(5)

c. Bahan Baku Dan Penolong c. Bahan Baku Dan Penolong Tabel 3 Bahan Baku Yang disimpan

Bahan baku Kapasitas

perbulan Bentuk Sifat bahan Asal bahan Sistem penyimpanan Neraca bahan % Produk % Sisa Tumbuh

Tumbuhan

25 Kg Cair Alami Jawa,

Bali Lombok

Dalam Kemasan

95 5

d. Jenis Peralatan Produksi d. Jenis Peralatan Produksi

Tabel 4 Jenis dan Jumlam Peralatan yang di gunakan, energi, dan dampak

Jenis alat Jumlah (unit) Kondisi Negara

Pembuat

Energi

penggerak Jenis dampak

Panci Kusus 1 95 % Indonesia Kompor Gas Panas

e. Penggunaan Energi e. Penggunaan Energi Tabel 5 Penguunaan Energi

Jenis Alat Kapasitas Terpasang Pemakaian Perbulan

(KWH) Sumber

1. Listrik 2200

f. Penggunaan Air f. Penggunaan Air Tabel 6 Penggunaan Air

Jenis Sumber Air Kapasitas Penggunaan

(M3/hari atau bulan) Diolah/Tidak Keterangan

(6)

g. Tenaga Kerja g. Tenaga Kerja Tabel 7 Tenaga Kerja

Klasifikasi pekerjaan

Jenis Kelamin Daerah tempat tinggal Pendidikan

L W Jml WNI WNA SD SLP SMU Akade mi/ univ Lokasi TT Asal TT Manager keatas 1 1 1 1 Staff 1 1 1 1 Karyawan 2 2 2 2

f. Penggunaan bahan Bakar dan f. Penggunaan bahan Bakar dan PelumasPelumas Tabel 8 Penggunaan Bahan bakar dan pelumas

Jenis Kebutuhan (Kg/bulan) Penanganan Sisa

(Diolah/Dibuang/Dibakar)

Gas 15 Kg Di Buang

g. Jenis Alat Angkut dan Kendaraan g. Jenis Alat Angkut dan Kendaraan

Tabel 9 Transportasi

Penggunaan Jenis Kendaraan (Motor/Mobil) Volume/Hari atau Waktu

Bahan Baku Mobil MPV 1 mobil/Bulan

h. Jadwal Kegiatan h. Jadwal Kegiatan Tabel 10 Kegiatan

Jenis Kegiatan Jadwal Waktu

(7)

2.2 Kegiatan Yang Dilakukan 2.2 Kegiatan Yang Dilakukan

Adapun jenis kegiatan yang dilakukan pada tahap-tahap kegiatan diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap Prakonstruksi b. Tahap Konstruksi

c. Tahap Operasional d. Tahap Pasca Operasioanal

Adapun jenis kegiatan yang akan dilakukan pada masing-masing tahapan kegiatan adalah sebagai berikut.

a. Tahap Prakonstruksi a. Tahap Prakonstruksi

1. Penetapan Batas Lahan

Pada tahap ini dilakukan dengan melibatkan pemilik tanah dan penyanding, sehingga tidak terjadi keresahan penyanding saat pembangunan.

2. Sosialisasi

Pada tahap ini dilakukan bersamaan dengan upaya penetapan batas lahan. Sosialisasi dilakukan dengan radius 200 meter sekitar lokasi pembangunan.

b. Tahap Konstruksi b. Tahap Konstruksi

Kegiatan pada tahap konstruksi meliputi :

1. Penentuan dan penataan tempat usaha Minyak Herbal. Pada tahap ini dilakukan pengukuran dan penerapan disain di lapangan. Penataan dilakukan berdasarkan

gambar yang yang ada.

2. Konstruksi Fisik

Pekerjaan konstruksi fisik dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan untuk merencanakan pemanfaatan ruang yang sudah ada untuk dikondisikan sebagai tempat kegiatan Pembuatan Minyak Herbal. Semua pekerjaan ini mengacu pada disain yang ada. Pada saat ini juga dilakukan mobilisasi tenaga kerja dengan jumlah yang cukup sesuai dengan tahapan pekerjaan dan keahlian yang

dibutuhkan.

3. Pekerjaan instalasi mekanikal seperti pemipaan air bersih, air kotor danelektrikal meliputi pemasangan titik lampu, stop kontak, saklar, dan sekring pengaman. 4. Pekerjaan pemasangan peralatan dan furniture.

(8)

c. Tahap Operasional c. Tahap Operasional

Setelah selesai kegiatan konstruksi maka kegiatan operasional Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara dimulai dari masing-masing kegiatan dapat diuraikan :

1. Kegiatan Kantor Administrasi

Kegiatan kantor yang diiakukan di tempat ini merupakan kegiatan administrasi perkantoran secara umum. Meliputi: kegiatan surat menyurat, perencanaan

kegiatan, keuangan, rapat, arsip dan kegiatan administrasi lainnya. 2. Kegiatan Pengolahan Minyak Herbal

Suatu tempat yang dalam aktifitasnya melakukan kegiatan Pembuatan Minyak Herbal. Rencananya pada tahap operasional akan dimulai dengan tahap promosi melalui media cetak dan elektronik.

2.3 Penanganan Limbah 2.3 Penanganan Limbah

1. Untuk penanganan limbah cair menggunakan Sistem IPAL (terlampir) 2. Untuk penanganan limbah padat dapat dibedakan atas :

 Limbah-limba h padat yang berasal dari sisa- sisa pengolahan di tamping

pada bak penampungan sampah yang di pi sah ka n an tar a sam pa h or ga ni c dan anorganik, dan penanganannya bekerjasama dengan pihak aparat desa, seperti pada skema penanganan limbah dibawah :

(9)

BAB III BAB III

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

Kegiatan operasional CV. Sehat Nusantara yang bergerak dalam usaha Pembuatan Minyak Herbal, secara langsung dapat menimbulkan suatu dampak, baik itu yang berdampak positif maupun yang negatif. Dari kedua dampak tersebut secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap komponen lingkungan. Dilihat dari dampak positifnya adalah tersedianya lapangan kerja, selain itu juga terhadap pendapatan daerah dari pajak pembangunan maupun operasionalnya.

