0
TUGAS AKHIR
EFEKTIVITAS PENGAWASAN PENYELUNDUPAN BARANG ILEGAL DIKANTOR PENGAWASAN DAN
PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN C
TEMBILAHAN
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Administrasi Perpajakan
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau
MARDATILLA Nim: 01770613234
PROGRAM STUDI D3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020
i ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGAWASAN PENYELUNDUPAN BARANG ILEGAL DIKANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI
TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN
Oleh: Mardatilla
Penelitian ini di lakukan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan yang di mulai pada Bulan Juni s/d Oktober 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas pengawasan penyelundupan barang ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pengawasan penyelundupan barang ilegal sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah interview kepada kepala bagian umum dan beberapa staf lainnya serta pengumpulan data dengan mempelajari data atau dukumen yang menjadi permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan penelitian yang di lakukan, efektifitas pengawasan penyelundupan barang ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan belum berjalan efektif. Salah satunya di sebabkan oleh beberapa kendala salah satunya karena kurangnya SDM dan sarana transportasi laut yakni kapal patroli, lemahnya koordinasi dan kerja sama antar petugas dan instansi terkait di lapangan sehingga memberikan peluang bagi penyelundupan.
Kata kunci: Efektivitas Pengawasan dan Penyelundupan Barang Ilegal
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’laikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas seluruh rahmat dan Karunianya seingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Efektivitas Pengawasan Penyelundupan Brang Ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan”.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepada Orang tuaku, Ayahanda Arfah dan Ibundaku Ratna yang TERCINTA selalu memberikan kasih sayang yang tiada henti kepada penulis mulai dari kecil sampai sekarang, terimakasih atas do’a dan semangat serta dukungan yang telah di berikan mudah-mudahan ini langkah awal untuk ananda dalam meraih cita-cita dan kesuksesan di masa yang akan datang.
2. Bapak Prof. Dr. KH. Ahmad Mujahidin M.Ag, selaku Rektor Universitas Negri Islam Sultan Syarif Kasim Riau beserta staf.
iii
3. Bapak DR. DRS. H. Muh. Said HM, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Negri Islam Sultan Syarif Karim Riau.
4. Ibu Prof. Dr. Hj. Leny Novianti MS, SE, M.Si, AK, CA selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Negri Islam Sultan Syarif Kasim Riau.
5. Ibu Dr. Julina SE, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Negri Islam Sultan Syarif Kasim Riau.
6. Bapak Dr Amrul Muzam SHI, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Negri Islam Sultan Syarif Kasim Riau.
7. Ibu Sahwitri Triandani, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi D3 Administrasi Perpajakan Universitas Negri Islam Sultan Syarif Kasim Riau.
8. Ibu Irien Violinda Anggriani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D3 Administrasi Perpajakan.
9. Bapak Dr. Khairil henry SE, M. SI, Ak, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, yang telah memberi bimbingan, arahan, da saran serta yang selalu memberikan nasihat dan selalu mengingatkan dalam menyusun Tugas Akhir ini.
10. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah ikhlas menyampaikan ilmunya kepada penulis.
iv
11. Bapak Ari wibawa yusuf, selaku Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan, yang telah memberikan bantuan berupa izin mengambil data maupun informasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
12. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga semua bantuan, dukungan do’a yang telah diberikan menjadi amal baik serta mendapat ridho dan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Askhir ini masih jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran akan sangat bermanfaat dalam melengkapi dan menyempurnakan langkah-langkah selanjutnya demi hasil yang lebih baik.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amiin yaa rabbal’Alamiin.
