Nama : Vany Margareth Damanik
NIM : 043897138
UT-Daerah : 12 / Medan Program studi : 54 / Manajemen
1. Peningkatan cadangan devisa merupakan sinyal positif bagi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia, yang sangat bergantung pada perdagangan internasional.
Kemampuan negara untuk membayar utang internasional, menjaga kestabilan mata uang, dan mengatasi tekanan dari luar menunjukkan cadangan devisa. Dalam hal ini, neraca pembayaran dan perekonomian secara keseluruhan akan sangat diuntungkan oleh peningkatan cadangan devisa Indonesia menjadi 139,4 miliar dolar AS pada Januari 2023. Perbaikan pada neraca pembayaran Indonesia adalah salah satu efek utama dari peningkatan cadangan devisa. Semua transaksi ekonomi antara negara dan negara lain, seperti ekspor, impor, investasi asing, dan transfer internasional, termasuk dalam neraca pembayaran. Dengan meningkatnya cadangan devisa, negara dapat membayar impor barang dan jasa serta membayar utang luar negeri. Ini dapat membantu stabilitas ekonomi makro dan mengurangi risiko ketidakseimbangan pembayaran. Peningkatan cadangan devisa juga dapat meningkatkan nilai tukar rupiah.
Cadangan devisa yang cukup membuat pasar dan investor asing lebih cenderung untuk mempertahankan atau meningkatkan investasi mereka di Indonesia. Salah satu cara pemerintah mendapatkan dana dari pasar internasional adalah dengan menerbitkan obligasi global. Kesuksesan Indonesia dalam menerbitkan bon global menunjukkan bahwa pasar global melihat Indonesia sebagai negara yang dapat diandalkan dan menjanjikan. Meskipun peningkatan cadangan devisa memiliki efek positif yang signifikan, pengelolaan yang hati-hati masih diperlukan. Misalnya, untuk memastikan keberlanjutan dan stabilitas jangka panjang, penggunaan cadangan devisa untuk mendukung proyek pembangunan atau merespons krisis ekonomi harus dilakukan dengan bijak. Agar peningkatan devisa benar-benar dirasakan oleh semua orang,
pemerintah harus terus memperhatikan hal-hal seperti inflasi dan ketidaksetaraan ekonomi. Dalam konteks ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global, peningkatan cadangan devisa Indonesia pada Januari 2023 menjadi perhatian internasional. Dalam laporan konsultasi Artikel IV tahun 2022, IMF menyatakan bahwa menjaga cadangan devisa sangat penting untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mengantisipasi risiko eksternal. Indonesia dapat menawarkan contoh yang baik bagi negara lain yang menghadapi tekanan ekonomi. Pemerintah Indonesia harus memastikan bahwa peningkatan cadangan devisa ini tidak hanya merupakan solusi jangka pendek dalam menghadapi kebijakan ekonomi yang berubah-ubah. Jika pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ingin dicapai, fokus utama harus ditempatkan pada investasi dalam infrastruktur, sumber daya manusia, dan inovasi.
Pengelolaan yang bijak akan mencegah risiko yang mungkin terjadi dan memastikan bahwa cadangan devisa digunakan secara efektif. Selain itu, peningkatan cadangan devisa dapat meningkatkan posisi Indonesia di forum internasional dalam konteks global. Indonesia dapat menggunakan kekuatan ekonominya untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kebijakan global, termasuk perdagangan, investasi, dan keuangan internasional. Kesuksesan dalam hal ini dapat menguntungkan stabilitas ekonomi global secara keseluruhan dan Indonesia sendiri. Kesimpulannya, peningkatan cadangan devisa Indonesia pada Januari 2023 akan sangat menguntungkan neraca pembayaran dan perekonomian. Namun, untuk mencapai keuntungan jangka panjang, masih ada tantangan dan tanggung jawab. Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat posisinya dalam kancah ekonomi global dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan jika negara tersebut dikelola dengan bijak. Secara keseluruhan, peningkatan cadangan devisa Indonesia pada Januari 2023 sangat menguntungkan neraca pembayaran dan ekonomi. Ini meningkatkan stabilitas ekonomi makro, meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia, dan meningkatkan kepercayaan investor. Namun, hambatan masih ada, dan peningkatan cadangan devisa memerlukan pengelolaan yang bijak untuk menjamin keuntungan jangka panjang.
• Bank Indonesia (2023). Press Release: Indonesia’s External Debt Statistics January 2023.
• Kementerian Keuangan Republik Indonesia (2023). Bulletin of Indonesian Economic Resilience, February 2023
• The World Bank (2022). Indonesia Economic Prospects
• IMF (International Monetary Fund. (2022). Indonesia: 2022 Article IV Counsultant-Press Release; Staff Repot; and Statement by the Executive Director for Indonesia.
• Reuters. (2023, February 2). Indonesia’s Forex Reserves Rise to $139,4 Billion in January.
• The Jakarta Post. (2023, February 3). Indonesia’s Foreign Exchange Reserves Reach
$139,4 Billion in January.
• CNBS Indonesia. (2023, February 2). Reserves Up, What Are Indonesia’s Key Economic Challenges?
• The Economist. (2023, February 10). Indonesia’s Economic Outlook in 2023: A Deep Dive.
Oleh karena itu, diskusi tentang cadangan devisa sangat penting bagi perekonomian, terutama bagi negara-negara yang menganut sistem ekonomi terbuka. Hubungan internasional seperti ekspor dan impor dilakukan dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan pokok.
2. Konflik Rusia-Ukraina dapat berdampak negatif pada current account Indonesia melalui kenaikan harga minyak global karena Indonesia merupakan negara net importir minyak. Ini bisa meningkatkan beban impor dan merugikan neraca perdagangan. Namun, kenaikan harga CPO dan batu bara, sebagai komoditas unggulan Indonesia, dapat memberikan dampak positif pada ekspor, mengimbangi sebagian kerugian di sisi impor. Secara finansial, Indonesia mungkin menghadapi tekanan pada financial account akibat kenaikan harga minyak yang meningkatkan pembayaran impor. Namun, peningkatan ekspor CPO dan batu bara dapat membantu meningkatkan penerimaan devisa melalui financial account. Oleh karena itu, dampak secara keseluruhan tergantung pada sejauh mana keseimbangan antara beban impor dan penerimaan dari ekspor komoditas unggulan.
A) Dampak Bagi Current Account
• Kegiatan Impor dan Ekspor Konflik kedua negara dapat mempengaruhi perdagangan internasional di seluruh dunia, termasuk kegiatan impor dan ekspor Indonesia.
Dampak-dampak tersebut antara lain kenaikan harga minyak dunia karena ketidakpastian pasokan dari Rusia, yang dapat mengakibatkan defisit signifikan dalam neraca perdagangan Indonesia mengingat ketergantungan Indonesia pada importir minyak.
• Kenaikan harga bahan baku Kenaikan harga CPO dan batu bara dapat meningkatkan pendapatan ekspor, sehingga dapat membantu mengurangi dampak defisit perdagangan yang mungkin timbul akibat kenaikan harga minyak.
B) Dampak Financial Account
• Investasi Asing Konflik geopolitik ini dapat menimbulkan ketidakstabilan global dan
mempengaruhi keputusan investor asing di suatu negara, khususnya di Indonesia. Jika hal ini terjadi, seluruh investor akan kehilangan kepercayaan terhadap stabilitas perekonomian global dan investasi langsung mereka dapat berkurang secara signifikan.
• Capital Flows, akibat terjadinya gejolak di pasar keuangan global dapat mempengaruhi aliran modal, termasuk aliran investasi langsung ke Indonesia. Seluruh investor akan segera mengalihkan portofolionya ke aset yang dianggap lebih aman, yang dapat mempengaruhi nilai tukar dan kondisi pasar keuangan Indonesia.
3.
a) Terdapat Krisis Perbankan Global
Krisis perbankan global menjadi salah satu penyebab utama yang dapat mempengaruhi perubahan nilai tukar rupee. Seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap meluasnya krisis perbankan, hal ini dapat menimbulkan ketidakstabilan dan kekhawatiran bagi investor, khususnya investor asing. Hal inilah yang menjadi pemicu nilai tukar. Berita meningkatnya biaya credit default swap di Deutsche Bank dan penarikan simpanan dari nasabah bank kecil di Amerika Serikat telah meningkatkan kekhawatiran mengenai stabilitas perbankan global.
Banyak investor yang cenderung melakukan lindung nilai atas asetnya, sehingga dapat melemahkan nilai tukar Rupiah.
b) Aksi Jual Saham Bank Eropa
Aksi jual saham Bank Eropa, yang diakibatkan kenaikan biaya asuransi utang Deutsche Bank berdampak signifikan. Meningkatnya credit default swaps mengindikasikan semakin besarnya ketidakpastian dan risiko pada sistem perbankan. Likuidasi ini memberikan tekanan tambahan pada sektor perbankan global dan dapat menyebabkan ketidakstabilan di pasar keuangan.
Investor yang mencari perlindungan mungkin akan beralih ke aset aman, yang dapat berdampak negatif terhadap nilai tukar Rupiah.
4. Perubahan nilai tukar yang melemah dapat berdampak langsung dan tidak langsung terhadap fundamental perekonomian Indonesia:
a) Direct pass-through:
• Inflasi: Nilai tukar yang lemah Pelemahan dapat meningkatkan biaya impor sehingga menyebabkan peningkatan harga barang dan jasa dalam negeri. .
• Utang luar negeri: Meningkatnya beban utang mata uang asing bagi debitur dolar AS.
• Biaya produksi: Bahan baku impor menjadi lebih mahal sehingga mempengaruhi biaya produksi dalam negeri.
b) Transmisi tidak langsung:
• Penanaman modal asing: Ketidakstabilan nilai tukar dapat membuat investor asing ragu untuk menanamkan modalnya sehingga mempengaruhi pertumbuhan investasi.
• Konsumsi masyarakat: Kenaikan harga komoditas dapat merusak daya beli masyarakat, menurunkan konsumsi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi
Respons pemerintah yang tepat dapat mencakup:
• Kebijakan moneter: Bank sentral dapat mengambil tindakan untuk menjaga stabilitas moneter, seperti menaikkan suku bunga untuk mempertahankan kekuatan ekonomi.
• Kebijakan fiskal: Pemerintah dapat merancang kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan ekonomi, misalnya stimulus fiskal atau belanja infrastruktur.
• Reformasi struktural: Melaksanakan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing perekonomian dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Melalui langkah-langkah tersebut, pemerintah dapat berupaya mengurangi dampak negatif perubahan nilai tukar yang melemah dan memperkuat fundamental perekonomian untuk mengatasi ketidakpastian akibat perubahan nilai tukar.