• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU STANDAR PELAYANAN 2021 Nomor 2581 2021

N/A
N/A
Brekele Aja

Academic year: 2024

Membagikan "BUKU STANDAR PELAYANAN 2021 Nomor 2581 2021"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Anugerah-Nya, sehingga penyusunan BUKU PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DI UNIT LAYANAN ADMINISTRASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2021 ini dapat diselesaikan dengan baik.

Buku Pedoman Standar Pelayanan Di Unit Layanan Administrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2021 diharapkan mampu memberikan informasi kepada Internal Kemendagri dan pengguna layanan (masyarakat dan pemerintah daerah) sebagai acuan dalam proses mengajukan usulan permohonan layanan administrasi dan konsultasi di Kemendagri.

Kami menyadari bahwa penyusunan Buku ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan buku ini dan dalam penyusunan buku berikutnya.

Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat sebagai salah satu referensi dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang efektif dan efisien serta tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh pihak yang telah ikut membantu dalam proses penyusunan buku ini.

Jakarta, 10 November 2021 Kepala Biro Organisasi Dan Tatalaksana,

Ir. Suprayitno, M.A.

(3)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT JENDERAL

JALAN MEDAN MERDEKA UTARA NOMOR 7 JAKARTA 10110 TELEPON (021) 3450038, FAX (021) 3440402

KEPUTUSAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

NOMOR: 061-2581 TAHUN 2021 TENTANG

STANDAR PELAYANAN DI UNIT LAYANAN ADMINISTRASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PENDAHULUAN

Rendahnya kualitas pelayanan publik merupakan salah satu sorotan yang diarahkan kepada birokrasi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sistem prosedur pelayanan yang berbelit-belit, profesionalisme SDM yang masih rendah, ketidakpastian waktu dan biaya mengakibatkan standar pelayanan yang tidak jelas. Begitu banyaknya permasalahan dalam pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah sehingga perlu dilakukan suatu perubahan atau reformasi melalui perbaikan pelayanan publik.

Secara umum kualitas pelayanan publik di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, namun masih banyak yang harus dibenahi dan dievaluasi sehingga dapat memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat.

Pelaksanaan pelayanan publik yang begitu dinamis mengikuti kebutuhan dan perkembangan masyarakat memaksa penyelenggara pelayanan publik untuk terus berinovasi dan memberikan terobosan baru dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang mudah, cepat, tepat waktu dan transparan.

(4)

Pelayanan publik merupakan wajah konkret kehadiran Negara dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, penyelenggara pelayanan publik harus berubah dari budaya yang senang dilayani menjadi yang melayani dengan cara selalu inovatif, cepat dan berorientasi kepada hasil.

Peningkatan kualitas pelayanan publik juga dapat dilakukan melalui penyelesaian pengaduan yang cepat dari penyedia layanan dalam hal ini instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah. Segala bentuk kritik maupun aduan yang disampaikan masyarakat merupakan sebuah koreksi untuk perbaikan pelayanan itu sendiri ke depannya sebagai informasi kebijakan proses pelaksanaan perbaikan pelayanan publik melalui pengelolaan pengaduan.

Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik disebutkan bahwa negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik.

Dalam rangka memberikan jaminan, dan mewujudkan kepastian tentang hak, tanggungjawab, kewajiban serta keseragaman pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pelayanan administrasi dan konsultasi di Kementerian Dalam Negeri telah dipermudah dengan adanya aplikasi SIOLA (Sistem Informasi Online Layanan Administrasi) yang dapat diakses melalui:

https://ula.kemendagri.go.id

A. STANDAR PELAYANAN DI UNIT LAYANAN ADMINISTRASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI.

Standar pelayanan mempunyai 2 (dua) komponen yang harus dipenuhi, yaitu:

I. Komponen Standar Pelayanan yang terkait dengan proses penyampaian pelayanan (Service Delivery), meliputi:

1. Persyaratan;

2. Sistem, mekanisme dan prosedur;

3. Jangka waktu pelayanan;

4. Biaya/tarif;

(5)

5. Produk pelayanan; dan

6. Penanganan pengaduan, saran dan masukan.

Masing-masing komponen Service Delivery tersebut diatas, sebagaimana tercantum pada Lampiran I Keputusan Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana ini.

II. Komponen Standar Pelayanan yang terkait dengan proses pengelolaan pelayanan (Manufacturing Delivery), meliputi:

1. Dasar Hukum

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023);

2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5189);

4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan dan Peratutan Dibawahnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430);

5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

(6)

2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5898);

8) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109);

9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, Dan Pemberhentian Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4480);

10) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2006 Tentang Perizinan Melakukan Kegiatan Penelitian dan Pengawasan Bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian, Pengembangan Asing Badan Usaha Asing dan Orang Asing (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4666);

11) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, Dan Pemberhentian Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4865);

12) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115);

13) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5145);

14) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);

(7)

15) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan Dan Pengawasan Pemelenggaman Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

16) Peraturan Pemerintah Repubuk Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten, Dan Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6197);

17) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

18) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Penjabat Sekretaris Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 9);

19) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Tata cara evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Tata cara evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 525);

20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemantauan Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 455);

21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 867) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian (Berita Negara

(8)

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 114);

22) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 446);

23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2013 tentang Pembentukan Produk Hukum di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1601) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 74 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 88 Tahun 2013 tentang Pembentukan Produk Hukum di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1245);

24) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 615);

25) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

26) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 564) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 460);

27) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pengangkatan, Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Atau Janji, Mutasi, Pemberhentian, dan Pengangkatan Kembali Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil, serta Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil;

28) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 464);

(9)

29) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 450);

30) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2017 tentang Pendaftaran dan Pengelolaan Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1052);

31) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

32) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 133 Tahun 2017 Tentang Orientasi Dan Pendalaman Tugas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1951);

33) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota;

34) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

35) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 133 Tahun 2017 Tentang Orientasi Dan Pendalaman Tugas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota;

36) Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik

(10)

Indonesia Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi;

37) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Daerah;

38) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2019 tentang Mutasi Pegawai Negeri Sipil Antarkabupaten/Antarkota Antarprovinsi, dan Antarprovinsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1034);

39) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2019 tentang Tata Cara Perjalanan Ke Luar Negeri di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1133);

40) Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 061-3755 Tahun 2014 tentang Pembentukan Unit Layanan Administrasi Kemendagri;

41) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 555.4/2126/SJ tanggal 1 April 2019 Hal Penerapan dan Pemanfaatan Aplikasi SIOLA (Sistem Informasi Online Layanan Administrasi) di Unit Layanan Administrasi Kemendagri;

42) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 061/11744/SJ tanggal 25 Oktober 2019 Hal Pengembangan Layanan Administrasi di Aplikasi SIOLA (Sistem Informasi Online Layanan Administrasi);

43) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 061/1249/SJ tanggal 10 Februari 2020 Hal Penerapan dan Pemanfaatan Layanan Online di Aplikasi SIOLA (Sistem Informasi Online Layanan Administrasi);

44) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 061/1249/SJ tanggal 10 Februari 2020 Hal Penerapan dan Pemanfaatan Layanan Online di Aplikasi SIOLA (Sistem Informasi Online Layanan Administrasi);

45) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 800/4070/SJ tanggal 15 Juli 2020 tentang Konsultasi Pembentukan Panitia Seleksi Jabatan Inspektur Daerah dan Konsultasi Pemberhentian atau Mutasi Inspektur Daerah dan Inspektur Pembantu Di Lingkungan Pemerintah Daerah;

46) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 061/4878/SJ tanggal 1 September 2020 Hal Optimalisasi Penggunaan Aplikasi SIOLA (Sistem Informasi Online Layanan Administrasi) Kemendagri; dan

47) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 061/4620/SJ tanggal 14 Agustus 2020 Hal Optimalisasi Penggunaan

(11)

Aplikasi SIOLA (Sistem Informasi Online Layanan Administrasi) Kemendagri.

2. Sarana dan prasarana, dan/ atau fasilitas

Dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna layanan, maka di setiap unit layanan administrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri perlu dukungan sarana dan prasarana yang baik dan sesuai dengan Protokol Kesehatan yang berlaku.

• Sarana yang dibutuhkan untuk melayani pengguna layanan di unit layanan administrasi, yaitu:

a. Sarana Layanan Registrasi (Sesuai kebutuhan masing- masing unit layanan dan disesuaikan dengan Prokotol Kesehatan yang berlaku);

b. Sarana Layanan Administrasi (Sesuai kebutuhan masing- masing unit layanan dan disesuaikan dengan Prokotol Kesehatan yang berlaku);

c. Sarana Layanan Konsultasi (Sesuai kebutuhan masing- masing unit layanan dan disesuaikan dengan Prokotol Kesehatan yang berlaku);

d. Sarana Mandiri online (Sesuai kebutuhan masing-masing unit layanan dan disesuaikan dengan Prokotol Kesehatan yang berlaku);

• Prasarana yang dibutuhkan, yaitu:

1) Ruang Registrasi Tamu, yang terdiri atas:

a) Tempat Pendaftaran, dimana tamu yang datang ke Kementerian Dalam Negeri pertama kali wajib menunjukan “barcode” sebagai tanda bukti telah mendaftar konsultasi datang langsung yang telah terjadwal melalui aplikasi SIOLA, dan selanjutnya mendapatkan nomor antrian registrasi;

b) Tempat Anjungan Mandiri Online, fasilitas yang digunakan bagi pengguna layanan yang ingin berkonsultasi terkait isu- isu strategis dan belum mendaftar dari tempat asalnya;

c) Tempat Registrasi dengan menggunakan KTP-el dan alat baca KTP-el, registrasi tamu dapat dilakukan oleh salah satu perwakilan dengan menyerahkan KTP-el dan menerima tanda kartu tamu;

d) Tempat Penerimaan dan Verifikasi Surat Perjalanan Dinas dan Surat Perintah Tugas, yakni tempat penyerahan dan pengambilan Surat Perjalanan Dinas;

e) Ruang Pejabat yang menandatangani visum Surat Perjalanan Dinas; dan

f) Ruang Tunggu Tamu Antrian Registrasi, yakni tempat tunggu tamu yang akan melakukan registrasi.

(12)

2) Ruang Layanan Administrasi, yakni tempat untuk memfasilitasi layanan administrasi secara 1 (satu) pintu, dengan alur surat/berkas masuk diinput melalui aplikasi SIOLA dan surat/berkas yang telah selesai proses diambil di unit layanan administrasi, yang terdiri atas:

a) Tempat Anjungan Mandiri Online;

b) Tempat pengambilan berkas layanan administrasi;

dan

c) Tempat pengaduan layanan.

3) Ruang Layanan Konsultasi yakni tempat untuk penerimaan konsultasi; dan

4) Sarana Pendukung, sarana pendukung yang disiapkan dan diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna layanan yang disiapkan terdiri atas:

a) Ruang Parkir (disediakan pula untuk wanita & kaum difabel);

b) Tempat ibadah;

c) Ruang Asi;

d) Toilet (disediakan pula untuk kaum difabel); dan e) Kursi roda.

3. Kompetensi pelaksana dan jumlah pelaksana 1) Kompetensi (Nilai dan Perilaku Pelayanan)

Di dalam melayani diperlukan perilaku sesuai prinsip pelayanan prima dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kami menerapkan 5 “S” (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) dalam melakukan pelayanan.

2) Jumlah Pelaksana

a. Petugas penandatanganan visum Surat Perjalan Dinas adalah pejabat yang ditunjuk bertugas dan bertanggungjawab untuk memvisum/menandatangani Surat Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas serta mengawasi pelaksanaan layanan di masing-masing unit layanan.

b. Petugas Layanan Terdiri atas:

a) Petugas resepsionis;

b) Petugas layanan administrasi;

c) Petugas layanan verifikasi Surat Perjalanan Dinas;

dan

d) Petugas layanan konsultasi.

4. Pengawasan Internal

Pengawasan internal dilaksanakan dalam rangka pengendalian secara terus menerus dan berjenjang yang

(13)

dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya secara preventif atau represdif agar pelaksanaan tugas bawahan berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan program/kegiatan.

