• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUDIDAYA IKAN HIAS CUPANG

N/A
N/A
Fadly Ramadhan

Academic year: 2024

Membagikan "BUDIDAYA IKAN HIAS CUPANG "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BUDIDAYA IKAN HIAS CUPANG

MAKALAH

Di susun oleh:

Kelas XI MIA 2 SUMITRA

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS SMAN 7 KABUPATEN TANGERANG

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya baginya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, inayah-Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Makalah dengan judul ”Budidaya Ikan Cupang”. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para siswa yang membacanya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini.

Dengan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

Kresek, 30 Maret 2020 Penulis

i

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan Penulisan ... 1

BAB II PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN ... 2

A. Wadah Budidaya ... 2

B. Ciri-ciri Induk Jantan dan Betina ... 2

C. Teknik Pemijahan dan Produksi ... 3

D. Pembesaran Anak ... 4

E. Tahap Pemberian Makan ... 4

F. Tahap Pemindahan Anakan ... 5

G. Pembesaran ... 6

H. Pemanenan dan Paca Panen ... 6

BAB III ANALISIS EKONOMI ... 7

A. Analisis Ekonomi Budidaya Ikan Cupang Hias ... 7

BAB IV PENUTUP ... 10

A. Kesimpulan ... 10

B. Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar belakang

Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat khususnya anak-anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat merupakan tentera yang menarik bila diadu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga dan nama latinnya adalah Betta splendens, termasuk dalam famili Anabantidae (Labirynth Fisher).

Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Teknik Budidaya Ikan Cupang?

2. Apa Saja Tahapan Kegiatan Pembudidayaan Ikan Cupang?

3. Bagaimana Analisis Ekonomi terhadap budidaya ikan cupang?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan daripada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui teknik budidaya ikan Cupang (Betta splendens).

2. Mengetahui tahapan kegiatan dalam melakukan budidaya ikan cupang

(Betta splendens).

3. Memenuhi Tugas Mata Pelajaran PKWU KELAS 11 IPA SMAN 7

KABUPATEN TANGERANG.

1

(5)

BAB II

PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN

A. Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

B. Ciri-Ciri Induk Jantan dan Betina 1. Ciri-ciri Induk Jantan

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.

2. Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

1) Umur ± 4 bulan

2) Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.

3) Gerakannya agresif dan lincah.

4) Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

5) Ciri-ciri ikan betina :

6) Umur telah mencapai +- 4 bulan

7) Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.

8) Gerakannya lambat.

9) Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.

10) kondisi badan sehat.

(6)

C. Teknik Pemijahan dan Produksi

Pada induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah sedang pada induk betina perutnya membuncit dan secara transparan, telur pada saluran pengeluaran dapat terlihat.

Pada prinsipnya pemijahan dilakukan secara berpasangan dalam setiap wadah yang terpisah (akuarium, ember atau dalam kotak-kotak yang ditempatkan didalam bak). Sebelum dicampurkan induk betina dimasukkan dalam botol agar tidak mengganggu jantan dalam membuat sarang busa.

Sarang dibuat dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan melepaskannya ke bawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung dipermukaan air. Proses ini berlanjut berjam-jam dengan sesekali berhenti untuk makan.

Bila sarang telah siap, induk betina dikeluarkan dari botol, dicampurkan dengan jantan agar dapat memulai pemijahan. Pada saat pemijahan tubuh jantan menyelubungi induk betina membentuk huruf " U " dengan ventral saling berdekatan selama + 1 menit sampai mengeluarkan telur yang segera dibuahi sperma. Telur perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh induk jantan dengan mulutnya untuk selanjutnya diletakkan disarang busa. Proses pemijahan berlangsung selama + 1 jam dengan 20-25 tahap pemijahan yang sama. Ketika aktifitas pemijahan berakhir, induk betina dipindahkan dari tempat pemijahan untuk dikembalikan ke tempat pemeliharaan induk, namun sebaiknya lebih dulu dimasukkan dalam larutan metyline blue 2 mg/liter selama 24 jam untuk mengobati luka yang mungkin ada setelah pemijahan.

Sedang induk jantan tetap pada wadah pemijahan untuk merawat dan menjaga telur sampai menetas. Dalam setiap kali pemijahan diperoleh telur sebanyak 1000-1500 butir. Selanjutnya pemeliharaan larva dan pendederan serta pembesaran dapat dilakukan pada wadah berupa bak tembok dengan pakan berupa cacing Tubifex sp. atau Chironomus sp. untuk siap dipasarkan.

3

(7)

D. Pembesaran Anak

1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.

2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.

3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.

4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.

