• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU ILMU PERBANDINGAN AGAMA (Dari Regulasi ke Toleransi)

N/A
N/A
Adildzu Khuluqi Muhammad

Academic year: 2023

Membagikan " BUKU ILMU PERBANDINGAN AGAMA (Dari Regulasi ke Toleransi)"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

Terdapat perbedaan pengertian “agama” di kalangan para ahli perbandingan agama, sehingga istilah agama masih menyisakan pertanyaan, apa pengertian agama? Hal ini dikarenakan masyarakat masih mempunyai pemahaman yang berbeda-beda mengenai agama itu sendiri, apa yang disebut agama dan apa yang bukan.

Pengertian Religion

Dalam upaya memberikan pemahaman tentang agama, para ahli menggunakan beberapa metode, ada pula yang menggunakan analisis etimologi. Artinya dengan menganalisis konsep yang melekat pada kata agama atau kata lain yang digunakan dalam pengertian yang sama dengan agama tertentu.

Pengertian Ad-Din

Selain itu tidak dapat dipungkiri bahwa agama merupakan sesuatu yang melekat dalam kehidupan manusia dan masyarakat, yang gejalanya cukup bervariasi antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, sehingga sulit memberikan pemahaman yang dapat diterima secara umum. pemegang kepercayaan mana pun. Dimana para ahli agama tidak mempunyai pendekatan pemahaman, ada yang mendekatinya dari sudut pandang pengalaman dan ada pula yang mendefinisikannya berdasarkan asal usul kata.

Perbandingan: Agama, Ad-Din dan Religion

Batasan agama, add-din dan agama di atas masih dapat ditambah dengan definisi lain, namun belum pernah ada definisi yang memuaskan. Agama, Agama atau add-in adalah jalan yang harus ditempuh manusia dalam hidup dan kehidupannya di dunia untuk mewujudkan kehidupan yang aman, tenteram, dan sejahtera.

Batasan dan Unsur-Unsur dalam Agama

Memahami keberadaan yang suci dan suci, berupa kesaktian, berupa kitab-kitab yang berisi ajaran agama yang bersangkutan dan berupa tempat-tempat tertentu.33. Keempat, memahami keberadaan yang keramat (sarce) dan suci, berupa kekuatan gaib, berupa kitab-kitab yang memuat ajaran agama yang bersangkutan dan berupa tempat-tempat tertentu.39.

Perkembangan Pemikiran Beragama

Para ahli perbandingan agama membagi kepercayaan manusia terhadap Tuhan menjadi tiga fase utama, yaitu politeisme, henoteisme, dan menoteisme. Dikatakannya, keimanan masyarakat yang asli (murni) terhadap Tuhan adalah tauhid, yaitu keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.

Makna Agama Bagi Manusia

Dalam bahasa Arab kata ini berarti penguasaan, ketundukan, ketaatan, hutang, pelunasan dan adat istiadat.56 Pengertian ini juga sejalan dengan pengertian agama yang di dalamnya terdapat peraturan-peraturan berupa undang-undang yang harus dipatuhi oleh pemeluk agama yang bersangkutan. Pemahaman tersebut juga sesuai dengan isi keimanan yang berisi kumpulan tata cara beribadah kepada Tuhan yang dikumpulkan dalam kitab suci yang wajib dibaca.

Konsep Ketuhanan dalam Agama-Agama

Arsyad melanjutkan dengan menulis bahwa Nabi Musa dengan tegas mengajarkan bahwa Tuhan itu Esa dan selain Tuhan Yang Maha Esa tidak ada Tuhan. Bahkan mengungkapkan ajaran para rasul sebelum Muhammad melihatnya, dan juga mempertahankan monoteisme yang seragam: Tuhan itu Esa, tidak ada Tuhan lain selain Dia.

ILMU PERBANDINGAN AGAMA

Pengertian Ilmu Perbandingan Agama

Ilmu perbandingan agama ialah ilmu yang cuba mengkaji dan memperoleh nilai-nilai agama daripada agama dan kemudian membandingkannya dengan agama lain untuk menentukan struktur asas pengalaman dan idea yang dipegangnya. Manakala bagi umat Islam, perbandingan agama adalah usaha untuk mengetahui; bagaimana iman Tuhan diajarkan kepada manusia melalui para nabi dan rasul-Nya.

Kedudukan Ilmu Perbandingan Agama

Jika pemahaman di atas dapat diterima dan dikembangkan, maka perbandingan agama merupakan bidang kajian yang konstruktif, artinya dapat mendorong dan meningkatkan kesadaran dalam menghayati agama Allah. Akhir sekali, seseorang harus tahu bahawa kedudukan perbandingan agama bukanlah alat untuk mempertahankan pegangan agama, tetapi alat untuk memahami fungsi dan ciri-ciri agama.

Ruang Lingkup Studi Perbandingan Agama

Perbandingan agama tidak membahas atau membicarakan benar atau tidaknya suatu agama yang diteliti atau dipelajari, dalam hal ini semua agama dianggap sama menurut ilmu ini. Perbandingan Agama tidak membahas/membahas benar dan salahnya suatu agama yang diteliti/dipelajarinya, dalam hal ini semua agama dianggap sama menurut ilmu ini.

Manfaat Ilmu Perbandingan Agama

Historisitas Ilmu Perbandingan Agama

Sementara itu, penulis Spanyol dan Portugis juga menulis esai tentang agama masyarakat Meksiko dan Peru ketika mereka menjajah negara tersebut. Ia mengatakan kitab suci agama Kristen telah dipalsukan oleh umat Nasrani dan Yahudi.

Urgensi Studi Agama-Agama

Orang yang melihat agama-agama yang ada di dunia ini secara keseluruhan akan mendapati agama dalam bentuk yang sangat rumit. Berdasarkan pemahaman tersebut maka terciptalah rasa saling menghormati antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain.64. Seseorang yang beragama harus yakin bahwa agama yang dianutnya adalah agama yang terbaik dan paling benar.

IPA DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Pengertian Kerukunan

Melalui semangat kerukunan antar umat beragama, kita akan mampu membangun atau memperkuat persatuan dalam kemajemukan masyarakat Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah dan pulau untuk menjadi kesatuan masyarakat kesatuan negara (NKRI) yang sangat kokoh. Oleh karena itu, solidaritas, kerja sama, dan kehidupan harmonis antar umat beragama sangat diperlukan untuk menciptakan perdamaian, ketentraman, dan persatuan dalam keberagaman guna membangun masa depan bangsa dan negara. Dengan kerukunan umat beragama, masyarakat menyadari bahwa masyarakat dan negara adalah milik bersama dan merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaganya.

Kerukunan Intern Umat Beragama

Kita semua manusia berasal dari rahim satu ibu iaitu rahim Hawa. Oleh itu, saling mengasihi adalah satu kemestian bagi kita semua, dan menjaga sekelian makhluk di muka bumi ini merupakan prasyarat kasih sayang Allah kepada kita: “Siapakah yang tidak menjadikan manusia di bumi tidak dicintai oleh yang di syurga”.Maka segala yang di muka bumi ini adalah ciptaan Allah yang harus dicintai dan dipelihara dengan baik agar kita mendapat kasih sayang Allah SWT.Oleh itu kita semua wajib berkasih sayang dan hidup rukun, kerana di dunia ini kita adalah sebagai satu bahtera dan tiada siapa. boleh merosakkannya.

Kerukunan Ekstern Umat Beragama

Apabila orang lain melakukan ibadat mereka, contohnya semasa bersolat di kuil, kita tidak boleh berada di situ dengan alasan kita bertolak ansur dengan penganut agama lain (untuk kamu, agama kamu, dan untuk saya, agama saya). Walaupun kita beranggapan bahawa pegangan orang lain itu salah, kita tidak boleh menyinggung dan menyinggung perasaan mereka, malah menghina Tuhan yang mereka sembah pun tidak dibenarkan. Dalam konteks ini, semua manusia adalah sama-sama makhluk yang dicipta oleh Tuhan, dan oleh itu tidak dibatasi oleh pakaian luaran dan halangan primordial seperti agama, suku, bangsa, bahasa, jantina, dan sebagainya.

Kerukunan Umat Beragama dan Pemerintah

Toleransi antar umat beragama dalam batas muamalah yaitu batas hubungan kemanusiaan dan bantuan sosial. Tanpa peran masyarakat, program dan kebijakan yang telah disusun tidak akan dapat berjalan secara efektif. Peristiwa-peristiwa tersebut memberikan pembelajaran betapa pentingnya keharmonisan antara umat beragama dan pemerintah dalam menjaga perdamaian.

Kerukunan Perspektif Agama-Agama

  • Kerukunan Menurut Hindiuisme
  • Kerukunan Menurut Budhisme
  • Kerukunan Menurut Ajaran Islam
  • Kerukunan Menurut Agama Kristen
  • Kerukunan Menurut Kongfusianisme

Itu harus harmonis dengan keintiman penuh antara Anda, serta dengan orang yang Anda kenal dan orang asing. Allah tidak melarangmu berbuat baik dan adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan (juga) tidak mengusirmu dari negerimu. Konfusianisme atau Konfusianisme (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Cina, istilah aslinya adalah Rujiao, yang berarti keyakinan orang yang lemah lembut, terpelajar, dan berbudi luhur.

Merawat Keragaman Melestarikan Kerukunan

Kedua, persatuan merupakan hal yang wajib dilakukan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan berbagai ras, suku, dan agama. Tidak ada seorangpun yang dapat mempunyai hubungan damai dengan saudaranya jika dia sendiri tidak berdamai dengannya. Dengan demikian, hakikat dan hakikat masalah perdamaian adalah bahwa seseorang harus berada dalam keadaan damai dengan dirinya sendiri dan dengan kemanusiaannya serta sebagai akibat menempatkan dirinya dalam hubungan damai dengan penciptanya.

PARADIGMA KEBERAGAMAAN KONTEMPORER

Sinkretisme atau Din Ilahi

Din-i Ilahi (Agama Ilahi) adalah ajaran sesat yang resmi diumumkan oleh dinasti Mughal, Kaisar Akbar dari India pada tahun 1581 Masehi. ajaran penting dari berbagai aliran ortodoksi dan tasawuf.12. Din-i Divine tidak mengaku memiliki teks wahyu dan tidak mengembangkan keahlian imamat.

Pluralisme atau Relativisme

Oleh karena itu, kebenaran apa pun yang dikemukakan oleh laki-laki—termasuk kebenaran agama yang disampaikan oleh laki-laki—bersifat relatif, tidak mutlak. Dengan kata lain, Greg Barton mengatakan Djohan Effendi menolak absolutisme agama dan mengakui pluralisme agama.33. Ia merujuk pada ayat Al-Quran yang mengatakan bahwa “tidak ada paksaan dalam beragama”.37 Ia juga merujuk pada ayat yang menunjukkan bahwa Allah mempersilahkan siapa saja yang mau beriman atau kafir kepada-Nya.38 Menurutnya, Islam sama sekali tidak mengingkari agama..agama yang ada.

Multikulturalisme atau Etnosentris

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur, baik suku, ras, dan lain-lain, hidup dalam suatu kelompok masyarakat yang mempunyai satu pemerintahan, namun dalam masyarakat itu masih terdapat golongan-golongan yang bukankah kalian bisa bersatu. Oleh karena itu, diperlukan multikulturalisme dalam mewujudkan tatanan sosial yang damai dan harmonis, meskipun berbeda latar belakang budaya. Pendidikan multikultural diharapkan dapat mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang damai, harmonis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana diatur dalam konstitusi.

Tasamuh “Agree in Disagreement”

Ahlul kitab tidak dianggap Islam karena tidak mengakui atau bahkan menentang dakwah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Artinya Ahli Kitab mempunyai pandangan berbeda; ada yang keras dan ada pula yang lunak. Filsuf asal Inggris ini mengatakan, Islam karena prinsip tauhid atau tauhidnya yang jelas, merupakan agama yang tidak memaksakan diri kepada pemeluk agama lain dari kalangan penganut Kitab Suci atau Ahlul Kitab.

Moderasi Beragama (Wasathiyah)

Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang tidak terlalu berlebihan dan tidak terlalu lalai dalam urusan agama dan dunia. Kehadiran moderasi beragama menunjukkan tekad yang besar dalam upaya membangun masyarakat yang berkeadilan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sejarah peradaban manusia telah membuktikan bahwa sikap beragama yang moderat mampu membangun perdamaian dan kesejahteraan umat.

PENUTUP

Sekali lagi, Ilmu Perbandingan Agama bukan untuk mencari benar dan salah suatu agama, melainkan memahami perbedaan sebagai sebuah keniscayaan, yang kemudian mencari titik temu untuk bekerja sama dalam membangun perdamaian dan menjaga kerukunan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-A'zami, The history The Qur'anic text from revelation to compilation, a comparative study with the Old and New Testament, terj. Maurice Bucaille, The Bible, the Qur'an and Science, American Trust Publications, Indiana Polis, Indiana, 1978. Yusuf Ali, Abdullah, The Meaning of The Holy Qur'an, Amana Corporation, Maryland, New York, 1992.

BIOGRAFI PENULIS

Referensi

Dokumen terkait