• Tidak ada hasil yang ditemukan

CBR STATISTIK pendidikan NEYSA AFIFAH

N/A
N/A
neysa Afifah

Academic year: 2023

Membagikan "CBR STATISTIK pendidikan NEYSA AFIFAH"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTIK PENDIDIKAN

Disusun oleh

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023/2024

NAMA MAHASISWA : NEYSA AFIFAH LUBIS

NIM : 1213111005

PRODI/KELAS : PGSD F- 2021

DOSEN PENGAMPU : Drs. DAITIN TARIGAN, M.Pd MATA KULIAH : STATISTIK PENDIDIKAN

Critical Book Review Mk. Statistik Pendidikan

Prodi S1 PGSD

Nilai:

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Critical Book Review pada mata kuliah Statistik Pendidikan dengan baik dan tepat waktu. Tujuan dari critical book review ini yaitu untuk menambah wawasan tentang suatu kajian ilmu melatih pemikiran kritis. Selain itu tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd selaku dosen mata kuliah Statistik Pendidikan yang telah memberikan materi dengan baik dan bimbingan kepada mahasiswa. Penulis menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan critical book review ini. Semoga critical book review ini menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, 03 Oktober 2023

Neysa Afifah

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ... 1

B. Tujuan Penulisan CBR ... 1

C. Manfaat Penulisan CBR ... 1

C. Identitas Buku ... 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ... 3

BAB III PEMBAHASAN ... 8

A. Pembahasan Isi Buku ... 14

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku ... 15

BAB IV PENUTUP ... 17

A. Kesimpulan... 17

B. Saran ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Dengan membaca membaca beberapa buku dapat memudahkan penulis dalam mereview buku tersebut mululai dari cover, halaman buku, isi buku, relevansi, isi pokok, dan lainnya, sehingga bisa membantu pembaca dalam menentukan buku yang relevan dan sesuai.

Pentingnya critical book review bertujuan dalam menambah pengetahuan dan wawasan mengenai suatu bidang keilmuan dan melatih mahasiswa untuk mulai berpikir kritis dan mampu mengeluarkan pendapat atau menilai sebuah buku dengan melakukan kritik buku.

Dengan kritik buku kita bisa banyaknya pendapat yang berbeda dari para ahli sehingga secara tak langsung akan menambah wawasan kita. Keterampilan membuat CBR pada penulis juga dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisisdengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulisyang dianalisis

Dengan kritik buku kita juga bisa menjadi lebih telaten dalam bekerja dan memperhatikan apa yang menjadi kelemahan kita saat menulis sehingga sibuatlah laporan Critical Book Review ini. Pada review buku ini penulis akan mereview beberapa bab buku yang relevan dalam buku yang berjudul Statistik Pendidikan. Buku ini dapat dijadikan referensi bagi guru ataupun calon guru yang ingin maju dan menambah pengetahuan lebih dalam tentang Kewarganegaraan terutama pada judul identitas nasional.

B. Tujuan Penulisan CBR

1) Membantu mahasiswa dalam menguasai konsep di bidang Statistik Pendidikan 2) Meningkatkan cara berfikir kritis dan mengkritis suatu buku

3) Menambah ilmu dan wawasan tentang statistik dan penelitian 4) Menyelesaikan tugas Mata kuliah Statistik Pendidikan

C. Manfaat Penulisan CBR

1) Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Statistik dan Penelitian 2) Mengembangkan cara berfikir kritis dan mengeluarkan pendapat

3) Meningkatkan kemampuan dan kejelian dalam mengomentari buku

(5)

2

4) Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari buku yang dikritisi oleh penulis.

C. Identitas Buku BUKU PERTAMA

1) Judul buku : Statistik Pendidikan

2) Pengarang : Drs. Daitin Tarigan M.Pd dan Syahrial M.Pd 3) Penerbit : UNIMED

4) Tahun terbit : 2023 5) Kota Terbit : Medan 6) ISBN : -

7) Jumlah halaman :188 Halaman

BUKU PEMBANDING

a. Judul : Statistika Pendidikan

b. Penulis : Drs.Sugito,M.Pd. & Drs.NelsonTarigan,M.Si c. Tahun Terbit : 2017

d. Edisi : Revisi tahun 2017 e. Penerbit :Unimed Press f. Kota Terbit :Medan

g. ISBN :978-602-0888-83-5

(6)

3 BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Pada buku utama yaitu Statistik Pendidikan oleh Drs. Daitin Tarigan M.Pd dan Syahrial M.Pd , terdapat 10 BAB dan pada buku Statistik Pendidikan oleh Drs.Sugito,M.Pd. &

Drs.NelsonTarigan,M.Si terdapat 9 BAB. Berikut Ini ringkasan isi kedua buku.