Pekanbaru, Oktober 2020 Penulis,
MARDATILLA Nim: 01770613234
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Metode Penelitian ... 6
1. Lokasi Penelitian... 6
2. Waktu Penelitian ... 6
3. Jenis Data ... 7
4. Teknik Pengumpulan Data... 7
5. Analisa Data ... 7
6. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ... 10
2.1 Sejarah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan ... 10
2.2 Visi dan Misi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan ... 12
vi
2.3 Uraian Tugas dan Fungsi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan ... 12
2.4 Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan ... 22
BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK ... 23
3.1 Tinjauan Teori ... 23
3.1.1 Pengertian Bea dan Cukai ... 23
3.1.2 Pengertian Pengawasan ... 25
3.1.3 Jenis-Jenis Pengawasan... 27
3.1.4 Tujuan Pengawasan... 31
3.1.5 Teknik dalam Pengawasan ... 32
3.1.6 Kewenangan Pengawasan ... 33
3.1.7 Pengawasan Pabean ... 34
3.1.8 Pengertian Penyelundupan ... 35
3.1.9 Kepabeanan ... 37
3.1.10 Teori Kepabeanan ... 39
3.1.11 Kawasan Berikat Inhil ... 42
3.1.12 Kendala dalam melakukan Pengawasan Penyelundupan Barang Ilegal ... 42
3.1.13 Faktor Penyebab terjadinya Penyelundupan ... 43
3.1.14 Fenomena dan Dampak dari Upaya Penyelundupan Barang Ilegal... 45
vii
3.1.15 Peraturan Perundangan Tindak Pidana Penyelundupan di
KPPBC TMP ... 45
3.1.16 Teori Efektivitas ... 46
3.1.17 Pandangan Islam ... 47
3.2 Tinjauan Praktek ... 49
3.2.1 Efektivitas Pengawasan Penyelundupan Barng Ilegal di KPPBC TMP ... 50
3.2.2 Kendala dalam melakukan Pengawasan Penyelundupan Barang Ilegal di KPPBC TMP ... 54
3.2.3 Upaya yang mempengaruhi dalam Pengawasan Penyelundupan Barang Ilegal di KPPBC TMP ... 55
BAB IV PENUTUP ... 59
4.1 Kesimpulan ... 59
4.2 Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Target dan Realisasi Barang Barang Hasil Penindakan di KPPBC TMP Tahun Anggaran 2017-2019 ... 51 Tabel III.2 Perbandingan antara Efektivitas pada Teori dan Praktek di KPPBC
TMP C Tembilahan ... 57
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Struktur Organisasi Kantor Bea dan Cukai Tembilahan ... 22
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang sangat besar dan terdiri dari wilayah Kepulauan yang mempunyai keunikan dalam bentuk geografis di mana Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, kondisi geografis tersebut membuat Negara Indonesia di kelilingi oleh Negara – Negara maju dan berkambang. Seperti kita ketahui bersama Indonesia selain menyelenggarakan pemerintah juga melaksanakan pembangunan dan untuk menjalankan pembangunan suatu negara membutuhkan sumber pembiayaan yang tidak sedikit dan tidak hanya berasal dari satu sumber saja. Salah satu pendapatan negara untuk membiayai pembangun selain dari pajak juga berasal dari cukai atau penerimaan bea keluar dan bea masuk.
Seiring berkembangnya zaman penyelundupan menjadi salah satu potensi kerawanan terkait masuknya barang-barang haram dan ilegal ke tanah air, hampir setiap hari kita disuguhi dengan pemberitaan mengenai maraknya peredaran barang ilegal di Indonesia yang menandai bahwa indonesia masih sangat rawan terhadap penyelundupan barang terlarang tersebut. Perbedaan jarak yang lebih dekat dengan luar negeri dari pusat perdagangan dalam negeri, perbedaan harga yang menyolok antara harga didalam negeri dan barang diluar negeri, kelemahan sarana dan perasarana serta kelemahan administrasi berupa berbelitnya birokrasi sehingga dapat
2
memberikan peluang pada pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekspor impor untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan dan pelanggaran-pelanggaran. Salah satu bentuk dari penyimpangan dan pelanggaran tersebut adalah tindakan penyelundupan barang.
Direktorat Jendral Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan Indonesia) adalah suatu instansi yang memiliki peran yang cukup penting pada suatu negara. Direktorat Jendral Bea dan Cukai berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri keuangan dan dipimpin oleh Direktur Jendral Bea dan Cukai. Direktorat Jendral Bea dan Cukai mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara dibidang kepabeanan dan cukai sesusai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bea Cukai merupakan perangkat negara kenvensional seperti halnya kepolisian, kejaksaan, pengadilan, ataupun angkatan bersenjata, yang eksistensinya telah ada sepanjang masa sejarah negara itu sendiri.
Pengertian penyelundupan terdapat di dalam UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan, pada Pasal 120, Pasal 120A, Pasal 120B yang menentukan bahwa penyelundupan ialah tindak pidana yang berhubungan pengeluaran barang atau uang dari Indonesia ke luar negeri (ekspor) atau pemasukan barang atau uang dari luar negeri ke Indonesia (impor).
3
Bertitik tolak dari pemikiran sebagai negara hukum itulah dan keinginan pemerintah yang menghendaki terwujudnya sistem hukum nasional yang mantap dan mengabdi kepada kepentingan nasional, maka di bentuklah Undang-Undang No. 17 Tahun 2006 Tentang Kepabeanan. Tujuan di bentuknya Undang-undang No.17 Tahun 2006 tentang kepabeanan, di harapkan mampu untuk mendukung upaya meningkatkan dan pengembangan perekonomian nasional yang berkaitan dengan perdagangan global, mendukung kelancaran atas barang dan meningkatkan efektifitas pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean Indonesia dan lalu lintas barang tertentu dalam daerah pabean, serta untuk mengoptimalkan pencegahan dan penindakan penyelundupan. Di Indonesia peredaran barang palsu dan hasil bajakan sudah pada tahap yang serius dan menghawatirkan.
