• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Budidaya Azolla Dalam Mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) Di Kelompok Peduli Lingkungan Menbar Desa Mentayan, Bengkalis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Budidaya Azolla Dalam Mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) Di Kelompok Peduli Lingkungan Menbar Desa Mentayan, Bengkalis"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Budidaya Azolla Dalam Mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) Di Kelompok Peduli Lingkungan Menbar Desa

Mentayan, Bengkalis

Sri Utami Lestari*1, Anna Anggraini 2, Fikratul Ihsan3

1Program Studi Agroteknologi, 2,3 Program Studi Teknologi Hasil Pertanian,

1,2,3Fakultas Pertanian, Universitas Lancang Kuning

*e-mail: [email protected]1 , [email protected]2, [email protected]3 Abstract

Education for the community to play a role as agents of change in the environment where they live in the framework of climate change adaptation and mitigation will improve the quality of life of the community, it is hoped that this can be accommodated through the Climate Village Program (Proklim).

The aim of the activity is to provide skills improvement to the Menbar environmental care group in azolla cultivation to support the climate village program.The implementation method includes several stages, namely: provision of materials, provision of azolla planting materials, cultivation practices, evaluation.The results of the activity showed that the level of knowledge increased by 100%, however, the results of the evaluation carried out by group participation in the use of azolla as an effort to support proklim were not maximized.

Keywords: adaptation, mitigation, azolla Abstrak

Edukasi terhadap masyarakat untuk ikut berperan sebagai agen perubahan lingkungan tempat tinggalnya dalam rangka adaptasi dan mitigasi perubahan iklim akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat diharapkan dapat diwadahi melalui Program Kampung Iklim (Proklim). Tujuan dari kegiatan adalah untuk memberikan peningkatan ketrampilan pada kelompok peduli lingkungan Menbar dalam budidaya azolla untuk mendukung program kampung iklim. Metode pelaksanaan meliputi beberapa tahap yaitu :pembekalan materi, pemberian bahan tanam azolla, praktek budidaya, evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan tingkat pengetahuan yang naik 100% hanya saja hasil evaluasi yang dilakukan partisiasi kelompok dalam pemanfaatan azolla sebagai upaya mendukung proklim belum maksimal.

Kata Kunci : adaptasi, mitigasi, azolla 1. PENDAHULUAN

Adanya fenomena lingkungan dengan perubahan iklim hingga kondisi saat ini yang terasa panas dengan adanya kenaikan suhu yang diperkirakan akan terus meningkat hingga 2℃ dapat meningkatkan resiko bencana. Bencana yang terjadi berdampak besar pada kelompok dengan kerentanan tinggi seperti anak-anak, disabilitas, lanjut usia dan keluarga miskin (Suci, 2020). Adaptasi dan mitigasi dari perubahan iklim yang ada perlu ditingkatkan dan di sosialisasikan dengan berbasis komunitas. Program Kampung Iklim (Proklim) menjadi salah satu pemecahan masalah dengan melibatkan seluruh masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon.

Edukasi terhadap masyarakat untuk ikut berperan sebagai agen perubahan lingkungan tempat tinggalnya dalam rangka adaptasi dan mitigasi perubahan iklim akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat diharapkan dapat diwadahi melalui Program Kampung Iklim (Proklim). Keterlibatan Pertamina dalam permasalahan lingkungan salah satunya adalah mengalokasikan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam kegiatan Proklim.

(2)

KSM Peduli Lingkungan Menbar di Kab.Bengkalis merupakan salah satu kelompok peduli lingkungan yang berniat mengikuti program kampung iklim. Diawali dengan pengelolaan sampah melalui budidaya maggot, kemudian berkembang lebih pesat adanya dukungan pemerintah setempat dengan berdirinya TPS3R merupakan potensi besar untuk terus didukung pelaksanaan Proklim kelompok tersebut.