BAB 1 : HAKIKAT STATISTIK DAN STATISTIKA

Pada BAB ini berisi tentang pengertian dan konsesp mengenai statika. Statistik merupakan sejumlah cara atau metode dan aturan tentang pengumpulan, pengolahan atau analisis Penyajian, dan penarikan kesimpulan terhadap data data yang berupa angka angka.

Sedangkan ilmu pengetahuan yang membahas tentang cara atau metode dan aturan tersebut disebut Statistika. Ada beberapa peranan statistik dalam penelitian diantaranya statistik dapat membantu peneliti dalam menentukan sampel sehingga peneliti dapat melakukan penelitian secara efisien namun hasilnya tetap akurat dan dapat dipertanggungjawabkan tingkat ke fali tidak lintasannya. Dan membantu peneliti dalam memaparkan data dalam bentuk angka angka atau grafik.

Sedangkan dalam buku statistika pada buku pembanding Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam dafta rata utabel yang menggambarkan suatu persoalan (Subana dan Moersetyo,2000:11). Statistik pada hakikatnya dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data, ukuran tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan sebagian data dari keseluruhan persoalan, umpamanya persen atau rata-rata. Statistik dapat diartikan untuk menyatakan kumpulan fakta yang umumnya berbentuk angka yang disusun dalam table atau diagram yang menggambarkan suatu persoalan. Sedangkans satistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan (Sudjana,199:3). Peranan statistiK dapat dijabarkan dalam urutan berikut ini:

a. Memecahkan persoalan sehari-hari.

b. Metodologi pemecahan masalah penelitian

c. Alat komunikasi dan informasi tentang fakta-fakta d. Alat evaluasi suatu kegiatan

e. Alat deskripsi,komparasi,korelasi,regre

(7)

4 a. Jenis-jenis statistika :

Ditinjau dari sudut pandang fungsi statistik statistik terbagi dua yaitu deskriptif (deduktif) Dan inferensi sial (Induktif). Jika statistik ditinjau dari sudut pandang berkaitan dengan jenis data atau distribusi data maka statistik dapat dibedakan ke dalam dua jenis yaitu statistik parametrik dan non parametrik.

1. Statistik Descriptive Dan Inferensial

Statistik descriptive diartikan sebagai statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan fenomena fenomena tertentu yang diteliti berdasarkan data yang terkumpul. Statistik descriptive menyajikan data yang telah terkumpul diolah, dalam bentuk tabel, grafik, tendency central, dan variabilitas, agar dapat memberikan gambaran yang teratur, Ringkasan dan jelas mengenai data suatu peristiwa dan keadaannya. Kebalikannya statistik inferensi sial adalah statistik yang tidak hanya terbatas pada penyajian data tetapi lebih jauh dimaksudkan untuk menemukan dan menarik sebuah kesimpulan.

Untuk mempelajari statistik inferensi hal seseorang diperlukan mempelajari statistik descriptive terlebih dahulu.

2. Statistik parametrik dan non parametrik

Statistik parametrik dan non parametrik sama sama termasuk dalam kategori statistik inferensial. Statistik parametrik adalah alat bantu analisa data yang pengoperasiannya lainnya didasarkan pada asumsi asumsi bahwa sampel diambil secara acak atau random, data data yang bersifat homogen atau sama, dan data bersekala interfal atau rasio.

Sebaliknya statistik non parametrik adalah alat bantu analisa data atau teknik statistik yang pengoprasiannya lainnya tidak didasarkan pada asumsi asumsi yang disebutkan di atas.

3. Statistik pendidikan

Statistik pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip prinsip, metode, dan prosedur yang diperlukan dalam pengumpulan data data kuantitatif yang berhubungan dengan pendidikan.

b. Variabel Penelitian

Dalam bahasa linggris "variable" yang berari ubahan, fakor-faktor dan gilt dapat diubah- ubah, sesuatu yang bervariasi, warna-warni, tidak sama, tidak satu jenis.

