• Tidak ada hasil yang ditemukan

Luas Panen dan Produksi Padi di Sumatera Barat, 2021

N/A
N/A
Dea Safitri

Academic year: 2023

Membagikan "Luas Panen dan Produksi Padi di Sumatera Barat, 2021"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT

No. 57/11/13/Th. XXIV, 1 November 2021

„

„ Pada 2021, luas panen padi diperkirakan sebesar 285.474 hektar dengan produksi sebesar 1.361.769 ton GKG.

„

„ Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2021 diperkirakan mencapai 784.433 ton.

Luas Panen dan Produksi

Padi di Sumatera Barat 2021

(Angka Sementara)

(2)

„

„ Luas panen padi pada 2021 diperkirakan sebesar 285.474 hektar, mengalami penurunan sebanyak 10.190 hektar atau 3,45 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 295.664 hektar.

„

„ Produksi padi pada 2021 diperkirakan sebesar 1.361.769 ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 25.500 ton GKG atau 1,84 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 1.387.269 ton GKG.

„

„ Jika potensi produksi padi pada 2021 dikonversikan menjadi beras

untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada

2021 diperkirakan sebesar 784.433 ton, mengalami penurunan

sebanyak 14.689 ton atau 1,84 persen dibandingkan 2020 yang

sebesar 799.123 ton.

(3)

1. Pendahuluan

Sejak 2018, BPS telah bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN), Badan Informasi dan Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.

Penyempurnaan dalam berbagai tahapan penghitungan produksi beras telah dilakukan secara komprehensif tidak hanya luas lahan baku sawah saja tetapi juga perbaikan penghitungan konversi gabah kering menjadi beras. Secara garis besar, data yang diperlukan dan dikumpulkan dalam penghitungan produksi beras antara lain:

1. Luas lahan baku sawah nasional yang digunakan untuk mengestimasi luas panen yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.686/SK-PG.03.03/

XII/2019 tanggal 17 Desember 2019 adalah sebesar 7.463.948 hektar.

2. Pengamatan fase tumbuh padi untuk menghitung luas panen dengan KSA yang dikembangkan bersama BPPT dan telah mendapat pengakuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

3. Produktivitas per hektar berasal dari Survei Ubinan yang telah dilakukan penyempurnaan dengan mengganti metode ubinan berbasis rumah tangga menjadi berbasis sampel KSA.

Khusus penghitungan potensi produksi padi periode September sampai dengan Desember 2021 menggunakan pendekatan produktivitas Subround III 2020.

4. Angka konversi dari gabah kering panen (GKP) ke gabah kering giling (GKG) dan angka konversi dari GKG ke beras berasal dari Survei Konversi Gabah ke Beras pada tahun 2018 yang merupakan angka konversi yang lebih akurat dengan melakukan survei di dua periode musim yang berbeda dengan basis provinsi sehingga didapatkan angka konversi untuk masing-masing provinsi yang memperhitungkan pengaruh musim.

2. Luas Panen dan Produksi Padi di Sumatera Barat

2.1. Luas Panen Padi di Sumatera Barat

Berdasarkan hasil Survei KSA, terjadi pergeseran puncak panen padi pada 2021 dibandingkan 2020. Puncak panen padi pada 2021 terjadi pada bulan Oktober, sementara puncak panen pada 2020 terjadi pada bulan April (Gambar 1).

Realisasi panen padi sepanjang Januari hingga September 2021 sebesar 206.271 hektar, atau mengalami penurunan sekitar 21.218 hektar (9,33 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 227.489 hektar. Sementara itu, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 79.203 hektar. Dengan demikian, total potensi luas panen padi pada 2021 diperkirakan mencapai 285.474 hektar, atau mengalami penurunan sekitar 10.190 hektar (3,45 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 295.664 hektar. Luas panen tertinggi pada

(4)

2021 terjadi pada Oktober, yaitu sebesar 31.643 hektar, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan September, yaitu sebesar 12.817 hektar.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2020 21,56 24,23 31,48 33,31 31,80 18,09 23,45 25,94 17,63 30,73 22,43 15,02 2021 23,99 25,38 26,68 26,41 23,11 19,49 28,65 19,74 12,82 31,64 20,19 27,37 0,00

5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00

Ribu Hektar

Gambar 1 Perkembangan Luas Panen Padi di Sumatera Barat (Ribu Hektar), 2020-2021*

Keterangan: * Luas panen Oktober-Desember 2021 adalah angka potensi.

