Dokumen
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dan upaya pemantauan lingkungan hidup
- UKL – UPL -
PENGEMBANGAN KLINIK
TIARA BUNDA
YAYASAN AMANAH HUSADA
Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak
Kabupaten Sukabumi Prvinsi Jawa Barat
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
i
K
ATA PENGANTAR
Pembuatan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting diharuskan menyusun dokumen UKL-UPL, sehingga rencana kegiatan Klinik Tiara Bunda di Kabupaten Sukabumi kategori dampaknya kecil, tetapi tetap harus diantisipasi dan dilakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang memadai.
Tujuan penyusunan dokumen UKL-UPL ini khususnya agar dapat digunakan sebagai pedoman bagi Klinik Tiara Bunda dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup juga bagi Dinas/Instansi terkait di Kabupaten Sukabumi, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah mendukung penyelesaian dokumen UPL-UKL ini.
Sukabumi, Agustus 2016
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
ii
D
AFTAR ISI
Hal. PERNYATAAN PELAKSANAAN
SURAT REKOMENDASI UKL-UPL
KATA PENGANTAR ……… i
DAFTAR ISI ………. ii
DAFTAR TABEL ……… v
DAFTAR GAMBAR ……….. vi
Bab 1 Identitas Pemrakarsa ……… I-1
1.1. Identitas Pemrakarsa ……… I-1 1.2. Identitas penyususn ……….. I-1
Bab 2 Rencana Kegiatan ……… II-1
2.1. Nama Kegiatan ………... II-1 2.2. Lokasi Kegiatan ………... 2.3. Skala Kegiatan ……… 2.4. Kesesuaian Tata Ruang ……… 2.5. Rona Lingkungan Awal ………. 2.6. Tahap Pra Operasi ……… 2.6.1. Sosialisai kepada masyarakat ………. 2.6.2. Pemanfaatan lahan ... 2.6.3. Pengurusan perizinan ……… II-2 II-4 II-10 II-10 II-13 II-13 II-13 II-13
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
iii
2.7. Tahap Operasi ……… II-15 2.7.1.Mobilisasi tenaga kerja ………. II-15 2.7.2.Aktivitas operasional klinik ... II-15
Bab 3 Prakiraan Dampak ……… III-1
3.1. Tahap Pra Operasi ……… III-1 3.2. Tahap Operasi ……… III-4
MATRIKS UKL – UPL
Bab 4 Jadwal dan Jenis Izin PPLH ... IV-1
DAFTAR PUSTAKA Lampiran – lampiran
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
iv
D
AFTAR TABEL
Hal. Tabel 2.1. Penggunaan lahan ... II-4 Tabel 2.2. Luas bangunan ……… II-4 Tabel 2.3. Peralatan medis ... II-5 Tabel 2.4. Alat penunjang medis ... II-6 Tabel 2.5. Peralatan non-medis ... II-6 Tabel 2.6. Jenis Kamar ………. II-8 Tabel 2.7. Kebutuhan tenaga kerja ... II-9 Tabel 2.8. Jadwal rencana kegiatan ………. II-10 Tabel 2.9. Baku mutu tingkat kebisingan ……….. II-11 Tabel 2.10. Perizinan yang dimiliki ……… II-14 Tabel 2.11. Tenaga kerja operasi ... II-15 Tabel 2.12. Kebutuhan air bersih ... II-16 Tabel 2.13. Timbulan limbah cair domestik ... II-17 Tabel 2.14. Timbulan limbah padat ... II-18 Tabel 2.15. Volume timbulan limbah B3 ………. II-18 Tabel 2.16. Koefisien limpasan ... II-20
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
v
D
AFTAR GAMBAR
Hal Gambar 2.1. Peta Lokasi kegiatan ... II-3 Gambar 2.2. Bagan alur pasien poli ... II-7 Gambar 2.3. Bagan alur pasien rawat inap ……….. II-7 Gambar 2.4. Peta Kabupaten Sukabumi ... II-12 Gambar 2.5. Neraca air ... II-17 Gambar 2.6. Desain sumur resapan dan lubang biopori ………. ii-21
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda I-1
BAB 1
IDENTITAS PEMRAKARSA
1.1. Identitas Pemrakarsa
Nama Perusahaan : Yayasan Amanah Husada Sukabumi
Alamat : Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan
Nagrak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat Penanggung jawab : dr. Hendrawan Dwijanto, SP.O.G.
Jabatan : Direktur
Alamat Rumah : Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan
Nagrak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
Jenis Usaha : Jasa dan akomodasi bidang kesehatan
Nama Usaha : Klinik Tiara Bunda
Alamat Usaha : Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan
Nagrak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
Luas Lahan : 602 m2
Luas Bangunan : 913,25 m2
Titik Koordinat : 6°52'56.96"S 106°46'42.59"E
1.2. Identitas Penyususn
Nama Perusahaan : CV. Henani
Alamat : Jl. Kopeng No. 102 Kota Sukabumi 43122
Telp/HP. : 087721817759
Tim Penyusun : Ismail Hendra, S.Si
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-1
BAB 2
RENCANA KEGIATAN
2.1. Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini antara lain adalah rencana penambahan kegiatan Klinik Tiara Bunda dengan fasilitas pendukung lainnya yang di pemrakarsai oleh Yayasan Amanah Husada Sukabumi. Tujuan klinik Tiara Bunda tiada lain untuk memberikan pelayanan kesehatan mampu poned/rawat inap kepada masyarakat sekitar, khususnya dalam bidang persalinan dan kesehatan anak. Saat ini kegiatan klinik sudah berjalan dari tahun 2007 berfokus pada kesehatan ibu dan anak. Untuk meningkatkan pelayanannya, pihak Yayasan akan berencana memberikan pelayanan rawat inap. Klinik tersebut akan melayani pasien privat dan pasien program BPJS Kesehatan tanpa membedakan satu sama lain dalam pelayanan kesehatan serta fasilitas yang diberikan klinik. Rencana teknis rencana kegiatan klinik Tiara Bunda antara lain :
Nama Usaha : Klinik Tiara Bunda
Alamat Usaha : Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua
Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
Luas Lahan : 602 m2
Luas Bangunan : 913,25 m2
Jumlah kamar : 3 ruang kamar pasien
Jumlah bed : 15 bed
Titik Koordinat : 6°52'56.96"S 106°46'42.59"E
Pelayanan Kesehatan : 1. Poli dokter spesialis obstetri dan ginekologi 2. Poli dokter spesialis anak
3. Rawat jalan
4. Rawat inap
5. Laboratorium
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-2
2.2. Lokasi Kegiatan
Rencana lokasi kegiatan secara administrasi berlokasi :
Kampung : Pamuruyan
RT/RW : 02/01
Desa : Cisarua
Kecamatan : Nagrak
Kabupaten : Sukabumi
Provinsi : Jawa Barat
Koordinat : 6°55'17.93"S 106°56'4.45"E
Ketinggian : 364 mdpl
Adapun lokasi rencana kegiatan berbatasan langsung dengan :
Sebelah utara : gudang
Sebelah timur : jalan gang, pemukiman
Sebelah selatan : Jalan Nagrak, showroom motor Honda
Sebelah barat : Jalan Raya Cibadak - Parungkuda
Kesampaian lokasi rencana kegiatan sangat mudah dapat ditempuh dengan jalan kaki ataupun dengan berbagai jenis kendaraan bermotor dan mobil. Lokasi tersebut berada di jalan Nasional yang dilalui oleh berbagai jenis angkutan.
