Pertemuan 2
Komunikasi Lintas Budaya Budaya Tinggi, Budaya Rendah
& Budaya Massa
BUDAYA TINGGI (HIGH CULTURE)
Budaya tinggi budaya yang berasal dari kaum elit
Didalamnya terdapat nilai – nilai bersumber dari pemikiran masyarakat terpelajar
Tradisi-tradisi masyarakat tempo dulu diturunkan secara turun temurun.
Selera tinggi, terstandar dan dengan kontrol karya yang ketat
Di Eropa, musik Mozart dkk merupakan produk high culture masyarakat pelajar di Eropa.
Problem: Seringkali, suatu budaya menganggap budayanya paling baik/paling berkelas, sementara, budaya di luar
budayanya disamakan seperti warga kelas 2 (pinggiran)
Setiap budaya memiliki perbedaan, karakter dan kekhasan dan cirinya masing-masing. Oleh karenanya, budaya tidak dapat mengklaim dirinya paling baik/paling berkelas dsb.
BUDAYA RENDAH (LOW CULTURE)
Budaya rendah berasal dari sebuah
praktik/pengalaman sehari-hari yang terkomodifikasi oleh kepentingan dan ekonomi dan politik
Pengkonsumsi low culture jauh lebih banyak dibanding high culture
Kepentingan industri selalu bermain di area budaya rendah dan budaya massa (Mass Culture)
Faktornya adalah; audien,pangsa pasar & ceruk pasar yang besar.
CATATAN:
High culture tidak berarti lebih baik/lebih benar daripada low culture. Begitu pula sebaliknya
Tidak pula berarti low culture lebih rendah dari high culture
Ia hanya istilah untuk mengklasifikasikan dan sebagai pembeda
Sejatinya, tidak ada hirarki budaya, masing-masing budaya memiliki eksistensi dan caranya masing-masing bagi
kelompok-kelompok pendukungnya.
Sehingga budaya tidak bisa diperbandingkan. (Plus- minusnya)
BUDAYA MASSA (MASS CULTURE)
Budaya Massa.. Massa berasal dari bahasa jerman Masse dan Kultur.
Kata “massa” pada budaya massa dipakai untuk merujuk pada mayoritas masyarakat yang tidak terpelajar dan non aristokrat; kelas menengah bawah, pekerja, dan kelompok miskin.
Budaya massa/Mass Culture berlawanan budaya elit/High Culture
Pengamat sosial membedakannya sebagai budaya populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas
yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang
Budaya tinggi mengacu kepada
sekumpulan masyarakat elit terpelajar
Budaya massa mengacu pada
masyarakat barat yang tak terpelajar dan
non aristokratik (Idi Subandy Ibrahim, 2005)
1. Musik Jazz termasuk high atau low culture?
2. Musik dangdut termasuk low culture atau budaya massa (mass culture)?
atau dua-duanya?
CATATAN:
Tidak jarang orang Eropa melihat budaya di luar budayanya sebagai budaya rendah/tidak elit/terpelajar.
Konsep budaya rendah selalu berkaitan dengan konsepsi masyarakat Eropa dan Amerika tentang budaya tinggi.
Konsekwensinya budaya massa hanya dapat
dipahami dalam kontrasnya dengan budaya
tinggi yang digerakkan oleh kelompok elit
terpelajar dalam masyarakat Eropa.
Budaya massa dinamika sosial, proses-proses
sosial yang didalamnya terkandung ragam makna di era industialisasi seperti sekarang ini
Budaya yang bukan budaya massa kita dibedakan menjadi dua : 1) budaya tinggi atau budaya elit, 2) budaya rakyat.
Budaya massa mendorong kita agar menjadi masyarakat konsumtif. Muaranya, akan
menghilangkan budaya rakyat.
BEBERAPA CATATAN TENTANG BUDAYA MASSA
Budaya Massa mengacu pada suatu produk dan praktek budaya yang melibatkan banyak orang terlibat didalamnya.
Didukung oleh industri yang dapat menciptakan produk budaya massa sekaligus menyebarkan dan mengambil keuntungan darinya.
Masyarakat yg tergiring dalam mass culture, tidak memiliki standar dalam menilai kualitas produk budaya, yang utama mudah untuk dikonsumsi.
Industri memodifikasi yg “tak bernilai” menjadi yg “bernilai”
secara profit, meskipun produk budayanya ecek-ecek/tidak berkualitas, mudah dinikmati, tanpa standar, selera
“dangkal”