2.2. Produksi Padi di Sumatera Barat

Produksi padi di Sumatera Barat sepanjang Januari hingga September 2021 diperkirakan sekitar 984.354 ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 79.931 ton GKG (7,51 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 1.064.285 ton GKG. Sementara itu, potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 377.415 ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2021 diperkirakan mencapai 1.361.769 ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 25.500 ton GKG (1,84 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 1.387.269 ton GKG.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2020 100,00 112,80 145,31 154,48 151,28 86,49 108,86 120,95 84,10 143,76 107,48 71,75 2021 116,05 123,57 130,47 127,46 109,39 91,68 131,03 93,09 61,60 150,45 97,89 129,08 0,00

20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00 180,00

Riibu Ton -GKG

Gambar 2 Perkembangan Produksi Padi di Sumatera Barat (Ribu Ton-GKG), 2020-2021*

Keterangan: * Produksi padi September-Desember 2021 adalah angka sementara.

(5)

Produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 150.453 ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan September, yaitu sebesar 61.598 ton GKG. Berbeda dengan produksi pada 2021, produksi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April (Gambar 2).

Tiga kabupaten dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah Kabupaten Tanah Datar, Solok dan Agam. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah adalah Kabupaten Kep. Mentawai, Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang (Gambar 3).

174.619,32 155.665,88 171.536,76 144.382,01 134254,49 149375,09 144846,94 48497,06 45.926,90 62.872,74 48.462,22 23548,02 37.068,00 17.581,42 14096,64 5577,57 4667,50 3776,37 514,36

188.550,44 177.428,18 170.030,45 143.245,11 134.797,27 129.638,80 118.368,52 59073,54 54612,17 49.138,64 46479,62 25975,05 22152,4 14579,25 9958,54 7911,6 5205,51 3604,59 1.019,47

2020 2021

Gambar 3 Perkembangan Produksi Padi di Sumatera Barat (Ribu Ton-GKG), 2020-2021*

Keterangan: * Produksi padi September-Desember 2021 adalah angka sementara.

Kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2021 terjadi di Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Solok Selatan. Sementara itu, penurunan produksi padi pada 2021 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Dharmasraya.

2.3. Produksi Beras di Sumatera Barat

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi sepanjang Januari hingga September 2021 setara dengan 567.027 ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 46.043 ton (7,51 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 613.071 ton. Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 217.406 ton beras. Dengan demikian, potensi produksi beras pada 2021 diperkirakan mencapai 784.433 ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 14.689 ton (1,84 persen) dibandingkan produksi beras 2020 yang sebesar 799.123 ton.

Produksi beras tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 86.667 ton.

Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan September, yaitu sebesar 35.483

(6)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2020 57,60 64,98 83,71 88,99 87,14 49,82 62,71 69,67 48,45 82,81 61,91 41,33 2021 66,85 71,18 75,16 73,42 63,02 52,81 75,48 53,62 35,48 86,67 56,39 74,35 0,00

10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00

Ribu Ton

Gambar 4 Perkembangan Produksi Beras di Sumatera Barat (Ribu Ton-Beras), 2020-2021*

Keterangan: * Produksi beras September-Desember 2021 adalah angka sementara.

3. Penjelasan Teknis

3.1. Produksi Padi/Beras

Produksi padi diperoleh dari hasil perkalian antara luas panen (bersih) dengan produktivitas.

Luas panen tanaman padi di lahan sawah harus dikoreksi dengan besaran konversi galengan.

Sementara itu, untuk luas panen tanaman padi di lahan bukan sawah, luas galengan dianggap tidak ada (tidak dikoreksi dengan besaran konversi galengan). Produksi padi dan beras dihitung pada level kabupaten/kota.

