• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diagram Kontrol: Memahami Proses dan Mengontrol Variasi

N/A
N/A
Alif Azril

Academic year: 2024

Membagikan "Diagram Kontrol: Memahami Proses dan Mengontrol Variasi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Control Chart

Selamat malam, minggu ini kita akan membahas Quality in Production. Kita akan memulai dengan diskusi topik yang pertama:

Apakah yang dimaksud dengan Control Chart dan tujuan pembuatannya?

Berikan contoh aplikasi penerapan Control chart di perusahaan bapak/ibu atau dari kasus yang ada.

Note: Pastikan anda sudah mempelajari materi yang ada sebelum menjawab forum diskusi ini. Terima kasih.

Control Chart, atau diagram kendali, adalah alat statistik yang digunakan untuk memonitor dan mengendalikan proses selama periode waktu tertentu. Tujuan utama pembuatannya adalah untuk membantu organisasi memahami apakah suatu proses berada dalam kendali statistik atau mengalami variasi yang tidak terduga.

Contoh aplikasi penerapan Control Chart:

Tujuan Control Chart:

1. Mendeteksi Variasi:

o Memungkinkan identifikasi variasi yang dihasilkan oleh penyebab umum atau khusus dalam suatu proses.

o Memberikan pemahaman tentang apakah perubahan yang terjadi dalam hasil suatu proses adalah akibat dari penyebab yang dapat diidentifikasi ataukah hanya variasi alamiah.

2. Monitoring Kinerja Proses:

o Menawarkan pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja suatu proses secara visual.

o Memungkinkan identifikasi pergeseran atau perubahan yang dapat mempengaruhi kualitas atau konsistensi produk atau layanan.

3. Mengendalikan Kualitas:

o Memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan korektif secara cepat jika ada tanda-tanda ketidaknormalan dalam proses.

o Membantu dalam memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan tetap memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Contoh Aplikasi: Misalkan sebuah pabrik memproduksi botol plastik. Mereka menggunakan Control Chart untuk memantau ukuran diameter botol sebagai parameter kualitas kritis. Setiap jam, sejumlah botol diukur, dan data diplot pada Control Chart.

(2)

Garis Pusat (Center Line): Mewakili nilai rata-rata diameter botol dari sejumlah sampel.

Batas Kendali (Control Limits): Batas atas dan bawah yang menunjukkan kisaran normal variasi yang diharapkan dari proses tersebut.

Jika semua data berada di antara batas kendali, proses dianggap dalam kendali statistik. Namun, jika ada data di luar batas kendali atau tren yang mencurigakan, ini bisa menjadi indikasi bahwa ada perubahan dalam proses yang perlu diselidiki dan diperbaiki.

Control chart merupakan visualisasi dari kondisi proses yang terjadi sebagai karakteristik dari konsistensi parameter proses. Control chart akan memberikan gambaran kepada user apakah proses yang dilakukan masih berada di dalam atau di luar kendali. Tujuan dari pembuatan control chart adalah untuk melakukan percobaan, menganalisa, dan memahami proses. Apabila proses berada di luar batas kendali maka perlu tindakan yang diambil untuk menemukan penyebab dan menghilangkannya.

Penerapan control chart di tempat kerja saya adalah untuk mengetahui kondisi proses dari aktivitas filling produk ke dalam kemasan. Sistem kontrol dilakukan terhadap variabel berat netto yang distandarisasi dengan variabel Center Line (CL), Upper Control Limit (UCL) dan Lower Control Limit (LCL). Standar nilai tersebut dipengaruhi oleh performansi mesin dan kualitas produk yang di-

filling dengan kalkulasi berupa sigma. Nilai sigma akan mempengaruhi nilai CL, UCL, dan LCL, kalkulasi nilai UCL dan LCL yang digunakan adalah tiga sigma.

Referensi:

Krishnamoorthi, K. S., Krishnamoorthi, V. R., & Pennathur, A. (2019). A First Course in Quality Engineering Integrating Statistical and Management Methods of Quality Third Edition. Boca Raton: CRC Press.

Lecture Notes. (n.d.). Quality Engineering: Kualitas dalam Produk (Quality in Production). Jakarta: Binus University Online Learning.

Variable Control Charts

Topik kedua untuk minggu ini adalah tentang Variable Control Charts.

Apakah yang dimaksud dengan Variable Control Charts dan Attribute Control Charts? Apakah perbedaan Xbar, R dan s charts, jelaskan karakteristik

penggunaan masing-masing. Apakah yang menyebabkan suatu proses/control chart dianggap 'not-in-control'?

Variable Control Charts digunakan untuk memantau variabel kontinyu dalam suatu proses. Dalam Variable Control Charts yang diukur adalah karakteristik spesifik dari

(3)

suatu produk atau proses dan mengamati variabilitasnya. Contoh Variable Control Charts termasuk X-bar (X) Chart, Range (R) Chart dan S Chart.