(8)

5

Dalam khazanah metodologi, paling tidak dikenal 5 (lima) macam variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat, variabel moderator, variabel

intervening, dan variabel kontrol.

BAB II.PENGUMPULAN DATA DAN PENYAJIAN DATA

Bab 2 pada buku utama membahas mengenai pengumpulan data dan penyajian data, sedangkat pada buku pembanding hal tersebut dibahas pada bab 3.

A. Pengumpulan data

merupakan kegiatan mencari data di lapangan. Menurut Sugiyono (2017), ada 4 macam teknik pengumpulan data, Yaitu:

1) Observasi (Pengamatan)

Teknik observasi artinya melakukan pengamatan dan pencatalan secara sistematis mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian.

2) Observasi ini tergolong teknik pengumpulan data yang paling mudah dilakukan dan biasanya juga banyak digunakan untuk statistika survei, misalnya meneliti sikap dan perilaku suatu kelompok masyarakat. Dengan teknik observasi, peneliti biasanya terjun ke lokasi yang bersangkutan untuk memutuskan alat ukur yang tepat untuk digunakan.

3) Kuestioner (Kuesioner/Angket)

Teknik yang kedua adalah kuestioner atau kuesioner yang artinya teknik pengumpulan suatu data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau permyataan kepada orang lain yang berperan sebagai responden agar dapat menjawab pertanyaan dari peneliti.

4) Interview

Teknik ini dilakukan secara tatap muka dan responden yang sedikit atau sedang tidak dapat dilakukan untuk responden yang banyak.

5) Dokumen

C. Penyajian Data 1. Tabel

Langkah-langkah Penyusunan Tabel Distribusifirekuensi Tunggal

 Penyusunan tabel distribusi Frekuensi membutahkan langkah-langkah sebagai berikut.

(9)

6

1. Pengurutan nilai (data) dari yang tertinggi (NT) ke yangterrendah b. (NR) pada kolom I tabel persiapan.

c. Menentukan frekuensi masing-masing nilai dengan bantuan d. jari-jari (tallies, turus) pada kolom II tabelpersiapan.

e. Mengubah jari-jari

f. menjadi angka pada kolom III tabel g. persiapan.

h. d. Merubah tabel persiapan menjadi tabel tabel distribusi frekuensi i. tunggal.

 Langkah-Jangkah Penyusunan Tabel DistribusiFrekuensi Bergolong

Penyusunan tabel distribusi frekuensi bergolong membutuhkan langkah-langkah penentuan sejumlah komponen sebagai berikut.

a. Pengurutan data dari nilai tertinggi (NT) ke nilaiterendah (NR).

b. Rentang Kelas (R) = (NT - NR) + 1. ?

c. Banyak (Jumlah) Kelas Interval (K), dengan menggunakan salah satu dari 3 (tiga) cara:

1) Rumus Sturges, yaitu K = 1 + 3,3 log n. Dimana n = total frekuensi.

2) Menentukan K antara 5 - 20.

3) Grafik Jumlah Kelas Interval.

Pada dasarya tidak terdapat ketentuan tentang jumlah KI antar ganjil atau genap.

Namun jumlah KI yang ganjil dipandang sang. memudahkan pencarian titik tengah.

d. Panjang (Isi) Kelas Interval

2.Gafik/diagram

(10)

7 BAB III UKURAN TENDENDI SENTRAL

Tendensi sentral (ukuran kecenderungan memusat) merupakan salah sat bentuk analisis statistik deskriptif. Dengan tendensi sentral dapat diketahui skor atau milai mana yang menjadi pusat distribusi dan di sekitar skor mana skor-skor lain terletak atau tersebar.

Perhitungan tendensi sentral lazimnya meliputi perhitungan tentang : 1. mean (rata-rata hitung)

- Data mentah

- Data Distributif frekuensi tunggal

Perhitungan dengan cara ini lebih cepat dibandingkan dengan perhitungan min dari data mentah.

- mean data distributif frekuensi majemuk 2. Median

Angka yang terletak ditengah-tengah sebuah distribusi, frekuensi. Rumus : 1/2 X N

3. Modus, adalah skor atau data yang memiliki frekuensi terbanyak atau sering muncul dibandingkan skor skor atau data data lain dari hasil sebuah pengukuran.