3.2. Luas Panen Padi

Sejak 2018, BPS menggunakan metode KSA untuk penghitungan luas panen padi. Luas panen padi dihitung berdasarkan pengamatan yang objektif (objective measurement) menggunakan metodologi KSA yang dikembangkan oleh BPPT dan BPS. Metodologi KSA telah mendapat pengakuan dari LIPI. Sampai saat ini, metodologi KSA menggunakan 25.347 sampel segmen lahan berbentuk bujur sangkar berukuran 300m X 300m (9 hektar) dengan lokasi yang tetap. Setiap bulan, masing-masing sampel segmen diamati secara visual di 9 titik dengan menggunakan HP berbasis android sehingga dapat diamati kondisi pertanaman di sampel segmen tersebut (persiapan lahan, fase vegetatif, fase generatif, fase panen, lahan puso/rusak, lahan pertanian ditanami bukan padi, dan lahan bukan pertanian). Hasil amatan kemudian difoto dan dikirimkan ke server pusat untuk diolah. Pengamatan yang dilakukan setiap bulan memungkinkan perkiraan potensi produksi beras untuk 3 bulan ke depan dapat disediakan sehingga dapat digunakan sebagai basis perencanaan tata kelola beras yang lebih baik. Saat ini, total titik amatan Survei KSA dalam satu bulan mencapai 228.123 titik amatan.

ribu ton. Berbeda dengan produksi pada 2021, produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April (Gambar 4).

(7)

3.3. Produktivitas per Hektar

Estimasi angka produktivitas padi diperoleh dari Survei Ubinan. Sejak 2018, BPS menggunakan hasil Survei KSA dalam penentuan sampel ubinan. Penggunaan basis KSA dalam menentukan sampel ubinan bertujuan mengurangi risiko lewat panen (non-response) sehingga perhitungan menjadi lebih akurat. Penentuan lokasi sampel ubinan yang tadinya dilakukan secara manual saat ini menggunakan aplikasi berbasis android. Koordinat plot ubinan digunakan sebagai dasar dalam melakukan evaluasi dan analisa spasial ubinan. Pelatihan secara berjenjang juga telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas petugas ubinan. Selain itu, telah dikembangkan pula metode pengolahan data ubinan berbasis web dan software untuk pengecekan data pencilan (outlier) sehingga dapat meningkatkan kualitas data yang dihasilkan.

3.4. Status Angka

Hasil pengamatan Survei KSA pada bulan berjalan dapat digunakan untuk mengestimasi potensi luas panen selama tiga bulan ke depan. Potensi panen satu bulan ke depan diperkirakan dari fase generatif, potensi panen dua bulan ke depan dari fase vegetatif akhir, dan potensi panen tiga bulan ke depan dari fase vegetatif awal.

Sebagai catatan, angka produksi padi 2020 merupakan angka tetap. Sementara angka produksi padi 2021 merupakan angka sementara karena masih mengandung angka potensi luas panen (Oktober-Desember) dan menggunakan produktivitas tahun sebelumnya (September- Desember). Angka luas panen 2021 terdiri dari angka realisasi luas panen Januari hingga September dan potensi luas panen Oktober hingga Desember. Angka produktivitas yang digunakan untuk penghitungan produksi padi bulan September sampai dengan Desember 2021 merupakan angka produktivitas hasil Survei Ubinan Subround III 2020. Oleh karena itu, angka luas panen dan produksi padi/beras 2021 dapat berubah setelah diperoleh angka realisasi luas panen hasil Survei KSA periode Oktober hingga Desember dan angka realisasi produktivitas hasil Survei Ubinan Subround III (September-Desember) 2021.

3.5. Luas Lahan Baku Sawah Nasional

Sejak tahun 2017, perhitungan luas lahan baku sawah disempurnakan melalui verifikasi 2 tahap. Verifikasi tahap pertama menggunakan citra satelit resolusi sangat tinggi. Pemanfaatan citra satelit dalam statistik pangan telah dibahas dalam lokakarya internasional yang melibatkan FAO, IFPRI, Kementerian Pertanian, BPPT, MAPIN, IRRI, BPS, dan BIG di Kantor Staf Presiden pada tanggal 27 November 2017. Citra satelit resolusi sangat tinggi yang diperoleh dari LAPAN kemudian diolah oleh BIG mengunakan metode Cylindrical Equal Area (CEA) untuk dilakukan pemilahan dan deliniasi antara lahan baku sawah dan bukan sawah. Metode ini menghasilkan angka luas sawah yang aktual sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Verifikasi tahap kedua dilakukan melalui validasi ulang di lapangan oleh Kementerian ATR/BPN. Masukan informasi dari hasil KSA BPS juga digunakan dalam validasi ulang di lapangan oleh Kementerian ATR/

BPN.

