Desa adat adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang secara historis mempunyai batas wilayah dan identitas budaya yang terbentuk atas dasar kewilayahan serta berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa berdasarkan hak asal usulnya. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 memperbolehkan perubahan status desa atau kelurahan menjadi desa adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip negara kesatuan Republik Indonesia atas prakarsa. komunitas.
Soal dan Evaluasi
Dalam perkembangannya, Desa Adat berubah menjadi lebih dari 1 (satu) Desa Adat; 1 (satu) desa adat menjadi desa; lebih dari 1 (satu) desa adat menjadi desa; atau 1 (satu) desa adat yang sekaligus berfungsi sebagai 1 (satu) desa/kelurahan.
Standar Kompetensi
PENATAAN DESA
-Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 menambah ketentuan perubahan status kecamatan menjadi kota, sehingga menjadikan muatan tata kota bukan hal baru untuk diatur. Setiap pemerintahan harus dikelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan, karena pemerintahan kota melaksanakan pengelolaan pemerintahan maka harus direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dipertanggungjawabkan dan dievaluasi yang disebut dengan perencanaan kota.
Pemerintah Sebagai Subyek Penataan Desa
Evaluasi Penataan Desa
Tujuan Penataan Desa
Evaluasi dilakukan terhadap kemajuan Pemerintah Kota dalam mencapai tujuan desa, hasil yang diperoleh dijadikan masukan dalam pelaksanaan perencanaan kota. Sejalan dengan hal tersebut, tujuan perencanaan kota merupakan pedoman penting untuk memaksimalkan fungsi pemerintahan kota.
Ruang Lingkup Penataan
Jika memperhatikan pasal-pasal yang mengatur mekanisme perencanaan desa dalam undang-undang ini pada pasal 14-17, jelas bahwa perencanaan desa merupakan tanggung jawab pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Norma ini menjadi pedoman dalam proses perencanaan desa, sehingga perencanaan desa dalam pelaksanaan selanjutnya harus diarahkan untuk mencapai hal-hal sebagaimana tertuang dalam rumusan ini.
Prasyarat Penataan Desa
23 Tahun 2014 pada bagian yang mengatur Perencanaan Wilayah juga tidak memuat pasal khusus mengenai evaluasi dalam proses perencanaan wilayah, khususnya evaluasi pembangunan pemerintahan kota. Keberadaan pasal ini merupakan bagian dari kerja rutin pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota untuk mendorong pemerintah desa agar mematuhi apa yang diharapkan dalam undang-undang ini.
Mekanisme Penataan Desa
Yang dimaksud dengan “membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota” antara lain pemberian dana jasa pos (pesangon) kepada kepala desa dan perangkat desa yang diberhentikan akibat perubahan status desa menjadi desa. sebuah kecamatan. Yang dimaksud dengan “perubahan status kelurahan menjadi Desa” adalah mengubah status kelurahan menjadi Desa, atau sebagian kelurahan menjadi Desa dan sebagian lagi tetap kelurahan.
STANDAR KOMPETENSI
KEWENANGAN DESA
Yang dimaksud dengan “hak asal usul dan adat istiadat desa” adalah hak yang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat dan prinsip negara kesatuan Republik Indonesia. “Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk pemerintahan desa yang terdiri atas pemerintahan desa dan badan permusyawaratan desa.” Dari rumusan tersebut dapat diartikan bahwa kedudukan pemerintah kota adalah bagian dari pemerintah kabupaten/kota.