Pengawasan internal yang diberlakukan, yaitu:

1) Pengawasan melekat yang dilaksanakan oleh setiap atasan secara struktural baik yang menyangkut aspek teknis maupun administratif sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan setiap hari. Selain itu, pengawasan pelaksanaan layanan dilakukan juga oleh atasan melalui CCTV yang disediakan di setiap ruang layanan; dan

2) Audit internal dilaksanakan oleh Tim Auditor APIP Kementerian Dalam Negeri untuk menghindari maladministrasi pada layanan administrasi dan konsultasi.

5. Jaminan Pelayanan

Jaminan pelayanan yang dimaksudkan adalah jaminan terhadap kualitas pelayanan dan perlakuan standar pelayanan yang sama kepada semua pengguna jasa pelayanan Kementerian Dalam Negeri.

6. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan kepada pengguna layanan dengan menyediakan sarana dan prasarana ruang layanan registrasi, ruang layanan konsultasi dan ruang layanan administrasi yang cukup memadai, representatif dan nyaman dengan fasilitas pendukungan lainnya, termasuk keamanannya dengan menyediakan petugas keamanan di pos penjagaan, klinik kesehatan dan tempat parkir yang representative, sehingga dapat memberikan rasa aman kepada pengguna layanan. Jaminan pelayanan dan hasil yang diberikan dengan tidak ada pungutan atau gratifikasi.

7. Evaluasi Kinerja Pelaksana

1) Pelaksanaan evaluasi kinerja dilakukan secara berkala dalam satuan waktu, dengan menerapkan pemilihan petugas layanan terbaik berdasarkan kriteria yang ada setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan memberikan penghargaan serta mamajang foto yang bersangkutan dipasang di ruang pelayanan serta diinformasikan kepada pengguna layanan melalui media informasi (website), instgram dan facebook ULA Kemendagri. Disamping itu, sanksi juga diberikan kepada petugas layanan yang melanggar disiplin dalam bekerja sesuai kriteria yang ada; dan

2) Pelaksanaan rapat evaluasi dilaksanakan minimal 4

(14)

(empat) kali setahun dengan unit kerja pengolah untuk mereview perkembangan pelayanan dengan memperhatikan hasil survei kepuasan pengguna layanan dan pengaduan, serta melakukan briefing mingguan secara internal untuk mengevaluasi pelaksanaan layanan dan kinerja petugas layanan serta arahan ke depan.

B. MAKLUMAT PELAYANAN

1. Setiap penyelenggara pelayanan publik diwajibkan menandatangani Pakta Integritas dan Maklumat Layanan

2. Isi Maklumat Layanan mempunyai indicator seperti dibawah ini:

a. Selalu menunjukkan sikap ramah, santun dan menyenangkan dalam memberikan pelayanan;

b. Memberikan pelayanan yang bersih, cepat dan pasti;

c. Menyediakan fasilitas dan petugas layanan yang terbaik;

d. Menerima saran dan masukan guna peningkatan kualitas layanan;

e. Melakukan peningkatan kompetensi petugas pelayanan, guna meningkatkan kualitas pelayanan;

f. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 secara konsisten dan berkesinambungan;

g. Senantiasa menjunjung tinggi integritas, objektivitas dan tidak berpihak serta tidak ada benturan kepentingan; dan

h. Menyelenggarakan pelayanan sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila tidak menepati janji, kami siap menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

C. BUDAYA PELAYANAN

Dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna layanan, Kementerian Dalam Negeri memiliki budaya pelayanan, yaitu:

1. Menerapkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun);

2. Memakai baju seragam petugas layanan sesuai jadwal yang telah ditentukan, dan dilengkapi dengan atribut (Papan Nama, Nametag); dan

3. Mematuhi Protokol Kesehatan yang berlaku selama masa pandemi Covid-19.

D. JAM LAYANAN

• Senin – Kamis : 08.00 - 16.00 WIB

• Jum'at : 08.00 - 16.30 WIB

(15)

LAMPIRAN I:

I. KOMPONEN SERVICE DELIVERY

Unit layanan administrasi Kementerian Dalam Negeri yang terdapat di aplikasi SIOLA memfasilitasi:

a. 32 (tiga puluh dua) Layanan Administrasi, yaitu:

1) Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS);

2) Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) bagi PNS Kemendagri;

3) Izin Keluar Negeri Dengan Alasan Penting bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota;

4) Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota;

5) Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi ASN Pemda;

6) Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi ASN Kemendagri;

7) Penerbitan Surat Keterangan Terdaftar Bagi Organisasi Kemasyarakatan;

8) Penerbitan Surat Keterangan Penelitian;

9) Penerbitan Surat Pemberitahuan Peneliti Asing;

10) Pengusulan Calon Peserta Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil;

11) Pengusulan Mutasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil;

12) Pengusulan Perpanjangan Kartu Pengenal Penyidik Pegawai Negeri Sipil;

13) Penerbitan Kepmendagri tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Bupati/Wakil Bupati atau Wali Kota/Wakil Wali Kota;

14) Penerbitan Kepmendagri tentang Peresmian Pengangkatan dan Pemberhentian Pimpinan/Anggota DPRD Provinsi;

15) Penggantian Pejabat Pimpinan Tinggi Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

16) Penggantian Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

17) Mutasi Antar Daerah;

18) Penerbitan Surat Menteri Dalam Negeri tentang Penyederhanaan Birokrasi Pemerintah Daerah;

19) Evaluasi Ranperda Provinsi tentang RPJPD/RPJMD Provinsi;

20) Evaluasi Ranperda Provinsi tentang RTRW Provinsi dan RTR Kawasan Strategis Provinsi;

21) Evaluasi Ranperda Provinsi tentang APBD dan Ranpergub tentang Penjabaran APBD Provinsi;

22) Evaluasi Ranperda Provinsi tentang Perubahan APBD dan Ranpergub tentang Penjabaran Perubahan APBD Provinsi;

23) Evaluasi Ranperda Provinsi tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranpergub tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi;

24) Pertimbangan Pinjaman Daerah Jangka Menengah dan Jangka Panjang;

(16)

25) Rekomendasi Penyaluran Dana Otonomi Khusus dan Dana Tambahan Infrastruktur;

26) Penilaian Usulan Rencana Pendirian BUMD Provinsi/Kabupaten/Kota;

27) Rekomendasi Pemberhentian dan Mutasi Inspektur Daerah Provinsi dan Inspektur Pembantu Provinsi;

28) Rekomendasi Pembentukan Panitia Seleksi Inspektur Daerah 29) Penerbitan Surat Keterangan Bebas Temuan;

30) Penerbitan Surat Rekomendasi Orientasi/Pendalaman Tugas Bagi Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota;

31) Penerbitan Nomor Registrasi Orientasi/Pendalaman Tugas Bagi Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota;

32) Pelayanan Unit Pengendalian Gratifikasi.

b. 1 (Satu) Layanan Konsultasi.