3.1. Sumber Dampak 3.1. Sumber Dampak

Adapun sumber dampak merupakan kegiatan dari beberapa tahap, yaitu tahap Pra Konstruksi, Konstruksi, Operasionai dan Pasca Operasicnal. Pada saat pembuatan

dokumen UKL-UPL ini kegiatan sedang berlangsung pada Tahap Konstruksi, sehingga uraiannya lebih ditekankan pada tahap Konstruksi, Operasional dan Pasca Operasional

3.1.1. Tahap Prakonstruksi : - Pembebasan lahan - Perijinan

- Penetapan batas lahan Sosialisasi 3.1.2. Tahap Konstruksi

-Mobilisasi tenaga kerja -Pekerjaan konstruksi 3.1.3. Tahap Operasional

1. Penggunaan toilet, gudang dan penanganan limbah . Hal " ini berpegaruh pada Hidrologi berupa menurunnya kualitas air bawah tanah,

hal ini dapat timbul akibat:

- Kegiatan administrasi perkantoran - Pengelolaan tenaga kerja - Pengolahan limbah cair - Pengolahan limbah padat - Pengelolaan lalu lintas - Pengelolaan parkir

(10)

- Pengelolaan bahaya kebakaran 2. Perilaku tamu dan karyawan

Hal ini berpengaruh pada komponen sosial budaya. Keresahan masyarakat, perilaku yang berlebihan kurang mendukung budaya daerah setempat memungkinkan terjadinya gesekan dengan mas yara kat, diharapkan ikut menjaga kawasan ini.

3. Kenyamanan dan Keselamatan Kerja, dampak ini dapat muncul akibat:

- Kurang mengikuti aturan teknis dalam bekerja - Kurang tersedianya peralatan dan keseiamatan kerja - Jam kerja/ berkunjung yang terlalu panjang 3.1.4. Tahap Pasca Operasional

Sumber dampak pada tahap pasca operasional ini adalah Jika usaha dapat dilanjutkan, maka sumber dampaknya adalah Sarana dan prasarana dari Pengolahan Minyak Herbal.

3.2. Jenis Dampak 3.2. Jenis Dampak

Jenis dampak yang akan timbul pada kegiatan ini : 3.2.1. Tahap Pra konstruksi

- Keresahan penyanding - Keresahan masyarakat 3.2.2. Tahap Konstruksi

- Kesempatan kerja dan berusaha - Menurunnya estetika

3.2.3. Tahap Operasional : - Kesempatan kerja

- Operasionalnya Kegiatan Pembuatan Minyak Herbal - Kesehatan dan keselamatan kerja

- Gangguan kamtibmas - Bahaya kebakaran

(11)

3.2.4 Tahap Pasca Operasional :

Pada tahap Pasca Operasional jenis dampak lingkungan yang akan terjadi:

a. Jika usaha dapat dilanjutkan, maka jenis dampaknya adalah :

- Timbulnya pro dan kontra masyarakat sekitar terhadap keberlanjutan opersasional kegiatan/usaha.

- Adanya beberapa jenis peralatan bekas yang harus diangkut ke tempat lokasi yang baru.

- Menurunnya nilai estetika

3.3. Ukuran Besaran Dampak 3.3. Ukuran Besaran Dampak

Dampak yang diprakirakan terjadi akibat kegiatan pembangunan dan operasionalnya Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara adalah sebagai berikut: 3.3.1. Tahap Prakonstruksi

- Keresahan Penyanding - Keresahan Masyarakat 3.3.2. Tahap Konstruksi

1). Kesempatan kerja dan berusaha. - Sifat dan tolok ukur dampak

Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan Pembuatan Minyak Herbal , apabila tidak dilakukan dengan transparan dapat menimbulkan kecemburuan terutama dengan calon pekerja dari Br./Dusun setempat, dan juga jika memanfaatkan tenaga kerja pendatang yang memerlukan tempat tinggal sementara, Tolok ukur dampak dapat berupa ada tidaknya kecemburuan tenaga kerja dan keselamatan kerja.

- Besar dampakadalah cukup penting karena menyangkut keamanan dan

(12)

2). Menurunnya Estetika

- Si fat dan tolak ukur dampak

Estetika lingkungan merupakan hubungan yang sangat berkaitan antara kegiatan pembangunan dengan lingkungan sekitarnya. Dampak ini penting untuk diantisipasi karena terjadi penurunan nilai estetika berupa pandangan yang semrawut dan jorok di lokasi kegiatan pengolahan Minyak Herbal.

- Besar dampakadalah cukup penting karena menyangkut keamanan dan

jiwa manusia. 3.3.3. Tahap Operasional

1). Kesempatan Kerja

- Si fat dan tolak ukur dampak

Sifat dampak adalah positif dan cukup penting karena menyangkut kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara, dan apabila membutuhkan tenaga kerja dilakukan secara transparan sehingga tidak menimbuikan kecemburuan. Tolok ukur dampak dapat berupa ada tidaknya kecemburuan tenaga kerja dan keselamatan kerja. - Besar dampak adalah cukup penting karena menyerap tenagakerja yang

cukup banyak pada saat operasional.

2). Operasionalnya Kegiatan Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara - Sifat dan tolak ukur dampak

Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut kenyamanan &. keamanan jiwa manusia, dari proses pengelolaan limbah padat dan cair yang ada. Aktifitas kegiatan/usaha diupayakan dengan

memanfaatkan peralatan yang memadai sesuai dengan kebutuhan usaha, serta tidak menimbulkan kebisingan suara, peningkatan keterampilan kerja, pen gawas an kerja yan g optimum. Limbah padat yang dihasilkan dari proses

kegiatan, limbah dari sisa pengolahan Minyak disediakan bak penampungan sampah sementara, dan selanjutnya bekerja sama dengan Desa setempat. Tolok ukur dampak dapat berupa ada tidaknya Gangguan kesehatan karyawan dan keselamatan kerja.

(13)

- Besar dampakadalah cukup penting karena menyangkut kepentingan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

3). Menurunnya Kualitas Air Permukaan -Tolak ukur dampak

Kualitas air sesuai standart baku mutu lingkungan ((Peraturan Gubernur Bali No. 08 Tahun 2007 ), ketersediaan tempat pengelolaan limbah cair maupun tidak membuang limbah cair secara langsung ke tubuh tanah atau air permukaan sebelum dikelola dengan baik.

