• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1 Identitas Pemrakarsa …………………………………………………………… I-1

2.6. Tahap Pra Operasi

2.6.3. Pengurusan perizinan

Pengurusan izin klinik Tiara Bunda termasuk pula didalamnya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi untuk mendapatkan persetujuan tetangga. Secara keseluruhan pengurusan perizinan meliputi :

Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-14

 Persetujuan warga

 Surat keterangan domisili Desa

 Surat rekomendasi Kecamatan

 Izin Prinsip PMDN

 Izin Prinsip Kesesuaian Tata Ruang

 Rekomendasi UKL-UPL

 Izin Lingkungan

 Rekomendasi Andalalin

 Izin gangguan (Ho)

 Tanda daftar perusahaan (TDP)

 Izin mendirikan bangunan (IMB)

 Izin usaha Klinik (IUP)

 Izin PPLH

Adapun izin yang telah dimiliki antara lain :

Tabel 2.10. Perizinan yang dimiliki

No. Jenis surat Nomor Instansi

1 Izin tetangga - -

2 IMB

644.2/IMB/ALF.TMB-SDB/DPB/2005

Dinas Pemukiman dan Bangunan

3 IMB

503.3/644.2/5290/TMB-BPMPT/2014

BPMPT

4 Izin prinsip PMDN 175/3202/IP/PMDN/2014 BPMPT

5 Domisili Desa 056/19/Pemdes/2016 Desa Cisarua

6 Rekomendasi

Camat

531/10/PMD Kecamatan Nagrak

7 Buku tanah 622 BPN Sukabumi

8 Akta yayasan 47/2011

62/2016

Notaris Marah Hasyir, SH 9 Pengesahan Yayasan 2448.AH.01.04.Tahun 2011 MenKumHam 10 Rekomendasi izin klinik 800/011/PKM/2016 UPTD Puskesmas Nagrak 11 SPPL 660-1/2096-BLH/2014 BLH Kab. Sukabumi 12 SK-IKR Distarkimsih

Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-15

2.7. Tahap Operasi

2.7.1. Mobilisasi Tenaga Kerja

Tenaga yang dibutuhkan untuk kegiatan klinik sebanyak 43 orang. Rekrutmen tenaga kerja memprioritaskan warga sekitar lokasi yang terkena dampak langsung dengan lokasi kegiatan. Namun, beberapa tenaga kerja profesi yang membutuhkan keahlian khusus merekrut dari wilayah Kabupaten Sukabumi atau luar Sukabumi. Adapun posisi tenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari :

Tabel 2.11. Tenaga Kerja Operasi

No Keterangan Jenis Kelamin Jumlah Pendidikan L P

1 Dokter spesialis 1 - 1 Sarjana

2 Asisten dokter - 1 1 Sarjana

3 Bidan - 8 8 Diploma

4 Perawat - 3 3 Diploma

5 Apoteker 1 - 1 Sarjana

6 Administrasi 1 5 6 SMA

7 Asisten apoteker - 6 6 SMA

8 Supervisor - 1 1 SMA/SMK

9 Umum 2 - 2 SMA

10 Kesehatan gizi - 4 4 Diploma

11 OB 4 - 4 -

12 Keamanan 6 - 6 -

Jumlah 15 28 43

Sumber : Klinik Tiara Bunda

2.7.2. Aktivitas Operasional Klinik Tiara Bunda

Kegiatan operasional Klinik Tiara Bunda antara lain memberikan pelayanan dokter spesialis kandungan dan anak, USG, laboratorium, rawat jalan, rawat inap, perinatology anak, dan apotek. Dari klinik Tiara Bunda ini diperkirakan menimbulkan dampak pencemaran terhadap lingkungan hidup diantaranya :

Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-16

1. Penggunaan Air Bersih

Air bersih untuk memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan klinik bersumber dari PDAM Kabupaten Sukabumi dan sumur dangkal kedalaman 17 m sebagai sumber air cadangan. Air dari PDAM dan sumur akan di tampung dalam bak penampung reservoir bervolume 10 m3, kemudian dialirkan ke segala penjuru sesuai dengan keperluan melalui pipa distribusi. Penggunaan air bersih dihitung jika dengan 1 orang karyawan dan pasien poli klinik sebanyak 80 org/hari menghabiskan 0,01 m3/org/hari maka limbah yang dihasilkan sebanyak 1,23 m3/hari. Sedangkan kebutuhan air bersih untuk pasien rawat inap diperkirakan mencapai 150 l/bed/hari. Sehingga dapat diperkirakan kebutuhan air bersih pasien rawat inap sebanyak 2.250 l/hari atau 2,25 m3/hari.

Penggunaan air bersih karyawan = karyawan x 0,01 m3/hari

= 43 x 0,01 m3/hari

= 0,43 m3/hari

Penggunaan air bersih pasien poli = pasien x 0,01 m3/hari

= 80 x 0,01 m3/hari

= 0,8 m3/hari

Penggunaan air bersih untuk Lain-lain = 2 m3

Tabel 2.12. Kebutuhan Air Bersih No. Keterangan Jumlah (org) Kebutuhan

(m3/org/hari)

Jumlah Total (m3/Hari)

1 Karyawan 43 0,01 0,43

2 Pasien 80 0,01 0,8

3 Rawat inap 15 bed 0,15 2,25

4 Lain-lain - - 2

Jumlah 5,48

Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-17

Gambar 2.5. Neraca Air

2. Timbulan Limbah Cair Domestik

Limbah cair yang dihasilkan berasal dari aktivitas MCK, pencucian, penyiraman, dan fasilitas umum lainnya. Dapat diperkirakan timbulan limbah cair domestik adalah 80 % dari jumlah total kebutuhan air sebesar 5,48 m3/hari dan jika dihitung sebagaimana berikut :

Limah cair domestik = 5,48 x 80 %

= 4,4 m3/hari

Tabel 2.13. Timbulan Limbah Cair Domestik

No. Total air (m3/hari) Faktor pengali Jumlah (m3/hari)

1 5,48 80 % 4,4

Untuk pengelolaan limbah cair diharapkan membuat Instaasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) baik secara fisika-kimia dan biologi. Sedangkan, limbah cair medis, laboratorium, dan sterilisasi peralatan medis di tampung dalam jerigen untuk pengelolaanyan dikerjasamakan dengan pihak ketiga lembaga berizin pengolah dan pemusnah limbah B3.

3. Timbulan Limbah Padat/Sampah

Timbulan sampah klinik Tiara Bunda diperkirakan jika setiap orang baik karyawan dan pasien poli menghabiskan 0,54 Kg/org/hari, maka limbah padat yang ditimbulkan dari 43 orang karyawan dan 80 orang pasien poli adalah 66,4 Kg/hari. Sedangkan limbah padat dari kegiatan rawat inap menurut Damanhuri,

PDAM dan

sumur bor Reservoir (10 m3)

MCK/toilet/dll (3,48 m3) Lain-lain (2 m3) Air tanah Badan air Septictank IPAL

Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-18

2004 volume sampah yang hasilkan dari kegiatan klinik/rumah sakit sebesar 7,86 lt/bed/hari setara 7,86 Kg/bed/hari. Maka limbah padat dari kegiatan rawat inap sebesar 117,9 Kg/hari. Sampah tersebut ditampung dalam tong sampah terpilah organik dan anorganik sebanyak 30 unit yang tersebar di setiap ruangan dan luar ruangan. Timbulan limbah padat/sampah yang dihasilkan di jelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.14. Timbulan Limbah Padat/Sampah No. Keterangan Jumlah (org) Timbulan

(org/Kg/hari)

Jumlah total (Kg/hari)

1 Karyawan 43 0,54 23,22

2 Pasien poli 80 0,54 43,2

3 Rawat inap 15 bed 7,86 117,9

Jumlah total 184,32

Sumber : perhitungan

Sedangkan limbah padat/sampah B3 termasuk limbah padat medis di kelola bekerjasama dengan RSUD Sekarwangi dalam pengelolaan pemusnahan limbah B3 tersebut.