Kedua layanan tersebut di atas dapat diakses melalui:

https://ula.kemendagri.go.id A. LAYANAN ADMINISTRASI

Layanan administrasi pada Biro Kepegawaian, Sekretariat Jenderal.

1. Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS):

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. Foto Kopi sah SK CPNS;

2. SK Pangkat Terakhir:

3. SK Jabatan Terakhir;

4. Surat Keterangan Tidak Sedang

Dijatuhi Hukuman Disiplin;

5. Daftar Riwayat Hidup; dan

6. Semua Berkas Persyaratan dibuat

Dalam Bentuk File PDF.

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id; dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan.

3. Waktu

Penyelesaian 180 (Seratus delapan puluh) hari kerja

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

(17)

5. Produk Petikan Piagam ditandatangani Presiden, Piagam ditandatangani Presiden, Medali, File Lampiran Keputusan Presiden.

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

2. Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) Bagi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Dalam Negeri.

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. Foto Kopi sah SK CPNS;

2. SK Pangkat Terakhir:

3. SK Jabatan Terakhir;

4. Surat Keterangan Tidak Sedang

Dijatuhi Hukuman Disiplin;

5. Daftar Riwayat Hidup; dan

6. Semua Berkas Persyaratan dibuat

Dalam Bentuk File PDF.

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id; dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

perundang-undangan.

3. Waktu

Penyelesaian 180 (Seratus delapan puluh) hari kerja

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis

5. Produk Petikan Piagam ditandatangani Presiden, Piagam ditandatangani Presiden, Medali, File Lampiran Keputusan Presiden.

(18)

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

Layanan administrasi pada Pusat Fasilitasi Kerjasama, Sekretariat Jenderal.

3. Izin Keluar Negeri Dengan Alasan Penting bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota:

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. Data personil pelaksana Izin Keluar Negeri Dengan Alasan Penting (mencakup alamat email dan nomor telepon disertai Scan PDF Kartu Tanda Penduduk;

2. Izin kewajiban agama: surat Gubernur, surat pernyataan biaya pribadi ditandatangani diatas meterai, surat bukti

pendaftaran peserta

ibadah/wisata rohani;

3. Izin berobat: surat Gubernur, surat pernyataan biaya pribadi ditandatangani diatas meterai, surat keterangan Dokter; dan

4. Izin keperluan keluarga (wisuda/pernikahan anak, dan melihat keluarga yang sakit surat Gubernur surat pernyataan biaya pribadi ditandatangani diatas meterai, surat undangan resmi dari PT, surat undangan pernikahan, surat keterangan Dokter, surat keterangan keluarga.

(19)

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id; dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-Undangan.

3. Waktu

Penyelesaian 7 (tujuh) hari kerja (Surat Permohonan di terima 10 (sepuluh) hari sebelum keberangkatan).

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

5. Produk Surat Menteri Dalam Negeri perihal Izin ke Luar Negeri dengan alasan penting bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD Provinsi,Kabupaten/Kota.

4. Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota:

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. Surat Gubernur;

2. Surat Keterangan Keabsahan Dokumen dari Unit Kerja Biro Kerjasama, Sekretariat Daerah Provinsi;

3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan;

4. Surat Undangan dari penyelenggara;

5. Term Of Reference/ Kerangka Acuan Kerja;

6. Data personil pelaksana Perjalanan Dinas Luar Negeri (mencakup alamat email dan nomor telepon disertai Scan PDF Kartu Tanda Penduduk;

7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau surat keterangan pembiayaan dari Lembaga donor (pihak pengundang);

8. Rekomendasi Kedutaan Besar

Republik Indonesia

(Benchmarking);

9. Laporan Perjalanan Dinas Luar Negeri sebelumnya bagi yang

(20)

telah melakukan Perjalanan Dinas Luar Negeri;

10. Dokumen administrasi perjalanan dinas dalam rangka kerjasama dan perjalanan dinas dalam rangka penandatanganan internasional ditambah dengan:

a. Naskah kerjasama berupa Letter of Intent (LOI) dan

Memorandum Of

Understanding (MoU);

b. Persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

c. Surat Kuasa Penuh dalam rangka kerjasama dari Kementerian Luar Negeri;

dan

d. Surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia di Negara tujuan.

11. Dokumen administrasi perjalanan dinas dalam rangka pendidikan dan pelatihan ditambah dengan surat keterangan beasiswa;

12. Dokumen administrasi perjalanan dinas dalam rangka promosi potensi daerah ditambah dengan surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan; dan 13. Dokumen administrasi

perjalanan dinas dalam rangka kunjungan persahabatan atau kebudayaan ditambah dengan surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia.

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id; dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

perundang-undangan.

3. Waktu

Penyelesaian 7 (tujuh) hari kerja (Surat Permohonan di terima 10 (sepuluh) hari sebelum keberangkatan).

(21)

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

5. Produk 1. Surat Rekomendasi yang ditujukan kepada kementerian Sekretariat Negara untuk memperoleh izin pemerintah; dan

2. Surat Pengantar untuk

pengurusan paspor dinas dan exit permit kepada Direktorat Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Serta rekomendasi pengurusan visa.

