• Tidak ada hasil yang ditemukan

bupati blitar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bupati blitar"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)SALINAN. 1. BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DI KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang. : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (8) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana. telah. diubah. beberapa. kali terakhir. dengan. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2018. Mengingat. :. 1.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur;. 2.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;. (2) 2. 3.. Undang-Undang. Nomor. 12. Tahun. 2011. tentang. Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 4.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;. 5.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang. Nomor. 23. Tahun. 2014. tentang. Pemerintahan Daerah; 6.. Peraturan. Pemerintah. Republik. Indonesia. Nomor. 43. Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. sebagaimana. telah. diubah. dengan. Peraturan. Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 7.. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016. tentang. Perubahan. Kedua. Atas. Peraturan. Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 8.. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 107 Tahun 2017 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018;. 9.. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa;. 10.. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;. 11.. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;. (3) 3. 12.. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 241/PMK.07/2014. tentang. Pelaksanaan. dan. Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah dan Dana Desa; 13.. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;. 14.. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018;. 15.. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa;. 16.. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199/PMK.07/2016 tentang Tata Cara Pengalokasian Dana Desa Setiap Kabupaten/Kota dan Perhitungan Rincian Dana Desa Setiap Desa;. 17.. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan. Dana. Desa. sebagaimana. telah. diubah. dengan. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 225/PMK.07/2017. tentang. Perubahan. Kedua. Atas. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa; 18.. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 226/PMK.07/2017 tentang Perubahan Rincian Dana Desa Menurut Daerah Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018;. 19.. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 20162021;. 20.. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;. (4) 4. 21.. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 9 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018;. 22.. Peraturan Bupati Blitar Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran pendapatan dan Belanja Desa dan Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Perubahan;. 23.. Peraturan Bupati Blitar Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan,. Susunan. Organisasi,. Uraian. Tugas. dan. Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar; 24.. Peraturan Bupati Blitar Nomor 61 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 61 Tahun 2017. tentang. Penjabaran. Anggaran. Pendapatan. dan. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018. MEMUTUSKAN : Menetapkan. :. PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA. NEGARA. DI. KABUPATEN. BLITAR. TAHUN. ANGGARAN 2018. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Blitar. 2. Bupati adalah Bupati Blitar. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.. (5) 5. 4. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip. Negara. Kesatuan. Republik. Indonesia. sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 5. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Blitar yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,. Dinas. Daerah,. Lembaga. Teknis. Daerah,. Kecamatan dan Kelurahan. 6. Pejabat yang ditunjuk adalah Pejabat yang ditunjuk oleh Bupati. 7. Kecamatan. adalah. wilayah. kerja. Camat. sebagai. Perangkat Daerah Kabupaten. 8. Desa. adalah. kesatuan. masyarakat. hukum. yang. memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur. dan. mengurus. kepentingan. masyarakat. setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 11. Kepala Desa adalah unsur Pemerintah Desa yang bertugas memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa. 12. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yang. bertugas. menyelenggarakan. membantu. Kepala. urusan. pembangunan dan kemasyarakatan.. Desa. dalam. pemerintahan,. (6) 6. 13. Perangkat Desa lainnya adalah Perangkat Pembantu Kepala. Desa. yang. terdiri. atas. Kepala. Urusan,. Pelaksana Teknis Lapangan dan Kepala Dusun. 14. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa atau sebutan nama lain yang karena. jabatannya. mempunyai. kewenangan. menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan Desa. 15. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disingkat PTPKD adalah unsur Perangkat Desa. yang. membantu. melaksanakan. untuk. Kepala. Desa. melaksanakan. untuk. pengelolaan. Keuangan Desa. 16. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disingkat BPD adalah. lembaga. yang. melaksanakan. fungsi. pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. 17. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama. lain. adalah. lembaga. yang. dibentuk. oleh. masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra. pemerintah. desa. dalam. memberdayakan. masyarakat. 18. Bendahara Desa adalah Perangkat Desa yang ditunjuk oleh. Kepala. Desa. untuk. menerima,. menyimpan,. menyetorkan, menatausahakan, membayarkan mempertanggungjawabkan. keuangan. desa. dan. dalam. rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. 19. Rekening. Kas. Umum. Negara. yang. selanjutnya. disingkat RKUN adalah Rekening Kas Umum Negara Republik Indonesia. 20. Rekening. Kas. Umum. Daerah. yang. selanjutnya. disingkat RKUD adalah Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Blitar.. (7) 7. 21. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disingkat RKD adalah. rekening. Pemerintahan. tempat. Desa. menyimpan. yang. menampung. uang seluruh. penerimaan Desa dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran Desa pada Bank yang ditetapkan. 22. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah. Desa,. diselenggarakan menetapkan. dan. unsur. oleh. prioritas,. masyarakat. Pemerintah. Desa. program,. kegiatan,. yang untuk dan. kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota. 23. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis. 24. Unsur. masyarakat. masyarakat. Desa. adalah. yang. kelompok-kelompok. masing-masing. kelompok. memiliki kepentingan yang sama serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota kelompok. 25. Peraturan. Desa. adalah. peraturan. perundang-. undangan yang dibentuk oleh BPD bersama Kepala Desa. 26. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari Anggaran. Pendapatan. dialokasikan kebutuhan. kepada Daerah. dan. Belanja. Daerah dalam. Negara. untuk. rangka. yang. mendanai pelaksanaan. Desentralisasi. 27. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan. penyelenggaraan pembangunan,. pemerintahan, pembinaan. kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.. (8) 8. 28. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. 29. Anggaran. Pendapatan. selanjutnya. dan. disingkat. Belanja. APBDesa,. Desa. adalah. yang. rencana. keuangan tahunan Pemerintahan Desa. 30. Pembangunan. Desa. adalah. upaya. peningkatan. kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. 31. Pemberdayaan. Masyarakat. mengembangkan. Desa. kemandirian. adalah. dan. upaya. kesejahteraan. masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan. sumber. daya. melalui. penetapan. kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai. dengan. esensi. masalah. dan. prioritas. kebutuhan masyarakat Desa. 32. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah Badan. Pengelolaan. Keuangan. dan. Aset. Daerah. Kabupaten Blitar. 33. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar. 34. Pembinaan. adalah. pemberian. pedoman,. standar. pelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan,. pendidikan. dan. pelatihan,. konsultasi,. supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 35. Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah. proses. kegiatan. yang. ditujukan. untuk. menjamin agar Pemerintahan Desa berjalan secara efisien. dan. efektif. sesuai. dengan. rencana. ketentuan peraturan perundang-undangan.. dan. (9) 9. BAB II DANA DESA Pasal 2 (1) Pemerintah Pusat mengalokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk Dana Desa setiap tahun anggaran. (2) Pengalokasian Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat. (1). dihitung. dialokasikan penduduk,. berdasarkan. dengan angka. jumlah. desa. memperhatikan. kemiskinan,. luas. dan. jumlah. wilayah,. dan. tingkat kesulitan geografis. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 (1) Pemberian Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang pelaksanaannya diutamakan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/bahan baku lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja. (2) Pemberian Dana Desa bertujuan untuk : a. mengoptimalkan Desa,. penyelenggaraan. pembinaan. Pemerintahan. kemasyarakatan. Desa,. pemberdayaan masyarakat Desa, dan pelaksanaan pembangunan. Desa. sesuai. dengan. kewenangannya; b. meningkatkan. kemampuan. lembaga. kemasyarakatan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa; c. meningkatkan. pemerataan. pendapatan,. kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa; d. mendayagunakan masyarakat.. swadaya. dan. gotong-royong. (10) 10. BAB IV TATA CARA PERHITUNGAN DAN PEMBAGIAN DANA DESA Pasal 4 Rincian Dana Desa setiap Desa di Kabupaten Blitar Tahun Anggaran. 