Apabila semua skor hasil pengukuran memiliki frekuensi yang sama jelas tidak memiliki modus namun ketika dua skor yang memiliki tingkat frekuensi yang sama maka jawabannya terdapat dua kemungkinan yaitu jika dua Sekor yang memiliki frekuensi tertinggi itu berdampingan maka modusnya adalah hasil penjumlahan dua skor tersebut lalu dibagi dua, jika dua skor yang memiliki frekuensi tertinggi itu tidak berdampingan maka modusnya tidak dapat ditemukan. Dengan kata lain skor skor tersebut tidak memiliki modus.

4. Kuartil

Yaitu skor atau. Dan ukuran tendency central yang membagi sejumlah data yang terkumpul ke dalam empat bagian yang sama yaitu masing masing bagian sebesar 1/4N.

5. Desil

(11)

8

Yaitu skor atau. Ukuran tendency central yang membagi data yang terkumpul ke dalam 10 jarak yang sama besar yaitu 1/10 N, artinya membagi data kedalam 10 jarak yang sama. Desil dilambangkan = D1, D2, D3………D9

6. Persentil

Yaitu skor. Ukuran tendency central yang membagi data yang terkumpul ke dalam 100 jarak yang sama besar, yaitu 1/100 N. Sehingga di sini ditemukan 99 skor. Yang membagi data ke dalam 100 jarak yang sama.

BAB IV UKURAN VARIABILITAS

Variabilitas adalah alat analisis statistik descriptive yang berfungsi mendeskripsikan hasil pengukuran terhadap suatu sampel. Ukuran variabilitas yang lazim digunakan dalam analisis 94 | Statistik Pendidikan statistik deskriptif meliputi: Range, Mean Deviasi, Standar Deviasi, Varian, dan Nilai Standar (Z-Score).

1) Range (R) Range (R) merupakan jarak atau rentang antara nilai tertinggi (Xt) dengan nilai terrendah (Nr). Rumus untuk menghitung range adalah sebagai berikut.

R = (Xt-Xr) + 1

Range=Data tertinggi–Data terendah.

2) Mean Deviasi (MD)

Deviasi (D) adalah penyimpangan atau selisih masingmasing skor dari Mean kelompoknya

3) Standar Deviasi (SD) atau simpangan baku

Standar deviasi (SD) merupakan akar dari jumlah deviasi kuadrat dibagi jumlah (banyaknya) individu dalam sebuah tabel distribusi frekuensi

SD = x2 / N

Pada buku pembanding, Simpangan baku data tunggal : Rumus: 𝑆2= ∑(𝑥 𝑖−𝑥 )2 /𝑛−1 Atau 𝑆2= 𝑛∑𝑥 2i (∑𝑥 𝑖 ) 2 / (n-1) 4) Angka Baku

Angka baku digunakan untuk membandingkan keadaan distribusi gejala. Angka baku merupakan deviasi data dari angka rata-rata. Bilangan yang didapat di namakan z. Rumus : 𝑧𝑖 = 𝑥 𝑖−𝑥 (Sudjana,1989:99).

BAB VIII KORELASI A. Konsep Korelasi

(12)

9

Korelasi (correlation) berarti hubungan dan saling hubungan atau hubungan timbal balik. Korelasi dalam Ilmu Statistik adalah hubungan antar dua variabel (bivariate correlation) dan hubungan antar lebih dari dua variabel (multivariate correlation).

Korelasi atau hubungan tersebut dapat berbentuk hubungan simetris, hubungan sebab akibat (kausal), atau hubungan interaktif (saling mempengaruht).

Uji korelasi disebut dengan teknik korelasi. Teknik korelasi merupakan salah salu jenis statistik inferensial yang lazim digunakan untuk menguji keberadaan hubungan atau pengaruh antara satu gejala (variabel) dengan satu gejala (variabel) yang lain alau antar sejumlah variabel. Upaya pengujian ini muncul diawali dari kemunculan atau perubahan suatu variabel yang dikuti oleh kemunculan atau perubahan variabel yang lain, baik secara beraturan (positif atau negatif) maupun tidak beraturan (tidak jelas, tidak berpola).

Dalam dunia pendidikan dapat diambil satu contoh. Anak yang memiliki motivasi berprestasi sering terlihat senang mengerjakan tugas, rajin belajar, dan dalang ke sekolah lepat waklu. Hal ini sangat mungkin terjadi juga pada siswa-sisa yang lain. Kalau demikian, maka akan muncul sejumlah pertanyaan yang ingin mengungkap tentang keberadaan korelasi atau hubungan antara variabel yang satu (variabel bebas, variabel X, independent variable) dengan variabel yang lain (variabel terikat, variabel l, dependent variable).