Salah satu kegiatan Proklim yang akan dikembangkan adalah pengelolaan sampah organik untuk kompos, dan kemandirian pakan ternak. Sebagai daerah pedesaan dengan banyaknya pohon tentunya sampah organik yang dihasilkan dari daun-daun kering juga banyak, pengomposan menjadi solusi pemecahan masalah tanpa melakukan pembakaran.

Selain itu sebagian besar penduduk memiliki ternak baik kambing maupun ayam yang diperlukan pakan setiap harinya, sehingga perlu dicarikan solusi pemecahan masalah kemandirian pakan dengan menghasilkan pakan yang murah dengan protein tinggi dari hasil sendiri.

Program Kampung Iklim (Proklim) kelompok peduli lingkungan Menbar Bengkalis sudah memulai kegiatannya, hanya saja keterbatasan pengetahuan mengenai pengomposan daun-daun kering dan peningkatan kemandirian pakan ternak menjadi salah satu permasalahan yang harus diberikan solusi. Pengomposan daun kering dengan rasio C/N yang tinggi menjadikan sampah organik sulit terdekomposisi, serta pakan khususnya ikan herbivora dan unggas juga diperlukan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat.

Tujuan dari kegiatan adalah untuk memberikan peningkatan ketrampilan pada kelompok peduli lingkungan Menbar dalam budidaya azolla untuk mendukung program kampung iklim.

2. METODE

Metode pelaksanaan meliputi beberapa tahap yaitu : 1. Pembekalan Materi

Kegiatan pembekalan materi diberikan kepada mitra meliputi pembekalan teknologi budidaya azolla

2. Pemberian Bahan Tanam Azolla

Bibit azolla diberikan kepada mitra sebagai pemberian paket teknologi untuk dapat dibudidayakan

3. Praktek Budidaya

Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok mitra dengan tetap dilakukan pendampingan oleh tim PKM. Kegiatan ini berlangsung berkelanjutan secara online

4. Evaluasi

Evaluasi terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

(3)

Masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap Upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (KLHK, 2017).

Gambar 1. Sosialisasi Program Kampung Iklim

Desa Mentayan ditetapkan sebagai desa yang diajukan untuk ikut serta dalam penilaian secara Nasional sesuai yang tertulis dalam Peraturan Menteri No.19 Tahun 2012 pasal 5 ayat 2. Program Kampung Iklim (ProKlim) memadukan upaya adaptasi dan mitigasi.

Adaptasi perubahan iklim yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Masyarakat dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim. Sedangkan mitigasi perubahan iklim yaitu kegiatan yang dilakukan dalam usaha menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca dalam menanggulangi dampak perubahan iklim (Santoso et al. 2020) Kelompok bank sampah peduli lingkungan Menbar melalui Proklim diharapkan dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi dan mitigasi masyarakat dan memperkuat Masyarakat untuk bertahan dan mengurangi resiko terhadap perubahan iklim untuk keberlajutan livelihood-nya. Proklim diharapkan mampu menjadi wadah edukasi Masyarakat untuk menjadi agen perubahan di lingkungan tempat tinggalnya sehingga secara tidak langsung meningkatkan kualitas hidup Masyarakat.

Pengelolaan sampah yang saat ini dilakukan kelompok peduli lingkungan Menbar tidak hanya pada pengelolaan sampah an organik saja tetapi juga sampah organik.

Pengelolaan sampah organik diusahakan kelompok untuk pakan maggot sedangkan sampah organik seperti daun kering belum dikelola dengan baik. Potensi Masyarakat setempat yang mayoritas memiliki ternak tentunya membutuhkan pakan setiap harinya.

Melalui pengenalan budidaya azolla diharapkan dapat membantu Masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pakan ternaknya.