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-3
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-4
2.3. Skala Kegaiatan A. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan Klinik Tiara Bunda secara garis besar berada pada sebidang tanah darat seluas 602 m2. Lahan tersebut merupakan hak milik atas
nama dr. Hendrawan Dwijanto, SP.O.G. sesuai sertifikat hak milik (SHM) nomor 622/1998. Lahan tersebut bekas rumah tempat tinggal yang beralihfungsi dan merehab bangunan menjadi tempat usaha klinik ibu dan anak. Penggunaan lahan dan bangunan untuk kegiatan klinik Tiara Bunda antara lain :
Tabel. 2.1. Penggunaan Lahan
No. Bangunan Luas (m2) Pemanfaatan lahan (m2) Persen
(%) Tertutup Terbuka
A Lahan Tertutup
1 Bangunan klinik (eksisting) 300 300 - 49,8
2 Bangunan alih fungsi 192,25 192,25 - 32
3 Pagar 71 71 - 11,8 Jumlah 563,25 563,25 - 93,6 B Lahan Terbuka 1 RTH 38,75 - 38,75 6,4 Jumlah 38,75 - 38,75 6,4 Jumlah total ( A + B ) 602 - 38,75 100
Sumber : diolah dari site plan
Adapun luas bangunan bangunan klinik sebesar 913,25 m2 untuk bangunan
permanen bertingkat 2 lantai. Luas bangunan secara rinci tergambar dalam table di bawah ini.
Table 2.2. Luas Bangunan No Bangunan Jumlah (m2) 1 Klinik lantai 1 492,25 2 Klinik lantai 2 350 3 Pagar 71 Jumlah 913,25 Sumber : IMB
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-5
B. Pelayanan Klinik Tiara Bunda
Klinik Tiara Bunda merupakan klinik bersalin umum yang menyediakan fasilitas poli spesialis kandungan dan poli spesialis anak serta kegiatan penunjang medis lainnya. Fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan antara lain :
1. Rawat jalan
2. Poli spesialis (kandungan, dan Anak) 3. Persalinan 4. Kuret 5. Perinatology anak 6. Laboratorium klinik 7. Apotek C. Peralatan Kesehatan 1. Peralatan medis
Peralatan medis yang akan digunakan di klinik Tiara Bunda adalah :
Tabel 2.3. Peralatan Medis
No. Alat Jumlah Keterangan
1. Tensi meter 3 bh Ruang dokter
2. Stetoskop 3 bh Ruang dokter
3. Timbangan 4 bh Pendaftaran, Ruang dokter
4. Bak sarung tangan 3 bh Ruang dokter, ruang tindakan,
laboratorium
5. Sarung tangan 20 psg Ruang dokter, ruang tindakan,
laboratorium
6. Termometer 5 bh Ruang dokter
7. Alat suntik 100 set Ruang dokter, ruang tindakan
8. Dental kit 2 set Ruang dokter
9. Penlight 4 bh Ruang dokter
10. Hammer buck 2 bh Ruang dokter
11. Hammer refleks 2 bh Ruang dokter
12. IUD 10 bh Ruang dokter
13. Spekulum hidung 1 bh Ruang dokter
14. Spekulum telinga 1 bh Ruang dokter
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-6
2. Peralatan penunjang medis
Untuk memudahkan kerja dokter dalam mendiagnosa pasien diperlukan alat bantu lainnya sebagai penunjang alat medis, yaitu :
Tabel 2.4. Alat Penunjang Medis
No. Alat Jumlah Keterangan
1. Baki logam 10 bh Ruang dokter
2. Kain balut segitiga 10 bh Ruang dokter
3. Kursi 25 bh Ruang dokter, ruang tunggu,
apotik, laboratorium, apotik, kamar, dll
4. Lemari alat-alat 5 bh Ruang dokter, laboratorium
5. Lampu senter 5 bh Ruang dokter
6. Standar infus 10 bh Ruang tindakan, ruang
perawatan
7. Tabung oksigen 5 bh Ruang tindakan
8. Tempat tidur pasien 15 bh ruang dokter, ruang tindakan,
ruang perawatan
9. Handuk 20 bh Ruang dokter, ruang tindakan,
ruang perawatan
10. Lemari obat 4 bh Ruang dokter, Apotik
11. Spektrofotometer 1 bh Laboratorium
12. USG 1 set Ruang dokter SP.OG
Sumber : Klinik Tiara Bunda
3. Peralatan non medis
Sedangkan peralatan non medis yang dapat menunjang kegiatan Klinik Tiara Bundaantara lain :
Tabel 2.5. Peralatan Non-Medis
No. Alat Jumlah Keterangan
1. Tong sampah medis 5 bh Ruang dokter, laboratorium
2. Genset 1 bh Ruangan genset
3. Meteran 2 bh Ruang dokter
4. AC 5 bh Ruang dokter, ruang perawatan, ruang
tindakan, laboratorium
5. Komputer 4 set Kantor, laboratorium, apotik
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-7
D. Alur Pasien
Alur pasien klinik Tiara Bunda harus memperhatikan tata tertib yang diberlakukan oleh managemen klinik. Secara garis besar untuk alur pasien antara lain :
1. Melakukan pendaftaran
2. Menuju ruang tunggu
3. Masuk ke ruangan dokter yang di tuju untuk mendapatkan pelayanan
pemeriksaan kesehatan
4. Mendapatkan diagnosa dan resep dari dokter
5. Rujukan jika perlukan
6. Melakukan pembayaran di kasir
Gambar 2.2. Bagan Alur Pasien Poli
Sedangkan alur pasien persalinan, kuret, dan tindakan perinatology antara lain :
1. Melakukan pendaftaran
2. Pasien langsung memasuki ruangan yang dituju
3. Mendapatkan pelayanan/tindakan penyelematan di ruang tindakan (ruang
fartus, ruang kuret, ruang perinatology anak).
4. Mendapatkan rujukan jika perlu
5. Masuk ruang perawatan jika harus rawat inap
6. Melakukan pembayaran di kasir
Gambar 2.3. Bagan Alur Pasien Rawat Inap
Pasien Dafta r
Rujukan Pasien Daftar Ruang
tunggu Diagnosa dokter Kamar pasien Kasir Rujukan Ruang persalinan Ruang kuret R. perinatology anak Kasir RSU
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-8
E. Kapasitas Pasien
Kapasitas pasien untuk mendapatkan pelayanan Klinik Tiara Bunda tiada lain di sesuaikan dengan jam kerja unit pelayanan Poli klinik selama 10 jam dan persalinan selama 24 jam. Di targetkan setiap harinya di perkirakan jumlah pasien poli klinik sebanyak 55 - 80 orang/hari dan pasien persalinan, kuret dan perinatology anak diperkirakan sebanyak 50 orang/bulan.
F. Jumlah Kamar
Jumlah kamar Klinik Tiara Bunda sebanyak 6 buah kamar. Kamar tersebut terbagi beberapa jenis kamar yang dijelaskan pada table di bawah ini.
