L/O/G/O
L/O/G/O
Protista Mirip Tumbuhan
Protista Mirip Tumbuhan
PHAEOPHYTA
PHAEOPHYTA
Kelompok 9 :
Kelompok 9 :
F
F
e
e
m
m
i
i
M
M
e
e
g
g
a
a
L
L
e
e
s
s
t
t
a
a
r
r
i
i
(
(
1
1
7
7
0
0
3
3
4
4
1
1
6
6
1
1
5
5
0
0
9
9
8
8
)
)
Il
Il
fi
fi
a
a
Kh
Kh
oli
oli
fa
fa
tu
tu
rr
rr
oh
oh
ma
ma
h
h
(1
(1
703
703
41
41
615
615
068
068
)
)
Karin
Phaeophyta ini berwarna
coklat karena
mengandung pigmen
xantofil. Bentuk tubuhnya
seperti tumbuhan tinggi.
Ganggang coklat ini
mempunyai talus dan
bersifat autotrof
Sel vegetatif mengandung
kloroplas yang
mengandung klorofil dan
xantofil. Cadangan
makanan berupa laminarin
dan manitol.
Hidupnya di air tawar, air
laut dan juga pada tanah
yang lembab atau yang
basah. Setiap organisme
tersusun dari salah satu
diantara dua jenis sel yang
secara struktural berbeda,
sel prokariotik dan sel
eukariotik.
Dinding sel mengandung
selulose dan asam alginat.
Pada kloroplas terdapat
perenoid. Hasil asimilasi
berupa tepung dan lemak,
terdiri dari sel-sel yang
merupakan koloni berbentuk
benang yang
bercabang-cabang.
1
2
4
3
Ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut, hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air tawar yang agak dingin dan sedang, terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar)
dari ganggang coklat tertentu, terutama
Dictyotales
danS arg ass um
, yang hidup di air hangat. Banyak dari spesies ganggang laut yang tumbuh melekat pada batu. Spesies lain tumbuh dalam hubungan dengan ganggang lainnya, baik sebagai epifit atau endofitdi laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit.
Di daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal sampai sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih.
01
03
02
04
STRUKTUR SEL PHAEOPHYTA
•
Dinding selnya juga tersusun atas selulosa, asam
alginat dan fukan. Inti selnya berinti tunggal yang
mana pada pangkal berinti banyak.
•
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak
dan berkembang bebas, layaknya sel hewan.
Namun demikian, hal ini berakibat positif karena
dinding sel dapat memberikan dukungan,
perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur
dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah
STRUKTUR SEL PHAEOPHYTA
•
Sel dari Phaeophyta memiliki dinding yang yaitu bagian perusahaan
dalam dan bagian luar agar-agar. Unsur utama dari bagian
perusahaan adalah selulosa, dianggap kimiawi karena identik
dengan tanaman vaskular. Bagian agar-agar dari dinding sel terdiri
dari algin, dan dibagian thalli nonfilamentous yang mengisi semua
ruang antarsel.
•
Protoplasma sel vegetatif umumnya memiliki vakuola pusat dan inti
tunggal. Inti mirip dengan tumbuhan vaskular dan bawah ada
membran nuklir, nucleolus, dan jaringan berwarna. Sel vegetatif
alga coklat umumnya mengandung lebih dari satu kromatofora.
CADANGAN MAKANAN PHAEOPHYTA
Description of
the products
Cadangan makanan pada
Phaeophyta
berupa laminarin,
yaitu sejenis karbohidrat yang
menyerupai dekstrin yang lebih
dekat dengan selulose dari pada
zat tepung.selain laminarin juga
ditemukan manitol minyak dan
zat-zat lainnya. Semua cadangan
makanan
P haeophyta
disimpan
dalam keadaan terlarut.
ALAT GERAK PHAEOPHYTA
FLAGEL
terletak pada sel-sel
perkembangbiakan dan letaknya lateral. Berjumlah 2 yang heterokon dan terdapat di bagian samping badannya yang berbentuk pir atau sekoci.
Dekat dengan keluarnya
flagel terdapat bintik mata
yang berwarna
kemerahan.
Pada waktu bergerak ada yang panjang mempunyai rambut-rambut mengkliat dan yang
pendek menghadap kebelakang.
1
REPRODUKSI PHAEOPHYTA
•
pembentukan zoospora berflagela
•pembentukan zoospora fragmentasi
•
Terjadi secara oogami atau isogami
•
alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan
generatif tumbuhan tingkat tinggi
Reproduksi
aseksual
Reproduksi
seksual
DAUR HIDUP PHAEOPHYTA
Tipe Diplontik Tipe Hetero morfik Tipe Isomorfik•
fase ini gametofit dan sporofit mempunyai bentuk dan ukuran
yang relatif sama antara yang satu dengan yang lainya.