4. Timbulan Limbah B3

Timbulan limbah B3 sebagian besar berasal dari aktivitas laboratorium dan pelayanan persalinan dengan penggunaan bahan kimia, darah nifas, obat-obatan dan lain-lain baik padatan maupun cairan serta sisa oli bekas dari genset. Timbulan limbah B3 padat seperti pecahan kaca, pial, botol bekas, bekas kemasan, alat suntikan, jarum suntik, alumunium foil, obat-obatan kadaluarsa, dan lain-lain diperkirakan mencapai 10 Kg/bulan. Sedangkan limbah B3 cair seperti oli bekas dan sisa bahan kimia diperkirakan sebesar 15 L/bulan.

Tabel 2.15. Volume Timbulan Limbah B3 No Jenis Limbah Volume Periode

1 Padatan 10 Kg Bulanan

Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-19

Timbulan limbah B3 harus dikelola secara khusus dan penampungannya ditempatkan pada TPS B3 sebagai tempat penyimpanan sementara limbah B3. Adapun untuk pengelolaan limbah B3 ini harus dikerjasamakan dengan pihak ketiga lembaga berizin pengolah limbah B3. Sedangkan, untuk limbah medis penanganannya di kerjasamakan dengan RSUD R. Syamsudin SH untuk dimusnahkan.

5. Penggunaan Sumber Energi

sumber energy sangat penting dalam penerangan dan penggunaan prangkat alat dan perkantoran. Penggunaan sumber energy listrik berasal dari PT. PLN Sukabumi dengan daya sebesar 7,7 KVA dan sumber energy listrik cadangan menggunakan genset type sillient kapsitas 15 KVA. Untuk mengoperasikan genset tersebut dibutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis solar sebanyak 50 l/bulan. Solar ditampung dalam jerigen dan terpakai habis.

6. Potensi Kebakaran

Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di Klinik telah di sediakan APAR kapasitas 3 Kg sebanyak 8 unit yang dipasang di setiap ruangan. Selain itu, dipasangnya CCTV sebanyak 10 unit sebagai pengontrol keamanan dini untuk memudahkan melakukan pengawasan di seluruh ruang areal klinik. Disamping itu, jugan dibuatkan jalur evakuasi dan alarm peringatan sebagai upaya penyelamatan pertama ketika terjadi bencana.

7. Aspek Transportasi

Aspek transportasi akan melibatkan semua pihak baik karyawan maupun pasien klinik. Rata-rata diperkirakan penggunaan alat transportasi yang digunakan berjenis kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2. Mobilisasi transportasi baik karyawan dan pasien klinik akan meningkatkan bangkitan lalu lintas di jalan Cibadak – Parungkuda, yang merupakan jalan Nasional yang padat dan sering terjadi kemacetan karena adanya aktivitas pasar Cibadak yang tidak jauh dari lokasi kegiatan sekitar 100 m. Untuk itu, pihak managemen klinik akan

Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-20

mengelola parkir dengan adanya petugas parkir untuk mengatur keluar masuk kendaraan ke lokasi kegiata.