Tabel 2.6. Jenis Kamar
No Tipe Kamar Jumlah (ruang) Jumlah Bed (unit)
1 Kelas 1 1 1
2 Kelas 3 1 5
3 Kelas 2 (bayi) 1 2
4 Ruang fartus 1 3
5 Ruang kuret 1 2
6 Ruang perinatology anak 1 2
Jumlah 6 15
G. Kebutuhan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan Klinik Tiara Bunda sebanyak 43 orang. Tenaga kerja tersebut secara rinci dijelaskan pada table dibawah ini :
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-9
Tabel 2.7. Kebutuhan Tenaga Kerja
No Keterangan Jenis Kelamin Jumlah Pendidikan L P
1 Dokter spesialis 1 - 1 Sarjana
2 Asisten dokter - 1 1 Sarjana
3 Bidan - 8 8 Diploma
4 Perawat - 3 3 Diploma
5 Apoteker 1 - 1 Sarjana
6 Administrasi 1 5 6 SMA
7 Asisten apoteker - 6 6 SMA
8 Supervisor - 1 1 SMA/SMK
9 Umum 2 - 2 SMA
10 Kesehatan gizi - 4 4 Diploma
11 OB 4 - 4 -
12 Keamanan 6 - 6 -
Jumlah 15 28 43
Sumber : Klinik Tiara Bunda
Jadwal praktek dokter dan pelayanan di klinik setiap hari senin – sabtu dari mulai pukul 9.00 s/d 19.00 WIB dan hari minggu libur. Sedangkan untuk pelayanan pasien rawat inap selama 24 jam. Waktu istirahat siang mulai pukul 12.00 s/d 13.00 WIB kecuali hari jumat waktu istirahat mulai pukul 11.00 s/d 13.00 WIB. Sedangkan waktu istirahat petang mulai pukul 17.30 s/d 18.30 WIB. Shift perawat dibagi menjadi 3 sift yakni, pagi mulai pukul 08.00 s/d 16.00 WIB, siang mulai pukul 15.00 s/d 23.00 WIB dan malam mulai pukul 23.00 s/d 07.00 WIB. Untuk laboratorium beroperasi mulai pukul 07.00 s/d 22.00 WIB.
H. Rencana Jadwal Kegiatan
Jadwal rencana kegiatan pengembangan Klinik Tiara Bunda dimulai dari sosialisasi kepada masyarakat sekitar sebelum melakukan proses perizinan sampai keluar izin operasional klinik. Adapun jadwal rencana kegiatan antara lain:
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-10 Tabel 2.8. Jadwal Rencana Kegiatan
VII VIII IX X XI XII I Pra Operasi
1 Sosialisasi kepada masyarakat 2 Pemanfaatan bangunan
3 Pengurusan perizinan II Operasi
1 rekrutmen tenaga kerja operasional 2 kegiatan klinik
No Kegiatan Bulan tahun 2016
2.4. Kesesuaian Tata Ruang
Rencana kegiatan pembangunan Klinik Tiara Bunda harus melakukan kajian tata ruang Kabupaten Sukabumi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 22 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2023. Berdasarkan hasil kajian tersebut rencana kegiatan Klinik Tiara Bunda yang berlokasi di jalan Cibadak - Parungkuda Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi berada di kawasan fasilitas social dan fasilitas umum. Pengembangan fasilitas sosial dan fasilitas umum oleh swasta menyesuaikan dengan kebutuhan sistem pelayanan, daya dukung dan daya tampung lahan, serta standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan pemerintah. Surat Keterangan Kesesuaian Tata Ruang tersebut terlampir pada lampiran dokumen UKL-UPL ini.
2.5. Rona Lingkungan Awal 1. Iklim
Cuaca adalah keadaan atmosfir pada waktu tertentu yang berubah – ubah, sedangkan iklim adalah keadaan rata – rata cuaca dalam waktu relatif lama dan tetap. Keadaan iklim di sekitar daerah lokasi studi secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah curah hujan, lama penyinaran matahari, temperatur, kelembaban relative dan dataran sedang. Desa Cisarua Kecamatan Cibadak memiliki kelembaban rata-rata berkisar antara 60-80 °C, temperatur 25-35 °C, curah hujan 3.835 mm/tahun.
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-11
2. Kualitas Udara
Kualitas udara di sekitar lokasi studi cukup baik, hanya apabila musim kemarau banyak terdapat debu dari jalan. Oleh karena itu dilakukan uji kadar debu dan kualitas udara ambien rona lingkungan awal terlampir.
3. Kebisingan
Keadaan di lokasi studi mempunyai tingkat kebisingan relatif kurang aman, karena berada di areal pusat perdagangan dan jasa serta transportasi kendaraan melalui jalan Nasional. Kebisingan diakibatkan dari aktivitas mobilisasi kendaraan umum pengguna jalan yang merupakan jalan Nasional.
Tabel 2.9. Baku Mutu Tingkat Kebisingan
No Parameter Baku Mutu (dBA)
1. Perumahan dan pemukiman 55
2. Perdagangan dan jasa 70
3. Perkantoran dan perdagangan 65
4. Ruang terbuka hijau (RTH) 50
5. Industri 70
6. Pemerintahan dan fasilitas
umum 60
7. Rekreasi 70
Sumber : Kepmen LH. No. 48/1996
4. Perairan
Pola aliran permukaan suatu daerah tangkapan hujan ditentukan oleh topografi dan kondisi bentang alam daerah wilayah studi merupakan dataran dengan kemiringan < 10⁰. Secara alami air akan mengalir ke tempat-tempat yang rendah. Untuk mengetahui kondisi fisik, kimia dan biologi air maka tim melakukan pengamatan langsung dilapangan dan pengambilan sampling air permukaan (eksisting).
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-12
Gambar 2.4. Peta Kabupaten Sukabumi
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-13
5. Kependudukan
Desa Cisarua yang memiliki luas wilayah 641.350 Ha, dengan kondisi geografis dataran terbagi dalam 71.000 Ha tanah sawah, 517.710 Ha tanah kering, dan 17.000 Ha lainnya. Jumlah penduduk Desa Cisarua sebanyak 12.909 jiwa terdiri dari laki-laki 6.458 jiwa dan perempuan 6.451 jiwa, yang terkelompok pada 3.174 KK. Tersebar dalam wilayah 9 Kedusunan, 15 RW dan 58 RT. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai buruh tani dan petani. Sedangkan yang lainnya berprofesi sebagai PNS, buruh kasar, buruh pabrik, pegawai swasta, tenaga pengajar, wirausaha, TNI, POLRI, dan sebagainya.
2.6. Tahap Pra Operasi
2.6.1. Sosialisai Kepada Masyarakat
Sosialisasi rencana pengembangan klinik dilakukan melalui pertemuan dengan masyarakat setempat di sekitar warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi yang merupakan masyarakat terkena dampak langsung. Rangkuman hasil sosialisasi kepada masyarakat menghasilkan kesepakatan/persetujuan masyarakat setempat.
2.6.2. Pemanfaatan Bangunan
Pemanfaatan bangunan untuk rencana penambahan kegiatan klinik Tiara Bunda dalam memberikan pelayanan rawat inap, akan memanfaatkan lahan dan bangunan yang sudah ada. Dengan cara mengalihfungsikan bangunan tersebut untuk jadikan kamar rawat inap dan ruang persalinan. Lahan yang telah terbangun yang digunakan untuk rencana pengembangan Klinik Tiara Bunda diatas lahan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama dr. Hendrawan Dwijanto, SP.O.G. seluas 602 m2 dengan luas bangunan 913,25 m2. Dengan demikian, dapat
di simpulkan bahwa status lahan untuk rencana pengembangan klinik Tiara Bunda tidak dalam keadaan sengketa lahan.
2.6.3. Pengurusan Perizinan
Pengurusan izin klinik Tiara Bunda termasuk pula didalamnya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi untuk mendapatkan persetujuan tetangga. Secara keseluruhan pengurusan perizinan meliputi :
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-14
Persetujuan warga
Surat keterangan domisili Desa
Surat rekomendasi Kecamatan
Izin Prinsip PMDN
Izin Prinsip Kesesuaian Tata Ruang
Rekomendasi UKL-UPL
Izin Lingkungan
Rekomendasi Andalalin
Izin gangguan (Ho)
Tanda daftar perusahaan (TDP)
Izin mendirikan bangunan (IMB)
Izin usaha Klinik (IUP)
Izin PPLH
Adapun izin yang telah dimiliki antara lain :
Tabel 2.10. Perizinan yang dimiliki
No. Jenis surat Nomor Instansi
1 Izin tetangga - -
2 IMB
644.2/IMB/ALF.TMB-SDB/DPB/2005
Dinas Pemukiman dan Bangunan
3 IMB
503.3/644.2/5290/TMB-BPMPT/2014
BPMPT
4 Izin prinsip PMDN 175/3202/IP/PMDN/2014 BPMPT
5 Domisili Desa 056/19/Pemdes/2016 Desa Cisarua
6 Rekomendasi
Camat
531/10/PMD Kecamatan Nagrak
7 Buku tanah 622 BPN Sukabumi
8 Akta yayasan 47/2011
62/2016
Notaris Marah Hasyir, SH 9 Pengesahan Yayasan 2448.AH.01.04.Tahun 2011 MenKumHam 10 Rekomendasi izin klinik 800/011/PKM/2016 UPTD Puskesmas Nagrak 11 SPPL 660-1/2096-BLH/2014 BLH Kab. Sukabumi 12 SK-IKR Distarkimsih
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-15
2.7. Tahap Operasi
2.7.1. Mobilisasi Tenaga Kerja
Tenaga yang dibutuhkan untuk kegiatan klinik sebanyak 43 orang. Rekrutmen tenaga kerja memprioritaskan warga sekitar lokasi yang terkena dampak langsung dengan lokasi kegiatan. Namun, beberapa tenaga kerja profesi yang membutuhkan keahlian khusus merekrut dari wilayah Kabupaten Sukabumi atau luar Sukabumi. Adapun posisi tenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari :
Tabel 2.11. Tenaga Kerja Operasi
No Keterangan Jenis Kelamin Jumlah Pendidikan L P
1 Dokter spesialis 1 - 1 Sarjana
2 Asisten dokter - 1 1 Sarjana
3 Bidan - 8 8 Diploma
4 Perawat - 3 3 Diploma
5 Apoteker 1 - 1 Sarjana
6 Administrasi 1 5 6 SMA
7 Asisten apoteker - 6 6 SMA
8 Supervisor - 1 1 SMA/SMK
9 Umum 2 - 2 SMA
10 Kesehatan gizi - 4 4 Diploma
11 OB 4 - 4 -
12 Keamanan 6 - 6 -
Jumlah 15 28 43
Sumber : Klinik Tiara Bunda
2.7.2. Aktivitas Operasional Klinik Tiara Bunda
Kegiatan operasional Klinik Tiara Bunda antara lain memberikan pelayanan dokter spesialis kandungan dan anak, USG, laboratorium, rawat jalan, rawat inap, perinatology anak, dan apotek. Dari klinik Tiara Bunda ini diperkirakan menimbulkan dampak pencemaran terhadap lingkungan hidup diantaranya :
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-16
1. Penggunaan Air Bersih
Air bersih untuk memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan klinik bersumber dari PDAM Kabupaten Sukabumi dan sumur dangkal kedalaman 17 m sebagai sumber air cadangan. Air dari PDAM dan sumur akan di tampung dalam bak penampung reservoir bervolume 10 m3, kemudian dialirkan ke segala penjuru
sesuai dengan keperluan melalui pipa distribusi. Penggunaan air bersih dihitung jika dengan 1 orang karyawan dan pasien poli klinik sebanyak 80 org/hari menghabiskan 0,01 m3/org/hari maka limbah yang dihasilkan sebanyak 1,23
m3/hari. Sedangkan kebutuhan air bersih untuk pasien rawat inap diperkirakan
mencapai 150 l/bed/hari. Sehingga dapat diperkirakan kebutuhan air bersih pasien rawat inap sebanyak 2.250 l/hari atau 2,25 m3/hari.
Penggunaan air bersih karyawan = karyawan x 0,01 m3/hari
= 43 x 0,01 m3/hari
= 0,43 m3/hari
Penggunaan air bersih pasien poli = pasien x 0,01 m3/hari
= 80 x 0,01 m3/hari
= 0,8 m3/hari
Penggunaan air bersih untuk Lain-lain = 2 m3
Tabel 2.12. Kebutuhan Air Bersih No. Keterangan Jumlah (org) Kebutuhan
(m3/org/hari)
Jumlah Total (m3/Hari)
1 Karyawan 43 0,01 0,43
2 Pasien 80 0,01 0,8
3 Rawat inap 15 bed 0,15 2,25
4 Lain-lain - - 2
Jumlah 5,48
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-17
Gambar 2.5. Neraca Air
2. Timbulan Limbah Cair Domestik
Limbah cair yang dihasilkan berasal dari aktivitas MCK, pencucian, penyiraman, dan fasilitas umum lainnya. Dapat diperkirakan timbulan limbah cair domestik adalah 80 % dari jumlah total kebutuhan air sebesar 5,48 m3/hari
dan jika dihitung sebagaimana berikut :
Limah cair domestik = 5,48 x 80 %
= 4,4 m3/hari
Tabel 2.13. Timbulan Limbah Cair Domestik
No. Total air (m3/hari) Faktor pengali Jumlah (m3/hari)
1 5,48 80 % 4,4
Untuk pengelolaan limbah cair diharapkan membuat Instaasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) baik secara fisika-kimia dan biologi. Sedangkan, limbah cair medis, laboratorium, dan sterilisasi peralatan medis di tampung dalam jerigen untuk pengelolaanyan dikerjasamakan dengan pihak ketiga lembaga berizin pengolah dan pemusnah limbah B3.
3. Timbulan Limbah Padat/Sampah
Timbulan sampah klinik Tiara Bunda diperkirakan jika setiap orang baik karyawan dan pasien poli menghabiskan 0,54 Kg/org/hari, maka limbah padat yang ditimbulkan dari 43 orang karyawan dan 80 orang pasien poli adalah 66,4 Kg/hari. Sedangkan limbah padat dari kegiatan rawat inap menurut Damanhuri,
PDAM dan
sumur bor Reservoir (10 m3)
MCK/toilet/dll (3,48 m3) Lain-lain (2 m3) Air tanah Badan air Septictank IPAL
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-18
2004 volume sampah yang hasilkan dari kegiatan klinik/rumah sakit sebesar 7,86 lt/bed/hari setara 7,86 Kg/bed/hari. Maka limbah padat dari kegiatan rawat inap sebesar 117,9 Kg/hari. Sampah tersebut ditampung dalam tong sampah terpilah organik dan anorganik sebanyak 30 unit yang tersebar di setiap ruangan dan luar ruangan. Timbulan limbah padat/sampah yang dihasilkan di jelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.14. Timbulan Limbah Padat/Sampah No. Keterangan Jumlah (org) Timbulan
(org/Kg/hari)
Jumlah total (Kg/hari)
1 Karyawan 43 0,54 23,22
2 Pasien poli 80 0,54 43,2
3 Rawat inap 15 bed 7,86 117,9
Jumlah total 184,32
Sumber : perhitungan
Sedangkan limbah padat/sampah B3 termasuk limbah padat medis di kelola bekerjasama dengan RSUD Sekarwangi dalam pengelolaan pemusnahan limbah B3 tersebut.
4. Timbulan Limbah B3
Timbulan limbah B3 sebagian besar berasal dari aktivitas laboratorium dan pelayanan persalinan dengan penggunaan bahan kimia, darah nifas, obat-obatan dan lain-lain baik padatan maupun cairan serta sisa oli bekas dari genset. Timbulan limbah B3 padat seperti pecahan kaca, pial, botol bekas, bekas kemasan, alat suntikan, jarum suntik, alumunium foil, obat-obatan kadaluarsa, dan lain-lain diperkirakan mencapai 10 Kg/bulan. Sedangkan limbah B3 cair seperti oli bekas dan sisa bahan kimia diperkirakan sebesar 15 L/bulan.
Tabel 2.15. Volume Timbulan Limbah B3 No Jenis Limbah Volume Periode
1 Padatan 10 Kg Bulanan
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-19
Timbulan limbah B3 harus dikelola secara khusus dan penampungannya ditempatkan pada TPS B3 sebagai tempat penyimpanan sementara limbah B3. Adapun untuk pengelolaan limbah B3 ini harus dikerjasamakan dengan pihak ketiga lembaga berizin pengolah limbah B3. Sedangkan, untuk limbah medis penanganannya di kerjasamakan dengan RSUD R. Syamsudin SH untuk dimusnahkan.
5. Penggunaan Sumber Energi
sumber energy sangat penting dalam penerangan dan penggunaan prangkat alat dan perkantoran. Penggunaan sumber energy listrik berasal dari PT. PLN Sukabumi dengan daya sebesar 7,7 KVA dan sumber energy listrik cadangan menggunakan genset type sillient kapsitas 15 KVA. Untuk mengoperasikan genset tersebut dibutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis solar sebanyak 50 l/bulan. Solar ditampung dalam jerigen dan terpakai habis.
6. Potensi Kebakaran
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di Klinik telah di sediakan APAR kapasitas 3 Kg sebanyak 8 unit yang dipasang di setiap ruangan. Selain itu, dipasangnya CCTV sebanyak 10 unit sebagai pengontrol keamanan dini untuk memudahkan melakukan pengawasan di seluruh ruang areal klinik. Disamping itu, jugan dibuatkan jalur evakuasi dan alarm peringatan sebagai upaya penyelamatan pertama ketika terjadi bencana.
7. Aspek Transportasi
Aspek transportasi akan melibatkan semua pihak baik karyawan maupun pasien klinik. Rata-rata diperkirakan penggunaan alat transportasi yang digunakan berjenis kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2. Mobilisasi transportasi baik karyawan dan pasien klinik akan meningkatkan bangkitan lalu lintas di jalan Cibadak – Parungkuda, yang merupakan jalan Nasional yang padat dan sering terjadi kemacetan karena adanya aktivitas pasar Cibadak yang tidak jauh dari lokasi kegiatan sekitar 100 m. Untuk itu, pihak managemen klinik akan
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-20
mengelola parkir dengan adanya petugas parkir untuk mengatur keluar masuk kendaraan ke lokasi kegiata.
8. Tutupan Bangunan (run Off)
Adanya lahan terbangun seluas 563,25 m2 yang beralih fungsi menjadi
bangunan klinik dan sarana pendukungnya akan menyebabkan peningkatan limpasan air hujan di areal lokasi. Besarnya debet aliran limpasan air hujan dapat di hitung dengan menggunakan rumus rasional, antara lain :
Q = 0,00278 C.A.I
Dimana:
Q = Total Debit Limpasan
C = Koefisien air limpasan
A = Rencana luas lahan terbangun
I = Intensitas hujan
Koefisien limpasan dapat dilihat pada tabel :
Tabel .2.16. Koefisien Limpasan
Tipe Area Koefisien Run off
Pegunungan yang curam 0,75 - 0,90
Tanah yang bergelombang dan hutan 0,50 - 0,75
Atap yang tidak tembus air 0,75 - 0,90
perkerasan aspal, beton 0,80 - 0,90
Tanah padat sulit diresapi 0,40 - 0,55
Tanah agak mudah diresapi 0,05 - 0,35
Taman / lapangan terbuka 0,05 - 0,25
Kebun 0,05 - 0,20
Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah/Ha) 0,25 - 0,40
Perumahan kerapatan sedang (21-60 rumah/Ha) 0,40 - 0,70
Perumahan rapat (60-160 rumah/Ha) 0,70 - 0,80
Daerah rekreasi 0,20 - 0,30
Daerah Industri 0,80 - 0,90
Daerah perniagaan 0,90 - 0,95
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-21
Jika diketahui :
- Luas lanah kegiatan adalah 563,25 m2 atau 0,056 Ha
- Intensitas hujan berdasarkan data dalam satu tahun di wilayah studi
adalah 3.835 mm/tahun atau 0,44 mm/jam untuk wilayah Kabupaten Sukabumi (BPSDA Propinsi Jawa Barat),
Maka :
Perkiraan debet limpasan air hujan di daerah perniagaan adalah:
Q = 0,00278 C . A . I = 0,00278 x 0,9 x 0,056 x 0,44 = 0,00006 m3/s = 5,2 m3/hari Q = 0,00278 C . A . I = 0,00278 x 0,95 x 0,056 x 0,44 = 0,00007 m3/s = 6 m3/hari
Dengan demikian dapat disimpulkan debit limpasan air hujan berkisar antara 5,2 – 6 m3/hari. Oleh karena itu, saluran drainase harus mampu
menampung dan mengalirkan dengan baik limpasan air hujan tersebut. Kemudian dibuatkan sumur resapan sesuai SNI dan peraturan pemerintah sebanyak 2 unit bervolume 2 m3 dan lubang biopori sebanyak 42 unit yang
disebar di areal kegiatan yang rawan akan genangan air hujan untuk menghindari terjadinya banjir.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 1
Bab 3
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan
Upaya Pengelolan Lingkungan Hidup serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup
Dari komponen-kompenen kegiatan mulai dari tahap pra operasi dan operasi pada rencana penambahan kegiatan Klinik Tiara Bunda oleh Yayasan Amanah Husada yang terletak di Jl. Cibadak – Parungkuda Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi akan menimbulkan dampak terhadap komponen-komponen lingkungan hidup, baik dampak positif (+) maupun dampak negatif (-) dari tahapan kegiatan yang meliputi :
1. Tahap pra operasi, meliputi: sosialisasi kepada masyarakat, pemanfaatan
bangunan, dan pengurusan perizinan.
2. Tahap operasi, meliputi : mobilisasi tenaga kerja operasional, Kegiatan
Klinik.
Prakiraan dampak dari tahapan tersebut diatas diuraikan dibawah ini :
2.1. Tahap Pra Operasi
Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap pra operasi adalah sebagai berikut :
1. Keresahan Masyarakat Sumber Dampak
Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan di Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi untuk mendapatkan persetujuan izin warga.
Jenis Dampak
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 2
Besaran Dampak
Jumlah dan respon masyarakat yang menanggapi positif dan negatif terhadap rencana pengembangan klinik.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Melakukan komunikasi, sosialisasi dan observasi.
Lokasi UKL
Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Periode UKL
Satu kali pada saat sosialisasi rencana kegiatan dan untuk mendapatkan persetujuan izin warga.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Observasi dan wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi.
Lokasi UPL
Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Periode UPL
Sekali pada saat pembuatan izin tetangga dan Rekomendasi Camat.
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Pelaksana : Yayasan Amanah Husada.