- Besar dampa kadalah cukup penting yaitu limbah cair yang dihasilkan dari proses kegiatan

4). Meningkatnya Kebisingan -Tolok ukur dampak

Kebisingan sesuai standart baku mutu lingkungan (Peraturan Gubernur Bali No. 08 Tahun 2007), yaitu tidak lebih dari 60 dB (Kawasan Permukiman)

- Besar dampak adalah cukup penting apabila kendaraan tamu menimbulkan kebisingan, untuk antisipasi dapat diupa yakan denga n mene mpatk an petugas keama nan un tuk mengatur parkir kendaraan tamu.

5). Gangguan Lalu Lintas -Sifat dan tolok ukur dampak

Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut keamanan jiwa manusia dan kecelakaan lalu lintas akibat keluar masuknya kendaraan tamu di lokasi. tolok ukur dampak dapat berupa ada tidaknya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di depan lokasi kegiatan dan sekitamya.

- Besar dampak adalah cukup penting karena lokasi kegiatan

usaha berada diperumahan dengan lebar badan ± 3 m yang kepadatan lalu lintasnya tidak begitu ramai dan sarana parkir dibadan jalan yang terbatas, namun dapat diantisipasi dengan tersedianya sarana parkir didalam tapak kegiatan .

(14)

6). Dampak Kesehatan dan Keselamatan Kerja - Sifat dan tolok ukur dampak

Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut kesehatan dan keselamatan jiwa manusia, baik tamu maupun Karyawan, tolok ukur dampak dapat berupa ada tidaknya kecelakaan kerja, bahaya kebakaran, dan kesehatan karyawan.

- Besar dampak adalah negatif menimbulkan dampak terhadap keselamatan kerja.

7). Gangguan Ketertiban dan Keamanan - Sifat dan tolok ukur dampak

Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena terganggunya kamtibmas menyangkut kenyamanan dan keamanan jiwa manusia, baik tamu, maupun masyarakat sekitarnya. Tolok ukur dapat berupa ada tidaknya kasus kriminal, perkelahian, kasus pencurian dan lainnya.

- Besar dampak adalah cukup penting karena dapat menyangkut keamanan dan jiwa manusia.

8). Bahaya Kebakaran

- Sifat dan tolok ukur dampak

Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena Bahaya kebakaran s ewaktu- waktu dapat terjadi. Sumber terjadinya diperkirakan d ari hubungan arus pendek iistrik, dan kelalaian lainnya yang tidak disengaja. Dampa k ini sanga t penting sehingga harus diantisipasi secara akurat dan ben ar, seperti penggunaan elemen Iistrik yang memenuhi standard, mengontrol instalasi Iistrik secara kontinyu, dan menyediakan fasilitas pemadam kebakaran {Portable Fire Extinguisher) sebanyak 4 buah tabung yang diperiksa secara berkala.

- Besar dampak adalah cukup penting karena dapat menyangkut keamanan dan jiwa manusia.

(15)

DOKUMEN UKL UPL CV. SEHAT NUSANTARA 15

Tabel 11 Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi

Jenis Limbah Bentuk Fisik

Sumber Limbah/ Cemaran Sifat Limbah Parameter Kunci Kapasitas / Satuan Waktu Kualitas Parameter Kunci BML Cara Penanganan Dampak Yang Ditimbulkan Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun) A. Padat 1. Kemasan bahan 2. Sisa Bahan Baku -Karung kertas -Potongan karton Sisa kemasan bahanbaku dan penolong Sisa potongan bahan baku dan peralatan produksi Tidak berbahaya Kebersihan sisakemasan dari ceceran bahan baku Kuantitas sisa bahan baku Bebas dari ceceran bahan baku Tidak ada penumpukan Dikumpulka n Dan dijual ke pengumpul berizin Pencemaran estetika lingkungan 2017 2017

(16)

BAB IV BAB IV

PROGRAM UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) PROGRAM UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)

DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)

Beberapa kemungkinan dampak negatif yang timbul dalam kegiatan CV Sehat Nusantara dan operasionalnya yang bergerak dalam bidang Pembuatan Minyak Herbal yang berlokasi di Perum. Purnawira II no. 11 Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat, adalah beberapa upaya pengelolaan yang dap at diiakukan untuk mem inimalkan negatif dan

meningkatkan dampak positif sebagai berikut. 4.1.

4.1. Program Program dan dan Langkah Langkah Pengelolaan Pengelolaan Dampak Dampak 4.1.1. Tahap Pra Konstruksi

- Keresahan penyanding

Upaya yang dapat dilakukan adalah : mencari tanda tangan penyanding dan pada saat penentuan batas lanan agar menyertakan penyanding dan melanjutkan pengurusan perijinan Keresahan masyarakat Upaya yang dapat diiakukan adalah : mencari tanda tangan warga sekitarnya dan sekaiigus sosialisasi bahwa ada kegiatan usaha Pembuatan Minyak Herbal (surat keterangan dan surat

sosiaiisasi) 4.1.2. Tahap Konstruksi

1). Kesempatan kerja dan berusaha Upaya yang dapat dilakukan adalah:

- Mengutamakan tenaga kerja lokal jika ada penerimaan tenaga yang sesuai denganjenis pekerjaan.

- Memberi kesempatan beru saha bagi masyarakat setempat un tuk berusaha. - Upah dan gaji sesuai aturan yang berlaku.

2). Menurunnya estetika

Upaya yang dapat diiakukan untuk menjaga nilai estetika adalah:

- Menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dan sisa-sisa bongkaran dilokasi tersendiri

- Tidak menempatkan material bahan di badan jalan. - Menempatan sisa bahan/material agar tidak berserakan. - Membuat pagar pembatas dan pengaman kerja.

- Pengaturan jadwal masing-masing pekerjaan, seperti pekerjaan pondasi, tembok sampai pada tahap finishing.

(17)

4.1.3. Tahap Operasional 1). Kesempatan Kerja

Agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam usaha kesempatan kerja perlu diupayakan pengelolaan dengan cara :

- Berkoordinasi dengan pihak Lingkungan/Desa Perum. Purnawira untuk masalah pemanfaatan tenaga kerja jika tenaga lokal diperlukan.

- Pemanfaatan tenaga lebih diutamakan tenaga kerja lokal apabila ada penerimaan pegawai baru yang sesuai dengan jenis pekerjaan.

2). Operasionalnya Kegiatan/Usaha

Dampak operasional dari kegiatan/usaha dapat diupayakan Penge lola an dengan cara :

- Memperhatikan kualifikasi personil sesuai dengan kemampuan dibidangnya masing-masing.

- Pembuatan IPAL untuk menampung limbah cair.

