• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SILA PERTAMA PANCASILA

N/A
N/A
Marliah Jauhari

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH SILA PERTAMA PANCASILA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SILA PERTAMA PANCASILA

“KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Xl. A5 Kelompok 1:

Zahara Dhea Marsandra Nilam Septi Aulia Keisya Resqi Sabrina Muhammad Farhan Al banna

Rakha Adira Al-Hafish Ananda Dhaifullah

SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2023/2024

(2)

Guru Pembimbing : Merry Ramadhani, S.Pd BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.

Pancasila sebagai dasar negara memang sudah final. Menggugat Pancasila halnya akan membawa ketidakpastiaan baru. Bukan tidak mungkin akan timbul chaos (kesalahan) yang memecah-belah eksistensi negara kesatuan. Akhirnya Indonesia akan tercecer menjadi negara-negara kecil yang berbasis agama dan suku.

Untuk menghindarinya maka penerapan hukum-hukum agama (juga hukum-hukum adat) dalam system sistem hukum negara menjadi penting untuk diterapkan.

Pancasila yang diperjuangkan untuk mengikat agama-agama dan suku-suku itu harus tetap mengakui jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap agama dan suku.

`Sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna adanya keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam semsta beserta isinya. Diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila ini ialah manusia. Sebagai Maha Pencipta, kekuasan Tuhan tidaklah terbatas, sedangkan selain-Nya adalah terbatas.

Oleh karena itu, di dalam Bangsa Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita seharusnya menghindari sikap atau perbuatan yang anti terhadap Tuhan Yang Maha Esa, anti agama. Untuk itulah sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib mengkaji, memahami, dan menerapkan sila pertama Pancasila. Diharapkan melalui pembahasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini, akan

I

(3)

terwujud generasi-generasi penerus Bangsa Indonesia yang menjunjung nilai-nilai KeTuhanan dan berbudi luhur.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah makna penting Pancasila bagi Bangsa Indonesia?

2. Apakah makna sila pertama Pancasia, Ketuhanan Yang Maha Esa?

3. Apa sejakah butir-butir pengalaman Pancasila sila pertama?

4. Bagaimanakah penerapan sila pertama Pancasila dalam kehidupan berbangsa saat ini?

1.3 Tujuan

1. Memahami makna penting Pancasila bagi bangsa Indonesia.

2. Memakai sila pertama, Pancasila “Ketuahan Yang Maha Esa” sebagai salah satu nilai yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Menerapkan sila pertama Pancasila beserta nilai-nilai yang terkandung didalamnya dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya.

II

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Makna penting bagi bangsa indonesia

Pancasila merupakan jati diri banga indonesia namun masih banyak warga negara yang kurang memahami arti dari pancasila,dari sini kami akan menjelaskan arti pancasila bagi rakyat indonesia.

1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia Pancasila adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai sebagai pandangan hidup bangsa, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan kemasyarakatan maupun kehidupan kenegaraan.

Pancasila merupakan suatu pandangan hidup Bangsa Indonesia yang sangat asasi demi kekokohan dan kelestarian hidupnya. Pancasila dapat mempersatukan kita, dapat memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagian lahir dan batin meskipun masyarakat kita beraneka ragam sifatnya.

A. Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara indonesia.

B. Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa indonesia

Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia karena memberikan corak yang khas yang membedakan dari Bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

Memang terdapat kemungkinan, bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang mungkin juga dimiliki bangsa lain didunia ini akan tetapi sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah-pisah yang menjadikan ciri khas bangsa Indonesia.

III

(5)

D. Pancasila nerupakan perjanjian luhur rakyat Indonesia

Pancasila yang telah disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang proklamasi kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita Bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.

E. Pancasila sebagai sumber hukum

Pancasila merupakan segala sumber hukum bagi kehidupan Bangsa Indonesia.

F. Perwujudan Pancasila sebagai penggalian sejarah

Dimasa lampau kita telah bersatu untuk mempertahankan Pancasila dengan pengorbanan. Untuk masa depan kita terpanggil untuk mengamalkan Pancasila.

Untuk itu semua kita perlukan kesatuan bangsa, kesatuan pandangan dan gerak langkah dalam mengahayati dan mengamalkan Pancasila.

2. Arti Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

IV

(6)

Pancasila sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa negara mengakui adanya Tuhan. Tuhan merupakan pencipta seluruh alam semesta ini. Yang Maha Esa berarti Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, Esa dalam zat-Nya, dalam sifat-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Tuhan sendirilah yang Maha Mengetahui, dan tiada yang sanggup menandingi keagungan-Nya. Tidak ada yang bisa mengatur-Nya karena Tuhan mengatur segala aturan. Tuhan tidak diciptakan oleh makhluk lain melainkan Tuhan yang menciptakan segalanya. Bahagia, tertawa, sedih, tangis, duka, dan gembira juga Tuhan yang menentukan.

Gambar simbol sila ke-1

Simbol diatas terdapat gambar bintang berwarna kuning dengan sudut lima dan memiliki latar belakang berwarna hitam. simbol sila pertama Pancasila mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Dengan demikian Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Dan diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila ini ialah manusia. Sebagai aha Pencipta, kekuaaan Tuhan tidaklah terbatas, sedangkan selain-Nya adalah terbatas.

2. Butir-Butir Pancasila Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

V

(7)

Ketetapan MPR No.I/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancasila menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 45 butir pengalaman sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR No.I/MPR/2013.

A. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

B. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

C. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

D. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

E. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

F. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Dari butir-butir yang telah disebutkan di atas, telah di sebutkan bahwa dalam kehidupan beragam itu tidak diperbolehkan adanya suatu paksaan. Setelah ketetapan ini dicabut, tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.

Manusia selain merupakan makhluk ciptaan Tuhan juga merupakan makhluk sosial, yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya.

Setiap manusia perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.

Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama

VI

(8)

pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalanakan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agamma kepada orang lain. Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya.

2. Penerapan Pancasila Sila Pertama Dalam Kehidupan Berbangsa Ini

Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

Misalnya menyayangi binatang; menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya;

selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap orang-orang yang selalu bertaqwa dan selalu berbuat baik.

Lingkunagn hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan Bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.

VII

(9)

KASUS PONPES AL-ZAYTUN

Pondok Pesantren Al Zaytun diresmikan pada 27 Agustus 1999 oleh presiden Indonesia Ke-3, BJ Habibie. Adapun kurikulum yang digunakan mengacu dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu, muatan lokal seperti Piagam Madinah, Hak Asasi Manusia, dan Jurnalistik juga diberikan pada para siswanya. Di sisi lain, para santri pun dibekali kemampuan didaktik agar bisa mengajar seperti guru dan ustadz.

Sekolah yang fokus pada pendidikan Islami ini dipimpin oleh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang. Dia juga merupakan pendiri Yayasan Pesantren Indonesia yang menaungi Ponpes Al Zaytun. Sebelum menjadi pemimpin Al Zaytun, Panji Gumilang pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Modern Gontor. Dia aktif di organisasi alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan pernah mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa oleh International Management Centres Association, Revans University yang berbasis di Buckingham, Inggris.

Foto pengurus yayasan al zaytun

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis melalui Twitter pada Jumat, 16 Juni 2023 menyebutkan ajaran Ponpes Al Zaytun di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyimpang. Pihaknya mendesak pemerintah turun tangan. “Meminta segera pemerintah hadir dan menyelesaikan masalah Panji Gumilang dan Az-Zaitun krn ajarannya sdh diputuskan menyimpang oleh MUI dan Ormas Islam. Kondisinya meresahkan sehingga di demo massa dan berarti bikin gaduh. Juru bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menyatakan pihaknya tengah mengkaji kontroversi Pesantren Al Zaytun. Pondok pesantren yang berada di Indramayu itu dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat

VIII

(10)

Lantas, apa itu Fakwa sesat MUI?

Fakwa Sesat MUI merupakan legitimasi atau keputusan perkara agama Islam yang diberikan oleh alim ulama tentang suatu permasalahan agama.

Dalam menetapkan suatu ajaran itu sesat atau tidak, MUI setidaknya menetapkan 10 indikator di antaranya:

1. Mengingkari rukun uman dan islam;

2. Meyakini aqidah yang tidak sesuai dengan Al-Quran;

3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran;

4. Mengingkari kebenaran Al-Quran;

5. Melakukan penafsiran Al-Quran yang tidak berdasarkan ilmu tafsir;

6. Mengingkari hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam;

7. Menghina para nabi dan rasul;

8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir;

9. Mengubah pokok-pokok ibadah sesuai ajaran Al-Quran dan As-Sunnah;

10. Mengkafirkan sesama muslim.

Meskipun secara pengertian sebenarnya hanya bersifat untuk menasihati, oleh umat Islam di Indonesia Fatwa MUI kerap dianggap sebagai produk hukum yang mengikat. Dengan demikian, banyak masyarakat yang kerap mendorong MUI untuk mengeluarkan Fatwa sesat agar secara hukum suatu kepercayaan yang dianggap sesat dapat ditindak tegas.

IX

(11)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya berisi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam semesta beserta isi.

2. Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya.

3. Menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama.

B. SARAN

Seluruh masyarakat agar berpegang teguh dengan dasar dan sila-sila dalam Pancasila. Masyarakat Indonesia harus senantiasa toleransi atas perbedaan- perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia. Senantiasa melakukan musyawarah setiap ada permasalahan.

X

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Perilaku yang Perilaku yang mencerminkan mencerminkan sikap beriman sikap beriman dan bertakwa dan bertakwa kepada Tuhan kepada Tuhan yang Maha Esa yang Maha Esa tertuang dalam

Nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber etika politik dapat. dilihat dari Sila pertama ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ serta sila

Karena itulah sampai detik ini bunyi sila pertama adalah “ketuhanan yang maha esa” yang berarti bahwa Pancasila mengakuidan menyakralkan keberadaan Agama, tidak hanya Islam

Judul Skripsi : IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA MASA PEMBELAJARAN DARING PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR (Penelitian Studi Kasus Pada

Manusia pada hakikat kedudukan dan kodratnya adalah sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, maka sesuai dengan sila pertama Pancasila, epistemologi Pancasila juga mengakui

Pada makalah ini ada beberapa hal yang dibahas, yaitu mengenai bagaimana isi atau bunyi dari sila pertama Pancasila, lambang dan artinya dari sila pertama Pancasila, arti dari

Yang ingin diwujudkan dan dikembangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila adalah adanya sikap saling menghormati, menghargai, toleransi, serta terjalinnya