Pengawas : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak.
Penerima laporan : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak.
Keterangan
Pada prinsipnya warga terkena dampak langsung Warga Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi setuju dengan adanya rencana pengembangan Klinik oleh Yayasan Amanah Husada.
2. Pemanfaatan Bangunan Sumber Dampak
Adanya kegiatan pemanfaatan bangunan untuk rencana pengembangan Klinik. Pemanfaatan bangunan dimaksudkan untuk memastikan hak kepemilikan lahan dan bangunan tidak dalam keadaan sengketa.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 3
Jenis Dampak
Lahan dan bangunan yang dimanfaatkan beralihfungsi untuk kegiatan klinik sehingga menyebabkan keresahan warga masyarakat.
Besaran Dampak
Bertambahnya nilai investasi asset dalam bentuk lahan dan bangunan yang dimanfaatkan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Melakukan pengukuran luas lahan.
Memagar batas-batas lahan.
Membuat surat perjanjian/pernyataan atas hak pengelolaan lahan dan
bangunan.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Periode UKL
Sekali pada proses pemberian hak atas pengelolaan lahan dan bangunan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Periode UPL
Pada tahap pra operasi saat dikeluarkannya surat pernyataan hak pengelolaan lahan dan bangunan.
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Pelaksana : Yayasan Amanah Husada.
Pengawas : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, BPN Sukabumi.
Penerima laporan : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, BPN Sukabumi.
Keterangan
Pemilik lahan yakni dr. Hendrawan Dwijanto, SP.O.G. telah mengeluarkan surat pernyataan atas hak pemanfaatan lahan dan bangunan miliknya kepada Yayasan Amanah Husada.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 4
2.2. Tahap Operasi
Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap operasi adalah sebagai berikut :
1. Mobilisasi Tenaga Kerja Sumber Dampak
Mobilisasi tenaga kerja tahap operasi untuk kegiatan Klinik.
Jenis Dampak
Terserapnya tenaga kerja lokal dan berwirausaha yang berasal dari masyarakat sekitar.
Besaran Dampak
Jumlah tenaga kerja yang akan dikerjakan pada tahap operasional adalah sebanyak 43 orang dan jumlah warga yang membuka usaha di sekitar lokasi.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Rekrutmen tenaga kerja memprioritaskan warga sekitar lokasi kegiatan sesuai keahlian dan kemampuannya.
Memberikan upah/gaji sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Kabupaten
Sukabumi dengan profesional dan proporsional.
Lokasi UKL
Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Periode UKL
Selama operasional klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Melakukan wawancara dan komunikasi dengan karyawan berasal dari warga
sekitar lokasi kegiatan.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Periode UPL
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 5
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Pelaksana : Yayasan Amanah Husada
Pengawas : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Disnakertrans, BLH
Penerima laporan : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Disnakertrans, BLH
Keterangan
Rekrutmen tenaga kerja akan memprioritaskan penduduk warga sekitar lokasi sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya.
2. Kegiatan Klinik Sumber Dampak
Operasional Klinik akan menghasilkan berbagai dampak positif dan negatif terhadap komponen lingkungan.
a. Jenis Dampak Kualitas Air Permukaan
Penurunan kualitas air permukaan karena limbah cair domestik dari aktivitas klinik.
Besaran Dampak
Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan karyawan, pasien, dan lain-lain sebesar 5,48 m3/hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisting
Pembuatan jaringan saluran pembuangan air kotor dan air bekas.
Perbaikan
Membuat IPAL.
Lokasi UKL
Saluran pembuangan air kotor dan air bekas.
IPAL.
Periode UKL
Sebelum operasional pengembangan klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengukuran kualitas air limbah.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokai UPL
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 6
IPAL.
Periode UPL
Setiap 1 bulan sekali uji laboratorium.
b. Jenis Dampak Kualitas Air Tanah
Penurunan kualitas air tanah yang diakibatkan oleh rembesan septictank dari sisa MCK dan Toilet.
Besaran Dampak
Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan karyawan, pasien, dan lain-lain sebesar 5,48 m3/hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisting
Membuat bioseptic tank sesuai standar.
Perbaikan
penyedotan septic tank.
Menambah ruang terbuka hijau.
Lokai UKL
Septic tank.
RTH.
Periode UKL
Sebelum operasional pengembangan klinik.
Penyedotan tinja setahun sekali.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Uji laboratorium kualitas air tanah.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Septic tank.
RTH.
Periode UPL
Setiap 1 bulan sekali uji laboratorium.
c. Jenis Dampak Kualitas Udara
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 7
Besaran Dampak
Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien dengan besaran partikel lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m3 dan debu maksimum 350
mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun 1999).
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisiting
Tersedianya RTH
Penanaman tumbuhan hias berjenis perdu
Perbaikan
Menambah RTH.
Menanaman pohon biola cantik.
Menanam pohon tegakkan penyerap CO2 paling baik.
Penanaman pohon perdu pembersih udara dalam ruangan.
Pemasangan cerobong genset.
Lokasi UKL
RTH.
Ruang genset.
Periode UKL
Sebelum operasional pengembangan klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengukuran kualitas udara.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokai UPL
RTH.
Ruang genset.
Periode UPL
Setiap 3 bulan sekali uji laboratorium.
d. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan
Peningkatan intensitas kebisingan dari operasi genset dan mobilitas kendaraan.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 8
Besaran Dampak
Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk klinik sebesar 70 dBA sesuai KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisting
Pemagaran disekeliling areal klinik. Perbaikan
Penanaman pohon tegakkan berdaun rapat.
Memasang peredam suara dan cerobong genset.
Lokasi UKL
Pagar pembatas areal.
RTH.
Ruang genset.
Periode UKL
Sebelum operasional pengembangan klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengukuran tingkat intensitas kebisingan.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Pagar pembatas areal.
RTH.
Ruang genset.
Periode UPL
Setiap 1 bulan sekali.
e. Jenis Dampak Lalu Lintas
Peningkatan volume lalu lintas akibat adanya kendaraan roda 2 dan roda 4 yang keluar masuk lokasi kegiatan melalui jalan Cibadak - Parungkuda.
Besaran Dampak
Jumlah kendaraan yang keluar masuk areal klinik akan berpotensi terhadap kemacetan dan gangguan lalu lintas.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 9
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisting
Penempatan petugas parkir lalu lintas.
Penyediaan tempat parkir karyawan dan pasien.
Perbaikan
Pemasangan warning symbol.
Melaksanakan rekomendasi ANDALALIN.
Lokasi UKL
Jalan Cibadak – Parungkuda
Areal parkir
Periode UKL
Setiap hari
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengamatan visual
Pencatatan dan dokumentasi
Lokasi UPL
Jalan Cibadak - Parungkuda
Areal parkir
Periode UPL
Setiap hari
f. Jenis Dampak Timbulan Sampah/Limbah Padat
Timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan klinik.
Besaran Dampak
Limbah padat dan sampah yang dihasilkan sebanyak ± 184,32 Kg/hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisting
Adanya tong sampah biasa sebanyak 30 unit
Adanya TPSS
Perbaikan
Menyediakan tong sampah terpilah organik, anorganik sebanyak 30 unit.
Lokasi UKL
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 10
TPSS.
Periode UKL
Setiap hari.
2 kali dalam seminggu.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengamatan visual.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Tong sampah.
TPSS.
Periode UPL
Setiap hari.
2 kali dalam seminggu.
g. Jenis Dampak Limbah B3
Timbulan limbah B3.