Penyelundupan menjadi masalah yang serius dalam pelaksanaan perekonomian negara, hal ini di sebabkan karena apabila penyelundupan semakin meningkat dengan berbagai bentuk baik secara fisik, maupun secara administratif, akan menyebabkan semakin banyak uang negara yang tidak terpungut sehingga akan menghambat baik itu target dan di tetapkan negara melalui pemungutan bea dan cukai yang setiap tahunnya di harapkan meningkat.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di beri tugas untuk mengatur masuknya barang dari luar negeri ke dalam negeri atau impor dan keluarnya barang dari dalam negeri ke luar negeri atau ekspor. Dalam aktifitas perekonomian terdapat kecenderungan untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya sehingga tidak mustahil
4
terdapat penyimpangan dalam ekspor atau impor dalam rangka menghindarkan dari pungutan-pungutan bea dan pungutan lainnya.
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan adalah salah satu yang melakukan usaha-usaha pemberantasan tindakan penyelundupan. Segala upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah penyelundupan, berbagai bentuk peraturan perundang-undangan, kesemuanya untuk menguasai kebocoran penerimaan negara dari penerimaan bea dan cukai. Upaya pemerintah untuk memberantas setiap tindakan kejahatan adalah bertujuan untuk menciptakan suasana yang tentram serta damai agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan lancar tanpa memenuhi hambatan yang berarti.
Adapun tujuan pemerintah dalam mengadakan pengawasan menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 perubahan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan adalah unuk menambah pendapatan atau devisa negara, sebagai alat untuk melindungi produk-produk dalam negeri dan sebagai alat pengawasan agar tidak semua barang dapat keluar masuk dengan bebas di pasaran Indonesia atau daerah pabean. Untuk menghindari hal itu, maka untuk keluar masuknya barang melalui suatu pelabuhan harus di lengkapi dengan dokumen- dokumen yang sah melalui kerjasama antara Bea dan Cukai dengan instansi lain pengelola pelabuhan untuk mengelola, memelihara, menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas barang yang masuk maupun keluar daerah pabean dengan maksud untuk mencegah tindakan penyelundupan yang merugikan negara.
5
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul yaitu tentang “Efektivitas Pengawasan Penyelundupan Barang Ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan”.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang diatas penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana efektivitas pengawasan penyelundupan barang ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan?
2. Apa kendala yang di hadapi dalam Pengawasan dan Penyelundupan Barang Ilegl di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan ?
3. Apa upaya yang mempengaruhi dalam pengawasan penyelundupan barang ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pengawasan penyelundupan barang
ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan.
6
2. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam pengawasan dan penyelundupan barang ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan.
3. Untuk mengetahui apa upaya yang mempengaruhi dalam pengawasan dan penyelundupan barang ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Diharapkan dapat bermanfaat, khususnya yang berkaitan dengan efektivitas pengawasan barang ilegal
2. Menjadi bahan acuan atau perbandingan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian lebih mendalam lagi mengenai efektivitas pengawasan barang ilegal
3. Diharapkan dapat memberikan masukan atau bahan informasi bagi masyarakat
1.5 Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan. Jalan Jendral Sudirman, Tembilahan Kota, Kabupaten Indragiri Hilir.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini di lakukan terhitung dari bulan Juni 2020 hingga Oktober.
7
3. Jenis Data
Jenis data yang di gunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung melalui wawancara.
Sedangkan data skunder adalah data yang di peroleh secara tidak langsung yaitu dari referensi buku, penelitian terdahulu, peraturan peraturan, dan dukumen dokumen lain yang di peroleh dari perpustakaan dan internet.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data dengan teknik interview dan dokumentasi.
a. Interview (Wawancara)
Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung terhadap pihak kantor khususnya kepala bagian umum dan beberapa staf lainnya, yang dianggap mampu memberikan masukan data dan informasi yang di berikan kepada penyusunan penelitian ini.
b. Dokumentasi
Yaitu mekanisme pengumpulan data yang di lakukan dengan cara mempelajari data atau dokumen yang menjadi permasalahan di penelitian ini.
5. Analisa Data
Analisa data yaitu penulis menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan penjelasan yang bersifat kualitatif, yaitu penjelasan dengan kata-kata yang sistematis.