Attribute Control Charts digunakan untuk atribut diskrit atau kualitatif, yang diukur dalam bentuk kelompok atau kategori. Contoh Attribute Control Charts termasuk p- chart (untuk proporsi) dan c-chart (untuk jumlah kejadian).

X-bar (X) Chart: X Chart digunakan untuk memantau rata-rata suatu proses.

Mengukur rata-rata sampel yang diambil secara berkala dan membandingkannya dengan batas kendali.

Range (R) Chart: R Chart digunakan untuk memantau variabilitas (range) dalam suatu proses. Range adalah selisih antara nilai maksimum dan minimum dalam satu sampel. R Chart membantu mengidentifikasi perubahan dalam variabilitas proses.

S Chart: S Chart (Standar Deviasi Chart) mirip dengan R Chart, tetapi mengukur standar deviasi sampel. Chart ini berguna ketika ukuran sampel tetap atau relatif kecil.

Karakteristik Penggunaan Masing-masing:

X Chart: Digunakan untuk memantau perubahan dalam rata-rata proses.

R Chart: Digunakan untuk memantau perubahan dalam variabilitas (range) proses.

S Chart: Alternatif untuk R Chart ketika ukuran sampel kecil atau variasi proses tidak stabil.

Not-in-Control pada Control Chart:

Suatu proses atau control chart dianggap 'not-in-control' ketika data tersebut

menunjukkan perubahan yang signifikan dari distribusi normal. Hal ini dapat terjadi ketika ada sebab-sebab yg mempengaruhi kestabilan proses, seperti perubahan dalam prosedur, perubahan sumber daya, dll.

1. a) Variable control charts

Variable control charts melakukan pengukuran kualitas pada skala numerik seperti pengukuran panjang dan lebar, suhu, dan volume. Variable control

charts memberikan informasi rata-rata sampel, rentang, standar deviasi, jumlah kumulatif, nilai individu dan rata-rata nilai dari suatu periode tertentu. Contoh dari variable control charts adalah x dan R charts.

b) Attribute control charts

Attribute control charts melakukan pengukuran terhadap karakteristik kualitas yang datanya tidak dapat dengan mudah direprsentasikan secara numerik. Contohnya adalah klasifikasi kualitas produk passed atau NG, conforming atau nonconforming.

Contoh dari karakteristik kualitas atribut adalah proporsi pouch yang rusak dalam

(4)

satu hari produksi, jumlah kesalahan medis di rumah sakit, dll. Contoh dari attribute control charts adalah p chart, c chart, dan u chart.

2.a) Xbar Chart ini menggunakan nilai rata-rata sebagai center line. Untuk mengetahui variabilitas antar sampel.

b) R charts menggunakan nilai rata-rata range sebagai center line. Untuk mengetahui variabilitas dalam sampel.

c) s charts menggunakan nilai standar deviasi sebagai center line.

X bar dan R charts digunakan pada data variable dengan subgroup size antara 2 hingga 9, sedangkan X bar dan s charts digunakan pada data variable dengan subgroup size sama atau lebih besar dari 10.

3.Proses dikatakan not in control apabila titik nilai yang dijadikan acuan dalam melakukan pengukuran berada di luar batas kendali (UCL atau LCL).

Referensi:

Krishnamoorthi, K. S., Krishnamoorthi, V. R., & Pennathur, A. (2019). A First Course in Quality Engineering Integrating Statistical and Management Methods of Quality Third Edition. Boca Raton: CRC Press.

Montgomery, D. C. (2009). Introduction to Statistical Quality Control. John Wiley &

SOns, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Masscom Graphy menggunakan diagram kontrol proporsi ( ) belum terkendali secara statistik dan untuk hasil implementasi dari program aplikasi pengendalian kualitas statistik

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pergeseran proses yang kecil pada pH dan kekeruhan yang tidak dapat dideteksi oleh diagram kontrol

Diagram kontrol MEWMA digunakan untuk mendeteksi pergeseran rata-rata proses. Penerapan diagram kontrol ini dilakukan dengan pembobot 0<λ<1 dan H sebagai batas

Diagram kontrol MZ dalam Gambar 4 menunjukkan pengontrolan target ( mean ) proses produksi tahap tube mill terhadap diameter pipa pada fase II belum terkontrol secara

Diagram kontrol MEWMA digunakan untuk mendeteksi pergeseran rata-rata proses. Penerapan diagram kontrol ini dilakukan dengan pembobot 0<λ<1 dan H sebagai batas

Untuk mengontrol mean proses dari kedua karakteristik kualitas tersebut digunakan diagram kontrol T 2 Hotelling individual, sedangkan untuk variabilitas proses

Dengan demikian diagram kontrol Sum of ranks lebih sensitif daripada diagram kontrol Shewhart- x dalam mendeteksi terjadinya proses out of control pada data resist filamen lampu

Data ini hanya akan digunakan untuk mengontrol dispersi proses melalui simpangan baku dengan diagram kontrol fase I karena tidak ada informasi tentang data pengontrolan