• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUSINESS MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BUSINESS MODEL"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

B USINESS M ODEL

Prepared by:

Bildiosta Sappar / 115030200111123

Desember 2013

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

@copyright 2013

(2)

ii

HALAMAN JUDUL ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1

EKSEKUTIF SUMMERY ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

BAB III PEMBAHASAN ... 5

LAMPIRAN ... 17

(3)

iii DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 SEMBILAN ELEMEN MODEL BISNIS ... 4

(4)

PT. Clay Bataya Indonesia

Learning Culture of Indonesia – Malang – Indonesia – 65100

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama yang memiliki adat, seni-budaya serta tradisi yang berbeda-beda. Keragaman tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kaya dengan berbagai bentuk ekspresi budaya dan pengetahuan tradisional. Selain kebudayaan kelompok dan suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan.

Sayangnya, tidak semua orang menyadari betapa beragamnya budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Padahal, setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda, mulai dari pakaian adat, rumah adat, tari tradisional, alat musik tradisional, senjata tradisional, bahasa, suku, hingga lagu daerah.

Perkembangan teknologi dalam arus globalisasi dimanfaatkan oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari kalangan pelajar hingga pengusaha, Peran teknologi bagi pengusaha sangat kuat dalam desain ataupun kualitas dari sebuah produk, dapat dilihat bahwa teknologi seperti mesin ataupun sistem kerja dalam mengahasilkan produk yang akan di jual diamana dalam pelaksanaannya dapat mengefisiensikan waktu ataupun biaya yang digunakan untuk memproduksi.. Dalam keterkaitan teknologi dan budaya, dimana produk yang mendukung dalam promosi budaya seperti hasil karya dari sebuah kebudayaan, seperti produk souvenir, dimana menjadi salah satu produk yang dapat memperkuat ataupun mengenal kebudayaan lokal sebagai penggambaran identitas daerah. Melihat uraian di atas, maka kami membuka peluang bisnis souvenir clay dengan menggunakan inovasi bahan baku yang murah dan ramah lingkungan.

PT. Clay Bataya Indonesia sebagai Distributor resmi dari Produk “Clay Bataya”, dengan spesifikasi produk yaitu penggunaan bahan baku tepung, stick ice cream, pewarna makanan. Produk ini dikemas dengan dua orang yang baju adat dan pada produk tersebut diberi sticker yang menjelaskan gambaran akan budaya sesuai dengan baju adat yang mereka kenakan. Dalam pengenalan dan pemasaran “Clay Bataya”, perusahan kami pada awalnya menyebarkan brosur, leaflet dan mengikuti acara-acara seperti bazar, festival dan lain sebagainya langkah awal dalam melakukan ekspansi pada pasar.

1

(5)

PT. Clay Bataya Indonesia

Learning Culture of Indonesia – Malang – Indonesia – 65100

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

Indonesian people consists of various ethnic, racial, and religion who have tradition, art and culture and different traditions. This diversity has made Indonesia as a rich nation with various forms of cultural expressions and traditional knowledge. In addition to cultural and ethnic groups, Indonesian people are also consists of different

cultures in every regions. Unfortunately, not everyone is aware of how diverse cultures of the Indonesian people. In fact, each region has a different culture, ranging from traditional clothes, traditional house, traditional dance, traditional musical instruments, traditional weapons, language, ethnic until the song in every regions.

Technological developments in the globalization process utilized by various circles of society, ranging from the students to entrepreneurs. The role of technology for entrepreneurs is very strong in design or quality of a product, it can be seen that technology such as machinery or systems work to produce a product that will be sold, which in practice can efficiently reduce the using of time or cost to produce. In the technological and cultural linkages, where products that support the promotion of culture as the work of a culture, such as souvenir products, which became one of the products that can strengthen or recognize the local culture as a depiction of regional identity. See description above, then we open up a business of souvenir clay by using cheap raw materials innovation and environmentally friendly.

PT. Clay Bataya Indonesia as the official distributor of the product "Clay Bataya", with product specifications that use flour, ice cream stick and food coloring.

This product is packed with two people wearing traditional clothes and the products are given a sticker that explains cultural overview in accordance with traditional clothes they wear. In the introduction and marketing of "Clay bataya", our company initially distribute brochures, leaflets and follow events such as bazaars, festivals, etc. as a first step in expanding the market.

