• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU AJAR MATA KULIAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Yusuf Rizal

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU AJAR MATA KULIAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

Perkembangan kesehatan masyarakat sebelum ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari sejarah kebudayaan dunia. Catatan sejarah peradaban menunjukkan bahwa manusia telah melakukan upaya untuk mengatasi masalah kesehatan dan penyakit masyarakat.

Tabel 1.2 Perbedaan Pelayanan Kesehatan Kuratif dan Preventif
Tabel 1.2 Perbedaan Pelayanan Kesehatan Kuratif dan Preventif

Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Pada awal tahun 1990-an, Puskesmas bertransformasi menjadi organisasi kesehatan fungsional yang menjadi pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan juga memfasilitasi partisipasi masyarakat. Pada tahun 2000an, pimpinan Puskesmas tidak harus seorang dokter, melainkan dijabat oleh lulusan kesehatan masyarakat.

Definisi Kesehatan Masyarakat

  • Faktor Lingkungan
  • Faktor Perilaku dan Gaya hIdup Masyarakat
  • Faktor Sosial Ekonomi
  • Faktor Sitem Pelayanan Kesehatan
  • Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan (growth and
  • Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan a
  • Kelompok khusus yang mempunyai resiko tinggi terserang penyakit a. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika

Kelompok-kelompok khusus dalam masyarakat dan lembaga dapat dikelompokkan atau digolongkan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang dihadapinya masing-masing sebagai berikut. Identifikasi jumlah kelompok khusus di masyarakat dan jumlah lembaga atau pusat rehabilitasi di wilayah sasaran.

KONSEP SEHAT DAN SAKIT Definisi Sehat

Persepsi individu terhadap kesehatan dan perasaan sehat sangat bervariasi dan dibentuk oleh pengalaman, pengetahuan, nilai-nilai dan harapan. Selain itu, pandangan tentang apa yang akan mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan kebugaran yang mereka perlukan untuk menjalankan perannya mempengaruhi persepsi.9 Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sehat dan sakit tidak bisa dibedakan seperti hitam dan putih.

HUBUNGAN SEHAT – SAKIT

Model Ekologi

Model The Health Field Concept

Belum lagi, model ini merupakan pengembangan dari model sebelumnya dengan memberikan penjelasan mengenai peranan atau faktor penyebab kondisi kesehatan dan penyakit, antara lain: faktor keturunan, faktor pelayanan kesehatan, gaya hidup dan faktor lingkungan yang memegang peranan yang sangat besar.

Gambar 2. 3 Model The Health Field Concept
Gambar 2. 3 Model The Health Field Concept

DIMENSI KESEHATAN PRIMA

  • Dimensi Fisik
  • Dimensi Sosial
  • Dimensi Emosional
  • Dimensi Intelektual
  • Dimensi Spiritual

Kemampuan sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan baik dengan orang lain dan lingkungan, mampu memelihara dan mengembangkan persahabatan individu, serta mampu menghargai dan bertoleransi terhadap perbedaan pendapat dan keyakinan. Kompetensi emosional adalah kemampuan menangani stres dan mengekspresikan emosi yang dapat diterima orang lain.

DETERMINAN KESEHATAN (FAKTOR PENGARUH TERHADAP KESEHATAN

  • Perkembangan
  • Sosial Kultural
  • Pengalaman Masa Lalu
  • Harapan Seseorang Tentang Dirinya
  • Keturunan
  • Lingkungan
  • Pelayanan

Status sosial budaya juga dapat mempengaruhi proses perubahan status kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran dan keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan perilaku kesehatan. Harapan merupakan bagian penting dalam peningkatan perubahan derajat kesehatan menuju kesehatan yang optimal.

INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

  • Well Being (Sehat Sempurna)
  • Dissatisfaction (Kurang Memuaskan)
  • Discomfort (Tidak Nyaman)
  • Disabled (Cacat)
  • Isolated (Terisolasi)
  • Indikator Secara Umum
  • Indikator yang Berhubungan dengan Upaya Kesehatan
  • Indikator Sehat Menurut WHO

Kesehatan cadangan atau positif, yaitu ketahanan anggota masyarakat terhadap penyakit atau kemampuan anggota masyarakat dalam mengatasi tekanan somatik, psikologis, dan sosial. Kepuasan ekstrinsik, yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya meliputi rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi, dan prasarana pelayanan kesehatan yang ada. Indikator komprehensifnya, Angka Kematian Kasar atau CDR (Crude Date Rate) mengalami penurunan, angka kematian proporsional menurun, dan angka harapan hidup meningkat.