Pada 2019, Kementerian ATR/BPN menetapkan luas lahan baku sawah nasional 2019 berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No. 686/SK-PG.03.03/XII/2019, tanggal

(8)

17 Desember 2019, tentang Penetapan Luas Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019 yaitu sebesar 7.463.948 hektar. Dengan menggunakan informasi luas lahan baku sawah tersebut, perhitungan ulang dilakukan untuk luas panen dan produksi padi pada 2018.

3.6. Angka Konversi dari Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah Kering Giling (GKG) dan Angka Konversi dari GKG ke Beras

Penghitungan konversi gabah menjadi beras memerlukan angka konversi GKP ke GKG dan angka konversi GKG ke beras. Pada 2018, BPS memperbaharui kedua angka ini dengan melaksanakan Survei Konversi Gabah ke Beras di dua periode musim yang berbeda dengan basis provinsi sehingga didapatkan angka konversi untuk masing-masing provinsi. Sebelumnya, survei hanya dilakukan pada satu musim tanam dan secara nasional. Angka konversi GKP ke GKG serta GKG ke beras hasil survei pada level provinsi digunakan dalam perhitungan produksi padi (GKG) dan beras. Angka tersebut bervariasi antar provinsi. Selain itu, perhitungan produksi beras juga memperhitungkan proporsi gabah dan beras yang susut atau tercecer dan digunakan untuk penggunaan non pangan. Gambar 5 menyajikan alur konversi gabah hingga menjadi beras untuk pangan penduduk pada level nasional.

Gambar 5 Alur Konversi Gabah Menjadi Beras

Keterangan:

1. Survei Konversi Gabah ke Beras tahun 2018

2. Konversi yang digunakan dalam perhitungan NBM/Neraca Bahan Makanan (Bahan Ketahanan Pangan-Kementan) 3. Beras untuk pangan penduduk mencakup pangan rumah tangga dan non rumah tangga, seperti hotel, restoran, dan

katering

1

BAHAN INDUSTRI

GKP

PAKAN TERNAK

GKG

BIBIT/

BENIH

BERAS

PAKAN

TERNAK INDUSTRIBAHAN SUSUT/

TERCECER

BERAS UNTUK PANGAN PENDUDUK 3) Angka

Konversi1)

0,44% 2)

SUSUT/

TERCECER

0,90% 2) 0,56% 2)

5,40% 2)

0,17% 2) 2,50% 2)

0,66% 2) UNTUK GKG

DIOLAH

92,70% 96,67%

Angka Konversi1)

Non Pangan Non Pangan

(9)

Tabel 1 Luas Panen Padi di Sumatera Barat Menurut Kabupaten/Kota (Hektar), 2020-2021

Kabupaten/Kota Luas Panen Perkembangan

2020 2021*) Absolut

(Kol. [3] - Kol. [2]) Relatif (%) (Kol. [4] x 100 / Kol. [2])

(1) (2) (3) (4) (5)

Kepulauan Mentawai 208 410 201 96,78

Pesisir Selatan 30.047 30.207 160 0,53

Solok 33.518 36.147 2.629 7,84

Sijunjung 16.080 14.038 -2.042 -12,70

Tanah Datar 32.729 33.577 847 2,59

Padang Pariaman 30.831 26.039 -4.792 -15,54

Agam 32.764 31.968 -796 -2,43

Lima Puluh Kota 30.791 30.527 -264 -0,86

Pasaman 33.192 28.631 -4.562 -13,74

Solok Selatan 13.647 14.618 972 7,12

Dharmasraya 8.313 5.152 -3.161 -38,02

Pasaman Barat 9.776 11.366 1.590 16,26

Padang 10.657 10.019 -638 -5,99

Solok 2.719 2.294 -424 -15,60

Sawahlunto 1.300 1.503 204 15,66

Padang Panjang 809 857 48 5,92

Bukittinggi 620 548 -72 -11,60

Payakumbuh 4.791 5.292 501 10,46

Pariaman 2.874 2.283 -592 -20,58

SUMATERA BARAT 295.664 285.474 -10.190 -3,45

*) Luas panen Oktober-Desember 2021 adalah angka potensi

(10)

Tabel 2 Produksi Padi di Sumatera Barat Menurut Kabupaten/Kota (Ton-GKG), 2020-2021

Kabupaten/Kota Produksi Padi Perkembangan

2020 2021*) Absolut

(Kol. [3] - Kol. [2]) Relatif (%) (Kol. [4] x 100 / Kol. [2])

