• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUTIR – BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

N/A
N/A
Yayasan Tri Mitra Sejati

Academic year: 2024

Membagikan "BUTIR – BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BUTIR – BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

Follow Instagram @catbkncpns

Butir – butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila.

Dalam masa reformasi menurut Tap MPR no. I/MPR/2003 ada perubahan isi butir – butir Pancasila dengan masa sebelumnya, sehinggga menjadi 45 butir.

Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Pengamalan butir sila ke-1

1. Meyakini adanya Tuhan yang Maha Esa 2. Percaya dan taqwa Tuhan yang Maha Esa 3. Menghormati agama orang lain

4. Tidak mengganggu peribadatan orang lain yang berbeda agama

5. Menjaga kerukunan antar umat beragama di lingkungan sosial masyarakat 6. Menghormati kebebasan beragama terhadap orang lain

7. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu 8. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut

9. Tidak mengganggu orang yang sedang beribadah 10. Tidak menghina ajaran agama orang lain

11. Menghargai perayaan hari-hari besar keagamaan

(2)

12. Merayakan hari raya Idul Fitri bagi penganut agama Islam 13. Merayakan hari natal bagi penganut agama Nasrani 14. Tidak menyinggung perasaan orang yang berbeda agama 15. Bekerjasama dalam menjaga kerukunan antar umat beragama 16. Tekun beribadah sesuai dengan agama yang dianut

17. Menciptakan suasana taat beribadah di dalam keluarga 18. Tidak malas dalam beribadah

19. Tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama

20. Mengajarkan ilmu agama kepada orang-orang yang seiman

21. Tidak melakukan perbuatan yang merusak suasana kerukunan antar pemeluk agama di masyarakat

22. Menghargai bahwa setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda 23. Tidak menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk saling bermusuhan 24. Melakukan ibadah di Pura bagi pemeluk agama Hindu

25. Melakukan ibadah di Vihara bagi pemeluk agama Budha 26. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan ajaran agama 27. Rajin beribadah dan menghindari perbuatan tercela

28. Bersatu dan bekerjasama dengan untuk menciptakan suasana kehidupan beragama yang harmonis

29. Berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa 30. Menuntut ilmu agama

Sila ke-2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Pengamalan butir sila ke-2

1. Membantu korban bencana alam 2. Turut serta dalam kegiatan kemanusiaan 3. Memberi santunan kepada orang miskin 4. Mengunjungi teman yang sakit

(3)

5. Tidak menyakiti orang lain

6. Peduli terhadap penderitaan orang lain 7. Tidak menyinggung perasaan orang lain

8. Bersimpati kepada orang yang mengalami kemalangan 9. Menghargai hak asasi manusia

10. Tidak melanggar hak-hak orang lain 11. Berani membela orang yang tidak bersalah 12. Turut menjaga perdamaian dunia

13. Menghargai kemerdekaan bangsa lain 14. Bekerjasama dengan bangsa lain

15. Menolong orang yang membutuhkan bantuan 16. Tidak menindas bangsa lain

17. Tidak melakukan penjajahan terhadap bangsa lain 18. Tidak melakukan perundungan terhadap orang lain 19. Membantu lansia menyeberang jalan

20. Memberi tempat duduk pada wanita hamil di angkutan umum 21. Tidak menzalimi orang lain

22. Tidak menghina orang yang cacat

23. Memberi sumbangan pada kegiatan sosial 24. Tidak mengganggu orang lain

25. Mengutamakan orang yang memiliki disabilitas 26. Tidak berbuat kasar terhadap orang lain 27. Menghormati orangtua dan guru

28. Tidak melakukan perbuatan keji kepada orang lain 29. Tidak melakukan kekerasan pada anak kecil 30. Tidak membedakan derajat manusia

Sila ke-3 : Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengamalan butir sila ke-3

1. Menjaga persatuan dalam masyarakat

2. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan 3. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa

(4)

4. Cinta tanah air

5. Bangga sebagai bangsa Indonesia 6. Menjaga ketertiban dunia 7. Membela tanah air

8. Tidak memusuhi suku tertentu

9. Bersedia kerjasama dengan semua suku yang ada di Indonesia 10. Mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda

11. Menghargai kebudayaan daerah lain

12. Bersedia berkorban untuk kepentingan bersama 13. Mendamaikan kelompok masyarakat yang bermusuhan 14. Melaksanakan kegiatan yang meningkatkan persatuan 15. Menjaga ketertiban dunia

16. Bersedia memenuhi panggilan untuk membela bangsa 17. Mengutamakan persatuan dalam berdikusi

18. Tidak menyebarkan rasa permusuhan dengan orang lain 19. Saling menghormati perbedaan suku

20. Menjaga kedaulatan bangsa

21. Tidak menghasut orang lain untuk saling bermusuhan 22. Tidak menyebarkan fitnah dalam masyarakat

23. Tidak menyebarkan kebencian 24. Menumbuhkan rasa kebangsaan 25. Menjaga kerukunan dalam masyarakat

26. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenangungan 27. Tidak menonjolkan perbedaan dalam pergaulan 28. Menghargai bahasa daerah lain

29. Menjaga nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika 30. Menjaga persahabatan dengan semua teman

Sila ke-4 : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

(5)

7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Pengamalan butir sile ke-4

1. Mengadakan musyawarah untuk membuat keputusan bersama 2. Tidak memaksakan kehendak saat bermusyawarah

3. Mengembangkan suasana kekeluargaan dalam musyawarah 4. Mengadakan rapat untuk membuat keputusan

5. Menghormati keputusan rapat 6. Melaksanakan keputusan rapat

7. Mengikuti musyawarah dengan niat baik

8. Membuat keputusan dengan memperhatikan kepentingan bersama 9. Memberikan hak suara dalam pemilihan umum

10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat di DPR

11. Tidak memaksakan orang lain memilih partai tertentu dalam pemilihan umum 12. Menyampaikan aspirasi masyarakat melalui Dewan Perwakilan Rakyat

13. Menjunjung nilai kebenaran dan keadilan dalam melakukan mufakat 14. Menggunakan akal sehat dan hati nurani dalam bermusyawarah 15. Membuat keputusan berdasarkan mufakat

16. Mematuhi peraturan yang dibuat bersama

17. Bersikap aktif dalam memberikan pendapat dalam rapat 18. Menggunakan hak suara dalam pemilu sesuai hati nurani 19. Turut serta dalam pemilihan ketua RT

20. Tidak bersikap acuh tak acuh saat mengikuti rapat

21. Mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam musyawarah 22. Mengakui persamaan hak sebagai warga negara

23. Mengakui persamaan kewajiban sebagai warganegara 24. Mengakui persamaan derajat sebagai warganegara 25. Tidak melanggar keputusan yang dibuat bersama 26. Tidak melanggar hak-hak kewarganegaraan orang lain 27. Memiliki i’tikad baik dalam mengikuti musyawarah

28. Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara menurut undang-undang 29. Mengakui undang-undang yang dibuat oleh DPR

30. Melaksanakan peraturan pemerintah yang ditetapkan DPR

(6)

Sila ke-5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak orang lain.

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

9. Suka bekerja keras.

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Pengamalan butir sila ke 5

1. Berlaku adil terhadap sesama

2. Menghormati hak orang lain atas dasar keadilan 3. Suka bekerja keras

4. Tidak berperilaku boros 5. Tidak bergaya hidup mewah 6. Suka berhemat

7. Tidak melanggar peraturan yang berkaitan dengan kepentingan umum 8. Tidak menyalahgunakan fasilitas umum untuk kepentingan pribadi 9. Tidak merusak fasilitas umum

10. Tidak malas dalam bekerja 11. Menghargai hasil karya orang lain

12. Tidak menggunakan mobil pribadi untuk kebut-kebutan di jalan raya 13. Tidak merusak lingkungan yang dapat membahayakan masyarakat 14. Melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk kepentingan bersama 15. Gotong royong membangun jalan

16. Gotong royong membersihkan sungai

17. Membantu perekonomian masyarakat dengan memberikan pelatihan usaha 18. Memberdayakan potensi wisata desa

19. Menjaga suasana kekeluargaan di lingkungan masyarakat 20. Tidak bersikap pilih kasih dalam pergaulan di masyarakat 21. Menolong orang lain untuk mandiri

22. Berpartisipasi untuk membangun desa

23. Tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat sekitar

(7)

24. Memelihara fasilitas umum

25. Gotong royong membangun jembatan

26. Menggunakan hak dan melaksanakan kewajiban secara seimbang 27. Melindungi hak-hak orang lain

28. Melakukan kegiatan untuk kesejahteraan bersama 29. Tidak melakukan pemerasan terhadap orang lain

30. Tidak menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu tetangga

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian diatas, pengertian pokok sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah bahwa bangsa Indonesia mengakui kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya,

Nilai demokrasi berdasar pancasila memberikan tingkah laku manusia Indonesia dalam hubungan dengan Tuhan yang Maha Esa sesama manusia, tanah air dan kesatuan republik

Nilai ketuhanan melandasi negara hukum Indonesia yang tidak memaksakan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa karena hal itu merupakan suatu keyakinan batin

Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hormat-menghormati dan bekerja

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai keem- pat sila lainnya. Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara

Contoh pengamalan : Hidup jangan banyak mengeluh, kita perlu kerja keras dan cerdas untuk memenuhi kebutuhan keluarga apalagi kalau bisa memberi kepada orang yang membutuhkan.. 40 Suka

Makalah ini membahas tentang makna dan pentingnya sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai dasar negara Indonesia yang

c Agama dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dijalankan menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, dalam kerangka memperkokoh persatuan Indonesia, sesuai dengan prinsip