Indikator khusus, angka kematian ibu dan anak, angka kematian akibat penyakit menular, dan angka kelahiran mengalami penurunan.

RENTANG SEHAT DAN SAKIT

Informasi jumlah fasilitas pelayanan kesehatan antara lain rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, poliklinik dan pelayanan kesehatan lainnya.

Tahap Kontak dengan Pelayanan Kesehatan

Pada tahap ini, orang tersebut telah menjalin hubungan dengan layanan kesehatan dengan mencari nasihat dari tenaga kesehatan profesional, seperti dokter, bidan atau lainnya, atas inisiatifnya sendiri. Proses pencarian informasi adalah mencari alasan penyakitnya, kemudian menemukan gejala-gejala yang tidak dipahami klien, dan meyakini bahwa dirinya akan membaik. Apabila setelah konsultasi tidak ada lagi gejala, maka klien dianggap sembuh.

Tahap Ketergantungan

Tahap Penyembuhan

PERILAKU PERAN SAKIT

  • Adanya Perasaan Ketakutan
  • Menarik Diri
  • Egosentris
  • Sensitif Terhadap Persoalan Kecil
  • Reaksi Emosional Tinggi
  • Perubahan Persepsi
  • Berkurangnya Minat
  • DAMPAK SAKIT DAN DIRAWAT

Perilaku ini bisa terjadi pada orang sakit yang terlihat selalu banyak bertanya dan tidak mau mendengarkan orang lain atau memikirkan orang lain. Seseorang yang sedang sakit dapat menunjukkan perilaku tersebut dengan cepat menangis, tersinggung, marah dan menuntut perhatian lebih dari orang-orang disekitarnya. Para profesional kesehatan lebih berharap masyarakat memahami konsep penyakit tanpa memahami konsep-konsep yang ada disekitarnya.

Berbeda dengan masyarakat saat ini yang banyak dipengaruhi oleh era komunikasi global yang lebih mengenal konsep penyakit secara umum, namun tidak secara detail.

TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT

  • Peningkatan kesehatan
  • Perlindungan umum dan khusus a. Pemberian imunisasi
  • Diagnosis dini dan pengobatan cepat dan tepat a. Mencari kasus sedini mungkin
  • Pembatasan ketidakrnampuan
  • Tahap Prepatogenesis
  • Tahap Patogenesis

Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya menjaga orang sehat tetap sehat atau mencegah orang sehat terkena penyakit. Pencegahan tingkat kedua ini merupakan upaya manusia untuk mencegah kesembuhan orang sakit, memperlambat perkembangan penyakit, dan mencegah komplikasi. Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan mendeteksi penyakit secara dini dan memberikan pengobatan yang cepat dan tepat.

Dengan demikian, kami memberikan pencegahan sekunder bagi mereka yang sakit dan pencegahan primer bagi orang-orang yang berpotensi tertular penyakit tersebut.

PRINSIP – PRINSIP DASAR

KONSEP PROMOSI KESEHATAN Defisini Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan merupakan konsep positif yang menekankan pada sumber daya sosial dan pribadi serta kapasitas fisik. Oleh karena itu, promosi kesehatan tidak hanya mencakup tanggung jawab di bidang kesehatan, tetapi juga gaya hidup sehat menuju keadaan sejahtera.” Setelah penilaian kebutuhan kesehatan selesai, tahap perencanaan berikutnya adalah mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai oleh promosi kesehatan. program menjadi

Meskipun proses promosi kesehatan mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai, namun pengukuran diketahui “mengandung unsur penipuan”.

