Fertilisasi Cleavageblastula Gastrula Organogenesis Fusi pronuclei
haploid (Amfimiksi) menjadi nukleus
zigot diploid Terjadi aktivasi
telur
Cleavage: Stadium pembelahan sel yang cepat tanpa terjadi peningkatan
massa sel Blastula : terjadi sesudah cleavage,
terbentuk rongga blastocoel Sel disebut
blastomer
Stadium perkembangan
sel terjadi pergerakan dan
lokalisasi sel menjadi 3 lapisan lembaga
Diferensiasi jaringan dari lapisan lembaga dan penyusunan sel menjadi organ
Variasi dalam :
Jumlah pembelahan Variasi dalam :
Pola dan waktu Variasi dalam struktur sistem
Mengapa mempelajari pola pembelahan “cleavage”?
• Pola pembelahan Cleavage penting untuk dapat memahami stadium pembelahan selanjutnya
• Modifikasi pola pembelahandapat mempengaruhi perkembangan embrio selanjutnya
• Beberapa jenis sel telur memiliki informasi (protein dan atau mRNA) di dalam
sitoplasmanya yang terbagi secara asimetris sebelum dan atau sesudah “cleavage” mulai
• Informasi sitoplasmik maternal sangat penting untuk determinasi nasib sel
Cleavage
• Fungsi Cleavage:
– Memulai proses pembentukan organisma multiselular
• PEMBELAHAN dipengaruhi:
– posisi & banyaknya yolk
• Jenis (tipe telur)
• Arah bidang pembelahan
– siklus protein dalam sitoplasma &
– faktor-faktor lain dalam sitoplasma (distribusi faktor-faktor tertentu) – nukleus
Xenopus cleavage
• SITOKINESIS
• KARYOKINESIS:
– benang-benang kumparan (aparatus mitotik) :
protein tubulin A-B ( dinamis :
polimerisasi dan
depolimerisasi saat
mitosis )
A. Inti materi genetik
• Enukleasi pada oosit transplantasi nukleus dari sel-sel lain (sel blastula, sel epitel usus dll) dirangsang membelah embrio normal (Briggs& King 1954-1956; gurdo 1968)
eksperimen Spemann (1928) pada Triturus Cloning yang dilakukan saat ini misalnya Dolly, cloning manusia
B. Sitoplasma
protein-protein tertentu pada plasma sel telur
Birth of a cloned cat
(Shin et al., Nature, 2002)
The first cloned dogs Nature 436, 2005
Unlike other mammals, dogs ovulate at first meiotic prophase, and their oocytes mature for 2 to 3 days in the oviduct’s distal regions.
↓
Transferred into domestic cats
↓
Birth of African wild cats
Birth of a cloned African wild cat using domestic cat oocytes and recipient females.
Domestic cat oocytes African wild cat fibroblasts+
Genetic Experiment showing Orientation of Cleavage Furrow is controlled by egg cytoplasm (=maternal information), not the zygote’s genome. [Browder Fig. 5.29]
Cleavage
• Kekhasan mitosis
• Sintesis mRNA tidak ada atau << (kecuali mamalia)
• Pembelahan rasio sitoplasma /nukleus – Bulu babi :
• Awal pembelahan: vol. nukleus/vol sitoplasma = 1/550
• Akhir pembelahan (blastula): vol. nukleus/vol sitoplasma = 1/6
• bentuk dan volume tetap (kecuali blastula: + blastosoel)
• Perubahan komposisi kimiawi (sitoplasma) terbatas
• belum ada perubahan topografi dari sitoplasma yang nyata
• Tipe pembelahan tipe telur penyebaran yolk
Two bursts of protein synthesis occur after fertilization in Sea Urchin
Pembelahan sel pada saat Cleavage : cepat lebih cepat dari pembelahan sel pada stadium pembelahan berikutnya
dan sel somatik pada hewan dewasa
SIKLUS SEL DEWASA 1 SIKLUS SIKLUS BERIKUTNYA
M G1 S M G1 S G2 M
G2
SIKLUS SEL EMBRIO SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS BERIKUTNYA
G2 G2 G2
S M S M S M
FERTILISASI
PERBEDAAN PEMBELAHAN SEL DEWASA DENGAN SEL EMBRIO