- Menyediakan bak penampungan sampah dari limbah yang dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.

- Bongkar muat barang dilakukan secara tertib dan teratur sehingga mengurangi dampak kebisingan yang ditimbulkan.

- Menariaman pohon penyejuk/perindangan dan pohon jem piring yang juga sekaligus berfungsi juga sebagai penghijauan kota.

- Melakukan penyiraman pada areal kegiatan yang dapat menimbulkan debu.

3). Menurunnya Kualitas Air Permukaan

Menurunnya kualitas air permukaan dapat bersumber dari kegiatan/usaha, yaitu berupa limbah cair upaya pengelolaan adalah :

- Pembuatan IPAL untuk menampu ng limbah yang berasal dari sisa pengolahan. - Untuk penanganan air hujan dibuatkan sumur peresapan air hujan.

4). Meningkatnya Kebisingan

Meningkatnya kebisingan yang bersumber dari beroperasionalnya mesin genzet dan pompa air diupayakan pengelolaannya dengan :

(18)

yang terjadi jika suara yang ditimbuikan berlangsung secara bersamaan.

- Penempatan peralatan gudang yang menimbulkan suara bising agar diatur tidak mengumpul sehingga tidak menimbulkan efek kebisingan yang tinggi pada saat mesin dioperasionalkan secara bersama-sama

Melakukan perawatan secara berkala dan pergantian suku

cadang/peralatan mesin yang telah haus untuk mengurangi dampak kebisingan.

5). Dampak gangguan lalu lintas

Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan gangguan lalu lintas adalah: - Menyiapkan tempat parkir yang cukup

- Menugaskan tenaga keamanan untuk mengatur keluar masuknya kendaraan yang datang mengunjungi tempat kegiatan usaha

- Memasang lampu penerangan disekitar lokasi kantor - Memasang papan nama kegiatan

- Mengurangi untuk parkir di badan Jalan dimuka tapak kegiatan. 6). Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan, tamu, dan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan dapat diupayakan dengan :

- Penggunaan peralatan kerja dalam kondisi yang layak pakai dan baik

- Memperhatikan kualifikasi kemampuan dan keahlian dari masing- masing personil sesuai dengan bidangnya

- Sarana dan prasarana kerja bagi karyawan seperti penggunaan masker, sarung tangan untuk tena ga enginering dan menyediakan kotak P3K

- Penyimpanan barang-barang diatur pada tempatnya sehingga tidak mudah rusak - Mengikut sertakan tenaga kerja ke dalam program jamsostek

- Bantuan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dan biaya pengobatan

- Pembinaan dan penyuiuhan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan secara berkesinambungan

(19)

- Pemasangan tanda-tanda bahaya pada tempat-tempat yang rawan kecelakaan kerja seperti instalasi listrik, dan lain sebagainya

- Pemasangan tabung/alat-alat pemadam kebakaran sebanyak 4 unit pada tempat-tempat yang mudah dijangkau.

7).Pengelolaan Keamanan Dan Ketertiban

Untuk menjaga kemanan dan ketertiban umum, upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

- Petugas keamanan agar bekerja sama dengan pihak kepolisian terdekat jika ada gangguan keamanan.

- Koordinasi dan bekerja sama dengan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan untuk i kut menj aga Ka mtibma s dan melestari kan war isan sosial budaya setempat. - Ikut berpartisipasi di dalam pembangunan masyarakat, khususnya dalam

pelaksanaan upacara keagamaan dan hari-hari besar lainnya di Deasa Padang Sambian Kelod.

- Mengatur baik jumlah tenaga, waktu kerja dan pergantian jam kerja

- Pemberian upah/gaji kepada karyawan minimal sebesar Upah Minimum Regional yang berlaku didaerah Bali

- Pemberian jaminan sosial seperti cuti, dan lainnya. - Pengaturan parkir yang aman dan nyaman.

8). Bahaya Kebakaran

Untuk mencegah bahaya kebakaran yang terjadi dalam kegiatan operasional Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara dapat dilakukan pengelolaan dengan cara : - Mengontrol instalasi secara kontinyu dan langsung menggantikannya dengan

material baru jika terdapat material/ instalasi listrik yang cacat fisik ataupun tidak berfungsi lagi dengan baik.

- Memelihara alat- alat pemadam kebakaran serta mengadakan pelatihan bersama karyawan.

- Mengontrol kelayakan instalasi kebakaran yang dibuat untuk suasana emergensi. - Menyediakan tabung/alat pemadam kebakaran sebanyak 4 unit dan ditempatkan

(20)

Tabel 12 Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara No

No Jenis Jenis Kegiatan Kegiatan Jenis Jenis DampakDampak IndikatorIndikator Dampak Dampak Upaya Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Tahap

Tahap PrakonstrPrakonstruksiuksi - -

-- Penetapan batas lahan - Sosialisasi

-Keresahan penyanding -Keresahan

masyarakat

-Kecil - Penetapan batas lahan

dengan melibatkan peyanding

- Dilakukan sosialisasi pada masyarakat

sekitarnya - Mobilisasi tenaga kerja

- Pekerjaan konstruksi Kesempatan kerja dan berusaha Terbukanya lapangan kerja -Mengutamakan tenaga kerja lokal jika ada penerimaan tenaga yang

sesuai dengan jenis pekerjaan

-

Memberi kesempatan berusaha bagi

masyarakat setempat untuk berusaha - Upah dan gaji sesuai

aturan yang berlaku Tahap Operasioanal

Tahap Operasioanal

1 Operasional Pembuatan

Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara

- Pengelolaan tenaga

Kesempatan kerja - Tenaga local yang terserap

-Mengutamakan tenaga kerja lokal jika ada penerimaan tenaga yang

sesuai dengan jenis pekerjaan

-Kordinasi dengan Lingkungan Padang Sambian Kelod jika memerlukan tenaga kerja local

2 Operasional Pembuatan

Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara

- Pengelolaan limbah cair - Pengelolaan limbah padat Operasionalnya kegiatan / usaha Kenyamanan dan keselamatan kerja -Kuaiifikasi kemampuan personil sesuai dengan bidangnya

-Pembuatan IPAL untuk menampung limbah sisa produksi

(21)

penampung sampah limbah organik dan anorganik -Menanam pohon

perindang dan pohon jempiring yang sekaligus berfungsi sebagai penghijauan kota -Melakukan penyiraman

areal kegiatan yang dapat menimbulkan debu

3 Operasional Pembuatan

Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara -Penegelolaan limbah cair Menurunnya kualitas air permukaan - Kenyamanan dan keselamatan kerja -Pembuatan IPAl 4 Operasional Pembuatan

Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara

- Pengelolaan parkir - Pengelolaan lalu lintas

Ganguan lalulintas -Kurangya lahan parkir disekitar lokasi -Ada tidaknya petugas keamanan -Memasang lampu penerangan di lokasi kegiatan

-Memasang papan nama kegiatan

-Menyiapkan tempat parkir yang cukup

(22)

5 Operasional Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara Kesehatan dan keselamatan kerja - Kecelakaan kerja karyawan - Kondisi peralatan kerja - Ada tidaknya prosedur kerja yang baik dilokasi kegiatan - Ada tidaknya jaminan keselamatan dan kesehatan kerja

- Kualifikasi personil dan kemampuan kerja - Kotak P3k

- Penggunaan peralatan kerja kondisi layak dan baik

- Penyimpanan barang secara teratur pada tempatnya sehingga tidak mudah rusak - Pemasangan tanda

bahaya pada tempaat yang rawan kecelakaan kerja seperti instalasi listrik, dan lain sebagainya - Mengikut sertakan

tenaga kerja ke dalam program jamsostek. - Pembinaan dan

penyuluhan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan secara kontinyu

- Pemasangan tabung/ alat kebakaran sebayak 4 unit

6 Operasional Pembuatan

Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara

- Kegiatan bongkar muat barang - Pengelolaan parkir Keamanan dan Ketertiban - Konflik dengan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan dan tindak kriminal lainnya - Konflik dengan karyawan - Bekerjasama sama dengan pihak kepolisian terdekat jika ada gangguan keamanan - Bekerja sama dengan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan untuk ikut manjaga Kamtibmas - Pengaturan parkir yang

aman dan nyaman - Mengatur jumlah tenaga,

waktu kerja dan pergantian jam kerja - Pemberian upah/gaji

(23)

minimal sebesar UMR yang beriaku didaerah Bali

- Pemberian jaminan sosiai seperti cuti dan lainnya.

7 Operasional Pembuatan

Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara

-Pengelolaan bahaya kebakaran

Bahaya kebakaran Kecelakaan kebakaran

- Mengontrol instalasi secara kontinyu dan mengganti dengan material baru jika terdapat instalasi yang cacat fisik ataupun tidak berfungsi lagi dengan baik

- Memelihara alat- alat pemadam kebakaran serta

mengadakan pelatihan bersama karyawan - Mengontrol kelayakan

instalasi kebakaran yang dibuat untuk suasana emergensi.

- Menyediakan tabung/alat-alat pemadam kebakaran sebanyak 4 unit ditempat yang mudah dijangkau

(24)

4.2 Kegiatan Pemantauan Lingkungan Hidup 4.2 Kegiatan Pemantauan Lingkungan Hidup

Upaya Pemantauan Lingkungan merupakan tolok ukur dari langkah pengelolaan yang dijalankan oleh pihak pemerakarsa CV Sehat Nusantara selaku pengelola kegiatan usaha Pembuatan Minyak Herbal, upaya yang dilakukan pemrakarsa bersama instansi terkait. 4.2.1.

4.2.1. Tahap Tahap PrakonstruksiPrakonstruksi 1.. Penetapan batas lahan

a. Jenis dampak yang dipantau

- Keresahan penyanding dan warga sekitar. b. Waktu pemantauan diiakukan :

- Pada saat penetapan batas lahan.

c. Cara pemantauan dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dengan melihat apakah :

- Ada tidaknya koordinasi dengan pihak penyanding dan warga sekitar.

4.2.2.

4.2.2. Tahap Tahap KonstruksiKonstruksi

1) Kesempatan Kerja dan Berusaha a. Jenis dampak yang dipantau - Kesempatan kerja dan berusaha

b. Lokasi pemantauan dilakukan pada Pembuatan Minyak Herbal lokasi kegiatan Perum. Purnawira II, No. 11 Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat

c. Waktu pemantauan dilakukan :

- Pada saat sosialisasi dan penerimaan tenaga kerja pembangunan. - Pada saat pembangunan fisik dilapangan.

d. Cara pemantauan dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dengan melihat apakah :

-Adanya tenaga kerja lokal yang ikut terlibat dalam pembangunan fisik sesuai dengan jenis pekerjaan

(25)

2) Menurunnya estetika

a. Jenis dampak yang dipantau - Menurunnya estetika

b. Lokasi pemantauan dilakukan pada lokasi kegiatan

pembuatan Minyak Herbal Perum. Purnawira II, No. 11 Padang Sambian Kelod Denpasar Barat.

c. Waktu pemantauan dilakukan :

- Pada saat pembangunan fisik dilapangan yaitu untuk usaha Pembuatan Minyak Herbal.

d. Cara pemantauan diiakukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dengan melihat apakah :

-Ada tidaknya tempat pembuangan sampah sementara. -Ada tidaknya gudang bahan/material serta barak tenaga kerja. -Ada tidaknya penempatan bahan material di badan jalan.

-Ada tidaknya penumpukan sisa bahan/material di sembarangan tempat.

-Pelaksanaan konstruksi fisik sesuai dengan disain yang telah mendapat persetujuan dari Pemerintah Kota Denpasar.

-4.2.3. Tahap Operasional 4.2.3. Tahap Operasional 1) Kesempatan Kerja

b. Jenis dampak yang dipantau - kesempatan kerja

b. Lokasi pemantauan dilakukan pada tapak kegiatan pembuatan Minyak Herbal Perum. Purnawira II, No. 11 Padang Sambian Kelod Denpasar Barat.

c. Waktu pemantauan dilakukan :

- Pada saat penerimaan pegawai/jika diperlukan.

d. Cara pemantauan dilakukan meialui pengamatan secara langsung di lapangan dengan melihat apakah :

- Ada tidaknya koordinasi dengan pihak Desa Padng Sambian Kelod jika diperlukan tenaga kerja lokal.

(26)

- Melihat kondisi tenaga kerja pada saat operasional 2) Operasionalnya Kegiatan/Usaha a

a. Jenis dampak yang dipantau

- Kenyamanan dan keselamatan kerja

b. Lokasi pemantauan dilakukan pada tapak kegiatan pembuatan Minyak Herbal Perum. Purnawira II, No. 11 Padang Sambian Kelod Denpasar Barat.

c. Waktu pemantauan dilakukan : - Secara periodik 6 (enam) bulan sekaii.