Besaran Dampak
Limbah B3 yang dihasilkan untuk padatan sebesar 10 Kg/bulan dan cairan 15 L/bulan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisting
Penampungan limbah cair B3 dengan jerigen
Penampungan limbah padat medis dengan kantong plastic
Perbaikan
Membuat TPS B3.
Menjalin kerjasama dengan pengolah limbah B3 dan limbah medis.
Pengangkutan limbah B3 terjadwal.
Lokasi UKL
TPS B3.
Periode UKL
Setiap 3 bulan sekali.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 11
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
TPS B3.
Periode UPL
Setiap 3 bulan sekali.
h. Jenis Dampak Kebakaran
Potensi terjadinya kebakaran di areal klinik.
Besaran Dampak
Jumlah kerugian yang di akibatkan dari bencana kebakaran.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisting
Penyediaan APAR 3 Kg sebanyak 8 unit.
Stok kontak listrik automatic
Perbaikan
Pemasangan alarm bencana.
Membuat jalur evakuasi dan pintu darurat.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UKL
Sebelum kegiatan operasional pengembangan klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengecekan sumber arus listrik.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UPL
Setiap hari.
i. Jenis Dampak K3
Potensi terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan karyawan
Besaran Dampak
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 12
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisting
Menerapkan SOP.
Pemakaian alat pelindung kerja SNI.
Menyediakan P3K.
Ikut serta dalam program BPJS tenaga kerja dan kesehatan.
Perbaikan
Penggunaan pakaian khusus penanganan pasien
Mendapatkan pelatihan peningkatan mutu pelayanan.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UKL
Setiap hari.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengamatan visual.
Medical chek up karyawan.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UPL
Setiap 3 bulan sekali.
j. Jenis Dampak Run Off
Peningkatan run off limpasan air.
Besaran Dampak
Perkiraan limpasan air hujan dengan menggunakan rumus rasional untuk daerah perniagaan diperkirakan sebesar 5,2 – 6 m3/hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Eksisting
Adanya RTH.
Adanya saluran drainase.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 13
Perbaikan
Membuat sumur resapan 2 m3 sebanyak 2 unit.
Membuat lubang biopori sebanyak 42 unit.
Membuat grill. Lokasi UKL RTH. Drainase. Sumur resapan. Lubang biopori.
Jalan masuk areal klinik.
Periode UKL
Sebelum operasional pengembangan klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengamatan visual.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
RTH.
Drainase.
Sumur resapan.
Lubang biopori.
Jalan masuk areal klinik.
Periode UPL
Pada saat musim hujan.
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Pelaksana : Yayasan Amanah Husada.
Pengawas : Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Dinas Kesehatan, Dishubkominfo, Distarkimsih, Disnakertrans.
Penerima laporan : Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Dinas Kesehatan, Dishubkominfo, Distarkimsih, Disnakertrans.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 14
Keterangan
Operasional Klinik akan menyesuaikan dan mengikuti perkembangan peraturan dan perundangan Pemerintahan Indonesia serta melaporkan kegiatan setiap 6 bulan sekali.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
1
MATRIKS
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak Dampak Jenis Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan
dan Pemantauan Keterangan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
A. Pra Operasi Sosialisasi kepada masyaraka t Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana pengemban gan klinik Jumlah dan respon masyaraka t yang menangga pi positif dan negatif terhadap rencana pengemba ngan klinik Melakukan komunikasi, sosialisasi dan observasi Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Satu kali pada saat sosialisasi rencana kegiatan dan untuk mendapatk an persetujua n izin warga Observasi dan wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Sekali pada saat pembuat an izin tetangga dan Rekomen dasi Camat Pelaksana : Yayasan Amanah Husada Pengawas : Desa
Cisarua, Kec. Nagrak
Penerima laporan :
Desa Cisarua, Kec. Nagrak Pada prinsipnya warga terkena dampak langsung Warga Warga Kp. Pamuruya n RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamata n Nagrak Kabupate n Sukabumi setuju dengan adanya rencana pengemba ngan Klinik oleh Yayasan Amanah Husada.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
2 Sumber
Dampak Dampak Jenis Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan
dan Pemantauan Keterangan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
Pemanfaat an Bangunan Lahan dan bangunan yang dimanfaatk an beralihfung si untuk kegiatan klinik sehingga menyebabk an keresahan warga masyarakat Bertamba hnya nilai investasi asset dalam bentuk lahan dan bangunan yang dimanfaat kan Melakukan pengukuran luas lahan. Memagar batas-batas lahan. Membuat surat perjanjian/p ernyataan atas hak pengelolaan lahan dan bangunan. Areal lokasi kegiatan Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Sekali pada proses pemberian hak atas pengelolaa n lahan dan bangunan. Pencatatan dan dokumenta si kepemilika n lahan Areal lokasi kegiatan Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Pada tahap pra operasi saat dikeluark annya surat pernyata an hak pengelol aan lahan dan banguna n Pelaksana : Yayasan Amanah Husada Pengawas : Desa
Cisarua, Kec. Nagrak, BPN Kabupaten
Sukabumi
Penerima laporan:
Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BPN Kabupaten Sukabumi Pemilik lahan yakni dr. Hendrawa n Dwijanto, SP.O.G. telah mengeluar kan surat pernyataa n atas hak pemanfaa tan lahan dan bangunan miliknya kepada Yayasan Amanah Husada B. Operasi Mobilisasi tenaga kerja Terserapny a tenaga kerja dan wirausaha lokal yang berasal dari warga sekitar Jumlah tenaga kerja yang akan dikerjakan pada tahap operasion al adalah sebanyak 43 orang dan Rekrutmen tenaga kerja memprioritas kan warga sekitar lokasi kegiatan sesuai keahlian dan kemampuann ya Memberikan upah/gaji Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Selama operasiona l klinik Melakuk an wawanca ra dengan karyawa n yang berasal dari pendudu k sekitar Pencatat Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Selama operasio nal klinik dilakuka n dan dilapork an setiap 6 bulan sekali Pelaksana : Yayasan Amanah Husada Pengawas : Desa
Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Disnakertrans
Penerima laporan :
Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Disnakertrans Rekrutme n tenaga kerja akan memprior itaskan penduduk warga sekitar lokasi sesuai dengan
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
3 Sumber
Dampak Dampak Jenis Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan
dan Pemantauan Keterangan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
jumlah warga yang membuka usaha di sekitar lokasi. sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan profesional dan proporsional an dan dokumen tasi kebutuha n dan keahliann ya. Kegiatan
klinik Penurunan kualitas air permukaa n karena limbah cair domestik dari aktivitas klinik Penurunan kualitas air tanah yang diakibatka n oleh rembesan Limbah cair domesti k yang dihasilk an dari kegiata n karyawa n, pasien, dll sebesar 2,65 m3/hari . Limbah cair domesti k yang dihasilk an dari kegiata Eksisting Pembuatan jaringan saluran pembuangan air kotor dan air bekas Perbaikan Membuat IPAL Eksisting Membuat bioseptic tank sesuai standar Saluran buangan air kotor dan air bekas IPAL Septic tank RTH Sebelum operasio nal pengemb angan klinik Sebelum operasio nal pengemb angan klinik Penyedot Uji laborato rial kualitas air limbah Pencatat an dan dokumen tasi Uji laborato rial kualitas air tanah Pencatat an dan Saluran buangan air kotor dan air bekas IPAL Septic tank RTH Setiap 1 bulan sekali uji laborat orium Setiap 1 bulan sekali uji laborat orium Pelaksana : Yayasan Amanah Husada Pengawas : Desa Cisarua , Kec. Nagrak, BLH, Dishubkominfo, Distarkimsih, Dinkes, Disnakertrans Penerima pelaporan
: Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Dishubkominfo, Distarkimsih, Dinkes, Disnakertrans Operasion al Klinik akan menyesua ikan dan mengikuti perkemba ngan peraturan dan perundan gan Pemerint ahan Indonesia serta kegiatan selama operasion al klinik dilakukan dan dilaporka n setiap 6
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
4 Sumber
Dampak Dampak Jenis Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan
dan Pemantauan Keterangan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
septictank dari sisa MCK pada Toilet Penurunan kualitas udara dilingkung an klinik Penggunaa n genset n karyawa n, pasien, dll sebesar 2,65 m3/hari Kualitas udara melebih i kualitas udara ambien dengan besaran partikel lebih rendah dari 10 μg maksim al 150 μg/m3 dan debu maksim um 350 mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun Perbaikan penyedotan septic tank menambah ruang terbuka hijau Eksisting tersedianya RTH penanaman tanaman hias berjenis perdu perbaikan menambah RTH Menanaman pohon biola cantik Menanam pohon tegakkan penyerap CO2 paling baik Penanaman pohon perdu pembersih udara dalam ruangan RTH Ruang genset an tinja setahun sekali Sebelum operasio nal pengemb angan klinik dokumen tasi Penguku ran kualitas udara Pencatat an dan dokumen tasi RTH Ruang genset Setiap 3 bulan sekali uji laborat orium bulan sekali
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
5 Sumber
Dampak Dampak Jenis Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan
dan Pemantauan Keterangan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
Peningkata n intensitas kebisingan dari operasi genset dan mobilitas kendaraan angkut. Peningkata n volume lalu lintas akibat adanya kendaraan roda 2 dan roda 4 yang 1999) Kebising an tidak melebih i baku mutu untuk perdaga ngan dan jasa sebesar 70 dBA sesuai Kepmen LH No. 48/1996 tentang baku mutu kebising an. Jumlah kendara an yang keluar masuk areal klinik akan berpote Pemasangan cerobong genset Eksisting Pemagaran disekeliling areal klinik Perbaikan Penanaman pohon tegakkan berdaun rapat Memasang peredam suara dan cerobong genset Eksisting Penempatan petugas parkir lalu lintas penyediaan tempat parkir karyawan dan pasien pagar batas areal klinik RTH Ruang genset Jalan Cibadak - Parungku da Areal parkir Sebelum operasio nal Setiap hari Penguku ran tingkat intensita s kebising an Pencatat an dan dokumen tasi Pengama tan visual Pencatat an dan dokumen tasi Pagar batas areal klinik RTH Ruang genset Jalan Cibadak – Parungku da Areal parkir Setiap 1 bulan sekali Setiap hari
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
6 Sumber
Dampak Dampak Jenis Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan
dan Pemantauan Keterangan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
keluar masuk lokasi kegiatan melalui jalan Cibadak - Parungkud a Timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan karyawan. Timbulan limbah B3 nsi terhada p kemace tan dan ganggua n lalu lintas. Limbah padat dan sampah yang dihasilk an sebanya k ± 184,32 Kg/hari. Limbah B3 yang dihasilk an untuk padatan sebesar Perbaikan pemasangan warning symbol melaksanaka n rekomendasi ANDALALIN Eksisting tersedianya tong sampah biasa sebanyak 30 unit adanya TPSS Perbaikan Menyediakan tong sampah terpilah organik, anorganik sebanyak 30 unit Eksisting Penampungan gan limbah B3 cair dengan jerigen Penampungan Tong sampah TPSS TPS B3 Setiap hari Setiap 2 x dalam seminggu Setiap 3 bulan sekali Pengama tan visual Pencatat an dan dokumen tasi Pengama tan visual Pencatat atn dan dokumen tasi Tong sampah TPSS TPS B3 Setiap hari Setiap 2 x dalam seming gu Setiap 3 bulan sekali
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
7 Sumber
Dampak Dampak Jenis Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan
dan Pemantauan Keterangan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
Potensi terjadinya kebakaran di areal klinik. 10 Kg/bula n dan cairan 15 L/bulan Jumlah kerugia n yang di akibatk an dari bencana kebakar an limbah B3 padat dengan kantong plastic Perbaikan Membuat TPS B3 Menjalin kerjasama dengan pengolah limbah B3 dan limbah medis Pengangkutan limbah B3 terjadwal Eksisting Penyediaan APAR 3 Kg sebanyak 8 unit Perbaikan Pemasangan alarm bencana Membuat jalur evakuasi dan pintu darurat Areal lokasi kegiatan Sebelum kegiatan operasio nal pengemb angan klinik Pengece kan sumber arus kelistrik an Pencatat an dan dokumen tasi Areal lokasi kegiatan Setiap hari
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
8 Sumber
Dampak Dampak Jenis Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan
dan Pemantauan Keterangan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
Potensi terjadinya kecelakaa n kerja dan gangguan kesehatan karyawan Peningkata n run off limpasan air. Jumlah pekerja yang mengala mi kecelak aan kerja dan ganggua n kesehat an Perkiraa n limpasa n air hujan dengan Eksisting Menerapkan SOP Pemakaian alat pelindung kerja SNI Menyediakan P3K Ikut serta dalam program BPJS tenaga kerja dan kesehatan Perbaikan Menggunakan pakaian khusus penanganan pasien Mendapatkan pelatihan peningkatan mutu pelayanan Eksisting Adanya RTH Adanya saluran drainase Areal lokasi kegiatan RTH Drainase Sumur resapan Lubang biopori Setiap hari Sebelum operasio nal pengemb angan klinik Pengama tan visual Medical check up karyawa n Pencatat an dan dokumen tasi Pengama tan visual Pencatat an dan dokumen Areal lokasi kegiatan RTH Drainase Sumur resapan Lubang biopori Setiap 3 bulan sekali Pada saat musim hujan
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
9 Sumber
Dampak Dampak Jenis Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan
dan Pemantauan Keterangan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
menggu nakan rumus rasional diperkir akan sebesar 5,2 – 6 m3/hari . Adanya talang air hujan Perbaikan Membuat sumur resapan 2 m3 sebanyak 2 unit Membuat lubang biopori sebanyak 42 unit Membuat grill Jalan masuk areal klinik tasi Jalan masuk areal klinik
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda IV - 1
BAB 4
JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG
DIBUTUHKAN
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk pelestarian fungsi lingkungan hidup dan pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pengawasan, dan penegakan hukum lingkungan hidup.
Dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut, maka setiap rencana kegiatan atau usaha wajib memliki izin lingkungan termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Serta Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup mewajibkan setiap rencana kegiatan/usaha memiliki izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH).
Adapun rencana kegiatan klinik bersifat permanen maka dari itu rencana kegiatan tersebut diwajibkan memiliki izin PPLH diantaranya adalah :
1. Izin pembuangan limbah cair (IPLC)
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat “Panduan Standar Minimal Alat Kesehatan PPK” tahun 2012;
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/
http://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/10/19/pengelolaan-limbah-medis-rumah-sakit/
Kementerian Lingkungan Hidup RI – Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, “Teologi Lingkungan : Etika Pengelolaan Lingkungan dalam Perspektif Islam” cetakan kedua, 2012.
PermenLH Nomor 16/2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup : Lampiran IV.
Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D., “Teknologi dan Pengelolaan Sampah Padat dan Infeksius Rumah Sakit”, Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.