• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan dan Perbanyakan Sel Pada Tu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan dan Perbanyakan Sel Pada Tu"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Ketika belajar di SMA/MA, kita pernah mempelajari sel sebagai penyusun tubuh tumbuhan, hewan, manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Lalu, masih ingatkah kita dengan cara perkembangan dan perbanyakan sel, khususnya sel tumbuhan. Pada makalah ini kita akan membahas tentang bagaimana cara perkembangan dan perbanyakan sel pada tumbuhan.

Jika dilihat sekilas di bawah mikroskop, tampak bentuk sel itu kaku dan seperti benda mati. Akan tetapi ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, di dalam sel terjadi segala proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari-hari itu terjadi pada tingkat sel. Ini dapat digambarkan dengan kegiatan kita sehari-hari, misalnya ketika kita melakukan aktivitas membaca buku. Sel-sel apa sajakah yang bekerja saat kita melakukan aktivitas itu? Sel-sel tubuh yang bekerja antara lain sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan kita bisa memegang buku. Selain itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja menerima bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel otak akan menerjemahkan sehingga menghasilkan suatu pengertian.

Berdasarkan gambaran tersebut dapat kita ketahui bahwa sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut menunjukkan bahwa tubuh manusia tersusun atas kumpula sel-sel, sama halnya dengan sel-sel pada tumbuhan. Sel-sel berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringan-jaringan akan menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ-organ tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem. Sistem organ inilah yang akan membentuk organisme baru.

PEMBAHASAN

Pada dasarnya pembelahan sel merupakan reproduksi sel. Setiap sel dapat memperbanyak diri membentuk sel-sel yang baru melalui proses pembelahan. Pembelahan sel tersebut bertujuan untuk menghasilkan keturunan yang identik, menambah jumlah sel, atau mengganti sel-sel yang rusak. Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu mitosis dan meiosis.

(2)

A. Mitosis

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.

Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner. Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.

Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.

Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:

(3)

Interfase:

Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi untuk ekspresi informasi genetik.

Profase:

 Nukleolus melebur dan kromatin (gabungan hasil replikasi DNA dengan protein) terkondensasi menjadi kromosom.

 Masing-masing kromosom hasil replikasi mengandung 2 kromatid yang mengandung informasi genetik yang sama.

 Mikrotubulus sitoskeleton berubah fungsi dari mempertahankan bentuk sel menjadi fungsi membangun spindel mitotik dari bagian sentrosom.

Metafase :

 Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas  Terdapat bidang pembelahan (ekuator)

 Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul berderet pada bidang pembelahan  Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )

 Tegangan serat spindel membuat kromosom berada satu bidang pada pusat sel.

Anafase :

 Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya

 Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua  Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson

 Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal )

Telofase :

 Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatin  Anak inti dibentuk kembali

 Dinding inti dibentuk kembali  Benang-benang gelendong hilang

B. Meiosis

(4)

diploid. Dioploid berarti rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satu kromosom dapat dijumpai pada bentuk yang sama (atau termodifikasi) pada kromosom kedua di dalam inti. Kedua kromosom membentuk pasangan sedemikian yang dinamakan homolog.

Ciri pembelahan secara meiosis adalah: Terjadi di sel kelamin; Jumlah sel anaknya 4 Jumlah kromoson 1/2 induknya; Pembelahan terjadi 2 kali; Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah; Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak; Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis bertujuan untuk mendapatkan individu yang memiliki jumlah kromosom ½ dari induk.

Meiosis I : profase, metafase 1, anafase 1, telofase 1 Meiosis II : profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2

Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetis yang: 1. Separuh dari bahan gametogonium.

2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase I.

Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Gametogenesis pada tumbuhan terjadi melalui mitosis, bukan meiosis. Meiosis pada tumbuhan tidak menghasilkan gamet, melainkan spora.

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelahan sel, tumbuhan mempunyai dua proses yaitu Mitosis dan Meiosis. Pada proses Mitosis ada beberapa tahapan yaitu: Interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase. Sedangkan pada meiosis terbagi menjadi dua tahapan yaitu meiosis I (profase, metafase 1, anafase 1, telofase 1) dan meiosis II (profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2). Tetapi tumbuhan berbeda dengan hewan dan manusia dalam proses gametogenesisnya. Karena gametogenesis pada tumbuhan terjadi melalui mitosis, sedangkan gametogenesis pada hewan dan manusia terjadi melalui meiosis dan pada proses meiosis tumbuhan tidak menghasilkan gamet, melainkan spora.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) persepsi kegunaan (X1), (2) persepsi kemudahan (X2) serta (3)

 Melalui kegiatan observasi, siswa mampu mengidentifkasi nilai gizi makanan kemasan dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat serta lingkungan alam,

Dengan kriteria, apabila kondisi penurunan adukan pada test ini tidak melebihi dari 12 cm maka coran tersebut dapat digunakan dan bila penurunannya melebihi dari

Penyelesaian sengketa tanah ulayat di nagari Pangkalan pada mulanya diselesaikan oleh penghulu suku atau mamak kepala kaum beserta anak kemenakan yang dilakukan

Izin Usaha Perikanan adalah ijin tertulis yang harus dimiliki oleh perorangan atau Badan Hukum yang melakukan kegiatan di bidang usaha perikanan dengan

Peneliti berupaya untuk menggambarkan secara kualitatif peran LSM KOALISI PEREMPUAN INDONESIA (KPI) Kota Semarang dalam mendorong terwujudnya keterbukaan informasi publik

Evaluasi kesesuaian lahan di Wilayah Pengembangan Tanaman Pangan Kecamatan Wasile Timur bertujuan untuk mengetahui potensi lahan yang sesuai, faktor penghambat lahan

Bila menghasilkan keuntungan, maka keuntungan tersebut dibagi dua dengan presentase yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak, jadi mudharabah itu kerja sama yang