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

5. Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi ASN Pemda:

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. Surat Gubernur;

2. Surat Keterangan Keabsahan Dokumen dari Unit Kerja Biro Kerjasama, Sekretariat Daerah Provinsi;

3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan;

4. Surat Undangan dari penyelenggara;

5. Term Of Reference/ Kerangka Acuan Kerja;

6. Data personil pelaksana Perjalanan Dinas Luar Negeri (mencakup alamat email dan nomor telepon disertai Scan PDF KTP;

7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau surat keterangan pembiayaan dari Lembaga donor (pihak pengundang);

8. Rekomendasi Kedutaan Besar

Republik Indonesia

(22)

(Benchmarking);

9. Laporan Perjalanan Dinas Luar Negeri sebelumnya bagi yang telah melakukan Perjalanan Dinas Luar Negeri;

10. Dokumen administrasi perjalanan dinas dalam rangka kerjasama dan perjalanan dinas dalam rangka penandatanganan perjanjian internasional ditambah dengan:

a. Naskah kerjasama berupa Letter of Intent (LOI) dan

Memorandum Of

Understanding (MoU);

b. Persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

c. Surat Kuasa Penuh dalam rangka kerjasama dari Kementerian Luar Negeri;

dan

d. Surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia di Negara tujuan.

11. Dokumen administrasi perjalanan dinas dalam rangka pendidikan dan pelatihan ditambah dengan surat keterangan beasiswa;

12. Dokumen administrasi perjalanan dinas dalam rangka promosi potensi daerah ditambah dengan surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan; dan

13. Dokumen administrasi perjalanan dinas dalam rangka kunjungan persahabatan atau kebudayaan ditambah dengan surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia.

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan

Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id;

dan

(23)

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

perundang-undangan.

3. Waktu Penyelesaian 7 (tujuh) hari kerja (Surat Permohonan di terima 10 (sepuluh) hari sebelum keberangkatan).

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

5. Produk 1. Surat Rekomendasi yang

ditujukan kepada kementerian Sekretariat Negara untuk memperoleh izin pemerintah;

dan

2. Surat Pengantar untuk pengurusan paspor dinas dan exit permit kepada Direktorat Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Serta rekomendasi pengurusan visa.

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

6. Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi ASN Kementerian Dalam Negeri:

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. Surat Permohonan kepada Menteri Dalam Negeri:

a. Ditandatangani oleh Pejabat Esselon I untuk Pejabat Esselon I;

dan

b. Ditandatangani oleh Pejabat Esselon II di Sekretariat Satker untuk Pejabat Esselon II s.d JFU/JFT.

2. Surat permohonan dimaksud pada point 1, harus memuat:

a. Nama dan Jabatan;

b. Nomor Induk Pegawai bagi PNS;

c. Tujuan Kegiatan;

d. Manfaat;

(24)

e. Kota/Negara yang dituju;

f. Waktu Pelaksanaan; dan g. Sumber Pendanaan.

3. Dokumen pendukung:

a. Surat Perintah Tugas dari pejabat yang berwenang:

1) Ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri untuk Pejabat Esselon I;

2) Ditandatangani oleh Pejabat Esselon II di Sekretariat Satker untuk Pejabat Esselon II s.d JFU/JFT.

b. Surat undangan/surat balasan kunjungan dari negara atau tempat yang dituju/surat konfirmasi dari KBRI;

c. Term Of Reference/ Kerangka Acuan Kerja;

d. Salinan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau surat keterangan pembiayaan dari Lembaga donor (pihak pengundang);

e. Jadwal pelaksanaan kegiatan;

f. Data personil peserta;

g. Surat keterangan keabsahan dokumen dari unit kerja;

h. Keterangan urgensi keikutsertaan peserta;

i. Laporan Perjalanan Dinas Luar Negeri sebelumnya bagi yang telah melakukan Perjalanan Dinas Luar Negeri.

j. Dokumen administrasi perjalanan dinas dalam rangka pendidikan dan pelatihan ditambah dengan surat keterangan beasiswa.

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan

Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id;

dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

(25)

perundang-undangan.

3. Waktu Penyelesaian 7 (tujuh) hari kerja (Surat Permohonan di terima 10 (sepuluh) hari sebelum keberangkatan).

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

5. Produk 1. Surat Rekomendasi yang

ditujukan kepada kementerian Sekretariat Negara untuk memperoleh izin pemerintah;

dan

2. Surat Pengantar untuk pengurusan paspor dinas dan exit permit kepada Direktorat Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Serta rekomendasi pengurusan visa.

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

Layanan administrasi pada Direktorat Organisasi Kemasyarakatan, Direktorat Jenderal Politik Pemerintahan Umum.

7. Penerbitan Surat Keterangan Terdaftar Bagi Organisasi Kemasyarakatan:

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. Surat Permohonan SKT yang ditanda tangani pendiri dan pengurus Ormas;

2. Salinan atau Fotocopy Akte Pendirian Organisasi Masyarakat (dari Notaris), yang memuat AD/ART;

3. Foto copy Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (Memuat paling sedikit nama dan lambang, tempat kedudukan, asas dan tujuan, dan fungsi, kepengurusan, hak dan kewajiban anggota,

(26)

pengelolaan keuangan, mekanisme penyelesaian sengketa, pengawasan internal dan pembubaran organisasi);

4. Program Kerja;

5. Susunan Pengurus yang dibuktikan dengan surat keputusan tentang susunan pengurus Ormas secara lengkap yang sah dengan AD/ART Ormas yang memuat paling sedikit ketua, bendahara dan sekretaris atau sebutan lain dan pengurus dan anggota, kesemuanya

berkewarganegaraan Indonesia tanpa terkecuali;

6. Biodata pengurus Organisasi, Ketua, Sekretaris dan Bendahara atau sebutan lainnya;

7. Pas Foto berwarna pengurus Organisasi Berwarna Ukuran (4x6) terbaru dalam 3 bulan terakhir (Ketua, Sekretaris dan Bendahara atau sebutan lainnya);

8. Fotocopy E-KTP pengurus Organisasi (Ketua, Sekretaris dan Bendahara atau sebutan lainnya);

9. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak Atas nama Organisasi Masyarakat;

10. Surat Keterangan Domisili Sekretariat Organisasi Masyarakat dari Lurah/Camat;

11. Keabsahan kantor Sekretariat;

12. Foto Sekretariat/Kantor (Tampak depan yang memuat Papan nama);

13. Surat Pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan/tidak dalam perkara di pengadilan diatas materai 6000;