Pemerintahan Desa
Nurcholis menyampaikan bahwa pemerintahan desa merupakan unsur penyelenggara pemerintahan desa yang mempunyai 2 tugas pokok, yaitu: 7. Dengan disahkannya undang-undang no. 6 Tahun 2014 bagi desa, memberikan payung hukum serta pedoman yang lebih kuat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Kepala Desa
Sebagaimana telah disebutkan, pemerintahan desa diselenggarakan oleh dewan desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa atau dikenal dengan nama lain dan dibantu oleh perangkat desa. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, kepala desa juga mempunyai beberapa kewajiban, antara lain menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada bupati/walikota pada setiap akhir tahun anggaran, dan selanjutnya menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa. pada setiap akhir tahun anggaran. berakhirnya masa jabatan bupati/walikota, yang pada setiap akhir tahun anggaran memberikan laporan tertulis mengenai penyelenggaraan pemerintahan kepada Dewan Desa dan pada akhirnya memberikan dan/atau menyebarkan keterangan tertulis mengenai penyelenggaraan pemerintahan kepada Bupati/Walikota. masyarakat desa setiap tahun anggaran.
Pemberhentian Kepala Desa
Sejalan dengan itu, pasal 26 ayat (4) menjelaskan bahwa Kepala Desa juga mempunyai kewajiban. Kepala Kota yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 dan Pasal 42 diberhentikan oleh Bupati/Walikota setelah dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (Pasal 43 UU Kota).
Perangkat Desa
Pengangkatan kepala desa didasarkan pada pemilihan yang dilakukan melalui rapat desa yang diselenggarakan oleh BPD. 43 Tahun 2014 mengatur kemungkinan pengangkatan kepala kota persiapan oleh bupati/walikota pada tahap awal pembentukan kota.
Musyawarah Desa
Penghasilan Pemerintah Desa
Selain pendapatan tetap, kepala desa dan perangkat desa mendapat tunjangan dari anggaran pendapatan dan belanja desa serta mendapat jaminan kesehatan dan boleh menerima penghasilan lain yang sah. Jaminan kesehatan yang diberikan kepada kepala desa dan perangkat desa terintegrasi dengan jaminan pelayanan yang diberikan Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Soal dan Evaluasi
Sebelum program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sampai ke tingkat desa, jaminan kesehatan dapat diberikan melalui kerja sama antar kabupaten/kota dengan BUMN atau dengan memberikan kartu jaminan kesehatan sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing kabupaten yang diatur oleh peraturan daerah kabupaten/kota. . peraturan. Setelah mempelajari materi isi pada bab Pemilihan Kepala Desa, mahasiswa diharapkan dapat memahami sistem pemilihan kepala desa yang dipilih langsung oleh penduduk desa dan dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. melalui beberapa tahap. , yaitu:
PEMILIHAN KEPALA DESA
Pemilihan kepala desa merupakan pesta demokrasi yang diselenggarakan oleh setiap desa secara serentak dalam satu kecamatan untuk memilih calon kepala desa. 6 Tahun 2014 telah memberikan ruang dan gambaran bagi proses demokratisasi di tingkat desa, dengan menyelenggarakan pemilihan kepala desa.
SOAL DAN EVALUASI
Mekanisme pemilihan kepala desa serentak akan diatur lebih lanjut melalui peraturan pemerintah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) yang menyatakan “Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan kepala desa serentak sebagaimana diatur pada ayat (1) dan ayat (2) ).akan diatur atau berdasarkan peraturan Pemerintah". d) Pasca pemilu.
BADAN PEMUSYAWARATAN DESA
20 Sony Walangitan, “Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi di Desa Kanonang II Kecamatan Kawangkoan Barat)”, hal. 1-23. 20 Sony Walangitan, “Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi di Desa Kanonang II Kecamatan Kawangkoan Barat)”, hal. 1-23. https://media.neliti.com/media/publications/1106-ID-peran-badan-permusyawaratan-desa-bpd-dalam-peplanan-pembangunan-desa-a.pdf, diakses 21 November 2021.
Soal dan Evaluasi
Tuliskan dan jelaskan kedudukan dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014. Jelaskan bagaimana keterwakilan BPD selaras dengan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya dan jelaskan mengapa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) diperlukan.
PERATURAN DESA
Peraturan kota dilarang bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Selanjutnya Kepala Desa memperkenalkan Peraturan Kepala Desa sebagai peraturan pelaksanaan Peraturan Desa.
Standar kompetensi
Keuangan Desa
Namun, kepala desa juga dapat mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada perangkat desa yang ditunjuk untuk membantu pengelolaan keuangan desa. Kekayaan desa adalah benda-benda milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja desa atau perolehan hak-hak lain yang sah.
Pembangunan Desa
Dalam menyusun perencanaan pembangunan desa, pemerintah desa wajib menyelenggarakan perencanaan pembangunan desa dengan melibatkan masyarakat desa. Sistem informasi merupakan bagian penting yang harus hadir dalam pembangunan desa dan perdesaan.
Pengertian
Dengan mewujudkan tujuan BUM Desa/BUM masyarakat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, maka pengelolaan BUM Desa/BUM masyarakat dilaksanakan berdasarkan semangat kekeluargaan dan gotong royong dengan prinsip: profesionalisme terbuka dan bertanggung jawab, partisipasi, pengutamaan kepentingan lokal. . sumber daya dan berkelanjutan. BUM Desa/BUM Desa dapat bekerja sama dalam bidang perekonomian dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pendirian BUM Desa/BUM Desa Bersama
Ketentuan mengenai pendaftaran BUM Desa/BUM Desa Bersama sebagaimana disebutkan sebelumnya diatur dalam Peraturan Menteri. Ketentuan mengenai penerbitan sertifikat pendaftaran badan hukum BUM Desa/BUM Desa/BUM Desa bersama diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Untuk mencapai status badan hukum sebagaimana dimaksud sebelumnya, pemerintah desa bersama-sama mendaftarkan BUM Desa/BUM Desa kepada menteri melalui sistem informasi desa. Anggaran dasar BUM Desa/BUM Desa bersama harus memuat BUM Desa/Unit Usaha BUM Desa bersama.
Organisasi dan Pegawai BUM Desa/BUM Desa Bersama
Syarat, tata cara dan tempat pelaksanaan musyawarah Desa/Antar Desa diatur dalam Anggaran Dasar bersama BUM Desa/BUM Desa. Jumlah kontraktor operasional ditentukan oleh Badan Desa/Musyawarah Antar Desa sesuai dengan kebutuhan BUM Desa/BUM Desa bersama.
Kepemilikan, Modal, Aset, dan Pinjaman BUM Desa/BUM Desa Bersama
Rencana penambahan modal BUM Desa/BUM desa gabungan sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, dibahas dan diputuskan dalam musyawarah desa/musyawarah antar desa. BUM Desa/BUM Desa secara bersama-sama dapat menerima bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan/atau pihak lain yang tidak berkomitmen.
Unit Usaha BUM Desa/BUM Desa Bersama
BUM Desa/BUM Desa dapat bersama-sama memiliki dan/atau membentuk unit usaha bersama BUM Desa/BUM Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan penutupan unit usaha bersama BUM Desa/BUM Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengadaan Barang dan/atau Jasa
Kerja Sama
Ketentuan mengenai pedoman pembelian barang dan/atau jasa pada BUM Desa/BUM Desa komunal sebagaimana disebutkan sebelumnya diatur dalam peraturan menteri. BUM Desa/BUM Desa dapat bekerjasama dengan pihak lain untuk menyelenggarakan usaha di bidang perekonomian dan/atau pelayanan umum.
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa pada BUM Desa/BUM Desa secara bersama-sama dipublikasikan melalui media yang dapat dijangkau oleh masyarakat Desa. Kerja sama usaha antara BUM Desa/BUM Desa dengan pihak lain dalam bentuk pengelolaan sumber daya bersama sebagaimana dimaksud sebelumnya dilakukan setelah mempertimbangkan status hukum kepemilikan dan/atau penguasaan benda tersebut berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pembagian Hasil Usaha
Hasil Badan Desa dan/atau Badan Antar Desa sebagaimana tersebut di atas diumumkan melalui sarana informasi publik dan informasi publik yang dapat diakses oleh Masyarakat Desa, menggunakan hasil BUM Desa/BUM Desa Usaha, yang bersama-sama adalah bagian dari desa. Diterimanya laporan bersama tahunan BUM Desa/BUM Desa oleh Dewan Desa/Dewan Antar Liburan menghilangkan tanggung jawab konsultan, pelaksana, dan pengawas atas pelaksanaan tugas dan wewenang pada tahun anggaran yang berakhir.
Kerugian
Dalam hal BUM Desa/BUM Desa bersama-sama sebagaimana dimaksud sebelumnya tidak dapat menutup kerugian dengan harta dan kekayaan yang dimilikinya, maka pernyataan dan akibat kerugian tersebut dibahas dan diputuskan oleh Badan Desa/. Penghentian Kegiatan Usaha BUM Desa/BUM Kota Bersama Penghentian Kegiatan Usaha BUM Kota/BUM Kota Bersama.
Penghentian Kegiatan Usaha BUM Desa/BUM Desa Bersama Penghentian kegiatan Usaha BUM Desa/BUM Desa bersama
Pengakhiran usaha bersama BUM Desa/BUM Desa sebagaimana disebutkan sebelumnya, dilaporkan kepada menteri untuk pemutakhiran data. Penyelenggaraan kegiatan usaha bersama BUM Desa/BUM Desa sebagaimana disebutkan sebelumnya dilaporkan kepada Menteri untuk pemutakhiran data.
Pendataan, Pemeringkatan, Pembinaan, dan Pengembangan BUM Desa/BUM Desa Bersama
Penyelesaiannya dilakukan setelah Badan Desa/Peninjauan Antar Desa mengeluarkan keputusan penghentian kegiatan usaha bersama BUM Desa/BUM Desa. Berfungsinya BUM Desa/BUM Desa sebagaimana dimaksud semula ditetapkan dengan Peraturan Desa atau Peraturan Bersama Kepala Desa.
Soal dan Evaluasi
Menyiapkan CV mengenai pajak dan bea masuk yang mungkin dikenakan pada BUM Desa/BUM Desa Bersama.
Lembaga Kemasyarakatan Desa
Dalam hal Lembaga Masyarakat Desa telah terbentuk atau sudah ada, maka Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan lembaga swadaya masyarakat diberi kewajiban oleh Undang-Undang Desa untuk melibatkan, memberdayakan, dan memanfaatkan Lembaga Masyarakat Desa. Kewajiban ini berlaku bagi pelaksanaan program dan kegiatan baik yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun lembaga non-pemerintah.
Lembaga Adat Desa
Pasal 95 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memuat kesanggupan Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa untuk membentuk lembaga adat Desa. Selain itu lembaga adat Desa juga mempunyai tugas membantu Pemerintahan Desa dan sebagai mitra dalam pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat sebagai wujud pengakuan terhadap adat istiadat Masyarakat Desa.
Penataan Desa Adat
Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka Desa Adat dapat ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagai salah satu peraturan perundang-undangan. Status desa dapat diubah menjadi desa adat, kelurahan dapat diubah menjadi desa adat, dan sebaliknya desa adat dapat diubah menjadi kota atau kelurahan.
Kewenangan Desa Adat
Asas ini dimaksudkan apabila kesatuan masyarakat hukum adat tidak mengancam kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan substansi norma hukum adatnya konsisten dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perubahan tersebut tentu saja berasal dari prakarsa masyarakat desa melalui musyawarah desa dan disetujui oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pemerintahan Desa Adat
Peraturan Desa Adat
Soal dan Evaluasi
Pengaturan dan penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat dilaksanakan sesuai dengan Hak Asal Usul dan Hukum Adat yang berlaku di Desa Adat. Hal yang perlu diingat dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat adalah tidak bertentangan dengan prinsip penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat dalam prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.