DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KEMITRAAN KEHUTANAN
FASILITASI
PERMOHONAN
B U K U S A K U
Sebagai upaya pemerintah dalam mewujudkan tujuan perhutanan sosial, pembaharuan kebijakan terus dilakukan dalam rangka mengakomodir kepentingan masyarakat. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial, telah hadir sebagai panduan dalam pelaksanaan proses pemberian akses legal perhutanan sosial.
Salah satu bentuk skema perhutanan sosial adalah kemitraan kehutanan.
Persetujuan Kemitraan Kehutanan diberikan kepada pemegang perizinan berusaha pemanfaatan hutan atau pemegang persetujuan penggunaan kawasan hutan dengan mitra/masyarakat untuk memanfaatkan hutan pada kawasan hutan lindung atau kawasan hutan produksi.
Buku Saku Fasilitasi Permohonan Kemitraan Kehutanan merupakan panduan dalam mengajukan permohonan persetujuan kemitraan kehutanan yang disarikan dari PermenLHK No.9 Tahun 2021. Harapannya buku ini dapat menjadi pedoman bagi pendamping dalam memfasilitasi masyarakat untuk mengajukan permohonan persetujuan kemitraan kehutanan.
Jakarta, November 2021
Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
TTD
Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc.
Sambutan
Pendahuluan
Mengenal Persetujuan Kemitraan Kehutanan
Apa yang dimaksud Persetujuan Kemitraan Kehutanan Dasar hukum
Manfaat Persetujuan Kemitraan Kehutanan
Apa saja pemanfaatan hutan dalam Persetujuan Kemitraan Kehutanan ? Siapa saja yang berhak mendapatkan Persetujuan Kemitraan Kehutanan ? Dimana Persetujuan Kemitraan Kehutanan dapat diberikan ?
Apa hak pengelola/pemegang Persetujuan Kemitraan Kehutanan ? Apa hak mitra pemegang Persetujuan Kemitraan Kehutanan ?
Apa kewajiban pengelola/pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan dalam Persetujuan Kemitraan Kehutanan ?
Apa kewajiban mitra pemegang Persetujuan Kemitraan Kehutanan ? Apa yang dilarang dalam Persetujuan Kemitraan Kehutanan ?
Fasilitasi Kemitraan Kehutanan
Pelaksana Fasilitasi Kemitraan Kehutanan Sosialisasi
Pembentukan dan penguatan kelembagaan kelompok Inventarisasi dan identifikasi subyek
Inventarisasi dan identifikasi obyek
Penyusunan Naskah Kesepakatan Kerjasama Pengukuran dan pemetaan partisipatif
Dokumen apa saja yang diperlukan?
Pengajuan permohonan Persetujuan Kemitraan Kehutanan
Bagan alir permohonan Persetujuan Kemitraan Kehutanan kepada Menteri LHK
Lampiran
Contoh surat permohonan
Contoh Naskah Kesepakatan Kerjasama Contoh daftar anggota mitra
Contoh peta permohonan
DAFTAR ISI
1
2 2 4 3 5 8 10 10 11 12 11
14 13 15 16 16 17 20 19 22 21
24 23
28 29
Pendahuluan
1 B U K U S A K U F A S I L I T A S I P E R M O H O N A N
P E R S E T U J U A N K E M I T R A A N K E H U T A N A N
Membangun Indonesia dari pinggiran salah satunya melalui program Perhutanan Sosial, sebuah program nasional yang bertujuan untuk melakukan pemerataan ekonomi dan mengurangi ketimpangan ekonomi melalui tiga pilar, yaitu: lahan, kesempatan usaha dan sumberdaya manusia. Ketimpangan ekonomi tertinggi berada pada masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang berdampak pada kemiskinan dan kesejahteraan.
Akses kelola kawasan hutan banyak dikuasai oleh korporasi maupun investor padahal masyarakat juga berhak dan berkesempatan memiliki akses kelola tersebut. Pemanfaatan kawasan hutan melalui Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial diharapkan menjadi jembatan yang mampu memberikan bentuk nyata dari kehadiran negara dalam melindungi segenap bangsa Indonesia, dan khususnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang berhak di dalam dan di sekitar kawasan hutan.
Salah satu skema persetujuan pengelolaan perhutanan sosial adalah Kemitraan Kehutanan yang selanjutnya disingkat KK, yaitu kerjasama antara masyarakat setempat dengan Pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan atau Pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan pada fungsi hutan lindung dan hutan produksi. Untuk kawasan hutan konservasi diberikan dalam bentuk kemitraan konservasi.
