PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS DAN NEGOSIASI
Pemahaman dasar komunikasi
Dengan cara ini orang yang terhubung harus mengetahui dengan siapa dia berkomunikasi, informasi apa yang diberikan, alat apa yang digunakan, bagaimana informasi tersebut dapat diterima dan dipahami, respon yang diterima dari kontak tersebut, akan ada reaksi dari notifikasi tersebut. terkait dengannya. dia berbagi. Saluran atau media adalah sarana atau medium yang digunakan sumber untuk menyampaikan informasi kepada penerima.
Ruang lingkup komunikasi bisnis
Komunikasi bisnis adalah komunikasi dalam lingkungan bisnis atau bisnis yang mencakup berbagai jenis dan bentuk komunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Sedangkan komunikasi antar budaya merupakan suatu bentuk komunikasi antara satu orang atau lebih yang masing-masing mempunyai budaya yang berbeda. f. Komunikasi bisnis adalah komunikasi dalam dunia bisnis yang meliputi berbagai bentuk komunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Tn.
Komunikasi negosiasi dalam bisnis
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terjalin antara beberapa orang yang umumnya tidak diatur secara resmi. Kontak Awal: Langkah ini merupakan pertemuan langsung antara kedua pihak yang ikut dalam proses negosiasi.
PROFESIONAL KOMUNIKASI
Komunikasi bisnis yang efektif
Karena sebenarnya ide, pandangan atau keputusan lebih mudah disampaikan melalui catatan verbal dan nonverbal. Dalam metode ini, penerima melakukan decoding, yaitu bagian pemahaman atas informasi yang dikirimkan kepadanya.
Kolaborasi komunikasi antar pribadi dan etika
Komunikasi seringkali disampaikan secara non-verbal atau lebih dikenal melalui bahasa tubuh. Ini adalah sarana fisik untuk menyampaikan pesan dari sumber ke penerima atau menghubungkan orang lain dengan cara biasa. Hasil yang diharapkan tidak akan berhasil jika perundingan tidak dilakukan secara konstruktif dan terfokus pada permasalahan nyata.
Negosiasi merupakan salah satu keterampilan yang digunakan agar perusahaan dapat mengadakan perjanjian yang menguntungkan perusahaan secara terpadu. Terobsesi terhadap karakter negosiator lain atau permasalahan yang tidak berkaitan langsung dengan pencapaian kesepakatan dapat memperburuk proses negosiasi. Namun secara sederhana banyak hal yang sepakat bahwa kepemimpinan adalah sesuatu yang berkaitan dengan keterampilan yang mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
Terry mengatakan, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi banyak orang untuk mencapai tujuan kelompok dengan cara yang tulus.
MEDIA KOMUNIKASI
Komunikasi digitalisasi
Media sosial berbeda dengan media komunikasi sebelumnya yang hanya bisa dilakukan secara tatap muka. Etika sebagian besar berkaitan dengan standar-standar masyarakat untuk menentukan apa yang benar dan salah dalam situasi tertentu, atau cara di mana standar-standar ini ditetapkan. Mengenali penggunaan taktik dan sikap yang tidak jelas secara etis Taktik yang tidak jelas atau tidak jelas secara etis merupakan kekuatan pengganggu dan alibi yang terlibat dalam negosiasi yang dapat terjadi dalam berbagai bentuk.
Tujuan penggunaan negosiasi yang tidak jelas atau taktik negosiasi yang etis adalah untuk meningkatkan kekuatan negosiator dalam situasi negosiasi. Seringkali, siapa pun yang memiliki informasi lebih baik atau menggunakannya dengan cara yang lebih persuasif akan “memenangkan” negosiasi. Komunikasi kelompok membandingkan makna-makna pada saat yang sama, berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan kelompok pada waktu yang bersamaan.
Apalagi jika respon tersebut didasarkan pada evaluasi yang telah ditentukan secara objektif oleh industri.
Media elektronik, media sosial, media visual
Persepsi, kognisi dan emosi komunikasi
Seharusnya juga sama seperti sebelumnya, memperhatikan apa saja yang ada dari segala sudut pandang agar bisa dianalisis secara mendalam apa yang benar dan apa saja faktornya. Dengan demikian, emosi apa pun yang diungkapkan melalui komunikasi, baik verbal maupun nonverbal, tentu menciptakan komunikasi emosional. Mengenai legalitas penggunaan taktik yang tidak jelas secara etis, kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesepakatan yang tidak terdokumentasikan mengenai aturan negosiasi.