PembelahanPola Posisi Yolk Simetri
Pembelahan Contoh Hewan HOLOBLASTIK
• Ekual
•Tidak ekual
Isolesital (Oligolesital)
Radial Amphioxus, Echinodermata Spiral Moluska, Annelida Bilateral Ascidia
Rotasional Mamalia Mesolecital Radial bilateral Amfibia
MEROBLASTIK (parsial)
Telolesital Diskoidal Ikan, reptil, aves, monotremata
Sentrolesital Superfisial Arthropoda (serangga)
Kandungan yolk bervariasi
Isolesital: yolk tersebar merata (Echinodermata,
Chordata, Amphioxus) (Molusca)
(Mammalia)
Mesolesithal : yolk cukup banyak, tidak tersebar merata
(Amphibia)
Telolecital : yolk banyak, tidak tersebar merata
(Reptilia, burung)
(ikan)
Sentrolesital: yolk tidak terlalu banyak atau banyak, berada di pusat (kebanyakan insekta)
Penyebaran yolk tidak merata: Kutub vegetal memiliki lebih banyak yolk, kutub anima mengandung lebih sedikit yolk
Isolecithal Radial cleavage Spiral cleavage Bilateral cleavage Rotational cleavage Mesolesithal
Radial cleavage Telolecithal
Discoidal cleavage
Holoblastic = complete cleavage melalui semua bagian sel telur
Kandungan Yolk mempengaruhi pola cleavage
Cleavage diawali pada bagian kutub animal
Cleavage dapat dihambat oleh yolk, sel-sel di kutub vegetal berukuran lebih besar
Meroblastic = Incomplete cleavage
Blastulasi
• Proses yang terjadi sesudah cleavage selesai
• Menghasilkan blastula multisel
• Sel pembangun blastula disebut: blastomer
• Terbentuk rongga yang disebut blastosoel
• Blastula :
– Coeloblastula (+diskoblastula)
– Stereoblastula (pada pembelahan spiral): moluska (kecuali cephalopoda), anelida, turbelaria
Tipe Blastula
Coeloblastula dibentuk telur isolesital yang mengalami cleavage radial
Stereoblastula
dibentuk dari cleavage spiral
Discoblastula terjadi pada cleavage meroblastic
Periblastula dibentuk dari telur
centrolecithal
Blastula katak
Human blastula
Aves kuno Aves modern
blastocoel
Mamalia
• Berlangsungnya – lambat:
– 12-24 jam per pembelahan – 10 menit hewan lain – intrauterus
– iregular, rotasional
– pemampatan (compaction) > 8 sel
• awal pemisahan ICM & trofoblas awal diferensiasi
• Peran protein permukaan : E-cadherin (glikoprotein morulin)
• Membran ikatan antar sel; perubahan sitoskelet ; pada cell junction
• Random polar polarisasi
30hr
3 days
4.5-5
days 6
days 48hr
days 4
• Compaction :
(dihambat : oleh tunicamycin menghambat glikosilasi protein)
– prematur : oleh protein kinase C (mengubah lokasi E-cadherin)
– reorganisasi sitoskelet : mikrovilli dari :
• Aktin mikrofilamen di permukaan sel yang berdekatan
• Mikrovilli berkontraksi pendek sel jadi pipih (bakal trofoblas)
KOMPAKSI PADA MORULA
• Menyebar terlokalisasi di tempat tertentu „tight junction“ di trofoblas pada stadium blastula
• Di dalam : gap junction
Prevention of compaction by antiserum directed against the cell-surface adhesion
Pembentukan blastula/blastosul (umum) mitosis, sintesis tak ada gap Blastula:
16-64 morula Amfibia : 64-128 sel
Blastomer
1. Sekresi protein ke blastosul
Cairan kental (~ syrup) Na+ke luar
Absorpsi H2O (osmosis)& tekanan ke dinding Blastula mengembang
Tekanan ke luar (// sumbu memanjang ke luar)
2. Adhesi diferensial & adhesi ke selaput hialin ! untuk ekspansi (critical)
berekspansi blastosul >>
Pembentukan blastula Pada mamalia:
A. ICM & trofoblas
Gen maternal on Gen paternal on b. lokalisasi blastomer
– Luar : trofoblas – Dalam : ICM – Tukar terbalik