ESEKUTIFE SUMMERY

2

(6)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

3 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam beberapa tahun terakhir ini, model bisnis telah menarik perhatian besar dari berbagai kalangan baik akademisi maupun praktisi. Sejak tahun 1995 lebih dari 1177 jurnal dan artikel ilmiah dengan fokus utama pembahasan berbagai ide dan gagasan tentang model bisnis telah diterbitkan. Meskipun sudah banyak literatur, diskusi panel seminar dan pertemuan ilmiah yang membahas tentang model bisnis, belum ada satu definisi umum yang dapat diterima secara luas oleh semua kalangan sehingga memungkinkan akademisi maupun praktisi untuk memeriksa/menguji teori tentang model bisnis melalui sudut pandang yang berbeda.

Christensen (2001) mendefiniskan bahwa model bisnis sebagai sumber segala keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh sebuah organisasi yang membedakannya dengan positioning perusahaan dari produk di industri yang sama3. Chesborough dalam Zott dan Amit (2009) mendefinisikan model bisnis sebagai struktur rantai nilai-value chain (an activity based concept), menciptakan value dengan mendefinisikan serangkaian aktivitas mulai dari bahan mentah sampai bahan mentah tersebut sampai ke customer akhir, dimana value yang telah ditentukan ditambahkan dalam keseluruhan aktivitas tersebut. Dalam perkembangannya banyak literatur yang menjelaskan penggunaan elemen generik untuk memudahkan dalam menjelaskan pengertian dan definisi dari model bisnis. Beberapa definisi diantaranya adalah:

1. Timmer (1998:4) yang memberikan pemahaman bahwa model bisnis adalah arsitektur produk, layanan dan aliran informasi termasuk deskripsi dari berbagai pelaku dalam bisnis dan peran-peran yang mereka jalankan, deskripsi dari keuntungan potensial yang dari berbagai pelaku bisnis dan deskripsi dari sumbersumber pendapatan bagi suatu bisnis.

2. Tapscott et al. (2000: 17) mendiskusikan model inovasi bisnis yang me-refer kepada bisnis web (b-webs) yakni menentukan kembali value preposition yang baru, mentransformasi aturan-aturan dalam kompetisi, dan memobilisasikan SDM dan sumber daya untuk menghasilkan tingkat kinerja yang maksimal.

3. Kedua kajian di atas mendukung kajian yang dilakukan oleh Kraemer et al. (2000) yang tidak mendefinisikan terminologi model bisnis secara eksplisit, tetapi dengan mengindentifikasi empat building block dari model bisnis yakni : direct sales (penjualan langsung), direct customer relationships (hubungan untuk menjaga loyalitas customer), customer segmentation for sales and service (segmentasi pelanggan untuk produk dan

(7)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

Strictly Private & Confidential

© PT. Clay Bataya Indonesia - 2013

4

jasa), serta build- to- order production (mengembangkan cara-cara untuk memesan produk).

Penggunaan elemen-elemen generik untuk mendefinisikan terminologi model bisnis yang komprehensif dilakukan oleh Osterwalder dan Pigneur (2009). Menurut Osterwalder dan Pigneur sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan (create), menyampaikan (deliver), dan menangkap (capture) nilai-nilai (value) yang dianut oleh organisasi yang dapat dijelaskan melalui 9 (sembilan) elemen atau disebut juga generik/pilar utama (9 building blocks of Business Model) sebagai berikut:

Model bisnis suatu perusahaan terdiri dari 9 elemen penting, yaitu

 Proposisi nilai yang ditawarkan(value proposition), saluran distribusi,

 Segmen konsumen yang akan dilayani (customer segments),

 Penjualan, dan komunikasi (channels),

 Hubungan dengan konsumen (customer relationship),

 Sumber pendapatan (revenue stream),

 Sumber daya yang utama (key resource),

 Aktivitas utama (key activities),

 Kerjasama (key partnership),

 Dan struktur biaya (cost structure).

Gambar 1.1 Sembilan elemen model bisnis

Sumber olahan: Penulis,2013

(8)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

5

BAB III PEMBAHASAN

Elemen value proposition

Elemen value proposition, menjelaskan mengenai penawaran produk dan jasa yang akan diberikan kepada suatu segmen konsumen tertentu. Proposisi nilai ini yang akan membuat konsumen memilih perusahaan anda dibandingkan dengan penawaran dari perusahaan lain. Suatu proposisi nilai harusnya dianggap bermanfaat bagi segmen konsumen yang dituju perusahaan. Proposisi nilai yang ditawarkan dapat berupa produk terbaru, kinerja produk/ jasa, desain yang unik, status dari brand, harga, kemudahan akses, dan sebagainya.

a. Product

Produk souvenir clay bataya merupakan produk yang kreatif dan inovatif, dimana clay terbuat dari bahan baku tepung yang mudah dibeli di pasaran dengan harga terjangkau.