2018,. dialokasikan. secara. merata. dan. berkeadilan berdasarkan: a. alokasi dasar; b. alokasi afirmasi; dan c. alokasi formula yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis setiap desa. Pasal 5 Alokasi dasar setiap desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dihitung berdasarkan alokasi dasar per kabupaten/kota dibagi jumlah desa sebagaimana telah ditetapkan dalam lampiran Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2017 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018. Pasal 6 (1) Alokasi afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam. Pasal. 4. huruf. b. diberikan. kepada. Desa. Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi. (2) Besaran alokasi afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud. pada. ketentuan. dalam. ayat. (1). dihitung. Peraturan. Menteri. berdasarkan Keuangan. mengenai Tata Cara Pengalokasian Dana Desa. Pasal 7 (1) Alokasi formula sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, dihitung berdasarkan data jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis yang bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik.. (11) 11. (2) Penghitungan. alokasi. sebagaimana. dimaksud. formula pada. setiap. ayat. (1). Desa. dilakukan. dengan menggunakan formula sebagai berikut: AF Desa. = {(0,10 * Z1) + (0,50 * Z2) + (0,15 * Z3) + (0,25 * Z4)} * AF Kab/Kota. Keterangan: AF Desa. = Alokasi Formula setiap Desa. Z1. = rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap. total. penduduk. Desa. Kabupaten Blitar Z2. = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap total penduduk miskin Desa Kabupaten Blitar. Z3. = rasio. luas. terhadap. wilayah. total. luas. setiap. Desa. wilayah. Desa. Kabupaten Blitar Z4. = rasio IKG setiap Desa terhadap IKG Desa Kabupaten Blitar. AF Kab/Kota = Alokasi Formula Kabupaten Blitar (3) Indeks. kesulitan. geografis. Desa. sebagaimana. dimaksud pada ayat (1) disusun dan ditetapkan oleh bupati/walikota berdasarkan data dari kementerian yang. berwenang. menyelenggarakan. dan. atau. urusan. lembaga. pemerintah. di. yang bidang. statistik. Pasal 8 Hasil. perhitungan. dan. pembagian. Dana. Desa. di. Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2018 sebagaimana dimaksud. dalam. Pasal. 4. sampai. dengan. Pasal. 7. tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. BAB V MEKANISME DAN TAHAP PENYALURAN DANA DESA Pasal 9 (1) Penyaluran. Dana. Desa. dilakukan. pemindahbukuan dari RKUD ke RKD.. melalui. (12) 12. (2) Pemindahbukuan dari RKUD ke RKD dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di RKUD setelah persyaratan penyaluran telah dipenuhi. (3) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara bertahap, dengan ketentuan sebagai berikut: a. tahap I paling cepat bulan Januari dan paling lambat minggu ketiga bulan Juni sebesar 20% (dua puluh persen); b. tahap II paling cepat bulan Maret dan paling lambat minggu keempat bulan Juni sebesar 40% (empat puluh persen); c. tahap III paling cepat bulan Juli sebesar 40% (empat puluh persen). (4) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD dilaksanakan oleh Bupati. (5) Tata. cara. penyaluran. pembayaran. langsung. dana (LS). melalui dengan. mekanisme permohonan. pengajuan yang ditujukan kepada Bupati Blitar c.q. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa melalui Camat. Pasal 10 (1) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD dengan ketentuan sebagai berikut: a. tahap I berupa peraturan Desa mengenai APB Desa dari Kepala Desa; b. tahap II berupa laporan realisasi penyerapan dan capaian. output. Dana. Desa. tahun. anggaran. sebelumnya dari Kepala Desa; c. tahap III berupa laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa sampai dengan tahap II dari Kepala Desa.. (13) 13. (2) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa Tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan paling kurang sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan rata-rata output menunjukkan paling kurang sebesar 50% (lima puluh persen). (3) Capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c dihitung berdasarkan rata-rata prosentase capaian output dari seluruh kegiatan. (4) Penyusunan laporan realisasi penyerapan dan capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan tabel referensi data bidang, kegiatan, sifat kegiatan, uraian output, volume output, cara pengadaan, dan capaian output. (5) Dalam hal tabel referensi data sebagaimana dimaksud pada ayat (5) belum memenuhi kebutuhan input data, kepala desa dapat memutakhirkan tabel referensi data mengacu. pada. peraturan. yang. diterbitkan. oleh. kementerian/lembaga terkait. BAB VI PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 11 (1) Dalam pelaksanaan Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa dan penggunaan Dana. Desa. diprioritaskan. untuk. membiayai. pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal Desa bidang. Pembangunan. Desa. dan. Pemberdayaan. Masyarakat Desa. (2) Penggunaan. Dana. Desa. untuk. prioritas. bidang. Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa menjadi prioritas kegiatan, anggaran dan belanja Desa. yang. disepakati. Musyawarah Desa.. dan. diputuskan. melalui. (14) 14. Pasal 12 (1) Prioritas. Bidang. Pembangunan. Desa. sebagaimana. dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta. pemanfaatan. sumber. daya. alam. dan. lingkungan secara berkelanjutan; (2) Prioritas. penggunaan. Dana. Desa. sebagaimana. dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pengadaan,. pembangunan,. pemeliharaan. sarana. pengembangan,. prasarana. dan. lingkungan. permukiman; b. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan sosial dasar; c. pengadaan,. pembangunan,. pengembangan. dan. pemeliharaan sarana dan prasarana usaha ekonomi desa; d. pengadaan,. pembangunan,. pengembangan. dan. pemeliharaan sarana prasarana untuk pelestarian lingkungan hidup; dan/atau e. pengadaan,. pembangunan,. pemeliharaan. pengembangan. sarana-prasarana. dan untuk. penanggulangan bencana alam dan/atau kejadian luar biasa lainnya. Pasal 13 (1) Prioritas. bidang. dilaksanakan. Pemberdayaan melalui. Masyarakat. upaya. Desa,. pengembangan. kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan. pengetahuan,. sikap,. ketrampilan,. perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.. (15) 15. (2) Prioritas penggunaan dana desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan sosial; b. pengelolaan. sarana. dan. prasarana. lingkungan. berasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang; c. pengelolaan. usaha. ekonomi. produktif. serta. pengelolaan sarana dan prasarana ekonomi; d. penguatan kesiapansiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana serta kejadian luar biasa lainnya; e. pelestarian lingkungan hidup; f. pemberdayaan masyarakat desa untuk memperkuat tata kelola desa yang demokratis dan berkeadilan sosial. Pasal 14 (1) Prioritas kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Pasal. 12. dan. Pasal. 13. dilakukan. dengan. mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan tipologi desa berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan desa, yaitu : a. Desa tertinggal dan/atau sangat tertinggal; b. Desa berkembang; dan c. Desa maju dan/atau mandiri. (2) Ketentuan lebih lanjut tentang prioritas penggunaan Dana Desa dan tipologi desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.. (16) 16. BAB VII PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 15 (1) Kepala. Desa. penyerapan. menyampaikan. dan. capaian. laporan. output. realisasi. setiap. tahap. capaian. output. penyaluran kepada Bupati. (2) Laporan. realisasi. penyerapan. dan. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. laporan realisasi penyerapan dan capaian output tahun anggaran sebelumnya; dan b. laporan realisasi penyerapan dan capaian output sampai dengan tahap II. (3) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa. tahun. anggaran. sebelumnya. sebagaimana. dimaksud pada ayat (2) huruf a disampaikan paling lambat tanggal 7 Februari tahun anggaran berjalan. (4) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b disampaikan paling lambat tanggal 7 Juni tahun anggaran berjalan. (5) Dalam hal terdapat pemutakhiran capaian output setelah batas waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), Kepala Desa dapat menyampaikan pemutakhiran kepada Bupati untuk selanjutnya dilakukan pemutakhiran data pada aplikasi software. (6) Bupati. dapat. mendorong. proses. percepatan. penyampaian realisasi laporan penyerapan Dana Desa sebagaimana. dimaksud. pada. ayat. (2). dengan. berkoordinasi dengan Kepala Desa. (7) Laporan realisasi penyerapan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III, Lampiran IV dan Lampiran V Peraturan Bupati ini.. (17) 17. BAB VIII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 16 (1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa dalam hal: a. Kepala. Desa. tidak. memenuhi. ketentuan. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2); b. terdapat sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh persen); dan/atau c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah. (2) Penundaan. penyaluran. Dana. Desa. sebagaimana. dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap penyaluran berjalan. Dana. sebesar. Desa sisa. tahap. Dana. II. Desa. tahun di. anggaran. RKD. tahun. anggaran sebelumnya. (3) Dalam hal sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih besar dari jumlah Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap II, penyaluran Dana Desa tahap II tidak dilakukan. (4) Dalam hal sampai minggu kedua bulan Juni tahun anggaran berjalan sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya masih lebih besar dari 30% (tiga puluh persen), penyaluran Dana Desa yang ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat disalurkan dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD. (5) Bupati melaporkan Dana Desa yang tidak disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa. (6) Dana. Desa. yang. tidak. disalurkan. sebagaimana. dimaksud pada ayat (4) tidak dapat disalurkan kembali pada tahun anggaran berikutnya.. (18) 18. (7) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disampaikan oleh aparat pengawas fungsional di daerah dalam. hal. terdapat. potensi. atau. telah. terjadi. penyimpangan penyaluran dan/atau penggunaan Dana Desa. (8) Usulan. sebagaimana. dimaksud. pada. ayat. (7). disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada Kepala KPPN selaku KPA penyaluran DAK Fisik dan dana Desa sebelum batas waktu tahapan penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9. Pasal 17 (1) Bupati menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda dalam hal: a. dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a telah diterima; b. Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya kurang dari atau sama dengan 30% (tiga puluh persen); c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah. (2) Dalam. hal. penundaan. Dana. Desa. sebagaimana. dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a dan huruf c berlangsung. sampai. dengan. berakhirnya. tahun. anggaran, Dana Desa tidak dapat disalurkan lagi ke RKD dan menjadi sisa Dana Desa di RKD. (3) Bupati. melaporkan. sisa. dana. Desa. di. RKUD. sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Kepala KPPN selaku KPA penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa. (4) Bupati memberitahukan kepada Kepala Desa yang bersangkutan. mengenai. Dana. Desa. yang. ditunda. penyalurannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling lambat akhir bulan November tahun anggaran berjalan. dan. agar. dianggarkan. kembali. rancangan APBDes tahun anggaran berikutnya.. dalam. (19) 19. (5) Bupati menganggarkan kembali sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam rancanganAPBD tahun anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (6) Dalam hal sisa Dana Desa di RKUD belum disalurkan dari RKUD ke RKD sampai dengan akhir bulan Februari tahun Anggaran berjalan, sisa Dana Desa tersebut diperhitungkan sebagai pengurang dalam penyaluran Dana Desa tahap II dari RKUN ke RKUD tahun anggaran berjalan. (7) Dalam. hal. desa. telah. memenuhi. persyaratan. penyaluran sebelum minggu kedua bulan Juni tahun anggaran berjalan, bupati menyampaikan permintaan penyaluran sisa Dana Desa tahap II yang belum disalurkan dari RKUN ke RKUD kepada kepala KPPN selaku KPA penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa paling lambat minggu ketiga bulan Juni tahun anggaran berjalan. (8) Berdasarkan permintaan penyaluran sisa Dana Desa tahap. II. dari. Bupati,. Kepala. KPPN. selaku. KPA. penyaluran DAK Fisik dan dana Desa tahap II yang belum disalurkan dari RKUN ke RKUD paling lambat bulan Juni tahun anggaran berjalan. (9) Dalam hal Bupati tidak menyampaikan permintaan penyaluran Dana Desa tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat (7), sisa Dana Desa tahap II yang belum disalurkan. dari RKUN ke. RKUD tahun. anggaran. berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (6), menjadi Sisa Anggaran Lebih pada RKUN. BAB IX PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN Pasal 18 (1) Pemantauan pelaksanaan Dana Desa dilaksanakan oleh Tim Fasilitasi Kabupaten.. (20) 20. (2) Pemantauan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi pelaksanaan untuk. kegiatan Dana Desa yang digunakan. penyelenggaraan. Pemerintahan. Desa,. Pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa dan pembinaan kemasyarakatan Desa. Pasal 19 (1) Pengawasan. dilaksanakan. sebagai. bentuk. pengendalian terhadap pelaksanaan Dana Desa. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk : a. pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan Dana Desa dilakukan secara fungsional oleh pejabat yang berwenang dan oleh masyarakat sesuai peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. pengawasan terhadap. pelaksanaan kegiatan Dana. Desa dilakukan oleh aparat pengawasan internal Kabupaten yang merupakan pengawasan umum terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa; c. Camat. selaku. Perangkat. Daerah. berkewajiban. membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan Dana Desa di wilayahnya; dan d. dalam. hal. terjadi. penyimpangan. atau. penyalahgunaan pengelolaan Dana Desa, Camat memfasilitasi penyelesaiannya serta hasilnya. kepada. Bupati. melaporkan. melalui Kepala. Dinas. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar.. (21) 21. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan. Bupati. ini. mulai. berlaku. pada. tanggal. diundangkan. Agar. setiap. pengundangan. orang. mengetahuinya,. Peraturan. memerintahkan. Bupati. ini. dengan. penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar.. Ditetapkan di Blitar pada tanggal 12 Pebruari 2018 BUPATI BLITAR, ttd RIJANTO Diundangkan di Blitar pada tanggal 12 Pebruari 2018 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR, ttd TOTOK SUBIHANDONO BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2018 NOMOR Salinan sesuai dengan aslinya An. SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA U.b. KEPALA BAGIAN HUKUM Ttd. AGUS CUNANTO, S.H. Pembina Tk. I NIP. 19650420 199008 1 002. (22)

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Penganggaran pendapatan desa dari Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Bupati