(1) (2) (3) (4) (5)

Kepulauan Mentawai 514 1.019 505 98,20

Pesisir Selatan 144.382 143.245 -1.137 -0,79

Solok 155.666 177.428 21.762 13,98

Sijunjung 62.873 49.139 -13.734 -21,84

Tanah Datar 174.619 188.550 13.931 7,98

Padang Pariaman 144.847 118.369 -26.478 -18,28

Agam 171.537 170.030 -1.506 -0,88

Lima Puluh Kota 134.254 134.797 543 0,40

Pasaman 149.375 129.639 -19.736 -13,21

Solok Selatan 48.497 59.074 10.576 21,81

Dharmasraya 37.068 22.152 -14.916 -40,24

Pasaman Barat 45.927 54.612 8.685 18,91

Padang 48.462 46.480 -1.983 -4,09

Solok 17.581 14.579 -3.002 -17,08

Sawahlunto 5.578 7.912 2.334 41,85

Padang Panjang 4.668 5.206 538 11,53

Bukittinggi 3.776 3.605 -172 -4,55

Payakumbuh 23.548 25.975 2.427 10,31

Pariaman 14.097 9.959 -4.138 -29,36

SUMATERA BARAT 1.387.269 1.361.769 -25.500 -1,84

*) Produksi padi September-Desember 2021 adalah angka sementara

(11)

Tabel 3 Produksi Beras di Sumatera Barat Menurut Kabupaten/Kota (Ton-Beras), 2020-2021

Kabupaten/Kota Produksi Beras Perkembangan

2020 2021*) Absolut

(Kol. [3] - Kol. [2]) Relatif (%) (Kol. [4] x 100 / Kol. [2])

(1) (2) (3) (4) (5)

Kepulauan Mentawai 296 587 291 98,20

Pesisir Selatan 83.170 82.515 -655 -0,79

Solok 89.670 102.206 12.536 13,98

Sijunjung 36.217 28.306 -7.911 -21,84

Tanah Datar 100.588 108.613 8.025 7,98

Padang Pariaman 83.438 68.185 -15.253 -18,28

Agam 98.812 97.944 -868 -0,88

Lima Puluh Kota 77.336 77.649 313 0,40

Pasaman 86.046 74.677 -11.369 -13,21

Solok Selatan 27.936 34.029 6.092 21,81

Dharmasraya 21.353 12.761 -8.592 -40,24

Pasaman Barat 26.456 31.459 5.003 18,91

Padang 27.916 26.774 -1.142 -4,09

Solok 10.128 8.398 -1.729 -17,08

Sawahlunto 3.213 4.557 1.345 41,85

Padang Panjang 2.689 2.999 310 11,53

Bukittinggi 2.175 2.076 -99 -4,55

Payakumbuh 13.565 14.963 1.398 10,31

Pariaman 8.120 5.737 -2.384 -29,36

SUMATERA BARAT 799.123 784.433 -14.689 -1,84

*) Produksi beras September-Desember 2021 adalah angka sementara

(12)

Tabel 4 Luas Panen Padi di Sumatera Barat Menurut Kabupaten/Kota dan Periode Panen (Hektar), 2020-2021

Kabupaten/Kota

Luas Panen

Januari-September Oktober-Desember

2020 2021 2020 2021*)

(1) (2) (3) (4) (5)

Kepulauan Mentawai 150 219 58 190

Pesisir Selatan 25.370 26.661 4.677 3.546

Solok 25.560 24.252 7.958 11.894

Sijunjung 11.842 10.169 4.238 3.869

Tanah Datar 24.993 22.952 7.736 10.625

Padang Pariaman 23.597 20.306 7.234 5.732

Agam 25.676 23.041 7.088 8.927

Lima Puluh Kota 24.226 21.436 6.565 9.090

Pasaman 23.744 19.918 9.448 8.713

Solok Selatan 11.614 11.108 2.033 3.510

Dharmasraya 6.828 2.662 1.485 2.490

Pasaman Barat 6.924 8.129 2.852 3.236

Padang 7.622 6.620 3.034 3.398

Solok 1.838 1.598 880 696

Sawahlunto 1.139 773 161 730

Padang Panjang 602 575 207 282

Bukittinggi 466 309 154 239

Payakumbuh 3.270 3.679 1.520 1.613

Pariaman 2.026 1.861 848 421

SUMATERA BARAT 227.489 206.271 68.176 79.203

*) Luas panen padi Oktober-Desember 2021 adalah angka potensi

(13)