8. Tutupan Bangunan (run Off)

Adanya lahan terbangun seluas 563,25 m2 yang beralih fungsi menjadi bangunan klinik dan sarana pendukungnya akan menyebabkan peningkatan limpasan air hujan di areal lokasi. Besarnya debet aliran limpasan air hujan dapat di hitung dengan menggunakan rumus rasional, antara lain :

Q = 0,00278 C.A.I

Dimana:

Q = Total Debit Limpasan

C = Koefisien air limpasan

A = Rencana luas lahan terbangun

I = Intensitas hujan

Koefisien limpasan dapat dilihat pada tabel :

Tabel .2.16. Koefisien Limpasan

Tipe Area Koefisien Run off

Pegunungan yang curam 0,75 - 0,90

Tanah yang bergelombang dan hutan 0,50 - 0,75

Atap yang tidak tembus air 0,75 - 0,90

perkerasan aspal, beton 0,80 - 0,90

Tanah padat sulit diresapi 0,40 - 0,55

Tanah agak mudah diresapi 0,05 - 0,35

Taman / lapangan terbuka 0,05 - 0,25

Kebun 0,05 - 0,20

Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah/Ha) 0,25 - 0,40

Perumahan kerapatan sedang (21-60 rumah/Ha) 0,40 - 0,70

Perumahan rapat (60-160 rumah/Ha) 0,70 - 0,80

Daerah rekreasi 0,20 - 0,30

Daerah Industri 0,80 - 0,90

Daerah perniagaan 0,90 - 0,95

Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-21

Jika diketahui :

- Luas lanah kegiatan adalah 563,25 m2 atau 0,056 Ha

- Intensitas hujan berdasarkan data dalam satu tahun di wilayah studi adalah 3.835 mm/tahun atau 0,44 mm/jam untuk wilayah Kabupaten Sukabumi (BPSDA Propinsi Jawa Barat),

Maka :

Perkiraan debet limpasan air hujan di daerah perniagaan adalah:

Q = 0,00278 C . A . I = 0,00278 x 0,9 x 0,056 x 0,44 = 0,00006 m3/s = 5,2 m3/hari Q = 0,00278 C . A . I = 0,00278 x 0,95 x 0,056 x 0,44 = 0,00007 m3/s = 6 m3/hari

Dengan demikian dapat disimpulkan debit limpasan air hujan berkisar antara 5,2 – 6 m3/hari. Oleh karena itu, saluran drainase harus mampu menampung dan mengalirkan dengan baik limpasan air hujan tersebut. Kemudian dibuatkan sumur resapan sesuai SNI dan peraturan pemerintah sebanyak 2 unit bervolume 2 m3 dan lubang biopori sebanyak 42 unit yang disebar di areal kegiatan yang rawan akan genangan air hujan untuk menghindari terjadinya banjir.

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 1

Bab 3

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan

Upaya Pengelolan Lingkungan Hidup serta Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup

Dari komponen-kompenen kegiatan mulai dari tahap pra operasi dan operasi pada rencana penambahan kegiatan Klinik Tiara Bunda oleh Yayasan Amanah Husada yang terletak di Jl. Cibadak – Parungkuda Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi akan menimbulkan dampak terhadap komponen-komponen lingkungan hidup, baik dampak positif (+) maupun dampak negatif (-) dari tahapan kegiatan yang meliputi :

1. Tahap pra operasi, meliputi: sosialisasi kepada masyarakat, pemanfaatan

bangunan, dan pengurusan perizinan.

2. Tahap operasi, meliputi : mobilisasi tenaga kerja operasional, Kegiatan

Klinik.

Prakiraan dampak dari tahapan tersebut diatas diuraikan dibawah ini :

2.1. Tahap Pra Operasi

Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap pra operasi adalah sebagai berikut :

1. Keresahan Masyarakat Sumber Dampak

Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan di Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi untuk mendapatkan persetujuan izin warga.

Jenis Dampak

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 2

Besaran Dampak

Jumlah dan respon masyarakat yang menanggapi positif dan negatif terhadap rencana pengembangan klinik.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Melakukan komunikasi, sosialisasi dan observasi.

Lokasi UKL

Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

Periode UKL

Satu kali pada saat sosialisasi rencana kegiatan dan untuk mendapatkan persetujuan izin warga.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

Observasi dan wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi.

Lokasi UPL

Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

Periode UPL

Sekali pada saat pembuatan izin tetangga dan Rekomendasi Camat.

Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Pelaksana : Yayasan Amanah Husada.

Pengawas : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak.

Penerima laporan : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak.

Keterangan

Pada prinsipnya warga terkena dampak langsung Warga Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi setuju dengan adanya rencana pengembangan Klinik oleh Yayasan Amanah Husada.

2. Pemanfaatan Bangunan Sumber Dampak

Adanya kegiatan pemanfaatan bangunan untuk rencana pengembangan Klinik. Pemanfaatan bangunan dimaksudkan untuk memastikan hak kepemilikan lahan dan bangunan tidak dalam keadaan sengketa.

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 3

Jenis Dampak

Lahan dan bangunan yang dimanfaatkan beralihfungsi untuk kegiatan klinik sehingga menyebabkan keresahan warga masyarakat.

Besaran Dampak

Bertambahnya nilai investasi asset dalam bentuk lahan dan bangunan yang dimanfaatkan.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

 Melakukan pengukuran luas lahan.

 Memagar batas-batas lahan.

 Membuat surat perjanjian/pernyataan atas hak pengelolaan lahan dan

bangunan.

Lokasi UKL

Areal lokasi kegiatan Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

Periode UKL

Sekali pada proses pemberian hak atas pengelolaan lahan dan bangunan.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

Pencatatan dan dokumentasi.

Lokasi UPL

Areal lokasi kegiatan Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

Periode UPL

Pada tahap pra operasi saat dikeluarkannya surat pernyataan hak pengelolaan lahan dan bangunan.

Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Pelaksana : Yayasan Amanah Husada.

Pengawas : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, BPN Sukabumi.

Penerima laporan : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, BPN Sukabumi.

Keterangan

Pemilik lahan yakni dr. Hendrawan Dwijanto, SP.O.G. telah mengeluarkan surat pernyataan atas hak pemanfaatan lahan dan bangunan miliknya kepada Yayasan Amanah Husada.

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 4

2.2. Tahap Operasi

Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap operasi adalah sebagai berikut :

1. Mobilisasi Tenaga Kerja Sumber Dampak

Mobilisasi tenaga kerja tahap operasi untuk kegiatan Klinik.

Jenis Dampak

Terserapnya tenaga kerja lokal dan berwirausaha yang berasal dari masyarakat sekitar.

Besaran Dampak

Jumlah tenaga kerja yang akan dikerjakan pada tahap operasional adalah sebanyak 43 orang dan jumlah warga yang membuka usaha di sekitar lokasi.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

 Rekrutmen tenaga kerja memprioritaskan warga sekitar lokasi kegiatan sesuai keahlian dan kemampuannya.

 Memberikan upah/gaji sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Kabupaten

Sukabumi dengan profesional dan proporsional.

Lokasi UKL

Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

Periode UKL

Selama operasional klinik.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Melakukan wawancara dan komunikasi dengan karyawan berasal dari warga

sekitar lokasi kegiatan.

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokasi UPL

Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

Periode UPL

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 5

Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Pelaksana : Yayasan Amanah Husada

Pengawas : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Disnakertrans, BLH

Penerima laporan : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Disnakertrans, BLH

Keterangan

Rekrutmen tenaga kerja akan memprioritaskan penduduk warga sekitar lokasi sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya.

2. Kegiatan Klinik Sumber Dampak

Operasional Klinik akan menghasilkan berbagai dampak positif dan negatif terhadap komponen lingkungan.

a. Jenis Dampak Kualitas Air Permukaan

Penurunan kualitas air permukaan karena limbah cair domestik dari aktivitas klinik.

Besaran Dampak

Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan karyawan, pasien, dan lain-lain sebesar 5,48 m3/hari.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisting

 Pembuatan jaringan saluran pembuangan air kotor dan air bekas.

Perbaikan

 Membuat IPAL.

Lokasi UKL

 Saluran pembuangan air kotor dan air bekas.

 IPAL.