8
6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan uraian secara garis besar mengenai apa yang menjadi dasar atau acuan dari suatu penelitian. Dalam sistematika penulisan proposal ini terdapat beberapa bab dengan uraian sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
Bab ini menjelaskan deskripsi atau gambaran umum, visi dan misi dan uraian tugas dari masing-masing bagian serta struktur organisasi pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan.
BAB III : TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang pengertian bea dan cukai, pengertian pengawasan, kepabeanan, teori kepabeanan, kawasan berikat, kendala dalam melakukan pengawasan penyelundupan barang ilegal, faktor penyebab terjadinya penyelundupan, fenomena dan dampak dari upaya penyelundupan barang ilegal, peraturan perundangan, tindak pidana penyelundupan, teori efektivitas, pandangan islam, efektivitas pengawasan penyelundapan barang ilegal, kendala dalam melakukan pengawasan,
9
upaya yang mempengaruhi dalam pengawasan penyelundupan barang ilegal.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup dari bab-bab sebelumnya yang berisikan kesimpulan dan saran-saran mengenai penulisan tugas akhir.
10 BAB II
GAMBARAN UMUM KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN
2.1 Sejarah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan
Secara umum, CUSTOMS (Instansi Kepabeanan) adalah suatu organisasi yang keberadaanya sangat essensial bagi suatu negara, demikian pula dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan Indonesia) adalah suatu instansi yang memiliki peran yang cukup penting pada suatu negara.
Bea dan Cukai (selanjutnya kita sebut Bea Cukai) merupakan istitusi global yang hampir semua negara di dunia memilikinya, Bea Cukai merupakan perangkat negara konvensional seperti halnya kepolisian, kejaksaan, pengadilan, ataupun angkatan bersenjata, yang eksistensinya telah ada sepanjang sejarah negara itu sendiri, Fungsi Bea Cukai di Indonesia di yakini sudah ada sejak zaman kerajaan dulu, namun belum ditemukan bukti-bukti tertulis yang kuat, pada saat VOC masuk, barulah Bea Cukai mulai berkembang secara nasional. Pada masa Hindia Belanda tersebut, masuk pula istilah Douane untuk menyebut petugas Bea Cukai (istilah ini acapkali masih melekat sampai saat ini). Nama resmi Bea Cukai pada masa Hindia Belanda tersebut adalah de Dienst de Invoer en Uitvoerrechten en Accijnzen (I. U &
A) atau dalam terjemahan bebasnya berarti Dinas Bea Impor dan Bea Ekspor serta Cukai. Tugasnya adalah memungut Invoer - Rechten (bea impor/masuk), Uitvoer -
11
Rechten (bea ekspor/keluar), dan Accinjzen (Exsice/cukai). Tugas memungut Bea (Bea berasal dari bahasa Sansekerta), baik impor maupun ekspor, serta cukai (berasal dari bahasa India) inilah yang kemudian memunculkan istilah Bea dan Cukai di Indonesia. Peraturan yang melandasi saat itu di antaranya Gouvernment Besluit Nomor 33 tanggal 22 Desember 1928 yang kemudian di ubah dengan keputusan pemerintah tertanggal 1 Juni 1934. Pada masa pendudukan jepang, berdasarkan Undang-undang nomor 13 tentang pembukaan Kantor-kantor Pemerintahan di Jawa dan Sumatra tanggal 29 April 1942, tugas pengurusan bea impor dan bea ekspor ditiadakan, Bea Cukai sementara hanya mengurusi Cukai saja. Lembaga Bea Cukai setelah Indonesia merdeka, dibentuk pada tanggal 01 Oktober 1946 dengan nama Pejabatan Bea dan Cukai. Saat itu Menteri Muda Keuangan, Sjafrudin Prawiranegara, menunjuk R.A Kartadjoemana sebagai Kepala Pejabatan Bea dan Cukai yang pertama. Jika ditanya kapan hari lahir Bea Cukai Indonesia, maka 1 Oktober 1946 dapat dipandang sebagai tanggal yang tepat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1948, istilah pejabatan Bea Cukai berubah menjadi nama Jawatan Bea dan Cukai, yang bertahan sampai tahun 1965. Setelah tahun 1965 hingga sekarang, namanya menjadi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
12
2.2 Visi dan Misi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan
1. Visi
Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia. Visi DJBC mencerminkan cita-cita tertinggi DJBC dengan lebih baik melalui penetapan target yang menantang dan secara terus menerus terpelihara di masa depan.