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

  • Advokasi (advocacy). Kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan membuat keputusan (decision maker)
  • Dukungan Sosial (social support). Promosi kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapat dukungan dari berbagai
  • Pemberdayaan Masyarakat (empowerment community)
  • Kemampuan/ Ketrampilan Individu. Diharapkan setiap individu yang berada didalam masyarakat mempunyai
  • Gerakan Masyarakat. Perwujudan derajat kesehatan masyarakat akan menjadi lebih efektif jika unsur – unsur
  • Reorientasi Pelayanan Kesehatan. Titik berat pelayanan kesehatan saat ini masih bertumpu pada pemerintah dan
  • Kebijakan Berwawasan Kesehatan. Kebijakan yang dimaksudkan disini adalah semua kebijakan pembangunan di
  • Lingkungan yang Mendukung. Hendaknya setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat harus memperhatikan

Proses promosi kesehatan mencakup bagaimana individu memperoleh informasi dan wawasan, serta bagaimana keterampilan pengambilan keputusan mereka berkembang dengan menggunakan atau membuang informasi sesuai keinginan mereka. Produk atau hasil akhir yang mempromosikan kesehatan sering kali tidak dapat diprediksi sehingga sulit diukur tanpa mempertimbangkan ukuran sampel dan jutaan faktor lain yang dapat menyebabkan dampak yang tidak dipertimbangkan. Promosi kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapat dukungan dari berbagai sumber. Hal ini mudah dilakukan jika mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Dengan dukungan kedua unsur tersebut, diharapkan promosi kesehatan dapat dijembatani baik oleh pengelola program kesehatan maupun masyarakat.

SASARAN PROMOSI KESEHATAN

Tujuan promosi kesehatan harus diidentifikasi secara spesifik, rinci dan jelas agar promosi kesehatan lebih efektif. Oleh karena itu, tujuan promosi kesehatan berkaitan dengan ketertiban rumah, ketertiban tempat umum. Dalam melaksanakan program promosi kesehatan, terbukti bahwa promosi kesehatan di masyarakat, sekolah, dan tempat kerja cenderung lebih efektif.

RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan

Oleh karena itu, pendidikan kesehatan pada kelompok ini harus ditingkatkan dan dipromosikan agar tetap sehat, atau lebih ditingkatkan. Pencegahan tingkat pertama (pencegahan primer) Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (high risk), misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui, perokok obesitas (orang yang kelebihan berat badan), pekerja seks. (wanita atau pria), dll. Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau tertular penyakit.

Pencegahan tingkat kedua (pencegahan sekunder) Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah masyarakat yang menderita penyakit kronis, misalnya asma, diabetes melitus, TBC, rematik, darah tinggi, dan sebagainya.

Ruang Lingkup Promisi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan

Oleh karena itu, pemilik, pengelola atau pimpinan lembaga tempat kerja termasuk perkantoran menjadi sasaran promosi kesehatan agar peduli terhadap kesehatan karyawannya dan mengembangkan unit pendidikan kesehatan tempat kerja. Tempat umum disini antara lain pasar, terminal bus, bandara, tempat perbelanjaan, tempat olah raga, taman kota dan lain sebagainya. Tempat umum yang sehat tidak hanya harus dijaga kebersihannya, tetapi juga harus dilengkapi dengan fasilitas kebersihan dan sanitasi, terutama toilet umum dan saluran air bersih, serta tempat sampah.

Oleh karena itu pengelolaan institusi kesehatan mempunyai tujuan utama yaitu promosi kesehatan pada institusi kesehatan tersebut.

Ruang Lingkup Berdasarkan Pelayanan

Oleh karena itu, jelas bahwa promosi kesehatan tidak hanya diperlukan bagi penyandang disabilitas, tetapi juga bagi masyarakat. Kebijakan promosi kesehatan nasional menetapkan tiga strategi dasar promosi, yaitu gerakan pemberdayaan, pembangunan suasana dan advokasi yang diperkuat dengan kemitraan dan metode serta sarana komunikasi yang tepat. Dengan pendekatan ini, kelompok menjadi prihatin terhadap perilaku yang diperkenalkan dan menyetujui atau mendukungnya.

Dengan pendekatan ini diharapkan media massa peduli dan mendukung perilaku yang ditampilkan.

KODE ETIK DAN HAMBATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN Kode Etik Promosi Kesehatan

Semua program promosi kesehatan harus peka terhadap kerangka sosial, ekonomi, ras dan budaya serta kelompok sasaran klien. Evaluasi yang memadai merupakan komponen penting dari semua kegiatan promosi kesehatan dan harus dilakukan dengan integritas yang baik. Para penggiat kesehatan harus mendorong semua layanan dan organisasi untuk mempertimbangkan peran mereka dalam promosi kesehatan dan menerapkan kode etik.

