• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU AJAR TEKKOM I - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BUKU AJAR TEKKOM I - Spada UNS"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU AJAR TEKKOM I

PENYUSUN

LU'LU PURWANINGRUM, S.SN, MT

JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Buku ajar ini telah disetujui

sebagai bahan ajar untuk mata kuliah Tekkom 1 pada Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

Mengetahui,

Pembantu Dekan I FSSR

Prof. Dr.H. Bani M. Sudardi NIP. 19640918 198903 1 001

Surakarta, 26 Juni 2010 Penyusun

Lu'lu' Purwaningrum, S.Sn., MT NIP. 19770612 200112 2 003

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil'alamin atas pertolongan Allah, buku ini telah terselesaikan.

Buku ini terutama ditujukan bagi mahasiswa semester awal desain interior sebagai dasar-dasar untuk memperkenalkan gambar teknik manual desain interior sebagai sarana komunikasi dalam mengemukakan gagasan desain.

Mahasiswa diharapkan dapat menguasai dan mahir menggambar teknik komunikasi desain interior secara manual sebelum kemudian mengenal teknik komunikasi gambar desain interior dengan komputer. Hal ini dikarenakan menggambar teknik komunikasi dengan manual atau tanpa komputer akan lebih mengantarkan mahasiswa pada kemampuan yang lebih fleksibel untuk segala kebutuhan gambar dan desain yang berkembang dimana mungkin sofware komputer belum bisa menyelesaikanya.

Sebaliknya kemahiran menggambar teknik yang hanya bertumpu pada software komputer akan melemahkan kemampuan gambar teknik manual yang lebih fleksibel.

Dan lebih dari itu ide desain yang dihasilkan dengan manual atau tanpa bantuan komputer akan lebih bebas dan kaya.

Terdapat berbagai metode gambar teknik komunikasi desain interior, yang digunakan di berbagai biro perencanaan dan perancangan. Buku ini bukanlah satu-satunya pedoman dasar yang harus diikuti. Namun dalam beberapa hal, gambar teknik tertentu memang sudah menjadi kesepakatan bersama dalam dunia profesional. Melalui latihan dan pengalaman kita akan menemukan mana yang memang menjadi kesepakatan dan harus kita ikuti dan mana yang bisa kita kembangkan sebagai gaya kita dalam berkomunikasi dalam bahasa gambar teknik

Tak ada gading yang tak retak, kritik dan saran sangat diharapkan untuk menyempurnakan buku ini

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... 1

HALAMAN PENGESAHAN ... 2

HALAMAN KATA PENGANTAR ... 3

HALAMAN DAFTAR ISI ... 4

Materi 1 : Denah Existing ... 5

Materi 2 : Gambar Denah Layout ... 7

Materi 3 : Gambar Floor Plan ... 8

Materi 4 : Gambar Reflected Electrical and Ceiling Plan ... 10

Materi 5 : Gambar Potongan ... 13

Materi 6 : Gambar Detail Bangunan ... 22

Materi 7 : Gambar Tampak Furniture ... 25

Materi 8 : Gambar Aksonometri ... 30

Materi 9 : Gambar Perspektif ... 32

Materi 10 : Gambar Skema Gambar ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(5)

PERTEMUAN 1

Kompetensi Dasar

: Mengenali dan menjelaskan pentingnya teknik komunikasi gambar manual sebagai sarana mengkomunikasikan ide desain agar bisa dipahami oleh orang lain dan gambar teknik tersebut bisa dijadikan acuan gambar untuk pengerjaan proyek interior di lapangan

Indikator : 1. Mampu menjelaskan, menguraikan pentingnya teknik komunikasi gambar manual sebagai sarana mengkomunikasikan ide desain agar bisa dipahami oleh orang lain dan gambar teknik tersebut bisa dijadikan acuan untuk pengerjaan proyek interior di lapangan

2. Mengenali pekerjaan teknik komunikasi gambar manual yang benar sehingga bisa dijadikan acuan

(6)

I. PENDAHULUAN

Mata kuliah Teknik Komunikasi I sebenarnya adalah mata kuliah yang memberikan pengajaran tentang teknik komunikasi gambar manual desainer interior yang sampai saat ini masih digunakan. Gambar manual ini adalah gambar teknik yang secara umum menjadi bahasa komunikasi yang telah disepakati. Dengan bahasa gambar, ide gagasan desain interior mudah dipahami oleh yang berkepentingan, seperti pemberi tugas, pelaksana proyek, dan lain sebagainya.

Gambar Teknik Desain Interior adalah gambar yang digunakan sebagai acuan pengerjaan proyek di lapangan. Gambar Teknik Desain Interior merupakan media bagi desainer interior untuk mengkomunikasikan gambarnya kepada pemberi Tugas, kepada pelaksana proyek dan semua pihak yang terkait berupa gagasan visual yang terukur, gambar detail konstruksi sebagai proses desain dan fungsi benda. Oleh karena itu gambar teknik dalam hal ini disebut sebagai teknik komunikasi, yaitu teknik komunikasi desainer interior kepada orang lain agar ide gagasanya mudah dipahami oleh yang berkepentingan.

Gambar teknik atau selanjutnya disebut teknik komunikasi desain interior, dapat dibuat dengan manual (mengandalkan kemampuan tangan manusia) maupun dengan komputer. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, komputer sangat membantu para deasiner untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasanya.

Seperti software autocad, yang memiliki ke akuratan yang sangat baik dan memiliki banyak keunggulan sehingga desainer memperoleh banyak kemudahan-kemudahan.

Atau software 3d max yang membantu desainer memvisualkan gambarnya dengan sangat realistis. Namun demikian gambar teknik manual merupakan teknik kemampuan dasar yang harus dipahami dan dikuasai sebelum mempelajari dan menggunakan gambar teknik dengan komputer dan software yang mendukung.Hal ini dikarenakan menggambar teknik komunikasi dengan manual atau tanpa komputer akan lebih mengantarkan mahasiswa pada kemampuan yang lebih fleksibel untuk segala kebutuhan gambar dan desain yang berkembang dimana mungkin sofware komputer belum bisa menyelesaikanya. Sebaliknya kemahiran menggambar teknik yang bertumpu pada software komputer akan melemahkan kemampuan gambar teknik manual yang lebih fleksibel. Pada gambar manual inilah dipelajari prinsip-prinsip gambar yang kemudian digunakan di komputer.

(7)

Sejarah perkembangan gambar teknik disampaikan oleh Harry Lubis (2005) sebagai berikut :

Sejak zaman purba manusia telah mengenal gambar sebagai alat untuk mengutarakan gagasannya. Bangsa Mesopotamia misalnya,telah mengenal gambar teknik pada gambar 2200 sebelum Masehi. Salah seorang raja mereka, Gudea, diabadikan dalam sebuah patung yang pada pengkuannya ada gambar berupa rencana denah bangunan. Ahli-ahli bangunan Mesir Kuno membuat gambar rencana pada lembaran daun papyrus, pada lempengan batu atau kadang-kadang pada sebilah kayu. Para pelaut Yunani Kuno telah membuat peta kasar dari bagian-bagian bumi yang telah mereka jelajahi. Mungkin contoh gambar teknik paling baik serta lengkap dari masa silam adalah karya orang Romawi Kuno yang meliputi rencana bangunan rumah, istana, akuaduk, bentneg dan lain-lain.

Dalam perkembangan gambar teknik selama berabad-abad manusia menghadapi suatu persoalan pelik: Bagaimana caranya menggambarkan benda tiga dimensi secara eksak pada bidang gambar yang bersifat dua dimensi. Dengan kata lain persoalannya ialah: Bagiamana cara menggambarkan dengan tepat dimensi dan ukuran-ukuran panjang, lebar, tinggi dan terutama kedalaman (depth) pada bidang datar.