Periode UKL

Sebelum operasional pengembangan klinik.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Pengukuran kualitas air limbah.

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokai UPL

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 6

 IPAL.

Periode UPL

Setiap 1 bulan sekali uji laboratorium.

b. Jenis Dampak Kualitas Air Tanah

Penurunan kualitas air tanah yang diakibatkan oleh rembesan septictank dari sisa MCK dan Toilet.

Besaran Dampak

Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan karyawan, pasien, dan lain-lain sebesar 5,48 m3/hari.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisting

 Membuat bioseptic tank sesuai standar.

Perbaikan

 penyedotan septic tank.

 Menambah ruang terbuka hijau.

Lokai UKL

 Septic tank.

 RTH.

Periode UKL

 Sebelum operasional pengembangan klinik.

 Penyedotan tinja setahun sekali.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

 Uji laboratorium kualitas air tanah.

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokasi UPL

 Septic tank.

 RTH.

Periode UPL

Setiap 1 bulan sekali uji laboratorium.

c. Jenis Dampak Kualitas Udara

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 7

Besaran Dampak

Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien dengan besaran partikel lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m3 dan debu maksimum 350 mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun 1999).

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisiting

 Tersedianya RTH

 Penanaman tumbuhan hias berjenis perdu

Perbaikan

 Menambah RTH.

 Menanaman pohon biola cantik.

 Menanam pohon tegakkan penyerap CO2 paling baik.

 Penanaman pohon perdu pembersih udara dalam ruangan.

 Pemasangan cerobong genset.

Lokasi UKL

 RTH.

 Ruang genset.

Periode UKL

Sebelum operasional pengembangan klinik.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Pengukuran kualitas udara.

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokai UPL

 RTH.

 Ruang genset.

Periode UPL

Setiap 3 bulan sekali uji laboratorium.

d. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan

Peningkatan intensitas kebisingan dari operasi genset dan mobilitas kendaraan.

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 8

Besaran Dampak

Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk klinik sebesar 70 dBA sesuai KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisting

 Pemagaran disekeliling areal klinik. Perbaikan

 Penanaman pohon tegakkan berdaun rapat.

 Memasang peredam suara dan cerobong genset.

Lokasi UKL

 Pagar pembatas areal.

 RTH.

 Ruang genset.

Periode UKL

Sebelum operasional pengembangan klinik.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Pengukuran tingkat intensitas kebisingan.

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokasi UPL

 Pagar pembatas areal.

 RTH.

 Ruang genset.

Periode UPL

Setiap 1 bulan sekali.

e. Jenis Dampak Lalu Lintas

Peningkatan volume lalu lintas akibat adanya kendaraan roda 2 dan roda 4 yang keluar masuk lokasi kegiatan melalui jalan Cibadak - Parungkuda.

Besaran Dampak

Jumlah kendaraan yang keluar masuk areal klinik akan berpotensi terhadap kemacetan dan gangguan lalu lintas.

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 9

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisting

 Penempatan petugas parkir lalu lintas.

 Penyediaan tempat parkir karyawan dan pasien.

Perbaikan

Pemasangan warning symbol.

 Melaksanakan rekomendasi ANDALALIN.

Lokasi UKL

 Jalan Cibadak – Parungkuda

 Areal parkir

Periode UKL

Setiap hari

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Pengamatan visual

 Pencatatan dan dokumentasi

Lokasi UPL

 Jalan Cibadak - Parungkuda

 Areal parkir

Periode UPL

Setiap hari

f. Jenis Dampak Timbulan Sampah/Limbah Padat

Timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan klinik.

Besaran Dampak

Limbah padat dan sampah yang dihasilkan sebanyak ± 184,32 Kg/hari.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisting

 Adanya tong sampah biasa sebanyak 30 unit

 Adanya TPSS

Perbaikan

 Menyediakan tong sampah terpilah organik, anorganik sebanyak 30 unit.

Lokasi UKL

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 10

 TPSS.

