• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku IPS 2 Tusriyanto,M.Pd. 1

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Buku IPS 2 Tusriyanto,M.Pd. 1"

Copied!
249
0
0

Teks penuh

Berapa volume materi dalam buku People in Social Life; Sejarah Perkembangan Hindu-Buddha di Indonesia; Ia hidup dalam hubungan dengan orang lain dan hidupnya bergantung pada orang lain.1 Oleh karena itu, tidak mungkin manusia bisa hidup layak tanpa bantuan orang lain.

Gambar  1  :  Indahnya  Kebersamaan  dan  Penghambaan  Diri  Kepada Allah SWT
Gambar 1 : Indahnya Kebersamaan dan Penghambaan Diri Kepada Allah SWT

Status dan Peran Sosial

Struktur sosial adalah cara masyarakat diatur ke dalam hubungan yang dapat diprediksi melalui pola perilaku berulang antara individu dan antara kelompok dalam masyarakat itu. Kornblum (1988) menyatakan bahwa struktur adalah pola perilaku berulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.

Perubahan Sosial

Hukum Tiga Tahap

Fase metafisik adalah fase transisi antara fase teologis dan fase positif, yang ditandai dengan kepercayaan terhadap hukum-hukum alam.

Teori Siklus

Teori Cultural Lag

Sejarah perkembangan hindu-budha di Indonesia Teori tentang Proses Penyebaran Agama Hindu di Nusantara

Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Cina) adalah kerajaan Hindu yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 Masehi. Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Lama atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. abad.

Gambar  2.1.  Pusat-pusat  Hindu-  Buddha  dan  Penyebarannya  ke  Indonesia
Gambar 2.1. Pusat-pusat Hindu- Buddha dan Penyebarannya ke Indonesia

Pengaruh dan Warisan Kebudayaan Hindu-Buddha 46

Pengaruh agama dan budaya Hindu-Budha dalam bidang arsitektur di Indonesia terlihat jelas pada munculnya bangunan candi di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan bukti-bukti tertulis, pengaruh agama dan budaya Hindu-Buddha dalam bidang penulisan adalah dikenalnya huruf Pallawa dan Sansekerta di Indonesia.

Gambar  2.12.  Akulturasi  Kebudayaan  Nusantara  dan  Hindu- Hindu-Budha
Gambar 2.12. Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu- Hindu-Budha

Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia

  • Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

Meski ada aliran pemikiran yang dianut mayoritas umat Islam di Indonesia, ternyata ada juga sebagian masyarakat yang masih terpengaruh dengan adat daerahnya. Sedangkan seni sastra yang berkembang pada masa awal Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan antara sastra Hindu-Buddha dan sastra Islam yang mendapat pengaruh besar Persia. Dengan demikian bentuk akulturasi dalam seni sastra terlihat dari tulisan/kitab yang digunakan yaitu penggunaan huruf Arab-Melayu (Arab Gundul) dan isi cerita yang juga menangkap hasil karya sastra yang berkembang pada masa Hindu. zaman.

Kehadiran para pedagang muslim dari luar Indonesia yang mendakwahkan ajaran Islam di nusantara memberi nuansa baru bagi perkembangan akidah yang sudah ada di nusantara ini. Kehadiran para saudagar muslim yang berdakwah di nusantara dan menyebarkan ajaran Islam juga menambah nuansa baru bagi perkembangan paham keimanan yang sudah ada di nusantara ini. Faktor-faktor penyebab kolonialisme dan imperialisme adalah: pertama, keinginan untuk menjadi bangsa yang istimewa, misalnya bangsa Jerman (ras Arya) yang merasa superior dan memandang rendah bangsa lain; kedua adalah keinginan untuk menjadi bangsa yang kuat dengan dukungan peralatan perang yang lengkap dan membuktikan kekuatannya kepada bangsa lain; ketiga, adanya keinginan untuk mencari sumber kekayaan alam dan tempat untuk memasarkan hasil industri; keempat, adanya keinginan untuk menyebarkan agama dan ideologi, misalnya Uni Soviet menyebarkan ideologi komunis.

Setelah pemerintah Belanda mengambil alih Indonesia, terjadilah pertentangan pendapat tentang kebijakan yang akan diterapkan di Indonesia.

Gambar 4.1. Gambar Tanaman Lada
Gambar 4.1. Gambar Tanaman Lada

Kebijakan Kolonial pada Masa Daendels (1808-1811)

Kebijakan Pemerintah Kolonial pada Masa Raffles (1811- 1816)

Kebijakan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda (1811-1900) Walaupun sistem tanam paksa tidak sengaja ditujukan

Perang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro dan Alibasyah Sentot Prawirodirdjo. Perlawanan besar lainnya juga terjadi di Aceh antara tahun-tahun di antara para pemimpin perlawanan adalah para komandan Polim, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar dan Cut Nya' Dien. Bentuk imperialisme politik ini tidak banyak dijumpai pada zaman modern karena zaman modern memahami nasionalisme.

Jika suatu negara tidak mungkin dikuasai melalui imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai jika ekonomi negara itu dapat dikendalikan oleh kaum imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat diunggulkan oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik. Kaum imperialis ingin menghilangkan kebudayaan suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan kaum imperialis, sehingga jiwa rakyat yang dijajah menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa penjajah.

Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai koloni, cukup jika tempat-tempat strategis suatu negara berarti seluruh negara dikendalikan dengan ancaman militer.

Gambar 4.4. Perlawanan Pangeran Diponegoro
Gambar 4.4. Perlawanan Pangeran Diponegoro

Kolonialisme dan Imperialisme Modern Masa liberalisme di Indonesia (1870-1900)

Kata “Gerakan Nasional Indonesia” mengandung arti yang unik, yaitu perjuangan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi modern ke arah peningkatan taraf hidup bangsa Indonesia yang disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang ada. Kedua pemimpin yang tidak kooperatif pada masa Hindia Belanda itu terpaksa bekerja sama pada masa Jepang dengan alasan rakyat membutuhkan pembela untuk menghadapi pemerintahan pendudukan Jepang yang brutal. Akhirnya pihak Jepang menyadari bahwa Putera lebih menguntungkan rakyat Indonesia daripada Jepang karena ia kurang menunjukkan dukungan terhadap pemerintah pendudukan Jepang.

Dengan adanya Tentara Relawan, muncul kelompok yang mendapat pelatihan militer pada masa pendudukan Jepang; mereka menjadi kelompok penting dalam masyarakat Indonesia. Selain memobilisasi rakyat Indonesia, pemerintah pendudukan Jepang juga mengeksploitasi perekonomian Indonesia. Akibat pemerasan dalam bidang ekonomi oleh pemerintah pendudukan Jepang, kondisi kehidupan masyarakat semakin terpuruk.

Eksploitasi tenaga kerja pada masa pendudukan Jepang dilakukan terhadap semua golongan masyarakat Indonesia, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan, dari kalangan terpelajar hingga buta huruf.

Gambar 4.5. Van Deventer Pendiri Politik Etis
Gambar 4.5. Van Deventer Pendiri Politik Etis

Persiapan Kemerdekaan

Badan itu beranggotakan tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dari berbagai daerah dan aliran, termasuk Soekarno-Hatta. Tanggal 28 Mei 1945 merupakan acara pelantikan anggota Dokuritsu Junbi Cosakai, sedangkan sidang pertama dilaksanakan dari tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal 1 Juni 1945. Panitia kecil ini menghasilkan dokumen yang berisi rumusan prinsip dan tujuan negara Indonesia yang merdeka.

Untuk mempersiapkan kemerdekaan, Terauci sepakat membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan anggota yang sesuai dengan Dokuritsu Junbi Cosakai, tidak termasuk orang Jepang. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Amerika Serikat, mengakhiri Perang Pasifik. Usai bermalam di Singapura, Soekarno Hatta kembali ke tanah air pada 15 Agustus.

Para pemuda ingin memaksakan kehendak mereka sehingga mereka memutuskan untuk mengeluarkan Soekarno-Hatta dari Jakarta.

Gambar 5.2. Kedatangan Sekutu dan NICA Ke Indonesia
Gambar 5.2. Kedatangan Sekutu dan NICA Ke Indonesia

Peristiwa Rengas Dengklok

Untuk melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan bidang ekonomi dan keuangan, pemerintah membentuk Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946. Perundingan pertama penyelesaian sengketa Indonesia-Belanda dilakukan antara Van Mook dengan Sutan Syahrir yang dipimpin oleh Letjen Christison. yang berlangsung pada tanggal 17 November 1945. Dengan campur tangan aktif Presiden Soekarno, pada tanggal 12 November 1946 tercapai kesepakatan untuk mengamankan Jakarta.

Pada 1 Agustus, Dewan Keamanan PBB meminta Belanda dan Indonesia untuk berhenti menembak. Perundingan antara Indonesia dan Belanda dimulai pada tanggal 2 Desember 1947 di atas kapal Renville yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok. Perundingan tersebut disaksikan oleh KTN dan menghasilkan PERJANJIAN RENVILLE yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.

Berdasarkan keinginan dan desakan rakyat Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1950 RIS dibubarkan dan dibentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gambar 5.3. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Gambar 5.3. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kehidupan di Bumi

Tektogenetik

Proses ini berlangsung terus menerus setiap hari, sehingga lama kelamaan batuan keras tersebut akan retak dan terurai selapis demi selapis mulai dari bagian luar batuan. Pada siang hari, mineral batuan berwarna gelap umumnya mengembang dengan cepat, volumenya bertambah (abu-abu hitam), sedangkan pada malam hari volumenya mengecil (putih). Pelapukan biologis atau pelapukan organik adalah pelapukan batuan yang disebabkan oleh makhluk hidup, baik oleh tumbuhan, hewan maupun manusia.

Batuan yang telah lapuk lambat laun akan terkikis dan berpindah ke tempat lain oleh gaya eksogen. Gaya eksogen yang mampu mengikis dan menggerakkan batuan terkikis adalah air, angin; dan gletser. Di daerah kutub dan puncak gunung yang tinggi, tumpukan salju yang mencair akan meluncur menuruni lereng dan mengikis bebatuan yang dilaluinya, membentuk tebing yang curam.

Material erosi yang terangkut oleh aliran air akan terendapkan di daerah yang lebih rendah.

Gambar 6.3. Bentuk-Bentuk Lipatan
Gambar 6.3. Bentuk-Bentuk Lipatan

Keragaman Bentuk-Bentuk Muka Bumi Relief Muka Bumi

Pengertian Peta

Dari dua arti kartu yang disebutkan di atas, ada empat kata kunci yang membedakan kartu dengan media lainnya, yaitu sebagai berikut. Proyeksi ekuivalen, yaitu proyeksi yang dapat mempertahankan kebenaran terhadap luasan (projection of equal area); Proyeksi konformal, yaitu proyeksi yang dapat menjaga kebenaran tentang bentuk. Proyeksi Gnomonik, proyeksi yang konstruksinya diperoleh dengan menyinari pusat bola; Proyeksi stereografi, proyeksi yang konstruksinya diperoleh dengan menyinari pusat bola dunia.

Proyeksi ortografis, yaitu proyeksi yang konstruksinya berhubungan dengan pusat penerangan yang datang dari tempat yang tak terbatas, sehingga sinar yang diproyeksikan merupakan garis-garis sejajar. Proyeksi nonperspektif, yaitu proyeksi yang konstruksinya diperoleh tanpa penyinaran (antara lain dengan perhitungan matematis). Meridian dan paralel diproyeksikan pada garis lurus yang berpotongan di sudut kanan.

Proyeksi ini memiliki meridian pusat berupa garis-garis lurus vertikal yang berpotongan tegak lurus dengan garis-garis sejajar.

Gambar 7.2. Contoh Peta Umum
Gambar 7.2. Contoh Peta Umum

Atlas

Berdasarkan uraian di atas, pembaca atau pengguna dapat dengan mudah menemukan berbagai informasi tentang berbagai hal. Bagi siswa yang ingin mempelajari peta dunia dan informasi penting lainnya, atlas adalah alat yang sangat efektif dan efisien. Adanya lintang dan bujur membantu pengguna untuk membayangkan posisi suatu tempat sesuai dengan letak sebenarnya.

Lokasi di timur memiliki waktu lokal lebih awal dari GMT, sedangkan di bujur barat lebih lambat dari GMT. Seseorang yang melintasi garis itu ke timur harus menghitung tanggal yang sama lagi. Analisis perambatan gelombang gempa dan gelombang laut, pergerakan arus laut dapat dilakukan dengan benar melalui globe.

Dengan globe, konsep dasar pergantian siang dan malam, pergantian musim dan perbedaan waktu dapat dipahami dengan baik.

CARA PENGUNAAN / PEMAKAIAN PETA, ATLAS, DAN GLOBE DIDEPAN KELAS

Kondisi geografis terdiri dari empat faktor utama, yaitu litosfer (kerak bumi), atmosfer (udara), hidrosfer (air), dan biosfer (makhluk hidup). Kondisi geografis yang terkait dengan litosfer meliputi jenis batuan, jenis tanah, dan bentuk permukaan bumi. Letak geografis wilayah Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudera Pasifik dan Hindia.

Wilayah Indonesia beriklim maritim, karena merupakan negara kepulauan sehingga sangat dipengaruhi oleh angin laut yang membawa hujan. Wujud alam yang terkait dengan relief daratan terdiri dari pegunungan, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, lembah, dan dataran pantai. Jika kita memperhatikan peta relief wilayah Indonesia di atas, kita akan mendapatkan informasi tentang kondisi relief wilayah Indonesia antara lain. A.

Wilayah Indonesia terletak di antara dua samudra besar, sehingga kondisi iklim Indonesia dipengaruhi oleh iklim maritim yang lembab.

Gambar 8.1. Kondisi Geografis Indonesia
Gambar 8.1. Kondisi Geografis Indonesia

Kondisi Geografis Pada Peta Kondisi Geografis pada Peta Umum

Gambar

Gambar  2.1.  Pusat-pusat  Hindu-  Buddha  dan  Penyebarannya  ke  Indonesia
Gambar  2.6.  Salah  satu  yupa  dengan  inskripsi,  kini  di  Museum  Nasional Republik Indonesia, Jakarta
Gambar  2.12.  Akulturasi  Kebudayaan  Nusantara  dan  Hindu- Hindu-Budha
Gambar 3.1. Penyebar Agama Islam Ke Nusantara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak terkecuali koperasi yang berada di wilayah Provinsi Gorontalo, permasalahan partisipasi anggota dan kinerja koperasi merupakan permasalahan yang cukup rumit, oleh sebab itu