(4)

Gambar 2. Peserta Sosialisasi Program Kampung Iklim Kelompok Peduli Lingkungan Menbar, Desa Mentayan, Bengkalis

Pakan merupakan salah satu factor penentu untuk keberhasilan suatu usaha peternakan. Ketersediaan bahan pakan ternak yang lazim dipakai semakin hari harganya semakin tinggi, hal ini disebabkan oleh meningkatnya harga pakan ternak terutama bahan baku impor seperti jagung, pellet dan lain-lain. Penggunaan bahan pakan impor dapat diturunkan atau dikurangi melalui penggunaan sumber daya local antara lain dengan menggali potensi bahan pakan non konvensional, yaitu salah satunya Azolla mycrophylla.

Azolla mycrophylla memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan kandungan nutrisi yang lengkap. Hasil analisis kimia Azolla mycrophylla mengandung bahan organic 80,53%, protein kasar 24,06%, serat kasar 13,44%, lemak kasar 3,27%, abu 19,47%, BETN 37,71%

(Akbar, 2021).

(5)

Gambar 4. Aplikasi Azolla mycrophylla pada Maggot

Evaluasi dilakukan di akhir kegiatan dan dari evaluasi menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan Masyarakat setelah dilakukan sosialisasi atau pembekalan materi berhubungan dengan proklim dan pengenalan Azolla mycrophylla dalam mendukung proklim terjadi peningkatan 100% (Gambar 5). Akan tetapi jika di evaluasi dari pengaplikasian azolla dalam mendukung proklim belum maksimal dilakukan anggota kelompok. Banyak manfaat azolla yang dapat digunakan untuk mendukung proklim masih terbatas pada aplikasi di maggot. Penggunaan azolla untuk kebutuhan lain belum teraplikasikan dikarenakan produksi azolla yang masih belum cukup berkembang banyak untuk mencukupi itu, sehingga anggota kelompok lebih memilih untuk pakan maggot dengan pertimbangan protein yang tinggi di azolla dapat membuat maggot kualitasnya lebih bagus sehingga maggot untuk memenuhi kebutuhan pakan dapat meningkatkan kualitas ternak yang dimiliki.

Gambar 5.Gra]ik Tingkat Pengetahuan Kelompok Terhadap Hasil Sosialisasi Pre Test dan Post Test

0 20 40 60 80 100 120

0 2 4 6 8 10 12

Persentase Kemampuan Dasar

Jenis Pertanyaan Kemampuan Dasar Pre-Test Post Test

(6)

4. KESIMPULAN

Hasil kegiatan pengabdian kepada Masyarakat pada kelompok peduli lingkungan Menbar dapat disimpulkan bahwa :

1. Peningkatan pengetahuan kelompok meningkat 100%

2. Pemanfaatan Azolla mycrophylla masih belum maksimal, masih terbatas untuk pakan maggot

3. Perlu kegiatan lanjutan yang dimungkinkan untuk meningkatkan partisipasi kelompok dalam memanfaatkan Azolla mycrophylla untuk mendukung Proklim melalui pelatihan budidaya azolla.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R. 2021. Kualitas Nutrisi Azolla Yang Difermentasi Dengan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Selama 14 Hari Sebagai Pakan Ternak. Pekanbaru, Riau.

Anggun Nur, Z.O, C Muryani, R Noviani, and S.B Ajar. 2022. “Perubahan Iklim Dalam Pelaksanaan Program Kampung Iklim ) Di RW 07 Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.” Indonesian Journal of Environment and Disaster ( IJED ) 1(1): 73–81.

KLHK. 2017. Rod Map Program Kampung Iklim. Jakarta: Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Santoso, Aldi Permana et al. 2020. “Dampak Program Kampung Iklim ( ProKlim ) Di Rukun Warga ( RW ) 03 Kelurahan Jambangan Kota Surabaya.” Publika 8 (1): 1–8.

Suci, Ismike. 2020. “Analisis Implementasi Program Kampung Iklim Untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Di Korong Pasa.” Jurnal Kependudukan dan

Pembangunan Lingkungan 1(1): 39–47.

http://jkpl.ppj.unp.ac.id/index.php/JKPL/article/view/5.

Referensi

Dokumen terkait