Produk didesain dan dikemas menarik dengan harapan konsumen lebih tertarik dikarenakan produk memiliki keunikan tersendiri dari bentuk dan budaya. Selain itu juga merupakan salah satu alat dalam pengenalan dan penguatan budaya khususnya baju adat tradisional, dimana produk berbentuk laki-laki dan perempuan dengan mengenakan baju adat dari daerah masing-masing. Dalam segi pengemasan akan diberikan sedikit penjelasan mengenai budaya sesuai dengan baju adat yang dikenakan.

b. Price

Setelah produk, harga (price) menjadi pertimbangan yang penting dalam setiap pembelian. Harga yang akan dilaunching dipasaran disesuaikan dengan produk souvenir clay bataya. Harga yang dipatok sebagai harga dasar dari produk ini adalah rp. 20.000,- 2 buah produk (1 pasang) ukuran 8 cm.

c. Place

Sebelum memulai sutau usaha terlebih dahulu memperhatikan aspek lokasi, baik lokasi produksi maupun lokasi pemasaran produk. Untuk lokasi produksi bertempat di jalan kedawung 10 gg. 8d no.56 rt/rw 01/06, kelurahan tulusrejo, kecamatan lowokwaru, kota malang. Lokasi merupakan faktor penting dalam menunjang kesuksesan usaha. Maka dari itu, penulis memilih lokasi tersebut dikarenakan dekat dengan tempat perolehan bahan baku, area parkir luas, dan dapur yang luas dan bersih. Sedangkan untuk lokasi

(9)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

Strictly Private & Confidential

© PT. Clay Bataya Indonesia - 2013

6

pemasaran akan dilakukan di lokasi-lokasi pariwisata, tempat keramaian dan outlet-outlet di kota malang.

d. Promotion

Selain lokasi, aspek promosi juga mempengaruhi kesuksesan suatu usaha. Promosi yang coba kami lakukan yakni melalui direct marketing dan indirect marketting. Promosi dengan sistem direct marketting, kami lakukan dengan mengikuti acara-acara seperti bazar, festival, dan mengadakan kerja sama dengan tempat pariwisata, event organizer serta tempat lain yang mendukung. Sedangkan dalam sistem indirect marketing, kami akan melakukan promosi dengan cara menyebarkan brosur, leaflet dan melakukan promosi melalui akun jejaring sosial, seperti twitter, facebook, blackberry messenger, web blog. Penggunaan situs jejaring sosial tersebut merupakan salah satu cara yang cepat dan efisien. Hal ini mengingat sudah banyak orang yang memanfaatkan situs jejaring sosial tersebut, disamping itu juga telah terbukti berhasil oleh beberapa perusahan yang mempromosikan produknya.

e. Kemudahan akses

Produk-produk “clay bataya” sudah tersedia pada berberapa tempat souvenir dan wisata serta hadirnya produk dalam media online yang termsuk media social yang terdira atas, facebook, twiiter, kaskus, web blog, blackberry messenger. Pemanfaatan teknologi media, membuat konsumen lebih mudah dalam mengakses produk-produk terbaru serta mempermudah pemesanan dan pembayaran produk yang dapat dilayani secara langusng ataupun online.

f. Unique selling points

Memiliki nila jual yang unik dimana dalam membangun bisnis produk kakreatif

“clay bataya” yang dapat menembus dunia bisnis inovatif. Menjadi salah satu produk yang dapat memperkuat ataupun mengenal kebudayaan lokal sebagai penggambaran identitas daerah. Melihat uraian di atas, maka kami membuka peluang bisnis souvenir clay dengan menggunakan inovasi bahan baku yang murah dan ramah lingkungan sesuai strategi perusahaan yang menggunakan asas green marketing. Produk ini dikemas dengan dua orang yang baju adat dan pada produk tersebut diberi sticker yang menjelaskan gambaran akan budaya sesuai dengan baju adat yang mereka kenakan.