Para peneliti menemukan bahwa meskipun ini adalah pola pikir Barat, di mana orang mendefinisikan apa yang ditangani secara etis, di beberapa budaya lain (misalnya Asia), suatu kelompok atau industri akan mendefinisikan apa yang dimaksud dengan etika. Secara total, 28% outlet riset menyimpulkan bahwa 28% outlet riset salah memahami minat dalam jumlah yang sama sebagai upaya untuk mendapatkan kelonggaran dari pihak lain. Tentu saja masalah ini secara tidak langsung akan membuat orang lain merasa terhina dan menurunkan kepercayaannya terhadap kita.
Meskipun industri menghadapi permasalahan yang sangat serius, namun atasan yang memahami prinsip ini akan selalu percaya bahwa keputusan diambil dengan cara yang baik.
PROSES NEGOSIASI
Perencanaan, strategi dan taktik negosiasi
Tujuan rundingan adalah antara lain: Awal, untuk mewujudkan perjanjian antara kedua-dua pihak; kedua, untuk memenuhi impian atau keinginan kedua-dua pihak; dan ketiga, untuk membuat keuntungan atau mengelakkan kerugian, atau untuk menyelesaikan dilema lain. Bentuk pendamaian ialah mengadakan rundingan untuk mencapai tempat pertemuan atau perjanjian yang benar-benar dipersetujui dan menguntungkan kedua-dua pihak. Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam rundingan merupakan pengesahan bagi kedua-dua pihak sama ada setiap pihak benar-benar mempunyai persetujuan terhadap segala perkara yang telah dipersetujui bersama.
Langkah evaluasi yang terjadi antara para negosiator dan umumnya pada langkah ini akan tercipta opini awal antara kedua pihak. Perang, langkah ini merupakan langkah dimana seringkali terbentuk argumen antara kedua belah pihak mengenai apapun yang mereka negosiasikan. Konsiliasi Bentuk konsiliasi adalah melakukan perundingan untuk menemukan titik temu atau kesepakatan yang benar-benar disepakati dan menguntungkan kedua belah pihak.
Penyelesaian di mana kedua-dua pihak saling mengalu-alukan dan memberi, atau di mana perunding mula membuat perjanjian untuk kedua-dua pihak dengan teknik mereka setiap kali dengan meningkatkan tindakan hubungan, adalah tindakan yang sentiasa membawa kepada kedudukan bersama dan sentiasa meningkatkan tindakan bersama untuk menyediakan penyelesaian terbaik untuk kedua-dua pihak.
Etika dan hubungan dalam negosiasi
Pendekatan kedua merupakan gambaran apa yang disebut dengan etika kewajiban, dimana pembuktian suatu kegiatan ditentukan oleh peran seseorang sesuai dengan kestabilan prinsip-prinsip sosial, hukum dan standar yang mendefinisikan apa yang benar dan apa yang salah serta batas-batas antara keduanya. keduanya. Jika seseorang percaya pada pendekatan etis terhadap keuntungan, maka orang tersebut melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk mendapatkan hasil terbaik. terdaftar dengan dalih konsumen pengganti). Jika seseorang percaya pada pendekatan etis terhadap tugas, maka orang tersebut mungkin mempunyai tanggung jawab untuk tidak melakukan trik kotor dan menolak menggunakan strategi kotor.
Hal ini disebabkan karena seorang negosiator meyakini bahwa pasangannya menggunakan taktik yang tidak masuk akal dan tidak benar, mencari keuntungan, atau menggunakan taktik untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Fokus perhatian pada bagian ini lebih pada apa yang diikuti atau dilakukan oleh negosiator, dibandingkan pada apa yang sebenarnya ingin mereka lakukan (meskipun negosiator mungkin ingin melakukan hal yang salah). Volkema mengukur sikap setiap orang ketika menggunakan taktik tersebut dengan cara biasa dan menggunakan strategi khusus, serta penggunaan strategi yang sebenarnya dalam permainan.
Seorang negosiator yang menggunakan taktik yang salah akan menimbulkan beberapa dampak yang bisa positif atau negatif, berdasarkan ketiga pandangan tersebut kita akan membahas apakah strategi tersebut efektif, bagaimana subyek lain menilai strategi tersebut, dan bagaimana negosiator menilai strategi yang digunakan (Yulia Susanti & Prihati Widianingsih, 2017).
Mengelola negosiasi
Situasi pencacahan atau penjumlahan yang baik adalah kegiatan masing-masing pihak untuk memperoleh keuntungan tanpa harus merugikan pihak lain. Cara seseorang dalam mengkomunikasikan informasi kepada pihak lain merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Langkah kedua adalah membentuk ikatan yang adil melalui peninjauan awal terhadap tindakan pihak lain untuk bernegosiasi.