Periode UKL

 Setiap hari.

 2 kali dalam seminggu.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Pengamatan visual.

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokasi UPL

 Tong sampah.

 TPSS.

Periode UPL

 Setiap hari.

 2 kali dalam seminggu.

g. Jenis Dampak Limbah B3

Timbulan limbah B3.

Besaran Dampak

Limbah B3 yang dihasilkan untuk padatan sebesar 10 Kg/bulan dan cairan 15 L/bulan.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisting

 Penampungan limbah cair B3 dengan jerigen

 Penampungan limbah padat medis dengan kantong plastic

Perbaikan

 Membuat TPS B3.

 Menjalin kerjasama dengan pengolah limbah B3 dan limbah medis.

 Pengangkutan limbah B3 terjadwal.

Lokasi UKL

TPS B3.

Periode UKL

Setiap 3 bulan sekali.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 11

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokasi UPL

TPS B3.

Periode UPL

Setiap 3 bulan sekali.

h. Jenis Dampak Kebakaran

Potensi terjadinya kebakaran di areal klinik.

Besaran Dampak

Jumlah kerugian yang di akibatkan dari bencana kebakaran.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisting

 Penyediaan APAR 3 Kg sebanyak 8 unit.

 Stok kontak listrik automatic

Perbaikan

 Pemasangan alarm bencana.

 Membuat jalur evakuasi dan pintu darurat.

Lokasi UKL

Areal lokasi kegiatan.

Periode UKL

Sebelum kegiatan operasional pengembangan klinik.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Pengecekan sumber arus listrik.

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokasi UPL

Areal lokasi kegiatan.

Periode UPL

Setiap hari.

i. Jenis Dampak K3

Potensi terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan karyawan

Besaran Dampak

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 12

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisting

 Menerapkan SOP.

 Pemakaian alat pelindung kerja SNI.

 Menyediakan P3K.

 Ikut serta dalam program BPJS tenaga kerja dan kesehatan.

Perbaikan

 Penggunaan pakaian khusus penanganan pasien

 Mendapatkan pelatihan peningkatan mutu pelayanan.

Lokasi UKL

Areal lokasi kegiatan.

Periode UKL

Setiap hari.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Pengamatan visual.

 Medical chek up karyawan.

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokasi UPL

Areal lokasi kegiatan.

Periode UPL

Setiap 3 bulan sekali.

j. Jenis Dampak Run Off

Peningkatan run off limpasan air.

Besaran Dampak

Perkiraan limpasan air hujan dengan menggunakan rumus rasional untuk daerah perniagaan diperkirakan sebesar 5,2 – 6 m3/hari.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

Eksisting

 Adanya RTH.

 Adanya saluran drainase.

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 13

Perbaikan

 Membuat sumur resapan 2 m3 sebanyak 2 unit.

 Membuat lubang biopori sebanyak 42 unit.

 Membuat grill. Lokasi UKL  RTH.  Drainase.  Sumur resapan.  Lubang biopori.

 Jalan masuk areal klinik.

Periode UKL

Sebelum operasional pengembangan klinik.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Pengamatan visual.

 Pencatatan dan dokumentasi.

Lokasi UPL

 RTH.

 Drainase.

 Sumur resapan.

 Lubang biopori.

 Jalan masuk areal klinik.

Periode UPL

Pada saat musim hujan.

Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Pelaksana : Yayasan Amanah Husada.

Pengawas : Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Dinas Kesehatan, Dishubkominfo, Distarkimsih, Disnakertrans.

Penerima laporan : Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Dinas Kesehatan, Dishubkominfo, Distarkimsih, Disnakertrans.

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 14

Keterangan

Operasional Klinik akan menyesuaikan dan mengikuti perkembangan peraturan dan perundangan Pemerintahan Indonesia serta melaporkan kegiatan setiap 6 bulan sekali.

Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda

1

MATRIKS

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dokumen terkait