192| Universitas Multi Data Palembang
ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RETURN SAHAM
Abdullah Krisna1*), Sri Megawati Elizabeth2
1,2Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Multi Data Palembang
1[email protected], 2[email protected]
Kata kunci:
Earning Per Share (EPS);
Return On Assets (ROA); return saham
Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of earnings per share (EPS) and return on investment (ROA) on stock returns of coal companies in the Indonesian stock market. An example is a coal company listed on the Indonesian stock exchange. The research method used in this study is a quantitative method. The sample is determined using the appropriate sampling method. Secondary data used as data and analysis methods using classic hypothesis testing, multiple regression equations, T test, F test and the coefficient of determination. Thus, the study of earnings per share (EPS) shows that earnings per share (EPS) partially affect stock returns, while return on equity (ROA) has no effect on stock returns. Earning per share (EPS) and return on equity (ROA) simultaneously affect shareholder returns for coal companies.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh earning per share (EPS) dan return on investment (ROA) terhadap return saham perusahaan batubara di pasar saham Indonesia. Contohnya adalah perusahaan batu bara yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sampel ditentukan dengan menggunakan metode sampling yang sesuai. Data sekunder yang digunakan sebagai data dan metode analisis menggunakan uji hipotesis klasik, persamaan regresi berganda, uji T, uji F dan koefisien determinasi. Dengan demikian, kajian laba per saham (EPS) menunjukkan bahwa laba per saham (EPS) secara parsial berpengaruh terhadap return saham, sedangkan return on equity (ROA) tidak berpengaruh terhadap return saham. Earning per share (EPS) dan return on equity (ROA) secara simultan mempengaruhi return pemegang saham untuk perusahaan batubara.
Krisna & Elizabeth (2023). Pengaruh Earning Per Share dan Return On Assets terhadap Return Saham. MDP Student Conference 2023.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti saat ini peran pasar modal sangat penting bagi suatu negara dimana pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian suatu negara karena melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana untuk melakukan kegiatan perekonomiannya. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual saham kepada investor. Selain itu dengan terjadinya globalisasi peluang usaha semakin terbuka lebar dan tingkat persainganpun semakin tinggi. Persaingan ini menuntut agar perusahaan dapat terus meningkatkan kinerja perusahaannya agar tetap bertahan didalam persaingan tersebut.
Dalam berinvestasi investor memiliki resiko yang relatif besar dibandingkan dengan melakukan penyimpanan pada perbankan. Oleh karena itu, biasanya investor mengharapkan return yang lebih besar dari tingkat bunga simpanan di bank. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa
return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang.Return realisasi adalah return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan.
Menyediakan modal dan bagi mereka yang membutuhkannya, memperdagangkan surat berharga yang biasanya memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Seperti obligasi dan reksa dana. Tempat berdagang surat berharga diindonesia saat krisis ekonomi, meskipun produk konsumen khususnya makanan dan minuman tetap dibutuhkan dan akan menggunakan pasar modal sebagai sumber pemodalnya [1]
Saham adalah salah satu sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek, dan saham juga menunjukkan partisipasi pribadi atau badan hukum dalam perusahaan saham gabungan atau perusahaan saham gabungan.
[2]. Dengan menginvestasikan uang atau modal dalamInvestor mendapatkan keuntungan dari investasi saham, terutama dalam bentuk pengembalian pasar saham. Laba merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan penghargaan atas keberanian investor dalam mengambil risiko dalam investasinya.[3].
Didapatkan data dari sumber [4],Indeks pertambangan mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar 12,83 persen. Faktor penyebab pertumbuhan negatif indeks industri. penurunan aktivitas indeks di sektor pertambangan tidak lepas dari penurunan harga batu bara sepanjang 2019. pasar dunia. Di sisi lain, analisis Rahmat Fitriyanto Artha Sekuritas Nugroho memperkirakan emiten batu bara menambah volatilitas indeks pertambangan, karena harga batu bara turun tajam pada 2019, menekan harga jual tambang dan margin keuntungan. , yang mempengaruhi return saham.
Dalam [5] berpendapat bahwa laba per saham merupakan salah satu bentuk keuntungan bagi investor atas setiap saham yang dimilikinya. Earning Per Share merupakan bentuk pengembalian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai Earning Per Share maka semakin besar imbal hasil yang diterima investor dan sebaliknya semakin rendah Earning Per Share maka semakin kecil imbal hasil yang diterima investor.
Return on assets (ROA) yaitu rasio yang menunjukkan berapa banyak aset membentuk laba bersih[6].
Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Semakin tinggi Return On Asset berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya, semakin rendah Return On Asset berarti semakin rendah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
Return saham yaitu keuntungan/tingkat pengembalian yang diperoleh oleh perusahaan, individu, dan lembaga selama periode waktu tertentu sehingga untuk memutuskan investasi yang akan dilakukan [7].
Dalam [8], konsekuensi penelitiannya memperlihatkan bahwa laba per saham (EPS) empunyai pengaruh negatif pada return saham. Menurut analisis yang dikerjakan [9], melihatkan(EPS) memiliki dampak positif yang besar terhadap return saham.
Hasil analisis yang kerjakan oleh [10] menunjukan ROA berpengaruh positif signifikan untuk return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan [11] ROA tidak berpengaruh signifikan untuk return saham. Berdasarkan permasalahan yang telah ditentukan dan telah diuraikan sebelumya, maka kerangka pikir penelitian ini adalah seperti di Gambar 1.
194 | Universitas Multi Data Palembang
Gambar 1. Kerangka Pikiran Hipotesis
H1 : Pengaruh Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Sub Sektor Batubara Yang terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021
H2 : Pengaruh Return On Assets Terhadap Return Saham Perusahaan ub Sektor Batubara Yang terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021
METODE
Menurut [12] Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian berdasarkan filosofi positivis yang digunakan untuk mempelajari populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan alat penelitian dan analisis data statistik untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada gambaran kuantitatif tentang hubungan antara variabel Earnings Per Share (EPS) dan Return on Assets (ROA) di pasar saham.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh earning per share (EPS) dan return on assets (ROA) terhadap return saham batubara Indonesia tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Penelitian menggunakan populasi sebanyak 26 perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sampel penelitian ini menggunakan perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017 hingga 2021.
Dalam penelitian ini, 23 subjek dimasukkan dalam kriteria pengambilan sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode target sampling. Data survei jenis ini mencakup pelaporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan di subsektor batubara periode 2017-2021 di Bursa Efek Indonesia.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Data yang digunakan adalah laporan tahunan perusahaan batubara yang tercatat di BEI dari tahun 2017 hingga 2021. Pengelolaan data menggunakan pengujian hipotesis tradisional, persamaan regresi berganda, uji-t, uji-F, dan koefisien determinasi.
HASILDANPEMBAHASAN Tabel 1. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik Keterangan Hasil
Normalitas Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d
Multikorelasi Toleran dan VIF 0,962, 0,962 dan 1,039, 1,039 Autokorelasi Durbin-watson 2,206
Heterokedastisitas Sig 0,189 dan 0,445
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan Asymp.Sig. adalah 0,200. Karena hasil tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam model berdistribusi normal atau memenuhi syarat normalitas. Toleransi menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai lebih besar dari 0,10. Artinya tidak terjadi multikolinearitas. Hasil perhitungan nilai VIF menunjukkan hal yang sama. Artinya, tidak ada variabel bebas yang nilainya kurang dari danlt. 10.00. Oleh karena itu, dari model regresi independen, dari gejala multikolinearitas diperoleh skor Durbin-Watson sebesar 2,206. Ini berarti skor DW antara 1 dan 3. Oleh karena itu dapat dilihat bahwa model regresi tidak memiliki autokorelasi, dari perhitungan di atas nilai Sig X1 dan X2 adalah 0,189 dan 0, 5, sehingga dapat dibuktikan bahwa model tidak terdapat heteroskedastisitas regresi dikarenakan nilai dari Sig > 0,05
Tabel 2. Regresi Linear Berganda Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,426 3,103 0,460 0,647
EPS 1,052 0,522 0,252 2,014 0,049
ROA 5,624 4,233 0,167 1,329 0,189
1,426 1,052 5,624 (1)
Rumus di atas menunjukkan bahwa return saham adalah 1,426 ketika nilai variabel independennya nol. Koefisien regresi sebesar 1,052 berarti bahwa setiap kenaikan 1% nilai variabel EPS maka nilai return saham meningkat sebesar 1,052. Nilai koefisien variabel ROA sebesar 5,62 , hal ini menunjukkan bahwa kenaikan 1% variabel ROA meningkatkan nilai return saham sebesar 5,62
Tabel 3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Keterangan Hasil
Uji T Sig 0,049 dan 0,189
Uji F Sig 0,034d
Koefisien Determinasi Adjusted R Square 0,078
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung, proses uji t identik dengan Uji F. Hasil uji t dari Tabel 3 di atas, diperoleh untuk variabel Earning per Share (EPS) yaitu 0,049, Oleh karena itu, kita dapat melihat bahwa EPS berdampak positif terhadap return saham. Nilai ROA sebesar 0,189, sehingga dapat dilihat bahwa Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja saham, Earning per Share (EPS). Sedangkan untuk uji F di Tabel 3 diperoleh nilai signifikan 0,034 menujukkan variabel Earning Per Share (EPS) dan Return on Assets (ROA) secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap kinerja pasar saham. Berdasarkan Tabel 3 juga diperoleh bahwa nilai adjusted R-squared sebesar 0,078 atau 7,8%, hal ini menunjukkan bahwa variabel return saham dipengaruhi oleh variabel EPS dan ROA sebesar 7,8%, sisanya 92,2% dipengaruhi oleh faktor lain.
SIMPULAN
Earning per share (EPS) berpengaruh yang signifikan terhadap return saham, sedangkan Return on
196 | Universitas Multi Data Palembang
DAFTARPUSTAKA [1] A. Gusti, Investasi Pasar Modal Indonesia. 2018.
[2] IDX, “Saham,” IDX, 2023. https://www.idx.co.id/id/produk/saham
[3] D. Kusumawati and M. Safiq, “Analisis Faktor–faktor yang Mempengaruhi Investment Opportunity Set dan Implikasinya Terhadap Return Saham,” J. STEI Ekon., Vol. 28, No. 01, pp. 1–27, 2019.
[4] A. Suryahadi, “Sepanjang 2019 Sektor Pertambangan Turun Drastis, Begini Prospeknya di 2020,”
Kontan.co.id, 2020. https://investasi.kontan.co.id/news/sepanjang-2019-sektor-pertambangan-turun- drastis-begini-prospeknya-di-2020
[5] F. Ghozali, “Pengaruh Return On Asset, Earning Per Share, dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Properti yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007- 2011)”, [Online]. Available: https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/300/247
[6] K. D. Putra, “Pengaruh Return On Asset (ROA) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Peringkat Obligasi Korporasiyang Terdaftardi BEI (Bursa Efek Indonesia) Periode 2015-2019,” Publ. Ris. Mhs.
Manaj., Vol. 4, No. 1, pp. 43–50, 2021.
[7] A. B. Marlindja and F. Meirisa, “Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI) Debt To Equity Ratio (DER), dan Total Asset Turnover (Tato) Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-2019,”
Publ. Ris. Mhs. Manaj., Vol. 3, No. 2, pp. 122–127, 2019.
[8] A. P. Yuliana and D. Artati, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Inflasi Sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),” J. Ilm. Mhs. Manajemen, Bisnis dan Akunt., Vol. 4, No. 5, 2022, doi: 10.32639/jimmba.v4i5.151.
[9] E. Setiyono and L. Amanah, “Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., Vol. 5, No. 5, pp. 1–17, 2016.
[10] C. I. I. Puspitadewi and H. Rahyuda, “Pengaruh DER, ROA, PER dan EVA Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverage di BEI,” E-Jurnal Manaj., Vol. 5, No. 3, 2016, [Online].
Available: https://ocs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/16228
[11] Y. Yulfiswandi and T. Dewi, “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Sektor Industri Barang Konsumsi,” J. Ilmu Komput. dan Bisnis, Vol. 13, No. 1, pp. 150–163, 2022.
[12] P. D. Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, CV, 2018.