Apabila data variabel bebas (variabel X, independent variable) dan data variabel terikat (variabel Y, dependent variable) sama-sama berjenis rasio alau interval, maka teknik korelasi yang digunakan untuk menguji keberadaan hubungan kedua data tersebut adalah korelasi product-moment Pearson (Pearson Product-moment Correlation), termasuk korelasi antar variabel parsial, dan ganda; apabila data kedua variabel tersebut berjenis ordinal, maka teknik korelasi yang digunakan korelasi tata-jenjang (Rank-order Correlation) dan Tetracoric; apabila data kedua variabel tersebul yang satu berjenis rasio atau interval dan yang satu lagi berjenis nominal, maka leknik korelasi yang digunakan adalah korelasi point-biserial (Point-biserial Correlation); dan apabila data kedua variabel tersebut berjenis nominal, maka teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Phi (Phi Correlation). Perhatikan label matrik spesifikasi teknik korelasi sesuai jenis atau level data berikut.

Korelasi (hubungan, alau pengaruh) dapat diartikan bahwa perubahan sutau variabel bebas akan dikuti oleh perubahan satu atau lebih variabel yang lain yang secara leoritis kedua variabel tersebut memiliki keterkaitan. Korelasi dapat berstatus positif (pararel,

(13)

10

searah), negatif (berlawanan arah), atau tidak berpola (nihil). Untuk korelasi positif dapat dicontohkan "kenaikan skor mata pelajaran al-Qur'an Hadits dikuti oleh kenaikan skor mata pelajaran Aqidah Akhlaq, dan begitu sebaliknya. Kenaikan skor Matematika, dikuti oleh kenaikan skor Fisika, dan begitu pula sebaliknya".. Dan masih banyak lagi contoh yang lain. Untuk korelasi negatif dapat dicontohkan "kenaikan skor mata pelajaran al- Qur'an Hadits yang justru dikuti oleh penurunan skor mata pelajaran Agidah Akhlaq, dan begitu sebaliknya. Kenaikan skor Matematika, justru dikuti oleh penurunan skor Fisika, dan begitu pula sebaliknya"

Dan masih banyak lagi contoh yang lain. Untuk korelasi tidak berpola dapat dicontohkan dengan kenaikan skor mata pelajaran al-Qur'an Hadits dan Matematika kadang diikuti oleh kenaikan dan kadang oleh penurunan skor Aqidah Akhlag dan Fisika.

Jadi tidak jelas atau tidak sistematis.

Arah korelasi tersebut ditunjukkan oleh suatu harga yang disebut koelisien korelasi (r). Koefisien korelasi bergerak dari - 1,0 sampai dengan +1,0. Korelasi tertinggi adalah - 1,0 atau +1,0, sedang korelasi terrendah adalah 0. Korelasi disebut positif apabila hasil analisis menunjukkan angka bertanda positif, misalnya I = +0.756; Ixy = +0,234; dan lain- lain. Dan korelasi disebut negatif apabila hasil analisis menunjukkan angka bertanda negatif, misalnya xy = -0.756; Txy = -0,234; dan lam-Hain. Perlu dicermati bahwa tanda plus (+) dan minus (-) di depan indek korelasi adalah bukan tanda aljabar, yang berarti kurang dari atau lebih dari nol (0). Tanda minus (-) menunjukkan adanya korelasi yang berlawanan (tidak pararel, tidak searah) sedangkan tanda plus (+) menunjukkan adanya korelasi yang se arah (pararel, tidak berlawanan).

Namun, pada tataran realitas hampir tidak pernah ditemukan korelasi yang koefisiennya benar-benar sempurna (+1,00 atau - 1,00) atau benar-benar tidak ada korelasi (Nihil, 0). Berikut ini disajikan tabel interpretasi koefisien korelasi.

B. Ragam Teknik Korelasi

Terdapat banyak teknik korelasi yang dapat dipergunakan untuk menguji atau mencari koefisien korelasi antara dua atau lebih variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y).

Di antaranya adalah korelasi product-moment Pearson, korelasi tata jenjang Spearman, korelasi tetracoric, korelasi phi, koefisien kontingensi, korelasi point-biserial, korelasi antar variabel, korelasi parsial, dan korelasi ganda.

1. Korelasi Product-Moment (Fxy)

(14)

11

Teknik korelasi product-moment ditemukan oleh Karl Pearson, sehing-ga sering disebut Product-moment Pearson. Korelasi ini digunakan untuk menganalisis korelasi dua variabel (variabel bebas, X; dan variabel terikat, Y) yang datanya sama- sama berjenis interval atau rasio. Analisa dapat dilakukan dengan menggunakan skor mentah (angka kasar) alau menggunakan deviasi (skor penyimpangan, skor selisih dari Mean). Sehingga rumus yang digunakan dapat berbentuk rumus dengan angka kasar, dan rumus dengan deviasi. Oleh karena itu pada bab ini akan dideskripsikan tentang penggunaan kedua rumus tersebut dan dikuti dengan cara menarik kesimpulan.

2. Korelasi Phi (0)

Korelasi phi merupakan salah satu teknik analisis korelasional yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel X dan variabel Y. Korelasi phi digunakan apabila data variabel X dan data variabel Y sama-sama berjenis nominal (diskrit) dan dikotomis. Artinya data variabel X dan Y hanya dibagi dalam dua kategori, tidak lebih dari dua kategori. Bila lebih dari dua kategori, maka peneliti disarankan untuk menggunakan rumus kai kuadrat (x) atau koefisien kontingensi (KK).

BAB IX REGRESI

Korelassi dan regresi keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi. korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan sebab akibat atau hubungan fungsional. untuk menetapkan kedua variabel mempunyai hubungan kausal atau tidak maka harus didasarkan pada teori atau konsep- konsep tentang dua variabel tersebut.

Hubungan antara panas matahari dengan es yang meleleh, dapat dikatakan sebagai hubungan yang kausal, hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja dosen dapat dikatanhubungan yang fungsional, hubungan antara tinggi badan dengan banyaknya kematian bukan merupakan hubungan kausal maupun fungsional. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh satu variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel tidak bebas. data yang dianalisis dengan regresi merupakan data kuantitatif yang memiliki skala pengukuran minimal interval.

BAB X KOMPARASI

(15)

12 A. Konsep Komparasi

Komparasi (comparation) berarti hubungan perbandingan. Uji komparasi dapat disebut dengan uji beda. Uji komparasi merupakan salah satu alat analisis statistik yang bertujuan untuk membandingkan antara dua kondisi (masalah) yang sedang diteliti, apakah antara keduanya terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak. Apabila data yang dianalisis berskala (berjenis) interval/rasio, maka alat analisis yang tepat adalah t- Test (Uji T). Namun apabila data yang danalisis berskala (berjenis) nominal, maka alat analisis komparasi yang tepat adalah Kai Kuadrat (Chi Square). Selain kedua jenis alat analisis uji komparasi di alas, sebenarnya mash ada satu lagi yaitu Analisis Varian (Anava). Alat uji komparasi Anava ini lazim digunakan apabila sampel penelitian lebih dari dua kelompok.

Namun demikian, apabila dikehendaki Anava juga dapat digunakan untuk menganalisis komparasi data yang berasal dari dua kelompok saja. Terdapat dua model komparasi yaitu komparasi antara dua sampel dan kmparasi antara lebih dari dua sampel.

selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelast dan sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan sempel independen. sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lainnya.

Sampel berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen. desain penelitian eksperimen memiliki unsur utara dalam membandingkan nilai pre test dan nilai post test serta membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

B. Uji Dua Pihak

Rumusan hipotesis nol dan hipotesis alternatif pada uji dua pihak berbunyi:

Ho: Tidak terdapat perbedaan kemampuan gerak dasar antara siswa SMA dan siswa SMP.

Ha: Terdapat perbedaan kemampuan gerak dasar antara siswa SMA dan siswa SMP.

Uji Pihak Kiri

Rumusan hipotesis nol dan hipotesis alternatif pada uji pihak kiri berbunyi:

Ho : Kemampuan gerak dasar siswa SMA yang masuk pagi hari lebih besar atau sama dengan yang masuk sore hari.

Ha: Kemampuan gerak dasar siswa SMA yang masuk pagi hari lebih rendah dari yang masuk sore hari. Atau dalam bentuk statistik sebagai berikut:

Ho: 112H2 Ha: 11 < 12

(16)

13 1. Uji Pihak Kanan

Rumusan hipotesis nol dan hipotesis alternatif pada uji pihak kiri berbunyi:

Ho : Kemampuan gerak dasar siswa SMA lebih kecil atau sama dengan siswa SMP.