2. Misi
a. Kami memfasilitasikan perdagangan dan industri
b. Kami menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan perdagangan ilegal
c. Kami optimalkan penerimaan Negara disektor kepabeanan dan cukai 2.3 Uraian Tugas dan Fungsi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri dari subbagian dan enam seksi sebagaimana terdapat pada KUHP Pasal 253 dengan rincian sebagai berikut :
1. Subbagian Umum
2. Seksi Penindakan dan Penyidikan 3. Seksi Perbendaharaan
4. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
13
5. Seksi kepatuhan Internal dan Penyuluhan
Adapun susunan organisasi dan uraian tugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah :
1. Kepala Kantor
Pemimpin serta penanggung jawab secara keseluruhan disemua bagian atau bidang, memberikan motivasi, semangat, pembinaan, pengawasan serta kebijaksanaan kepada semua seksi, upaya terbentuknya kerjasama yang efisien dan tercapainya tujuan pekerjaan.
2. Subbagian Umum
Dalam KUHP Pasal 254 Subbagian Umum mempunyai tugas urusan tata usaha, administrasi kepegawaian dan pengembangan pegawai, memfasilitasi dan melakukan pembinaan administrasif bagi Jabatan Fungsioanal Pemeriksa Bea dan Cukai, dan jabatan fungsional lain sesuai dengan ruang lungkup tugas jabatan fungsional yang bersangkutan, dan melakukan urusan keuangan dan rumah tangga Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C yang bersangkutan, Subbagian Umum Terdiri atas ;
a. Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, administrasi kepegawaian dan pengembangan pegawai, serta memfasilitasi dan
14
melakukan pembinaan administrasif bagi Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai dan jabatan fungsional lain sesuai dengan ruang lingkup tugas jabatan fungsional yang bersangkutan.
b. Urusan Keuangan
Urusan keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan anggaran.
c. Urusan Rumah Tangga
Mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan kesejahteraan pegawai.
3. Seksi Penindakan dan Penyidikan
Pasal KUHP 258 Seksi Penindakan dan Penyidikan mempunyai tugas melaksanakan intelijen, patroli,dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang - undangan di bidang kepabeanan dan cukai, melaksanakan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai, dan melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api. Seksi Penindakan dan Penyidikan terdiri atas ;
a. Subseksi Intelijen
Mempunyai tugas pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyampaian informasi dan hasil intelijen, melakukan analisis laporan pemeriksaan sarana pengangkut, laporan pembongkaran dan
15
penimbunan barang, dan laporan pengawasan lain serta melakukan pengelolaan pangkalan data intelijen.
b. Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi
Melakukakan pelayanan pemeriksaan sarana pengangkut, patroli dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan prundang - undangan di bidang kepabeanan dan cukai serta pengawasan pembongkaran barang, dan melakukan pengelolaan dan pengadministrasian sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api.
c. Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan
Mempunyai tugas melakukakan penyidikan tindak pidana dibidang kepabeanan dan cukai, penghitungan bea masuk, pajak dalam rangka impor dan denda administrasi terhadap kekurangan dan kelebihan bongkar dan denda administrasi atas pelanggaran lain sesuai peraturan perundang-undangan, melakukan pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai, dan melakukan pengumpulan data pelanggaran peraturan perundang-undangan, serta melakukan penatausahaan dan pengurusan barang hasil penindakan barang bukti.
4. Seksi Perbendaharaan
Nomor.262/PMK.01/2016 Tentang Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang - undangan
16
dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan melakukan pelayanan kepabeanan atau sarana pengangkut dan pemberitahuan pengangkutan barang. Sanksi Perbendaharaan terdiri atas ;
a. Subseksi Administrasi manifest, Penerimaan, dan Jaminan
Mempunyai tugas melakukan pelayanan penerimaan, penelitian, penatausahaan dan pendistribusian rencana kedatangan sarana pengangkut, jadwal kedatangan sarana pengangkut dan manifest, penyelesaian manifest kedatangan dan keberangkatan sarana pengangkut, melakukan pelayanan penerimaan, penelitian, penatausahaan, pendistribusian, dan penyelesaian dokumen pemberitahuan pengangkutan barang, melakukan perhitungan denda administrasi terhadap keterlambatan penyerahan dokumen sarana pengangkut, melakukan pengadministrasian penerimaan bea masuk, bea keluar, cukai, denda, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang - undangan dipungut oleh oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, melakukan penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, dan pengurusan permintaan pita cukai, melakukakn pengadministrasian dan penyelesaian surat keterangan impor kendaraan bermotor, dan menyajikan laporan realisasi penerimaan bea masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang - undangan dipungut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta memberikan
17
pelayanan fasilitas pembebasan, penangguhan bea masuk, penundaan pembayaran cukai, pengadministrasian jaminan dan pemrosesan jaminan penangguhan bea masuk, jaminan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), jaminan dalam ramgka keberatan dan banding serta jaminan lain sesuai peraturan perundang - undangan.
b. Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengambilan
Mempunyai tugas melakukan penagihan kekurangan pembayaran bea masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang-undangan dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, melakukan penerbitan dan pengadministrasian surat teguran, surat paksa, penyitaan dan pengadministrasian dan penyelesaian premi, serta melakukan pengadministrasian pengembalian bea masuk, bea keluar, cukai, denda administarsi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, pita cukai, dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang - undangan dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
5. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan fasilitas serta dukungan teknis di bidang kepabeanan dan cukai, melakukan pengoperasian komputer dan sarana penunjang, melakukan pengelolaan dan penyimpanan data dan berkas (file), melakukan pelayanan dukungan teknis komunikasi data,
18
pertukaran data elektronik, pengolahan data kepabeanan dan cukai, melakukan penerimaan, penelitian kelengkapan dan pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai, serta menyajikan data kepabeanan dan cukai. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis terdiri atas ;
a. Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai
Mempunyai tugas melakukan penerimaan dan penatausahaan rencana kedatangan sarana pengangkut dan jadwal kedatangan sarana pengangkut, penerimaan, pendistribusian, penelitian, dan penyelesaian manifes kedatangan dan keberangkatan sarana pengangkut, pelayanan pemberitahuan pengangkutan barang serta penghitungan denda administrasi terhadap keterlambatan pengangkut, penyerahan dokumen sarana melakukan pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang kepabeanan, melakukan penelitian pemberitahuan 1mpor dan ekspor, melakukan pemeriksaan dan pencacahan barang, melakukan pemeriksaan badan dan pengoperasian sarana deteksi, melakukan penelitian pemberitahuan klasifikasi barang, tarif bea masuk, tarif bea keluar, nilai pabean dan fasilitas 1mpor serta penelitian kebenaran penghitungan bea masuk, bea keluar, cukai, dan pajak dalam rangka impor serta pungutan negara yang sesuai peraturan perundang - undangan dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, melakukan penetapan klasifikasi barang, tarif bea masuk, tarif bea keluar dan nilai
19
pabean, melakukan pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dari kawasan pabean, melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat Penimbunan Berikat selain Tempat Penimbunan Pabean, melakukan pelayanan dan pengawasan pemasukan, penimbunan dan pemuatan barang ekspor ke sarana pengangkut, melakukan pengelolaan Tempat Penimbunan Pabean, melakukan penatausahaan penimbunan, pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat Penimbunan Berikat dan Tempat Penimbunan Pabean, melakukan urusan penyelesaian barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara, melakukan penyiapan proses pelelangan atas barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara, melakukan pemusnahan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara dan atau busuk, memberikan fasilitas dan perijinan di bidang cukai, melakukan penatausahaan dan penelitian pemberitahuan dokumen cukai dan Pengusaha Barang Kena Cukai, penelitian kebenaran penghitungan cukai dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang - undangan dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, melakukan pembukuan dokumen cukai, melakukan pemusnahan dan penukaran pita cukai, dan melakukan pemeriksaan Pengusaha Barang Kena Cukai, buku daftar dan dokumen
20
yang berhubungan dengan barang kena cukai, serta melakukan pengawasan dan pemantauan produksi, harga dan kadar barang kena cukai, serta melakukan penerimaan, penelitian kelengkapan dan pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai.
b. Subseksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen
Melakukan tugas pengoperasian komputer dan sarana penunJang, melakukan pengelolaan dan penyimpanan data dan berkas (file), melakukan pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data kepabeanan dan cukai, menyajikan data kepabeanan dan cukai, serta melakukan penerimaan, penelitian kelengkapan dan pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai.
6. Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan
Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan pengawasan pelaksanaan tugas, pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan kinerja, analisis beban kerja, investigasi internal, upaya pencegahan pelanggaran dan penegakan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, melakukan perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis, serta penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas di lingkungan kantor pengawasan dan memberikan pelayanan serta bimbingan kepatuhan, konsultasi, dan layanan informasi di bidang kepabeanan dan cukai. Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan terdiri atas ;
21
a. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas
Mempunyai tugas melakukan pengawasan pelaksanaan tugas, pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan kinerja, analisis beban kerja, investigasi internal, upaya pencegahan pelanggaran dan penegakan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin dan tindak lanjut hasil pengawasan, melakukan penyiapan bahan rekomendasi perbaikan proses bisnis di bidang pelayanan kepabeanan, cukai, dan administrasi, bidang intelijen, penindakan, penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai, melakukan pelaporan dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat, serta melakukan penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas.
b. Subseksi Penyuluhan dan Layanan Informasi
Mempunyai tugas melakukan penyuluhan dan publikasi peraturan perundang - undangan di bidang kepabeanan dan cukai dan melakukan pelayanan informasi, bimbingan dan konsultasi kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan dan cukai.
22
2.4 Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan
Gambar II.I
StrukturOrganisasi Kantor Bea dan Cukai Tembilahan
Ss sumber: KPPBC TMP C Tembilahan.
KEPALA KANTOR
KASUBAG UMUM KAUR TU & KEPEGAWAIAN
KAUR KEUANGAN KAUR RUMAH TANGGA
KEPALA SEKSI PENINDAKAN &
PENYIDIKAN
KASUBSI PENINDAKAN & SARANA OPERASI KASUBSI INTELIJEN
KASUBSI PENYIDIKAN & BARANG HASIL PENINDAKAN
KEPALA SEKSI PERBENDAHARAAN KASUBSI ADMINITRASI MANIFESTN PENERIMAAN & JAMINAN KASUBSI ADMINITRASI PENAGIHAN &
PENGEMBALIAN KEPALA SEKSI KEPATUHAN
INTERNAL & PENYULUHAN
KASUBSI KEPATUHAN PELAKSANAAN TUGAS
KEPALA SEKSI KEPABEAN & CUKAI DUKUNGAN TEKNIS
KASUBSI PENYULUHAN & LAYANAN INFORMASI KASUBSI HANGGAR PABEAN & CUKAI I KASUBSI HANGGAR PABEAN & CUKAI II KASUBSI PENGELOLAAN DATA ADMINITRASI
DOKUMEN
59 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang kepabeanan tersebut pengawasan yang di lakukan belum berjalan efektif. Karena masih banyak barang-barang ilegal masuk ke kawasan pabean.
2. Kendala dalam melakukan pengawasan dan penyelundupan barang ilegal di Kabupaten Indragiri Hilir tersebut adalah minim dan kurangnya jumlah sarana transportasi laut yaitu kapal patroli bea dan cukai tembilahan yang hanya memiliki satu unit kapal patroli sedangkan banyak jalur perairan yang masih bisa di lewati penyelundupan untuk mengubah jalur menghindari diri dari petugas patroli.
3. Upaya yang mempengaruhi pelaksanaan pengawasan dan penyelundupan barang ilegal dalam rangka memenuhi tugas uang di amanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang kepabeanan. Upaya yang mempengaruhinya adalah dengan akses informasi yang berbasis sistem dengan memanfaatkan sistem tegnologi informasi dan kerjasama dengan instansi lainnya seperti kerjasama dengan instansilain di lingkungan pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir salah satunya melakukan kerjasama dengan polres untuk mencegahan penyelundupan barang ilegal melalui laut dan darat.
60 4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang di kemukakan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dalam rangka memperbaiki Peran Kantor Pengawasan dan Pelayanan TMP C Tembilahan dalam pengawasan penyelundupan barang ilegal di Kabupaten Idragiri Hilir sebagai berikut :
1. Sebaiknya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai TMP C Tembilahan harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan ekspor dan impor agar berkurangnya jumlah penyelundupan barang ilegal yang menyebabkan ruginya pendapatan negara dan meningkatkan kerjasama antar pihak yang terkait. Dan dalam menjalankan tugasnya haruslah dengan sungguh- sungguh atau serius dalam melakukan pengawasan penyelundupan.
2. Sebaiknya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai TMP C Tembilahan meningkatkan pengawasan dengan melakukan penambahan jumlah SDM dan memperbanyak lagi jumlah alat transportasi laut seperti kapal patroli.
3. Untuk masyarakat setempat mari sama-sama memberikan informasi tentang hal- hal yang berkaitan dengan pelanggaran kepada Kantor Bea dan Cukai.
53
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Surat Al-Maidah Al-Qur’an Surah An-Nisa Al-Qur’an Surah Al-Baqarah
Halim,Abdul, Teori dan Metode pengawasan, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta, 2013.
Annas,Azwar. 2017. Interaksi pengambilan Keputusan Dan Evaluasi Kebijakan.
Makassar: Celabes Media Perkasa.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Sistem Pengawasan Manajemen. Quantun. Jakarta Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Sistem Pengawasan Manajemen. Quantun. Jakarta Handanim, Manajemen Perdagangan Impor, In Media, Jakarta, 2014.
Idram, Fachrurrazi. 2018. Pelaksanaan Pengawasan Oleh KPPBC TMP C Sabang terhadap Lalu Lintas Barang dari Pelabuhan Bebas Sabang. (Jurnal Dusturiah.
Vol. 8. No. 1 Halaman 01-15. Universitas Syiah Kuala). Dikutip pada Selasa, 5 Januari 2021 pukul 12:50
S.P Malayu, Hasibuan. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara.