Perkembangan yang mengarah pada pemecahan masalah ini mula-mula berjalan lambat sampai tiba saatnya pada abad ke-15 seorang jenius asal Italia, Leonardo da Vinci (1452-1519) melakukan studi matematis tentang gambar dan lukisan. Studi ini menghasilkan suatu metode gambar tiga dimensi yang merupakan cikal bakal dari gambar perspektif yang kita kenal sekarang. Studi yang telah dimulai oleh Leeonardo da Vinci ini pada abad-abad berikutnya mulai dilanjutkan oleh sarjana- sarjana Eropa antara lain Gaspard Monge (1746-1818) yang kemudian berhasil meletakkan prinsip-prinsip dasar gambar teknik modern. Tokoh lainnya yang namanya penting dalam perkembangan bidang ini adalah George Washington dan Thomas Jefferson dari Aerika Serikat.

Sementara itu di Akademi West Point seorang Perancis, Claude Crozet mengajarkan teori gambar proeksi menurut metode Monge. Dari sinilah mulai tersusun dasar-dasar gambar teknik yang kemudian berkembang menjadi gambar teknik metode Amerika.

Indonesia pertama kali mengenal gambar teknik modern dari bangsa Belanda pada zaman penjajahan, melalui pendidikan tinggi teknik yang ada di Indonesai,

(8)

diawali di Technischan Hogeschool yang kemudian menjadi Institute Teknologi Bandung.

Adapun gambar teknik yang digunakan di Indonesia ini merupakan perpaduan antara metode Eropa dan Amerika. Hal ini terjadi karena dalam tiga puluhan tahun terakhir terjadi banyak kontak dalam bidang rekayasa baik dengan Negara Amerika, Eropa maupun Negara lainnya. Antara lain pembangunan Bandar udara dan bendungan irigasi oleh kontraktor Perancis, kilang minyak dan gas bumi oleh kontraktir Amerika, pabrik aluminia oleh kontraktor Jepang, jalan bebas hambatan dan jalan laying oleh kontraktor Korea, dan pabrik baja oleh kontraktor Jerman dan banyak lagi lainnya.

Sementara itu teknologi komputer mengalami perkembangan yang sangat pesat pada dasawarsa terakhir abad ke-20 ini telah mempengaruhi perkembangan gambar teknik. Untuk mempresentasikan benda-benda yang bentuknya geometris dan eksak, maka penggunaan computer sangat mempermudah pelaksanaannya. Demikian juga untuk melakukan bentuk-bentuk tersebut dalam proses mendesain suatu produk terutama bagi bentuk-bentuk yang mengandung sifat pengulangan (modular).

Gambar teknik manual untuk gambar kerja desain interior minimal yang akan diuraikan dalam buku ini adalah :

1. Denah existing 2. Denah Layout 3. Floor Plan

4. Reflected Electrical and Ceiling Plan 5. Potongan

6. Detail Bangunan 7. Tampak Furniture 8. Aksonometri 9. Perspektif 10. Skema Bahan 11. Skema Warna

Setiap pokok bahasan akan dijelaskan teknik-teknik dasarnya, serta peraturan- peraturan dasar yang secara umum disepakati dan harus dipenuhi di dalam gambar tersebut. Namun sebelumnya akan dijelaskan tentang peralatan dan bahan yang semestinya disediakan untuk menggambar teknik manual, serta teknik-teknik dasar menggambar teknik secara umum

(9)

MATERI 2

Kompetensi Dasar : Mengenal dan memahami berbagai bahan dan alat yang digunakan untuk menggambat teknik komunikasi secara manual

Indikator : 1. Mengerti bahan dan alat yang sesuai yang diterapkan pada media gambar yang berbeda

2. Memahami karakter bahan dan alat yang berbeda sehingga sesuai dengan media gambar yang disajikan

: :

(10)

II. BAHAN DAN ALAT GAMBAR

Walaupun tangan dan pikiran sendiri yang akan menentukan hasil akhir gambar, tetapi kualitas peralatan dan bahan-bahan yang dipakai ikut membantu sehingga proses penggambaran dapat menjadi satu pengalaman yang lebih menyenangkan dan pada akhirnya akan lebih mudah untuk mencapai hasil gambar yang benar-benar bermutu.(Ching, 1997)

MEJA GAMBAR YANG DIANJURKAN

A DraftingSetup Using A Drafting Ruler

A DraftingSetup Using A Drafting Machine

(Sumber : Woodbridge,2000:3)

(11)

PENSIL GAMBAR

Gambar di atas menunjukkan tangkai pensil tradisional. Kerana isi pensil ini ukurannya relatif besar, maka pensil jenis ini dapat dipakai untuk membuat berbagai jenis garis yang ketebalannya bermacam-macam. Bagi yang baru mulai, perlu belajar bagaimana caranya meruncingkan pensil tersebut sehingga yang menggunakan menarik garis sambil agak memutar pensilnya menurut sumbu pensil.

Pencil mekanis diatas dilengkapi dengan isi pensil yang bergaris tengah 0,5 mm dan tidak perlu diruncingkan lagi. Pensil semacam ini akan tetap tajam. Namun untuk membuat garis yang benar-benar halus dan tetap tegas, pensil ini pun harus diputar menurut sumbunya pada waktu menarik garis, untuk garis yang relatif tebal dan jelas, harus menarik pensil beberapa kali. Isi pensil semacam ini yang bergaris tengah 0,3 mm, 0,7 mm dan 0,9 mm.

Pensil biasa yang batangnya terbuat dari kayu dapat juga dipakai untuk membuat gambar teknik. Kayunya harus dikupas sepanjang ¾'' sehingga isi pensilnya terbuka dan dapat diruncingkan seperti pensil tradisional.

Ketiga jenis pensil ditas dapat menghasilkan gambar yang sama bagusnya.

Mana yang akan dipilih tergantung dari diri sendiri maupun keterampilan yang menggunakannya. (Sumber: Frank Ching,1996:2)

(12)

ISI PENSIL

(Sumber: Frank Ching,1996:3)

Tingkat kerasnya isi pensil gambar tergantung dari :

1. Jenis pensil yang berkisar dan 9H (paling keras) sampai 6B (paling lunak) 2. Jenis dan sifat permukaan kertas (kasar atau halus); semakin kasar

permukaannya, semakin keras pensil yang harus dipakai.

3. Permukaan meja/alas kertas gambar: Semakin keras permukaannya semakin terasa lunak pensil yang dipakai.

4. Kelembapan: kondisi udara yang mempuntai kelembapan yang tinggi cenderung memperkeras isi pensil.

(Frank Ching,1996:3)

(13)

PENA GAMBAR TEKNIK

Pena gambar teknik mampu menghasilkan garis yang lebarnya tertentu, pena ini dapat dipakai baik untuk gambar dengan tangan bebas maupun gambar-gambar teknik yang memakai tinta. Seperti halnya dengan tangkai pensil, pena gambar teknik pun mempunyai banyak jenis dan cara memakainya tergantung dari pabriknya.

Namun, hampir semua pena teknik, menggunakan kawat halus untuk memperlancar aliran tinta. Kawat tersebut berada di dalam ujung pena yang berbentuk pipa halus, ukuran pipa pena inilah yang menentukan lebar garisnya. Ada 12 macam ukuran pena, mulai dari 5 x 0 (paling halus) sampai 6 (2 mm).

Ukuran pena halus sebagai berikut :

Pastikan bahwa pena yang dipakai mempunyai ujung cukup panjang, sehingga melampaui ketebalan kayu penggaris dan rata ujungnya.

Beberapa hal yang harus diingat:

1. Pasang pena ditempatnya dengan baik supaya tinta tidak mengumpal dan menyumbat aliran.

2. Setelah dipakai, tutuk kembali dengan baik suapaya tinta tidak menjadi kering.

(14)

3. Jika sedang tidak digunakan, simpanlah pena dengan posisi tegak dan ujungnya di atas.

Pakailah tinta hitam yang tidak luntur kena air. ''Pelican Fount India'' adalah jenis tinta yang baik, tidak menggumpal, dibuat khusus untuk vulpen tetapi juga cocok untuk pena gambar teknik. (Sumber : Ching,1997:4)

PENGGARIS BERBENTUK 'T'/PENGGARIS SEJAJAR

Walapun relatif harganya lebih mahal, penggaris sejajar lebih tepat dan lebih mudah dipakai jika dibandingkan dengan penggaris bentuk 'T'.