•Sporofit mengeluarkan zoospora dan spora netral, sedang
gametofit membentuk gamet yang isogami dan anisogami,
•
Tipe ini tidak menunjukkan adanya pergantian
keturunan. Siklus hidupnya bersifat diplontik. Fase
haploid hanya terdapat pada gametnya.
• Sporofit dan gametofit morfologinya berbeda. sporofit berkembang dengan baik dan
berukuran makroskopik, sedangkan gametofitnya berukuran mikroskopik. Sporofit
terbagi menjadi alat pelekat, t angkai dan helaian. Alat pelekat merupakan cabang-cabang yang dikotom (haptera). Tangkai tidak bertangkai, silindris atau agak memipih, diujung tangkai ini terdapat helaian yang utuh atau berbagi vertikal menjadi beberapa segmen. Tangkai terdiri dari medulla dan korteks dikelilingi selapis sel meneyerupai epidermis.
•
Tipe Diplontik
Contoh:
F ucales
. Diantara jenis-jenisPhaeophyceae
, golonganF ucales
ini adalah unik, karena tidak mempunyai keturunan yang membentuk spora. Disini hanya ada satu keturunan yaitu tubuh yang diploid, dengan demikian tidak mempunyai pergantian keturuanan. Meiosis terjadi sebelum gametogenesis, jadi yang bersifat haploid hanya gametnya.Adapula yang menganggap keturunan yang diploid tadi sebagai sporofit dan spora yang dihasilkan sporangianya akan berfungsi sebagai gamet. Gamet jantan (anterozoid) berflagella dua buah yang letaknya dibagian lateral. Gamet dibentuk dalam anteredium, gamet betina berupa sel telur yang dibentuk dalam oogonium. Jadi perkembangbiakannya secara oogami. Anteredium atau oogonium dibentuk dalam konseptakel. Pada umumnya terkumpul dalam satu cabang yang
menggelembung, cabang-cabang ini disebut reseptakel. Bangsa ini terdiri dari tiga suku, yaitu
F ucaceae
,Cystoseiraceae,
dan
Sargasseaceae.
Daur hidup Fucus s p s alah s atu contoh
A lg a C oklat
KLASIFIKASI PHEOPHYTA
Sebelum tahun 1922 semua sistem untuk
klasifikasi alga coklat yang didasarkan pada
struktur vegetatif dan metode reproduksi. Pada
tahun itu sistem yang diusulkan mengambil siklus
hidup menjadi pertimbangan, tetapi
data tersebut cukup untuk klasifikasi yang
memadai. Pada tahun 1933 data yang memadai
telah terkumpul untuk menjamin pemisahan ke
dalam tiga seri berikut:
Isogeneratae
dengan
pergantian generasi isomorfik, dan
Heterog eneratae
dengan pergantian
heteromorphic generasi, dan
C lyclos poreae
dimana hanya ada generasi diploid.
Dengan demikian sebagai ganggang coklat yang
memiliki kelas (
Phaeophyceae
) atau divisi
(
Phaeophyta
) yang
Isogeneratae,
Heterog eneratae
, dan
Cyclosporeae
memiliki
subkelas atau kelas.
Isogeneratae ini memiliki siklus hidup dengan pergantian isomorfik generasi. Generasi sporofit dapat menghasilkan zoospora, aplanospora, atau spora netral. Reproduksi seksual dari gametofit mungkin isogami, anisogami, atau oogami. Kelas ini dibagi menjadi lima ordo yang berbeda dar i satu sama lain dalam struktur vegetatif, modus pertumbuhan, dan struktur organ reproduksi.
Ordo
S phacelarialis
Sphacelariales memiliki pergantian isomorfik generasidan thalli dimana pertumbuhan dimulai oleh sel
apikal tunggal yang memotong derivatif silinder bagian posteriornya Talus secara bebas dan bercabang. Bagian atas adalah Ectocarpus-seperti dengan sel bergabung ujung ke ujung dalam satu baris (monosiphonous);
porsi yang lebih rendah umumnya
Sphacelaria-seperti dengan
sel-sel dalam tingkatan melintang (polysiphonous). Suku ini mempunyai 2 marga yaitu Zanardinia dan Cutleria. . Zanardinia mempunyai pergantian keturunan yang gametofit dan sporofitnya identik
satu sama lain, sedang
gametofit Cutleria ti dak identik dengan sporofitnya, hingga pergantian keturunan dari Cutleria bersifat isomorfik.