(10)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

7 Elemen Customer Segment

Elemen customer segment, mendefinisikan kelompok konsumen yang ingin disasar oleh perusahaan. Segmen konsumen ini dapat berupa segmen yang terbatas, atau segmen konsumen yang lebih besar. Kelompok konsumen membentuk suatu segmen apabila kebutuhan mereka merepresentasikan suatu penawaran khusus; mereka dapat dijangkau dengan suatu jaringan distribusi tertentu; mereka membutuhkan suatu cara komunikasi konsumen yang berbeda; atau bila mereka b ersedia membayar untuk suatu penawaran tertentu.

Sangat penting untuk menentukan segmen mana yang akan dilayani organisasi/perusahaana. Segmen konsumen/pelanggan mana yang paling penting karena tiap segmen perlu pelayanan yang berbeda-beda, dicapai dengan saluran distribusi yang berbeda, memerlukan hubungan yang berbeda, mempunyai kemampuan membayar dan memberikan profit yang berbeda.

o Mass Market (konsumen massal), tidak ada segmen khusus yang disasar oleh perusahaan. Kriteria produk/jasa disediakan untuk semua dengan mempertimbangkan umumnya konsumen yang disasar mempunyai keinginan yang umumnyasama, contohnya: produk elektronik.

o Niche Market: yaitu segmen konsumen yang mempunyai kebutuhan/karakteristik khusus misalnya: supplier dengan prinsipal automotive.

o Segmented: Segmen konsumen khusus yang mempunyai kriteria lebih spesifik.

misalnya berdasarkan jenis kelamin, usia, pendapatan dan lain-lain, misalnya jam tangan, dll.

o Diversified (unrelated): perusahaan melayani segmen konsumen dua atau lebih yang berbeda, misalnya: perumahan dan mal.

o Multisided Platforms (interdependen): lebih dari satu pelanggan yang menentukan business model ini jalan, misalnya Kartu kredit, Portal (Yahoo dsb).

Customer segment dalam Bisnis Model ini adalah : Mengidentifikasi customer segments dan target customer

- Customer segments adalah suatu konsumen yang dengan cara yang sama merespond suatu produk. Jadi melakukan customer segmentation berarti membagi pasar

(11)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

Strictly Private & Confidential

© PT. Clay Bataya Indonesia - 2013

8

menjadi beberapa kelompok pembeli yang masing-masing kelompok berbeda kebutuhannya, karakteristiknya, atau tingkah lakunya terhadap berbagai produk.

Segmentasi pasar pada bisnis ini dapat dibagi atas

 Umur : anak-anak, remaja, dan dewasa (semua umur)

 Pekerjaan : pelajar dan non pelajar (pns, pegawai swasta, pengusaha, dll)

 Penghasilan : kalangan atas, menengah, dan bawah.

- Target customer adalah suatu kelompok pembeli yang mempunyai kebutuhan atau karakteristik yang sama di mana perusahaan memutuskan untuk dapat memenuhi atau melayaninya. Jadi, customer targeting adalah suatu proses evaluasi kekuatan setiap market segment dan menyeleksi satu atau beberapa segment untuk dimasukinya. Dari segmentasi konsumen, membidik semua masyarakat kota malang.

Elemen channels

Elemen channels, menjelaskan bagaimana perusahaan menjangkau konsumennya melalui jaringan distribusi maupun komunikasinya. Channels menjadi kontak antara perusahaan dengan konsumen yang sangat penting dalam membuat pengalaman pelanggan dalam penggunaan produk maupun jasa yang ditawarkan.

Ada5 Tahapan dalam CHANNEL:

o Awareness : bagaimana sebuah organisasi memperkenalkan produk atau jasa kita.

o Evaluation : bagaimana organisasi membantu pelanggan mengevaluasi keunggulan/nilai lebih (value) yang ditawarkan.

o Purchase : bagaimana pelanggan bisa membeli produk atau jasa organisasi kita.

o Delivery : bagaimana organisasi menyerahkan keunggulan/nilai lebih (value) ke pelanggan.

o After Sales : bagaimana organisasi menangani layanan purna jual.

Menurut osterwalder & pigneur, channels adalah media dari sebuah perusahaan dalam berkomunikasi dengan pelanggannya untuk menyampaikan nilai dari proporsinya. Bisnis “ClayBataya” menggunakan channels, diantaranya:

 Toko

Toko secara fisik sebagai tempat untuk menjajakan produk “claybataya”

menjadi channels penghubung utama dengan customer disini.

