• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter 9 Revenue - accounting theory

N/A
N/A
Salsabila Balqis

Academic year: 2023

Membagikan "Chapter 9 Revenue - accounting theory"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

REVENUE

KELOMPOK 7

Giggling Platypus Co

(2)

Giggling Platypus Co

Meet the Team

Rendy Hasan Dhafin

120110210097 120110210059

120110210097

(3)

Revenue

Definisi Menurut IAS 18/AASB 118,

Pendapatan adalah arus masuk bruto yang memberikan manfaat ekonomi selama suatu periode yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal suatu entitas dan ketika arus masuk tersebut akan mengakibatkan peningkatan ekuitas.

Definisi Menurut IASB Framework, revenue adalah part dari income.

Income dapat diartikan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang menyebabkan peningkatan ekuitas.

Giggling Platypus Co

Definisi Menurut FASB,

Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan aset lainnya dari suatu entitas atau penyelesaian

kewajiban perusahaan (atau kedua-duanya) selama periode dari pengiriman atau produksi barang, pemberian

jasa, atau aktivitas operasi besar entitas yang merupakan bagian dari pendapatan.

(4)

Giggling Platypus Co

Behavioural of Revenue

Menurut para ahli

Paton dan Littleton: Pendapatan menunjukan pencapaian bruto atau kinerja bruto entitas, sedangkan beban merepresentasikan usaha perusahaan untuk mendapatkan pendapatan.

Bedford: Aktivitas operasi bisnis entitas akan menghasilkan profit.

Proses memperoleh pendapatan:

(5)

Giggling Platypus Co

Behavioural of Revenue

Revenue = Output dari usaha

Expense = Usaha untuk mendapatkan revenue Profit = Revenue - Expense

Myers: Pendapatan dan profit berhubungan dengan keputusan atau kejadian kritis tertentu yang dibuat oleh manajer.

Pengakuan pendapatan diatur dalam PSAK 72 dan pengakuannya

tergantung pada jenis usaha, dan critical event.

(6)

Revenue Recognition

Giggling Platypus Co

Selama abad ke-19, income (profit) bagi entitas bisnis ditentukan berdasarkan konsep peningkatan dalam kekayaan bersih. Chatfield menyampaikan hal tersebut dilakukan melalui kebijakan akuntansi penggantian atau dengan penilaian aset secara periodik.

Konsep ini berubah pada tahun 1930-an karena penilaian aset yang berlebihan, seperti pada bencana ekonomi, depresi besar pada tahun 1930-an dan kemudian diubah menjadi konsep bahwa income harus terealisasikan.

Historical Perspective

(7)

Giggling Platypus Co

Criteria for Revenue Recognition

Keterukuran nilai aset

Adanya suatu transaksi

Penyelesaian substansial dari proses penghasilan

Tiga Kriteria untuk memastikan pendapatan atau keuntungan harus diakui:

Menurut FASB

Menurut Paton dan Littleton Menurut Coombes dan Martin

(8)

Giggling Platypus Co

Revenue measurement

Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomis di masa depan yang terkait dengan item tersebut akan dialirkan ke atau dari entitas

Item tersebut memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan reliabilitas

Penjualan barang Pemberian jasa

Bunga, royalti, dan dividen

Terdapat 2 kriteria untuk pengakuan pendapatan:

IAS 18/AASB 118 Revenue

Pendapatan harus diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau imbalan yang diterima atau piutang, dibagi menjadi beberapa jenis pendapatan:

(9)

Giggling Platypus Co

Sale of goods

Keterukuran nilai aset Adanya transaksi

Penyelesaian substansial dari proses perolehan

Dari perspektif teoritis, titik penjualan paling memenuhi tiga kriteria pengakuan umum, yaitu:

Oleh karena itu, titik penjualan dan proses perolehan dipilih sebagai waktu yang paling tepat untuk mengukur dan mencatat pendapatan

Titik penjualan adalah ketika produk dikirimkan atau jasa diberikan, atau ketika hak milik berpindah ke pelanggan

(10)

Giggling Platypus Co

Exceptions to Sales Basis

Pendapatan diakui selama produksi Pendapatan diakui pada akhir produksi

Pendapatan diakui pada saat kas diterima setelah penjualan dilakukan Ada tiga pengecualian yang diterima dari prinsip pengakuan penjualan, yaitu:

Pengecualian terhadap peraturan umum yang berkaitan dengan dasar penjualan dapat atau harus digunakan hanya dalam kondisi tertentu, sebagaimana dijelaskan pada slide selanjutnya

(11)

Giggling Platypus Co

During production

Pengakuan pendapatan selama produksi digunakan untuk kontrak konstruksi jangka panjang. Dalam hal ini, pendapatan diakui secara bertahap sesuai dengan kemajuan pekerjaan. Metode yang umum digunakan untuk pengakuan pendapatan selama produksi adalah metode persentase penyelesaian.

End of production

Pengakuan pendapatan pada akhir produksi digunakan jika produksi merupakan peristiwa penting dan penjualan berikutnya hanyalah transaksi rutin.