Langkah selanjutnya adalah persuasi sebagai langkah yang bermakna karena masing-masing pihak akan memperoleh keuntungan namun tidak merugikan pihak lain. Di Jepang, ilustrasinya, menanyakan pihak lain siapa yang lebih tepat dalam mengambil keputusan lebih bermakna dibandingkan pihak lain. Pandangan kedua adalah bahwa batasan waktu merupakan strategi negosiasi yang bermakna ketika pihak lain memiliki waktu terbatas.
Isu kedua meliputi kontrak, kewajiban, hadiah dan sikap-sikap lain yang dilakukan sebagai pendekatan untuk mencapai keberhasilan dalam negosiasi melalui perilaku yang mempengaruhi pihak lain.
KERJA TIM DALAM KOMUNIKASI BISNIS DAN NEGOSIASI
Komunikasi kelompok, kerja tim dan kepemimpinan
Sebaliknya kelompok pagar pasar melakukan sesuatu (Komunikasi) yang menghasilkan kesepakatan sehingga para pedagang mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan bekerja sama. Metode komunikasi kelompok Setiap cabang kelompok harus dapat melihat dan mengikuti cabang lainnya serta harus dapat mengukur feedback secara verbal maupun non verbal dari masing-masing anggota. Jumlah peserta yang berpartisipasi dalam interaksi harus banyak orang sehingga memungkinkan terjadinya interaksi . Formasi adalah tahap dimana para anggota mulai memposisikan diri dengan caranya masing-masing, mereka saling memandang, bekerja sama dan berusaha melihat kelebihan dan manfaat menjadi anggota kelompok.
Pada titik ini, sering kali terdapat keluhan mengenai lemahnya keyakinan moral atau integritas kepemimpinan, yang seringkali dianggap sebagai penghambat keterampilan, baik secara individu, dalam tim kegiatan atau tim kerja, maupun secara organisasi. Atasan transformasional melaksanakan perubahan dengan tindakan terobosan, dimulai dengan mengubah sifat, nilai, etika, dan norma baik secara individu maupun tim kerja untuk tujuan jangka panjang melalui metode kepemimpinan yang karismatik dan visioner. Berdasarkan etika kerja dan kesopanan, pemimpin yang berintegritas akan bersedia bertindak secara bertanggung jawab dalam situasi kritis, terutama dengan memiliki keyakinan yang dipegang teguh.
Seorang atasan yang berkompeten akan mampu menggerakkan, menyalurkan, dan menggunakan kembali seluruh aspek motivasi di atas secara seimbang dan hati-hati, sehingga kepemimpinannya dapat diprediksi secara efisien.
Rapat bisnis dan profesional tim
Menciptakan pertemuan bisnis yang baik atau menegosiasikan ketentuan dan melaksanakannya dengan baik memerlukan banyak perencanaan. Selain itu, dalam pertemuan bisnis, target pendapatan pertemuan bisnis bergantung pada sejauh mana perencanaan dilakukan. Jadwal pertemuan bisnis akan menjadi acuan terselenggaranya pertemuan bisnis yang baik dan mudah.
Materi rapat dibagikan kepada masing-masing peserta perundingan bisnis selambat-lambatnya seminggu sebelum pertemuan bisnis.
Komunikasi bisnis dan negosiasi internasional lintas budaya
Mereka cenderung ingin keputusan diambil lebih cepat dan tidak memperlambat negosiasi guna membuktikan kepada pihak lain bahwa mereka adalah orang yang fleksibel dan menginspirasi. Para perunding Amerika selalu merasa mempunyai wewenang untuk mengikat pihak lain melalui kesepakatan, namun melalui memo, jika kesepakatan yang sebenarnya telah tercapai, maka perundingan dapat segera diselesaikan. Namun, negosiator diharapkan selalu membuka negosiasi dengan rencana memantau gaya negosiasi pihak lain.
Ketika negosiasi selesai, pihak Amerika segera meninggalkan kesepakatan yang telah disepakati dan berasumsi bahwa pihak lain akan melakukan hal yang sama. Mengingatkan pihak lain yang berunding untuk bertindak sesuai kepentingannya sesuai dengan norma umum dan,. Contoh yang umumnya terjadi adalah menatap wajah pihak lain dalam waktu yang cukup lama, berinteraksi atau berdialog bersama, hingga akhirnya topik menjadi tidak dapat dinegosiasikan (Ratna Sinaga, 2018).
Apabila jumlah yang diusulkan atau diinformasikan oleh salah satu pihak lebih besar, maka pihak yang lain berusaha untuk melakukan perundingan, namun apabila jumlah semula sedikit maka pihak yang lain akan menyelesaikan dan mengakhiri perundingan;