(12)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

9

Pertimbangan dalam memilih lokasi harus secara matang, bukan hanya mudah dijangkau calon pembeli yaitu custemer segment, serta memiliki kemudahan akses dengan supplier serta saling menguntungkan dengan rekan lainnya.

 Websait/media online

Bagian dari promosi dengan cara menyebarkan melalui akun jejaring sosial, seperti twitter, facebook, blackberry messenger, web blog. Penggunaan situs jejaring sosial tersebut merupakan salah satu cara yang cepat dan efisien. Hal ini mengingat sudah banyak orang yang memanfaatkan situs jejaring sosial tersebut, disamping itu juga telah terbukti berhasil oleh beberapa perusahan yang mempromosikan produknya.

 Delevry order

Fasilitas delivery order yang disediakan “Clay Bataya” dalam pengiriman produk. Pemesanan produk memang menggunakan fasilitas delivery order, ditujukan untuk memudahkan pelanggan mendapatkan produk yang diinginkan dan sesuai dengan persedian produk yang ada di gudang. Di fasilitasi oleh call center, sms center, email, facebook, twitter dalam melakukan pemesanan produk.

Elemen Customer Relationship,

Elemen customer relationship, mendeskripsikan tipe hubungan konsumen yang ingin dibangun oleh perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Tipe hubungan konsumen umumnya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dan fase perkembangan perusahaan, apakah masih dalam tahap akuisisi, retensi, atau peningkatan penjualan.

Tipe hubungan ini dapat bervariasi mulai dari yang diautomasi ataupun yang bersifat personal. Perusahaan dapat memberikan tipe hubungan personal melalui staf khusus untuk masing-masing konsumen, atau melalui berbagai media customer care seperti email, telepon, maupun live chat. Sedangkan untuk perusahaan yang mengharapkan konsumennya untuk lebih mandiri, umumnya menyediakan berbagai aplikasi customer care yang sudah diautomasi tanpa ada kontak langsung dengan staf.

Tujuan Customer Relationship adalah:

(13)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

Strictly Private & Confidential

© PT. Clay Bataya Indonesia - 2013

10 - Akuisisi pelanggan baru

- Mempertahankan pelanggan lama

- Meningkatkan penjualan(ke pelanggan lama)

Tipe hubungan konsumen yang baru adalah melalui komunitas, perusahaan memfasilitasi komunitas konsumen untuk saling bertukar pengalaman.

Personal assisten, merupakan komunikasi langsung antara konsumen dengan perusahaan sehingga kualitas produk lebih terjamin. Melakukan pertemuan secara langung antara produsen dan konsumen di tempat penjualan atau perjanjian pertemuan.

Customer care, hubungan antara produsen dan konsumen dalam media online dan social dapat berupa informasi ataupun pertanyan sehingga terjalinnya komunikasi yang baik dari kedua arah, sehingga akan menciptakan nilai-nilai kepercayaan konsumen terhadap produk dari perusahaan. Menia online seperti web blod, facebook, twiiter dan lain- lain perusahaan sebagai admin dari media tersebut.

Self Service, perusahaan tidak secara langsung menjalin hubungan dengan pelanggan. Dikarenakan semua aktivitas transaksi dilakukan secara online, sehinga konsumen dan produsen hanya berhubungan mengenai pemesanan, pembayaran dan pengiriman produk.

Elemen revenue stream

Elemen revenue stream, menjelaskan bagaimana perusahaan akan mendapatkan pendapatan usaha dari konsumennya. Sumber pendapatan perusahaan ini dapat berasal dari satu penawaran utama atau dari penawaran tambahan lain. Untuk penawaran produk atau jasa apa saja konsumen akan membayar? Sumber pendapatan juga dapat berasal dari pihak ketiga lain, misalnya melalui iklan.

Sumber pendapatan dalam bisnis model dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu

 Transaction Revenues: Pelanggan membayar 1 (satu) kali.

 Recurring Revenues: Pelanggan membayar berulang kali untuk jasa yang ditawarkan (Value proposition) atau atas jasa purna jual. yang bersifat transaksional

(14)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

11

Pendapatan transaksional dihasilkan dari pembayaran konsumen atas pembelian produk atau jasa. Sedangkan pendapatan yang berulang-ulang biasanya diperoleh dari konsumen yang berlangganan terhadap produk/jasa atau dari layanan tambahan yang diberikan oleh perusahaan.