Ha : Kemampuan gerak dasar siswa SMA lebih besar dari siswa SMP.

C. UjiT (t-Test) Dua Sampel

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, t-Test digunakan untuk melakukan uji komparasi antara dua kondisi (masalah) dengan catatan datanya berskala interval/rasio.

D. UjiT (t-Test) Satu Sampel Bebas

Terdapat penelitian dimana data dalam masalah itu berskala interval atau ratio dari sampel bebas, atau dari dua kelompok sampel yang berbeda. Seorang peneliti ingin mengetahui kemampuan berbahasa inggris antara mahasiswa lulusan IPA dengan mahasiswa lulusan IPS. Untuk itu diperlukan rumus t-test dan prosedur konsultasi tabel

(17)

14

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

Dalam analisis buku pada bab ini akan membahas menganai pembahasan materi dari buku Statistika Pendidikan Seni Rupa,yang tertera dibawah ini:

1. Pembahasan BAB I tentang pendahuluan Dalam bab ini membahas mengenai kajian Pengertian statistik dan statistika, peranan statistik. Kajian jenis-jenis statistik dimana terbagi dua yaitu: statistik deskriptif (statistikdeduktif) dan statistik induktif (statistikinferensial, statistik probabilitas).

2. Pembahasan BAB II pada buku utama membahas pengumpulan data dan penyajian data, sedangkan pada buku pembanding tentang skala pengukuran. Dalam bab ini membahas mengenai kajian pengumpulan data dan penyajian data, skala likert, kajian skala Guttman, kajian skala semantict differensial, kajian ratingscale, dan skalaThurstone

3. Pembahasan BAB III buku utama ukuran tendensi sentral, pada buku pembanding tentang Data Dalam bab ini membahas mengenai kajian Pengertian data, kajian jenis data yang terbagi dua yaitu : data dikotomi dan data kontinum, dan kajian penyajian data (tabel,diagram,histogram, poligon frekuensi, dan ogive).

4. Pembahasan BAB IV tentang keadaan kelompok (ukuran gejala pusat) Dalam bab ini membahas mengenai kajian rata-rata hitung (Mean), kajian Mode (Mode/Modus), kajian Median (Me), kajian ukuran simpangan (range, standar deviasi/ simpangan baku).

5. Pembahasan BABV tentang Uji Persyaratan Dalam bab ini membahas mengenai kajian uji kenormalan (uji normalitas), kajian uji homo genitas bartlett, dan kajian uji linieritas.

6. Pembahasan BAB VI tentangan alisis regresi sederhana (tunggal) Dalam bab ini membahas mengenai kajian persyaratan analisis regresi, kajian guna ujiregresi tunggal, kajian analisis regresi tunggal (regresi sederhana) yang terbagi menjad ianalisis regresi tunggal metode tangan bebas,dan analisis regresi metode kuadrat terkecil.

(18)

15

7. Pembahasan BAB VII tentangan alisis regresi ganda Dalam bab ini membahas mengenai kajian rumus persamaan regresi ganda dan kajian rumus nilai persamaan untuk regresi ganda degan dua variabel bebas.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku 1) Dilihat dari aspek tampilan buku

Kedua Buku yang di review penulis sama-sama memiliki tampilan buku yang cukup bagus dan relevan dengan judulnya, menggunakan warna yang bagus dan enak dilihat sehingga menarik minat pembaca dari segi tampilan buku.

Pada buku Utama oleh Drs. Daitin dan Syahrial, tampilan buku lebih menarik karena isinya dilengkapi dengan, dan lembaran buku ini juga memiliki warna hitam, tampilan isinya juga polos, namun dilengkapi grafik dan tabel yang membantu pembaca dalam memahami isi bacaan. Kelebihan buku ini, memiliki ukuran dan berat yang kecil dan ringat untuk dibawa-bawa.

Sedangkan buku pembanding sama-sama memiliki sampul yang bagus dan relevan dengan isi, reviewnya hampir sama dengan buku utama.

2) Dari aspek layout dan tata letak serta tata tulis dan penggunaan font

Kelebihannya, Dari hasil buku yang direview menggunakan layout, tata letak paragraf, dan font yang rapi, keterangan buku dan tata letak menggunakan pemenggalan kata yang baik sehingga spasi di setiap kata tepat atau tidak telalu jauh jaraknya serta menggunakan justyfi sehingga terlihat rapi dan enak untuk dilihat, menggunakan font yang bagus dan enak dibaca. Susunan paragrafnya juga rapi sehingga jika pembaca kehilangan kalimat yang sedang dibaca, pembaca bisa dengan mudah melihatnya kembali.

Kekurangannya, pada buku kedua yaitu ukuran huruf lumayan kecil, dan spasinya juga sedikit. Untuk font tulisan penulis lebih menyarankan pada buku pertama.

3) Dari aspek isi buku

Dalam penggunaan bahasa pada buku yang membahas Statistik Pendidikan ini menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami pembaca. Isi bukunya rapi dan padat. Setap BAB-nya juga berisi materi yang sangat bermanfaat. Buku ini merangkum semua materi statistik dengan baik, sehingga sangat cocok dijadikan

(19)

16

referensi bacaan tentang statistika. Isi dari buku utama lebih lengkap dan rinci dibandingkan buku pembanding.

Kekurangannya, pada isi buku utama, banyak materi dan bacaan yang sama persis dengan isi buku e-book statistik yang ada di Internet. Sehingga terdapat beberapa materi terlihat tidak di parafrase dari referensinya.

Sedangkan pada buku pembanding Dilihat dari segi isi materi pada buku Statistik Pendidikan ini materi yang ada dalam buku dijelaskan secara runtut dan tidak memberikan kebingungan bagi pembacanya. Materi yang dibahas dalam buku begitu singkat dan padat dan sudah mencakup materimateri penting pada pembelajaran statistik. Namun, dibalik kelebihannya terdapat kekurangan buku ini full text dan tidak berisi gambar atau warna tertentu sehingga pembaca akan cepat bosan membacanya jika waktu yang cukup lama.

(20)

17

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Statistik merupakan sejumlah cara atau metode dan aturan tentang pengumpulan, pengolahan atau analisis Penyajian, dan penarikan kesimpulan terhadap data data yang berupa angka angka. Sedangkan ilmu pengetahuan yang membahas tentang cara atau metode dan aturan tersebut disebut Statistika. Jenis-jenisStatistik yaitu : Statistik Deskriptif (Statistik Deduktif), umumnya disajikan dalam bentuktabel, diagram, histogram, poligon frekuensi, ogive, ukuran gejala pusat/rata-rata hitung (mean ,modus, median), ukuran simpangan/simpangan baku (range, standardeviasi ,variance), angka baku, kurva normal ,regresi, korelasi, komparasi dan Statistik Induktif (statistic inferensial, statistic probabilitas) Statistik induktif meliputi statistic parametric dan nonparametrik. Pada buku pembanding, skala likert, kajian skala Guttman, kajian skala semantict differensial, kajian ratingscale, dan skalaThurstone.

Penyajian data statistic deskriptif (statistic deduktif) dapat dilakukan dengan menggunakan : Tabel , Diagram , Histogram, Poligon, Frekuensi , Ogive (Ozaiv).ukuran tendensi sentral terbagi menjadi : mead, median, modus, quartil,desi,presentil. Konsep pengujjian hipotesis, Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah kita menerima atau menolak suatu hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesa, keputusan yang dibuat itu mengandung ketidakpastian, artinya keputusan itu bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Korelasi atau saling berhubungan, dalam statistika, hubungan anatara dua variabel dan hubungan antar lebih dua variabel, termasuk hubungan simetrid, sebab akibat, interaktif atau saling mempengaruhi.

B. Saran

Dalam buku yang telah dikritik ini, penulis berharap agar kajian materi dalam sebuahbuku yang akan diterbitkan nanntinya agar semakin luas dan berkembang. Dan pada penyusunan tata letak dalam susunan buku agar lebih diperhatikan kembali.

(21)

18

DAFTAR PUSTAKA

Daitin dan Syahrial. 2023. Statistik Pendidikan. Medan: UNIMED Sugito & Nelson Tarigan. 2017. Statistik Pendidikan. Medan : UNIMED

Referensi

Dokumen terkait

Judul Penelitian Status Peneliti Tahun Sumber Dana Jumlah Dana juta rupiah 1 Novel Device of Jaggery Production, Rancang Bangun Piranti Pemasakan Gula Merah Sistem Terkontrol