- Pada saat ada pelaporan dari masyarakat dan konsumen.

d. Cara pemantauan dilakukan meialui pengamatan secara langsung di lapangan dengan meiihat apakah :

- Ada tidaknya kualifikasi peralata n kerja yang layak pakai dengan kondisi baik.

- Ada tidaknya kemampuan dari masing-masing personil dalam bidangnya masing-masing

- Adanya tidaknya penumpukan barang yang berlebihan dilokasi kegiatan - Ada tidaknya pengelolaan iimbah baik padat maupun cair dilokasi

kegiatan sehingga tidak menimbulkan keresahan dan prates dari masyarakat sekitarnya

- Ada tidaknya prosedur kerja yang tertib dan teratur sehingga tidak menimbulkan kebisingan

- Ada tidaknya penanaman pohon perindang yang juga berfungsi sebagai penghijauan kota.

3). Menurunnya Kualitas Air Permukaan a. Jenis dampak yang dipantau

- Keresahan dan protes masyarakat b. Lokasi pemantauan dilakukan :

- Di lokasi tapak kegiatan usaha

c. Wakt u Pemantauan dilakukan secara berkala setiap 6 bulanseka li selama operasionalnya CV. Sehat Nusantara.

(27)

d. Cara pemantauan dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dengan melihat apakah :

- Ada tidaknya tersedia IPAL sebagai tern pat pengolah limbah cair dari toilet dan dapur.

-Ada tidaknya keresahan dan protes dari masyarakat.

4). Meningkatnya Kebisingan a. Jenis dampak yang dipantau

- Tingkat kebisingan

b. Lokasi pem antauan dilakukan pad a tapak kegiatan yaitu di Perum. Purnawira II, No. 11 Padang Sambian Kelod Denpasar Barat. dan dilokasi areal mesin kegiatan/usaha.

c. Waktu pemantauan dilakukan :

-Pada saat operasionalnya kegiatan/usaha -Pada saat ada laporan dari masyarakat -Dilakukan enam bulan sekali

d. Cara pemantauan dapat dilakukan dengan pengamatan secara langsung dilokasi kegiatan/usaha.

5). Gangguan Lalu Lintas

a. Jenis dampak yang dipantau

- Gangguan kecelakaan dan kenyamanan berlalu lintas - Kurangnya lahan parkir dilokasi kegiatan

- Adanya petugas keamanan dilokasi kegiatan

b. Lokasi pemantauan dilakukan pada 31. Kecak I No. 2B Tonja di depan tapak kegiatan.

c. Waktu pemantauan dilakukan secara rutin dan insidental seperti saat hari raya maupun waktu-waktu tertentu dan adanya laporan masyarakat.

d. Cara pemantauan dapat langsung dirasakan dengan adanya gangguan lalu lint as bahka n adanya kece laka an lalu lint as, luasan parkir, ada tidaknya lampu penerangan, dan efektivitasnya petugas keamanan.

(28)

6). Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Jenis dampak yang dipantau

-Kesehatan dan kecelakaan kerja dari karyawan -Perlengkapan dan peralatan kerja

-Prosedur kerja yang baik

-Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja

b. Lokasi pemantauan dilakukan pada lokasi kegiatan dan masyarakat penyanding

c. Waktu pem antauan dila kukan : -Pada saat ada sosialisasi -Pada saat penerimaan pegawai. -Secara insidental saat ada kejadian -Tiap 6 bulansekali secara periodik

d. Cara pemantauan kegiatan dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dengan meiihat apakah :

- Ada tidaknya pembinaan dan penyuiuhan tenaga kerja tentang peraturan kerja - Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

- Tenaga kerja sesuai dengan bidangnya - Perlengkapan dan peraiatan kerja

- Ikut asuransi / jaminan kesehatan dan keselamatan kerja - Tersedianya tabung/alat pemadam kebakaran sebanyak 4 unit 7). Gangguan Keamanan dan Ketertiban

a. Jenis dampak yang dipantau : - Ada tidaknya keresahan karyawan

- Ada tidaknya kehilangan kendaraan/barang-b arang di tempat parkir - Gangguan kamtibmas yang lain

b. Lokasi pemantauan dilakukan pada lokasi kegiatan c. Waktu pemantauan diiakukan :

- Pada saat ada gangguan kamtibmas - Pada saat operasionalnya perusahaan - Pada saat ada pelaporan

(29)

- Secara insidental saat ada kejadian - Diiakukan setiap 6 (enam) bulan sekali

d. Cara pemantauan diiakukan melaiui pengamatan secara langsung di lapangan dengan melihat apakah :

- Ada tidaknya petugas keamanan

- Ada tidaknya koordinasi dengan pihak Polsek terdekat jika terjadi gangguan keamanan dilokasi tapak kegiatan

- Intensitas kejadian tindak kriminal

- Ada tidaknya keresahan karyawan karena gangguan pihak luar - Ada tidaknya mogok karyawan

- Ada tidaknya tamu yang membuat keributan - Pemantauan jam kerja

-Ada tidaknya keresahan dan protes masyarakat disekitar lokasikegiatan/usaha

8). Gangguan Bahaya Kebakaran a. Jenis dampak yang dipantau :

- Ada tidaknya terjadi bahaya kebakaran

b. Lokasi pemantauan diiakukan pada lokasi kegiatan usaha c. Waktu pemantauan diiakukan :

- Pada saat ada gangguan instalasi listrik yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

- Secara insidental saat ada kejadian - Dilakukan setahun 6 bulan sekali

d. Cara pemantauan dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dengan melihat apakah :

- Ada tidaknya instalasi yang rusak

- Ada tidaknya pemahaman untuk menggunakan alat pemadam kebakaran bagi karyawan

(30)

Tabel 13. Matrik Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

Tabel 13. Matrik Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara

Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara

No

No Jenis

Jenis Kegiatan Kegiatan Jenis Jenis Dampak Dampak Indikator Indikator DampakDampak PemantauanPemantauan Lingkungan Lingkungan Instansi Waktu Instansi Waktu Tahap Tahap Prakonstruksi Prakonstruksi - Penetapan batas lahan - Sosialisasi - Keresahan penyanding - Keresahan masyarakat - Kecil