 Sale, Implementasi dari Produk “Clay Bataya” adalah melalui penjualan berbagai varian produk, dengan mengedepankan nilai -nilai kreatifitas dan inovasi serta tidak meninggalkan kualitas produk. Secara langsung kan menciptakan optimalisasi dalam manarik minat konsumen serta meningkatkan penjualan produk

 Advertising, bisnis “Clay Bataya” akan berkembang menjadi lebih besar, maka untuk meningkatkan dan membangun brand dan customer awareness diperlukan suatu Advertising yang baik. Menjadikan kesempatan unntuk masyarakat menjadi lebih mengenal serta menigkatkan penjualan produk.

Elemen key resource

Elemen key resource, menjelaskan mengenai sumber daya dan aset yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnis modelnya. Dengan sumber daya yang dimiliki, perusahaan dapat memberikan proposisi nilai yang ditawarkan, menjangkau dan berkomunikasi dengan segmen konsumen, serta menghasilkan profit.

Sumber daya ini dapat dimiliki sendiri oleh perusahaan, menyewa, ataupun diperoleh dari pihak ketiga. Key resource yang digunakan oleh perusahaan ini antara lain:

1. Physical

Merupakan sejumlah asset fisik yang dimiliki oleh PT. Clay Bataya, antara lain:

a. Bahan-bahan untuk membuat clay bataya seperti tepung, stick ice cream dan plastik bingkisan

b. Kendaraan yang dibutuhkan untuk menjangkau konsumen dalam suatu event atau festival tertentu dan untuk mengantar pesanan ke tempat pelanggan.

c. Lokasi produksi yang diperlukan pekerja untuk memproduksi clay bataya sekaligus berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau gudang clay bataya.

2. Intellectual

(15)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

Strictly Private & Confidential

© PT. Clay Bataya Indonesia - 2013

12

Sumber intellectual seperti merek, pengetahuan, patents dan copyrights, kerjasama dan database pelanggan meningkat sebagai komponen penting dalam bisnis model. Sumber intellectual menjadi sulit di awal untuk dikembangkan namun ketika sukses akan menjadi nilai tambah.

Dalam bisnis souvenir clay bataya ini, kerjasama dengan para pelanggan sebagai media pemasaran dan investor dalam hubungannya dengan penyediaan dana sangat dibutuhkan untuk berkembang menjadi bisnis yang lebih besar lagi.

3. Human

Human merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan.

Tenaga kerja yang kompeten, kerja sama yang baik serta memiliki dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan merupakan nilai mutlak. Selain itu pentingnya lingkungan kerja yang kondusif dapat dicapai melalui fasilitas yang dibutuhkan seperti peralatan kerja yang memadai, sikap bijaksana atasan terhadap bawahan. Selain itu, keramahan pelayan di restoran sangat diutamakan, sehingga para costumer dapat merasa nyaman.

a. Pegawai (pengrajin, tenaga pemasaran)

Pegawai yang bekerja di PT. Clay Bataya terbagi pada dua jenis pekerjaan yaitu pengrajin dan tenaga pemasaran. Namun, pada kenyataannya perusahaan memutuskan untuk mrangkap pengrajin dan tenaga pemasaran dikarenakan pada saat ini perusahaan ti dak merasa perlu untuk memiliki banyak pegawai.

b. Staff layanan pelanggan

Staff layanan pelanggan dirasa perlu untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Staff ini bertugas untuk menjawab setiap pertanyaan pelanggan tentang produk clay bataya baik yang ditanyakan melalui internet seperti wesite atau facebook juga melalui telefon.

4. Financial

Financial dapat diartikan sebagai keuangan. Keuangan suatu perusahaan adalah cermin dari kinerja ataupun perputaran yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Dalam membangun suatu bisnis modal merupakan hal yang utama. Besar kecilnya modal akan berdampak pada bentuk bisnisnya.

Tanpa dukungan modal, bisnis tidak akan berjalan. Namun jika bisnis sudah

(16)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

13

berjalan, keuangan yang terjadi di dalam harus terlihat transparan dan jelas untuk mengurangi resiko kecurangan. Financial PT. Clay Bataya diperoleh dari:

a. Investor

Investor dalam bisnis ini ialah investor yang memodalkan semua biaya yang dibutuhkan dengan kesepakatan dari kedua belah pihak.

b. Modal sendiri

Modal yang dikeluarkan pemilik bisnis Clay Bataya dalam rangka produksi.

Elemen key activities

Elemen key activities, menjelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa bisnis modelnya berjalan dengan baik. Aktivitas utama ini berbeda untuk setiap bisnis model, dan diperlukan untuk memberikan proposisi nilai serta menjangkau konsumen. Misalnya sebuah pabrik perlu memiliki aktivitas pengendalian produksi dan persediaan, sedangkan sebuah retailer perlu memiliki manajemen rantai pasok.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang souvenir, bagian ini berisi dengan produksi yang melakukan proses mengubah bahan mentah (tepung, stick ice cream dan plastic) menjadi barang jadi (Clay Bataya). Perusahaan membaginya, menjadi:

1. Produksi

a. Proses pembelian bahan baku

Tahap ini sangat penting untuk menunjang produksi. Tanpa adanya bahan baku tidak akan ada perusahaan yang berjalan. Bahan baku yang berkualitas diperlukan untuk menunjang produk Clay Bataya menjadi lebih tahan lama dan awet.

b. Proses pengolahan bahan baku

Proses ini dinamakan proses inti dimana mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yang siap untuk dipasarkan. Clay Bataya mengoptimalkan pengrajin untuk memproses bahan baku agar target produksi harian tercapai.

c. Proses pengemasan

(17)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

Strictly Private & Confidential

© PT. Clay Bataya Indonesia - 2013

14

Produk-produk Clay Bataya dikemas menggunakan plastik ramah lingkungan dan tidak berbahaya agar menjadi produk yang ramah lingkungan.

d. Proses pemasaran

Promosi dilakukan dengan menggunakan kebudayaan Indonesia yang dapat memancing calon konsumen untuk membeli produk Clay Bataya.

Elemen key partnership

Elemen key partnership, mendeskripsikan hubungan dengan pihak ketiga, misalnya supplier atau partner, untuk menjalankan bisnis model.

Tujuan partnership antara lain untuk optimasi, mengurangi resiko, atau untuk mengakuisisi sumber daya atau aktivitas utama.

Tujuan bermitra adalah untuk mengoptimalkan model bisnis diantaranya:

- Mendapatkan harga murah karena skala ekonomis,

- Mengurangi risiko (reinsurance) dan menambah sumber daya.

- Memperoleh sumberdaya yanglebih unggul dan atau yang tidak dimiliki - Belajar

Bentuk kerjasama perusahaan dapat berupa:

- Aliansi strategis, yaitu kerjasama dengan non-kompetitor - Coopetition, kerjasama strategis dengan competitor - Joint ventures, untuk membuat bisnis baru

- Hubungan penjual-pembeli, untuk memastikan pasokan

Adapun bentuk kerjasama yang digunakan PT. Clay Bataya adalah sebagai berikut:

1. Strategic alliances between non-competitor

Demi melebarkan sayap dan pembeli, PT. Clay Bataya melakukan aliansi dengan pertokoan baik ruko ataupun di dalam mall dan menyebarkan brosur tentang produk kami agar diketahui orang banyak.

a. Toko souvenir

Banyaknya pengunjung atau pendatang di kota Malang menjadikan toko souvenir sebagai tempat yang tidak dilupakan untuk membeli oleh-oleh untuk kerabat ataupun keluarga. Sehingga dengan menjalin kerjasama

(18)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

15

dengan toko souvenir diharapkan dapat meningkatkan penjualan dari Clay Bataya itu sendiri.

b. Event Organizer

Melakukan partnership kepada berberapa perusahaan Event Organizer dan mengadakan kontrak kerjasama. Perusahaan PT. Clay Bataya sebagai salah satu pemasok produk souvenir yang disini adalah produk “Clay Bataya”, dengan tujuan meningkatkan penjualan dan mengembangkan network partnership yang lebih luas lagi.

Elemen cost structure,

Elemen cost structure, menjelaskan biaya-biaya utama yang diperlukan untuk menjalankan bisnis model. Biaya-biaya ini dapat diidentifikasi setelah menentukan sumber daya yang dimiliki dan diperlukan, aktivitas yang harus dikerjakan, dan kerjasama yang akan dijalin.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam struktur biaya:

- Fixed Cost : Biaya tetap yang dikeluarkan organisasi/perusahaan.

- Variable Cost: Biaya tidak tetap yang dikeluarkan organisasi/perusahaan.