14. Surat pernyataan kesanggupan melaporkan kegiatan;

15. Formulir isian data Ormas;

(27)

16. Surat pernyataan tidak berafiliasi secara kelembagaan dengan parpol yang ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris dan bermaterai 6000;

17. Surat Pernyataan bahwa nama lambang bendera, tanda gambar, symbol, atribut dan cap, stempel yang digunakan belum menjadi hak paten dan/hak cipta pihak lain serta bukan milik pemerintah yang ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris;

18. Rekomendasi dari Kementerian yang melaksanakan urusan dibidang agama untuk Ormas yang memiliki kekhususan bidang keagamaan;

19. Rekomendasi dari Kementerian dan/Perangkat daerah yang

membidangi urusan

kebudayaan untuk Ormas yang memiliki kekhususan bidang kepercayaan kepada Tuhan yang Maha ESA; dan

20. Surat pernyataan kesediaan atau persetujuan dari pejabat Negara, pejabat pemerintah dan/tokoh masyarakat yang bersangkutan yang namanya

dicantumkan dalam

kepengurusan Ormas.

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan

Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id;

dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

perundang-undangan.

3. Waktu Penyelesaian 15 (lima belas) hari kerja.

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

(28)

5. Produk Surat Keterangan Terdaftar bagi Organisasi Kemasyarakatan.

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

Layanan administrasi pada Direktorat Kewaspadaan Nasional, Direktorat Jenderal Politik Pemerintahan Umum.

8. Penerbitan Surat Keterangan Penelitian:

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. Surat permohonan/keterangan dari lurah/kepala desa (bagi peneliti kemasyarakatan untuk peneliti individu)/pimpinan lembaga

pendidikan/perguruantinggi/pi mpinan bidang penelitian dari badan usaha/pimpinan bidang

penelitian dari

kementerian/lembaga

pemerintah non kementerian (untuk penelitian aparatur pemerintahan/pimpinan bidang penelitian organisasi

masyarakat);

2. Proposal Penelitian beserta

sumber dana penelitian;

3. KTP-el dan daftar riwayat hidup

peneliti utama

penanggungjawab/ ketua/

Koordinator peneliti;

4. KTP-el dan anggota tim

penelitian;

5. Surat pernyataan bermaterai

6000 untuk mentaati dan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

6. Akta notaris pendirian, surat

keterangan terdaftar (SKT), serta nomor pokok wajib pajak

(29)

(NPWP) (untuk peneliti badan usaha/organisasi masyarakat/

lembaga nirlaba);

7. Surat ijin peralatan penelitian

8. Surat Keterangan Sehat Bebas

Penyakit Menular; dan

9. Apabila perpanjangan SKP

harus menyertakan lampiran SKP yang sebelumnya beserta laporan hasil penelitian.

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan

Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id;

dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

perundang-undangan.

3. Waktu Penyelesaian 5 (lima) hari kerja.

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

5. Produk Surat Rekomendasi Penelitian yang ditanda tangani oleh Sekretaris Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum a.n Dirjen Politik dan Pemeintahan Umum 6. Pengelolaan

Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

9. Penerbitan Surat Pemberitahuan Peneliti Asing:

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. Surat Keterangan Jalan dari Mabes Polri;

2. Surat Keterangan Sehat Bebas Covid 19 yang didapat

dari Rumah Sakit

Pemerintah/Swasta (Peneliti dan Pengikut);

3. Riwayat Perlajanan Luar Negeri yang dibuktikan dengan halaman stempel perjalanan

(30)

pada Paspor (Peneliti dan Pengikut);

4. Surat Pengantar dari Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi/ Ketua Tim Koordinasi Perijinan Penelitian Asing yang ditujukan ke Direktur Kewaspadaan Nasional Direktorat Jenderal Politik dan

Pemerintahan Umum

Kementerian Dalam Negeri;

5. Surat Ijin Penelitian dari Kementerian Riset dan Teknologi;

6. Paspor;

7. Visa;

8. Pas Foto 4x6 latar belakang merah;

9. Sumber dana penelitian;

10. Surat Ijin peralatan penelitian;

dan

11. Apabila perpanjangan surat keterangan peneliti asing (SPP) harus menyertakan lampiran SPP yang sebelumnya beserta laporan hasil penelitian.

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan

Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id;

dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

perundang-undangan.

3. Waktu Penyelesaian 4 (empat) hari kerja.

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

5. Produk Surat Pemberitahuan Penelitian (SPP) Orang Asing dan Lembaga Asing yang ditanda tangani oleh Sekretaris Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum a.n. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum.

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

(31)

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

Layanan administrasi pada Direktorat Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan.

10. Pengusulan Calon Peserta Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS):

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. File SK Pengangkatan PNS;

2. File SK Penempatan / SK Jabatan Terakhir Dan Bekerja Di Bidang Teknik Operasional;

3. File Ijasah Pendidikan Terakhir (Minimal S1) Dan Transkrip Nilai;

4. File SKP/DP3 Dalam 2 Tahun Terakhir;

5. File Pas Foto 4x6 (Berwarna, Latar Belakang Merah);

6. File Surat Keterangan Sehat Dari Dokter Rumah Sakit Pemerintah (RSUD); dan

7. File SK Pangkat Terakhir (Minimal Golongan III/A).

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id;

dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

perundang-undangan.

3. Waktu Penyelesaian 200 (dua ratus) hari kerja.

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

5. Produk Surat Keputusan Pejabat PPNS yang keluar dari Kementerian Hukum dan HAM.

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(32)

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

11. Pengusulan Mutasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS):

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. File SKEP PPNS;

2. File SK Mutasi;

3. File SK Kenaikan Pangkat Terakhir; dan

4. File Pas Foto 4x6 (Berwarna, Latar Belakang Merah).

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id;

dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

perundang-undangan.