Harapan terbesar dalam Perhutanan Sosial adalah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya. Selain itu perhutanan sosial juga diharapkan dapat memberikan status hukum yang legal dan sah kepada masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan dalam mengelola hutan secara langsung dengan prinsip padat karya.
PENDAHULUAN
1
Mengenal
Persetujuan Kemitraan
Kehutanan
1 B U K U S A K U F A S I L I T A S I P E R M O H O N A N
P E R S E T U J U A N K E M I T R A A N K E H U T A N A N
KEMITRAAN KONSERVASI
M E N G E N A L K E M I T R A A N K E H U T A N A N
Persetujuan kemitraan kehutanan adalah persetujuan kemitraan yang diberikan kepada Pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan atau Pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan dengan mitra/masyarakat untuk memanfaatkan hutan pada kawasan Hutan Lindung atau kawasan Hutan Produksi.
Jangka waktu Persetujuan Kemitraan Kehutanan Pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan atau Pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan dengan Masyarakat Setempat disesuaikan dengan masa berlakunya perizinan berusaha Pemanfaatan Hutan dan masa berlakunya
persetujuan penggunaan kawasan hutan.
Kemitraan Konservasi adalah kerja sama antara Kepala Unit Pengelola Kawasan atau Pemegang Perizinan Berusaha pada kawasan konservasi dengan mitra/masyarakat setempat.
Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan adalah Perizinan Berusaha yang diberikan kepada Pelaku Usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatan Pemanfaatan Hutan.
Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan adalah persetujuan penggunaan atas sebagian Kawasan Hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan Kehutanan tanpa mengubah fungsi dan peruntukan Kawasan Hutan tersebut
Pelaksanaan Kemitraan Konservasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial
DASAR
HUKUM
:
2
MANFAAT PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN
MASYARAKAT YANG BERADA DI SEKITAR/DALAM KAWASAN HUTAN MEMPUNYAI KETERGANTUNGAN TERHADAP KEBERADAAN KAWASAN HUTAN SERTA MEMILIKI PERANAN YANG PENTING DALAM MENJAGA KELESTARIAN HUTAN. DENGAN
PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN, MASYARAKAT AKAN MENDAPATKAN MANFAAT ANTARA LAIN:
Mendapatkan pengakuan dan perlindungan secara
hukum dalam mengelola kawasan
hutan
Menciptakan lapangan usaha
baru
Meningkatkan pendapatan
ekonomi
Berpartisipasi dalam menjaga kelestarian hutan dan ekosistem
sekitarnya Menyelesaikan
konflik dan/atau sengketa dalam
pengelolaan sumber daya
hutan
Mendapat peluang masuknya Program
Pemerintah, Corporate Social Responsibility (CSR), dan
Creating shared value
(CSV). 3
APA SAJA PEMANFAATAN
HUTAN DALAM PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN
PEMANFAATAN KAWASAN
Kegiatan untuk memanfaatkan ruang tumbuh sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat sosial dan manfaat ekonomi secara optimal dengan tidak mengurangi fungsinya
PEMANFAATAN DAN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK)
Kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan serta mengambil hasil hutan selain kayu dengan batasan waktu, luas, dan/atau volume tertentu tanpa merusak lingkungan serta tidak mengurangi
fungsinya. Contoh HHBK: rotan, bambu, madu, buah-buahan, getah.
PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN
Kegiatan untuk memanfaatkan potensi jasa lingkungan tanpa merusak lingkungan dan mengurangi fungsi utamanya. contoh: jasa wisata
alam/rekreasi, jasa perlindungan tata air/hidrologi, kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir, keindahan dan keunikan keanekaragaman hayati, penyerapan dan penyimpanan karbon, dll.
PEMANFAATAN DAN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN KAYU (HHK) Kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusahakan serta mengambil hasil hutan berupa kayu dengan batasan waktu, luas, dan/atau volume tertentu tanpa merusak lingkungan serta tidak mengurangi fungsi pokoknya.
Pemanfaatan HHK berasal dari tanaman sendiri atau tanaman yang dihibahkan yang dilakukan pada areal kerja persetujuan kemitraan
kehutanan yang berada di luar Gambut dan di luar PIPPIB. Contoh HHK:
Kayu Jati, Kayu Meranti, Kayu Cendana, Kayu Mahoni, Kayu Sonokeling, Kayu Merbau, Kayu Ulin, dll. Kegiatan ini hanya dapat dilakukan untuk Hutan Produksi.
4
*
SIAPA SAJA YANG BERHAK MENDAPATKAN PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN
kelompok tani hutan
gabungan kelompok tani hutan Mitra dimaksud dalam bentuk :
Pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Kawasan Hutan atau Pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan dengan Mitra
Mitra adalah masyarakat setempat yang memiliki ketergantungan
langsung terhadap areal kerja atau areal kelola pemohon
5
Penduduk yang tinggal di desa sekitar areal perizinan berusaha, penggunaan kawasan hutan atau kawasan hutan konservasi bukan berprofesi sebagai PNS, TNI, dan POLRI
Masyarakat yang sudah mengelola areal yang dimohon secara turun temurun atau 5 (lima) tahun terakhir berturut-turut karena kedekatan akses terhadap areal yang dimohon dalam satu kesatuan lansekap hutan yang dinyatakan dengan surat keterangan dari kepala desa atau lurah setempat.
Profesional kehutanan atau perseorangan yang telah memperoleh pendidikan kehutanan atau bidang ilmu lainnya yang pernah bertugas sebagai pendamping atau penyuluh di bidang kehutanan dengan membentuk kelompok atau koperasi bersama masyarakat setempat.
Masyarakat luar desa setempat yang sudah mengelola areal yang dimohon secara turun temurun atau 5 (lima) tahun terakhir berturut-turut yang dinyatakan dengan surat keterangan kepala desa/lurah atau camat setempat.
1
3 2
4
MITRA BERASAL DARI:
6
Dalam 1 (satu) keluarga hanya boleh diwakili 1 (satu) orang yang dapat menerima
Persetujuan Kemitraan
Kehutanan tentunya dengan memberikan kesempatan yang sama untuk laki-laki dan
perempuan
Belum terdaftar sebagai pemegang persetujuan
pengelolaan
perhutanan sosial.
ketentuan mitra:
7
KETENTUAN AREAL UNTUK KEMITRAAN
KEHUTANAN AREAL YANG MEMILIKI POTENSI MENJADI SUMBER PENGHIDUPAN MASYARAKAT SETEMPAT ATAU AREAL KONFLIK ATAU
BERPOTENSI KONFLIK
Kawasan hutan produksi dan/atau hutan lindung
yang telah dibebani perizinan berusaha pemanfaatan hutan
Kawasan hutan produksi dan/atau hutan lindung
yang telah dibebani persetujuan penggunaan
kawasan hutan
Kawasan hutan konservasi
DIMANA PERSETUJUAN
KEMITRAAN KEHUTANAN DAPAT DIBERIKAN
AREAL YANG DAPAT DIBERIKAN PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN BERUPA:
DALAM HAL AREAL YANG SUDAH DIKELOLA OLEH MITRA BERUPA TANAMAN SAWIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEORANGAN DENGAN KETENTUAN MEMBENTUK KELOMPOK DAN BERTEMPAT TINGGAL DI DALAM DAN/ATAU DI SEKITAR KAWASAN HUTAN PALING SINGKAT 5 (LIMA) TAHUN SECARA TERUS MENERUS, DIBUKTIKAN DENGAN KTP ATAU SURAT KETERANGAN DOMISILI OLEH KEPALA DESA ATAU LURAH SETEMPAT, YANG ALAMATNYA DI DALAM KAWASAN HUTAN ATAU DI DESA YANG BERBATASAN LANGSUNG DENGAN KAWASAN HUTAN, DIBERIKAN PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN PALING LUAS 5 (LIMA) HEKTAR PER ORANG.
PEMBUKTIAN TERHADAP PERSEORANGAN YANG BERTEMPAT TINGGAL DI DALAM DAN/ATAU DI SEKITAR KAWASAN HUTAN, DILAKUKAN MELALUI VERIFIKASI TEKNIS SERTA VALIDASI DATA DAN INFORMASI OLEH TIM TERPADU YANG DIBENTUK OLEH MENTERI.
8
PADA AREAL KERJA PERIZINAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN
ATAU PEMEGANG PERSETUJUAN
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN PALING LUAS 5 (LIMA) HEKTAR UNTUK
SETIAP KELUARGA.
DALAM HAL MASYARAKAT SETEMPAT BERMITRA UNTUK MEMUNGUT HASIL
HUTAN BUKAN KAYU ATAU JASA LINGKUNGAN HUTAN, LUASAN AREAL SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA POIN
A DI ATAS TIDAK BERLAKU, DIBERIKAN SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DAN KESEPAKATAN
BERSAMA PARA PIHAK DAN MELAMPIRKAN PETA ZONASI.
LUAS AREAL PERSETUJUAN
KEMITRAAN KEHUTANAN DIATUR DENGAN KETENTUAN:
A
B
9
1 Melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan atau kegiatan usaha pengelolaan hutan atau kegiatan pemanfaatan hutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
APA HAK PENGELOLA/PEMEGANG PERSETUJUAN KEMITRAAN
KEHUTANAN ?
1
Mendapat bimbingan teknis dari pemegang perizinan berusaha pemanfaatan hutan atau persetujuan penggunaan kawasan hutan atau pengelola hutan konservasi.
Mendapat keuntungan yang setimpal dari hasil kegiatan persetujuan kemitraan kehutanan sesuai dengan Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK).
APA HAK MITRA PEMEGANG PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN ?
2 Mendapat perlindungan dari perusakan lingkungan hidup dan hutan.
2 3 Hal-hal lain yang telah disepakati kedua belah pihak
didalam Naskah Kesepakatan Kerja Sama (NKK).
3
Hal-hal lain yang telah disepakati kedua belah pihak didalam Naskah Kesepakatan Kerja Sama (NKK).
10
4
1 Melaksanakan pemberdayaan masyarakat setempat melalui persetujuan kemitraan kehutanan.
APA KEWAJIBAN PENGELOLA/PEMEGANG PERIZINAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN DALAM PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN ?
1
Menjaga dan melindungi areal kemitraan bersama mitranya.
Menaati Naskah Kesepakatan Kerja sama (NKK).
KEWAJIBAN MITRA PEMEGANG PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN
2 Membayar penerimaan negara bukan pajak dari kegiatan persetujuan kemitraan kehutanan.
2
3 Melindungi mitranya dari gangguan perusakan lingkungan hidup dan kehutanan.
3
Membayar penerimaan negara bukan pajak dari kegiatan persetujuan kemitraan kehutanan kecuali pengelola atau pemegang perizinan berusaha pemanfaatan hutan bersedia membayar penerimaan negara bukan pajak.
Hal-hal lain yang telah disepakati kedua belah pihak didalam Naskah Kesepakatan Kerja Sama (NKK).
Hal-hal lain yang telah disepakati kedua belah pihak didalam Naskah Kesepakatan Kerja Sama (NKK).
4
11
Memindahtangankan persetujuan kemitraan kehutanan;
Menanam kelapa sawit pada areal Persetujuan Kemitraan Kehutanan;
Mengagunkan areal persetujuan kemitraan kehutanan;
Menebang pohon pada areal persetujuan kemitraan kehutanan dengan fungsi lindung;
Menggunakan peralatan mekanis pada areal persetujuan kemitraan kehutanan dengan fungsi lindung;
Membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alam pada areal persetujuan kemitraan kehutanan dengan fungsi lindung;
Menyewakan areal persetujuan kemitraan kehutanan; dan
Menggunakan persetujuan kemitraan kehutanan untuk kepentingan lain.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
APA YANG DILARANG DALAM PERSETUJUAN KEMITRAAN
KEHUTANAN ?
12
Fasilitasi
Kemitraan Kehutanan
1 B U K U S A K U F A S I L I T A S I P E R M O H O N A N
P E R S E T U J U A N K E M I T R A A N K E H U T A N A N
PELAKSANANA
FASILITASI KEMITRAAN KEHUTANAN
13
Pemerintah Pusat
(Ditjen PSKL dan Balai PSKL),
Pemerintah daerah (provinsi atau kabupaten)
(Dinas yang membidangi kehutanan dan KPH/CDK),
Pokja Percepatan Perhutanan Sosial
(Akademisi, lembaga swadaya masyarakat, pelaku usaha, kader konservasi, dan/atau relawan
lingkungan hidup dan kehutanan)
Fasilitasi dapat dilaksanakan oleh
pendamping dari unsur antara lain:
Persetujuan Kemitraan Kehutanan
SOSIALISASI
Sosialisasi Persetujuan Kemitraan Kehutanan dilakukan kepada calon mitra oleh:
DIREKTUR JENDERAL ORGANISASI
PERANGKAT DAERAH MEMBIDANGI YANG
KEHUTANAN
KEPALA UPT
PENGELOLA HUTAN
PEMEGANG PERIZINAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN DAN/ATAU
PEMEGANG PERSETUJUAN PENGGUNAAN
KAWASAN
MATERI SOSIALISASI BERISI TUJUAN KEMITRAAN, HAK DAN KEWAJIBAN PARA
PIHAK, PENDAMPINGAN, PENGAWASAN, PELAPORAN,
DAN PENGENDALIAN YANG AKAN DITUANGKAN DALAM NASKAH KESEPAKATAN KERJA SAMA.
SOSIALISASI DAPAT DIBANTU OLEH POKJA
PPS.
FASILITASI KEMITRAAN KEHUTANAN
14
V A L I D I T A S K E L O M P O K D I B U K T I K A N D E N G A N A D A N Y A S U R A T K E P U T U S A N K E P A L A D E S A T E N T A N G P E N G U K U H A N K E L O M P O K T A N I
H U T A N / G A B U N G A N K E L O M P O K T A N I H U T A N
Pembentukan dan
Penguatan Kelembagaan Kelompok
15
Masyarakat yang telah menggarap dan/atau tidak menggarap tetapi bergantung terhadap kawasan hutan, melakukan pengorganisasian untuk membentuk kelompok dengan cara musyawarah
Musyawarah
Pembentukan Kelompok
Proses pembentukan kelompok dapat difasilitasi oleh pemegang perizinan berusaha pemanfaatan hutan, pemegang persetujuan penggunaan kawasan hutan, pengelola hutan konservasi, Pokja PPS,dan pendamping.
Hasil musyawarah pembentukan kelompok dituangkan dalam berita acara (BA) pembentukan kelompok yang ditandatangani oleh perwakilan anggota
kelompok
Berita Acara
Surat Permohonan
Ketua kelompok menyampaikan surat permohonan penetapan kelompok kepada kepala desa dengan dilampiri BA
pembentukan kelompok
Atas usulan dari ketua kelompok, kepala desa menetapkan keputusan kepala desa tentang pengukuhan kelompok.
Keputusan Kepala Desa 1
2
3
4
5
Tutupan lahan Ketinggian Kelerengan Topografi
Jenis tanaman yang diusahakan masyarakat Potensi usaha dalam areal yang akan dimohon Informasi biofisik lainnya
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin Jumlah penduduk berdasrkan mata pencaharian Sarana dan prasarana kesehatan
Sarana dan prasarana pendidikan Infrastruktur jalan
Informasi sosek lainnya
Pendamping bersama perwakilan masyarakat melakukan inventarisasi kondisi biofisik ke lapangan untuk mendapatkan informasi dan data, meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Informasi dan data kondisi biofisik lapangan juga dapat diperoleh dari data sekunder KPH setempat, Balai Penyuluh Pertanian, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, atau instansi terkait lainnya, atau dari pengolahan citra satelit dan analisis peta secara spasial.
Pendamping mengumpulkan data sekunder dari pemerintah desa setempat, meliputi:
Pendamping bersama aparat desa dan perwakilan masyarakat
penggarap/pengelola melakukan pendataan penggarap/pengelola pada kawasan hutan dengan cara mengambil titik koordinat masing-masing penggarap/pengelola di lapangan menggunakan GPS.
Hasil pendataan penggarap dibahas dengan aparat desa, tokoh masyarakat dan seluruh penggarap/pengelola.
Inventarisasi dan Identifikasi Subyek
Jangan ada satu pun penggarap yang tidak terdata!!!
Selanjutnya pendamping melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah (kecamatan dan desa), tokoh masyarakat/tokoh adat/tokoh agama dalam rangka persiapan fasilitasi permohonan persetujuan kemitraan kehutanan untuk masyarakat yang melakukan penggarapan/pengelolaan dalam kawasan hutan, masyarakat setempat yang membutuhkan lahan garapan untuk mata pencaharian, serta kaum marginal dan minoritas.
Inventarisasi dan Identifikasi Obyek
16
I d e n t i t a s p a r a p i h a k y a n g b e r m i t r a b e r i s i :
a . i d e n t i t a s p e m e g a n g p e r i z i n a n b e r u s a h a p e m a n f a a t a n
h u t a n a t a u p e r s e t u j u a n
p e n g g u n a a n k a w a s a n h u t a n m e l i p u t i n a m a p i m p i n a n , K T P / N I K , a l a m a t , n a m a
j a b a t a n , n a m a p e n g e l o l a a t a u p e r u s a h a a n d a n
b . i d e n t i t a s a n g g o t a
k e l o m p o k c a l o n m i t r a d a n n a m a p e n g u r u s .
P E N Y U S U N A N N A S K A H
K E S E P A K A T A N K E R J A S A M A
Naskah kesepakatan kerja sama berisi kesepakatan antara pemegang perizinan berusaha pemanfaatan hutan atau pemegang persetujuan penggunaan kawasan hutan dengan kelompok masyarakat.
N a s k a h k e s e p a k a t a n k e r j a s a m a p a l i n g s e d i k i t m e m u a t :
a . i d e n t i t a s p a r a p i h a k y a n g b e r m i t r a ;
b . a r e a l k e m i t r a a n d a n p e t a ; c . r e n c a n a d a n o b j e k k e g i a t a n k e m i t r a a n ;
d . b i a y a k e g i a t a n ;
e . h a k d a n k e w a j i b a n p a r a p i h a k ; f . j a n g k a w a k t u k e m i t r a a n ;
g . p e m b a g i a n h a s i l ; d a n
h . p e n y e l e s a i a n p e r s e l i s i h a n .
A r e a l k e m i t r a a n d a n
p e t a n y a m e m u a t i n f o r m a s i :
a . n a m a d e s a , k e c a m a t a n , k a b u p a t e n d a n p r o v i n s i
b . b a t a s a r e a l k e r j a d a n b a t a s l o k a s i k e m i t r a a n . P e t a d i b u a t s e c a r a
p a r t i s i p a t i f d a l a m b e n t u k d i g i t a l d a n c e t a k .
R e n c a n a k e g i a t a n k e m i t r a a n b e r i s i r e n c a n a j a n g k a
p e n d e k m e l i p u t i k e g i a t a n d a n t a r g e t y a n g a k a n
d i l a k s a n a k a n d a l a m 1 ( s a t u ) t a h u n d a n r e n c a n a j a n g k a p a n j a n g 1 0 ( s e p u l u h ) t a h u n .
K e g i a t a n k e m i t r a a n m e l i p u t i p e m a n f a a t a n h a s i l h u t a n t a n a m a n k a y u a t a u h a s i l h u t a n b u k a n k a y u d a n p e m a n f a a t a n j a s a l i n g k u n g a n .
B i a y a k e g i a t a n d i t e n t u k a n s e c a r a b e r s a m a - s a m a a n t a r a p a r a p i h a k y a n g b e r m i t r a .
17
P e m b a g i a n h a s i l d a r i k e u n t u n g a n b e r s i h s e t e l a h d i k u r a n g i b i a y a m o d a l d a r i m a s i n g - m a s i n g p i h a k , d i a t u r :
a . d a l a m h a l l o k a s i P e r s e t u j u a n K e m i t r a a n K e h u t a n a n t e l a h a d a a s e t a t a u m o d a l p e m e g a n g p e r i z i n a n
b e r u s a h a p e m a n f a a t a n h u t a n a t a u p e m e g a n g p e r s e t u j u a n p e n g g u n a a n k a w a s a n h u t a n , P e m b a g i a n h a s i l d a r i
k e u n t u n g a n b e r s i h p a l i n g b a n y a k 8 0 % u n t u k p e m e g a n g p e r i z i n a n b e r u s a h a p e m a n f a a t a n h u t a n a t a u p e m e g a n g
p e r s e t u j u a n p e n g g u n a a n k a w a s a n h u t a n d a n p a l i n g s e d i k i t 2 0 % u n t u k m a s y a r a k a t ;
b . d a l a m h a l l o k a s i p e r s e t u j u a n k e m i t r a a n
k e h u t a n a n t e l a h a d a a s e t a t a u m o d a l m a s y a r a k a t , p e m b a g i a n h a s i l d a r i k e u n t u n g a n b e r s i h p a l i n g b a n y a k 2 0 % u n t u k p e m e g a n g p e r i z i n a n b e r u s a h a p e m a n f a a t a n h u t a n a t a u p e m e g a n g p e r s e t u j u a n
p e n g g u n a a n k a w a s a n h u t a n d a n p a l i n g s e d i k i t 8 0 % u n t u k
m a s y a r a k a t ; a t a u
c . d a l a m h a l l o k a s i p e r s e t u j u a n k e m i t r a a n k e h u t a n a n b e l u m a d a t a n a m a n , p e m b a g i a n h a s i l d a r i k e u n t u n g a n b e r s i h s e b e s a r 5 0 % u n t u k p e m e g a n g p e r i z i n a n b e r u s a h a p e m a n f a a t a n h u t a n a t a u p e m e g a n g p e r s e t u j u a n p e n g g u n a a n k a w a s a n h u t a n d a n 5 0 % u n t u k m a s y a r a k a t a t a u
s e s u a i k e s e p a k a t a n . H a k d a n k e w a j i b a n p a r a
p i h a k d i s e p a k a t i b e r s a m a o l e h p a r a p i h a k .
u r a i a n l a n g k a h - l a n g k a h y a n g a k a n d i t e m p u h d a l a m h a l t e r j a d i p e r s e l i s i h a n d i a n t a r a p i h a k y a n g b e r m i t r a p a d a p e l a k s a n a a n k e m i t r a a n ;
m e n g g u n a k a n m e d i a t o r p e n y e l e s a i a n
p e r s e l i s i h a n ;
d a p a t d i f a s i l i t a s i o l e h P o k j a P P S a t a u
l e m b a g a a d a t a t a u P e m e r i n t a h a t a u p e m e r i n t a h
d a e r a h d e n g a n p r i n s i p m u s y a w a r a h m u f a k a t . P e n y e l e s a i a n p e r s e l i s i h a n b e r i s i :
N a s k a h k e s e p a k a t a n k e r j a s a m a d i b u a t o l e h p a r a p i h a k y a n g b e r m i t r a , b e r i s i
k e s e p a k a t a n a n t a r a p e m e g a n g p e r i z i n a n b e r u s a h a
p e m a n f a a t a n h u t a n a t a u p e m e g a n g p e r s e t u j u a n
p e n g g u n a a n k a w a s a n h u t a n d e n g a n k e l o m p o k m a s y a r a k a t d e n g a n d i b u b u h i m a t e r a i d a n d i k e t a h u i o l e h k e p a l a d e s a a t a u c a m a t a t a u l e m b a g a a d a t s e t e m p a t , s e r t a d i s a k s i k a n
o l e h p i h a k l a i n n y a . N a s k a h k e s e p a k a t a n k e r j a s a m a d i b u a t r a n g k a p 2 d a n m a s i n g - m a s i n g m e m p u n y a i k e k u a t a n h u k u m y a n g s a m a .
18
Peta permohonan ditandatangani oleh ketua kelompok dan pemegang izin/pengelola hutan konservasi.
Kelompok bersama-sama dengan pemegang perizinan berusaha pemanfaatan hutan / pemegang persetujuan penggunaan kawasan hutan / pengelola hutan konservasi melakukan desk analysis.
Kelompok bersama-sama pemegang perizinan berusaha pemanfaatan hutan / pemegang persetujuan pengunaan kawasan hutan / pengelola hutan konservasi mengidentifikasi batas luar areal yang sudah dikelola dengan cara mengambil minimal 4 (empat) titik koordinat terluar arah mata angin (lebih dari empat titik koordinat lebih baik) menggunakan alat GPS atau aplikasi googlemaps di HP smartphone.
Pengukuran dan Pemetaan Partisipatif
Catat titik-titik koordinat tersebut disertai keterangan.
Berdasarkan hasil pengambilan titik koordinat dan peta areal perizinan/persetujuan kelompok bersama pemegang perizinan berusaha pemanfaatan hutan / pemegang persetujuan pengunaan kawasan hutan / pengelola hutan konservasi melakukan telaahan dan penggambaran batas luar areal yang dimohon dalam bentuk polygon.
Apabila titik-titik koordinat berada di luar areal perizinan/persetujuan maka tidak dapat diajukan permohonan persetujuan kemitraan kehutanan dan dapat difasilitasi untuk skema kemitraan kehutanan.
Apabila titik-titik koordinat tersebut berada pada areal perizinan berusaha atau pemegang izin/pengelola hutan konservasi, pokja PPS dan KPH membantu melakukan pengukuran calon areal yang dimohon ke lapangan dengan mengambil titik-titik koordinat batas luar pada setiap lekukan sesuai dengan petunjuk kelompok, kemudian membuat peta permohonan sesuai layout (terlampir).
Titik kordinat kondisi khusus dalam areal permohonan (pemukiman, sawit, dan kondisi-kondisi diluar ketentuan penggunaan kawasan hutan).
19
NASKAH KESEPAKATAN KERJASAMA
2
PETA PERMOHONAN
3
DAFTAR PEMOHON
4
FOTOKOPI KTP & KK
5
SURAT PERMOHONAN
1
Surat Keputusan pengukuhan kelompok, pakta integritas, surat pernyataan pengelolaan, gambaran umum wilayah, dan dokumen pendukung lainnya
DOKUMEN APA SAJA YANG DIPERLUKAN?
Permohonan persetujuan kemitraan kehutanan diajukan oleh
pemegang perizinan berusaha pemanfaatan hutan atau pemegang persetujuan penggunaan kawasan hutan.
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak di atas materai (contoh NKK terlampir). Jangka waktu NKK minimal 10 Tahun mengikuti pembuatan rencana jangka panjang atau mengikuti lamanya persetujuan kemitraan kehutanan berlaku
Peta areal yang dimohon untuk persetujuan kemitraan kehutanan dengan skala paling kecil 1:50.000 yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam bentuk cetak dan shape file. (contoh terlampir)
Daftar pengurus dan daftar anggota kelompok yang ditandatangani oleh kepala desa/lurah atau camat dalam bentuk cetak dan digital format excel. (contoh terlampir)
Fotokopi KTP & KK sesuai daftar pengurus dan daftar anggota kelompok.
DOKUMEN PENDUKUNG
20
PENGAJUAN PERMOHONAN PERSETUJUAN KEMITRAAN KEHUTANAN
PROSES PENGAJUAN SECARA LANGSUNG
Seluruh dokumen permohonan disampaikan kepada Menteri LHK, dengan tembusan kepada gubernur, bupati/walikota, kepala dinas provinsi yang membidangi kehutanan, Kepala UPT, dan Kepala KPH.
PROSES PENGAJUAN SECARA ONLINE
Penyampaian permohonan secara online dilakukan oleh pokja PPS dengan cara mengunggah surat
permohonan dan lampirannya ke
http://pskl.menlhk.go.id/akps Hardcopy surat permohonan beserta lampirannya disampaikan kepada tim verifikasi teknis pada saat tim melakukan kegiatan verifikasi di lapangan dan harus ada bukti tanda terima penyerahan surat permohonan asli beserta lampirannya.
2
21
1
3 HARI
7 HARI
22
Memenuhi Syarat
Kegiatan yang dilakukan untuk memvalidasi dokumen
permohonan yang disampaikan kepada KLHK dengan
pengecekan secara langsung dilapangan terkait subjek dan objek persetujuan yang dimohon
Verifikasi Teknis Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tidak Memenuhi
Syarat Gubernur
Bupati/Walikota Kadishut Prov Kepala BPSKL Kepala KPH Dokumen permohonan disampaikan kepada Menteri LHK dengan tembusan:
Pokja PPS dapat menfasilitasi Permohonan
Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian persyaratan administrasi permohonan persetujuan kemitraan
kehutanan serta pencermatan terhadap subjek dan objek persetujuan
Verifikasi Administrasi Direktur Jenderal PSKL
Pemohon melakukan perbaikan dalam jangka waktu paling lama 14 hari sejak diterimanya
surat pengembalian permohonan dan jika perbaikan
tidak dilakukan sampai jangka waktu yang telah ditentukan, permohonan dinyatakan batal
dengan sendirinya
Perbaikan Dokumen Permohonan
ALUR PROSES PEMBERIAN
PERSETUJUAN
KEMITRAAN KEHUTANAN
Berdasarkan hasil verifikasi teknis, Dirjen PSKL atas nama Menteri menerbitkan:
Persetujuan/Penolakan Kemitraan Kehutanan
Keputusan Persetujuan Kemitraan Kehutanan atau
Surat penolakan
permohonan Persetujuan Kemitraan Kehutanan.
Lampiran
1 B U K U S A K U F A S I L I T A S I P E R M O H O N A N
P E R S E T U J U A N K E M I T R A A N K E H U T A N A N
A. CONTOH SURAT PERMOHONAN
23
B. CONTOH NASKAH
KESEPAKATAN KERJASAMA
24
25
26
27
C. CONTOH DAFTAR ANGGOTA MITRA
28
D. CONTOH PETA PERMOHONAN
29
CONTOH PETA PERMOHONAN CONTOH DAFTAR ANGGOTA MITRA
CONTOH NASKAH KESEPAKATAN KERJASAMA CONTOH SURAT
PERMOHONAN
LAMPIRAN
30
LINK:
https://bit.ly/permohonan_ps
D i r e k t u r P e n y i a p a n K a w a s a n P e r h u t a n a n S o s i a l
PENANGGUNG JAWAB
PENYUSUN
I r . A R a h m a n I z w a n d i
F e r r y S e t y o H a r y o n o A n i t a Y u l i a n t i
P r a d i t o M u s h a n d o n o Y u d a E k a p u t r a Y u s h a r d i R a h m a d a n D w i J a y a n t o N u s a n t a r i P e r m a t a H a t i P u j i W a h y u W i d a y a t
D e w a M a d e A g u n g S u l a k s a n a I m a m R a h m a d i y a n t o
R e n a P u r w a n i n g t y a s
CETAKAN PERTAMA
H a k C i p t a 2 0 2 1 , p a d a p e n u l i s
C o p y R i g h t @ 2 0 2 1 b y D i r e k t o r a t P K P S A l l R i g h t R e s e r v e d
DITERBITKAN OLEH
D i r e k t o r a t P e n y i a p a n K a w a s a n P e r h u t a n a n S o s i a l D i r e k t u r J e n d e r a l P e r h u t a n a n S o s i a l
d a n K e m i t r a a n L i n g k u n g a n
PENGARAH
K e p a l a S u b D i r e k t o r a t P e n y i a p a n K e m i t r a a n K e h u t a n a n
KOORDINATOR
Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial penyiapankawasanPS
PKPS PSKL KemenLHK direktorat_pkps pkps.menlhk.go.id
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Blok 1 Lt.11 Jl. Gatot Subroto No.2 Rt.1/Rw.3 Senayan Kecamatan Tanah Abang
Kota Jakarta Pusat Daerah Khusus Ibukota Jakarta