T E K N I S P E M B U A T A N P U P U K K O M P O S D A R I
D A U N D A N R U M P U T K E R I N G
Agnes Lintang Sekarlangit KKN-PPM UGM DEPOK 2020-YO296
Pupuk
Menunjang
Pertumbuhan
Ibarat manusia perlu makanan agar dpat berkembang, tanaman juga demikian.
Makanan yang dibutuhkan tanaman berupa zat-zat (unsur) hara di dalam tanah.
Keberadaan unsur hara dalam tanah sangat terbatas, apalagi setiap hari diisap oleh tanaman di atasnya. Apabila tidak diimbangi dengan penambahan unsur hara, tidak mustahil tanah akan menjadi miskin hara. Untuk menjaga ketersediaan unsur hara di dalam tanah, biasanya dilakukan pemupukan.
Pupuk
Sebelum menambah zat hara (menumpuk) untuk tanaman, perlulah mengetahui unsur-unsur yang diperlukan tanaman. Unsur hara yang diperlukan tanaman dapat dibagi tiga golongan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman. Ketiga golongan tersebut yaitu sebagai berikut:
- Unsur hara makro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, seprti nitrogen (N), fosfor (P), dan potasium atau kalium (K).
- Unsur hara sedang (sekunder) yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah kecil seperti sulfur/belerang (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).
- Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), khlor (Cl), boron (B), mangan (Mn), dan molibdenum (Mo).
Pupuk dibedakan menjadi 2 yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.
Pupuk organik atau salah satunya kompos adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik, seperti daun, batang, ranting yang melapuk, atau kotoran ternak. Adapun pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia seperti urea, ZA, TSP, SP-36, dan KCl.
Pupuk Organik
vs Pupuk Anorganik
Apa sih bedanya
organik dan anorganik
Kompos adalah bahan-bahan organik (sampah organik) yang mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja dii dalamnya. Bahan organik tersebut seperti dedaunan, rumput, jerami, sisa-sisa ranting dan dahan, kotoran hewan, rerontokan kembang, air kencing dan kotoran hewan, dll.
Adapun kelangsungan hidup mikroorganisme didukung oleh keadaan lingkungan yang basah dan lembab.
Apa Itu
Kompos?
Manfaat Kompos
Menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman.
Menggemburkan tanah
Memperbaiki strukur dan tekstur tanah.
Meningkatkan porositas, aerasi, dan komposisi mikroorganisme tanah
Meningkatkan daya ikat tanah terhadap air.
Memudahkan pertumbuhan akar tanaman.
Menyimpan air tanah lebih lama.
Mencegah lapisan kering pada tanah.
Mencegah beberapa penyakit akar
Manfaat Kompos
Menghemat pemakaian pupuk kimia dan atau pupuk buatan.
Menyediakan makanan bagi plankton yang menjadi makanan udang atau ikan.
Meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk kimia.
Menjadi salah satu alternatif pengganti (substitusi) pupuk kimia karena harganya lebih murah, berkualitas, dan ramah lingkungan.
Bersifat multiguna karena bisa dimanfaatkan untuk bahan dasar pupuk organik yang diperkaya dengan mineral, inokulum bakteri pengikat N, dan inokulum bakteri pemfiksasi P
Manfaat Kompos
Bersifat multitahan karena bisa digunakan di lahan pertanian, perkebunan, reklamasi lahan kritis, padang golf, dll.
Bisa menjadi pupuk masa depa karena pemakaiannya yang lebih hemat sebagai contoh untuk tanaman pangan hanya memerlukan 0,5 kg tiap m2 untuk tiap musim.
Larutan EM4
EM4 merupakan salah satu larutan biologi tanah, mempercepat dekomposisi bahan organik karena mengandung bakteri asam laktat yang dapat memfermentasikan bahan organik yang tersedia dan dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman.
Penggunaan EM4 mempunyai beberapa keuntungan yang dapat meningkatkan produksi tanaman dan mengatur keseimbangan mikroorganisme tanah (Budyanto et.al. 2009).
EM4 mampu meningkatkan dekomposisi limbah dan sampah organik, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman serta menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme patogen, EM4 juga dapat digunakan untuk mempercepat pengomposan sampah organik atau kotoran hewan
Cara Membuat
Pupuk Kompos
Alat dan Bahan:- Sampah organik rumah tangga (daun dan rumput kering).
- Sampah organik bekas makanan/sampah
buah/sayur (jika ada).
- Larutan EM4 Pertanian - Cangkul untuk menggali tanah sebagai tempat pupuk kompos.
- Pengaduk (Batang Kayu) - Gula
- Jerigen
- Sarung Tangan
Memperbanyak Larutan EM4 1.
EM4 yang sudah anda beli tidak langsung di berikan kepada bahan kompos, namun anda harus menambahkan gula sebagai campuran.
Gula ini berfungsi sebagai makanan mikroorganisme yang akan melapukan bahan organik. Anda cukup menambahkan 20 ml larutan EM4 kemudian 10 gr gula pasir dan air bersih 1000 ml di dalam jerigen. Jerigen yang sudah berbentuk bahan di dalamnya membutuhkan fermentasi selama 24 jam kocok jerigen sampai merata, kemudian larutan yang anda buat tadi siap di aplikasikan kepada bahan. Sebenarnya anda bisa memasukan EM4 langsung ke tong yang berisi bahan organik, namun disini banyak sedikitnya jumlah mikroba atau mikroorganisme yang akan mengurai bahan kompos sangat berpengaruh tarhadap waktu dan kualitas kompos yang anda buat. Secara langsung anda sudah menghemat EM4 anda dengan melakukan prbanyak mikroorganisme EM4.
Sampah dapur dipotong kecil-kecil, kemudian masukan ke dalam tong plastik. Campur dengan daun kering dengan perbandingan 1:1.
Lalu aduk dan tambahkan larutan EM4 yang sudah dioplos tadi.
2. Pengolahan Sampah
Anda sudah mempersiapkan perlengkapanya, kemudian tahap selanjutnya anda harus memisahkan jenis sampah, pilihlah sampah berjenis organik usahakan jangan tercampur dengan bahan sampah non – organik, semakin kecil ukuran sampah semakin cepat proses pembusukan. Pembuatan kompos menggunakan EM4 sangat mudah sekali di lakukan, hanya sajah dengan cara ini mungkin bagi sebagian orang tergolong memakan waktu karena proses setengah bulan.
3. Memisahkan Sampah
Proses pengomposan bisa secara terus menerus dengan cara ditambahkan bahan organik kedalam tong di atasnya, kemudian aduk setiap tiga hari sekali, tujuanya di aduk adalah memasukan oksigen kedalam larutan kompos dan menurunkan panas yang di akibatkan proses pengoposan. Kompos yang sudah jadi di tandai dengan aroma yang tidak bau dan warna cairan kehitaman atau berwarna coklat.
Keadaan suhu tidak tinggi atau kondisi dingin artinya kompos sudah siap di berikan kepada tanaman. Pada dasarnya organik sangat lama namun jika di bandingkan dengan proses pengomposan yang lain EM4 lebih tergolong cepat. Pengomposan sangat di anjurgan bagi setiap rumah karena dengan kompos rumah tangga sangat membantu sekali menurunkan kondisi lingkungan yang tercemar.
4. Proses Pengomposan
Indriani, Yofita H. 2011. Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta: Penebar Swadaya.
Daftar Pustaka
Murbandono, L. HS. 2011. Membuat Kompos Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Hadiwidodo, Sutrisno, E., Handayani, D.S., dan Febriyani, M.P. 2018. Studi Pembuatan Kompos Padat Dari Sampah Daun Kering TPST UNDIP Dengan Variasi Bahan Mikroorganisme Lokal (MOL) Daun. Jurnal Presipitasi. Vol 15 No (2): 79 -85
Rahmah, A., Sipayung, R., dan Simanungkalit, T. 2013. Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Em4 (Effective Microorganisms4). Jurnal Agroekoteknologi.Vol 1 No (4): 952-963.
Budyanto, E. C., A.F. Aziez, dan Haryuni. 2009. Pengaruh Pemberian EM4 dan Interval Waktu Aplikasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat.
Diakses dari http://www.docstoc.com/docs/81292275/the-influence-of- em-4-concentrate-differencegiving-and-time.