Ordo
Tilopteridales
Ordo
Cutleriales
Ordo
Dictyotales
1. Kelas
is og eneratae
Ordo
E ctocarpales
Ectocarpales
memiliki
pergantian
isomorfik
generasi dan
memiliki talus
filamen
bercabang
dimana
pembelahan sel
tidak terlokalisasi.
memiliki pergantian isomorfik generasi dimana thalli yang tegak, diratakan dengan pertumbuhan yang diprakarsai oleh apikal tunggal pada puncak masing-masing cabang2. Kelas
Heterrog eneratae
•
Heterogeneratae yang memiliki pergantian
heteromorphic sporofit selalu lebih besar dari
gametofit. Sporofit biasanya ukuran makroskopik
dan memepunyai bentuk tertentu, gametofit
selalu berfilamen dan ukuran mikroskopis.
Sporofit dari Heterogeneratae dapat
menghasilkan zoospora atau spora
netral. Berdasarkan struktur vegetatif dari
sporofit Heterogeneratae dibagi menjadi dua
subkelas, Haplostichineae dan Polystichineae.
a. Subclass
Haplostichineae
• Ordo
Chordariales
Chordariales termasuk haplostichineae, dimana sporofit filamen bercabang tidak
nyata dan dipadatkan menjadi talus
pseudoparenchymatous. Sejauh ini, semua gametofit yang dikenal adalah isogami.
• Ordo
S porochnales
Sporochnales memiliki sporofit dimana masing-masing cabang berakhir dalam seberkas rambut. Pertumbuhannya adalah trichothallic. Sporangia unilokular biasanya dalam kelompok padat. Gametofit adalah mikroskopis dan oogami.
• Ordo
Des mares tiales
Thalli dari Desmarestiales memiliki filamen tunggal pada setiap puncak tumbuh. Gametofit adalah mikroskopis dan oogami. Desmarestia memiliki dua pusat distribusi, yaitu, utara Atlantik dan perairan utara Pasifik sebagai kontras
dengan Antartika dan wilayah sekitarnya.
b. Subkelas
Polystichineae
• Ordo
Punc tari ales
Sporofit dari Punctariales yang berukuran sedang, parenchymatous, dan tumbuh dengan cara pembelahan sel kabisat yang tidak
terlokalisasi dalam meristem.
• Ordo
Dic tyosiphonales
Dictyosphonales telah bercabang thalli silindris dimana pertumbuhan dimulai oleh sel apikal tunggal. Sporofit biasanya menghasilkan sporangia unilokular saja. Gametofit yang mikroskopis dan isogami.
• Ordo
L aminariales
Kebanyakan anggota Laminariales (para kelps) memiliki sporofit eksternal. Pertumbuhan ini disebabkan daerah meristematik. Sporofit memproduksi sporangia unilokular saja yang terletak pada sori.
3. Kelas
Cyclos poreae
•
pergantian hidup bebas generasi multiseluler. Talusnya adalah
sporofit, dan satu dengan spora yang dihasilkan oleh fungsi
unilokular sporangia secara langsung sebagai gamet. Selnya
membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan
konseptakel betina. Di dalam konseptakel jantan terdapat
Anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium
yang menghasilkan ovum. Spermatozoid membuahi ovum yang
menghasilkan zigot.
•
Kelas Cyclosporeae hanya memiliki satu bangsa yaitu Fucales,
contoh marga lain misalnya Sargassum yang terapung atau melekat
pada bebatuan, memiliki gelembung, perkembangbiakan dengan
fragmentasi dan hidup di lautan tropika. Fucus melekat pada
bebatuan, memiliki gelembung, berkembangbiak dengan
fragmentasi talus, hidup di semua lautan.
PERANAN PHAEOPHYTA BAGI
MANUSIA
•
Garam
–garam yang dapat larut dalam
air, khususnya garam-garam natrium
dari asam alginate digunakan dalam
industri tekstil sebab dapat
menghaluskan dan membuat bahan
menjadi lebih baik. Garam-garam
alkali dapat juga digunakan sebagai
pengental bahan untuk pewarnaan di
industri percetakan, sebagai penguat
dan perekat benang-benang yang
digunakan untuk tenun, sebagai bahan
perekat di industri briket khususnya
yang terbuat dari batubara atau liginit
(Pakidi dan Suwoyo, 2017).
•
Sebagai penstabil yang dapat
memberikan kelembutan pada kulit
dan tekstur es krim serta mencegah
terbentuknya kristal yang kasar
(Rasyid, 2003).
•
Alginate memiliki afinitas (daya
ikat) yang tinggi terhadap logam
berat dan unsur-unsur radioaktif.
Oleh karena alginat tidak dapat
dicerna, maka konsumsi alginat
sangat membantu membersihkan
polusi logam berat dan unsur
radioaktif yang masuk ke dalam
tubuh melalui makanan yang
terkontaminasi.
•