(Sumber : Frank Ching, 1996:5)

(15)

PENGGARIS SEGI TIGA/TEMPLATE

(Sumber : Frank Ching,1996:6)

(16)

SABLON LINGKARAN/JANGKA

(Sumber : Ching,1997:7)

(17)

KARET PENGHAPUS/PEMBERSIH

(Sumber : Ching,1997:8)

(18)

SKALA UKURAN

(Sumber : Ching,1997:9)

(19)

KERTAS KALKIER/KARTON ILUSTRASI/BIDANG GAMBAR

(Sumeber : Frank Ching,1996:10)

JENIS KERTAS (sumber : Harry,2005:8)

Ada dua macam kertas yang digunakan dalam gambar teknik yaitu : 1. Kertas tidak tranparan

Kertas gambar biasanya berwarna putih. Dipasarkan dalam berbagai kualitas dan nama antara lain kertas Padalarang, Manila, Leces, Duplex, Gloria Post, dll.

2. Kertas transparan

Yang lazim digunakan adalah kertas Kalkir, dipakai untuk membuat gambar bersih (neat drawing), sebagai negative untuk cetak biru (blue print).

Untuk menggambar sketsa digunakan kertas roti.

(20)

UKURAN STANDAR KERTAS (Harry,2005:8)

Di Indonesia kertas gambar teknik umumnya menggunakan standar Eropa Daratan yang laxim disebut Ukuran Kertas Internasioanal.Kertas Internasional semula berasal dari DIN (Deutsche Industril Normen) dan sekarang makin banyak dipakai diberbagai Negara.

Ukuran ini bertolak dari lembaran kertas A0(A nol) yang luasnya 1 m2. Perbandingan sisi pendek dengan sisi panjangnya, perbandingan sisi paruhan kertas itu tidak berubah.

Ukuran Kertas Gambar

(Sumber : Harry,2005:1)

(21)

PERTEMUAN 3

Kompetensi Dasar : Mengenal Teknik dasar menggambar berbagai bentuk garis untuk gambar teknik dengan media dan alat yang berbeda

Indikator : Mengenal dan mampu menggambar teknik dasar menggambar dengan berbagai bentuk garis dan teknik untuk gambar teknik dengan media dan alat yang berbeda

(22)

III. TEKNIK DASAR

MEMBUAT GAMBAR TEKNIK KOMUNIKASI DESAIN INTERIOR

Gambar teknik untuk desain interior hampir sama dengan gambar arsitektur maka bolehlah kita simak apa yang dikatakan Ching (1997) sebagai berikut :

Unsur utama dari hampir semua gambar arsitektur adalah garis, dan inti dari setiap garis adalah kontinuitas. Dalam gambar yang murni terdiri dari garis-garis, informasi tentang arsitektur itu dijabarkan dan disajikan (ruang, batas-batas bidang, masif dan kosong, jarak) tergantung dari ketegasan bentuk garisnya maupun perbedaan dari masing-masing garis yang ada.

TEBAL GARIS / JENIS GARIS

(Ching,1997:12)

(23)

Mutu Garis berkaitan dengan tajam dan jelasnya garis; hitam dan kepekatan, dan tebalnya yang sesuai.(Ching, 1997). Selanjutnya Oleh Ching (1997) dijelaskan tentang garis sebagai berikut :

Jika garis yang dibuat dengan tinta hanya berbeda lebarnya (kecuali jika tintanya diencerkan) maka garis yang dibuat dengan pensil dapat berbeda baik dari lebar mapun tingkat kehitamannya. Jadi garis yang dibuat dengan pensil ditentukan oleh tingkat pekatnya isi pensil (yang ditentukan oleh jenis pensil, permukaan kertas gambar, kelembapan) maupun tekanan tangan pada waktu menggambar.

Perlu dimengerti arti setiap garis yang digambar, apakah gambar itu sudut, perpotongan dua buah bidang, atau sekedar perubahan bahan atau tekstur.

Semua garis haris dimulai dan diakhiri dengan tegas, ujungnya harus bertemu, selalu mempunyai kaitan yang logis dengan garis-garis lainnya dari permuklaan sampai akhir.

(Sumber : Ching,1997:13)

(24)

TEKNIK MENGGAMBAR (DRAFTING)

(Sumber : Ching,1997:14)

(25)

MENGGAMBAR BENTUK-BENTUK LENGKUNG

(Sumber : Ching,1997:15)

(26)

MATERI 4

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan Menggambar Notasi yaitu huruf, angka, dan simbol untuk gambar teknik komunikasi Desain Interior

Indikator : Mengenal dan mampu menggambar notasi, yaitu huruf, angka, dan simbol untuk diterapkan pada gambar teknik desain interior

(27)

IV. HURUF, ANGKA, DAN SIMBOL

Huruf, angka dan simbol-simbol digunakan dalam gambar teknik desain interior untuk memudahkan orang membaca gambar tersebut.Oleh karena itu huruf angka dan simbol merupakan bagian penting dalam komposisi keseluruhan gambar. Dalam penerapanya huruf angka dan simbol telah disepakati secara umum bentuk dan penempatanya. Di bawah ini akan dibahas beberapa bentuk dan penempatan huruf, angka dan simbol yang secara umum digunakan.

SIMBOL-SIMBOL PRESENTASI GRAFIS (Sumber : Frank Ching,1996:146)

Semua simbol grafis dalam gambar dan tulisan yang berisi keterangan, harus menjadi bagian gambar yang perlu mendapat perhatian dalam komposisinya dan ukuran, kejelasan, dan penempatannya. (Ching,1996:147)

Ukuran

Harus ditentukan dengan perngertian sebagai berikut : 1. Mudah dibaca

2. Proporsinya cukup serasi terhadap ukuran-ukurab lainnya Kejelasan

Ditentukan oleh ukuran dan kontras (berkisar dari putih sampai hitam pekat) dan tulisan maupun simbol-simbol yang ada, misalnya: jika huruf yang dipakai berukuran besar agar mudah dibaca dari jarak tertentu, maka kesan kontras hurufnya tidak boleh terlampau kuat supaya seimbang komposisinya, jadi jenis huruf yang dipakai harus berupa rangka huruf saja.

Peletakan

Judul dan simbol-simbol grafis lainnya di dalam gambar harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tetap jelas atau kontras dan sesuai dengan fungsinya secara keseluruhan.

(28)

TULISAN TANGAN (Ching, 1997:148)

Penggunaan garis pembantu merupakan keharusan supaya tinggi huruf- hurufnya konsisten.

Agar huruf-huruf tersebut tidak mengganggu hurufnya, maka:

Setiap orang dapat mengembangkan gaya penulisannya masing-masing. Hal yang utama dalam gaya penulisan ialah: mudah dibaca dan konsisten baik dalam gaya maupun tiap-tiap huruf.

(Sumber : Ching,1997:148)

(29)

Ukuran yang terbesar untuk huruf-huruf yang dibuat dengan garis-garis tinggal termasuk membuat angka-angkanya harus berukuran 3/16''. Di luar ukuran ini, huruf atau angka tersebut harus mempunyai lebar dan ketebalan garis tertentu supaya guratannya tampak kuat.

Dengan tersedianya contoh-contoh huruf yang telah direncanakan dengan baik, anda tidak perlu membuang waktu untuk merencanakan yang baru, lebih baik anda belajar bagaimana caranya dan kapan huruf-huruf tersebut harus dipergunakan suapaya tepat. Untuk itu katalog 'letter press' merupakan bahan contoh yang terbaik.

Bentuk huruf yang dipakai untuk memberi keterangan harus sesuai dengan gambar arsitekturnya, harus konsisten dengan gaya arsitektur yang digambarkan atau sebaliknya. (Sumber : Ching,1997:149)

(30)

(Sumber : Ching,1997:150)

(31)

Vertical block lettering alphabet

(Sumber : Reznikoff,1986:59)

Poor Lettering Verticals

Make the O, C, G, Q, and D fat, filling the whole space

Keep the horizontal crossbar of the A, E, F, and H midway between the guideline

Take the arm K all way into the vertical of the K

Take a lobe of the stem into the vertical of the R

Make the centers of the M and W touch the guideline

(Sumber : Reznikoff,1986:61)

(32)

Leave a wedge in the center of the B

Do not put serifts at the top of I or J

Don’t leave gaps between the strokes of letters, as it makes them hard to read

Don’t cross the strokes of individual letters, as it makes them hard to read

Lettering fractions

The oval style of lettering

(Sumber : Reznikoff,1986:62)

Lettering

Lettering with slanted horizontals

(Sumber : Reznikoff,1986:63)

(33)

Oval lettering with slanted horizontals

Optical versus mechanical spacing

The gaps between irregular-shaped letters can be avoided by filling them closer together according to their shape

(Sumber : Reznikoff,1986:63)

Circular and irregular letters should be closer together to compensate for their fat shapes

Compressing a wide letter to make it fit into a space whose size requires a narrow or normal letter causes it to appear blacker than the rest of the letters,

and stretching a narrow letter into the space of a wide one makes it appear lighter than the rest of the letters. These seemingly darker or lighter letters

distract the reader.

Stretching s nsrrow letter into the space of a wide one makes it appear lighter than the rest of the letters. These seemingly darker or lighter letters distract the

reader.

(Sumber : Reznikoff,1986:64)

(34)

SIMBOL MATERIAL

(Sumber : Bellis & Schmidt, 1986 :45)

(35)

COMMON SCENIC ARCHITECTURAL MATERIAL SYMBOLS

(Sumber : Reznikoff,1986:98)

SIMBOL PEMASANGAN PIPA AIR

(Sumber : Bellis & Schmidt, 1986 :45)

(36)

MATERI 5

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan menggambar denah existing dengan teknik gambar manual

Indikator : Mampu menggambar denah existing yang komunikatif sesuai dengan kaidah umum gambar teknik sehingga dapat dimengerti oleh orang yang membutuhkannya

(37)

V.GAMBAR DENAH EXISTING

Denah Existing adalah denah asal atau denah asli atau denah dasar

sebelum dibuat denah selanjutnya yaitu denah layout, floor plan atau ceiling

plan. Denah existing bisa dibuat dari awal oleh desainer interior jika terdiri dari

konstruksi yang sederhana atau bisa juga diambil dari denah arsitektur yang

asli dibuat oleh seorang arsitek yang mempunyai kewenangan dalam membuat

desain bangunan dengan konstruksi yang lebih rumit. Denah existing tersebut

dapat dirubah oleh desainer interior tanpa merubah struktur utama yang sudah

dibuat, denah tersebut selanjutnya disebut denah perubahan.

(38)

PROYEKSI-PROYEKSI ORTOGRAFIS (TEGAK LURUS)

(Sumber : Ching,1997:17)

(39)

(Sumber : Ching,1997:18)

(40)

MENGGAMBAR DENAH

Rangkaian gambar berikut ini menunjukkan tahapan dalam menggambar denah. Meskipun urut-urutannya dapat berbeda-beda tergantung dan rencana bangunan yang sedang digambar. Cobalah selalu mulai dari bagian yang paling utuh dimana bagian-bagian lainnya merupakan bagian yang berada di dalam atau dibatasi oleh bagian yang utuh tadi.

(Sumber : Ching,1997:20)

(41)

(Sumber : Ching,1997:21)

(42)

(Sumber : Ching,1997:21)

(43)

(Sumber : Ching,1997:23)

(44)

(Sumber : Ching,1997:24)

(45)

(Sumber : Ching,1997:25)

(Sumber : Ching,1997:25)

(46)

GAMBAR PINTU DAN JENDELA DALAM DENAH

(Sumber : Ching,1997:26)

(47)

UNSUR-UNSUR YANG TERLETAK DI ATAS DAN DI BAWAH POTONGAN TANGGA-TANGGA

(Sumber : Ching,1997:27)

(48)

TANDA-TANDA GAMBAR DINDING DAN GARIS GRID DI ATAS DENAH

(Sumber : Ching,1997:28)

(49)

Contoh Gambar Denah dengan Skala 1:50,

(Sumber : karya mahasiswa TEKOM 1, Agri Primasari, 2008)

(50)

MATERI 6

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan Menggambar layout dengan teknik gambar manual

Indikator : Mampu menggambar denah layout yang komunikatif dan sesuai dengan kaidah umum gambar teknik, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang membutuhkannya

(51)

VI. GAMBAR DENAH LAYOUT

Gambar denah layout adalah gambar denah existing yang telah dilengkapi dengan gambar furniture, accessories dan perlengkapan yang diletakkan di dalamnya.

Contoh Gambar Layout

LAYOUT ART SHOP

(Sumber : Laporan KP, Wawan, 2003)

(52)

LAYOUT RUMAH TINGGAL

(Sumber : Laporan KP, Wawan, 2003)

(53)

LAYOUT ELECTRONIC STORE

(Sumber : Laporan KP, Wawan, 2003)

(54)

LAYOUT RUMAH TINGGAL

(Sumber : karya mahasiswa TEKOM 1, Agri Primasari, 2008)

(55)

MATERI 7

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan Menggambar floorplan dengan teknik gambar manual

Indikator : Mampu menggambar floorplan yang komunikatif dan sesuai kaidah umum gambar teknik, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang membutuhkan

(56)

VII. GAMBAR FLOOR PLAN

Gambar Floor Plan adalah gambar rencana desain lantai yang diterapkan dalam denah existing. Ukuran dan warna lantai juga harus sudah digambar pada gambar floor plan. Skala gambar floor plan bisa disamakan dengan denah existing dan denah layout.

Contoh Gambar Floor Plan :

(Sumber :karya mahasiswa TEKOM 1, Agri Primasari, 2008)

(57)

MATERI 8

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan Menggambar ceiling and reflected plan dengan teknik gambar manual

Indikator : Mengenal dan mampu Menggambar ceiling and reflected plan yang komunikatif dan sesuai dengan kaidah umum gambar teknik, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang membutuhkannya

(58)

VIII. GAMBAR REFLECTED ELECTRICAL AND CEILING PLAN ATAU RENCANA LANGIT-LANGIT

Reflected electrical and ceiling plan atau gambar langit-langit adalah gambar refleksi atau cermin dari seluruh ceiling atau langit-langit beserta seluruh electrical (lampu, saklar, AC, sprinkel, dll) yang terlihat pada refleksinya.Menurut Ching (1997) gambar langit-langit digambarkan seperti cermin besar yang diletakkan di atas lantai untuk menunjukkan gambar-gambar langitnya.

Disini, sama halnya dengan gambar denah, potongan horizontal punya arti, jadi semua unsur yang sampai ke langit-langit harus terpotong dan profil potongannya digambar dengan garis tebal. (Ching, 1997).

(Sumber : Ching,1997:29)

Gambar langit-langit yang tampak terbalik dipakai untuk menunjukkan informasi mengenai bahan langit-langit dan rencananya, perlengkapan penerangan (jenis dan letaknya), balok-balok struktur yang tampak dan sebagainya.

Ketinggian ceiling harus ditulis berapa tingginya dari lantai dengan satuan meter. Electrical yang digambar diberi keterangan jenis dan spesifikasinya dengan bantuan anak panah atau diberi keterangan pada sisi luar gambar. Pemberian keterangan dengan anak panah harus berada di dalam notasi ukuran terluar dari denah.

(59)

LAMP DESIGNATION

(Sumber : Reznikoff ,1986:304)

LAMP BASES & PRONG

(Sumber : Reznikoff ,1986:304)

(60)

LIGHTING DISTRIBUTION

(Sumber : Reznikoff ,1986: 308)

(61)

UNIFORM WALL ILLUMINATION

(Sumber : Reznikoff ,1986: 310)

(62)

NONUNIFORM WALL ILLUMINATION

(Sumber : Reznikoff ,1986: 311)

(63)

DOWNLIGHTING

(Sumber : Reznikoff ,1986: 312)

(64)

SURFACE-MOUNTED INCANDESCENT TRACK LIGHTING

(Sumber : Reznikoff ,1986: 314)

(65)

TRACK LIGHTING CALCULATION

(Sumber : Reznikoff ,1986: 315)

(66)

1. Contoh gambar Reflected electrical and ceiling plan Medical Office

(Sumber : Reznikoff ,1986: 316)

(67)

2. Contoh gambar Reflected electrical and ceiling plan Consultation Room

(Sumber : Reznikoff ,1986: 317)

(68)

3. Contoh gambar Reflected electrical and ceiling plan Office

(Sumber : Reznikoff ,1986: 322)

(69)

4. Contoh gambar Reflected electrical and ceiling plan Office

(Sumber : Reznikoff ,1986: 323)

(70)

5. Contoh Gambar Reflected electrical and Ceiling Plan Office

(Sumber : Reznikoff ,1986: 324)

(71)

6. Contoh Gambar Reflected Electrical and Ceiling Plan Dance Floor

(Sumber : Reznikoff ,1986: 325)

(72)

EMERGENCY LIGHTING

(Sumber : Reznikoff ,1986: 327)

(73)

PROJECTION BOOTHS WITH SELF-CONTAINED FRONT ACCESS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 328)

(74)

FRONT PROJECTION SCREEN

(Sumber : Reznikoff ,1986: 329)

(75)

SPATIAL REQUIREMENTS FOR AUDIOVISUAL PROJECTION

(Sumber : Reznikoff ,1986: 330)

(76)

STAGE LIGHTING

(Sumber : Reznikoff ,1986: 331)

(77)

Contoh Denah Ceiling

(Sumber : Agri Primasari, 2008)

(78)

LIGHTING QUALITY

(Sumber : Reznikoff ,1986: 318)

(79)

SURFACE FLUORRESCENT LIGHTING: LOUVERS & LENSES

(Sumber : Reznikoff ,1986: 319)

LENSED UNITS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 319)

(80)

DIFFUSERS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 319)

(81)

LUMINOUS CEILINGS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 320)

(82)

LUMINOUS CEILINGS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 321)

(83)

MATERI 9

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan Menggambar potongan interior dengan teknik gambar manual

Indikator : Mengenal dan mampu menggambar potongan interior yang komunikatif dan sesuai dengan kaidah umum gambar teknik, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang membutuhkannya

(84)

IX. GAMBAR POTONGAN

(Sumber : Ching,1997:34)

Denah lantai dan potongan bangunan, keduanya merupakan potongan atau irisan: denah terpotong menurut arah horizontal; potongan merupakan irisan atau arah vertkal. Di dalam gambar kerja (untuk pelaksanaan denah dan potongan) menunjukkan bagaimana bangunan tersebut dirangkai, di dalam gambar-gambar perencanaan atau penyajian, tujuannya adalah untuk menunjukkan bentuk dan hubungan ruang-

(85)

ruangnya maupun sifat-sifat unsur dan permukaan bidang yang membentuk ruang- ruang tersebut. (Ching, 1997)

Pada denah layout harus diberi notasi dimana letak denah yang terpotong yang akan dijadikan gambar potongan interior.

(Sumber : Frank Ching, 1996:19)

(86)

POTONGAN BANGUNAN

(Sumber : Ching,1997:35)

(87)

GAMBAR-GAMBAR POTONGAN BANGUNAN

(Sumber : Ching,1997:36)

(88)

(Sumber : Ching,1997:37)

(89)

GAMBAR POTONGAN TAPAK

(Sumber : Ching,1997:38)

(90)

POTONGAN BANGUNAN: PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI

(Sumber : Ching,1997:39)

(91)

Contoh Gambar Potongan interior

(Sumber : Karya Mahasiswa TEKKOM 1, Agri Primasari, 2008)

(Sumber : Karya Mahasiswa TEKKOM 1, Agri Primasari, 2008)

(92)

MATERI 10

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan Menggambar Detail konstruksi bangunan dengan teknik gambar manual

Indikator : Mengenal dan mampu Menggambar Detail konstruksi

bangunan yang komunikatif dan sesuai dengan kaidah umum

gambar teknik, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang

membutuhkannya

(93)

X.GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI

Gambar detail konstruksi bangunan adalah gambar detail dari konstruksi bangunan pada interior yang memerlukan dibuat detail ganbarnya. Gambar detail ini akan sangat berguna sebagai gambar pelaksanaan proyek di lapangan atau sebagai pedoman tukang. membantu desain dipahami oleh orang yang berkepentingan. Gambar ini juga memudahkan dalam pembuatan Rencana anggaran biaya (RAB)

Bagian bangunan atau interior yang dibuat gambar detailnya bisa bagian manapun, terutama jika ada desain khusus. Bentuk gambar detail dapat berupa gambar tampak atas, tampak, terpotong atau penampang perspektif terpotong.

Skala gambar detail bangunan ini dibuat dengan skala 1:1 atau 1:2

Di bawah akan diberikan contoh-contoh gambar manual detail bangunan.

BOW CASEMENT WINDOW

(Sumber : Reznikoff ,1986: 116)

(94)

Jenis-jenis Jendela

(Sumber : Reznikoff ,1986: 115)

(95)

CASEMENT WINDOW OPTIONS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 117)

(96)

(Sumber : Reznikoff ,1986)

(Sumber : Reznikoff ,1986: 118)

(97)

(Sumber : Reznikoff ,1986: 119)

(98)

(Sumber : Reznikoff ,1986: 120)

(99)

SLIDING GLASS (WINDOWS) DOORS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 121)

(100)

SLIDING GLASS WINDOWS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 122)

(101)

SLIDING SERVICE WINDOWS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 123)

(102)

PIVOT & JALOUSIE WINDOWS

(Sumber : Reznikoff ,1986: 124)

(103)

MATERI 11

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan Menggambar tampak Furniture dan detail konstruksinya

Indikator : Mengenal dan mampu Menggambar tampak Furniture dan detail konstruksinya yang komunikatif dan sesuai dengan kaidah umum gambar teknik, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang membutuhkannya

(104)

XI.GAMBAR TAMPAK FURNITURE

Gambar tampak furniture adalah gambar tampak furniture yang tertera di dalam denah. Furniture yang disajikan dalam denah, perlu dibuat gambar tampaknya berikut detail konstruksi furniture nya. Gambar ini sangat berguna untuk pelaksanaan di lapangan dan membantu desain dipahami oleh orang yang berkepentingan. Gambar ini juga memudahkan dalam pembuatan Rencana anggaran biaya (RAB).

Gambar tampak furniture dibuat dalam skala 1:5 untuk kursi dan furniture- furniture yang seukuran dengan kursi dan skala 1:10 untuk almari dan furniture- furniture besar seperti kitchen set dan lain-lain. Gambar tampak furniture berupa gambar tampak atas, tampak depan, tampak samping tampak potongan dan detail furniture. Urut-urutan gambar dan letaknya harus sesuai dengan prinsip proyeksi.

Gambar-gambar di bawah adalah contoh-contoh gambar tampak furniture dari berbagai proyek interior

(105)

OFFSET PLAN/SECTION OF A FIREPLACE

(Sumber : Woodbridge, Patricia. 2000)

(106)

CROSSHATCH TO INDICATE THE THE INTERRIOR MASS OF A SECTION

(Sumber : Woodbridge, Patricia. 2000 ; 95)

(107)

FULL-SIZE DETAIL WITH WOOD GRAINING

(Sumber : Woodbridge, Patricia. 2000 ; 98)

(108)

THE SECTION

(Sumber : Woodbridge, Patricia. 2000 ; 99)

(109)

MATERI 12

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan Menggambar Aksonometri dengan teknik gambar manual

Indikator : Mengenal dan mampu menggambar Aksonometri interior yang komunikatif dan sesuai dengan kaidah umum gambar teknik, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang membutuhkannya Mengenal dan dapat Menggambar

(110)

XII.GAMBAR AKSONOMETRI

Gambar aksonometri adalah salah satu variasi gambar paraline. Gambar aksonometri memperlihatkan desain 3 dimensi dari interior, sehingga interior terlihat tampak hampir nyata. Di bawah akan dibahas tentang gambar paraline.

GAMBAR PARALINE (Leggit, 2002:48)

Gambar paraline adalah representasi tiga dimensi dari sebuah objek dimana semua garis saling sejajar. Tidak ada perspektif, titik semu, atau garis horison dalam tipe gambar ini. Gambar paraline selalu berupa sudut pandang aerial, dan anda memerlukan satu denah lantai atau denah lokasi sebagai dasar untuk mengerjakan gambar. Gambar paraline adalah pilihan yang baik jika informasi denah lantai sangat kompleks, atau karena tidak punya waktu atau alat untuk membuat perspketif yang benar. Anda harus terbiasa dengan ide bahwa sudut pandang aerial adalah cara terbaik untuk memvisualisasikan desain anda, dan anda harus menerima bahwa gambar paraline cenderung tampak sedikit kaku dan tidak realistik.

Ada begitu banyak variasi gambar paraline, antara lain gambar isometri, diametri, trimetri, aksonomotri, palan oblique, palnometri, explode view, expanded view, dan masih banyak lagi! Ada banyak buku teknik yang membicarakan subjek ini.

(111)

Gambar Aksonometri (Leggit, 2002:48)

Mungkin sudah pernah mendengar tentang gambar plan oblique dan mungkin pernah mencoba membuat gambar ini. Nama yang lebih umum untuk gambar ini adalah gambar aksonometri. Dimulai dengan denah lantai atau denah lokasi, putarlah gambar 30 derajat, dan proyeksikan garis vertikal pada skala yang sama dengan denah dasar. Hal ini mudah dilakukan, dan sudut pandang aerial yang dihasilkan bisa sangat efektif. Anggaplah gambar itu sebagai gambar tiga dimensi. Ukuran ”sumbu xyz” bisa bervariasi dari studi fased arsitektur kecil (Gambar 3.77). bereksperimenlah dengan berbagai sudut rotasi dan perbesar proporsi garis vertikal. Tidak ada teknik gambar aksonometri yang benar atau salah. Jika gambar anda tampak nyata, maka anda berhasil mengkomunikasikan konsep desain anda.

Contoh gambar aksonometri

Sudut pandang aerial atas pengembangan lokasi ini memperlihatkan lebih banyak area lokasi dari pada hanya sekedar gambar isometri yang lebih ”datar”. Gambar dijiplak langsung di atas denah lokasi yang diputar 30 derajat. Gambar dibuat pada ukuran kecil 9 x 13 inci agar detail tetap minimal, mempersingkat waktu pengerjaan gambar untuk keperluan publikasi dalam laporan. Pena tinta permanen di atas vellum dengan spidol Chartpak AD yang diaplikasikan di sisi belakang kertas vellum. (Sumber : Leggit,2002:48)

(112)

Primary axis lines

Axonometric drawing of an object containing nonaxiometric lines

Orthographic projection: (1) Shows only one side of an object in each view; (2) parallel lines remain parallel

Axonometic drawing: (1) shows three sides in one view; (2) parallel lines remain parallel

(Woodbridge, Patricia. 2000 : 173)

(113)

Gambar aksonometri ini adalah salah satu gambar dari selusin gambar yang dibuat untuk proposal. Metode tercepat untuk memvisualisasikan masing-masing pilihan ini adalah dengan menjiplak denah lokasi konseptual dan membuat sketsa aksonometri tiga dimensi untuk masing-masing deain. Gambar ini dibuat selama 2 jam di atas Mylar, difotokopi di atas kertas bond, dan diwarnai dengan pensil Prismacolor. (Sumber : Leggit,2002:49)

Sketsa aksonometri suatu fasad bangunan yang dibuat selama 1 jam ini dibuat untuk laporan petunjuk desain. Sudut pandang aerial membantu memperlihatkan bentuk atap dan artikulasi dinding. (Sumber : Leggit,2002:49)

(114)

Gambar Aksonometri interior rumah tinggal

(Sumber : karya mahasiswa TEKKOM I, Agri Primasari, 2008)

Gambar Isometri

Pilihan alternatif selain gambar aksonometri adalah gambar isometri. Denah lantai tidak lagi menampilkan garis besar denah, tetapi ”dibuat lebih datar,” memberi penekunan yang seimbang antara pandangan samping dan atas sebuah objek. Objek diputar 30 derajat terhadap bidang horisontal. Kebanyakan gambar isometri memberi kesan pandangan langsung ke sudut objek.

(115)

ALL 3 AXES ANGLES ARE EQUAL AND 1200 ISOMETRIC VIEWS (Woodbridge, Patricia. 2000 : 174)

The isometric drawing was done for a lightir structure designed by Mark Kruger of Kruger Associates for the Centre in Rockville, Maryland. The illustration shows a perspective.

(Woodbridge, Patricia. 2000 : 174)

(116)

Scenic example of an isometric drawing. Grid perspective and details. Lighting grid for the Holiday Espre Cnter, Rockville, Maryland. Design by Mark D. Kruger Designer Light, Inc.

Used by permission.(Woodbridge, Patricia. 2000 :175)

(117)

Gambar Isometri mempunyai sudut pandang yang lebih rendah dari pada gambar aksonometri. Bandingkan gambar pusat ritel ini dengan gambar aksonometri pada gambar 2.82 dan perhatikan perbedaan ketinggian dari atas tanaha. Gambar isonometri cenderung membutuhkan waktu pengerjaan lebih lam, tetapi mempunyai penampilan yang lebih alami dan tidak terlalu mekanik. Ukuran 9 x 13 inci pena tinta permanen di atas vellum dengan spidol Chartpak AD langsung di sisi belakang kertas vellum. (Sumber : Leggit,2002:48)

Gambar mock-up pensil merah yang dibuat dengan cepat.

Sudut gambar isometri yang rendah ini cocok untuk memvisualisasikan proyek lingkungan perumahan kecil. Sketsa yang dibuat selama 15 menit menentukan massa dan pemandangan umum. Ukuran 7 x 9 ½ inci pensil di atas kertas kalkir.(Sumber : Leggit,2002:50)

(118)

Sketsa Cepat

Gambar Isometri Memperlihatkan Massa Bangunan (Sumber : Leggit,2002:50)

Bagian depan dan samping bangunan ini secara simetris digambar 30 derajat terhadap horisontal. Semua garis saling sejajar. Studi arsitektural berukuran 5 x 7 inci dibuat dalam waktu 1 jam, tampak akurat, dan tentu memerlukan waktu yang jauh lebih sedikit dari pada gambar perspektif. Tinta permanen di atas vellum. (Sumber : Leggit,2002:50)

(119)

Baik gambar ini dan Gambar di atas memperlihatkan perkembangan sebuah daerah waktu demi waktu. Pendekatan isometri memberi sudut pandang aerial ketinggian rendah dan proporsi horisontal pada gambar, memperlihatkan informasi denah lokasi dan elevasi arsitektural. Teknik corat coret menutupi kekurangan detail arsitektur dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk membuat kedua gambar (4 jam). Ukuran 12 x 21 inci pena felt up di atas vellum dengan spidol Chatpark AD yang diaplikasikan langsung pada gambar asli. (Sumber : Leggit,2002:51)

(120)

Gambar berukuran 3 x 4 inci suatu meja maket ini diperlihatkan dalam sudut pandang isometri untuk memvisualisasikan bagian samping dan atas meja maket dengan baik dalam satu gambar. Sketsa 1 menit dijiplak dengan pena felt-up. (Sumber : Leggit,2002:51)

TIPS PRAKTIS Gambar Paraline

1. Meskipun ada banyak tipe gambar paraline yang berbeda, anda perlu mengenali dua gambar saja: gambar aksonometri dan gambar isometri. Kedua gambar ini adalah pilihan gambar paraline yang paling baik dan layak dicoba.

