Kata Pengantar Dirjen Pendidikan Tinggi 1 Kata Pengantar Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan 3 Dasar Hukum Kebebasan Belajar – Kampus Merdeka 6 Mengapa Perlu Kebebasan Belajar – Kampus Merdeka. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi perguruan tinggi untuk mewujudkan tujuan tersebut melalui kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menjelaskan bahwa ada empat amanat kebijakan mengenai kebebasan belajar kampus merdeka, antara lain: kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi , menjadikan perguruan tinggi berbadan hukum, dan hak belajar di luar kurikulum selama tiga semester.
Kebijakan merdeka belajar – kampus merdeka dilaksanakan dengan tujuan untuk menciptakan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang mandiri dan fleksibel, untuk menciptakan budaya belajar yang inovatif, tidak membatasi dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka mengharuskan perguruan tinggi merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat mencapai hasil. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun Buku Pedoman Belajar Merdeka – Kampus Merdeka serta kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan gagasan sehingga panduan ini dapat diterbitkan.
Kampus Merdeka merupakan salah satu bentuk pembelajaran di perguruan tinggi yang bersifat otonom dan fleksibel, menciptakan budaya belajar yang inovatif, tidak membatasi dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka mencakup empat arah utama, yaitu: kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan transformasi perguruan tinggi menjadi badan hukum dan hak belajar tiga semester di luar program studi.
Mengapa Perlu Merdeka Belajar –
Untuk memenuhi tuntutan, perubahan yang terjadi saat ini dan kebutuhan untuk terhubung dan beradaptasi dengan dunia usaha dan industri (DU/DI), serta untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja, maka perguruan tinggi dituntut mampu merancang. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengambil SKS di luar program studi, tiga semester dimaksud dapat diambil untuk belajar di luar program studi di PT dan/atau untuk belajar di luar PT. Kegiatan pembelajaran di luar PT antara lain magang/penempatan kerja, proyek desa, pengajaran di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan wirausaha, studi/proyek mandiri dan proyek kemanusiaan yang kesemuanya dipimpin oleh dosen.
Kampus Merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman lapangan yang kontekstual sehingga meningkatkan kompetensi dan kesiapan kerja mahasiswa secara keseluruhan. Proses pembelajaran di Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student center learning) yang sangat esensial. Pembelajaran kampus merdeka menawarkan tantangan dan peluang untuk mengembangkan kreativitas, kapasitas, kepribadian dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam penelitian dan penemuan ilmu pengetahuan melalui realitas dan dinamisme.
Melalui Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan dunia usaha dan industri.
Tujuan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
Siapa Sajakah yang Terlibat ???
Apa Kewajiban Perguruan Tinggi ?
Mekanisme Pelaksanaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
Contoh 3 Proses Pembelajaran “Kampus Merdeka” (Model Akselerasi). MKWU dan MK Keprodian) Pembelajaran di Program Studi (MK Keprodian).
Bagaimana Perhitungan
Latar Belakang
Tujuan
Tanggung Jawab Perguruan Tinggi
Tanggung Jawab Perusahaan Tempat
Mahasiswa mendaftar PMMB Mahasiswa mengambil mata kuliah yang akan diambil oleh KRS selama magang sesuai dengan kesepakatan dengan pihak Perguruan Tinggi. Sementara itu, sumber daya manusia kota belum mempunyai kapasitas untuk merencanakan pembangunan dengan fasilitas pendanaan sebesar itu.
Tanggung Jawab Perguruan Tinggi
Tanggung Jawab Pihak Ketiga (Desa, Kementerian, dan Pihak Kerja Sama
Mengelola pendaftaran dan penempatan Memberikan hak dan jaminan sesuai peraturan perundang-undangan (asuransi kesehatan, keselamatan kerja, honor magang, hak pegawai peserta pelatihan) Pengawas mendampingi dan mengevaluasi kinerja mahasiswa selama melaksanakan proyek desa dan bersama pengawas memberikan penilaian.
Rekognisi Satuan Kredit Semester
Program Mahasiswa Proyek di Desa
Mengikuti perkuliahan atau semester pada perguruan tinggi luar negeri atau dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang diadakan oleh pemerintah. Nilai dan SKS yang diperoleh di universitas luar negeri disamakan oleh masing-masing universitas.
PERTUKARAN PELAJAR
Saat ini pertukaran mahasiswa dengan transfer kredit penuh sudah banyak dilakukan dengan mitra universitas luar negeri, namun jumlah transfer kredit antar universitas dalam negeri masih sangat sedikit. diadakan untuk membentuk sikap siswa yang berbeda-beda. tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Tanggung Jawab Perguruan Tinggi Asal
Rekognisi Satuan Kredit SemesterTanggung Jawab Perguruan Tinggi Tujuan
Program Mahasiswa Pertukaran Pelajar
Kegiatan penelitian akademis, baik ilmu alam maupun sosial humaniora, dilaksanakan di bawah bimbingan dosen atau peneliti. Melalui penelitian, mahasiswa dapat mengembangkan pemikiran kritis yang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang keilmuan di jenjang pendidikan tinggi. Bagi mahasiswa yang mempunyai minat dan keinginan untuk bekerja di bidang penelitian, kesempatan magang di laboratorium pusat penelitian adalah impiannya.
Penelitian mahasiswa diharapkan dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitas periode penelitian yang dapat dilakukan mahasiswa. Meningkatkan ekosistem dan kualitas penelitian di laboratorium dan lembaga penelitian Indonesia dengan menyediakan sumber daya penelitian melalui regenerasi peneliti sejak usia muda. Memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengikuti seleksi dan evaluasi program penelitian di lembaga penelitian/laboratorium luar kampus.
1 (satu) satuan kredit semester (SCU) setara dengan 2.720 (dua ribu tujuh ratus dua puluh) menit kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa. Penilaian magang dilakukan dari dua sumber, yaitu penilaian universitas dan penilaian oleh lembaga/laboratorium tempat mahasiswa mengikuti kegiatan penelitian.Hasil akhir penelitian mahasiswa dapat diperhitungkan dalam penilaian proyek penelitian mahasiswa.
Rekognisi Satuan Kredit SemesterTanggung Jawab Lembaga/Laboratorium
Program Mahasiswa Penelitian
Mahasiswa mengembangkan kegiatan wirausaha secara mandiri yang ditunjukkannya dengan penjelasan atau usulan kegiatan wirausaha dan bukti transaksi konsumen atau penggajian karyawan. Namun menurut penelitian lembaga riset IDN, generasi milenial di Indonesia tertarik berwirausaha. Kebijakan kampus Merdeka berupaya mengembangkan minat kewirausahaan mahasiswa melalui program kegiatan pembelajaran di luar kampus.
Rekognisi Satuan Kredit SemesterTanggung Jawab Perguruan Tinggi
Penilaian dapat dilakukan oleh guru pembimbing dengan memperhatikan kinerja proyek kewirausahaan siswa (jumlah keuntungan, manfaat sosial, jumlah karyawan, jumlah modal, jangkauan pasar, dll). Siswa mengembangkan kegiatan wirausaha secara mandiri maupun berkelompok, dibuktikan dengan adanya usulan kegiatan wirausaha, dengan bimbingan guru dari program asli dan pendamping dari luar program.
Program Mahasiswa Wirausaha
Universitas atau fakultas juga dapat menyelenggarakan studi mandiri terhadap mata kuliah yang tidak termasuk dalam jadwal perkuliahan, namun tetap tersedia dalam program studi atau kurikulum fakultas. Memungkinkan terbentuknya kelompok proyek mandiri yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai program studi dan fakultas. 1 (satu) satuan kredit semester (SCU) sama dengan 2.720 (dua ribu tujuh ratus dua puluh) menit aktivitas mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan proyek mandiri.Penilaian dapat dilakukan oleh pendamping dosen/pembimbing dengan mengutamakan hasil yang dihasilkan dari proyek mandiri siswa. kegiatan.
Program Mahasiswa Studi Independen
Siswa yang berjiwa muda, memiliki kompetensi dan minat ilmiah dapat menjadi “prajurit” yang mereplikasi proyek kemanusiaan tersebut. Melatih siswa memiliki kepekaan sosial untuk mengeksplorasi dan memahami permasalahan yang ada sehingga dapat diselesaikan sesuai minat dan kemampuannya masing-masing. Apabila terjadi keadaan darurat bencana kemanusiaan, perguruan tinggi dapat menugaskan mahasiswanya secara langsung untuk mengerjakan proyek-proyek kemanusiaan. Organisasi seleksi untuk proyek-proyek kemanusiaan.
Penyediaan dosen pendamping untuk memantau dan mengevaluasi proyek kemanusiaan yang dilakukan mahasiswa. Evaluasi dapat dilakukan dengan mendampingi dosen dengan memperhatikan penilaian pembimbing dari organisasi atau lembaga kemahasiswaan.
Rekognisi Satuan Kredit SemesterTanggung Jawab Pihak Ketiga
1 (satu) satuan kredit semester (SCU) sama dengan 2.720 (dua ribu tujuh ratus dua puluh) menit aktivitas mahasiswa dalam kegiatan kemanusiaan. Kualitas pendidikan dasar dan menengah di Indonesia masih sangat rendah (PISA 2018 menempatkan Indonesia pada peringkat 7 dari bawah). Koesnadi, program pengajaran bahasa Indonesia, dll, siswa bisa menjadi guru di sekolah yang tidak memiliki guru.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengikuti program pengajaran di sekolah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Data sekolah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan jumlah guru yang dibutuhkan diserahkan oleh pemerintah daerah masing-masing. Memberikan kesempatan kepada peserta didik yang mempunyai minat terhadap pendidikan untuk ikut serta dalam proses belajar mengajar.
Membantu pemerataan mutu pendidikan, serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan saat ini. Memberikan hak-hak mahasiswa yang diatur secara hukum dalam menjalankan kegiatan kemahasiswaan (asuransi kesehatan, dll). 1 (satu) satuan kredit semester (SKS) setara dengan 2.720 (dua ribu tujuh ratus dua puluh) menit kegiatan mengajar siswa di sekolah.
Evaluasi dapat dilakukan oleh asisten dosen berdasarkan hasil evaluasi para pembimbing di sekolah tempat mahasiswa mengajar, serta peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa sesuai dengan usulan program yang dibuat. oleh siswa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan data sekolah binaan di seluruh Indonesia, dan pemerintah daerah menyampaikan kebutuhan pengajaran siswa di daerahnya (kompetensi mata pelajaran dan jumlah).
Program Mahasiswa Mengajar di Sekolah
Demikian panduan ini telah disusun, semoga bermanfaat bagi perguruan tinggi dan dapat dijadikan acuan dalam penyelenggaraan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, dengan harapan perguruan tinggi dapat mencetak manusia Indonesia yang beradab, berilmu, profesional dan berdaya saing. dan berkontribusi terhadap kesejahteraan kehidupan bangsa.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN