• Tidak ada hasil yang ditemukan

COMMUNITY PREPAREDNESS TO FACE THE ERUPTION OF MOUNT KERINCI IN THE VILLAGE OF KERSIK TUO KAYU ARO SUB-DISTRICT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "COMMUNITY PREPAREDNESS TO FACE THE ERUPTION OF MOUNT KERINCI IN THE VILLAGE OF KERSIK TUO KAYU ARO SUB-DISTRICT "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

COMMUNITY PREPAREDNESS TO FACE THE ERUPTION OF MOUNT KERINCI IN THE VILLAGE OF KERSIK TUO KAYU ARO SUB-DISTRICT

OF KERINCI REGENCY

By:

Riko Sandra *,Dedi Hermon,*, Farida, *

*Geography Education of STKIP PGRI Sumatera Barat

**Lacturer At Geography Education Dapartement Of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research was conducted in the of Kerinci regency, which aims to determine the community preparedness to face the eruption of Mount Kerinci, in terms of: (1) society knowledge, (2) community participation, and (3)Availability of facities for,.

This research is descriptive research with 70 households in the village of kersik tuo grit.

Data collection through observation and pacification questionnaire, of the sample responden. The data analysis performed by analyzing the percentage of community preparedness. The study found: (1) From the aspect of the society knowledge ,the society is well enough in preparedness eruption of Mount Kerinci. (2) From the aspect of community participation,is good in the eruption of Mount Kerinci preparedness. (3) The availability of facilaties evacuation are not well established in the eruption of Mount Kerinci preparedness.

Keyword :preparedness, community, eruption of mount Kerinci

PENDAHULUAN

Erupsi gunung berapi yang berbahaya terutama adalah erupsi yang menyemburkan awan panas. Khusus diwilayah gunung berapi, awan panas juga di kenal dengan nama wedhus gembel. Awan panas merupakan bahan rempah gunung api dalam bentuk padat dan gas, serta sebagian meleleh karena bersuhu tinggi (3000-7000C). Awan panas terus bergerak lateral menuruni lereng gunung berapi sesuai pengaruh grafitasi, bergumpal-gumpal seperti awan dengan kecepatan tinggi (60-100Km/jam). Awan panas yang mengandung gas lebih banyak dari pada bahan padat yang disebut sebagai pyroclastic surge atau blast (Chusna, 2007).

Menurut Priyatno (2006) bahwa pada masyarakat yang berpendidikan tinggi lebih mampu dalam mengurangi resiko, meningkatkan kemampuan dan menurunkan dampak terhadap kesehatan sehingga akan berpartisipasi baik sebagai individu atau masyarakat dalam menyiapkan diri untuk bereaksi terhadap bencana. Aktifitas

pendidikan disamping untuk penyediaan informasi adalah mempelajari ketrampilan dan pemberdayaan diri sedemikian rupa sehingga mampu melakukan tindakan yang memungkinkan untuk mengurangi resiko bahaya bencana.

Untuk mengetahui kapan erupsi Gunung Kerinci terjadi merupakan pekerjaan yang sulit. Hal ini di karenakan bencana dapat terjadi secara tiba-tiba di manapun dan kapanpun dengan syarat masih berada dalam zona erupsi Gunung Kerinci. Maka dari itu yang masih mungkin dilakukan dalam menyiapkan system peringatan dini yang berfungsi sebagai alarm darurat jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Kerinci.

Kejadian ini semakin mempertegas bahwa diindonesia memang merupakan daerah rawan bencana. Bencana demi bencana seakan hanya sesuatu proses yang berlalu tanpa di sikapi secara partisipatif.

Setelah bencana terjadi pemberitahuan surat kabar lebih menekankan masalah penangan

(2)

korban dan bantuan, sedangkan tindakan antisipasinya sangat minim. Peristiwa bencana tidak mungkin dihindari, tetapi yang dilakukan adalah memperkecil terjadinya korban jiwa, harta benda, maupun lingkungan.

Gunung Kerinci merupakan gunung berapi yang masih aktif yang memiliki ketinggian 3.805 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung Kerinci yang terletak di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro, hampir sepanjang waktunya gunung berapi ini memberikan manfaat bagi alam dan makhluk yang ada disekitarnya. Lereng dan wilayah sekitar Gunung Kerinci terkenal dengan kesuburan tanahnya karena guyuran abu vulkanis gunung berapi. Padi, peternakan, kebun teh dan berbagai tanaman sayur-sayuran lain yang dapat tumbuh dengan subur. Selain itu, dilereng gunung berapi juga terdapat beberapa tempat untuk rekreasi dan peristirahatan, diantaranya obyek-obyek wisata diwilayah kayu aro seperti aroma peko,kebun teh ,Danau Gunung Tujuh.

Namun dengan demikian, pada sisi lain Gunung Kerinci yang terletak di Desa Kersik Tuo memberikan ancaman yang dapat menyebabkan bencana diwilayah lerengnya dan sekitarnya pada waktu-waktu tertentu. Dan sejarah aktivitas Gunung Kerinci yang tercatat dari tahun 1838, 1842, 1874. Letusan dikawah pusat. Tahun 1887, 1908 diduga terjadi letusan freatik dikawah induk. Tahun 1921, 1936, 1937, 1938.

Terjadi letusan dikawah pusat. Tahun 1952 bulan januari dan juni terbentuk kerucut.

tahun 1960, 1963, 1964, 1967 terjadi letusan abu dikawah induk. Tahun 1999, 2002 terkadang ada letusan abu tipis disekitar puncak terjadi letusan dikawah pusat.

Ancaman gunung kerinci yang telah menimbulkan bencana misalnya pada beberapa peristiwa erupsi Sejak 9 September 2007 status kegiatan Gunung Kerinci dinaikkan menjadi waspada (Level II) karena asap hitam pekat teramati keluar dari kawah Gunung Kerinci. Pada tanggal 24 Maret 2008 antara pukul 11.40 wib 12:25 wib terjadi 1 kali letusan berwarna putih tebal kehitaman dan termasuk erupsi yang paling dasyat, kerugian material yang ditimbulkan selama erupsi Gunung Kerinci berupa korban jiwa, perkebunan dan tanaman sayur-sayuran, dampak kerusakan

lingkungan dan infrastruktur sosial lainya yang belum bisa didata secara rinci. Pada 15 Desember 2011, tinggi abu letusan lebih kurang 600 m dari puncak Gunung Kerinci.

Pada tanggal 01 - 31 Agustus 2010 Gunung Api Gunung Kerinci dalam keadaan waspada (Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2014).

Bencana Gunung Kerinci merupakan suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia, baik dari sisi ekonomi, tatanan masyarakat maupun lingkungan..

Untuk mempertahankan dampak positif gunung berapi dan menekan dampak negatif gunung berapi, penanggulangan bencana dengan pendekatan pengurangan resiko bencana harus dilakukan secara sistematis agar tercapai hasil yang maksimum.

Salah satu cara untuk mengurangi Resiko Bencana Erupsi Gunung Kerinci di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Dengan cara kesiapsiagaan untuk menunjukkan semua tindakan untuk mengurangi dampak dari suatu bencana yang dapat dilakukan sebelum bencana itu terjadi, termasuk kesiapan dan tindakan-tindakan mengurangi resiko jangka panjang. Dalam hal ini digunakan potensi ruang terbuka hijau sebagai alternatif ruang evakuasi bagi masyarakat saat terjadi bencana melalui perancanaan mitigasi yang efektif dengan mensosialkan informasi kepada masyarakat terkait evakuasi bencana.

Saat terjadi masyarakat telah mengetahui ke mana mereka harus menyelamatkan diri menuju ruang evakuasi yang telah disediakan, sehingga dapat menimalisir jatuhnya korban jiwa.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang diuraikan pada bab terdahulu maka penelitian ini tergolong pada jenis penelitian deskriptif. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2007) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terhadap pada saat sekarang.

Dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

(3)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci berjumlah 703 KK, yang tersebar pada 10 RT.

sampel responden dalam penelitian ini diambil secara Proportional Random Sampling, yaitu dilakukan dengan proporsi 10%, hal ini sesuai yang dikatakan Arikunto (2003:125). Apabila jumlah populasinya

<100 maka sebaiknya diambil keseluruhannya, tetapi jika populasinya

>100 maka di ambil 10-15%, 20-25% atau menurut kemampuan sipeneliti. Dengan jumlah sampel responden dalam penelitian ini adalah 70 KK.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan maka hasil tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam bentuk uraian, dalam pembahasan ini penulis akan membahas mengenai Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci, pembahasan tersebut adalah:

Pertama, dari segi pengetahuan masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Pengetahuan masyarakat cukup baik dalam kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Masyarakat pada umumnya tahu dengan tanda-tanda terjadinya erupsi Gunung Kerinci seperti:

Suhu disekitar gunung naik, Mata air menjadi kering, Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa), tumbuhan disekitar gunung layu, binatang disekitar gunung bermigrasi.

Kedua, berdasarkan hasil pengolahan data mengenai pastisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci cukup baik . Masyarakat sudah ikut berpatisipasi dalam kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci, seperti masyarakat sudah pernah memberikan informasi kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci dalam keluarga, diskusi

Keluarga mengenai tindakan-tindakan penyalamatan diri dari bahaya erupsi Gunung Kerinci, masyarakat selalu mengingatkan dalam keluarga agar alat komunikasi (HP) selalu dalam kondisi aktif disaat terjadinya erupsi gunung kerinci, komunikasi antar warga akan bencana erupsi Gunung Kerinci juga baik serta pengalambilan keputusan yang tepat juga sudah dilakukan oleh masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci.

Ketiga, dari hasil pengolahan data mengenai ketersediaan sarana evakuasi dalam kesiapsiagaan menghadapi Erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci belum tersedia dengan baik, hal itu dapat dilihat dari jawaban responden bahwa penyediaan logistik kurang dari apa yang diharapkan, Struktur bangunan juga belum layak untuk melindungi diri dari erupsi Gunung Kerinci, masyarakatpun juga tidak pernah menyediakan makanan praktis dirumah kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci cukup baik. Masyarakat pada umum nya sudah tahu tanda-tanda terjadinya erupsi Gunung Kerinci..

2. Pastisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci cukup baik. Masyarakat sudah ikut berpartisipasi dalam kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci.

3. Ketersediaan sarana evakuasi dalam kesiapsiagaan menghadapi Erupsi Gunung Kerinci Di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten

(4)

Kerinci, belum tersedia dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari ketersediaan logistik kurang dari apa yang diharapkan, Struktur bangunan juga belum layak untuk melindungi diri dari erupsi Gunung Kerinci, masyarakatpun juga tidak pernah menyediakan makanan praktis dirumah kesiapsiagaan menghadapi erupsi gunung kerinci di desa kersik tuo kecamatan kayu aro kabupaten kerinci

SARAN

Dari kesimpulan diatas, penulis memberikan saran serta masukan agar masyarakat selalu siapsiaga dalam menghadapi erupsi Gunung Kerinci.

1. Kepada masyarakat di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci agar selalu siapsiaga dalam menghadapi erupsi Gunung Kerinci di desa kersik tuo kecamatan kayu aro kabupaten kerinci.

2. Kepada masyarakat di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci agar selalu ikut berpartisipasi dalam menghadapi erupsi Gunung Kerinci di desa kersik tuo kecamatan kayu aro kabupaten kerinci.

3. Kepada pemerintah di Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci agar selalu ikut berperan dalam kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Kerinci di desa kersik tuo kecamatan kayu aro kabupaten kerinci.

4. Kepada peneliti selanjutnya untuk lebih mendalami lagi tentang kesiapsiagaan masyarakat menghadapi erupsi Gunung Kerinci dilihat dari variabel yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhasmi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Penelitian Praktik, Edisi Rivisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Apriliana.(2012), Kerentanan Wilayah Terhadap Erupsi Gunung Sindoro Sumbing Kabupaten Wonosobo Temanggung Jawa Tengah, Skripsi, (Depok: Universitas Indonesia).

Diakses, Jumat, 3 Januari 2014.

Asep, A.M. et al. (2013). “Analisis Kerantanan Bencana Letusan Gunung Api di Ceramai di Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.”. Artikel:

Azeanudin22@yahoo.co.id diakses 3 juli 2014.

Hermon, (2012). Mitigasi Bencana Hidrologi Meteorologi.Padang; Unp Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci.

(2014). Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Noor, D. (2006). Geologi Lingkungan.

Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sudjana, Ibrahim. (2007). Metedologi Penelitian. Jakarta

Zulfa Chusna. 2007. Managemen Bencana Berbasis Komunitas di Kawasan Rawan Bahaya Gunung Merapi.

Skripsi-SI. Yogyakarta: UGM. Diakses Jumat 3 Januari 2014.

Referensi

Dokumen terkait

E-ISSN: XXXX-XXXX | https://radjapublika.com/index.php/IRPITAGE 15 more development of accounting bookkeeping technology, the more it can make it easier for business people to

4 ©All rights reserved May 2023 Monthly Cement Dispatches Saudi Cement Sector | April 2023 Yamama Cement and Saudi Cement recorded the highest market share in April-23, of 11.8% and