- Economy of Scale: yaitu situasi dimana output yang dihasilkan atau didapatkan oleh organisasi/perusahaan bisa 2 (dua) kali atau lebih dari sebelumnya tanpa membutuhkan biaya sebesar 2 (dua) kali lipatnya.

- Economy of Scope: adalah situasi dimana joint output dari satu organisasi/perusahaan lebih besar dibandingkan dengan output yang akan dicapai oleh dua perusahaan berbeda yang memproduksi barang yang sama atau kondisi dimana satu perusahaan dapat memproduksi lebih dari 1 (satu) jenis barang.

Dasar kebijakan untuk menentukan struktur biaya:

- Cost-driven yaitu bisnis model yang berusaha untuk meminimalkan biaya.

Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan Cost Structure yang paling lean atau ramping. Berberapa cara yang bias dilakukan diantara lian menggunakan Value Propositions dengan harga yang rendah, memaksimalkan pekerjaan dyang dapat dilakukan oleh mesin dan outsourcing.

- Value Driven yaitu bisnis model yang lebih fokus pada penciptaan nilai, dengan tidak terlalu memperdulikan biaya. Lebih focus pada nilai pasar dengan menggunakan.

(19)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

Strictly Private & Confidential

© PT. Clay Bataya Indonesia - 2013

16

- Value Proposition dengan level premium dan pelayanan yang lebih personal menandakan Cost Structure jenis ini.

Dalam bisnis model ini, memiliki karakteristik sesuai yang dibawah ini, yaitu:

 Fixed-Costs, merupakan sebuah biaya yang tetap sama tidak terpengaruh dari jumlah produk yang dihasilkan, contohnya adalah gaji, biaya sewa, alat produksi dan lainnya.

 Variabel-Costs, bersarnya tergantung dari jumlah produk yang dihasilkan.

Contohnya event-event, bazar yang sifatnya eksternal dengan biaya variable cost yang tinggi.

(20)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

Copying or otherwise distributing the information contained herein is a breach of confidentiality agreement.

17 Lampiran

Lampiran 1

Lampiran 2

Dokumentasi dan Brosur

(21)

This document is the proprietary property of PT. Clay Bataya Indonesia

PRODUCT CATALO GUE 201 3

http://blog.ub.ac.id/bildyos/

By. Bildiosta Sappar /

115030200111123

(22)

Support by : Packaging

M R

G O M U - G O M U

Gantungan Kunci

Mini

Price: Rp 7.000 Size : 7 Cm

M R TO G A

Gantungan Kunci

Mini

Size : 7 Cm Price: Rp 7.000

Produk souvenir “Clay Bataya” merupakan produk yang kreatif dan inovatif, dimana clay terbuat dari bahan baku tepung yang mudah dibeli di pasaran dengan harga terjangkau. Produk didesain dan dikemas menarik dengan harapan konsumen lebih tertarik dikarenakan produk memiliki keunikan tersendiri dari bentuk dan budaya.

Gambar

Gambar 1.1 Sembilan elemen model bisnis

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan BSP dapat diketahui bagaimana peran/ tugas dan aliran kerja antara SDM dengan dikumpulkannya fakta bisnis dari perusahaan yang menyangkut tentang organisasi,

Kondisi organisasi adalah aspek yang terkait dengan bisnis organisasi, yaitu proses- proses bisnis utama sebuah organisasi untuk menciptakan nilai bagi penggunanya

Perusahaan juga dapat menciptakan nilai tambah dengan cara membuat produk yang lebih nyaman dan mudah untuk digunakan pelanggan adalah pembentukan nilai tambah

Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa Qwords.com telah memiliki model bisnis yang sesuai standar menurut teori Osterwalder & Pigneur dan perlu diadakan penambahan

• Arsitektur untuk menggambarkan aliran produk, layanan, informasi, peran dan manfaat bisnis dan bagaimana bisnis dapat menciptakan pendapatan. • Segmentasi

Saat ini, Zocha ingin memaksimalkan perannya sebagai value co-creator ( pihak yang memainkan peran dalam menciptakan nilai pada produk bisnis dengan mengutamakan

Model bisnis usulan Shokitan menggambarkan adanya penambahan pada segmen pelanggan yang berasal dari sektor perhotelan, penambahan value proposition yang ditawarkan

*E-mail: nuri.stiedw@gmail.com ABSTRAK Bisnis model canvas merupakan suatu model yang menghantaran dan menangkap suatu nilai dari usaha yang terdiri dari 9 element yang terdapat