- Mengamati apakah sudah dilakukan sosialisasi dan melibatkan penyanding

- Pemrakarsa penyandingmasyarakat dan aparat Desa Padang Sambian Kelod 6 bulan sekali Tahap Konstruksi Tahap Konstruksi 1 Kesempatan kerja dan berusaha - Terbukanya lapangan kerja Adanya tenaga kerjalokal yang terlibat dalam pemabangunan fisik

sesuai dengan jenis pekerjaan Pemrakarsa Tim UKL – UPLBadan LH Kota Denpasar Saat pembangun an fisik

- Ada tidaknya ternpat

pembuangan sampah sementara Ada tidaknya gudang bahan/material serta barak tenaga kerja

Ada tidaknya Penempatan bahan/material dibadan jaten Pelaksanaan konstruksi sesuai dengan design yang telah disetujui oleh Pemkot Pemrakarsa Tim UKL – UPL, BLH Kota Denpasar Saat pembangun an fisik Tahap Operasioanal Tahap Operasioanal 1 Operasional Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara - Pengelolaan tenaga keraja Kesempatan kerja

- Tenaga kerja lokal yang terserap. - Ada tidaknya koordinasi dengan pihak .Desa Padang Sambian Kelod Adanya tidaknya koordinasi dengan Kel.Padang Sambian Kelod jika diperlukan tenaga kerja lokal Melihat kondisi tenaga kerja pada saat operasional Pemrakarsa Tim UKL – UPL, BLH Kota Denpasar Pada saat penerima an pegawai jika diperlu kan Periodik 6 bulan sekali

(31)

2 Operasional Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara - Pengelolaan limabah padat Operasioanal nya kegiatan/usah - Kenyamanan dan keselamatan kerja ada tidaknya kualifikasi peralatan kerja yang layak pakai ada tidaknya kemampuan dari masing personil kemampuan dari masing personil Adanya tidaknya penumpukan barang yang berlebihan Ada tidaknya pengelolaan limbah padat dan cair

dilokasi kegiatan sehingga tidak menimbulkan keresahan dan protes Ada tidaknya Prosedur kerja yang tertib dan teratur sehingga dapat mengurangi dampak kebisingan Ada tidaknya penanaman pohon perindang yang juga berfungsi sebagai penghijauan kota Pemrakarsa Tim UKL – UPL, BLH Kota Denpasar Pada saat ada laporan dari masyarakat Periodic 6 bula sekali 3 Operasional Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara - Pengelolaan limbah cair Menurunnya kualitas air permukaan - Keresahan dan protes masyarakat

Ada tidaknya IPAL Ada tidaknya keresahan dan protes dari masyarakat Pemrakarsa Tim UKL – UPL, BLH Kota Denpasar Pada saat ada laporan dari masyarakat Periodic 6 bula sekali 4 Operasional Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara - Kegiatan bongkar muat barang - Pengelolaan lalulintas - Pengelolaan parkir Ganguan lalulintas - Kemacetan Lalulintas - Protes masyarakat tentang jalan utama yang padat lalulintas

Ada tidaknya kemacetan Ada tidaknya lampu penerangan jalan Efektifitas petugas keamanan dan luasan parkir Pemrakarsa Tim UKL – UPL, BLH Kota Denpasar Periodik 6 bulan sekali

(32)

5 Operasional Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara Kesehatan dan keselamatan kerja - Kesejahteraan dan kesehatan karyawan - Peralatan kerja yang memenuhi standar operasioanal kegiatan Ada tidaknya pembinaan dan penyuluhan peraturan kerja pemeriksaan kesehatan tenaga Tenaga kerja sesuai dengan bidangnya Perlengkapan dan peralatan kerja

Ikut serta dalam program Jamsostek Pemrakarsa tim UKL-UPL, BLH Kota Denpasar Periodik 6 bulan sekali Adanya laporan/kej adian 6 Operasional Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara - Kegiatan bongkar muat barang - Pengelolaan Parkir Gangguan keamanan dan ketertiban - Gangguan kamtibmas yang berupa, kebakaran, kecelakaan kerja, konflik di lokasi kegiatan usaha dan tindak kriminal lainnya Ada tidaknya petugas keamanan Ada tidaknya koordinasi dengan Polsek terdekat jika ada kejadian gangguan keamanan dilokasi kegiatan Ada tidaknya keresahan karyawan karena gaangguan dari pihak luar Ada tidaknya mogok kerja karyawan Ada tidaknya pemantauan jam

Kerja

Keresahan dan prates masyarakat disekitar lokasi kegiatan Pemrakarsa tim UKL-UPL, BLH Kota Denpasar Periodik 6 bulan sekali Ada Laporan 7 Operasional Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara - Pengelolaan bahaya kebakaran Bahaya kebakaran - Terjadinya bahaya kebakaran Ada tidaknya instalasi yang rusak Ada tidak pemahaman

menggunakan alat pemadam kebakaran bagi karyawan

Ada tidaknya tabung pemadam kebakaran dilokasi kegiatan Pemrakarsa tim UKL-UPL, BLH Kota Denpasar Setiap saat pada saat kegiatan Periodik 6 bulan sekali

(33)

4.3. Tolok Ukur

4.3. Tolok Ukur Efektifitas dan Ketaatan PengelolEfektifitas dan Ketaatan Pengelol aan Lingkungan Hidaan Lingkungan Hid upup Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas pengeioiaan lingkungan hidup dan ketaat an terhadap pera turan di bidang l ingkungan hidup.

4.3.1

4.3.1 . . Tahap Tahap PrakonstruksiPrakonstruksi 1.Keresahan penyanding 2.Keresahan Masyarakat

4.3

4.3.2. .2. Tahap Tahap KonstrKonstruksiuksi

1). Kesempatan kerja dan berusaha.

Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak berupa dampak positif, tolok ukur dampak dapat berupa pemanfaatan tenaga kerja lokal/setempat yang diserap dalam kegiatan pembangunan fisik dilapangan dan ada tidaknya koordinasi dengan pihak Desa Padang Sambian Kelod.

2). Menurunnya Estetika

Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak berupa dampak negatif, tolok ukur dampak dapat berupa pandangan yang semrawut dilokasi kegiatan, sehingga perlu diatisipasi dengan menempatan bahan/material tidak dibadan jalan dan juga

melakukan penyiraman untuk mengurangi debu dari kegiatan konstruksi dilapangan

4.3.3. Tahap Operasional 4.3.3. Tahap Operasional 1). Kesempatan Kerja

Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak berupa dampak positif, tolok ukur dampak dapat berupa tenaga kerja setempat yang terserap dan ada tidaknya koordi nasi denga n pih ak Desa Padang Sambian Kelod.