3. Waktu Penyelesaian 35 (Tiga Puluh Lima) hari kerja.

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

5. Produk Surat Keputusan Pejabat PPNS yang keluar dari Kementerian Hukum dan HAM.

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

12. Pengusulan Perpanjangan Kartu Pengenal Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS):

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan 1. File KTP (Kartu Tanda Penyidik) PPNS;

(33)

2. File SK PPNS Kemenkumham;

3. File SK Penempatan / SK Jabatan Terakhir Dan Bekerja Di Bidang Teknik Operasional;

4. File Pas Foto 4x6 (Berwarna, Latar Belakang Merah); dan 5. File Berita Acara Sumpah

Janji Pelantikan PPNS.

2. Prosedur A. Mengajukan Permohonan Perijinan melalui Aplikasi SIOLA ula.kemendagri.go.id;

dan

B. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan Peraturan

perundang-undangan.

3. Waktu Penyelesaian 35 (Tiga Puluh Lima) hari kerja.

4. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya/gratis.

5. Produk Kartu Tanda Penyidik dari Kemenkumham

6. Pengelolaan Pengaduan

1. http://kemendagri.lapor.go.id 2. Email: [email protected];

3. Telp.: (021) 3450038 Ext. 2635;

(021)3521468;

4. Fax: (021) 3440402;

5. Kotak Saran; dan

6. Petugas Informasi Dan Pengaduan.

Layanan administrasi pada Direktorat Fasilitasi Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah.

13. Penerbitan Kepmendagri tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Bupati/Wakil Bupati atau Wali Kota/Wakil Wali Kota:

NO. KOMPONEN URAIAN

1 2 3

1. Persyaratan

PENGANGKATAN

A. Pengangkatan Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota Terpilih Hasil Pilkada:

1. Surat Keterangan Keaslian

(34)

Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda

Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota Periode Sebelumnya;

3. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Penjabat Bupati/Walikota (Dalam Hal Daerah Dipimpin Oleh Penjabat);

4. Fotokopi Berita Acara Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota Periode Sebelumnya;

5. Keputusan Kpu Kabupaten/Kota Tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara;

6. Keputusan Kpu Kabupaten/Kota Tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih;

7. Risalah Dan Berita Acara Rapat Paripurna DPRD Kabupaten/Kota Dalam Rangka Pengumuman Penetapan Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota Terpilih;

8. Putusan Mahkamah Konstitusi RI Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan (Apabila Terdapat Gugatan);

9. Surat Mahkamah Konstitusi RI Mengenai Tidak Terdaftarnya Gugatan Perselisihan Hasil

(35)

Pemilihan (Apabila Tidak Terdapat Gugatan);

10. Surat KPU RI Perihal Penetapan Pasangan Calon Terpilih Tanpa Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Di Mahkamah Konstitusi RI (Apabila Tidak Terdapat Gugatan);

11. Surat Penyampaian Penetapan Pasangan Calon Terpilih Oleh Kpu Kabupaten/Kota Kepada DPRD Kabupaten/Kota;

12. Surat Usulan Pengesahan Pengangkatan Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota Oleh DPRD Kabupaten/Kota Kepada Mendagri Melalui Gubernur; dan

13. Surat Usulan Pengesahan Pengangkatan Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota Oleh Gubernur Kepada Mendagri.

B. Pengaktifan Kembali Bupati/Wakil Bupati Atau Walikota/Wakil Walikota :

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro

Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan

Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Yang Bersangkutan;

3. Fotokopi Keputusan

Menteri Dalam Negeri Tentang Pemberhentian

Sementara Yang

Bersangkutan;

(36)

4. Salinan Putusan Pengadilan Yang Telah Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap; dan 5. Surat Usulan Pengaktifan

Kembali Oleh Gubernur Kepada Mendagri.

C. Pengangkatan Wakil Bupati Atau Wakil Walikota Hasil Pemilihan DPRD (Pengisian Kekosongan) :

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pemberhentian Wakil Bupati Atau Wakil Walikota Sebelumnya;

3. Surat Usulan

Parpol/Gabungan Parpol Pengusung (Kesepakatan Bersama Parpol/Gabungan Parpol Pengusung Tingkat DPP), Yang Mengusulkan 2 (Dua) Orang Calon Wakil Bupati Atau Wakil Walikota

Kepada DPRD

Kabupaten/Kota Melalui Bupati/Walikota (Jika Calon Berasal Dari Parpol Atau Gabungan Parpol);

4. Surat Usulan

Bupati/Walikota, Yang Mengusulkan 2 (Dua) Orang Calon Wakil Bupati Atau Wakil Walikota Kepada DPRD Kabupaten/Kota (Jika Berasal Dari Calon Perseorangan);

5. Risalah Rapat Paripurna DPRD Kabupaten/Kota Dalam Rangka Pemilihan Wakil Bupati Atau Wakil Walikota;

6. Berita Acara DPRD

(37)

Kabupaten/Kota Tentang Hasil Pemilihan Wakil Bupati Atau Wakil Walikota;

7. Keputusan DPRD Kabupaten/Kota Tentang Hasil Pemilihan Wakil Bupati Atau Wakil Walikota;

8. Tata Tertib DPRD Kabupaten/Kota Yang Mengatur Mekanisme Pemilihan Wakil Bupati Atau Wakil Walikota;

9. Surat Usulan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota Kepada Mendagri Melalui Gubernur; dan

10. Surat Usulan Gubernur Kepada Mendagri.

D. Pengangkatan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota Hasil Pemilihan DPRD (Pengisian Kekosongan):

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pemberhentian Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota Sebelumnya;

3. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Penjabat Bupati/Walikota(Dalam Hal Daerah Dipimpin Oleh Penjabat);

4. Surat Usulan

Parpol/Gabungan Parpol Pengusung (Kesepakatan Bersama Parpol/Gabungan Parpol Pengusung Tingkat DPP) Yang Masih Memiliki

(38)

Kursi Di DPRD, Dengan Mengusulkan 2 (Dua) Pasangan Calon Kepada DPRD Kabupaten/Kota;

5. Risalah Rapat Paripurna DPRD Kabupaten/Kota Dalam Rangka Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota;

6. Berita Acara DPRD Kabupaten/Kota Tentang Hasil Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota;

7. Keputusan DPRD Kabupaten/Kota Tentang Hasil Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota;

8. Tata Tertib DPRD Kabupaten/Kota Yang Mengatur Mekanisme Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota;

9. Surat Usulan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota Kepada Mendagri Melalui Gubernur; dan

10. Surat Usulan Gubernur Kepada Mendagri.

E. Pengangkatan Wakil Bupati/Wakil Walikota Menjadi Bupati/Walikota :

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota;