2. Jika subjek atau informasi penting tersembunyi di belakang dinding, anda dapat menunjukkan dinding itu dengan garis, tetapi buatlah garis itu transparan dehingga dalam gambar anda, anda dapat melihat tembus memlalui dinding itu.

3. Sudut pandang aerial (bird’s eye) eksterior adalah jenis gambar aksonometri yang paling efektif. Sudut pandang interior lebih sulit dibuat dengan gambar denah yang dirotasi, karena anda melihat ke bawah menembus atap dan langit- langit.

4. Gambar isometri selalu dirotasi pada sudut 30 derajat sehingga membeli penggaris segitiga bersudut 30 dan 60 derajat merupakan ide yang baik.

Menggambar akan jauh lebih cepat ila kita memakai penggaris segitiga preset!

(Leggit,2002:48-51)

(121)

MATERI 13

Kompetensi Dasar

: Mengenal dan menggambar perspektif interior secara manual

Indikator : Mampu menggambar perspektif interior yang komunikatif sehingga bisa memberikan gambaran yang utuh tentang proyek yang bersangkutan

(122)

XIII.GAMBAR PERSPEKTIF INTERIOR (Hary Lubis, 2005)

Gambar tampak dan gambar irisan benda atau interior bangunan seperti diuraikan pada bab sebelumnya pada hakekatnya merupakan gambaran imajiner yang abstrak dan tidak pernah dapat dicapai oleh kemampuan melihat mata manusia.

Untuk mendapatkan gambaran tiga dimensi yang mendekati rupa sebenarnya dari sebuah ruangan metoe gambar perspektif ruangan.

Pada umumnya ruangan-ruangan dalam sebuah bangunan memiliki bentuk dasar geometris dan sebagian besar merupakan kotak atau peti persegi. Dengan demikian bidang-bidang dinding sangat memudahkan dalam pengerjaan gambar perspektif bidangnya.

Untuk mempermudah menggambar perspektif ruangan, salah satu bidang didndingnya diletakkan tegak lurus dihadapan mata. Dengan perkataan lain, orang yang melihat dianggap ada di dalam ruangan yang adakn digambar dan tegak lurus menghadap pada salah satu didning. Dalam gambar perspektif bidang ini dinamakan bidang frontal yang berfungsi sebagai elevasi. Sisi bawah bidang frontal adalah garis tanah.

Tinggi mata (letak garis horison) ditentukan secara kira-kira, yang menghasilkan gambar perspektif yang baik, letaknya berkisar antara 90 sampai 150 cm di atas garis tanah.

Ada dua cara menggambar perspektif ruangan yaitu metode perspektif satu titik bidang (disebut juga Perspektif Paralel) dan perspektif dua titik hilang.

Kedua cara ini masing-masing memiliki lagi beberapa variasi metoe dalam konstruksinya. Perbedaan kedua metode ini terutama didasari oleh arah garis proyeksi.

Dalam buku ini hanya akan diuraikan tiga metode yang lazim digunakan karena prinsipnya sederhana dan praktis, yaitu :

1.Metode Garis Tanah untuk perspektif satu titik hilang, dan

2. Metode Garis Ukur serta Metode Titik Ukur untuk perspektif dua titik hilang.

(123)

a. Perspektif Satu Titik Hilang Metoe Garis Tanah

Ada beberapa metode gambar perspektif satu titik hilang yang biasa digunakan, akan tetapi dalam diktat ini hanya akan diuraikan salah satu diantaranya yaitu metode garis tanah. Metode ini banyak digunakan karena relatif paling praktis dan garis-garis konstruksinya sederhana. Akan tetapi metode ini terbatas penggunaannya untuk ruangan geometris sederhana berbentuk kotak dengan arah pandangan harus selalu frontal (tegak lurus) terhadap salah stu bidang dinding datar dalam ruangan.

Metode ini menggunakan perpanjangan garis tanah sebagai garis ukur untuk menerapkan ukuran-ukuran sebenarnya yang sejajar dengan garis sumbu pandangan.

Bidang A.B.B1.A1 (salah satu dinding ruangan) yang mendasari gambar perspektif ruangan.

Pada perpanjangan garis tanah (ke kiri maupun ke kanan) garis BD diukurkan (dalam gambar = B’D1). Dari titik 1 ditarik garis yang tegak lurus terhadap garis B’D’

dan perpanjangan garis ini memotong garis horison pada titik TU yang berfungsi sebagai titik ukur bagi semua ukuran kedalaman

Ada dua cara meletakkan bidang gambar. Pertama pada garis penggalan ruangan (CD). Dalam hal ini M-PP’ adalah jarak penglihatan.

Bidang CDD’C dijadikan bidang frontal dan merupakan bidang tempat mengukurkan ukuran-ukuran ruangan sebenarnya.

Pada cara yang kedua, bidang ABB’A yang dijadikan bidang frontal dan ruangan dibuat membesar kelauar menjauhi titik hilang. Bidang frontal juga dijadikan bidang ukur.

(124)

Perspektif Ruang Satu Titik Hilang Metode Garis Tanah

(Sumber : Harry Lubis,2005 )

Metode garis tanah dapat pula dipergunakan untuk memperlihatkan denah sebuah ruangan secara tiga dimensi. Dalam hal ini mata dianggap melihat dari atas, mengarah ke bawah ke adalam sebuah ruangan tanpa atap, seolah-olah dilihat oleh seekor burung, maka metode ini disebut pula sebagai bird’s eye view.

Dalam hal ini bidang lantai digunakan sebagai bidang frontal, sedangkan data yang diperlukan didapat dari denah dan elevasi ruangan (tampak dan potongan).

Selanjutnya semua ketentuan lain sama seperti pada metode garis tanah. Salah satu di anatara dinding ruangan dijadikan sebagai bidang tanah dan garis pertemuannya dengan bidang lantai menjadi garis tanah.

(125)

Perspektif Ruang Pandangan Mata Burung (Bird’s Eye View)

(Sumber : Harry Lubis, 2005)

b. Perspektif Dua Titik Hilang Metode Titik Ukur

Garis AB merupakan garis batas pandangan terhadap ruangan yang akan digambar. Letak dan posisinya ditentukan sendiri sesuai dengan kebutuhan.

Titik mata M dan tinggi horison diatas garis tanah juga ditentukan sendiri. Dari titik M ditarik dua garis lurus yang membentuk sudut siku-siku (saling tegak lurus),

(126)

sedua garis memotong garis horison pada dua titik hilang (H3 dan H4) dengan letak yang juga ditentukan sendiri. Titik U1 dan U2 berfungsi sebagai titik ukur.

Pada garis A1.A atau B1.B diukur tinggi langit-langit ruangan, tinggi pintu dan semua ukuran lain karena vertikal yang diperlukan.

Dengan mengukurkan potongan garis p1, p2, p3 dan p4 pada garis A1-B1 dan menghubungkannya dengan titik ukur yang sesuai (U1 atau U2) maka titik-titik yang digunakan akan ditemukan dan gambar perspektif ruangan dapat digambarkan dalam kerangaka bidang A1.B1TL.C.

Gambar Perspektif Ruang Titik Hilang Metode Titik Ukur

(Sumber : Harry Lubis,2005))

c. Perspektif Dua Titik Hilang Metode Garis Ukur

Seperti halnya pada metode titik ukur, pada metode ini letak garis AB, tinggi horison dan letak titik hilang ditetapkan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan.

Prinsip metode ini : dari setiap titik yang ingin ditemukan dalam perspketif ditarik dua garis yang masing-masing sejajar dengan dua dinding ruangan yang

(127)

tergambar pada denah. Kemudian titik-titik potong yang terjadi engan garis AB diproyekdikan ke garis tanah dan diteruskan ke titik-titik hilang yang sesuai. Titik potong kedua garis proyeksi ini adalah titik yang dicari dalam gambar perspektif.

Contoh : Lihat konstruksi garis untuk menemukan titik C pada gambar perspektif (=C1).

Titik L adalah ketinggian langit-langit ruangan, sedangkan titik P adalah ketinggian pintu. Kedua ukuran ketinggian ini da dan ukuran lain ke arah vertikal dapat diukurkan pada garis B1.L atau garis A1.A2.

Bidang A1.B1.L.A2 adalah bidang batas pandangan perspektif terhadapa ruangan yang digambar.

Gambar Perspektif Ruang Dua Titik Hilang Metode Garis Ukur

(Sumber : Harry Lubis, 2005) Gambar Perspektif Ruangan

(128)

UKURAN KEDALAMAN

Pada gambar perspektif ruangan yang dikerjakan secara eksak, mesalah yang timbul adalah bagimana menentukan ukuran kedalaman ruangan (depth) atau ukuran lain yang searah engan garis sumbu pandangan.

Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan ukuran ini yaitu Metode Denah dan Elevasi, Metode Garis 45o dan Metode Garis Tanah.

Metode Denah dan Elevasi

Prinsipnya menggabungkan data ukuran dari denah dan elevasi.

(Sumber : ...)

Metode Garis 45o

Metode ini merupakan kombinasi antara denah dan bidang gambar : garis horison juga merupakan bidang gambar dalam denah, hingga titik hilang TH berimpit dengan titik pusat pandangan PP. Dari titik ini diukurkan letak mata M tegak lurus pada garis horison.

(129)

Dari titik M ditarik dua garis ke kiri dan kanan masing-masing membentuk sudut Garis 45o terhadap garis sumbu pandangan, memotong garis horison pada TU1 dan TU2 (titik luar).

Dari titik-titik yang ingin dicari, (pada denah) ditarik garis yang membentuk sudut Garis 45o terhadap bidang gambar, dari sisi kiri ke kanan dan dari sisi kanan ke kiri, memotong garis bidang gambar. Titik-titik potong ini diproyeksikan ke bawah memotong sisi atas bidang frontal yang merupakan bidang ukur.

Dengan menghubungkan titik potong ini dengan TU1 (atau TU2), maka titik-titik dari penggalan garis yang diinginkan akan ditemukan.

(Sumber : Harry Lubis, 2005)

Dalam penggunaan praktis, denah dan elevasi tidak perlu digambar. Cukup dengan memindahkan saja ukuran-ukuran yang diperlukan.

(130)

(Sumber : Harry Lubis, 2005)

Metode Garis Tanah

Pada metode ini perspektif ruangan digambar membesar ke arah orang yang melihat, menjauhi titik hilang. Dinding ruangan (bidang ABB1A1) menjadi bidang frontal sekaligus bidang ukur.

Pada denah, CD adalah batas pandangan terluar pada ruangan, dan dapat ditentukan letaknya sesuai dengan apa yang ingin diperlihatkan dalam gambar perspektif. Jadi BD (=AC) adalah ukuran kedalaman ruangan yang akan digambar.

Untuk mendapatkannya dalam perspektif, ukuran kedalaman ini diukurkan, pada perpanjangan garis tanah B’D1).

Dari titik D1 ditarik garis yang tegak lurus terhadap perpanjangan garis. THB’

dan berpotongan pada titik D’. Melalui titik ’ ini didapatkan bidang CDD’C’ sebagai bidang batas pandangan terluar. Perpanjangan garis D’D1 memotong garis horison pada titik TU yang berfungsi sebagai titik hilang garis-garis ukuran. Garis B’D1 menjadi garis ukur tempat menerapkan ukuran-ukuran sebenarnya dari ruangan yang searah dengan garis sumbu pandangan.

(131)

(Sumber : Harry Lubis, 2005)

Gambar Perspektif Pandangan Mata Burung

Metode garis tanah dapat dipergunakan untuk memperlihatkan denah sebuah ruangan secara tiga dimensi.

Dalam hal ini mata dianggap melihat dari atas, mengarah ke dalam sebuah ruangan tanpa atap, seolah-olah dilihat oleh seekor burung (bird’s eye view).

Untuk itu bidang lantai digunakan sebagai bidang frontal. Data diperlukan didapat dari denah dan elevasi (tampak/potongan), sedangkan ketentuan lain semuanya sama seperti pada metode garis tanah. Salah satu diantara dinding ruangan

(132)

dijadikan sebagai bidang tanah dan garis pertmuannya dengan bidang lantai dijadikan garis tanah.

Contoh Gambar Perspektif

Parallel perspektive as shown in the sketch of the »Terrace of the Waldorf Towers« from the feature film My Faovorite Year. 1982. Directed by Richard Benjamin. Designed and drawn by

Charles Rosen. Used by permission. (Sumber : Woodbridge, 2000)

(133)

Parallel bird's eye perspective as shown in the sketch for »Zero's Office« from the feature film The Producers. 1968. Directed by Mei Brooks. Designed and drawn by Charles Rosen. Used by

permission. Sumber : Woodbridge(2000)

Angular perspective as shown in the sketch for "Charly's room" from the feature film Charly.

Designed and drawn by Charles Rosen. Used by permission.

Sumber : Woodbridge, 2000)

(134)

DAFTAR PUSTAKA

Bellis, F.Herbert and Schmidt, Walter.Membaca Cetak-Biru. Terjemahan, Erlangga.

Jakarta

Ching, Frank. 1987. Grafik Arsitektur. Terjemahan, Erlangga. Jakarta

Harry. Lubis, 2005. Catatan Kuliah. Teknik Komunikasi Desain I. ITB. Ganesa Press.

Bandung

Leggit, Jim AIA. 2007. Teknik Menggambar Cepat. Erlangga. Jakarta

Reznikoff, S. C. 1986, Interior Graphic And Design Standards. The Architectural Press:

London

Woodbridge, Patricia. 2000. Designer Drafting for The Entertainment World. Focal Press.

Wawan Cahyono. 2003. Laporan Kerja profesi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Gambar

Gambar teknik untuk desain interior hampir sama dengan gambar arsitektur  maka bolehlah kita simak apa yang dikatakan Ching (1997) sebagai berikut :
GAMBAR PINTU DAN JENDELA DALAM DENAH
Gambar denah layout adalah gambar denah existing yang telah dilengkapi  dengan gambar furniture, accessories dan perlengkapan yang diletakkan di dalamnya
Gambar  Floor  Plan  adalah  gambar  rencana  desain  lantai  yang  diterapkan  dalam  denah  existing
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Untuk mengembangkan buku ajar tematik berbasis sosiokultural tema “Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku” yang layak, valid dan praktis bagi peserta didik kelas 1

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan paket pembelajaran (pretes) dan sesudah menggunakan paket pembelajaran (postes). Teknik

Dengan semakin berkembangnya teknik pembuatan gambar grafik atau objek lewat komputer dan semakin banyak pula penggunanya diantaranya pada bidang seni, pendidikan,

MODEL MATERI AJAR DAN EVALUASI MENGGUNAKAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BERBASIS PROJECT BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 di

Dari gambar VIII dapat diketahui bahwa buku ajar Teknik Bermain Gitar Elektrik tingkat basic I dan basic II pada validasi bahasa secara keseluruhan, hasil skor

Ada beberapa peralatan didalam menggambar teknik dasar (gambar manual/tanpa komputer) yang harus  diketahui  berdasarkan  fungsi  dan  cara  penggunaannya.  Walaupun 

Dalam merancang sebuah algoritma, Fletcher (1991) memberikan beberapa cara atau metode yaitu kumpulan perintah, ekspresi, tabel instruksi, program komputer, kode semu dan flow chart,

Jadi, teknik persiapan dakwah dapat dipahami sebagai suatu cara yang digunakan oleh seorang pendakwah sebelum melakukan sebuah kegiatan agar terlaksana dengan baik