5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

E. Tahap Pemberian Makanan

Pada umumnya pemberian makanan pada anakan yang berumur kurang dari 5 hari bisa dihilangkan, karena anakan yang berumur kurang dari 5 hari tersebut masih mempunyai cadangan makanan yang dihasilkan oleh kuning telur yang melindunginya. jadi mulai umur 5-10 hari anakan baru mulai diberi makanan berupa: roteria, infusaria, kuning telor mentah .

dan setelah tahap kedua terlewati dengan lancar, masuklah ke dalam tahap ke 3 dimana anakan berumur 10-17 hari, anakan ini bisa diberi makanan berupa:

Kutu air yang disaring. Dan tahap terakhir bagi anakan yang berumur lebih dari 17 hari, bisa diberi makanan berupa Kutu air, Cuk, Cacing sutra .

Diagram Pemberian makanan anakan:

§ Hari 0-5 ---> Tidak perlu diberi apa apa

§ Hari 5-10 ---> Diberi Infusaria, Roteria, Kuning telor rebus

§ Hari 10-17 ---> Diberi kutu air yang telah disaring

§ Hari >17 ---> Diberi kutu air, cuk, cacing sutra

(8)

F. Tahap Pemindahan Anakan

Setelah melewati 4 tahup yang pertama mengenai cara pembarian pakan , sekarang yang perlu anda lakukan adalah memindahkan anakan ikan cupang tersebut ke dalam kolam pendederan, tentunya anda harus menyediakan tempatnya. :)

Tahapan persiapan dan perlakuan lainnya selama berada di dalam bak pendederan harus disesuaikan dengan jenis ikan hias yang dipijahkan. Wadah yang umum digunakan yaitu: Fiberglass, drum bekas, Paso, ember atau bak semen. Demikian pula dengan penempatannya, akan lebih baik bila ditempatkan ditempat yang terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari yang cukup

1. Untuk mengurangi sinar matahari langsung , anda dapat menggunakan

tumbuhan enceng gondok sebagai tambahan. langkah pemindahan dan perlakuan yang dibarikan kepada buirayak dapat dilihat sebagai berikut:

2. Sebaiknya ukuran bak pendederan cukup besar, misalnya dengan

menggunakan bak fiberglass ukuran 1M x 1M x 0.5M, sehingga burayak tersebut dapat berkembang dengan baik. Ketinggian air adalah 3/4 dari tinggi bak.

3. Untuk menghindari penyakit, air yang digunakan dicampur dengan rebusan

daun ketapang dan sedikit garam, aduklah secara merata, dan endapkan selama 1 hari. Cara pemindahan dapat dilakukan dengan memindahkan secara langsung dari akuarium, tetapi jangan lupa untuk melakukan "penyifonan"

untuk membuang kotoran yang ada. lamanya pemeliharaan di kolam pendederan kira-kira 1 bulan.

4. Untuk pemberian pakan perlu diperhatikan berdasarkan umurnya, dan jangan

sampai berlebihan seperti yang saya katakan diatas tadi. Penyifonan dilakukan minimal 2 hari sekali untuk menjaga kebersihan air.

5

(9)

G. Pembesaran

Siapkan akuarium dengan ukuran 20x20x15 atau stoples yang sebanding.

Perlu diingat, bahwa semakin besar semakin baik pula pertumbuhan tubuh dan siripnya(lebih optiman). isi air dengan 3/4 dari tinggi wadah. Kualitas air yang digunakan harus sama dengan air yang diberikan pada waktu pendederan, sehingga ikan cepat beradaptasi. Jangan lupa memberi penyekat (berupa karton, kertas, dll) antara akuarium. wadah lain yang perlu disiapkan adalah akuarium biasa yang kira-kira bisa menampung 80-100 ekor anakan.

Tujuannya agar proses penyortiran dapat berjalan lebih mudah.

Ketika burayak ikan cupang sudah dapat berenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran. Pindahkan anakan bersama induk jantannya. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

H. Pemanenan dan Pasca Panen

Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

6

(10)

BAB III

ANALISIS EKONOMI

A. Analisis Ekonomi Budidaya Ikan Cupang Hias Analisis Biaya Budidaya Cupang Hias

Asumsi Modal Awal

Indukan 5 pasang Rp 1.500.000,00 Sarana produksi Rp 1.000.000,00 TOTAL Rp 2.500.000,00

Asumsi Biaya Operasional Per Bulan

Sewa tempat Rp 250.000,00 Pakan dan obat-obatan Rp 100.000,00 Biaya gaji karyawan per orang Rp 400.000,00 Biaya listrik dan air Rp 100.000,00 Biaya transportasi Rp 150.000,00 Biaya perangkat kemasan Rp 25.000,00 Biaya lain-lain Rp 50.000,00 TOTAL Rp 1.075.000,00

Pendapatan Per Bulan*

Cupang hias @ 1.500 Rp 1.500,00 Rp 2.250.000,00 TOTAL Rp 2.250.000,00

* Ditetapkan harga jual cupang hias adalah Rp 1.500,00 per ekor.

7

(11)

Keuntungan Per Bulan

Keuntungan per bulan didapatkan dari selisih antara pendapatan per bulan dengan asumsi biaya operasional per bulan.

Pendapatan per bulan Rp 2.250.000,00 Asumsi biaya operasional per bulan (Rp 1.075.000,00) TOTAL Rp 1.175.000,00

Skala usaha pemasaran cupang hiasbergantung dari modal awal yang diinvestasikan dan tersedianya modal kerja untuk menutupi biaya operasional. Misalnya,unit usaha pembibitancupang hias membutuhkan sarana produksi berupa rak dan akuarium besar serta kolam pendederan. Kemudian, sarana produksi ini dapat dipakai selama 5 tahun. Dalam unit usaha pembibitan dibutuhkan waktu 1,5—2 bulan untuk dapat menghasilkan penjualan. Untuk itu dibutuhkan modal awal dan biaya operasional untuk 2 bulan pertama.

Dengan asumsi perhitungan tersebut, modal yang dibutuhkan unit usaha pembibitan adalah sebesar Rp 4.650.000,00. Berikut ini adalah analisis biaya yang dibutuhkan oleh unit usaha pembesaran:

Asumsi Modal Awal

Sarana produksi Rp 3.000.000,00 TOTAL Rp 3.000.000,00

Asumsi Biaya Operasional Per Bulan

Burayak cupang @1.500 Rp 1.500,00 Rp 2.250.000,00 Pakan dan obat-obatan Rp 100.000,00 Biaya sewa tempat Rp 250.000,00 Biaya gaji karyawan per orang Rp 400.000,00 Biaya listrik dan air Rp 100.000,00 Biaya transportasi Rp 150.000,00

(12)

Biaya perangkat kemasan Rp 25.000,00 Biaya lain-lain Rp 50.000,00 TOTAL Rp 3.325.000,00

Pendapatan Per Bulan**

Cupang hias @ 1.200 Rp 4.000,00 Rp 4.800.000,00 TOTAL Rp 4.800.000,00

** Asumsi kematian cupang selama pembesaran sebesar 20%.

Ditetapkan harga cupang hias adalah Rp 4.000,00 per ekor.

Keuntungan Per Bulan

Pendapatan per bulan Rp 4.800.000,00 Asumsi biaya operasional per bulan (Rp 3.325.000,00) TOTAL Rp 1.475.000,00

9

(13)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian tersebut di atas maka dapat disimpilkan sebagai berikut.

1. Untuk membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah

memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (encuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan..

2. Ikan akan dapat berkembang dan melakukan fertilisasi dengan baik jika

faktor eksternal dan internal juga baik. Faktor internalnya yaitu jika ikan jantan maupun ikan betina telah siap untuk melakukan pembuahan.

Sedangkan faktor eksternalnya yaitu suhu air dan juga pH air.

3. pemilihan induk ikan cupang harus selektif agar dapat menghasilkan benih

ikan cupang yang berkualitas.

B. Saran

Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualitas airnya karena kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http://yunias19ocean.blogspot.com/2011/01/budidaya-ikan-cupang-betta- spelendes.html

http://barbiekannisa.blogspot.com/2013/11/laporan-perencanaan-usaha-budidaya- ikan.html

11

Referensi

Dokumen terkait

Pada wadah sterofoam berukuran 40 cm x 30 cm x 20 cm dapat mengangkut betutu ukuran 120-260 gram sebanyak 3 kg, atau sebanyak 17 ekor dengan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa pembenihan ikan gabus di BPTPB Cangkringan menggunakan metode alami, dalam wadah budidaya berupa bak beton menghasilkan

Pada buku teks ini berisi tentang wadah budidaya yang dapat digunakan dalam melakukan budidaya ikan, media yang optimal dalam budidaya ikan agar proses budidaya dapat

Kultur skala semi massal (semi out-door) dimulai dali 20 I hingga 100 I dalam wadah besar, pada umumnya menggunakan akuarium atau bak-bak papan/.. plasttlq

Proposal usulan Skripsiini berjudul “Pengembangan Strategis Usaha Budidaya Ikan Cupang (Betta splendens) di POKDAKAN Mina Maju Mandiri, Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren,

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran panen ikan Neon Tetra dan disediakan ikan hasil pemeliharaan di dalam akuarium serta peralatan panen yang meliputi serok, baskom,

Pada wadah sterofoam berukuran 40 cm x 30 cm x 20 cm dapat mengangkut betutu ukuran 120-260 gram sebanyak 3 kg, atau sebanyak 17 ekor dengan

Pengendalian takaran, ukuran, dan jadwal pemberian pakan yang tepat sesuai dengan umur burayak, suhu, dan pH air akan mampu meningkatkan keberhasilan budidaya.. Mengendalikan takaran,