3. Fotokopi Keputusan Menteri

(39)

Dalam Negeri Tentang Pemberhentian Bupati Atau Walikota;

4. Risalah Rapat Paripurna DPRD Kabupaten/Kota Dalam Rangka Pengumuman Pengangkatan Wakil Bupati/Wakil Walikota Menjadi Bupati/Walikota;

5. Berita Acara DPRD Kabupaten/Kota Tentang Pengumuman Pengangkatan Wakil Bupati/Wakil Walikota Menjadi Bupati/Walikota;

6. Surat Usulan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota Kepada Mendagri Melalui Gubernur; dan

7. Surat Usulan Gubernur Kepada Mendagri.

F. Pengangkatan Penjabat Bupati/Walikota :

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Periode Sebelumnya;

3. Fotokopi Berita Acara Pelantikan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Periode Sebelumnya;

4. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Periode Sebelumnya(Dalam Hal

(40)

Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota

Telah Disahkan

Pemberhentiannya Sebelum Usulan Pengangkatan Penjabat Disampaikan);

5. Daftar Riwayat Hidup 3 (Tiga) Orang Calon Penjabat;

6. Sasaran Kinerja Pegawai 3 (Tiga) Orang Calon Penjabat Selama 3 (Tiga) Tahun Terakhir; dan

7. Surat Usulan Pengangkatan Penjabat Bupati Atau Walikota Oleh Gubernur Kepada Mendagri.

G. Penunjukan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati/Walikota :

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota;

3. Fotokopi Berita Acara Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Atau Walikota Dan Wakil Walikota;

4. Fotokopi Surat Pemberian Cuti Di Luar Tanggungan Negara;

5. Daftar Riwayat Hidup 3 (Tiga) Orang Calon Pjs;

6. Sasaran Kinerja Pegawai 3 (Tiga) Orang Calon Pjs Selama 3 (Tiga) Tahun Terakhir; dan

7. Surat Usulan Penunjukan Penjabat Sementara Oleh Gubernur Kepada Mendagri.

(41)

PEMBERHENTIAN

A. Pengesahan Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Karena Berakhir Masa Jabatan :

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

3. Fotokopi Berita Acara Pelantikan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

4. Risalah Dan Berita Acara Rapat

Paripurna DPRD

Kabupaten/Kota Dalam Rangka Pengumuman Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Karena Berakhir Masa Jabatannya;

5. Surat Usulan Pengesahan Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Oleh Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota Kepada Mendagri Melalui Gubernur;

dan

6. Surat Usulan Pengesahan Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Oleh Gubernur Kepada Mendagri.

B. Pemberhentian Bupati Dan/Atau

(42)

Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Karena Meninggal Dunia :

1. Surat Keterangan Keaslian

Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri

Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

3. Fotokopi Berita Acara

Pelantikan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

4. Akta Kematian Dari Pejabat Berwenang;

5. Risalah Dan Berita Acara Rapat

Paripurna DPRD

Kabupaten/Kota Dalam Rangka Pengumuman Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Karena Meninggal Dunia;

6. Surat Usulan Pengesahan

Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Oleh Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota Kepada Mendagri Melalui Gubernur;

dan

7. Surat Usulan Pengesahan

Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Oleh Gubernur Kepada Mendagri.

C. Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Karena

Permintaan Sendiri

(43)

(Mengundurkan Diri) :

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi

(Asisten Bidang

Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

3. Fotokopi Berita Acara Pelantikan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

4. Surat Pernyataan Pengunduran Diri Disertai Dengan Alasan Yang Jelas;

5. Risalah Dan Berita Acara Rapat Paripurna DPRD Kabupaten/Kota Dalam Rangka Pengumuman Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Karena Permintaan Sendiri;

6. Surat Usulan Pengesahan Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Oleh Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota Kepada Mendagri Melalui Gubernur; dan

7. Surat Usulan Pengesahan Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Oleh Gubernur Kepada Mendagri.

D. Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Karena

(44)

Tidak Dapat Melaksanakan Tugas Secara Berkelanjutan Atau Berhalangan Tetap Secara Berturut-Turut Selama 6 (Enam) Bulan :

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi

(Asisten Bidang

Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

3. Fotokopi Berita Acara Pelantikan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

4. Surat Keterangan Dokter Yang Berwenang;

5. Risalah Dan Berita Acara Rapat Paripurna DPRD Kabupaten/Kota Dalam Rangka Pengumuman Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota;

6. Surat Usulan Pengesahan Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Oleh Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota Kepada Mendagri Melalui Gubernur; dan

7. Surat Usulan Pengesahan Pemberhentian Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Oleh Gubernur Kepada Mendagri.

E. Pemberhentian Bupati Dan/Atau

(45)

Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Karena Dinyatakan Melanggar Sumpah/Janji; Tidak Melaksanakan Kewajiban;

Melanggar Larangan; Atau Melakukan Perbuatan Tercela :

1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten Bidang Pemerintahan);

2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pengangkatan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

3. Fotokopi Berita Acara Pelantikan Bupati Dan/Atau Wakil Bupati Atau Walikota Dan/Atau Wakil Walikota Yang Bersangkutan;

4. Risalah Dan Berita Acara Rapat Paripurna DPRD Kabupaten/Kota;

5. Keputusan DPRD

Kabupaten/Kota Tentang Pendapat DPRD;

6. Salinan Putusan Mahkamah Agung Atas Pendapat DPRD Kabupaten/Kota;

7. Surat Keterangan Dari Pengadilan Negeri Setempat Yang Menyatakan Tidak Adanya Gugatan Dari Yang Bersangkutan Terhadap

Keputusan DPRD

Kabupaten/Kota Dan/Atau Putusan Mahkamah Agung (Dalam Hal Tidak Adanya Gugatan);

8. Salinan Putusan Pengadilan Yang Telah Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap (Dalam Hal Adanya Gugatan Dari Yang Bersangkutan

Gambar

1.  Persyaratan  1. Foto Kopi sah SK CPNS;

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 sebagaimana