Tabel 5 Produksi Padi di Sumatera Barat Menurut Kabupaten/Kota dan Periode Panen (Ton-GKG), 2020-2021

Kabupaten/Kota

Produksi Padi

Januari-September Oktober-Desember

2020 2021*) 2020 2021**)

(1) (2) (3) (4) (5)

Kepulauan Mentawai 367 520 147 499

Pesisir Selatan 122.341 126.537 22.041 16.708

Solok 119.198 122.920 36.467 54.508

Sijunjung 49.707 37.119 13.166 12.019

Tanah Datar 130.247 127.606 44.372 60.944

Padang Pariaman 110.395 91.068 34.452 27.300

Agam 132.815 121.264 38.722 48.767

Lima Puluh Kota 105.257 94.643 28.997 40.154

Pasaman 107.206 90.746 42.169 38.893

Solok Selatan 40.274 44.873 8.223 14.200

Dharmasraya 30.766 11.584 6.302 10.569

Pasaman Barat 31.135 37.806 14.792 16.806

Padang 35.704 32.190 12.758 14.289

Solok 11.244 9.566 6.337 5.013

Sawahlunto 4.710 3.976 868 3.935

Padang Panjang 3.450 3.547 1.217 1.659

Bukittinggi 2.807 2.102 969 1.502

Payakumbuh 16.116 18.091 7.432 7.885

Pariaman 10.545 8.193 3.552 1.765

SUMATERA BARAT 1.064.285 984.354 322.984 377.415

*) Produksi padi September 2021 adalah angka sementara karena masih menggunakan produktivitas Subround III 2020

**) Produksi padi Oktober–Desember 2021 adalah angka sementara karena masih menggunakan angka potensi luas panen dan produktivitas Subround III 2020

(14)

Tabel 6 Produksi Beras di Sumatera Barat Menurut Kabupaten/Kota dan Periode Panen (Ton-Beras), 2020-2021

Produksi Beras

Kabupaten/Kota Januari-September Oktober-Desember

2020 2021*) 2020 2021**)

(1) (2) (3) (4) (5)

Kepulauan Mentawai 211 300 85 287

Pesisir Selatan 70.473 72.890 12.697 9.625

Solok 68.663 70.807 21.007 31.399

Sijunjung 28.633 21.382 7.584 6.924

Tanah Datar 75.027 73.506 25.560 35.106

Padang Pariaman 63.592 52.459 19.846 15.726

Agam 76.507 69.853 22.305 28.092

Lima Puluh Kota 60.632 54.518 16.704 23.131

Pasaman 61.755 52.273 24.291 22.404

Solok Selatan 23.200 25.849 4.737 8.180

Dharmasraya 17.722 6.673 3.630 6.088

Pasaman Barat 17.935 21.778 8.521 9.681

Padang 20.567 18.543 7.349 8.231

Solok 6.477 5.511 3.651 2.888

Sawahlunto 2.713 2.291 500 2.267

Padang Panjang 1.987 2.043 701 955

Bukittinggi 1.617 1.211 558 865

Payakumbuh 9.283 10.421 4.281 4.542

Pariaman 6.074 4.720 2.046 1.017

SUMATERA BARAT 613.071 567.027 186.052 217.406

*) Produksi beras September 2021 adalah angka sementara karena masih menggunakan produktivitas Subround III 2020

**) Produksi beras Oktober–Desember 2021 adalah angka sementara karena masih menggunakan angka potensi luas panen dan produktivitas Subround III 2020

(15)

Gambar 6 Infografis Perkembangan Luas Panen dan Produksi Padi di Sumatera Barat, 2021

(16)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT

Faizal A. SE, M.Si

Koordinator Fungsi Statistik Produksi (0751) 442158, 442160

ical@bps.go.id

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang

mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi:

Untuk layanan perpustakaan, penjualan data mikro, publikasi elektronik, publikasi cetakan, dan peta digital wilayah kerja statistik sesuai peraturan yang berlaku maupun konsultasi statistik dapat menghubungi Pelayanan Statistik Terpadu (PST) di pst.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Proposal kegiatan lomba cerdas tangkas pramuka pada tahun

Praktikum Create Read Update dan Delete (CRUD) OOP PHP &