(34)

2). Operasionalnya Kegiatan Pengolahan Minyak Herbal

Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah positif dan cukup penting karena dapat menyerap tenaga kerja yang relatif banyak dan juga pemasukan Pajak bagi Pemerintah Kota Denpasar, Tolok ukur dapat berupa ada tidaknya keresahan penduduk atau protes dari penduduk dilokasi kegiatan usaha berlangsung dan tingkat gangguan kamtibmas yang terjadi akibat beroperasionalnya Pengolahan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara.

3). Menurunnya Kualitas Air Permukaan

Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting, kualitas air permukaan sesuai dengan standart baku mutu lingkungan

(Peraturan Gubernur Bali No. 08Tahun 2007).

4). Meningkatnya Kebisingan

Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting, standart tingkat kebisingan sesuai standart baku mutu lingkungan

(Peraturan Gubernur Bali No. 08 Tahun 2007). Tolok ukur adalah pemisahan mesin-mesin dan peredaman kebisingan dengan dinding kedap suara.

5). Gangguan Lalu Lintas

Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup pe ntin g kare na me nya ngku t ke aman an jiwa manusia, Tolok ukur dampak

dapat berupa ada tidaknya petugas keamanan dan penyediaan tempat parkir.

6). Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut kesehatan dan keselamatan jiwa karyawan. tolok ukur dapat berupa ada tidaknya kecelakaan kerja, adanya kotak/almari P3K, tabung pemadam, pemeriksaan kesehatan karyawan dan astek maupun prates masyarakat pada lokasi kegiatan usaha.

(35)

7). Keamanan dan Ketertiban

Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena terganggunya kamtibmas. Tolok ukur dampak berupa ada

tidaknya kasus kriminal, kasus pencurian, gudang yang baik, alat pemadam keb aka ra n d an pet uga s keamanan terutama di malam hari.

8). Bahaya Kebakaran

Sifat dan toiok ukur dampak, sifat dampak adaiah negatif dan bersifat cukup penting karena terganggunya kamtibmas. Tolok ukur dampak berupa ada tidaknya

alat-alat kegiatan dan instalasi listrik yang rusak, tersedianya alat pemadam kebakaran yang cukup dan petugas keamanan.

(36)

BABV BABV

TANDATANGAN DAN CAP TANDATANGAN DAN CAP

5.1. Pelaporan 5.1. Pelaporan

Hasil pelaksanaan UKL dan UPL akan dilaporkan kepada instansi -instansi terkai t sebagai berikut:

a.

a. Instansi Instansi yang yang dilaporidilapori

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar 2. Dinas Perijinan Kota Denpasar

3. Dinas Pariwisata Kota Denpasar 4. Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar 5. Dinas Kesehatan Kota Denpasar

6. Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Denpasar 7. Camat Denpasar Barat

8. Kepala Desa Padang Sambian Kelod

b

b. . Materi Materi LapoLapo ranran

Materi laporan yang dimaksud adalah Japoran mengenai pemantauan lingkungan yang berisi:

1. Pelaksanaan pemantauan Lingkungan 2. Waktu dan frekuensi pemantauan

3. Metoda dan . peralatan yang dipergunakan dalam peiaksanaan pemantauan. 4. Hasil analisis atau hasil kajian sosial antara lain: gangguan lalu lintas, keresahan

masyarakat, keselamatan kerja dan gangguan kamtibmas.

c. Frekuensi Waktu LaporanFrekuensi Waktu Laporan

Pelaporan terhadap pemantauan lingkungan dilaksanakan mulai tahap konstruksi. Waktu pelaporan dilakukan tiap 6 (enam) bulan sekali (sudah diterima oleh instansi-instansi

(37)

5.2.

5.2. Peraturan Perundang-undangan yang dipakai sebagai acuan penyusunan UKL dan UPL.Peraturan Perundang-undangan yang dipakai sebagai acuan penyusunan UKL dan UPL. Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan perundang-undangan yang di maksud antara lain :

a. Undang-undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

b. Undang-undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. c. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pema ntauan Lingkungan Hidup.

e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan.

f. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1405 tahun 2002 tentang Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Ind ustri.

g. Perda propinsi Bali No. 5 tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung.

h. Peraturan Daerah propinsi Bali No. 4 tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Bali,

i. Peraturan Daerah Propinsi Dati Bali No. 4 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan Lingkungan.

j. Peraturan Gubernur Bali No. 16 tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku dan Kerusakan Lingkungan.

k. Peraturan Daerah No. 27 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar.

1. Peraturan Daerah No. 3 tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban umum.

m. Surat Keputusan Walikota Denpasar No. 15 tahun 2017 Tata Cara Penyelenggaraan Dokumen Lingkungan Hidup dan Ijin Lingkungan UKL/UPL di Kota Denpasar. n. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan.

Gambar

Tabel 1 Lahan Dan Bangunan
Tabel 3 Bahan Baku Yang disimpan
Tabel 7 Tenaga Kerja
Tabel 12  Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara
+2

Referensi

Dokumen terkait

Membaca buku sumber tentang dampak positif dan negatif tenaga endogen dan eksogen bagi kehidupan serta

Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Kabupaten Barito Timur dalam melaksanakan t\!~.~mya wajib memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang

Berdasarkan enam kriteria dampak penting tersebut, maka dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat dikategorikan sebagai Dampak Negatif Penting

Penentuan dampak lingkungan yang akan terjadi sangat tergantung pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dan kondisi rona lingkungan hidup di lokasi Rencana

Kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting diharuskan menyusun dokumen UKL-UPL, sehingga rencana kegiatan Klinik Tiara Bunda di Kabupaten Sukabumi

Kec. Cicurug, BPN Kab. Konstruksi Rekrutmen tenaga kerja konstruksi Terserapnya tenaga kerja lokal Tenaga kerja konstruksi sebanyak 25 orang Rekrutmen tenaga kerja

Jenis dampak yang timbul adalah persepsi, tanggapan dan pemahaman yang berbeda-beda di masyarakat terhadap kegiatan Operasional Pengembangan SPAM Lubuk Pakam. Besaran

Upaya pengelolaan dampak akibat kegiatan ini dilakukan dengan cara sosialisasi pada masyarakat sekitar tentang rencana dan waktu pembongkaran, mempekerjakan tenaga kerja non skill