Hal ini berarti mendorong pengobatan dibandingkan pencegahan, sehingga upaya pendidikan, pencegahan dan promosi kesehatan menjadi terabaikan.

PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN

  • Pendekatan Medik
  • Pendekatan Perubahan Perilaku
  • Pendekatan Pendidikan
  • Pendekatan Berpusat Pada Klien
  • Perubahan Sosial

Orang yang menerapkan pendekatan ini akan merasa yakin bahwa gaya hidup sehat adalah yang terbaik bagi kliennya, dan akan menganggapnya sebagai tanggung jawab mereka untuk mendorong sebanyak mungkin orang menerapkan gaya hidup sehat yang mereka rekomendasikan. Pendekatan ini memberikan informasi kesehatan dan membantu individu mengeksplorasi nilai dan sikap serta membuat keputusan sendiri. Orang-orang yang mendukung pendekatan ini akan sangat menghargai proses pendidikan, menghormati hak individu untuk memilih perilaku mereka sendiri, dan memandangnya sebagai tanggung jawab mereka untuk bersama-sama mengatasi masalah kesehatan yang mereka yakini merupakan kepentingan terbaik bagi klien mereka. .

Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien untuk membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan, dan untuk membuat keputusan dan pilihan mereka sendiri sejalan dengan minat dan nilai-nilai mereka.

MODEL PROMOSI KESEHATAN 1. Model Kesehatan Terapan

Model PRECED-PROCEED

Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan dan memprioritaskan kegiatan promosi kesehatan. Semua promotor kesehatan memerlukan kompetensi untuk tanggap terhadap kebutuhan promosi kesehatan klien mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman dan apresiasi kepada pengguna dan penerima mengenai sejauh mana kebutuhan promosi kesehatan.

Promotor kesehatan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kesehatan, sehingga menghasilkan permintaan (kebutuhan yang dinyatakan) untuk promosi kesehatan.

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan merupakan subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan pokoknya merupakan pelayanan preventif (preventif) dan promotif (peningkatan kesehatan) yang ditujukan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan adalah segala upaya yang dilakukan secara individu atau kolektif dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan adalah suatu subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah promosi (pemeliharaan dan peningkatan kesehatan), pencegahan (prevention), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) penyakit. individu. kesehatan keluarga dan kelompok.

Maksud dan subsistem disini merupakan subsistem dalam pelayanan kesehatan yang meliputi : input, proses, output, dampak, feedback.

TUJUAN PELAYANAN KESEHATAN

JENIS PELAYANAN KESEHATAN

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

BENTUK PELAYANAN KESEHATAN

Wajib bagi kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat lagi dilayani oleh pelayanan kesehatan sekunder.

Dari segi lokasi, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik maka pengaturan distribusi fasilitas kesehatan sangatlah penting. Dari segi biaya, untuk mencapai keadaan tersebut, biaya pelayanan kesehatan harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diberikan yang dapat memuaskan pengguna jasa di satu sisi dan di sisi lain tata cara pemberiannya sesuai dengan kode etik dan standar yang ditetapkan25.

JENIS TENAGA KESEHATAN

Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud terdiri dari berbagai jenis perawat. Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud terdiri atas ahli gizi dan ahli gizi.

Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga ahli fisioterapi sebagaimana dimaksud antara lain ahli fisioterapi, ahli terapi okupasi, ahli terapi wicara, dan ahli akupunktur.

Gambar

Tabel 1.2 Perbedaan Pelayanan Kesehatan Kuratif dan Preventif
Gambar 2. 3 Model The Health Field Concept
Gambar 2. 4 The Environment of Health
Gambar 2. 5 Hubungan Sehat dan Sakit
+2

Referensi

Dokumen terkait

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 32/SK/K01-SA/2005 TENTANG PENETAPAN KEMBALI PIMPINAN DAN ANGGOTA KAUKUS SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

 Pasal 1 ayat 2 : Upaya Kesehatan adalah segala bentuk kegiatan atau serangkaian kegiatan secara terpadu dan yang dilakukan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat