PENGARUH LATIHAN SHADOW TERHADAP KELINCAHAN
FOOTWORK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULERBULUTANGKIS DI SD NEGERI 57 BANDA ACEH
Skripsi
diajukan sebagai salah satu syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nugraha Pratama 1711040018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH
2021
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... viiii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 4
1.7 Hipotesis Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengaruh ... 7
2.2 Hakikat Latihan ... 7
2.2.1 Pengertian Latihan ... 7
2.2.2 Ciri-Ciri Latihan ... 8
2.2.3 Tujuan dan Sasaran Latihan ... 10
2.2.4 Prinsip-Prinsip Latihan ... 12
2.3 Pengertian Latihan Shadow ... 13
2.4 Hakikat Bulutangkis ... 15
2.4.1 Sejarah Bulutangkis ... 15
2.4.2 Pengertian Bulutangkis ... 16
2.4.3 Teknik Dasar Bulutangkis ... 18
2.5 Hakikat Teknik Footwork ... 27
2.5.1 Pengertian Teknik Footwork ... 27
2.5.2 Macam-Macam Pergerakan Teknik Footwork Bulutangkis 29 2.6 Kajian Penelitian yang Relevan ... 36
2.7 Kerangka Berfikir ... 40
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 42
xi
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian ... 43
3.3 Variabel Penelitian ... 44
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45
3.5 Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.2 Pengolahan Data ... 51
4.2.1 Perhitungan Nilai Rata-Rata ... 51
4.2.2 Perhitungan Nilai Standar Deviasi ... 52
4.2.3 Perhitungan Uji Beda Rata-rata (T.Tes) ... 54
4.3 Pembahasan Penelitian... 56
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 59
5.2 Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 64
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pergerakan Kaki ke Sisi Kiri ... 29
Gambar 2.2 Pergerakan Kaki ke Sisi Kanan ... 30
Gambar 2.3 Pergerakan Kaki ke Samping Kiri ... 30
Gambar 2.4 Pergerakan Kaki ke Samping Kanan ... 31
Gambar 2.5 Pergerakan Kaki ke Kanan Belakang ... 32
Gambar 2.6 Pergerakan ke Kiri Belakang untuk Pukulan Backhand ... 33
Gambar 2.7 Pergerakan ke Kiri Belakang untuk Pukulan Round The Head 34
Gambar 2.8 Kerangka Berfikir ... 41
Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Groups Pretest-Posttest Design ... 42
Gambar 3.2 Bidang Sasaran Tes Kelincahan ... 47
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Keadaan Populasi pada Ekstrakurikuler Bulutangkis di SD
Negeri 57 Banda Aceh ... 43 Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Kelincahan Footworkpada Peserta
Ekstrakurikuler Bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh .. 50 Tabel 4.2 Hasil Perkalian Nilai Pretest dan PosttestKelincahan Footwork
Pada Peserta Ekstrakurikuler Bulutangkis di SD Negeri 57
Banda Aceh ... 52
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Keputusan Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi... 64
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Rektor Universitas BBG ... 65
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Banda Aceh ... 66
Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SD Negeri 57 Banda Aceh ... 67
Lampiran 5 Foto Dokumentasi Penelitian... 68
Lampiran 6 Rekap Hasil Tes ... 71
Lampiran 7 Program Latihan ... 72
Lampiran 8 Susunan Panitia Penelitian ... 80
Lampiran 9 Riwayat Hidup ... 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang sangat populer dan memasyarakat di Indonesia, dari mulai anak-anak, dewasa dan orang tua melakukan permainan bulutangkis. Perkembangan bulutangkis di Indonesia memang sangat pesat, banyak pemain baik dari junior hingga pemain senior yang sudah memberikan berbagai prestasi mereka yang membuat banyak kalangan anak muda tertarik untuk bermain bulutangkis. Menurut Tony Grice (2007: 1) olahraga bulutangkis sangat menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga bulutangkis di dalam atau di luar ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan.
Bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu lawan orang atau dua lawan dua orang. Permainan ini menggunakan raket sebagai alat pemukul dan shuttlecock sebagai objek pukul, lapangan permainan berbentuk segi empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan. Tujuan dari permainan bulutangkis adalah berusaha untuk menjatuhkan shuttlecock di daerah lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat memukul shuttlecock serta menjatuhkan di daerah sendiri (Herman Subardjah, 2000: 13).
Penguasaan teknik dasar merupakan suatu yang perlu perhatikan dalam mengembangkan permainan bulutangkis. Seorang pemain bulutangkis harus menguasai teknik dasar bulutangkis secara benar, hal tersebut berpengaruh
2
terhadap pengembangan mutu prestasi bulutangkis.Sebab, menang atau kalahnya seorang pemain di dalam suatu pertandingan salah satunya ditentukan oleh penguasaan teknik dasar permainan. Menurut Sapta Kunta Purnama (2010: 13) teknik dasar yang wajib dikuasai oleh seorang pemain bulutangkis adalah sikap berdiri (stance), teknik memegang raket, teknik memukul bola, dan teknik langkah kaki (footwork).
Dari berbagai teknik tersebut, teknik langkah kaki (footwork) merupakan teknik yang berperan penting dalam melakukan pukulan permainan bulutangkis.
Menurut Herman Subardjah (2000: 27) footwork adalah gerakan-gerakan langkah kaki yang mengatur badan untuk menempatkan posisi badan sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam melakukan gerakan memukul kok sesuai dengan posisinya.
Salah satu latihan yang dapat meningkatkan kemampuan teknik langkah kaki (footwork) yaitu latihan shadow. Menurut Kusuma (2018: 2) bahwa latihan shadow atau bayangan adalah melakukan gerakan seperti sungguhan artinya atlet
melakukan gerakan seperti sedang bermain bulutangkis bergerak ke kiri depan, kanan, belakang seperti mengejar shuttlecock dan melakukan pukulan baik dengan raket maupun tanpa raket dengan teknik yang di instruksikan oleh pelatih. Selama melakukan pembelajaran shadow atlet harus membayangkan arah shuttlecock datang dan membayangkan shuttlecock pengembalian pelatih, untuk itu tahap pemula latihan shadow, biasanya atlet bergerak ke berbagai arah dengan instruksi dari pelatih.
3
Berdasarkan pengamatan dan observasi peneliti pada tanggal 2 November 2020 pada kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh bahwa masih banyak peserta ekstrakurikuler yang belum baik dalam melakukan langkah kaki (footwork), masih banyak pemain yang melakukan kesalahan saat melakukan langkah kaki (footwork) serta kurangnya varisasi latihan yang dapat meningkatkan kelincahan langkah kaki footwork, hal ini terlihat kelincahan gerakan kaki menjadi masalah yang serius di ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh, karena itu dibutuhkan perlakuan secara khusus yang bertujuan untuk meningkatkan kelincahan gerakan kaki (footwork) peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh. Latihan shadow dapat digunakan untuk membantu peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh untuk meningkatkan kemampuan kelincahan gerakan kaki (footwork).
Berdasarkan uraian di atas serta perlu adanya penelitian tentang pengaruh latihan shadow terhadap kelincahan footwork, maka penulis ingin mengadakan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Latihan Shadow terhadap Kelincahan
Footwork pada Peserta Ekstrakurikuler Bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat penulis identifikasi masalah yang muncul sebagai berikut:
1. Tingkat kelincahan footwork pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh masih rendah.
4
2. Kurangnya varisasi latihan yang dapat meningkatkan kelincahan footwork pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh.
3. Belum diketahuinya pengaruh latihan shadow terhadap kelincahan footwork pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarakan identifikasi permasalahan di atas peneliti tidak mampu meneliti semua permasalahan yang ada karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka peneliti memberi batasan penelitian yaitu pengaruh latihan shadow terhadap kelincahan footwork pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh latihan shadow terhadap kelincahan footwork pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui pengaruh latihan shadow terhadap kelincahan footwork pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh”. 1.6 Manfaat Penelitian
Setiap hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu yang dijadikan obyek penelitian. Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :
5
1.6.1 Secara Teoritis
1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh.
2. Agar dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kajian penelitian selanjutnya, terutama bidang Ilmu Keolahragaan yang dikaitkan dengan pengaruh latihan shadow terhadap kelincahan footwork bulutangkis.
3. Bahan refrensi dalam memberikan materi latihan kepada pelatih ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh.
1.6.2 Secara Praktis
1. Bagi Peserta Ekstrakurikuler
Memberikan informasi mengenai tingkat kelincahan footwork sehingga dapat mengembangkan kelincahan footwork melalui latihan shadow.
2. Bagi Pelatih
Pelatih dapat menerapkan latihan shadow untuk meningkatkan kelincahan footwork peserta ekstrakurikuler.
3. Bagi Peneliti
Mengembangkan teori-teori yang hasilnya bisa berguna bagi pelatih, pemain, dan pihak-pihak yang terkait dengan prestasi bulutangkis.
1.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah rumusan masalah dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2017: 64) “Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Berdasarkan pernyataan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
6
Rumusan Hipotesis Nol (Ho): Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan shadow terhadap kelincahan footwork pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh.
Rumusan Hipotesis Alternatif (Ha): Terdapat pengaruh yang signifikan latihan shadow terhadap kelincahan footwork pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SD Negeri 57 Banda Aceh.
Scanned by TapScanner
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)