Cash received after sale

Pengakuan pendapatan pada saat kas diterima setelah penjualan dilakukan digunakan jika penerimaan kas merupakan peristiwa penting. Dalam hal ini, pendapatan diakui saat kas diterima.

(12)

Giggling Platypus Co

Rendering of services

hak yang dapat dipaksakan dari masing-masing pihak mengenai layanan yang tidak diberikan dan diterima oleh para pihak;

imbalan yang akan dipertukarkan; Dan cara dan syarat penyelesaiannya.

IAS 18/AASB 18 paragraf 20 mensyaratkan bahwa pendapatan yang terkait dengan pemberian jasa harus diakui dengan mengacu pada tahap penyelesaian transaksi pada tanggal pelaporan. Dengan demikian, pendapatan harus diakui pada periode jasa diberikan.

Paragraf 23 menyatakan bahwa suatu entitas secara umum mampu membuat estimasi yang andal, sehingga memungkinkan pengakuan pendapatan, jika entitas tersebut telah menyepakati hal-hal berikut dengan pihak lain:

(13)

Giggling Platypus Co

Interest, Royalties, and Dividends

keteraturan, transaksi dan

penyelesaian substansial.

Bunga, royalti dan dividen dapat diakui pada saat diterima, jika memenuhi ketiga kriteria umum pengakuan

Namun, untuk beberapa item, berlalunya waktu menandakan pendapatan telah diperoleh. Dalam hal ini, pendapatan yang masih harus dibayar dicatat, meskipun tidak ada transaksi eksternal.

(14)

Developments in

Revenue Recognition and Measurement

Entitas pelaporan harus mengakui pendapatan pada periode akuntansi dimana mereka timbul dan mengukurnya dengan nilai wajar pada tanggal mereka timbul jika keterjadian dan pengukurannya dapat ditentukan secara andal Entitas pelaporan harus mengukur pendapatan yang timbul dari kenaikan aset atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya) pada nilai wajar atas kenaikan atau penurunan tersebut.

Prinsip Dasar Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan FASB dan IASB :

Poin Penting :

Pendapatan diakui ketika terjadi atau timbul dan ditekankan pada aspek waktu, bukan terealisasinya pendapatan Pendapatan terjadi dari kenaikan aset atau penurunan kewajiban

Pengakuan dan pengukuran pendapatan menggambarkan Fair Value Pengukuran harus dapat diandalkan

(15)

01

Kriteria Pengakuan Pendapatan

IASB sementara menyetujui dua kriteria berikut :

Pengukuran : Aset atau liabilitas diukur dengan sifat- sifat atau atribut yang relevan dan Kenaikan aset atau Penurunan liabilitas dapat diukur dengan reliabilitas yang andal

01

Elemen : Terjadinya kenaikan aset atau Penurutan liabilitas yang meningkatkan Ekuitas tanpa melibatkan investasi pemilik

02

(16)

01

Fair Value Measurement

Definisi pendapatan yang diadopsi IASB adalah bahwa pendapatan dapat

mencakup hasil dari perubahan nilai aset. Beberapa standar IASB mengharuskan

keuntungan dan kerugian (gain and losses) yang timbul dari pengukuran kembali aset

dimasukkan dalam operating income atau dalam comprehensive income merskipun

telah terealisasi atau belum terealisasi. Sebagai akibatnya, penyusun standar perlu

memperhatikan bagaimana penyajian terbaik atas informasi ini dalam laporan

keuangan

(17)

01

Financial Statement Presentation

IASB dan FASB melakukan proyek kerja terkait penyajian laporan keuangan, termasuk pengakuan pendapatan dan bagaimana pendapatan dilaporkan di laporan keuangan.

A, Laporan pendapatan yang mencakup semua aspek

B. Realisasi bukan merupakan satu-satunya dasar pengakuan

C. Pengungkapan yang terpisah mengenai kinerja dan pengukuran

(18)

Issues For Auditors

Transaksi atau Kejadian yang mendasari pencatatan pendapatan belum terjadi atau tidak dikenakan terhadap entitas

Jumlah pendapatan tidak dicatat dengan tepat

Pendapatan untuk periode tersebut terkait atas transaksi untuk periode akuntansi yang akan datang

Risiko penyajian pendapatan yang terlalu besar (Overstatement)

(19)

Issues For Auditors

Revenue overstated didorong oleh upaya manajer untuk mengelabui pengguna laporan

keuangan. Kemungkinan ini bisa terjadi saat kompensasi manajer didasarkan pada bonus terkait dengan revenue yang ditargetkan.

Auditor perlu sensitif terhadap risiko-risiko yang bisa terjadi, klien yang kemungkinan akan

dievaluasi pada pertumbuhan revenue dan harus mengumpulkan bukti langsung untuk

mendukung pendapat mereka bahwa revenue tidak salah saji.

(20)

Giggling Platypus Co

THANK YOU <3

Referensi

Dokumen terkait