Jakarta
Marpaung, Laden. 2011. Tindak Pidana Penyelundupan Masalah dan Pemecahan, PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Mahmudi, 2015. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UUP STIM YKPN.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005.
Peraturan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Nomor P-53/BC/2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan.
Purwitro M, Ali. 2013. Kepabeanan Indonesia Konsep, Kebijakan dan Penerapan.
Tanggerang Selatan.
Ruddin, Azhar. 2015. Efektifitas Pengawasan Khusus Oleh Inspektorat Kabupaten Sigi. (Jurnal Katalogis, Volume 3, Nomor 2 Halaman 35-44. Universitas Tadulako Palu. dikutip pada Selasa, 18 September 2020 pukul 20:10 WIB Siagian, S.P. 2013. Dasar-Dasar Manajemen, PT Ghalia Indonesia. Jakarta.
Siagian, S.P. 2016. Dasar-Dasar Manajemen, PT Ghalia Indonesia. Jakarta.
Sujanto. 2010. Beberapa Pengertian Di Bidang Pengawasan, PT Ghalia Persada.
Jakarta.
Sutedi, Adrian. 2012. Aspek Hukum Kepabeanan, PT Sinar Grafika. Jakarta
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan
Yusran Tabrani. 2010. Prilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru
www.media.neliti.com di akses pada Kamis, 20 September 2020 pukul 14:14 WIB www.online-pajak.com di akses pada Kamis, 20 September 2020 pukul 14:14 WIB www.online-pajak.com.subjek-objek cukai di akses Kamis, 20 September pukul
14:14 WIB
LAMPIRAN
Daftar pertanyaan wawancara dengan Karyawan dan Pelaku Penyelundupan yang ada di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan :
1. Bagaimana efektivitas Pengawasan Penyelundupan Barang Ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan ? Jelaskan!
2. Jelaskan bagimana pengawasan yang di lakukan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tembilahan sehingga penyelundupan barang ilegal masih sering terjadi di daerah Indragiri Hilir!
3. Apakah kendala-kendala dalam melakukan pengawasan ? Jelaskan!
4. Apakah upaya yang mempengaruhi dalam melakukan pengawasan penyelundupan barang ilegal tesebut? Jelaskan!
5. Bagaimana menurut bapak terkait penyelundupan barang ilegal di Indragiri Hilir?
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI RIAU KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE
MADYA PABEAN C TEMBILAHAN
JALAN JENDERAL SUDIRMAN NOMOR 48 TEMBILAHAN, INDRAGIRI HILIR 29212 TELEPON (0768) 325745; FAKSIMILE (0768) 21021; LAMAN WWW.BCTEMBILAHAN.COM
PUSAT KONTAK LAYANAN 1500225
SURAT KETERANGAN
NOMOR KET-5/WBC.03/KPP.MP.0301/2020 Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Leonardo Satria Purnamansyah NIP/Golongan : 19820807 200312 1 001/ III.C
Jabatan : Kepala Subbagian Umum KPPBC TMP C Tembilahan dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Mardatilla
NIM : 01770613234
Jurusan : D-III Perpajakan
Universitas : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau
telah melakukan penelitian pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean C dalam rangka penyelesaian laporan penelitian dengan judul “Efektifitas Pengawasan Penyelundupan Barang Ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan”.
Demikian surat keterangan ini diperbuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Tembilahan, 24 November 2020 Kepala Subbagian Umum
Ditandatangani secara elektronik Leonardo Satria Purnamansyah
BIOGRAFI PENULIS
Mardatilla, lahir di Benteng, 30 Desember 1997 yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang di lahirkan oleh pasangan Bapak H. M. Arfah dan Ibu HJ.
Maimunah\Ratna dan mempunyai saudara laki-laki yang bernama Habibilah dan Fastabiqul Khair. Penulis menyelesaikan Pendidikan di SDN 009 Kuala Lemang Kecamatan Keritang Tahun 2009, setelah itu penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Sabilal Muhtadin Tembilahan dan lulus pada Tahun 2012, selanjutnya penulis melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Sabilal Muhtadin dan lulus pada Tahun 2015. Selanjutnya penulis meneruskan pendidikan di Perguruan Tinggi Negri di Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial mengambil Program Studi D3 Perpajakan pada tahun 2017 dengan Gelar Ahli Madya (A.Md) telah didapatkan dan lulus pada tanggal 29 Desember 2020.
Penulis menyelesaikan D3 dengan Judul Tugas Akhir: “EFEKTIVITAS PENGAWASAN PENYELUNDUPAN BARANG ILEGAL DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN”